Monday 10 June 2019

PERJUANGANKU PERJUANGANMU (285) WISUDA SANG KURIANG RAJA RIMBA NAGA SAKTI



PERJUANGANKU PERJUANGANMU (285) WISUDA SANG KURIANG RAJA RIMBA NAGA SAKTI

7 tahun yang lepas
Ratu Rimba Niagara
11 Jun 2012 jam 3:36 PTG

Kedaton Kraton Wahyu Utama
Ratu Rimba Niagara Wisuda Pada Hari ini tgl 1juni 2012,
Jumat Legi , 11 Rajab 1433
Pesona Berita Mahgema Maha Cahaya Wahyu Utama Pesdona Filosofi Perdamaian Dunia Pesdona Kehidaupan Alam Semesta Raya Nan Maha damai kekal Abadi '' Kraton Kerajaan Surga alam pesona wisata dunia Maya '' Kedaton Kraton Wahyu Utama '' Pusat nagari dongen Pesona wisata rakyat Sejagat Kehidupan Alam Pesona Wisata Kebudayaan Zaman Damai Kekal Abadi Seru Sreluruh Semesta Alam raya nan mempesona nan menakjubkan Mosium Lukisan Raja Raja SeNusantara Se Dunia central publikasi Pesona Wisata Nusantara Pesona Wisata Dunia.
Kedaton Kraton Wahyu Utama Laboratorium Pesona Wisata Dunia Wahyu Utama Filosofi Center Genius Program ...
Sesungguh Nya Pada Hari Ini Pun Aku Wisuda Putri Istana Rimba Niagara Adindaku Kekasih Hatiku dalam pesona saiar sair Lukisan Karya Rabeh Mohd Ali ....Sebagai Bidadari Duta Budaya Pesona Wisata Nusantara Ratu Dunia penyair Sang Pujangaga Putri Rimba Puisi Pesona Maha Karya Agung Kedaton Kraton Kerajan Surga Alam Pesona Wisata Dunia Maya Kedaton Kraton Pesona Wisata Wahyu Utama Pusata Nagari Dongeng Pesona Wisata Rakyat Sejagat Central Laboratorium Pesona Wisata Dunia
Komen
  • MENGGENGGAM IMPIAN SEPERTI MEMINTAL ILLUSI MENJADI REALITI

    Semua orang ada impian...

    Impianku tinggi menggunung
    Sudah puluhan tahun aku mendaki
    Terlalu banyak onak dan duri kulalui
    Biarpun onak dan duri sudah sebati dalam diriku
    Adakalanya aku putus asa untuk menggapai impian
    Ribut petir selalu membunuh anganku menggapai impian
    Hinggakan aku tak mampu untuk bertahan lagi...

    Tapi dek kerana misi dan visi ku yang sudah lama kudambakan
    Ku terus...dan terus...memburu impian ....
    Biarpun datang berjuta halangan tak kupedulikan lagi
    Karena ku sudah kesuntukan masa untuk berleka memburu impian

    Impian...oh! Impian....
    Impianku menjadi bahan lawak
    Karena impianku di luar kotak pemikiran
    Karena siapalah aku untuk menggapai impian itu

    Mana mungkin aku seorang untuk merealisasikan impianku itu
    Karena impian ku tak pernah padam
    Hingga saat ini ku masih pertahankan impianku biarpun 
    berseorangan terkial-kial dalam pendakian yang entah bila penghujungnya

    Biarpun hangus terbakar jemariku... 
    Ku tetap menggenggam impian
    Hingga sampai penghujungnya
    Menggenggam impian seperti, ' Memintal Illusi Menjadi Realiti

    Mana tahu hadirmu tanpa dugaku...
    Berganding bahu denganku...
    Berkongsi segala bebanan yang kupikul
    Bagaikan sinar pelangi yang takkan padam...
    Mengiringi pendakianku memburu impianku
    Karena impianku seiring dengan impianmu
    Karena kita punyai minat yang sama
    Matlamat yang sama
    Ingin jadikan impian menjadi kenyataan
    Terima kasih pelangiku kerana sudi berganding bahu bersamaku
    Moga indah warna-warni pelangimu takkan hilang hingga bila-bila
    Selagi nafasku ada...Syukurku pada Alllah Azzawajallah
    Kehadiranmu selalu kunantikan dalam illusiku
    Tapi kini bukan illusi lagi
    Berkat keikhlasan hatimu padaku
    Amat mengharukan aku...
    Moga kau dan aku seia sekata
    Senada seirama
    Sama-sama menggenggam impian
    Impianku impianmu berpadu menjadi realiti
    Biarpun tak menjadi realiti
    Setidaknya kita telah mempunyai impian yang sama
    Ayuh...sama-sama kita jayakan
    Mana tahu...impian jadi kenyataan!

    Aku mesti bersangka baik dengan Tuhanku
    Dia Maha Berkuasa Untuk Menjadikan Impianku Satu Realiti
    Jika ianya satu realiti kusyukur dalam sujudku
    Karena tiada daya upayaku melainkan dengan Izin-Nya

    KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA 
    1 Jun 2012
    June 1 at 3:56pm · Like
  • KEDATON KRATON WAHYU UTAMA

    Wisuda Pada Hari ini tgl 1juni 2012, 

    Jumat Legi , 11 Rajab 1433

    Pesona Berita Mahgema Maha Cahaya Wahyu Utama Pesdona Filosofi Perdamaian Dunia Pesdona Kehidaupan Alam Semesta Raya Nan Maha damai kekal Abadi '' Kraton Kerajaan Surga alam pesona wisata dunia Maya '' Kedaton Kraton Wahyu Utama '' Pusat nagari dongen Pesona wisata rakyat Sejagat Kehidupan Alam Pesona Wisata Kebudayaan Zaman Damai Kekal Abadi Seru Sreluruh Semesta Alam raya nan mempesona nan menakjubkan Mosium Lukisan Raja Raja SeNusantara Se Dunia central publikasi Pesona Wisata Nusantara Pesona Wisata Dunia.
    Kedaton Kraton Wahyu Utama Laboratorium Pesona Wisata Dunia Wahyu Utama Filosofi Center Genius Program ...

    Sesungguh Nya Pada Hari Ini Pun Aku Wisuda Putri Istana Rimba Niagara Adindaku Kekasih Hatiku dalam pesona sair sair Lukisan Karya Rabeah Mohd Ali ....Sebagai Bidadari Duta Budaya Pesona Wisata Nusantara Ratu Dunia penyair Sang Pujangga Putri Rimba Puisi Pesona Maha Karya Agung Kedaton Kraton Kerajan Surga Alam Pesona Wisata Dunia Maya Kedaton Kraton Pesona Wisata Wahyu Utama Pusata Nagari Dongeng Pesona Wisata Rakyat Sejagat Central Laboratorium Pesona Wisata Dunia

    (PETIKAN DARIPADA WALL PUTRI RIMBA NIAGARA)
    11 Jun 2012
  • PABILA TAPAK SULAIMAN MENJADI BINTANG 

    Sejak berkurun lamanya tapak sulaiman

    berada di dasar laut.

    Tiba-tiba terdetik di hati tapak sulaiman,
    ‘Sampai bila aku jadi begini?’

    Di dasar laut cuma nampak bebayang
    bintang-bintang disimbahi cahaya rang bulan.

    “ Alangkah bahagianya jika aku menjadi bintang!
    Tiada bezanya aku dengan bintang
    cuma aku di dasar lautan
    tidak berkedipan!
    Bolehkah aku jadi bintang?
    Bolehkahkah? Bolehkah? Bolehkah?
    Di dasar ini aku tidak berfungsi
    kepada penghuni laut
    sedangkan aku ingin hidup
    menyinari hidupku dan menyinari
    hidup mereka yang memerlukan
    kerdipan sinarku.” Tapak sulaiman
    mula menyedari kejahilannya.
    Dia telah memasang impian.

    Setiap hari tapak sulaiman
    terus mengeluh...
    Meratapi nasib diri…
    Mencemburui kegemerlapan bintang
    seolah-olah mereka mengejeknya
    kerana berangan hendak
    menjadi bintang.

    “Kau siapa?
    Jalan pun terhegeh-hegeh
    di dasar laut ini… Tanpa boleh berbuat apa-apa?
    Lainlah aku boleh ke sana ke mari dengan pantas
    dan ramai terpesona dengan kegagahan dan
    kebijaksanaan aku.. Jangan nak beranganlah!
    Ha…ha…ha…” Ejek naga laut sambil menayangkan
    kejadiannya yang unik mempersonakan
    seluruh penghuni laut kerana itu naga laut
    popular dan dihormati .

    “Engkau jangan memperlekeh
    cita-cita aku. Akan kubuktikan!
    Lihatlah nanti!” Jerit tapak sulaiman
    memecah ketenangan malam itu.

    Laut yang tenang tiba-tiba mengaum di sertai
    dengan gelombang ombak mengganas!

    Gerakkan dasar laut telah membawa
    tapak sulaiman ke dalam gelombang
    ombak mengganas! Lalu menghempasnya
    ke pantai.

    Kini tapak sulaiman berada di pantai
    di sinari cahaya pagi yang menyegarkan!

    Seakan mimpi tapak sulaiman
    berjalan ke sana ke mari
    menari-nari.

    Bila malam tiba tapak sulaiman
    menikmati suasana malam sambil
    memerhatikan kegemerlapan
    bintang-bintang di langit di sinari
    sinaran cahaya bulan.

    Sungguh jelas permandangan tika itu
    tidak perlu samar-samar lagi
    tika berada di dasar laut.

    “Bolehkah aku menjadi bintang?
    Bolehkah? Bolehkah?
    Bintang aku ingin berkawan denganmu?
    Aku ingin menjadi sepertimu.”

    “ Tapak sulaiman, kau boleh menjadi
    seperti kami jika kau yakin dengan
    kebolehanmu! Percayalah!
    Kami menunggu kau di sini!
    Kau boleh! Pasti boleh!”
    Kata perangsang bintang kepada
    tapak sulaiman pada malam itu.

    “Pelik ya macam mana bintang boleh
    mendengar suaraku? Sedangkan
    Jarak dengannya…
    Dia di langit aku dibumi
    komunikasi aku dengan bintang
    satu keajaiban!”

    Tiba-tiba kedengaran
    gauman entah mana datangnya
    memecah ketenangan malam.
    Pepasir di pantai berterbangan.

    UFO rupanya sedang mendarat
    dua makhluk asing datang
    menghampiri tapak sulaiman.

    “Tapak sulaiman mahu ke engkau
    ikut kami?” Tanyanya.
    Ke mana?”
    “Úntuk merealisasikan cita-cita kau menjadi bintang?”
    “Nak! Nak! Nak! Bodohlah aku kalau tak nak!”

    Malam itu mimpi tapak sulaiman menjadi kenyataan!
    Dia telah menjadi bintang!
    Disambut bintang-bintang yang
    Bergemerlapan! Berkedipan! Berkilauan
    yang menakjubkan tapak sulaiman!

    Siapa sangka impian tapak sulaiman menjadi kenyataan?
    Tidak sia-sia impiannya selama ini!
    Barulah dia tahu tiada yang pelik di dunia
    Ini jika digunakan keajaiban minda!
    “Aku berjanji kegemerlapan yang kumiliki ini
    akan kukongsi bersama mereka yang ingin
    menjadi sepertiku!”
    Janji tapak sulaiman pada dirinya.

    KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
    12 Jun 2012
  • CINTA SI NAGA SAKTI DENGAN SI PUTERI BUNIAN

    Si Puteri bunian 

    gembira setiap hari
    bermain di tepian Pantai Cinta Rindu
    menyanyi lagu rindukan kekasih
    yang dia sendiri tidak tahu 
    siapakah gerangan kekasihnya itu
    tapi di hatinya asyik berbunga-bunga
    kasih dan rindu yang tak terungkap 

    kata-kata yang diungkap 
    hanyalah rindu dan cinta
    cinta bertapak di hati
    seolah dirasakan hatinya 
    sudah dimiliki cinta
    tapi masih tidak tahu siapakah
    gerangannya kekasih
    misterinya itu 

    Puteri Bunianku
    Sebenarnya akulah kekasihmu
    yang selalu mengekorimu
    ke mana saja kau pergi
    aku bahagia melihat 
    senyuman manismu 
    duhai kekasihku
    aku wujud di sisimu
    tapi kau tidak
    diberi Khashaf Allah
    untuk melihatku
    duhai kekasih hatiku
    cinta yang kau rasakan tika ini
    adalah cintaku yang tak pernah
    padam padamu duhai kekasihku
    Si Puteri Bunian
    Sifat kasih sayangmu 
    yang menyanyangi
    semua makluk Tuhan
    membuatkan aku jatuh cinta padamu
    beruntunglah aku mencintaimu
    kerana selama ini 
    aku tak pernah jatuh cinta 
    dan tak pernah pun 
    kenal apa itu erti cinta sebenarnya

    Hakikatnya kekasihku
    kaulah yang telah membuatkan
    hatiku berbunga-bunga cinta
    sejujurnya kukatakan
    aku telah jatuh cinta padamu
    cinta...cinta...cinta sepenuh hati
    kau telah membuatkan aku taksub 
    dengan dunia cinta

    Setiap waktu kau datang 
    ke Pantai Cinta Rindu ini
    ku tunggumu dalam
    rindu yang membara

    Aku suka nyanyian syair-syair
    karanganmu yang menghiburkan
    hati seluruh penghuni lautan
    cinta dan rinduku ini
    terlalu membara-bara

    Setiap kali syairmu kau lagukan
    dengan suaramu yang merdu bak buluh perindu 
    mereka semuanya gembira dalam syukur pada Illahi
    bilamana syair-syairmu mendayu-dayu memuji Illahi
    semua penghuni lautan termasuk aku meratap pilu
    sebagaimana air matamu berjuraian
    begitu juga aku dan penghuni lautan semuanya
    akulah yang menyapu air matamu 
    duhai kekasihku Si Puteri Bunian

    Tak usahlah kau bersedih kekasihku
    aku selalu menyokongmu
    meniupkan semangatmu jika kau lemah tak bermaya
    melindungi kau jika ada yang ingin mendatangkan
    musibah padamu aku rela pertaruhkan nyawaku
    demi cinta suciku padamu duhai 
    kekasihku Si Puteri Bunian 
    yang kucintai seumur hidupku

    Saat-saat paling gembira ketika
    kau berlari-lari di gigi pantai
    aku di lautan mengekorimu
    sehingga air di laut membiru berkocak
    deras tapi tenang mengekori seiring 
    larianmu di gigi pantai
    kau gembira 
    aku ceria
    kau sedih
    aku berduka
    cintaku telah bertahta di hatimu
    tanpa kau sedari tapi dapat merasakan
    kehadiran cintaku
    kasihan kau tidak dapat melihatku
    tapi aku dapat melihatmu dengan jelas
    sabarlah suatu masa nanti
    jika Allah bukakan khashafNya padamu
    kau akan dapat melihatku sejelasnya
    tika itu cinta kita dalam RestuNya

    Di pagi Jumaat itu 
    amat syahdu!
    Si Puteri Bunian rasa tak tenteram
    Pantai Cinta Rindu
    Memanggil-manggilnya

    "Tuan Puteri nak ke mana ya pagi-pagi ini..."
    tanya dayang istana dengan penuh hormat.

    "Beta hendak pergi ke Pantai Cinta Rindu,"
    jawab Si Puteri Bunian penuh tegas tapi gelisah.

    "Tapi Tuan Puteri ...Ayahanda Tuan Puteri telah
    berpesan tidak membenarkan Tuan Puteri pergi
    ke Pantai Cinta Rindu kerana terlalu berbahaya,
    Demi keselamatan Tuan Puteri janganlah pergi
    ye Tuan Puteri,"

    "Tidak beta mesti pergi juga walau apapun
    terjadi...rahsiakan permergian beta ini
    daripada pengetahuan ayahanda beta," kata
    Si Puteri Bunian lalu terus menghilang 
    dalam sekelip mata.

