Tuesday, 2 December 2014

KENAL DIRI KENAL TUHAN (282) KOTA SASTERA NUSANTARA RATU RIMBA NIAGARA BANDAR KREATIF MEMENUHI KEHENDAK UNESCO (PART 4)


KENAL DIRI KENAL TUHAN (282) KOTA SASTERA NUSANTARA RATU RIMBA NIAGARA BANDAR KREATIF MEMENUHI KEHENDAK UNESCO (PART 4) PUTERI ARNAB DAN KESATRIA RIMBA NIAGARA

 KERAJAAN ILUSI RATU RIMBA NIAGARA & KERAJAAN REALITI NUSANTARA

Tuesday, 2 December 2014 

  • KOTA SASTRA DIRAJA NUSANTARA RATU RIMBA NIAGARA BANDAR KREATIF MEMENUHI KEHENDAK UNESCO (PART 3)

    Putri Rimba Niagara 
TERBANGLAH MERPATI PUTIH BAWAKAN PUISI KEDAMAIAN SELURUH DUNIA

Semoga Semua dalam keadaan aman & Damai sejahtera,
Semoga Semua dalam keadaan aman & Damai sejahtera,
  • PETIKAN WALL RATU RIMBA NIAGARA, KING HASSANAL BOLKIA, PRINCE ABDUL MALIK, KDYMM SULTAN KELANTAN, SRI MAHA RAJA DIRAJA DIRAJA NUSANTARA DUNIA KEDATON KRATON WAHYU UTAMA, MAHARAJA KUTAI MULAWARMAN, KESULTANAN MATARAM, SUTTAN SEGHAYO DIPUNCAK NUR, GRUP PEMANGKU SRI ADAT, GROUP KOMUNITAS KEDATUN KEAGUNGAN CINTA BUDAYA, GROUP PUJANGGA RATU RIMBA CINTA 5 BENUA  & PAGE PM NAJIB RAZAK, PRESIDEN JOKOWI, JENDRAL PROBOWO SUBIANTO & BAPAK SUSILO BAMBANG YUDHOYONO



    Wansakri Wan Abrahman's photo.
    LikeLike ·  · 
  • TERBANGLAH MERPATI PUTIH BAWAKAN PUISI KEDAMAIAN SELURUH DUNIA
    • PETIKAN GALERI & PERPUSTAKAAN RATU RIMBA NIAGARA
      SRIKANDI SASTERA RAJA-SULTAN NUSANTARA @
      PUJANGGA NUSANTARA CINTA 5 BENUA MALAYSIA/INDONESIA/BRUNEI/SINGAPURA/THAILAND,
      202 NEGARA DUNIA & SELURUH DUNIA KECUALI ISRAEL
      7 SAFAR 1436H
      30 NOVEMBER 2014

      None of you will have faith till he wishes for his (Muslim) brother what he likes for himself”
      None of you will have faith till he wishes for his (Muslim) brother what he likes for himself”
      LikeLike ·  · 
Ratu Rimba Niagara posted in 6 groups.

  •  
  • 10 mins ·
    KOTA SASTERA NUSANTARA RATU RIMBA NIAGARA CITA-CITAKU
    JIKA SEKIRANYA KOTA SASTERA NUSANTARA RATU RIMBA NIAGARA MENJADI REALITI. DUNIA FANTASI DALAM BERKARYA DAPAT DIHAYATI BERSAMA DENGAN SELURUH PENGHUNI BUMI.
    KREATIVITI DALAM BERKARYA DISAKSIKAN SELURUH PENGHUNI BUMI DAN LANGIT. ALLAHU AKBAR SYUKUR ALHAMDULILLAH. AAMIIN.
    TERIMA KASIH PENGHUNI BUMI KERANA ANDALAH SUMBER INSPIRASIKU BERKARYA. ANDALAH ANUGERAH ALLAH YANG TERINDAH DALAM HIDUPKU SEPANJANG AKU BERKARYA SASTERA.
    SAYANG KAMU SAMPAI KE SYURGA. AAMIIN.
    'MINDA YANG SIHAT TIADA SEMPADAN MASA ATAU USIA'
    'IDEA DAN STRATEGI MEMUPUK KEMAKMURAN MENGUNDANG KEBERKATAN'.
    DENGAN INGATAN TULUS IKHLAS DARIPADA,
    RATU RIMBA NIAGARA,
    PUJANGGA NUSANTARA CINTA 5 BENUA
    MALAYSIA/INDONESIA/BRUNEI/SINGAPURA/THAILAND,
    202 NEGARA DUNIA & SELURUH DUNIA KECUALI ISRAEL
    9 SAFAR 1436H
    2 DISEMBER 2014

