PERSEMBAHAN BANGSAWAN DIRAJA GURINDAM JIWA UNTUK PARA KASATRIA NUSWANTARA
MAKANYA DI PERSEMBAHKAN BANGSAWAN DIRAJA CINTA PATUNG PUTERI CENDANA TATAPAN GURINDAM JIWA UNTUK PARA KASATRIA
PUTERI CENDANA
Duyungku menguis buihbiuh ombak agar tidak meninggalkan jejakjejak sang nelayan biarkan ia terhilang di persisiran pantai sewaktuwaktu ombak hadir membadai....
~ Puteri Cendana ~ 10.06.12
KEKASIHKU SI PUTERI CENDANA
Sewaktu ombak hadir membadai duyung akan pergi jauh meninggalkan pantai terpaksa berpisah dengan kekasihnya Si Puteri Cendana bukan tak cinta tak rindu tak sayang tapi apa nak buat bercinta antara dua alam alam duyung alam manusia manakan sama tapi hatimu hatiku telah berpadu cinta makanya usahlah kau bimbang dan ragu biarpun kita berlainan alam kau tetap kucinta seumur hidupku percayalah lafaz ini lahir dari lubuk hatiku yang dalam
Lihatlah keindahan pantai itu airnya tenang membiru ombak kecil tak jemu mengheret pepasir putih di persisir pantai
Bagimana ombak tak jemu mengheret pepasir putih di persisir pantai nan indah begitulah cintaku pada mu duhai kekasihku Si Puteri Cendana begitu jugalah aku tak jemu-jemu merinduimu dan mencintaimu seumur hidupku
Indah deretan pepohon kelapa di persisir pantai melambai-lambai dituip angin sepoi-sepoi bahasa begitulah indahnya cintaku padamu duhai Si Puteri Cendana
Setialah menantiku di persisir pantai pasirnya yang memutih itu bila sampai waktu dengan izin-Nya jua aku akan melamarmu menjadi bidadari dunia akhiratku pasti cincin permata Syurga yang kau impikan itu menjadi milikmu Insya-Allah sayang kekasihku Si Puteri Cendana yang cantik jelita mempesonakan imanku cantiknya kamu bak Bidadari Syurga
KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA 12 Jun 2012
Kembara Sirua:
Diambang batas sang waktu Dia masih berdiri kaku Sambil terpaku Memandang laut yang tak kunjung beku Menanti dalam diam dan bisu
Putri Rimba Niagara:
Nama pun patung cendana Sebab itu kaku dan bisu Kalo sudah habis sumpahan Barulah hilang segala kebisuan yang kaku Dan diapun mengerti... Apa pun terima kasih pada Kembara Sirua kerana sudi berpuisi Bersama hamba...si patung cendana yang tak bisu tapi bersuara...hehehe
Kembara Sirua:
Retas segala badai yang menghadang Sibak semua tabir yang jadi penghalang Agar kian jelas rahasia siang dan malam Agar tak ada lagi galau dalam kebisuan Agar hati tetap memendarkan cahya dalam gulita Lewat untaian syair.. Lewat bait bait puisi Lewat nada nada kasih Antara Hamba dengan Pencipta
Putri Rimba Niagara:
IKRAR JANJI SEORANG HAMBA KEPADA PENCIPTA-NYA
Duhai rakan sastra yang tersanjung di hatiku Kau sumber inspirasiku Di kala hati ini berduka Kau sapukan airmataku Dengan sapu tangan kasih setulus hatimu Di kala aku disepikan Kau saja yang sudi menyahut puisiku berlagu rindu Lalu aku rindu serindunya padamu
Di kala bulan memunculkan dirinya Wajahmu ada di situ Senyum padaku Dan kudengar jelas Gurindam puisimu berlagu rindu Dan tanganmu kau hulurkan padaku Menjemputku ke bulan Bersamamu Berlagu puisi Puisi tentang rindu Puisi tentang rindu pada-Nya Dan kita sama-sama memuji-Nya Tanpa henti dalam linangan airmata Syahdu... Bahagianya kita di kala itu Kerana bulan Tak jemu Mengajar kita Tentang rindu Tentang cinta Dan kita berkasih sayang Sesama semata kerana-Nya Bukan kerana harta dan pangkat Kerana itu tidak dibawa ke Padang Mahsyar Yang akan dibawa Cinta dalam Redha Ilahi
Di Mahsyar kita sendirian Dibakar terik mentari sejengkal kepala Merenangi lautan peluh yang berpeluh-peluh Untuk menjawab segala ikrar janji seorang hamba Pada Pencipta-Nya
Tiada siapa yang dapat membantu kita Di kala itu biarpun orang yang kita sayangi di dunia dulu Yang menjadi peneman setia di kala itu Dan amat berharga untuk menebus diri Adalah amalan yang di terima-Nya
Jika terlepas kita di Mahsyar Makanya Pintu Syurga menanti Terbuka seluas-Nya Untuk kita yang bahagia Dari segala azab sengsara
Dan ketika itulah Cinta kita yang kita Agungkan Kerana-Nya akan bertaut kembali
Dan ku bersyukur dengan Hubungan kasih sayang kita Setulusnya kerana-Nya Tanpa syarat kebendaan harta Untuk menjalinkan kasih kita Akhirnya membawa kita Ke Syurga Ilahi Aamin Aamin Aamin Ya Rabbal A'Lamin
KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA 12 Jun 2012
Kembara Sirua:
Dalam jejakku Dalam langkahku... Dalam Pijakku...Dalam setiap tarikan nafasku.. Rindu itu selalu terbawa Rindu itu selalu kurasa Rindu itu selalu kuasah Kurangkai dalam untaian nada Kurajut dalam jalin lagu Lagu sendu penuh syahdu Sebagai pelipur rindu yang mendayu kalbu
Putri Rimba Niagara:
BAYANGAN RINDU DI AMBANG SENJA
Senja akan datang Setiap kali senja Aku menanti mu di ombak rindu Aku akan terdera rindu pabila di ambang senja Kerana bayangan yang kurindu akan hilang Ditelan kabus senja Aku redho kalau itu hukum alam
Tapi sampai bila aku harus Terdera rindu pabila setiap kali Di ambang senja?