    Si Puteri telah berada di Pantai Cinta Rindu
    Dia melemparkan pandangannya ke 
    lautan yang terbentang luas
    saujana mata memandang
    sambil menyanyikan syair cinta untuk kekasih
    misterinya yang tidak pernah dia kenali 
    asal usul kekasihnya tapi dia dapat 
    merasakan cinta yang terlalu amat mendalam
    antaranya dengan kekasihnya
    siapa namanya
    bagaimana wajahnya
    siapakah gerangannya itu
    dia tak tahu
    tapi hatinya benar-benar
    merasai cintanya telah dimiliki
    sedangkan ketika dia berfikir-fikir
    siapakah gerangan kekasih misterinya itu
    kekasihnya itu ada di sebelahnya di temani
    dengan pengawal istana

    Duhai Si Puteri Bunian
    Jika kau nak tahu
    Usul asal kekasih misterimu itu 
    Dia adalah merupakan
    seekor naga yang gagah perkasa
    mempunyai kesaktian yang luar biasa
    mengusai seluruh penghuni lautan Cinta Rindu
    biarpun dia berkuasa dan mempunyai kesaktian
    kepada seluruh penghuni lautan 
    kekecil mana pun dan serendah mana pun darjat
    dia tetap menghormati dan menyayangi 
    sepertimana dia sayangkan dirinya sendiri
    hinggakan semuanya penghuni laut menyayangi dia
    Dialah yang mengilangkan sepimu di kala kau berduka
    dia menyanjungimu... melindungimu ...
    menerimamu apa adanya
    mencintaimu seumur hidupnya
    sekarang dia ada di sebelahmu Si Puteri Bunian
    Memandangmu dengan penuh kasih sayang

    Sedang si Puteri Bunian keasyikkan memandang
    keindahan ciptaan Allah sambil bersyair cinta
    keluar seekor dinosaur rasaksa dari dasar lautan
    ingin menyerang Si Puteri Bunian

    Sepantas kilat Si Naga Sakti meletakkan 
    cengkerang siput di sisi Si Puteri Bunian
    dan mengilhamkan Si Puteri Bunian meniup
    cengkerang siput tersebut
    setelah ditiup timbullah seluruh penghuni lautan
    berenang-renang dengan laju meluru ke arah 
    dinosaur rasaksa

    Si Puteri Buniaan meniup cengkerang siput
    dalam keterujaan dan kegembiraan melihat
    segala haiwan dan karangan laut pelbagai
    bentuk dan rupa timbul di permukaan laut
    berenang-renang pantas meluru ke arah
    dinosaur rasaksa
    indahnya permandangan laut Cinta Rindu
    di kala itu hanya Tuhan saja yang tahu
    tapi penuh debaran yang menakutkan
    sesiapa yang melihatnya tapi tidak
    dengan Si Puteri Bunian
    dia suka dirasakan penghuni laut mengikuti 
    perintahnya....

    Ketika perlawanan penuh dramatik itu antara
    penghuni lautan dengan dinosaur rasaksa
    pepasir di dasar lautan berterbangan ke udara
    dan kocakan air laut amat dahsyat sekali
    perlawanan berlarutan hingga ke petang
    suara dinosaur bagaikan halilintar...
    kekuatannya tiada tandingan tapi akhirnya
    kalah ditewaskan oleh penghuni lautan
    yang banyaknya tak terkira

    Gembiralah tidak terkata Si Puteri Bunian
    melihat kekalahan dinosaur rasaksa
    lautan bertukar menjadi merah
    darah dinosaur rasaksa hanyir pekat
    amat meloyakan Si Puteri Bunian

    Si Puteri Bunian memejamkan mata 
    ketakutan melihat pemandangan 
    lautan yang dipenuhi darah memekat

    Apabila dibukakan mata 
    alangkah terperanjat Si Puteri Bunian
    apabila didapati lautan Cinta Rindu
    telah menjadi sedia kala 
    indah aman tenang

    Lagi memeranjatkan apabila
    didapati di sebelahnya ada
    seekor naga tersenyum
    melemparkan senyumannya
    "Sudikah kau menjadi suri hidupku
    wahai Si Puteri Bunian yang kucinta." 

    Si Puteri Bunian tidak menjawab.
    Dia menadah tangan ke langit lalu berdoa,

    "Ya..Allah siapalah aku untuk menolak
    apa yang telah Kau telah takdirkan padaku
    aku terima dengan redha apa saja aturanMu
    kerana hidup dan matiku sudah kepasrahkan
    padaMu sejak azali lagi."

    "Duhai Cinta Kalbuku kerana keikhlasanmu
    pada Tuhammulah maka dibukakan Khashaf
    Dzat cintaNya padamu dan kerana itu juga
    kau dapat melihatku," Habis saja Si Naga
    Sakti berkata-kata dia bertukar menjadi
    seorang teruna gagah perkasa.

    Mereka berdua menadah tangan ke langit,
    "Ya Allah Ya Tuhanku Yang Maha Agong Lagi 
    Maha Berkuasa Dengan kurniaan cinta yang 
    Kau limpahkan kepada kami berdua berilah 
    kami peluang untuk melakukan amal kebaikan
    yang kau redhai agar kami dapat sama-sama
    menyambung percintaan suci ini hingga 
    ke SyurgawiMu
    Amin Ya Rabbal A'Lamin
    DiAminkan juga seluruh penghuni lautan
    dengan rasa kesyukuran tidak terucap!
    Bergema suara lautan yang menakjubkan
    di kala itu!Membahagiakan!Subhanallah!
    Syukur tak terucap padaMu Tuhanku.

    KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
    29 Julai 2011
  • SYAIR PUTERA DUYUNG

    Tersebutlah satu kisah percintaan,

    Dimulai dengan sebuah perkampungan nelayan;
    Telah berlaku satu pergaduhan,
    Hanya kerana ingin merebut kekuasaan.

    Pergaduhan berlaku tanpa ihsan,
    Sana-sini mayat bergelimpangan;
    Bermandikan darah perkampungan nelayan,
    Tiga hari dua malam pergaduhan berlarutan.

    Malam ini sekumpulan Kampung Nelayan,
    Melarikan diri dari permusuhan;
    Naik ke kapal berebut-rebutan,
    Kerana ingin lari dari kekalutan.

    Di malam bulan purnama indah permandangan,
    Terpesona mata memandang ke arah bulan;
    Mas Merah berbincang dengan Siew Lan,
    Mengenai keharmonian kehidupan di lautan.

    Siew Lan memujuk Mas Merah dengan kasih sayang,
    Mas Merah kawan baiknya dari dulu hingga sekarang;
    Berkawan baik atas dasar keikhlasan sayang,
    Saling nasihat menasihati demi kasih dan sayang.

    Mas Merah luahkan rasa di hati,
    Menjadi penghuni lautan itu yang diingini;
    Hidup berkasih sayang penuh harmoni,
    Tapi apakan daya cuma imaginasi.

    Melaung Mas Merah di lautan sepi,
    Meraung merintih kenapa nasibnya begini;
    Tiada siapa yang ingin mengerti,
    Hidup di dunia dirasakan mati.

    Telah berlaku sesuatu yang tidak diduga,
    Tiba-tiba berlaku perubahan cuaca;
    Angin rebut taufan datang melanda,
    Penghuni kapal ketakutan dirasa.

    Penghuni kapal menjerit ketakutan,
    Kapal terhoyang-hayang di tengah lautan;
    Ombah bergulung guruh berdentuman,
    Penghuni kapal berada dalam kecemasan.

    Hujan ribut disertai suara menakutkan,
    Muncul rasaksa dasar lautan;
    Menenggelamkan kapal ke dasar lautan,
    Sekelip mata hilang ditelan lautan.

    Semuanya mati ditimpa malang,
    Kecuali Mas Merah diselamatkan duyung;
    Lelaki duyung bergelar Putera Duyung,
    Memiliki kuasa segala duyung.

    Mas Merah koma beberapa hari,
    Putera Duyung bersusah hati;
    Ingin menyelamatkan Mas Merah hajat di hati,
    Agar Mas Merah bernafas kembali.

    Bertemu pendeta minta pandangan,
    Pendeta meminta Putera Duyung fikirkan;
    Sebelum membuat apapun keputusan,
    Kerana alam duyung dan manusia banyak perbezaan.

    Putera Duyung mahukan Mas Merah diselamatkan,
    Walau apa cara sekalipun akan diusahakan;
    Melihat Mas Merah hatinya ihsan,
    Berkorban nyawa dia pertaruhkan.

    Hati Putera Duyung perlu didermakan,
    Kepada Mas Merah untuk diselamatkan;
    Percantuman hati mesti dijalankan,
    Itu caranya Mas Merah diselamatkan.

    Putera Duyung sanggup dermakan hati,
    Melihat Mas Merah koma tak sampai hati;
    Putera Duyung yakin Mas Merah manusia baik hati,
    Diderma hati dengan seikhlas hati.

    Di malam bulan purnama dijalankan pembedahan,
    Antara Putera Duyung dan Mas Merah penuh suspen;
    Cahaya terang disimbahi cahaya rang bulan,
    Selamat sudah pendeta lakukan pembedahan.

    Selepas pembedahan berlaku perubahan,
    Mas Merah bertukar menjadi duyung rupawan;
    Gembiranya pendeta berjayanya pembedahan,
    Pendeta bersyukur usahanya DiPerkenankan.

    Mas Merah hidup bagaikan keajaiban,
    Didapati dirinya ada di dasar lautan;
    Berasa pelik dengan perubahan,
    Perubahan dirinya di luar dugaan.

    Dirasakan dirinya berada di alam fantasi,
    Seolah tercapai hajat di hati;
    Menjadi penghuni lautan yang dibayangi,
    Kini menjadi kenyataan masih belum difahami.

    Puteri Duyung menyambut kedatangan Mas Merah,
    Disambut dengan tarian duyung penuh meriah;
    Istana duyung dihias indah,
    Menyambut tetamu terhormat Mas Merah.

    Mas Merah gembira tidak terperi,
    Dilayan Mas Merah seperti Tuan Puteri;
    Wajahnya ayu berseri-seri,
    Dirasakan impian jadi realiti.

    Memang impian menjadi realiti,
    Mas Merah masih lagi belum mengerti;
    Dipendamkan juga kenapa jadi begini,
    Akan terjawab di suatu ketika nanti.

    Bergurau senda dengan Puteri Duyung,
    Menghayati suasana di Taman Karang;
    Menjadi sahabat baik penuh kasih sayang,
    Kasih terjalin mengundang sayang.

    Setiap hari berkejar-kejaran,
    Berkejar-kejaran di balik taman;
    Taman Karang dipenuhi bunga-bungaan,
    Harum semerbak menyelubungi taman.

    Dalam berkejaran terpisah dengan Puteri Duyung,
    Puas dicari Puteri Duyung ke mana menghilang;
    Muncul pula lelaki duyung,
    Mas Merah menangis berasa bimbang.

    Putera Duyung memperkenalkan diri,
    Diceritakan bagaimana Mas Merah begini;
    Fahamlah sudah Mas Merah kini,
    Budi baik Putera Duyung terkesan di hati.

    Semenjak itu berkenan di hati,
    Mas Merah jatuh cinta tanpa disedari;
    Dengan Putera Duyung yang baik hati,
    Cinta Putera Duyung ingin dimiliki.

    Tapi apakan daya cintanya terhalang,
    Cinta Putera Duyung kepunyaan Puteri Duyung;
    Beralah Mas Merah terus menghilang,
    Bukti kasihnya kepada Puteri Duyung.

    Demi sahabat ingin menjadi manusia kembali,
    Agar cinta sahabatnya bertaut kembali;
    Biarlah dia membawa hati,
    Membawa hati luka demi sahabat sejati.
  • Berjumpa pendeta menyampai hajat di hati,
    Agar pendeta boleh perkenankan nanti;
    Mengertilah sudah pendeta kini,

    Memakan 7 jenis rumpai laut dikehendaki.

    Berlaku perubahan setelah makan rumpai laut,
    Menjadi kembali manusia terapung di laut;
    Teruna muda terjun ke laut,
    Menyelamatkan Mas Merah tanpa takut.

    Mas Merah pengsan tak sedarkan diri,
    Doktor datang memberi rawatan;
    Sedar Mas Merah gembiranya hati,
    Si teruna muda yang baik budi.

    Budi bahasa Mas Merah buat si teruna jatuh hati,
    Cinta Mas Merah ingin dimiliki;
    Melamar Mas Merah sepenuh hati,
    Mas Merah terkesima antara dua hati.

    Antara cinta dan budi,
    Mas Merah tak mengerti;
    Cintakan Putera Duyung setia di hati,
    Hatinya dengan Putera Duyung tercantum di hati.

    Mas Merah rupawan buat hati tertawan,
    Anak-anak kapal berlumba ingin menawan;
    Menawan cinta Mas Merah yang rupawan,
    Ingin memiliki cinta sanggup berbunuh-bunuhan.

    Mas Merah memberontak rasa tak tenteram,
    Tiada dimiliki rasa kedamaian;
    Tidak seperti berada di lautan,
    Ingin kembali menjadi duyung lautan.

    Tanpa berfikir baki 7 jenis rumpai laut dimakan,
    Bertukar menjadi duyung kembali selepas makan;
    Gembiranya hati tak dapat dibayangkan,
    Terus menggelongsor ke dasar lautan.

    Mas Merah pergi mencari pendeta,
    Memohon nasihat dari pendeta bijaksana,
    Hajat Mas Merah difahami pendeta,
    Berjumpa Puteri Duyung itu dipinta.

    Tika itu Puteri Duyung sedang berdandan,
    Didandan cantik menjadi pengantin;
    Sebentar lagi upacara pernikahan dijalankan,
    Dengan Putera Duyung kekasih idaman.

    Mas Merah menangis sepenuh hati,
    Merayu pilu pada sahabat sejati;
    Puteri Duyung tidak sampai hati,
    Melepaskan cintanya pernikahan tak jadi.

    Budi baik Puteri Duyung dingati sampai mati,
    Bukan sengaja merebut kekasih hati;
    Sudah terikat antara dua hati,
    Moga cintanya terpatri nanti.

    Putera Duyung tidak ambil hati,
    Apabila Mas Merah menaruh hati;
    Kedua-dua duyung tidak dikawini,
    Demi kerana menjaga hati.

    Sumpahan duyung Mas Merah redha,
    Di siang hari menjadi manusia,
    Menjadi duyung apabila malam tiba,
    Pulau terpencil tempat tinggalnya.

    Bernyanyi-nyanyian mengeratkan kasih,
    Kasih mengasihi seperti kekasih;
    Apakan daya kasih tersisih,
    Kerana tak mahu berbagi kasih.

    Putera Duyung datang di bulan purnama,
    Memastikan Mas Merah hidup sempurna;
    Ada masalah dikongsi bersama,
    Ketiadaan Putera Duyung Mas Merah redha.

    Kebahagiaan mereka rupanya tak lama,
    Apabila datang nelayan ke sana;
    Mahu menangkap Mas Merah agar ternama,
    Dibuat persiapan lembing dibawa.

    Malam itu malam penghabisan,
    Cinta dua kekasih tidak kesampaian;
    Putera Duyung ingin nyatakan,
    Agar diterima Mas Merah lamaran.

    Mas Merah gembira disarungkan kalungan,
    Kalungan mutiara bertatah berlian;
    Mas Merah ternampak balingan lembing nelayan,
    Dipertaruhkan nyawa demi cinta kesufian.

    Nelayan takut sembunyikan diri,
    Di balik batu dia bersembunyi;
    Tanpa disedari datang ketam gergasi,
    Digigit nelayan hingga mati.

    Panahan lembing tertusuk di hati Mas Merah,
    Mengalir deras pekatnya darah;
    Putera Duyung terpaku dalam luka yang parah,
    Perginya kekasih dalam cinta berdarah.

    Semasa nazak dipangkuan Putera Duyung,
    Sempat menyuruh mengawini Puteri Duyung;
    Kepedihan dirasa tak dapat dibendung,
    Menangis Putera Duyung dalam cinta sayang.

    Sedihnya tika itu tahunya Tuhan,
    Dicabutnya lembing perlahan-lahan;
    Darah terus mengalir terus-terusan,
    Menangis hiba cinta tak kesampaian.

    Permergian Mas Merah sentiasa dikenangkan,
    Apa nak buat takdir menentukan;
    Cinta kekasih tidak kesampaian,
    Diredhainya dalam kepasrahan.

    Di hari persandingan penuh hiba,
    Jenazah Mas Merah menyaksikan cinta;
    Hajat Mas Merah disampaikan juga,
    Mahukan perkahwinan dijalankan segera.

    Setelah persandingan upacara pengkebumian,
    Mas Merah dibawa ke kuburan;
    Di Taman Karang Mas Merah dikebumikan,
    Menjadi legenda penghuni lautan.