    28 cities have just joined our UNESCO #CreativeCities Network, promoting intl excellence & cooperation in Craft and Folk Arts, Design, Film, Gastronomy, Literature, Media Arts and Music. Do you believe your city is brimming with creative talent? Share this post with your city hall & ask your mayor to submit an application to join! http://ow.ly/F9oSc
    28 cities have just joined our UNESCO ‪#‎CreativeCities‬ Network, promoting intl excellence & cooperation in Craft and Folk Arts, Design, Film, Gastronomy, Literature, Media Arts and Music. Do you believe your city is brimming with creative talent? Share this post with your city hall & ask your mayor to submit an application to join! http://ow.ly/F9oSc
    LikeLike · 
TERBANGLAH MERPATI PUTIH BAWAKAN PUISI KEDAMAIAN SELURUH DUNIA
Ratu Rimba Niagara shared UNESCO's photo to the group: BERSATU untuk KETAPANG.12 mins ·
 ...Continue Reading
Paris, 1 December – UNESCO Director-General, Irina Bokova, designated 28 cities from 19...
UNESCO.ORG
LikeLike ·  · 

News Feed

 
2 hrs · 
Cita cita Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) adalah mewujudkan cita cita 17 Agustus 1945. Wujud, bentuk dan perilaku kader Gerindra harus dalam kerangka ini. Kader Gerindra harus yakin akan Pasal 33 UUD 1945. Kader Gerindra harus cinta tanah air. Tidak boleh ada niat untuk mencuri dari bangsa.
Ini adalah tuntutan dari rakyat. Bukan tuntutan dari Prabowo Subianto. Rakyat mendambakan pemimpin yang baik, bersih, tidak maling dan tidak korupsi. Perilaku kader Gerindra harus baik, jangan sombong, jangan petantang petentang. Semakin kuat, harus semakin rendah hati. Semakin sopan.
Partai Gerindra harus jadi partai pembela rakyat. Harus beri contoh. Kalau Gerindra mau hantam koruptor, masa kader Gerindra korupsi?
Tidak ada tempat bagi koruptor di Partai Gerindra. Tidak ada toleransi. Jika mengetahui ada kader Gerindra korupsi, mohon bantu saya laporkan ke Majelis Etik Partai. Bagi saya lebih baik Gerindra hanya punya 100 kader, tetapi kesemuanya jujur, berani dan mengabdi kepada rakyat - daripada banyak tapi koruptor.
Setiap kader Gerindra yang korupsi, langsung saya pecat. Saya juga akan evaluasi pembinaan partai terhadap yang bersangkutan. Saya mohon dukungan sahabat agar Gerindra dapat bebas dari koruptor.
  • You and 45,070 others like this.
  • Rabeah Binti Mohd Ali
    Write a comment...
  • Ratu Rimba Niagara KOTA SASTRA DIRAJA NUSANTARA RATU RIMBA NIAGARA CITA-CITAKU

    TERBANGLAH MERPATI PUTIH BAWAKAN PUISI KEDAMAIAN SELURUH DUNIA

    Ratu Rimba Niagara shared UNESCO's photo to the group: BERSATU untuk KETAPANG.12 mins ·

    UNESCO28 cities have just joined our UNESCO #CreativeCities Network, promoting intl excellence & cooperation in Craft and Folk Arts, Design, Film, Gastronomy, Literature, Media Arts and Music. Do you believe your city is brimming with creative talent? Share this post with your city hall & ask your mayor to submit an application to join! http://ow.ly/F9oSc