Makanya... Biarlah ini senja yang terakhir Kumelihat bayangmu hilang Ditelan kabus senja
Selamat tinggal bayangan rindu Dengan pelepasan rindu bayangan cintamu ini Aku sudah tidak terdera rindu Rindukan bayangan cinta yang menghilang entah di mana?
Bayangan cinta ... Adakah kau sakit? Adakah kau tidak cintai aku lagi? Sedangkan kau sendiri kata Di mana ada bayanganmu Di situ ada cinta kamu untukku
Ahh! Teganya kau sepikan cintaku Janji mana yang hendak kupercayakan lagi padamu
Cukup ....cukup sudah Kau kecewakan aku Aku sudah letih untuk dikecewakan lagi Makanya izinkan aku Sendirian bersama lukaku Yang kurawat sendiri Dengan pasrahku pada-Nya
KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA 12 Jun 2012
KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA & PUTERI CENDADA & KEMBARA SIRUA 14 Jun 2012
PERSEMBAHAN BANGSAWAN DIRAJA GURINDAM JIWA UNTUK PARA KSATRIA PERMATA SYURGA-MU
Bunda... Nanda rindukan ayahanda
Sabarlah nanda... Ayahandamu pergi di medan juang Membela ibu pertiwi
Nanda... Sudah dewasa nanti jadilah seperti Ayahanda membela nusa dan bangsa Demi kesejahteraan rakyat jelata
Bunda... Adakah nanda dilahirkan kedunia ini Untuk menjadi kasatria seperti ayahanda
Iya nanda... Sudah dewasa nanti Nanda mesti jadi seperti ayahanda Seorang kasatria berjiwa rakyat Kehidupannya didambakan untuk rakyat
Bunda... Tidakkah bunda rasa kesepian Tanpa ayahanda dan nanda nanti Jika nanda juga jadi kasatria Seperti ayahanda...bunda...
Duhai nanda... Karna ayahandamu Seorang kasatrialah Bunda jatuh cinta padanya
Bunda... Apakah itu namanya cinta bunda... Ditinggalkan seperti tidak dimiliki cinta bunda...
Nanda... Itulah namanya cinta sejati Biarpun terpisah jauh dengan ayahanda Tapi hatinya telah menyatu di hati bunda Hingga ke nafas terakhir ...nanda....
Bunda... Sungguh suci hati bunda... Bertuah ayahanda Memiliki cinta seperti bunda Yang meletakkan cinta kepada Kehidupan rakyat mengatasi segalanya Percayalah bunda cinta bunda... Nanda janji tidak akan nanda Persiakan...nanda bersumpah akan Meneruskan percintaan bunda Mematrikan cinta bunda dan ayahanda Dengan kehidupan nanda juga seperi ayahanda Akan nanda dambakan kepada Kehidupan rakyat yang harus dibela Selagi jantung kasatria nanda berdetak Sehingga ke tetesan darah terakhir! Itulah lambang cinta bunda pada ayahanda?
Nanda... Nandalah sebenarnya lambang cinta Bunda dan ayahanda Makanya nandalah Permata Syurga Kurniaan Allah Tuk ayahanda dan bunda
Syukur Ya Alllah Atas Kurniaan Permata Syurga-Mu Tuk semua keluarga kasatria Di bumi-Mu ini
KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA 10 Jun 2012
MENYAHUT PANGGILAN SEMBOYAN PERJUANGAN IBU PERTIWI MU!
