- PE-CINTA
 
 lembayung senja
 ku susur jinggamu di gigi laut
 merenung merindu untai-untai dulu
 Aku himpun jambak-jambak kenangan
 dalam tua kerentaan,
 mencari jernih kesyukuran
 di pelabuhan keredhaan..
 
 lembayung senja
 tongkah lah arusku jika senjamu tidak di telan gelap malam
 malamku punya bintang
 bulanku sejuk kau pandang
 gugupkah lidahmu untuk bicara
 sehingga pagiku mengharap nyaman kelmarin,
 memeluk malamku,
 sehingga lenaku mendabbur lagu
 dari sendu ayat-ayat rindu...
 
 hidup lah dalam putih kasih,
 larutkan rindumu bersama wahyu,
 saat engkau berada dalam ketidak-dayaan,
 gerak diammu bukan lagi engkau,
 maka tauhidmu kental......
 
 mana awan mu nan jingga
 merah berbalam kekuningan
 kalau senjamu cerminan laut
 indahnya rambut
 kau ku elus lembut.....
 
 kasihku bersama alam,
 dalam dakapan sayang, nyaman berpelukan...
 
 Gemalai-kan zikirMu kekasih
 mendekap rindu biru
 luntur sebu diri lebur
 gerak-diam bukan lagi sebuah laku
 mawar-ku pecah, berdarah
 bersimpul kitar, membentuk nafas ungu
 
 Ya Rob..
 tersungkur dungu-ku ke ujudMu
 bahawa relung hidup
 adalah sifat hayat
 menggerak mayapada
 samesta cinta!
 
 O Pe-cinta
 lakar-lah makna manusia
 bagai titis hujan jatuh ke ajsam
 mencari kamil Diri untuk kembali
 memanjat arasy tinggi
 memecah dimensi
 kembanglah mawar,
 jalarkan darah
 susur liku-liku nafsu
 pada titik yg SATU
 
 
 Rajendra Nath Tagore
 (saat-saat kematian mendekat)

No comments:
Post a Comment