    KOTA SASTRA DIRAJA NUSANTARA RATU RIMBA NIAGARA CITA-CITAKU

    JIKA SEKIRANYA KOTA SASTRA DIRAJA NUSANTARA RATU RIMBA NIAGARA MENJADI REALITI, DUNIA FANTASI DALAM BERKARYA DAPAT DIHAYATI BERSAMA DENGAN SELURUH PENGHUNI BUMI.
    KREATIVITI DALAM BERKARYA DISAKSIKAN SELURUH PENGHUNI BUMI DAN LANGIT. ALLAHU AKBAR SYUKUR ALHAMDULILLAH. AAMIIN.TERIMA KASIH PENGHUNI BUMI KARENA ANDALAH SUMBER INSPIRASIKU BERKARYA. ANDALAH ANUGERAH ALLAH YANG TERINDAH DALAM HIDUPKU SEPANJANG AKU BERKARYA SASTRA.

    SAYANG KAMU SAMPAI KE SYURGA. AAMIIN.

    'MINDA YANG SIHAT TIADA SEMPADAN MASA ATAU USIA'
    'IDE DAN STRATEGI MEMUPUK KEMAKMURAN MENGUNDANG KEBERKATAN'.

    DENGAN INGATAN TULUS IKHLAS DARIPADA,

    RATU RIMBA NIAGARA,

    PUJANGGA NUSANTARA CINTA 5 BENUA
    MALAYSIA/INDONESIA/BRUNEI/SINGAPURA/THAILAND,
    202 NEGARA DUNIA & SELURUH DUNIA KECUALI ISRAEL
    9 SAFAR 1436H
    2 DISEMBER 2014

    RAJA DAN RAKYAT BERPISAH TIADA

    Ratu Rimba Niagara shared Sri Maha Raja Di Raja Diraja Nusantara Dunia Kedaton Kraton Wahyu Utama's photo.November 29 at 6:01pm

    RAJA DAN RAKYAT BERPISAH TIADA
    KARENA RAJA ADALAH ANUGERAH ILAHI YANG DISYUKURI RAKYAT

    Kedaton Kraton Wahyu Utama and 8 others like this.

    Suttan Seghayo Dipuncak Nur Gagah Ym

    Ratu Rimba Niagara Sulttan Seghayu Dipuncak Nur Gagah juga...

    Kedaton Kraton Wahyu Utama salam kasih penuh kedamaian Rahmat Allah Cahaya Allah Cahaya Pesona Kehidupan Kedamaian Dunia Ahirat Ada Di Hati YM yang penuh kasih persahabatan persaudaraan yang selalu kami rasakan sebagai Sahabat YM Suttan Seghayo Dipuncak Nur sampaikan salam persahabatan kami Kepada Seluruh Para Raja Raja Nusantara Dunia dan YM para Pemangku Adat Nusantara Dunia Dan Salam Kasihku kepada Sahabatku YM Putri Pujangga Nusantar a Rabeah Binti Mohd Ali Sang Ratu Pujangga Nusantara dalam karya karya kususnya untuk menyongsong Kehidupan Kedamaian dunia Ahirat ...Salam kami untuk Bunda Ratu Negari I penuh kasih kedamaian dunia untuk seluruh umat rakyat seluruh penjuru dunia

    Bersama Kita Membangun Mewujutkan Pesona Budaya Kehidupan Dunia Cinta damai Untuk Seluruh Umat umat Rakyat Bangsa Bnagsa Negara Negara diseluruh penjuru Dunia

    Ratu Rimba Niagara Moga perjuangan suci murni kita diteruskan oleh anak cucu nusantara tercinta. Aamiin.

    Ratu Rimba Niagara shared Sociedad Argentina de Horticultura's photo.November 30 at 8:38am

    TAHNIAH UNTUKMU KESATRIA RIMBA NIAGARA!