    Sekian Sahaja Syair Putera Duyung Kisah Cinta Abadi,
    Antara dua kekasih berlainan alam perbezaan hati;
    Bercantuman hati hingga ke mati,
    Membawa cinta hingga ke alam abadi.

    Karya: Putri Rimba Niagara
    15 Mei 2012
    Like · · Unfollow Post · May 15 at 5:23pm
    Wan Suwandy and Werdys Kalbary like this.

    Werdys Kalbary subhanallah...kisah percintaan yang sangat indah dan dramatis, ditulis dengan bahasa syair indah beralun, sangat mengesankan... tahniah dinda...kanda salut dgn kemampuan menulismu yang sangat produktif, kanda mesti belajar banyak darimu May 15 at 5:42pm via mobile · Unlike · 1

    Putri Rimba Niagara:

    Terima kasih kanda sebentar lagi dinda siarkan lirik lagu putera duyung & mas merah...bagi beralun-alun jiwa pembaca ...
    May 15 at 6:00pm · Like · 1
    1
  •  LUKAKU PARAH CINTA BERDARAH (LIRIK LAGU PUTERA DUYUNG)

    Napa itu terjadi...

    cinta kita tak kesampaian
    belum sempat kulafazkan cinta
    kau tinggalkanku
    dalam luka parah
    duhai kekasih hatiku o...

    Kusalahkan diriku sendiri
    membuatmu tertunggu-tunggu
    lafaz cinta dariku
    maafkanku kekasihku
    bukan sengajaku buatmu begini
    cintaku telah dimiliki dia
    tapi kesetiaanmu padaku
    buatkan kujatuh cinta padamu.

    Pabila kuingin balas cintamu
    sudah terlambat kulafaz cinta
    kau tinggalkanku
    meratap pilu pemergiaanmu
    selamanya.

    Kau korbankan dirimu demiku
    o...kasih ...kenapa...o...kenapa
    aku sepi tanpamu
    hatiku lara
    pedih hati 
    kau balas cintaku
    dengan cinta berdarah 
    aku pilu
    rindu dalam sendu
    Tak sanggupku trima perpisahan ini
    tapi apakan daya
    takdir harus ku imani
    moga kau tenang 
    di alam sana
    ooo kekasihku Mas Merah.

    Karya: Putri Rimba Niagara
    15 Mei 2012
    May 15 at 6:02pm · Like

    TERLEWAT KULAFAZKAN CINTA
    (Lirik Lagu Putera Duyung)

    Maafkanku duhai kekasih
    kerna terlewat
    lafazkan cinta
    ooo...maafkanku
    buatmu ternanti-nanti
    entah kenapa kelu lidahku
    untuk lafazkan cinta
    biarpun ku sudah jatuh cinta
    padamu duhai kekasih
    tika itu
    cintaku dimiliki dia
    ku bersalah terhadapnya
    biarpun dia relakan kumilikmu
    demi menjaga... demi menjaga...
    hatinya ...hatimu...
    ku tak rela berbagi kasih
    kubuatmu ternanti-nanti...
    kejamnya aku
    kejamnya aku padamu
    maafkanku duhai kekasih....
    biarpun ku tahu
    cintamu terlalu suci
    kusalah diriku
    sesal sendiri...merana sendiri
    ...
    pabila ku terlewat lafazkan cinta
    padamu duhai kekasih ooo....

    lukaku parah...
    lukamu parah...
    cinta berdarah
    sesal sendiri
    merana sendiri...
    kau tinggalkanku sendiri
    ooo....ooo...
    maafkanku kerna
    terlewat lafazkan cinta
    kau pergi bersama cintaku
    kau tinggalkan cintamu
    untuk kukesalkan sendiri
    ooo....maafkan daku....ooo
    kerna terlewat
    kulafazkan cinta...
    sesal sendiri
    merana sendiri
    lukaku parah
    cinta berdarah
    maafkan daku
    duhai kekasih
    hatiku selamanya
    biarpun kumiliki dia
    hanya kau di hatiku..
    ooo....kasih...

    Karya: Putri Rimba Niagara
    1 Mei 2012
    Like · · 40 minutes ago near Kuala Lumpur
    May 15 at 6:05pm · Like

    Lagu Mas Merah Kepada Putera Duyung
    (Kubawa Cintamu Hingga Ke Hujung Nyawaku)

    Apa Harus Putus Dulu by POTRET lirik
    www.youtube.com
    lagunye POTRET
    Unlike · · Share · 5 hours ago

    BIAR KUBAWA CINTAMU HINGGA KE NAFAS TERAKHIRKU
    (LIRIK LAGU MAS MERAH KEPADA PUTERA DUYUNG)

    Sudah lama kunantikan
    lafaz cinta darimu
    kutahu kau bukan milikku
    dan kupasrah
    jika itu takdirnya

    Namun kumasih berharap
    lafaz cinta darimu
    kunanti penuh sabar
    pabila kau tiada di sisi
    kurindu
    kunantimu setiap bulan purnama
    penuh syahdu

    kau kucinta satu-satunya…
    cintamu bertahta di hati
    tapi apakan daya kau miliknya
    aku pasrah
    jika itu takdirnya
    kulepaskan cinta ini untuk dia
    yang kau cinta

    Biar kubawa cinta ini
    hingga ke nafas terakhirku
    demi kebahagiaanmu dan dia.

    Karya: Putri Rimba Niagara
    15 Mei 2012
    Like · · 46 minutes ago near Kuala Lumpur

    YouTube - Broadcast Yourself.
    www.youtube.com
    Share your videos with friends, family, and the world
    May 15 at 6:07pm · Like · 1 · 

    Wan Suwandy ~
    duhai sedihnya syairmu ini akak Rabeah 
    putri duyung mu ini ditulis dengan bahasa indah
    dengan kesedihan yang berdarah-darah
    mengisahkan cinta yang pasrah berpisah

    teruskan berkarya akak..mantap syairmu ini
    minatmu sama dengan dindaku Teratai yang menyukai
    puisi lama , moga kalian bisa berteman baik :)
    oh iya dinda Teratai kirim salam padamu, minta konfirm :)
    May 15 at 6:10pm · Unlike · 1

    TERIMA KASIH SAYANG

    Aku hanya mengerti
    hanya engkau yang
    ada di hati ini
    kaulah cinta pertama
    cinta terakhirku
    tiada dua hanya
    kau seorang
    yang bertahta
    di hati ini
    kaulah yang menangis untukku
    bukan tangisan berduka
    tapi tangisan bahagia
    kerna kau telah berjaya
    mentakluki hatiku
    untuk mencintaimu
    seumur hidupku
    terima kasih sayang...

    Karya Putri Rimba Niagara
    15 Mei 2012
    (LIRIK PUTRA DUYUNG BARU )

    SINOPSIS PUTERA DUYUNG

    Mas Merah manusia yang bertukar menjadi duyung
    setelah menerima hati daripada Putera Duyung hasil
    daripada pembedahan Pendeta Duyung.

    Mas Merah bersahabat baik dengan Puteri Duyung
    yang merupakan kekasih Putera Duyung. Dalam masa
    yang sama Mas Merah jatuh cinta dengan Putera Duyung
    tetapi kerana tidak mahu menjadi penghalang percintaan
    Puteri Duyung, Mas Merah ingin menjadi manusia kembali.

    Mas Merah mendapat nasihat daripada Pendeta Duyung
    dengan memakan 7 jenis rumpai laut.
    Semasa menjadi menusia kembali, di atas kapal anak-anak
    muda berebut ingin mendapatkan cinta Mas Merah hingga
    sanggup berbunuh-bunuhan. Ini menyebabkan Mas Merah
    ingin menjadi duyung kembali dan setelah makan 7 jenis
    rumpai laut yang masih berbaki, Mas Merah menjadi
    duyung semula.Ketika itu Puteri Duyung sedang bersiap
    diandam untuk menjalani upacara penikahan dengan
    Putera Duyung. Mas Merah memujuk Puteri Duyung
    agar melepaskan Putera Duyung kepadanya.

    Atas pujukan itu Puteri Duyung melepaskan cintanya
    dengan rela hati.

    Demi menjaga hati kedua wanita duyung,
    Putera Duyung tiada mengawini kedua-duanya. Kali ini
    Putera Duyung hanya dapat berjumpa Mas Merah di pulau
    yang tidak berpenghuni apabila bulan mengambang sahaja
    kerana Mas Merah di waktu siang menjadi manusia dan di
    malam hari menjadi duyung.

    Seorang nelayan ingin menangkap Mas Merah untuk tujuan
    perniagaan. Tangkapan pertama gagal. Tangkapan kedua ,
    ketika itu bulan mengambang penuh, pada ketika itu juga
    Putera Duyung bertemu dengan Mas Merah menyarungkan
    kalung mutiara ke leher Mas Merah. Belum sempat
    Putera Duyung meluahkan hajatnya untuk melamar ,
    Mas Merah mati terkena lembing nelayan.

    Mas Merah menggadaikan nyawanya apabila ternampak nelayan
    membalingkan lembing ke arah Putera Duyung. Sebelum
    menghembuskan nafas terakhir Mas Merah meminta
    Putera Duyung mengawini Puteri Duyung.

    Disediakan oleh : Putri Rimba Niagara
    15 Mei 2012
    May 15 at 6:10pm · Like · 2

    Putri Rimba Niagara:

    Terima kasih dinda suwandy...waalaikummusalam

    (PETIKAN DARIPADA WALL JARINGAN SASTRA INDONESIA - KALBAR)
    12 Jun 2012



TEATER BANGSAWAN DIRAJA PENGANTIN RAJA RIMBA & PUTERA SANG KURIANG
Mengisahkan perkahwinan harimau dengan monyet pada tahun 2020.
Betapa meriahnya hari tersebut kerana semua binatang di darat
dan di laut meraikannya. Tidak kira binatang buas,jinak,besar
dan kecil masing-masing membawa hadiah yang unik.
Pada sebelah malamnya pula berselerakkan bintang-bintang di
langit di merata-rata tempat.Pelamin dihias dengan lampu-lampu
berwarna-warni. Di hadapan pelamin penuh dengan hantaran kedua-
dua belah pengantin. Sebelum monyet menyambut hari perkahwinan,
monyet menghadapi pelbagai cabaran.
Monyet mempunyai falsafah mengapa dia berkahwin dengan harimau.
Di antaranya:
1. Menyatupadukan binatang buas dengan jinak.
2. Mewujudkan keharmonian masyarakat seluruh jenis binatang.
3. Mewujudkan masyarakat yang kuat membantu yang lemah.
4. Yang kaya membantu yang miskin.
5. Saling sayang menyayangi di antara satu sama lain.
6. Saling hormat menghormati di antara satu sama lain.
7. Saling berkerjasama dan faham memahami di antara satu sama lain.
8. Mewujudkan masyarakat yang dinamik.
9. Mewujudkan masyarakat yang berwawasan.
10.Memupuk semangat perpaduan kaum demi keharmonian rimba dan lautan.
Pada malam yang ditunggu-tunggu oleh semua penghuni rimba dan
lautan iaitu menandakan masuknya tahun 1 hb 1 tahun 2020 mereka
semua menyambut dengan sorakkan dan percikkan bunga api yang meng-
indahkan langit rimba meraikan ,’ Perkahwinan Raja Rimba’ yang
menjadi simbol penyatuan kaum semua penghuni rimba dan lautan
mengecapi kehidupan aman damai selamanya.
SKRIP TEATER BANGSAWAN DIRAJA PENGANTIN RAJA RIMBA
BABAK PERTAMA (PERTENTANGAN)
Dimulakan dengan syair:
Tersebutlah kisah satu cerita,
Puteri Monyet yang cantik jelita;
Berhemah tinggi tidak terkata,
Di mana saja berdukacita.
Singa betina : Hei monyet betina! Kau cermin sikit muka kau tu…
dahlah hodoh ada hati nakkan harimau.
Monyet betina : Yang engkau sakit hati dengan aku ni kenapa?
Aku tak pernah pun hina engkau atau sesiapa saja. Walaupun aku
hodoh tapi hati aku taklah sebusuk hati engkau! Mentang-mentanglah
engkau binatang yang kuat… nak tunjuk ego pulak.
Singa betina : Engkau ni perasan sangat. Harimau tengok
muka engkau pun dah tak minat.
Monyet betina : Ah! Engkau tu memang cemburu dengan aku,
sebab selama ini tak ada binatang yang minat dengan engkau walau
pun sekaum denganmu.
Singa betina : Untuk mengetahuan engkau monyet, harimau
tak layak dengan engkau tapi… kalau dengan aku bagaikan pinang
dibelah dua. (GELAK).
BABAK KEDUA (SEMANGAT)
Raja harimau pilihan hati,
Mengadu hasrat pada merpati;
Agar cinta jadi sejati,
Jasa si burung tetap diingati.
Burung : Sang monyet… aku tahu engkau sedang
memendam rasa cinta terhadap harimau. Kenapa kau
tak mahu terus terang aje padanya?
Monyet : Aku malulah… siapalah aku hidung tak
mancung pipi tersorong-sorong.
Burung : Zaman sekarang ni… zaman terus terang,
siapa cepat dia dapat.
Monyet : Bukan semudah itu burung, kalau aku jatuh
cinta dengan kaum sejenis dengan aku tak apalah.
Ini dengan keturunan garang lagi ganas. Silap… silap
haribulan aku yang dibahamnya.
Burung : (Ketawa) Ha… tahu pun engkau takut.
Monyet : Apa nak buat… hati dah terbekenan, nyawapun
sanggup digadaikan.
Burung : Begitu hebat sekali cinta engkau tu. Sanggup
menggadaikan nyawa.
Monyet : Aku harapkan cintaku yang tertanam di sanubariku
menjadi kenyataan suatu hari nanti.
Burung : Aku kasihankan kau monyet. Angan-angan mu
tinggi melangit. Kadang kala aku fikirkan engkau ni dah
tak siuman kerana membuat keputusan yang tak masuk akal.
Monyet : Bukan engkau je kata aku macam tu. Boleh dikatakan
semua mengatakan aku dah gila.(MENGELUH) Manalah tahu satu hari
nanti tuah menyebelahi aku. Masa tu baru engkau tahu siapa aku.
Burung : Tak payah engkau cerita, semua binatang tahu…
siapa engkau. Seekor binantang yang pintar, suka menolong
kawan, bercita-cita tinggi, berwawasan, berjiwa murni dan kuat
berpegang kepada falsafah.
Monyet : Ke situ pulak dia. Aku tak mintak pun kau puji aku.
Yang aku mahu kau berikan aku pendapat bagaimana engkau dapat
menolong aku dalam mengeratkan lagi percintaanku dengan harimau.
Burung : (Ketawa) Monyet… monyet… engkau ni tak kenal
erti putus asa. Baiklah… engkau karang surat menyatakan hasrat
hati engkau pada harimau… biarkan aku poskan surat engkau tu
pada harimau.
Monyet : (Senyum) Ha… macam tulah kawan. Sanggup
menolong kawan.
BABAK KETIGA (PERTENTANGAN)
Puteri Monyet memendam rasa,
Dihina kawan tidak berasa;
Tidak mudah berputus asa,
Korban cinta untuk berjasa.
Monyet Jantan : Kenapa engkau tak sukakan aku? Sedangkan
aku boleh berikan segala-galanya pada engkau. Kitakan satu
jenis, satu hati.
Monyet Betina : Engkau ingat , cinta boleh dibeli dengan
sekelip mata?
Monyet Jantan : Bukan aku saja yang menentang
percintaan engkau tu, malah semua binatang.
Monyet Betina : Ada aku kisah? Yang bercintanya aku…
bukan mereka.
Monyet Jantan : Apa kelebihan harimau tu hinggakan
kau sanggup melupakan asal usul kau binatang yang lemah?
Monyet Betina : Cinta itu unik, murni… memerlukan
pengorbanan. Apa salahnya aku korbankan diri aku untuk
cinta demi semata-mata…
Monyet Jantan : Kepentingan engkau! Engkau ingin mengejar
glamor. Biarlah semua binatang mengatakan betapa hebatnya
engkau dapat memikat raja segala binatang. Yalah punya kuasa,
tampan dan digeruni oleh semua binatang. Macam aku ni apalah
ada.
Monyet Betina : Betul kata engkau tu, kerana dia mempunyai
kuasa dan digeruni oleh binatang maka aku jatuh cinta dengannya.
Monyet Jantan : Memang aku dah agak dari awal, jadi engkau ni
gilakan kuasa hingga sanggup menggadai cinta. Aku jijik! Jijik!
Mempunyai kaum yang sejenis macam engkau ni!
Monyet Betina : Engkau nak pandang jijik ke atau apa saja yang
engkau nak kata… katalah. Aku tak kisah. Asalkan cinta aku tercapai
akhirnya.
Monyet Jantan : Aku pelik bin ajaib dalam sekelip mata kau dah
berubah. Dulu engkau tak macam ni. Kau terlalu pentingkan kaum
kau. Engkau bersikap perkauman.
Monyet Betina : Kerana ingin mengikis sikap perkauman yang
menebal dalam diri aku inilah aku mengambil keputusan untuk
jatuh cinta dengan harimau.
Monyet Jantan : Maksud kau?
Monyet Betina : Cuba kau fikir di dalam hutan ini terdiri
daripada pelbagai jenis binatang.Kalau masing-masing asyik
mementingkan kaumnya saja tanpa memikirkan kepentingan
binatang lain. Kalau macam tu bagaimana kita hendak bina
generasi kita yang berwawasan dalam keadaan huru hara.
Siapa yang susah? Anak cucu kita yang susah. Apa salahnya
kita merancang dari sekarang agar anak cucu kita mengecap
kebahagiaan yang hakiki.
Monyet Jantan : Aku tak terfikir pun yang kau berfikiran
sampai ke situ.
Monyet Betina : Salahkah aku… aku korbankan cintaku untuk
anak cucu kita dan seterusnya kedamaian hutan ini.Jika kita
hidup dalam keadaan aman damai tak siapapun berani untuk
menceroboh hutan ini. Kita buktikan pada manusia, walaupun
kita binatang tapi kita lebih mulia daripada mereka.Aku ingin
memadamkan dalam kamus manusia kata istilah,‘ Peragai seperti
binatang.’
Monyet Jantan : Sekarang baru aku faham, mengapa engkau
jatuh cinta dengan harimau. Mulai sekarang aku akan memberi
sokongan agar cita-cita kau tercapai.
BABAK KEEMPAT (JATUH CINTA)
Raja harimau termakan budi,
Sakitnya kekasih tidak terperi;
Menentang sawa kuat menjadi,
Cinta dibalas patut diberi.
Harimau : Sedapnya buah durian tu… kalau aku dapat makan…
alangkah…
Monyet : Aku faham kau inginkan buah durian, biarlah aku
tolong ambilkan.
Harimau : Sungguh baik hati mu monyet… aku kuat tapi aku
tak boleh memanjat. Sungguhpun aku binatang yang hebat tapi
aku ada kekurangan.
Monyet : Tuhan itu Maha Adil. Semua makhluk yang dijadikan
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Justeru apa salahnya
kelebihan yang ada pada aku ini dapat aku membantu binatang-
binatang lain.
Harimau : Kata-kata engkau tu menyedarkan aku supaya kita
jangan hidup sombong dan bongkak.Tiada yang kekal di dunia
ini melainkan Allah.
Monyet : Ha… makanlah sepuas hatimu harimau.
( MONYET MEMBERIKAN DURIAN)
Harimau : (CUBA MENGOPEK DURIAN GAGAL LALU MENGELUH)
Monyet : Hati-hati... nanti luka harimau.
Harimau : Selalunya aku melukakan mangsaku tapi kopek
durian pun aku tak boleh.
Monyet : Kali ni biarlah kuku kau yang tajam tu hanya akan
berbisa bila hendak menyelamatkan penghuni rimba ini ye.
Biar aku tolong kopekkan durian ni.
Harimau : Hati-hati monyet… nanti luka tanganmu.
Monyet : Tak apa aku dah biasa terluka.
Harimau : Lain macam bunyi nye tu. Mulai hari ini
tiada siapa akan berani melukakan kau lagi. Kalau berani…
mari bertarung dengan aku dulu.
Monyet : Ha… dah buka pun…makan puas-puas.
Kalau tak cukup aku ambil lagi.
(TERUS MEMANJAT POKOK TANPA MENYEDARI ADA SEEKOR ULAR SAWA)
Monyet : Tolong lepaskan aku! ( DIBELIT OLEH ULAR SAWA).
Harimau : Hai ular sawa! Kalau engkau benar-benar gagah
mari turun ke mari. Jangan dengan haiwan yang lemah engkau
nak tunjukkan kekuatan.
Ular Sawa: Engkau hendak mencabar aku ya harimau.
Baiklah sekarang aku turun.
(HARIMAU BERLAWAN DENGAN ULAR SAWA AKHIRNYA ULAR SAWA TEWAS)
Ular Sawa : Engkau memang gagah. Maafkan aku.
Aku mengaku kalah.
Harimau : Engkau tak salah dengan aku tapi dengan monyet.
Baik engkau pergi minta maaf dengannya.
Ular Sawa : Monyet maafkan kerana mengganggu engkau.
Monyet : Aku maafkan . Lain kali jangan tunjuk kuat pada
binatang yang lemah. Sepatutnya binatang yang kuat membantu
yang lemah. Barulah aman. Sudahlah tu mari kita makan bersama-
sama.
(KETAWA BERSAMA-SAMA)
BABAK KELIMA (SURAT)
Raja Harimau menerima surat,
Surat dibaca menyatakan hasrat;
Cinta membara bertambah sarat,
Kalau jodoh telah tersurat.
Harimau : Surat siapa yang engkau bawa tu burung?
Burung : Surat istimewa ni untuk engkau.
Harimau : Siapa ya… yang berani hantar surat istimewa
pada aku?
Burung : Surat cinta.
Harimau : Eh! Siapa pulak yang berani jatuh cinta dengan aku?
Engkau jangan bergurau burung.
Burung : Kalau tak percaya … bacalah. (MEMBERI SURAT)
Selamat tinggal! Selamat membaca…
Harimau : (Membuka surat lalu membaca)
Surat Monyet : Salam sejahtera buat harimau, janganlah
terperanjat apabila membaca warkah pertamaku ini.
Biarlah aku berterus terang padamu bahawa aku telah
jatuh cinta padamu ketika pertemuan yang tidak
disengajakan tempoh hari. Maaf! Kerana jatuh cinta
tanpa pengetahuanmu. Kegagahanmu melawan ular sawa
amat mengagumkan aku. Syabas! Kau telah menggunakan
kekuatanmu untuk menyelamatkan nyawaku. Aku harap
kegagahanmu berkekalan selamanya untuk menyelamatkan
nyawa beribu-ribu binatang di rimba ini tanpa mengira
siapa pun mereka.
Iyalah kalau difikirkan siapalah aku untuk jatuh cinta
padamu. Ah!Malunya aku. Aku harap engkau tidak memarahi
aku setelah mendengar pengakuan ikhlas dariku. Sekiranya
kau balas cintaku betapa bahagianya aku.Secara tak lansung
segala cita-citaku menjadi kenyataan.
Oleh itu agar aku tidak ternanti-nanti kau balaslah
warkahku ini.
Akhir kata sambutlah salam hormat dariku,
Yang perasan,
Monyet.
Harimau Jantan : (SENYUM) Sambil melekapkan surat di dadanya.
Ya… Beda bedu….! ( GEMBIRA YANG BUKAN KEPALANG)
Harimau Betina : Surat siapa tu? Sukanya engkau?
Kenapa? (TERUS MERAMPAS SURAT DARI HARIMAU)
Oh! Surat cinta rupanya! Patutlah tersengih-sengih.
Habis tu kau terima cintanya?
Harimau Jantan : Diam.
Harimau Betina : Kalau engkau terima dia…
cinta aku ni engkau nak campak mana?
Harimau Jantan : Engkau jadi isteri nombor dua akulah (GELAK).
Harimau Betina : Engkau ingat aku suka berkongsi suami? (MARAH)
Harimau Jantan Kalau tak suka… diam-diam ajelah!
Harimau Betina : Mana aku boleh diam kekasih aku diambil binatang
lain . Aku akan tentang habis-habisan!
Harimau Jantan : Hei! Sejak bila aku jadi kekasih engkau ha!
Setahu aku engkau ni cuma teman biasa aje. Jangan lekas perasanlah.
(GELAK)
Harimau Betina : (SAKIT HATI LALU PERGI).
BABAK KEENAM (BALAS CINTA)
Raja Harimau membalas cinta,
Gembiranya hati Puteri Jelita;
Siang dan malam bertemankan tinta,
Agar cinta terus bertahta.
Harimau Jantan: (MEMBALAS SURAT KEKASIH HATI)
Buat tatapan monyet, warkahmu telah kuterima dan kuucapkan
jutaan terima kasih di atas pengakuan ikhlasmu itu. Biarlah
aku katakana di sini niatmu untuk menjadikan aku kekasihmu…
Aku terima dengan rela hati.Biarpun aku tahu keputusan yang
aku ambil ini akan menggemparkan seluruh binatang di darat
mahupun di laut. Aku sedar, betapa pentingnya kedamaian.
Memang aku akui aku bongkak,sombong dengan kekuatan yang
aku miliki untuk membunuh mangsa-mangsaku tapi setelah
berkenalan denganmu tempuh hari segala kebongkakkanku
terpadam dengan tiba-tiba.
Kehadiranmu pada hari itu telah melembutkan keganasanku.
Terima kasih monyet, semoga kau tetap menjadi kekasihku
yang setia.
Akhir kata sambutlah salam hormat daripadaku.
Yang Mencintaimu,
Harimau.
BABAK KETUJUH (POS)
Jasa si burung tidak dilupa,
Terbang tinggi bertegur sapa;
Mengalir keringat tidak mengapa,
Tanda kasih sedemikian rupa.
Burung : Sudah siap ke surat balasan?
Harimau: Sudah…bawa tu baik-baik ye… jangan sampai tercicir.
Burung : Engkau tak percayakan aku ke?
Harimau: Aku cuma beri ingatan je! Kan elok saling ingat
mengingati.
Burung : Terima kasih atas nasihat kau tu. Aku akan pastikan
surat ini selamat sampai kepada sahabatku monyet.
(MENGAMBIL SURAT)
* * * * *
Burung : (MENGAH) Monyet… ini surat engkau bacalah cepat.
Monyet : Terima kasih burung. Semoga Tuhan membalas budi baikmu, (MEMBACA KEMUDIAN SENYUM PANJANG)
Burung : Macam mana ada tindak balas tak?
Monyet : Gembiranya aku! Cinta aku berbalas.
Burung : Tahniah monyet! Aku doakan cinta kau tu berjaya.
Kalau makan nasi minyak tu jangan lupa jemput aku.
Monyet : Takkanlah aku nak lupakan engkau burung. Aku
akan jemput semua binatang di darat mahupun di laut.
Burung : Dapat aku bayangkan betapa meriahnya perkahwinan
kau tu engkau jangan susah hati.Urusan kad jemputan kahwin
aku yang uruskan. Aku minta kerjasama kawan-kawanku untuk
kirimkan kad jemputan kahwin kepada semua jenis binatang
yang ada di darat mahu pun di laut.
BABAK KELAPAN (JEMPUTAN)
Kad jemputan terus diedar,
Semua terkejut tiadalah sedar;
Ada yang memandang terus tersandar,
Asalkan pengantin cinta tak pudar.
Siput : Surat siapa yang kau bawa tu burung?
Burung : Ini bukan surat… ini kad jemputan kahwin.
Siput : Siapa pulak yang nak kahwin?
Burung : Monyet dengan Harimau.
Siput : (KETAWA)
Burung : Eh! Kenapa engkau ketawa?
Siput : Aku tak percaya.
Burung : Kalau engkau tak percaya… ha…
engkau baca kad jemputan kahwin ni!
MENGHULURKAN KAD JEMPUTAN KAHWIN KEPADA SIPUT)
Siput :(TERPERANJAT) Iya betullah. Ini satu keajaiban!
Burung : Kalau dah jodoh tak ada siapa yang menghalangnya!
Itu namanya jodoh dah tersurat .
Siput : Siapa-siapa lagi yang dijemput?
Burung : Seluruh binatang di laut dan di darat.
Siput : Hebat!
Burung : Nanti, engkau jemputlah sanak saudara engkau datang ye.
Siput : Sampaikan salam aku pada monyet. Katakan aku ucapkan tahniah dan terima kasih atas jemputannya.
Gajah :Bila ditetapkan tarikh perkahwinan monyet dengan harimau,
tu burung?
Burung :Satu haribulan satu tahun 2020.
Gajah :Tepat pada masanya. Satu tarikh yang ditunggu-tunggu oleh semua binatang untuk meraikan satu kejayaan.
Burung : Kejayaan apa pulak tu?
Gajah : Iyalah dengan sahnya perkahwinan harimau dengan monyet secara tidak langsung pasangan pengantin tersebut telah
menyatupadukan seluruh binatang.
Burung : Sungguh bijak engkau gajah.
Gajah : Apa engkau ingat selama ini aku bodoh ke?
Biarpun aku berbadan besar, tenaga pun besar…otak aku pun
besar juga.
Burung : (GELAK) Iyelah aku tahu engkau tu semuanya besar.
Gajah : Engkau jangan nak sindir aku pulak!
Burung : Jangan marah… aku bergurau aje.
Takkan itupun nak ambil hati. Maaf ye … aku pergi dulu…
jangan tak datang bawa saudara mara engkau ya gajah.
BABAK KESEMBILAN (GOTONG ROYONG)
Semua haiwan bergotong royong,
Sediakan pelamin pengantin tersayang;
Bergurau senda semakin matang,
Gembiranya hati semua yang datang.
Kucing : Macam mana dengan kain pelamin yang aku
buat ini cantik tak?
Itik : Apa yang engkau buat kucing semuanya cantik.
Singa : Siapa yang pilih warna?
Arnab : Siapa lagi pengatinlah. Katanya warna unggu adalah
lambang kedamaian. Penyatuan rasa cinta yang sukar dimengertikan.
Ayam : Romantik sungguh pengantin kita tu. Siapa pulak yang
mengantung lampu-lampu yang berwarna-warni itu? Sungguh cantik?
Kucing : Keluarga monyetlah. Mereka mahir dalam panjat memanjat.
Itik : Kamu semua terfikir tak bagaimana muka anak pengantin
kita nanti?
Singa : Rupa ibu dan bapak dialah!
Kucing : Rupa mounyetlah. Mau tu bapak dia dan nyet ibu dia.
(SEMUA TERGELAK BESAR)
BABAK KESEPULUH (TETAMU DATANG)
Malam dinantikan penuh debaran,
Parsandingan Pengantin Raja Rimba yang dinantikan;
Semua gembira tibanya perkahwinan,
Majlis perkahwinan yang dibanggakan.
Tetamu datang dari daratan dan lautan,
Berpakaian cantik meraikan pengantin kesayangan;
Mengucapkan tahniah penuh kesyukuran,
Kerana pengantin idola perdamaian.
Pelbagai hadiah dibawa tetamu,
Tetamu disambut dan dijamu;
Dijamu makanan pelbagai menu,
Sambil makan menantikan pengantin rasa tak jemu.
Itik : Cantiknya pasangan pengantin bagaikan pinang di belah dua.
Burung:Engkau engok tu… bintang-bintang di langit bergemerlapan
dan bertaburan di sana sini seolah-olah menyerikan lagi majlis
perkahwinan ini, mari kita tengok barang-barang hantaran harimau
kepada monyet.
Kucing:(MEMBELEK HANTARAN)
Kasut Cinderella pun ada, hai… bertuah monyet dapat bersuamikan
harimau.
Itik : Entah-entah satu hari nanti pulak, engkau kahwin dengan aku.
Kucing: (KETAWA) Engkau ni mengarutlah.
Itik : (KETAWA) Dalam dunia sekarang tiada yang pelik.
BABAK KESEBELAS (SAMBUTAN MAJLIS PERKAHWINAN DAN MASUK
TAHUN 2020)
Tepat Jam 12 Malam semua bersorakkan,
Tahun baru 2020 diraikan seiring majlis pengantin;
Di langit rimba bunga api berpecikkan ,
Meraikan Pengantin Raja Rimba yang budiman.
Pengantin diarak menuju pelamin,
Gajah membawa pasangan pengantin:
Paluan kompang bernyanyi-nyanyian,
Di malam yang penuh kemeriahan.
Duduk bersanding jeling menjeling,
Sambil menjeling tersenyum sayang;
Sayangnya pengantin kepada tetamu yang datang,
Dilemparkan senyuman mesra tanda kasih sayang.
Semua kumpulan tetamu membuat persembahan,
Dipersembahkan kepada pengantin kesayangan;
Pengantin gembira keterharuan,
Melihat persembahan yang mengasyikkan.
Perkahwinan Pengantin Raja Rimba lambang kebanggaan.
Kebanggaan penghuni rimba dan lautan;
Pelbagai kaum dapat disatukan,
Hidup aman damai dalam perpaduan.
Kancil (Wakil Haiwan): Terima kasih Pengantin Raja Rimba
yang kami sayangi. Tuan telah menyatukan penghuni
rimba yang selama ini mementingkan kaum sendiri dan
hanya mementingkan diri sendiri. Dengan perkahwinan
ini penghuni rimba dan lautan menjalani hidup bersatupadu
tolong menolong dan aman selamanya.Terima kasih Pengantin
Raja Rimba.
Harimau : (TERSENYUM SAMBIL MEMANDANG ISTERINYA)
Ucapkan terima kasih kepada isteriku . Dialah yang telah
membuka hatiku untuk kedamaian rimba ini dan kedamaian
penghuni lautan juga.
Monyet : (TERSENYUM BANGGA SAMBIL MEMBALAS
SENYUMAN KEPADA SEMUA TETAMU HADIR YANG
BERSORAKKAN PENUH GEMBIRA YANG AMAT SANGAT
DI TAMATKAN DENGAN PERCIKKAN BUNGA API)
TAMAT
Karya Putri Rimba Niagara
17 Mei 2012
Like ·
Werdys Kalbary likes this.
(PETIKAN DARIPADA WALL WERDYS KALBARY)
12 Jun 2012
Komen
  • PUTERA SANG KURIANG BAHAGIAN (1) RENTETAN SKRIP TEATER BANGSAWAN DIRAJA PENGANTIN RAJA RIMBA
    by Rabeah Mohd Ali on Friday, September 23, 2011 at 9:15pm


