Telah kau tunjukkan tanda untuk mengenal-Mu, Kau adalah segala yang meliputi ciptaan ini, Segala yang kulihat, tapi jiwa dalam tubuh, Terhalang buat menatap-Mu, Dan kau sembunyikan diri-Mu dalam jiwa suci, O jiwa dalam jiwa! Rahasia dalam rahasia! Segala yang ada ini ada dalam kau, Namun, kau lebih dari segala ini.
Pada suatu hari, Rasulullah SAW naik di atas mimbar dalam keadaan sedih meletakkan telapak tangan kanannya di kepala Al- Hasan dan yang kiri di kepala Al-Husain lalu bersabda: ” Ya Allah…. Sesungguhnya aku adalah hamba dan Rasul- Mu.. dua anak ini adalah keturunanku yang terbaik dan utama yang aku tinggalkan di tengah umatku, Jibril As telah memberitahuku bahwa keduanya akan diburu dan dibunuh dengan racun dan pedang. Ya Allah…. Berkahilah ia dalam kesyahidannya dan jadikanlah dia penghulu para Syuhada….
“Dia adalah, orang yang tidak mempunyai ketiadaan, Saya mencintainya dan Saya mengaguminya, Saya memilih jalannya dan Saya memalingkan muka ke jalannya. Setiap orang mempunyai kekasih, dialah kekasih saya, Kekasih yang abadi. Dia adalah orang yang Saya cintai, Dia begitu indah, oh dia adalah yang paling sempurna. Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta yang tidak pernah sekarat. Dia adalah dia dan dia dan mereka adalah dia.Ini adalah sebuah rahasia Jika kalian mempunyai cinta, kalian akan memahaminya.
Dia sang pujangga menuliskan sajak puisi puisi tentang kerinduan rindu akan datangnya sang penyejuk jiwa Dia bertanya pada burung pada gelap malam adakah Ia pernah singgah untuk menyapa engkau mereka tak menjawab hanya tersenyum kecil dalam dan penuh makna Dia sang pujangga memejamkan kedua matanya berlinangkan air mata membasahi baju lusuhnya Dia jauh dari dunia fana tapi ia lebih dekat dengan cinta
Sebuah pepatah mengatakan, ”Usah gelisah apabila dibenci manusia karena masih banyak yang menyayangi mu di dunia tapi gelisahlah apabila dibenci Allah karena tiada lagi yang mengasihmu diakhirat.”
Menunggumu di tengah pekat malam Lirih tersebut namamu Nyanyian syair kehidupan Kapankah kiranya engkau datang Aku pun tak kan pernah tau Lewat manakah engkau akan datang Mungkin lewat hembusan angin Ataupun lewat cahaya surya dan rembulan Semakin aku mengejar semakin hampa rasa di hati semakin aku merasa dekat maka sungguh engkau teramat jauh tersenyumlah untukku tersenyumlah demi cintaku............................
Kau takkan mengerti segala lukaku. Menghadapi kemerdekaan tanpa cinta. Karena cinta telah sembunyikan pisaunya. Membayangkan wajahmu adalah siksa. Kesepian adalah ketakutan dan kelumpuhan. Engkau telah menjadi racun bagi darahku. Apabila aku dalam tekanan dan sepi. Itulah berarti aku tungku tanpa api.
0 comments:
Post a Comment