    "Tahniah kamu sudah sampai ke mercu kejayaan
    ku tabik pada kamu karena mencapai kejayaan
    dengan segala daya usaha tanpa putus asa 
    sehingga berjaya sampai ke puncak sedangkan aku
    sentiasa berjaya tanpa usaha karena aku diberi kelebihan
    ada kepak itulah beda aku dengan kamu
    kamu berusaha untuk berjaya sampai ke puncak jaya
    pasti ada misi dan visi tapi hidupku hanya mencari makan
    makanya kamu adalah santapan untukku pada hari ini.
    Oleh kerana aku kagum dengan usahamu, aku mahu jadikan
    kau sahabatku .

    Aku punya banyak kelebihan dan kau pula punya banyak ide
    dan semangat untuk hidup bukan untuk kepentingan
    sendiri tapi untuk kepentingan semua rakyat Rimba Niagara ini, kaulah ksatria Rimba Niagara Putri Arnab pasti bangga sama kamu duhai ksatria Rimba Niagara.... "

    Dengan Ingatan Tulus Ikhlas Daripada,

    Ratu Rimba Niagara Pujangga Seribu Zaman @ Toh Puan Ratu Kencana Sari, Srikandi Sastera Raja-Sultan Nusantara @ Pujangga Nusantara
    Cinta 5 Benua Malaysia,Indonesia, Brunei, Singapura, Thailand,
    202 Negara Dunia & Seluruh Dunia Kecuali Israel,
    9 Safar 1436H
    2 Disember 2014

    PETIKAN WALL RATU RIMBA NIAGARA, KING HASSANAL BOLKIA, PRINCE ABDUL MALIK, KDYMM SULTAN KELANTAN, SRI MAHA RAJA DIRAJA DIRAJA NUSANTARA DUNIA KEDATON KRATON WAHYU UTAMA, MAHARAJA KUTAI MULAWARMAN, KESULTANAN MATARAM, SUTTAN SEGHAYO DIPUNCAK NUR, GRUP PEMANGKU SRI ADAT, GROUP KOMUNITAS KEDATUN KEAGUNGAN CINTA BUDAYA, GROUP PUJANGGA RATU RIMBA CINTA 5 BENUA & PAGE PM NAJIB RAZAK, PRESIDEN JOKOWI, JENDRAL PRABOWO SUBIANTO & BAPAK SUSILO BAMBANG YUDHOYONO.
    9 Safar 1436H 
    2 Disember 2014
    Like · Reply · Remove Preview · 8 mins · Edited
  • Ananda Nicolas LindbergLands Yang Setuju Prabowo Jadi Presiden setelah jokowi 
    Like! 
    Like · Reply · 1,275 · 2 hrs

      • SAHABATKU MAWAR BUNGA KU SEPI TANPAMU MOGA KAU TENANG SETENANG AIR DI KALI SYURGA AAMIIN YA RABBAL A'LAMIIN

        Mawar Bunga's photo.
        LikeLike ·  · 

          
      • MOGA INDONESIA TIDAK PUNYAI PEMIMPIN DIKTATOR ATAU TIRAN.AAMIIN.

        Suttan Seghayo Dipuncak Nur's photo.
        LikeLike ·  · 
PUTERI ARNAB DI PUSARA KESATRIA RIMBA NIAGARA

¿Un día complicado? 
Ahora a descansar y a soñar un ratito amigos SAH !

Sociedad Argentina de Horticultura
Desde 1936 al Servicio de la Comunidad
Sociedad Argentina de Horticultura with Milena Aleksieva and 47 others

KARYA SASTRA SANG PUTRI PUJANGGA AGUNG DI ANTARA RAJA-RAJA DIRAJA NUSANTARA RATU RIMBA NIAGARA
KERAJAAN ALAM GHAIB YANG ALLAH ILHAMKAN
Benar apa yang dikatakan ini......
Continue Reading