    Setelah berkahwin dengan Raja Rimba, Puteri Monyet mengikut
    suaminya tinggal di sebuah istana di Belantara Niagara.
    Rumahtangga yang dibina atas dasar saling cinta menyintai
    amat bahagia. Sehati sejiwa saling hormat menghormati,
    Saling bertukar pandangan dan sentiasa memikirkan masalah
    seluruh haiwan yang ada di Belantara Niagara.
    Kebahagian rumahtangga Raja Rimba tidak lama apabila
    seluruh kaum Raja Rimba tidak senang hati dengan perkahwinan
    Raja Rimba dengan Puteri Monyet.
    Terutama sekali Puteri Harimau yang sudah lama menaruh hati
    dengan Raja Harimau.
    Puteri Harimau telah membuat strategi untuk membunuh Puteri Monyet yang ketika itu sedang sarat mengandung Putera Sulungnya.
    "Beta... tak akan lepaskan si bedebah itu yang telah merampas
    kekasih beta...beta mesti membalas dendam. Dia mesti mati!!!"
    "Tapi macam mana kita nak bunuh dia Tuan Puteri sebab Raja Rimba
    selalu berada di sisinya."
    "Tak apa beta tahulah nak buat macam mana..."
    "Kamu tengoklah nanti... dia akan menyesal kerana merampas kekasih beta!"
    Ketika perbualan Puteri Harimau dengan pengikut-pengikutnya, dayang Puteri Monyet telah terdengar.
    Jantungnya berdetak kencang...Dayang menangis kerana dia tidak mahu kehilangan Permaisuri Monyet yang amat disayanginya. Kebaikan Puteri Monyet kepada seluruh Rimba Niagara telah sebati dalam semua haiwan-haiwan kecuali puak-puak Raja Rimba yang sememangnya berdengki hati dengan Puteri Monyet.
    "Walau apa yang terjadi aku takkan biarkan Permaisuri Monyet dibunuh aku akan lindungi Permaisuri biarpun nyawa aku jadi taruhan!!.
    Petang itu Puteri Harimau datang ke Istana Rimba Niagara dengan membawa mempelam muda.
    "Permaisuri...beta ada bawakan mempelam muda untuk Permaisuri..."
    "Hi...sedapnya...beta sudah lama mengidamkannya...sudah serata tempat Kekanda Rimba mencari mempelam muda tapi baru sekarang beta dapat merasai mempelam yang beta idamkan...Terima kasih Tuan Puteri kerana memahami buah mempelam muda yang beta idamkan," kata Permaisuri Monyet penuh gembira.
    "Kalau macam ni setiap hari beta boleh bawakan.. mempelam muda untuk Permaisuri lagi ye... sehingga Permaisuri melahirkan cahayamata."
    "Baik sungguh hatimu Tuan Puteri...Kebaikan Tuan Puteri Beta amat
    hargai dan amat terharu."
    "Permaisuri kesayangan seluruh haiwan di Rimba Niagara ini...
    apalah salahnya beta berkorban demi Permaisuri tanda kasih
    sayang beta kepada Permaisuri."
    "Terima kasih Puteri Rimba."
    Raja Rimba pulang dari berburu.
    "Mana dinda dapat buah mempelam muda ni dinda?"
    "Puteri Rimba ada datang tadi dia yang memberi dinda buah
    mempelam ini."
    "Dinda...kanda sudah lama kenal dengan hati budi Puteri Rimba tu...
    Mesti ada niat tak baik kepada dinda..."
    "Kanda...kanda...tak baik berperasangka yang bukan...bukan...
    kita bersangka baik ye.. Ha...lagi pun bukan dinda yang nak
    makan buah mempelam ni....anakanda yang dalam kandungan ni kanda..."
    Permaisuri Monyet tergelak.
    "Mentang-mentanglah kanda tak dapat carikan mempelam muda untuk dinda..."
    Kanda dengar dalam kandungan dinda ye" Raja Rima meletakkan telinganya ke perut isteri kesayangannya .
    "Anakanda...anakanda nak pelam ye ...tak pe....kejap lagi
    bonda kesayangan anakanda makan ye...anakanda."
    "Kanda ni ada-ada aje lah..." Mereka suami isteri tergelak geli hati
    yang bukan kepalang.
    Malam itu Permaisuri Monyet tidak dapat tidur kerana perutnya memulas- mulas kesakitan.
    "Dinda...dinda..kenapa dinda...." Tanya Raja Rimba penuh cemas.
    "Sakit...! Kanda....Sakit sangat perut dinda ni.....!" Permaisuri
    Monyet menangis tidak dapat menahan sakit perut yang amat sangat.
    "Sabar lah dinda...jangan ....jangan dinda sakit nak bersalin..."
    Raja Rimba menitahkan dayang memanggilkan Mak Bidan untuk menyambut anakanda diRaja.
    Permaisuri Monyet selamat melahirkan seorang Putera yang sangat tampan.
    Bentuk saling tak tumpah seperti Bonda Permaisuri dan berbelang-belang seperti Ayahanda Raja Rimba.
    "Tuanku... Syurkur Allhamdulillah Permaisuri selamat melahirkan Putera
    amat sempurna sekali. Tengok ni...rupa macam Tuanku dan Permaisuri. Cantikkan ..." kata Mak Midan sambil memberikan Putera diRaja yang baru dilahirkan kepada Raja Rimba.
    "Syukur Alhamdulillah dengan Kurniaan Allah pada beta."
    Raja Rimba mengazankan pada Putera Baginda yang tercinta. Setelah itu Baginda terus masuk ke kamar mendapatkan Permaisuri yang masih lemah.
    "Dinda...Terima kasih dinda kerana melahirkan anakanda untuk kanda...he tengok ni...rupa macam dinda dan belang-belang macam kanda....cantikkan..." Raja Rimba mencium putera baginda yang baru dilahirkan berkali-kali penuh kasih.
    "Ye...lah kanda... anakanda kita sempurna sekali cantiknya. Belang-belangnya lambang kemegahan Keperwiraan. Dinda sangat bersyukur pada Allah ..kanda.
    "Kanda pun begitu juga dinda...Bersyukur sangat-sangat dengan kurniaan ini."
    Tiba-tiba kedengaran suara cemas dari hulubalang istanama.
    "Tuanku... Istana sudah dikepung Tuanku...ramai pendekar istana dibunuh."
    "Siapa yang punya angkara hulubalang."
    "Puteri Rimba...Tuanku."
    "Bedabah!Beta dah agak dah...Puteri Rimba akan melakukan sesuatu."
    "Tuanku... Tuanku larilah dari sini Tuanku...."
    "Kanda...Kanda....kena pertahankan Takhta Kanda...biar dinda dan anakanda yang pergi dari Istana Niaga ini."
    "Dinda....! Kita kan dah janji hendak sehidup semati....Tidak dinda....Kanda tak akan biarkan dinda dan anakanda berpisah dengan kanda."
    "Kanda...kekallah tahta di Raja...Puteri Rimba cuma mahukan kanda..dinda sudah relakan kanda...demi keharmonian semua haiwan di Rimba
    Niagara ini."
    "Dinda...kenapa dinda korbankan kebahagiaan sendiri demi keamanan rimba raya ini?"
    "Kanda ...sebenarnya kebahagiaan dinda adalah keselamatan dan keamanan semua penghuni Rimba Niagara ini kanda."
    "Maafkan segala kesalahan dinda kanda... Insya-Allah ada peluang kita berjumpa ...ya kanda...." Permaisuri tidak dapat menahan sebak lalu berjuraian air matanya hingga tertitis air matanya ke wajah putera yang baru dilahirkan."
    "Dinda...jagalah anakanda baik-baik ya...nanti kanda akan cari juga dinda dan anakanda ...."
    Dayang dan hulubalang menemani Permaisuri dan Putera baginda melarikan diri dari Istana Niaga. Mereka merendah hutan di malam yang gelap gulita.Rupanya mereka telah diburu oleh kuncu-kuncu Puteri Rimba.
    "Permaisuri...lari....lari segera....biarkan patik di sini," kata dayang istana penuh cemas.
    Permaisuri sempat melarikan diri meninggalkan dayang dan hulu balang
    yang telah berjaya dibunuh oleh kuncu-kuncu Puteri Rimba.
    1
  • PUTERA SANG KURIANG BAHAGIAN (II)

    Pagi yang hening itu terdengar satu das tembakan.

    Permaisuri monyet yang tidak bermaya sambil mengelek
    puteranya sempat mengambil sehelai daun lalu daun
    tersebut diperahkan susu untuk diberi minum kepada
    puteranya yang sedang menangis kehausan.
    Selepas itu permaisuri monyet rebah menyembah bumi.
    Permaisuri monyet mati terkena tembakan Pak Deli.
    Tubuhnya berlumuran darah. Puteranya masih lagi
    lagi dalam pelukan bunda tercintanya.

    Pak Deli yang menyaksikan kejadian tersebut bagaikan
    tersayat hatinya ditusuk sembilu. Timbul kekesalan
    di hatinya yang amat sangat.

    Dia mengambil putera dari dakapan bondanya yang telah
    mati. Puas dia mengambil putera tapi putera masih tidak
    mahu melepaskan pelukan bondanya. Akhirnya dia terpaksa
    akur dengan kekuatan Pak Deli. Ketika Pak Deli meninggalkan
    bondanya yang terbujur kaku dia sempat memandang bondanya
    buat kali terakhirnya. Dan sempat dia memberi lambaian
    terakhir kepada bondanya.

    Sampai di rumah...Pak Deli menceritakan apa yang telah
    berlaku ketika di hutan ketika dia sedang berburu.

    "Abang...sampai hati abang tembak ibu monyet...dia
    masih lagi menyusu....sampai hati abang memisahkan kasih
    sayang ibu dengan anaknya.

    "Abang pelik dengan anak monyet... ibunya hitam....anaknya
    cantik...tengok tu bulunya berbelang-belang macam harimau."

    "Apa pun alasan abang...abang tetap salah...tidak kasihan
    ke abang pada nasib anak monyet ni nanti?"

    "Kalau dijual anak monyet ni ...kita dah boleh jadi kaya...
    tak perlu hidup sesusah ini lagi."

    "Abang....biarpun berapa juta harga anak monyet ini...
    saya takkan benarkan abang menjualnya? Saya nak belanya
    kerana saya bertanggungjawab di atas kematian ibunya.
    Saya dengar cerita abang pun saya telah jatuh kasih pada
    anak monyet ini. Lagipun kita tidak punya anak..biarlah
    anak monyet ini jadi anak kita..." kata Mak Limah sambil
    memeluk putera dengan penuh kasih sayang. Putera dari
    tadi memang Mak Limah dengan matanya yang kuyu seolah
    minta dikasihani...kesedihan di atas kematian bondanya
    masih dalam terbayang-bayang di ruangan matanya.

    Sudah hampir dua bulan berita kehilangan Permaisuri Monyet
    tidak dapat didengari oleh Raja Rimba . Puteri Monyet
    memberi kata dua kepada Raja Rimba jika sekiranya Raja
    Rimba tidak mahu mengawininya akan berlakulah peperangan
    yang amat dahsyat di Rimba Niagara. Raja Rimba teringatkan
    kata-kata Permaisuri Monyet.

    "Kanda... apalah ada pada cinta kanda...biarlah dinda yang
    terkorban asalkan penghuni rimba... aman bahagia selamanya.
    Kanda mesti pertahankan kerajaan Rimba Niagara...biarpun
    kanda terpaksa berkahwin dengan Puteri Harimau. Dinda sudah
    relakan. Mesti diingat...penghuni Rimba Niagara adalah lebih
    diutamakan daripada cinta kanda dengan dinda...ye...cinta
    kanda kepada penghuni Rimba Niagara ...di situlah cinta
    dinda pada kanda."

    Majlis Perkahwinan di antara Raja Rimba dengan Puteri Harimau
    dibuat secara besar-besaran..selama tujuh hari tujuh malam.

    "Barulah bagaikan pinang di belah dua..." kata suku sakat
    harimau."

    Dengan termentrinya perkahwinan Raja Rimba dengan Puteri Harimau
    maka tiadalah berlaku peperangan...dan terselamatlah penghuni
    Rimba Niagara .

    Putera yang dipelihara oleh Mak Limah diberi nama Sang Kuriang.
    Sang Kuriang sangat cerdik dan pandai mengambil hati kedua orang
    tua angkatnya.

    Pak Deli yang pada awalnya ingin menjual Sang Kuriang tidak
    jadi meneruskan hajatnya ....kerana tidak sampai hati melihat
    isterinya Mak Limah berdukacita.

    Sudah hampir Sepuluh tahun Sang Kuriang dipelihara oleh Pak
    Deli dan Mak Limah.

    Pada suatu hari, suatu peristiwa yang tidak disangka berlaku.
    Apabila rumah Pak Deli terbakar. Pak Deli mati terbakar
    hangus . Mak Limah dan Sang Kuriang sempat menyelamatkan diri.
    Kini mereka ini tiada tempat berteduh . Mereka tinggal di sebuah
    gua di dalam hutan.

    "Emak...macam mana kita hendak teruskan kehidupan mak...dalam
    hutan ni...apa yang kita nak makan nanti...."

    "Kuriang anakku...kau dah besar panjang...kejadian asalmu kau
    mahir panjat memanjat...usaha nak ye...mak dah tua ....dah
    tak larat lagi hendak mencari rezeki untuk kita makan...inipun
    nasib baik kita dapat tempat berteduh dari hujan ribut."

    "Baiklah kalau itu yang emak kata...Kuriang akan cuba berusaha
    mencari rezeki untuk kita meneruskan kehidupan."

    "Bagus anakku...di mana ada kemahuan di situ ada jalan...Yang
    penting Kuriang mesti yakin dengan kebolehan Kuriang ye...nak."

    "Ye mak..."

    Pagi lagi di hutan belantara Kuriang memberanikan diri memanjat
    dari satu pokok ke satu pokok. Pada awalnya tika mula mencuba
    banyak kali dia gagal...tetapi kerana teringatkan kata ibu angkatnya
    "Yakin dengan kebolehan sendiri" akhirnya Sang Kuriang berjaya
    memanjat dan bergayut dari satu pokok ke satu pokok. Macam
    Tarzan lagaknya. Kerana terlalu gembira yang amat sangat setelah
    berjaya bergayut-gayutan ...hingga terlupa mahu pulang.

