PASTILAH ITU BUKAN SEGALA PINTA KITA BERDUA MENGUBURKAN CINTA
Adinda"
Adinda, kekasihku engkau benar sepucuk mawar putih ditaman seribu bunga merekah pancarkan pesona cahaya tiada kepudaran biarlah kuukir syair bisu dari tepisan bara yang membakarku dengan lembut seperti sutra tertenun oleh jemari-jemari kasih lantas disetiap baitnya kuterakan makna-makna perjumpaan basah saat diriku menjadi tangkai dan duri-durimu
Adinda, kekasihku andai benar engkau rela kupinta menjadi sekuntum bunga abadi pastilah disela-sela keabadian itu kan tumbuh keharuman saat pagi menyapa saat bulir-bulir embun merayap diruas-ruas jeruji jendela sesekali menghakimi dengan setangkup kemuliaan yang jernih yang baru saja menawan pesona malam dalam kegelapan "jadilah sepasang angsa saja jangan sekuntum mawar dan tangkai serta duri-durinya"
mendengar bising embun menyergap berjuta bunyi keresahan dilapak keberangusan aku menghujat diri sendiri seperti udara pada ruang tiada sela menghukum kenistaanku "benar kita menjadi sepasang angsa saja menari dilautan tenang sembari memainkan airnya untuk kita basuh diri"
Adinda, kekasihku bila suatu hari samudra kan cemburu menjadi tempat kita berenang dan badai menenggelamkan benang-benag kasih dikedalamannya pastilah itu bukan segala pinta kita berdua mengubur kemanisan namun semestalah yang sedang bersandang cerita bahwasanya kita tercipta sama-sama menjadi bayang-bayang
mengambang
Ngawi, 24 Agustus 2012 Unlike · · August 24 at 1:47am You, Naga Pamungkas and Duta Leonardo Dudikoff like this.
"kekanda"
Kekanda... mawar putih yang kekanda pilih di taman seribu bunga telah hilang serinya ditelan halilintar tanpa ehsan ditelan mega senja karna ehsan maafkan adinda... kekanda... cinta yang kita bina atas dasar cinta suci abadi telah tiada arti lagi hatimu retak beribu hatiku retak beribu-ribu kekanda lalui dalam duka adinda lalui dalam nestapa lirih perih pedih semuanya dirasai dalam redha yang cinta kita adalah Ketentuan-Nya kita tidak pernah merancang untuk saling mencintai dan kita tidak pernah merancang untuk saling menyakiti akhirnya membawa perpisahan yang luka melukai
kekanda... mencintaimu setulus hati karena-Nya adalah satu pengalaman yang amat indah untuk adinda rangkaikan kata-kata puisi tentang cinta Adam pada Hawa betapa Allah memahami kesunyian Adam... makanya diciptakan Hawa untuk Adam Adam setia pada Hawa Hawa setia pada Adam Kerana Hawa dicipta untuk Adam Adam menghargai Kurniaan Tuhan Menciptakan Hawa untuk Adam
Kekanda... Hawa diciptakan untuk Adam bukan untuk berpisah tapi cinta kita terpisah juga akhirnya bukan tidak mensyukuri Kurniaan cinta dari-Nya tapi memahami Takdir Cinta Adalah Ketentuan-Nya
KARYA RATU RIMBA NIAGARA 24 Ogos 2012 6 Syawal 1433H (PETIKAN DIALOG RUMAH SASTRA BORNEO) 1 Sept 2012
0 comments:
Post a Comment