Gash Emas's photo.
LikeLike ·  · 
Ratu Rimba Niagara posted in 11 groups.
PUTERI ARNAB DI PUSARA KSATRIA RIMBA NIAGARA
¿Un día complicado?
Ahora a descansar y a soñar un ratito amigos SAH !
Sociedad Argentina de Horticultura
Desde 1936 al Servicio de la Comunidad
LikeLike ·  · 
  • Rabeah Binti Mohd Ali
  • HULUBALANG PUTRI ARNAB
    Saludamos a todos nuestros amigos SAH...hasta mañana.
    Descansen.
    Sociedad Argentina de Horticultura
    Desde 1936 al Servicio de la Comunidad
    LikeLike ·  · 
    • Ratu Rimba Niagara KSATRIA PUTRI ARNAB YANG SETIAKAWAN


      KOTA SASTERA NUSANTARA RATU RIMBA NIAGARA CITA-CITAKU
      JIKA SEKIRANYA KOTA SASTERA NUSANTARA RATU RIMBA NIAGARA MENJADI REALITI. DUNIA FANTASI DALAM BERKARYA DAPAT DIHAYATI BERSAMA DENGAN SELURUH PENGHUNI BUMI.
      KREATIVITI DALAM BERKARYA DISAKSIKAN SELURUH PENGHUNI BUMI DAN LANGIT. ALLAHU AKBAR SYUKUR ALHAMDULILLAH. AAMIIN.
      TERIMA KASIH PENGHUNI BUMI KERANA ANDALAH SUMBER INSPIRASIKU BERKARYA. ANDALAH ANUGERAH ALLAH YANG TERINDAH DALAM HIDUPKU SEPANJANG AKU BERKARYA SASTERA.
      SAYANG KAMU SAMPAI KE SYURGA. AAMIIN.
      'MINDA YANG SIHAT TIADA SEMPADAN MASA ATAU USIA'
      'IDEA DAN STRATEGI MEMUPUK KEMAKMURAN MENGUNDANG KEBERKATAN'.
      DENGAN INGATAN TULUS IKHLAS DARIPADA,
      RATU RIMBA NIAGARA,
      PUJANGGA NUSANTARA CINTA 5 BENUA
      MALAYSIA/INDONESIA/BRUNEI/SINGAPURA/THAILAND,
      202 NEGARA DUNIA & SELURUH DUNIA KECUALI ISRAEL
      9 SAFAR 1436H
      2 DISEMBER 2014
      28 cities have just joined our UNESCO ‪#‎CreativeCities‬ Network, promoting intl excellence & cooperation in Craft and Folk Arts, Design, Film, Gastronomy, Literature, Media Arts and Music. Do you believe your city is brimming with creative talent? Share this post with your city hall & ask your mayor to submit an application to join! http://ow.ly/F9oSc
      LikeLike ·  · 
      BUNGA-BUNGAAN DI RIMBA NIAGARA

      Erkekleri Şiir okumayan toplumun kadınları sevmeyi öğrenemezler.
      Women whose society's men donot read poems cannot learn how to love..
      Dans
      Ne zaman güzel bir kadın
      yüreğinde umudu olan bir insan görsem
      kalemim
      parmaklarımın arasında dans etmeye başlıyor.
      Dance
      Whenever I see a beatiful woman
      or a person who has hope in his heart,
      my pen begins to dance between my fingers..
      Mehmet Zeki Gezici
      Çeviri : Gülnur Gezici

      RATU MERAK YANG CANTIK KURNIAAN ILAHI DI RIMBA NIAGARA
      Buenos días amigos SAH,
      hoy es una mañana hermosa para mirar el mundo.
      Sociedad Argentina de Horticultura
      Desde 1936 al Servicio de la Comunidad
      LikeLike ·  · 