    "Emak....emak...! Kuriang dah pandai memanjat....seronok emak...
    tengoklah apa yang Kuriang bawa ni... emak makan... ye...air pun
    Kuriang bawakan untuk emak. Ini semua berkat mendengar nasihat
    emak...Percaya dengan kebolehan sendiri....:

    Mak Limah merasa gembira...kerana Sang Kuriang sudah pandai
    berdikari dan boleh menjaga makan minum Mak Limah.

    Setelah setahun tinggal di gua tersebut...Mak Limah meninggal
    dunia kerana sakit tua.

    Sedihnya hati Sang Kuriang di kala itu Tuhan saja yang tahu.
    Tapi kena tabah. Ibu angkatnya dikebumikan di atas sebuah
    bukit di dalam hutan.
    Kerana terlalu sedih Sang Kuriang tertidur di pusara ibu angkatnya
    Mak Limah.
    Dia bermimpi...
    "Bonda sangat rindukan anakanda... carilah ayahanda di Rimba Niagara Raja yang memerintah Rimba Niagara adalah ayahanda ...anakanda..."
    Sang Kuriang tersedar dari mimpinya. Kata-kata....bonda rindukan
    anakanda...carilah ayahanda di Rimba Niagara Raja yang memerintah
    Rimba Niagara adalah ayahanda anakanda..

    Esoknya Sang Kuriang pergi ke Rimba Niagara mencari ayahandanya
    yang dimaksudkan dalam mimpi tersebut.

    Akhirnya dia sampai ke Istana Rimba Niagara. Dia meminta izin untuk
    berjumpa dengan Raja Rimba Niagara.

    "Ampun Tuanku sembah patik harap di ampun..ada rakyat ingin mengadap
    Tuanku...ampun Tuanku,..." kata hulubalang.
    Sang Kuriang dibenarkan masuk mengadap Raja Rimba.

    "Ampun Tuanku sembah patik harap diampun...."

    "Apakah hajat tuan hamba mengadap beta?"

    "Ampun Tuanku...sembah patik harap di ampun...adapun patik datang
    ke Istana ini inginkan kepastian tentang maksud mimpi patik."

    "Apa mimpi tuan hamba...ceritakanlah beta sudi mendengarnya."

    "Adapun patik bermimpi ...bunyinya begini....bonda rindukan anakanda...
    carilah ayahanda di Rimba Niagara Raja yang memerintah Rimba Niagara adalah ayahanda anakanda....sebab mimpi itulah patik terpanggil untuk datang ke Istana Niaga berjumpa Tuanku."

    "Oh tak syak lagi anakandalah...yang ayahanda cari-cari selama ini..
    Oh! Anakanda ...ayahanda rindukan anakanda....ayahanda pun bermimpi yang sama." Raja Rimba memeluk puteranya yang selama ini dirindui.

    "Bondamu telah pun mangkat dan telah disemadikan di Tanah Perkuburan di-Raja....nanti ayahanda tunjukkan tempat. Bonda tirimu baru sebulan mangkat...Ya Allah syukur kerana dapat bertemu dengan anakanda hamba..
    Syukur Ya Allah."

    Putera Sang Kuriang telah ditabalkan menjadi Raja Rimba Niagara
    yang baru menggantikan ayahanda baginda yang telah uzur.

    "Daulat Tuanku! Daulat Tuanku! Daulat Tuanku!"

    Karya Putri Rimba Niagara
    17 Mei 2012
    Like · 
    Werdys Kalbary likes this.
    1
  • PANTUN PUTERA SANG KURIANG (BAHAGIAN III)

    Si Haslie Umar empunya cerita,

    Bergelar Raja Di Rimba Nilam Puri;
    Telah berlaku perebutan kuasa,
    Makanya ditumpangkan anak pada Mat Kr rakan yang dipercayai.

    Putera puterinya menjadi sahabat kepada Putera Sang Kuriang,
    Diajar ilmu persilatan dan kepahlawanan Di-Raja;
    Agar menjadi Raja yang gagah perkasa penuh kasih sayang,
    Mempertahankan rakyat di Rimba Niagara dan Nilam Puri tercinta.

    Dalam perebutan kuasa Raja Haslie Umar menang,
    Datang ke Rimba Niagara menjemput putera dan puterinya;
    Terhutang budi dengan Raja Mat Kr dan Putera Sang Kuriang,
    Kebaikan dibalas dengan kebaikan penyambung ikatan hati dan jiwa.

    Puteri Raja Haslie Umar dikahwinkan dengan Putera Sang Kuriang,
    Disambut besar-besaran penuh gilang gemilang;
    Semua rakyat meraikan perkahwinan diRaja berhati girang,
    Makanya ikatan Raja dan rakyat bertambahlah kasih sayang.

    Karya Putri Rimba Niagara
    17 Mei 2012

    PUTERA SANG KURIANG (BAHAGIAN III)

    Tersebutlah kisah di Rimba Nilam Puri telah berlaku
    perebutan kuasa di antara Raja Haslie Umar dengan
    Raja Ahmad Kamal. Raja Ahmad Kamal adalah sepupu
    kepada Raja Haslie Umar.

    Raja Haslie Umar berkahwin dengan Permaisuri Atekah.
    Mereka dikurniakan dua orang putera dan seorang puteri.
    Yang tua bernama Putera Sang Amsyar, Putera Sang Aqmar
    dan Puteri Sang Syifa. Selama ini mereka hidup aman bahagia
    sekeluarga.

    "Anakanda bertiga... sebentar tadi ayahada baru saja
    menghantar pesanan kepada sahabat ayahanda Raja Mat Kr di
    Rimba Niagara untuk menumpangkan anakanda bertiga
    di Istana Rimba Niagara. Anakanda selamat di sana...
    Ayahanda dan bonda akan datang menjemput anakanda
    setelah negari kita aman damai...sekarang dalam kucar
    kacir...."

    Mereka anak beranak saling berpelukan dan tangis pilu
    menyelubungi Istana Rimba Nilam Puri. Permaisuri Atekah
    mententeramkan tangisan anakanda Puteri Sang Syifa.

    "Anakanda Puteri Sang Syifa...jangan nangis ye...nanti bonda
    datang..." pujuk Permaisuri Atekah sambil memeluk erat Puteri
    Sang Syifa dengan tangisan pilu.

    Ketika sampai di Istana Niagara...Raja Mat Kr dan Putera Sang Kuriang menyambut kedatangan keluarga angkat mereka dari Istana Nilam Puri.

    Sang Kuriang menjadi sahabat baik kepada Putera Sang Amsyar, Putera Sang Aqmar dan Puteri Sang Syifa.

    Mereka 4 sahabat diajar ilmu persilatan . Setelah enam purnama
    mempelajari ilmu persilatan mereka mahir ilmu persilatan , begitu juga Puteri Sang Syifa.

    Sedang mereka duduk berehat...tanpa diduga kedatangan ayahanda Haslie Umar dan Permaisuri Atekah ke Istana Rimba Niagara.

    Suasana sudah aman kembali. Raja Ahmad Kamal tewas dalam pertarungan dengan Raja Haslie Umar.

    Upacara menyambut kedatangan Raja Haslie Umar bersama Permaisuri Atekah disambut besar-besaran. Ketika itu juga diistiharkan pertunangan Puteri Sang Syifa dengan Putera Sang Kuriang.

    Genap tiga bulan mengikat tali pertunangan Puteri Sang Syifa berkahwin dengan Putera Sang Kuriang. Majlis amat meriah sekali disambut dengan penuh gilang gemilang.

    Karya Putri Rimba Niagara
    17 Mei 2012

    PERSEMBAHAN TEATER DIRAJA ,'PUTERA SANG KURIANG' DIADAKAN DI PANGGUNG BANGSAWAN MERAK KAYANGAN PADA 1.1.2020

    ARAHAN PUTRI RIMBA NIAGARA & PUTRA WERDYS KALBARY
    KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA

    TETAMU JEMPUTAN:
    SELURUH KERABAT DIRAJA MELAYU
    & RAKYAT YANG MEMPERTABATKAN INSTITUSI DIRAJA

    PAKAIAN : TRADISIONAL MELAYU

    HARGA TIKET: MENGIKUT KEIKHLASAN HATI

    TIKET TERHAD
    BAGI YANG TERLEPAS PELUANG
    JANGAN GUNDAH GULANA JIKA MENDAPAT SAMBUTAN
    TEATER DIRAJA,' PUTERA SANG KURIANG' AKAN DIADAKAN
    BERTERUSAN HINGGA KE GENERASI MASA AKAN DATANG!

    DATANG JANGAN TAK DATANG!

    "RAJA DAN RAKYAT BERPISAH TIADA"

    (PETIKAN DARIPADA WALL PUTRI RIMBA NIAGARA)
    17 Mei 2012

    FESTIVAL FILEM BANGSAWAN DIRAJA,' PUTERA SANG KURIANG' ARAHAN PUTRA WERDYS KALBARY & PUTRI RIMBA NIAGARA MOGA MENDAPAT SAMBUTAN DARIPADA SEMUA GOLONGAN GENERASI KINI DAN AKAN DATANG AAMIN.
    Like · 
    Werdys Kalbary likes this.

    (PETIKAN DARIPADA WALL PUTRA WERDYS KALBARY & PUTRI RIMBA NIAGARA)



