~*..
Ayahku datang menyapa :
" ..Tidakkah kau lelah bermain di padang tak bertuan ini
anakku..?"
Aku menjawab :
... "lelah..aku ingin pulang ayah..
tapi di mana tongkatku bersembunyi..?
Ayahku menatap lekat
" dia masih dalam dirimu..! "
Aku mengajuk..
" lihat ayah, hujan menghadiahiku pelangi..
boleh aku menyuling warnanya sejenak,
untuk melukis hutanku yang kosong..?
Ayahku sedikit gusar :
" Hujan itu mungkin juga menumbuhkan duri
di pematang mimpimu..
Aku diam..
seperti biasa..
Ayahku tersenyum
memelukku
juga.. seperti biasanya..
~*..
Ayahku datang kali kedua
berderak pedati kerinduan..
Segulir pias pecah di wajahnya
Melihat tubuhku melangit
" Mau kemana dirimu, anakku.??"
Aku menjawab :
" Aku ingin mengambil julai pelangi, ayah
untuk menyepuh jiwaku..
" Darimana sayapmu..?!" seru Ayahku
" Aku mencurinya dari kepompong..maafkan aku Ayah.."
" Turunlah..Anakku..turunlah
nanti kau membumi dengan luka.." galau Ayahku
" Luka..? ..Sang Waktu sudah bosan mengecatnya
di sekujur dinding pembuluh jiwaku.."
Ijinkan aku ,ayah..sebentar lagi pelangi itu sirna..!
pintaku bersengau tangis..
Ayahku diam..mata air pecah di bola cahayanya..
tampa daya..
tampa daya..
No comments:
Post a Comment