Duhai nanda pertiwiku Biarpun bunda bukan lahir di bumi bertuah Indonesia Tapi bunda ditakdirkan untuk menyayangi negaramu Bunda tak tahu kenapa Darah yang mengalir ditubuh bunda ini Serasa denyut nadinya seiring dengan ibu pertiw mu Serasa roh pertiwimu memanggil-manggil bunda Untuk menyahut semboyan perjuangan di bumimu Roh-roh suci pejuang negaramu yang telah lama bersemadi Hidup dalam jiwa bunda Mahu bunda teruskan perjuangan mereka Bersama-sama dengan para pejuang di bumimu Mahu bunda lupakan panggilan semboyan perjuangan itu Lagi bunda ingin memadamkan Lagi membara-bara gelora api perjuangan Biarpun bunda tidak ditakdirkan lahir di bumi Indonesia Tapi bunda ditakdirkan untuk menyahut panggilan ibu pertiwimu Dan bunda redho karena itu takdir-Nya Biarpun bunda tidaklah segagah pahlawan-pahlawan di medan juang Izinkan bunda berpena bertintakan darah dan air mata bunda Untuk sama-sama berbakti kepada ibu pertiwimu Moga perjuangan suci bunda ini jangan sekali disalah artikan Dan sudilah terima perjuangan suci bunda ini sesuci perjuangan Para pejuangmu yang masih hidup atau yang telah mati di medan juang!
Karya Putri Rimba Niagara 24 Mei 2012
Andi Surya:
Bundaku adalah ibu pertiwi Digenggam rembulan dan matahari Tak pamrih memberi Inspirasi dan motivasi Membangun negari Hingga kini Di sini Di hati Pertiwi...
JADILAH RAJA YANG UTAMAKAN RAKYAT LEBIH DARIPADA KEPENTINGAN SENDIRI
Teungku Sayyid Deqy
Ibu... Maafkan putramu... Aku sedang berada di titik nadir hidupku, Aku sedang terbuang dan terhina oleh dunia ini, Namun...mengapa aku pun tersisihkan dari hatimu? Semua ini sungguh membuatku lemah,
Ibu kusayang... Putramu hanya ingin istirahat sejenak di rumahmu... Izinkanlah dihari-hari terakhirku ini, Dan ketika kuberpulang pada NYA, aku dalam hangat pelukanmu.
Putri Rimba Niagara:
Duhai nanda putra kesayanganku... Napa nanda berkata demikian rupa Hancur lulur hati bunda Sebak hati bunda ... Adakah selama ini bunda abaikan kasih sayang bunda... Katakan putra kesayangan bunda... Puluhan tahun bunda mendidik dan membesarkan nanda Tidak cukupkah kasih sayang bunda pada nanda selama ini.... Bukan kasih sayang saja yang bunda berikan pada nanda Malah nyawa bunda pun sanggup jadi taruhan demi nanda tercinta... Jika pelukan bunda ini boleh menenangkan jiwa nanda Marilah ke mari bunda dodoikan gurindam dan syair Yang selalu bunda dendangkan semasa nanda bayi lagi...
"Duhai putra bunda tersayang... Buah hati bunda pengarang jantung bunda Bunda kasih ...bunda sayang sangat-sangat... Tidurlah lena...jangan nakal-nakal... Besar nanti jadilah anak yang soleh lagi beriman Jadi Raja yang utamakan rakyatnya daripada kepentingan sendiri... Jadilah Raja yang adil Raja yang pemurah Raja yang ingin hidup mencari jalan-jalan redhoNya Nanda diberi darjat yang tinggi bukan untuk membangga diri Tapi adalah amanah yang akan dipertanggungjawabkan... Makanya jadilah Raja yang disayangi rakyat bukan dibenci rakyat Ingatlah pesanan bunda ini nanda... Bunda sangat-sangat sayang pada nanda Nandalah saham dunia akhirat bunda Tiada bunda nanti di dunia ini Kirimkan doa untuk bunda jangan dilupakan Itulah tanda kasih sayang nanda pada bunda... Di pintu Syurga bunda menantimu penuh kerinduan..."
Masihkah nanda ingat dengan gurindam yang bunda dendangkan padamu ? Inilah gurindam yang ditiup suburkan dijiwamu agar terpasak dalam sanubarimu nanda...
Makanya jangan nanda berkata seolah ingin pergi dulu daripada bunda.... Memanglah kita tidak tahu siapa yang pergi dulu.... Tapi biarlah bunda yang pergi dulu... Nanda muda lagi dan tenaga nanda masih segagah pahlawan perkasa... Bunda dalam usia begini sudah terlalu uzur dan lemah .... Cumanya semangat saja yang menguatkan bunda meneruskan Pengembaraan di dunia ini.... Makanya bunda berharap sangat Tuhan panjangkan usia nanda... Bunda doakan Allah SWT sentiasa memberi kekuatan pada nanda Untuk meneruskan perjuangan bunda dan nanda bahagia .... Justeru jangan ragui cinta dan kasih sayang bunda pada nanda lagi... bunda kasih dan sayangkan nanda dari dunia ini di bawa hingga ke SyurgaNya.... Aaamin Ya Rabbal A'Lamin
Ikhlas daripada:
Bunda Permaisuri Rimba Niagara Malaysia 1 April 2012
(PETIKAN DARIPADA WALL PUTRI RIMBA NIAGARA & LAKSAMANA MAS) 14 Jun 2012
0 comments:
Post a Comment