PUTERA SANG KURIANG BAHAGIAN (1), (II) N (III) TEATER BANGSAWAN DIRAJA PENGANTIN RAJA RIMBA KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
Setelah berkahwin dengan Raja Rimba, Puteri Monyet mengikut
suaminya tinggal di sebuah istana di Belantara Niagara.
Rumahtangga yang dibina atas dasar saling cinta menyintai
amat bahagia. Sehati sejiwa saling hormat menghormati,
Saling bertukar pandangan dan sentiasa memikirkan masalah
seluruh haiwan yang ada di Belantara Niagara.
Kebahagian rumahtangga Raja Rimba tidak lama apabila
seluruh kaum Raja Rimba tidak senang hati dengan perkahwinan
Raja Rimba dengan Puteri Monyet.
Terutama sekali Puteri Harimau yang sudah lama menaruh hati
dengan Raja Harimau.
Puteri Harimau telah membuat strategi untuk membunuh Puteri Monyet yang ketika itu sedang sarat mengandung Putera Sulungnya.
"Beta... tak akan lepaskan si bedebah itu yang telah merampas
kekasih beta...beta mesti membalas dendam. Dia mesti mati!!!"
"Tapi macam mana kita nak bunuh dia Tuan Puteri sebab Raja Rimba
selalu berada di sisinya."
"Tak apa beta tahulah nak buat macam mana..."
"Kamu tengoklah nanti... dia akan menyesal kerana merampas kekasih beta!"
Ketika perbualan Puteri Harimau dengan pengikut-pengikutnya, dayang Puteri Monyet telah terdengar.
Jantungnya berdetak kencang...Dayang menangis kerana dia tidak mahu kehilangan Permaisuri Monyet yang amat disayanginya. Kebaikan Puteri Monyet kepada seluruh Rimba Niagara telah sebati dalam semua haiwan-haiwan kecuali puak-puak Raja Rimba yang sememangnya berdengki hati dengan Puteri Monyet.
"Walau apa yang terjadi aku takkan biarkan Permaisuri Monyet dibunuh aku akan lindungi Permaisuri biarpun nyawa aku jadi taruhan!!.
Petang itu Puteri Harimau datang ke Istana Rimba Niagara dengan membawa mempelam muda.
"Permaisuri...beta ada bawakan mempelam muda untuk Permaisuri..."
"Hi...sedapnya...beta sudah lama mengidamkannya...sudah serata tempat Kekanda Rimba mencari mempelam muda tapi baru sekarang beta dapat merasai mempelam yang beta idamkan...Terima kasih Tuan Puteri kerana memahami buah mempelam muda yang beta idamkan," kata Permaisuri Monyet penuh gembira.
"Kalau macam ni setiap hari beta boleh bawakan.. mempelam muda untuk Permaisuri lagi ye... sehingga Permaisuri melahirkan cahayamata."
"Baik sungguh hatimu Tuan Puteri...Kebaikan Tuan Puteri Beta amat
hargai dan amat terharu."
"Permaisuri kesayangan seluruh haiwan di Rimba Niagara ini...
apalah salahnya beta berkorban demi Permaisuri tanda kasih
sayang beta kepada Permaisuri."
"Terima kasih Puteri Rimba."
Raja Rimba pulang dari berburu.
"Mana dinda dapat buah mempelam muda ni dinda?"
"Puteri Rimba ada datang tadi dia yang memberi dinda buah
mempelam ini."
"Dinda...kanda sudah lama kenal dengan hati budi Puteri Rimba tu...
Mesti ada niat tak baik kepada dinda..."
"Kanda...kanda...tak baik berperasangka yang bukan...bukan...
kita bersangka baik ye.. Ha...lagi pun bukan dinda yang nak
makan buah mempelam ni....anakanda yang dalam kandungan ni kanda..."
Permaisuri Monyet tergelak.
"Mentang-mentanglah kanda tak dapat carikan mempelam muda untuk dinda..."
Kanda dengar dalam kandungan dinda ye" Raja Rima meletakkan telinganya ke perut isteri kesayangannya .
"Anakanda...anakanda nak pelam ye ...tak pe....kejap lagi
bonda kesayangan anakanda makan ye...anakanda."
"Kanda ni ada-ada aje lah..." Mereka suami isteri tergelak geli hati
yang bukan kepalang.
Malam itu Permaisuri Monyet tidak dapat tidur kerana perutnya memulas- mulas kesakitan.
"Dinda...dinda..kenapa dinda...." Tanya Raja Rimba penuh cemas.
"Sakit...! Kanda....Sakit sangat perut dinda ni.....!" Permaisuri
Monyet menangis tidak dapat menahan sakit perut yang amat sangat.
"Sabar lah dinda...jangan ....jangan dinda sakit nak bersalin..."
Raja Rimba menitahkan dayang memanggilkan Mak Bidan untuk menyambut anakanda diRaja.
Permaisuri Monyet selamat melahirkan seorang Putera yang sangat tampan.
Bentuk saling tak tumpah seperti Bonda Permaisuri dan berbelang-belang seperti Ayahanda Raja Rimba.
"Tuanku... Syurkur Allhamdulillah Permaisuri selamat melahirkan Putera
amat sempurna sekali. Tengok ni...rupa macam Tuanku dan Permaisuri. Cantikkan ..." kata Mak Midan sambil memberikan Putera diRaja yang baru dilahirkan kepada Raja Rimba.
"Syukur Alhamdulillah dengan Kurniaan Allah pada beta."
Raja Rimba mengazankan pada Putera Baginda yang tercinta. Setelah itu Baginda terus masuk ke kamar mendapatkan Permaisuri yang masih lemah.
"Dinda...Terima kasih dinda kerana melahirkan anakanda untuk kanda...he tengok ni...rupa macam dinda dan belang-belang macam kanda....cantikkan..." Raja Rimba mencium putera baginda yang baru dilahirkan berkali-kali penuh kasih.
"Ye...lah kanda... anakanda kita sempurna sekali cantiknya. Belang-belangnya lambang kemegahan Keperwiraan. Dinda sangat bersyukur pada Allah ..kanda.
"Kanda pun begitu juga dinda...Bersyukur sangat-sangat dengan kurniaan ini."
Tiba-tiba kedengaran suara cemas dari hulubalang istanama.
"Tuanku... Istana sudah dikepung Tuanku...ramai pendekar istana dibunuh."
"Siapa yang punya angkara hulubalang."
"Puteri Rimba...Tuanku."
"Bedabah!Beta dah agak dah...Puteri Rimba akan melakukan sesuatu."
"Tuanku... Tuanku larilah dari sini Tuanku...."
"Kanda...Kanda....kena pertahankan Takhta Kanda...biar dinda dan anakanda yang pergi dari Istana Niaga ini."
"Dinda....! Kita kan dah janji hendak sehidup semati....Tidak dinda....Kanda tak akan biarkan dinda dan anakanda berpisah dengan kanda."
"Kanda...kekallah tahta di Raja...Puteri Rimba cuma mahukan kanda..dinda sudah relakan kanda...demi keharmonian semua haiwan di Rimba
Niagara ini."
"Dinda...kenapa dinda korbankan kebahagiaan sendiri demi keamanan rimba raya ini?"
"Kanda ...sebenarnya kebahagiaan dinda adalah keselamatan dan keamanan semua penghuni Rimba Niagara ini kanda."
"Maafkan segala kesalahan dinda kanda... Insya-Allah ada peluang kita berjumpa ...ya kanda...." Permaisuri tidak dapat menahan sebak lalu berjuraian air matanya hingga tertitis air matanya ke wajah putera yang baru dilahirkan."
"Dinda...jagalah anakanda baik-baik ya...nanti kanda akan cari juga dinda dan anakanda ...."
Dayang dan hulubalang menemani Permaisuri dan Putera baginda melarikan diri dari Istana Niaga. Mereka merendah hutan di malam yang gelap gulita.Rupanya mereka telah diburu oleh kuncu-kuncu Puteri Rimba.
"Permaisuri...lari....lari segera....biarkan patik di sini," kata dayang istana penuh cemas.
Permaisuri sempat melarikan diri meninggalkan dayang dan hulu balang
yang telah berjaya dibunuh oleh kuncu-kuncu Puteri Rimba.
(BERSAMBUNG)
Karya Putri Rimba Niagara
17 Mei 2012
Like ·
Werdys Kalbary likes this.
PUTERA SANG KURIANG BAHAGIAN (II)
Pagi yang hening itu terdengar satu das tembakan.
Permaisuri monyet yang tidak bermaya sambil mengelek
puteranya sempat mengambil sehelai daun lalu daun
tersebut diperahkan susu untuk diberi minum kepada
puteranya yang sedang menangis kehausan.
Selepas itu permaisuri monyet rebah menyembah bumi.
Permaisuri monyet mati terkena tembakan Pak Deli.
Tubuhnya berlumuran darah. Puteranya masih lagi
lagi dalam pelukan bunda tercintanya.
Pak Deli yang menyaksikan kejadian tersebut bagaikan
tersayat hatinya ditusuk sembilu. Timbul kekesalan
di hatinya yang amat sangat.
Dia mengambil putera dari dakapan bondanya yang telah
mati. Puas dia mengambil putera tapi putera masih tidak
mahu melepaskan pelukan bondanya. Akhirnya dia terpaksa
akur dengan kekuatan Pak Deli. Ketika Pak Deli meninggalkan
bondanya yang terbujur kaku dia sempat memandang bondanya
buat kali terakhirnya. Dan sempat dia memberi lambaian
terakhir kepada bondanya.
Sampai di rumah...Pak Deli menceritakan apa yang telah
berlaku ketika di hutan ketika dia sedang berburu.
"Abang...sampai hati abang tembak ibu monyet...dia
masih lagi menyusu....sampai hati abang memisahkan kasih
sayang ibu dengan anaknya.
"Abang pelik dengan anak monyet... ibunya hitam....anaknya
cantik...tengok tu bulunya berbelang-belang macam harimau."
"Apa pun alasan abang...abang tetap salah...tidak kasihan
ke abang pada nasib anak monyet ni nanti?"
"Kalau dijual anak monyet ni ...kita dah boleh jadi kaya...
tak perlu hidup sesusah ini lagi."
"Abang....biarpun berapa juta harga anak monyet ini...
saya takkan benarkan abang menjualnya? Saya nak belanya
kerana saya bertanggungjawab di atas kematian ibunya.
Saya dengar cerita abang pun saya telah jatuh kasih pada
anak monyet ini. Lagipun kita tidak punya anak..biarlah
anak monyet ini jadi anak kita..." kata Mak Limah sambil
memeluk putera dengan penuh kasih sayang. Putera dari
tadi memang Mak Limah dengan matanya yang kuyu seolah
minta dikasihani...kesedihan di atas kematian bondanya
masih dalam terbayang-bayang di ruangan matanya.
Sudah hampir dua bulan berita kehilangan Permaisuri Monyet
tidak dapat didengari oleh Raja Rimba . Puteri Monyet
memberi kata dua kepada Raja Rimba jika sekiranya Raja
Rimba tidak mahu mengawininya akan berlakulah peperangan
yang amat dahsyat di Rimba Niagara. Raja Rimba teringatkan
kata-kata Permaisuri Monyet.
"Kanda... apalah ada pada cinta kanda...biarlah dinda yang
terkorban asalkan penghuni rimba... aman bahagia selamanya.
Kanda mesti pertahankan kerajaan Rimba Niagara...biarpun
kanda terpaksa berkahwin dengan Puteri Harimau. Dinda sudah
relakan. Mesti diingat...penghuni Rimba Niagara adalah lebih
diutamakan daripada cinta kanda dengan dinda...ye...cinta
kanda kepada penghuni Rimba Niagara ...di situlah cinta
dinda pada kanda."
Majlis Perkahwinan di antara Raja Rimba dengan Puteri Harimau
dibuat secara besar-besaran..selama tujuh hari tujuh malam.
"Barulah bagaikan pinang di belah dua..." kata suku sakat
harimau."
Dengan termentrinya perkahwinan Raja Rimba dengan Puteri Harimau
maka tiadalah berlaku peperangan...dan terselamatlah penghuni
Rimba Niagara .
Putera yang dipelihara oleh Mak Limah diberi nama Sang Kuriang.
Sang Kuriang sangat cerdik dan pandai mengambil hati kedua orang
tua angkatnya.
Pak Deli yang pada awalnya ingin menjual Sang Kuriang tidak
jadi meneruskan hajatnya ....kerana tidak sampai hati melihat
isterinya Mak Limah berdukacita.
Sudah hampir Sepuluh tahun Sang Kuriang dipelihara oleh Pak
Deli dan Mak Limah.
Pada suatu hari, suatu peristiwa yang tidak disangka berlaku.
Apabila rumah Pak Deli terbakar. Pak Deli mati terbakar
hangus . Mak Limah dan Sang Kuriang sempat menyelamatkan diri.
Kini mereka ini tiada tempat berteduh . Mereka tinggal di sebuah
gua di dalam hutan.
"Emak...macam mana kita hendak teruskan kehidupan mak...dalam
hutan ni...apa yang kita nak makan nanti...."
"Kuriang anakku...kau dah besar panjang...kejadian asalmu kau
mahir panjat memanjat...usaha nak ye...mak dah tua ....dah
tak larat lagi hendak mencari rezeki untuk kita makan...inipun
nasib baik kita dapat tempat berteduh dari hujan ribut."
"Baiklah kalau itu yang emak kata...Kuriang akan cuba berusaha
mencari rezeki untuk kita meneruskan kehidupan."
"Bagus anakku...di mana ada kemahuan di situ ada jalan...Yang
penting Kuriang mesti yakin dengan kebolehan Kuriang ye...nak."
"Ye mak..."
Pagi lagi di hutan belantara Kuriang memberanikan diri memanjat
dari satu pokok ke satu pokok. Pada awalnya tika mula mencuba
banyak kali dia gagal...tetapi kerana teringatkan kata ibu angkatnya
"Yakin dengan kebolehan sendiri" akhirnya Sang Kuriang berjaya
memanjat dan bergayut dari satu pokok ke satu pokok. Macam
Tarzan lagaknya. Kerana terlalu gembira yang amat sangat setelah
berjaya bergayut-gayutan ...hingga terlupa mahu pulang.
"Emak....emak...! Kuriang dah pandai memanjat....seronok emak...
tengoklah apa yang Kuriang bawa ni... emak makan... ye...air pun
Kuriang bawakan untuk emak. Ini semua berkat mendengar nasihat
emak...Percaya dengan kebolehan sendiri....:
Mak Limah merasa gembira...kerana Sang Kuriang sudah pandai
berdikari dan boleh menjaga makan minum Mak Limah.
Setelah setahun tinggal di gua tersebut...Mak Limah meninggal
dunia kerana sakit tua.
Sedihnya hati Sang Kuriang di kala itu Tuhan saja yang tahu.
Tapi kena tabah. Ibu angkatnya dikebumikan di atas sebuah
bukit di dalam hutan.
Kerana terlalu sedih Sang Kuriang tertidur di pusara ibu angkatnya
Mak Limah.
Dia bermimpi...
"Bonda sangat rindukan anakanda... carilah ayahanda di Rimba Niagara Raja yang memerintah Rimba Niagara adalah ayahanda ...anakanda..."
Sang Kuriang tersedar dari mimpinya. Kata-kata....bonda rindukan
anakanda...carilah ayahanda di Rimba Niagara Raja yang memerintah
Rimba Niagara adalah ayahanda anakanda..
Esoknya Sang Kuriang pergi ke Rimba Niagara mencari ayahandanya
yang dimaksudkan dalam mimpi tersebut.
Akhirnya dia sampai ke Istana Rimba Niagara. Dia meminta izin untuk
berjumpa dengan Raja Rimba Niagara.
"Ampun Tuanku sembah patik harap di ampun..ada rakyat ingin mengadap
Tuanku...ampun Tuanku,..." kata hulubalang.
Sang Kuriang dibenarkan masuk mengadap Raja Rimba.
"Ampun Tuanku sembah patik harap diampun...."
"Apakah hajat tuan hamba mengadap beta?"
"Ampun Tuanku...sembah patik harap di ampun...adapun patik datang
ke Istana ini inginkan kepastian tentang maksud mimpi patik."
"Apa mimpi tuan hamba...ceritakanlah beta sudi mendengarnya."
"Adapun patik bermimpi ...bunyinya begini....bonda rindukan anakanda...
carilah ayahanda di Rimba Niagara Raja yang memerintah Rimba Niagara adalah ayahanda anakanda....sebab mimpi itulah patik terpanggil untuk datang ke Istana Niaga berjumpa Tuanku."
"Oh tak syak lagi anakandalah...yang ayahanda cari-cari selama ini..
Oh! Anakanda ...ayahanda rindukan anakanda....ayahanda pun bermimpi yang sama." Raja Rimba memeluk puteranya yang selama ini dirindui.
"Bondamu telah pun mangkat dan telah disemadikan di Tanah Perkuburan di-Raja....nanti ayahanda tunjukkan tempat. Bonda tirimu baru sebulan mangkat...Ya Allah syukur kerana dapat bertemu dengan anakanda hamba..
Syukur Ya Allah."
Putera Sang Kuriang telah ditabalkan menjadi Raja Rimba Niagara
yang baru menggantikan ayahanda baginda yang telah uzur.
"Daulat Tuanku! Daulat Tuanku! Daulat Tuanku!"
Karya Putri Rimba Niagara
17 Mei 2012
Like ·
Werdys Kalbary likes this.
PANTUN PUTERA SANG KURIANG (BAHAGIAN III)
Si Haslie Umar empunya cerita,
Bergelar Raja Di Rimba Nilam Puri;
Telah berlaku perebutan kuasa,
Makanya ditumpangkan anak pada Mat Kr rakan yang dipercayai.
Putera puterinya menjadi sahabat kepada Putera Sang Kuriang,
Diajar ilmu persilatan dan kepahlawanan Di-Raja;
Agar menjadi Raja yang gagah perkasa penuh kasih sayang,
Mempertahankan rakyat di Rimba Niagara dan Nilam Puri tercinta.
Dalam perebutan kuasa Raja Haslie Umar menang,
Datang ke Rimba Niagara menjemput putera dan puterinya;
Terhutang budi dengan Raja Mat Kr dan Putera Sang Kuriang,
Kebaikan dibalas dengan kebaikan penyambung ikatan hati dan jiwa.
Puteri Raja Haslie Umar dikahwinkan dengan Putera Sang Kuriang,
Disambut besar-besaran penuh gilang gemilang;
Semua rakyat meraikan perkahwinan diRaja berhati girang,
Makanya ikatan Raja dan rakyat bertambahlah kasih sayang.
Karya Putri Rimba Niagara
17 Mei 2012
PUTERA SANG KURIANG (BAHAGIAN III)
Tersebutlah kisah di Rimba Nilam Puri telah berlaku
perebutan kuasa di antara Raja Haslie Umar dengan
Raja Ahmad Kamal. Raja Ahmad Kamal adalah sepupu
kepada Raja Haslie Umar.
Raja Haslie Umar berkahwin dengan Permaisuri Atekah.
Mereka dikurniakan dua orang putera dan seorang puteri.
Yang tua bernama Putera Sang Amsyar, Putera Sang Aqmar
dan Puteri Sang Syifa. Selama ini mereka hidup aman bahagia
sekeluarga.
"Anakanda bertiga... sebentar tadi ayahada baru saja
menghantar pesanan kepada sahabat ayahanda Raja Mat Kr di
Rimba Niagara untuk menumpangkan anakanda bertiga
di Istana Rimba Niagara. Anakanda selamat di sana...
Ayahanda dan bonda akan datang menjemput anakanda
setelah negari kita aman damai...sekarang dalam kucar
kacir...."
Mereka anak beranak saling berpelukan dan tangis pilu
menyelubungi Istana Rimba Nilam Puri. Permaisuri Atekah
mententeramkan tangisan anakanda Puteri Sang Syifa.
"Anakanda Puteri Sang Syifa...jangan nangis ye...nanti bonda
datang..." pujuk Permaisuri Atekah sambil memeluk erat Puteri
Sang Syifa dengan tangisan pilu.
Ketika sampai di Istana Niagara...Raja Mat Kr dan Putera Sang Kuriang menyambut kedatangan keluarga angkat mereka dari Istana Nilam Puri.
Sang Kuriang menjadi sahabat baik kepada Putera Sang Amsyar, Putera Sang Aqmar dan Puteri Sang Syifa.
Mereka 4 sahabat diajar ilmu persilatan . Setelah enam purnama
mempelajari ilmu persilatan mereka mahir ilmu persilatan , begitu juga Puteri Sang Syifa.
Sedang mereka duduk berehat...tanpa diduga kedatangan ayahanda Haslie Umar dan Permaisuri Atekah ke Istana Rimba Niagara.
Suasana sudah aman kembali. Raja Ahmad Kamal tewas dalam pertarungan dengan Raja Haslie Umar.
Upacara menyambut kedatangan Raja Haslie Umar bersama Permaisuri Atekah disambut besar-besaran. Ketika itu juga diistiharkan pertunangan Puteri Sang Syifa dengan Putera Sang Kuriang.
Genap tiga bulan mengikat tali pertunangan Puteri Sang Syifa berkahwin dengan Putera Sang Kuriang. Majlis amat meriah sekali disambut dengan penuh gilang gemilang.
Karya Putri Rimba Niagara
17 Mei 2012
PERSEMBAHAN TEATER DIRAJA ,'PUTERA SANG KURIANG' DIADAKAN DI PANGGUNG BANGSAWAN MERAK KAYANGAN PADA 1.1.2020
ARAHAN PUTRI RIMBA NIAGARA & PUTRA WERDYS KALBARY
KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
TETAMU JEMPUTAN:
SELURUH KERABAT DIRAJA MELAYU
& RAKYAT YANG MEMPERTABATKAN INSTITUSI DIRAJA
PAKAIAN : TRADISIONAL MELAYU
HARGA TIKET: MENGIKUT KEIKHLASAN HATI
TIKET TERHAD
BAGI YANG TERLEPAS PELUANG
JANGAN GUNDAH GULANA JIKA MENDAPAT SAMBUTAN
TEATER DIRAJA,' PUTERA SANG KURIANG' AKAN DIADAKAN
BERTERUSAN HINGGA KE GENERASI MASA AKAN DATANG!
DATANG JANGAN TAK DATANG!
"RAJA DAN RAKYAT BERPISAH TIADA"
(PETIKAN DARIPADA WALL PUTRI RIMBA NIAGARA)
17 Mei 2012
FESTIVAL FILEM BANGSAWAN DIRAJA,' PUTERA SANG KURIANG' ARAHAN PUTRA WERDYS KALBARY & PUTRI RIMBA NIAGARA MOGA MENDAPAT SAMBUTAN DARIPADA SEMUA GOLONGAN GENERASI KINI DAN AKAN DATANG AAMIN.
Like ·
Werdys Kalbary likes this.
(PETIKAN DARIPADA WALL PUTRA WERDYS KALBARY & PUTRI RIMBA NIAGARA)
12 Jun 2012
Ratu Rimba Niagara berkongsi kenangan.
SAHABAT SEPERJUANGANKU KAU TELAH PERGI MENDAHULUI KAMI
Moga ditempatkan rohnya di kalangan hamba-hamba Allah yang beramal soleh dimasukkan ke Jannah Aamiin Ya Rabbal A'Lamiin.
Sahabat seperjuanganku kau telah pergi mendahului kami, 
kami juga akan menyusul kemudian kerana setiap yang hidup pasti akan merasai mati. Moga kau tenang dan bahagia berada di alam Syurga. AAmiin Ya Rabbal A'Lamiin.
SAHABAT AKHIRAT
Aku cuma mahu tahu kau mengerti aku...aku mengerti kamu..
sentiasa jujur dalam berkata
sentiasa setia dalam persahabatan
sentiasa berkomunikasi
sentiasa berkata seiring hati
sentiasa muhasabah diri
sentiasa mahu membuat kebaikan
sentiasa berkata yang baik di Sisi-Nya
sentiasa bekerjasama dalam meraih cinta dan redhaNya
jika itu ada pada kamu ...
kamulah rakan seperjuangan
dunia akhirat yang kucari
biarpun sekadar alam maya
itu sudah memadai
dalam meneruskan
sebuah persahabatan suci
demi alam
akhiratmu akhiratku
sebuah alam
yang pasti kita tempuhi
di kala itu tiada sahabat atau sanak saudara
yang ada sahabat akhirat yang setia menemani kita
sahabat akhirat itulah amalan kita
yang dilakukan ikhlas semata kerana-Nya
moga kau dan aku dan semua
berjaya membawa sahabat akhirat
tika kita berada di alam akhirat
negeri yang kekal abadi
tempat balasan
segala kebaikan dan kejahatan
moga kita terpilih
mati dalam membuatkan kebajikan
yang diterimaNya
Aamiin Aamiin Aamiin
Ya Rabbal A 'Lamin
'ALLAH TIDAK MENGIRA BERMULANYA KAMU
ALLAH MENGIRA BERAKHIRNYA KAMU
MOGA KITA MATI DALAM KEBAJIKAN
ALLAH AZAWAJALLAH MENGIKUT PRASANGKA HAMBA-NYA
JIKA KAMU MENGEJAR DUNIA
DUNIA AKAN TINGGALKAN KAMU
JIKA KAMU MENGEJAR AKHIRAT
DUNIA TIDAK TINGGALKAN KAMU
AMALAN DUNIAMU BAWA KE AKHIRAT
SERAHKAN SAJA URUSAN HIDUP DAN MATI
KEPADA ALLAH KERANA DIALAH
YANG MENGURUSKAN HIDUP DAN MATI
HAMBA-NYA
USAHA DOA TAWAKAL PASRAH
DI MANA ADA KEMAHUAN DI SITU ADA JALAN
JALAN KE AKHIRAT
MATLAMAT SEBENAR KITA
ITULAH PERJUANGAN KITA
YANG MAHU PULANG KE PANGKUAN-NYA
MOGA SAHABAT AKHIRAT YANG KITA DAMBAKAN
TERSIMPUL KASIH SUCI MURNI
DI SYURGA-NYA
AAMIIN YA RABBAL A'LAMIN
YA ALLAH AKU INGIN PULANG KE PANGKUAN-MU
KAU HADIRKANLAH SAHABAT AKHIRATKU
YANG SELALU MENDORONGKU
BERAMAL SOLEH KERANA-MU
KAMI MAHU KE JALAN-JALAN SYURGA-MU
PERMUDAHKANLAH YA ALLAH
BERKAT KAMI BERSAHABAT DENGAN
SAHABAT AKHIRAT
KAMI AMAN DI ALAM BARZAH
TIDAK DIPUKUL DIPALU SEHINGGA HARI QIAMAT
KERANA SAHABAT AKHIRAT KAMI
SENTIASA MEMBELA KAMI
MELINDUNGI KAMI
DAN DENGAN RAHMAT DAN KASIH-MU
DI ALAM BARZAH ROH KAMI TENANG
SETENANG AIR DI KALI SYURGA
MAKA DARI ITU YA ALLAH
KURNIAKANLAH KAMI SAHABAT AKHIRAT
BERSAHABAT DI DUNIA
SELAMAT DUNIA AKHIRAT
TERSIMPUL KASIH SUCI MURNI DI SYURGA-MU
ITU JANJI-MU
JANJI-MU BENAR
PASTI BENAR
AKU YAKIN
YAKIN SEYAKIN-NYA
AAMIIN AAMIIN AAMIIN YA RABBAL A'LAMIN
Hamba-Mu Yang Mahu Pulang Ke Pangkuan-Mu,
22 Rejab 1436H
11 Mei 2015
(YA ALLAH JIKA ADA PAHALA KARYA YANG KUTULIS INI SAMPAIKANLAH PAHALANYA KEPADA ROH SAHABATKU YANG BARU MENINGGAL DUNIA AAMIIN YA RABBAL A'LAMIIN)
i
4 Setahun yang lepas
Lihat Kenangan Andachevron-right
u
Asalamuaalaikumu
Al FatihahUJJJ
Raihan Sulaiman Palestine telah kembali ke ramatullah pada jam 1:15 am sebentar tadi

Imej mungkin mengandungi: 1 orang, teks

tahun yang lepas
JIKA KITA KEJAR DUNIA, DUNIA AKAN TINGGALKAN KITA
JIKA KITA KEJAR AKHIRAT DUNIA AKAN MENGIKUT KITA
MOGA KITA DIJAUHI DENGAN PESONA DUNIA
KITA BURU AKHIRAT KERANA AKHIRAT NEGERI ABADI
YANG SAMPAI BILA....BILA TANPA NOKHTAHNYA

PETIKAN GALERI & PERPUSTAKAAN RATU RIMBA NIAGARA
SRIKANDI SASTERA RAJA-SULTAN NUSANTARA @
TOH PUAN RATU KENCANA SARI @ PUJANGGA SERIBU ZAMAN @ PUJANGGA NUSANTARA CINTA 5 BENUA MALAYSIA/INDONESIA/BRUNEI/SINGAPURA/THAILAND,
202 NEGARA DUNIA & SELURUH DUNIA KECUALI ISRAEL
18 REJAB 1436H
7 MEI 2015

Imej mungkin mengandungi: satu atau lebih orang, orang berdiri dan luaran
Akademi Kajian Rantau Nusantara - AKAR
4 Mei 2015
PESANAN TOKKU PALOH
"MAKA TINGGALKANLAH DUNIAMU DAN BELAYARLAH MENUJU TUHANMU. JANGANLAH SEKALI-KALI ENGKAU MELABUHKAN SAUH KETIDAKPASTIAN ITU BIARLAH APA KATA MEREKA PADA DIRIMU. BERHIJRAHLAH, BELAYARLAH MENUJU TUHANMU KERANA KAULAH MELAYU"

  • PABILA DIA MEMBALAS CINTA

    Duhai kasih...di daunan kasih kuukir namamu

    Tapi di kalbu tertera nama-Nya
    DIA kupuja
    Kau kusayang
    DIA kurindui
    Kau kuingati

    Kerana-Nya aku menyayangimu
    Kerana-Nya ku jatuh cinta padamu

    Jika kasihmu tiada kepada-Nya
    Jangan kau cuba mendekati aku
    Bukan aku tak sudi
    Tapi hatiku tiada ke kamu
    Bila tiada hati cinta tak bererti
    Cinta akan jadi mati
    Cinta terus terhenti

    Makanya cintailah DIA
    Kerna DIA Pencipta cinta paling sempurna

    Ketahuilah kamu duhai kasihku
    Kasihku ada ke kamu
    Jika cintamu pada-Nya mengatasi segala-Nya
    Maka disitulah kunci cintaku padamu
    Jika kau tak sudi menghargai kunci cintaku ini
    Makanya undurlah cintamu 
    Biarkan aku bahagia bersama 
    Cinta yang pabila DIA membalas cinta
    Bahagia dunia akhiratku
    Insya-Allah Aamin.

    Karya Putri Rimba.
    29 Ogos 2012
KANVAS CIPTAAN ALLAH SWT YANG AMAT INDAH
Subhanallah
Kanvas Ciptaan Allah SWT yang amat indah
Terpesonaku memuji CiptaanNya
Ya Allah Kau Limpahkan Rahmat-Mu Tanpa Batas kepada hamba-Mu
Yang mengajak semua yang menghayati gambar ini untuk
Memuji Kebesaran-Mu Ya Allah
Aamin Aamin Aamin Ya Rabbal A'Lamin
Karya Putri Rimba
18 April 2012

(PETIKAN DARIPADA HARLINA AHYA ULUMUDDIN & KHAI NOOR)
              
Imej mungkin mengandungi: burung

SIAPAPUN KAMU TAK KIRA DI MANA KAMU BERADA KAMU TETAP SAUDARA SEISLAMKU YANG KUKASIHI DUNIA AKHIRAT, DI DUNIA NYATA KITA TAK BERTEMU IN SHAA ALLAH DI SYURGA KITA BERTEMU BERSAMA MEMANDANG WAJAH ALLAH AZZAWAJALLAH BERDEKATAN DENGAN RASULULLAH. ALLAHU AKBAR AAMIIN YA RABBAL A'LAMIIN.'
SALAM CINTA KASIH DAN SAYANG UNTUK PERDAMAIAN SELURUH
DUNIA.
Dengan Ingatan Tulus Ikhlas Daripada,
Ratu Rimba Niagara Pujangga Seribu Zaman,
Srikandi Sastera Raja-Sultan Nusantara @ Pujangga Nusantara
Cinta 5 Benua Malaysia,Indonesia, Brunei, Singapura, Thailand,
202 Negara Dunia & Seluruh Dunia Kecuali Israel,
20 JAMADIL'AWAL 1436H
11 MAC 2015

Imej mungkin mengandungi: teks
Majalah Ummi
Orang yang pertama kali dipanggil ke surga adalah orang-orang yang senantiasa banyak memuji Allah baik dalam keadaan lapang atau pun sempitI
{HR Tirmidzi}


Cinta sahabat membawa keceriaan
Cinta disayangi di kala susah dan senang
Cinta sejati kebahagiaan dunia akhirat
Cinta Ilahi Cinta Yang Teratas!

PERTEMANAN TAK TERHINGGA NILAIANNYA SAMPAI ALAM BARZAH
Ratu Yang Bersemayam
aksara puisimu menderu bagaikan
angin ternado menghempaskan rasa
rindu disaat aku duduk termenung
di malam sepi terurai dalam kalbu
walaupun hanya sebatas impian kulalui
rasanya ratu perpuisian dalam aksara puisiku
menjelma bersemayam dalam setiap bait
kubacakan disaat aku menghirup udara segar
dengan cappucino panas menghangat sekujur
tubuhku sepertinya batang pohon terkesima
menantikan belaian kasih pertemanan tak
terhingga nilainya sampai alam barzah
apa gerangan ?puisi kau tuliskan dengan
ketulusan hati terlukiskan dalam hayatku
di mana aku terkapar di batu karang menjulang
di atas langit menyambut kedatangan seorang
ratu rimba niagara tercantolkan di sebuah batang
pohon di sebuah hutan belantara
sungguh kata dan kalimat terurai
terlukiskan dengan nada mengharukan hati
nan permai kucetuskan bahwa penyair
sementara terpesona akan kata semanis madu
terlupakan tidak sampai aku berjalan ke ujung dunia
siamir marulafau 27052013>puisi buat teman
Ya Allah
keluarkan kami dari kegelapan ragu dan
muliakan kami dengan cahaya kefahaman
bukakanlah kami makrifat ilmu,
berilah cahaya pada hati kami
sebagaimana Engkau beri cahaya
kepada matahari dan bulan.
Aamiin Ya Rabbal A'Lamiin.

Imej mungkin mengandungi: 1 orang, teksI
MERDEKA.com sedang bersama Yuhardi dan 4 yang lain.
Mengertikah FPI perjuangan Tan Malaka demi Indonesia merdeka?
Jauh sebelum orang lain mengumandangkan Indonesia merdeka, Tan Malaka sudah melakukannya, hingga dia dibuang pemerintah kolonial Belanda karena dianggap berbahaya. Selama Orde Baru dia dicap komunis dan namanya seolah tenggelam. Rupanya, sampai sekarang sang pejuang itu masih tak boleh tampil di negerinya sendiri, setelah kemarin acara diskusi tentangnya dibubarkan FPI. Baca ulasan selengkapnya : http://mdk.to/oC7F


HIKMAH


Tak ada kejadian kebetulan

Tak ada kejadian sia-sia
Semua hanya bisa terjadi dengan izin Allah
Dan semuanya pasti penuh hikmah
Hikmah tak akan terbaca
Oleh orang yg sarat emosi
Sibuk memanjakan perasaan
Cinta dunia, senang dengan penilaian makhluk
Langka berzikir
Tak mau sungguh-sungguh tafakur
Hikmah yg terbaca
akan merubah suasana hati
Akan mudah merubah perilaku
Dari pedih menjadi syukur
Dari melankolis menjadi semangat
Hikmah mudah terbaca oleh orang yang berhati bersih,
Buah dari kecerdasan akal, Ketulusan hati Dan kesungguhan mencintai Allah diatas segalanya.
JIKA KITA LETAKKAN KEBAHAGIAAN PADA ALLAH KITA AKAN
BAHAGIA DUNIA DAN AKHIRAT TAPI JIKA KITA LETAKKAN KEBAHAGIAAN PADA MANUSIA DIA SENDIRI TIDAK BISA MENJAMINKAN KEBAHAGIAAN UNTUKNYA APA TAH LAGI KITA .
ALLAH SENTIASA ADA BERSAMA DAN MEMBANTU KITA WALAUPUN DI SAAT KITA DISISIHKAN OLEH SEMUA MANUSIA.
BILAMANA ALLAH MEMBANTUMU TIADA SIAPA YANG DAPAT MENGHALANG-NYA SAMADA DI DUNIA ATAU DI AKHIRAT YAKINLAH JANJI ALLAH ITU PASTI !
SEJAK AZALI LAGI KITA SERASI BERSAMA HINGGA KE SYURGAWI KERANA KAULAH PERMATA SYURGA KURNIAAN-NYA YANG AKU SYUKURI. INDAHNYA PERSAHABATAN KITA SEINDAH PELANGI DI MALAM HARI TERIMA KASIH KERANA SUDI HADIR DALAM DUNIA SASTERAKU UNTUK MERIMBUN DAN MELEBATKAN BUAH PEPOHON SASTERAKU DUNIAKU AKHIRATKU AKHIRATMU IN SHAA ALLAH KITA BERSAMA DI SYURGA MENYATUKAN CINTA KITA BERSAMA CINTA ALLAH DAN CINTA RASULULLAH AAMIIN YA RABBAL A'LAMIIN.
'CINTA RASULULLAH KEPADA UMMATNYA TERPATRI SAMPAI SYURGA,'
MUHAMMAD RASULULLAH KEKASIH ALLAH
'INDAHNYA BUDI BERBUNGA IMAN'
As Syakuur الشكور = Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai)
WAHAI JIWA YANG TENANG
Surah Al- Farj 27-30
“Yaa ayatuhan nafsul mutma’inah, irji’i ila Rabiki radiyatan mardiyah, fadhuli fi ‘ibadi, wadhuli Jannati..”
(wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan ikhlas dan diridhoi, masuklah kedalam golongan HambaKU, dan Masuklah kedalam SyurgaKU…).
BERBAIK SANGKA DENGAN ALLAH AZZAWAJALLA
Artinya: Daripada Abu Hurairah r.a, Nabi s.a.w: "Berfirman Allah Azzawajallah: 'Aku berkuasa untuk melakukan apa yang hamba-Ku sangkakan terhadap-Ku. Dan Aku berserta dengannya ketika ia menyebut-Ku (Berzikir kepada-Ku)
(Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
DUNIA YANG HINA
Artinya: Daripada Abu Hurairah r.a, Nabi s.a.w bersabda: "Bukankah dunia ini dilaknati melainkan zikrullah dan apa yang berkaitan dengannya, dan orang yang berilmu atau orang yang menuntut ilmu."
(Riwayat al-Tirmizi)
·
Fatimah Ismail menyintaiMu lebih dari itu..mengharapkan bunga dari syurga jatuh ke telapak tangan..tatkala berdoa..semuga harumnya mereantsi benua....amin.
Ratu Rimba Niagara :Aamin Ya Rabbal A'Lamin
PETIKAN GALERI & PERPUSTAKAAN RATU RIMBA NIAGARA
TOH PUAN RATU KENCANA SARI @ SRIKANDI SASTERA RAJA-SULTAN NUSANTARA @ PUJANGGA SERIBU ZAMAN @ PUJANGGA NUSANTARA CINTA 5 BENUA MALAYSIA/INDONESIA/BRUNEI/SINGAPURA/THAILAND,
202 NEGARA DUNIA & SELURUH DUNIA KECUALI ISRAEL
11 Jun 2019
  7 Syawal  1440H

0 comments:

Post a Comment

 
;