    TAHNIAH UNTUKMU KESATRIA RIMBA NIAGARA!
    "Tahniah kamu sudah sampai ke mercu kejayaan
    ku tabik pada kamu kerana mencapai kejayaan
    dengan segala daya usaha tanpa putus asa 
    sehingga berjaya sampai ke puncak sedangkan aku
    sentiasa berjaya tanpa usaha kerana aku diberi kelebihan
    ada kepak itulah beza aku dengan kamu
    kamu berusaha untuk berjaya sampai ke puncak jaya
    pasti ada misi dan visi tapi hidupku hanya mencari makan
    jadinya kamu adalah santapan untukku pada hari ini.
    Oleh kerana aku kagum dengan usahamu, aku mahu jadikan
    kau sahabatku .
    Aku punya banyak kelebihan dan kau pula punya banyak idea
    dan semangat untuk hidup bukan untuk kepentingan
    sendiri tapi untuk kepentingan semua rakyat rimba niagara ini.
    Kaulah kesatria rimba niagara.
    Puteri Arnab pasti bangga sama kamu duhai kesatria rimba niagara.... "
    Karya Ratu Rimba Niagara
    SRIKANDI SASTERA RAJA-SULTAN NUSANTARA @
    PUJANGGA NUSANTARA CINTA 5 BENUA MALAYSIA/INDONESIA/BRUNEI/SINGAPURA/THAILAND,
    202 NEGARA DUNIA & SELURUH DUNIA KECUALI ISRAEL
    7 SAFAR 1436H
    30 NOVEMBER 2014
    Buenos dias amigos!
    Un hermoso dia comienza.
    Sociedad Argentina de Horticultura
    Desde 1936 al Servicio de la Comunidad
    LikeLike ·  · 

    TEATER BANGSAWAN DIRAJA, 'PUTERI ARNAB DAN KESATRIA RIMBA NIAGARA,' Karya Ratu Rimba Niagara  & Khairuddin Al-Young Riau II


    PUTERI ARNAB DAN KESATRIA RIMBA NIAGARA


    Pada suatu hari si Monggel merayap-rayap di lereng bukit. Si Monggel hendak ke kemuncak bukit. Dia ingin membuktikan kepada kawan-kawannya bahawa dia akan berjaya mendaki bukit yang tinggi walaupun dia cuma seekor kura-kura yang hodoh.
    Sampai di pertengahan bukit si Monggel terjatuh. Nasibnya sungguh malang kerana cita-citanya untuk sampai ke kemuncak bukit gagal.
    Si Monggel tidak dapat bangun. Dia cedera parah. Cengkerangnya pecah.
    “Tolong! Tolong!” jeritnya dalam kesakitan.

    Secara kebetulan Noni dan Mona sedang bersiar-siar di situ menghirup udara nyaman.
    “Eh! Engkau dengar tak suara meminta tolong?” tanya Noni kepada Mona.
    “Iyelah… suara itu di bukit sana!” jawab Mona.
    “Mari kita pergi tengok?”
    “Aku tak mahulah, kalau engkau nak… kau pergilah,” kata Mona lalu beredar dari situ.
    Noni pergi mencari-cari di manakah arah suara yang meminta tolong. Alangkah terperanjatnya dia apabila didapati seekor kura-kura cedera parah.
    “Kasihannya… baik aku tolong rawat lukanya,” kata hati kecil Noni.
    “Aduh! Sakitnya!” jerit Monggel apabila Noni mencabut cengkerangnya.
    “Maafkan aku cengkerang kau ni dah pecah, aku terpaksa menanggalkannya,” kata Noni sambil mengambil sehelai daun lalu ditutup luka yang terdedah.
    Noni membawa Monggel di sebuah gua. Noni tinggal bersama rakannya Mona.
    “Siapa yang kau bawa ni Noni? Eh! Gelinya aku tengok lukanya tu, nak loya aku,” kata Mona dengan sombongnya.
    “Dia perlukan bantuan kita. Biarlah dia berehat di sini sementara lukanya sembuh. Kau jaga dia sekejap ya… aku nak panggil doktor.”
    “Eh! Engkau ni buang masa aku aje. Lebih baik aku bersiar-siar daripada menjaga si hodoh ni,” kata Mona.
    “Engkau ni… memang tak boleh tolong sikit. Ini hari dia mlang… esok mana tahu kita pulak? Jadi kita harus tolong menolong,” nasihat Noni.
    “Engkau ni memang dari dulu lagi suka tolong kawan. Engkau susah ada ke kawan-kawan tolong?”
    “Aku menolong kawan bukanlah harapkan balasan. Tak macam engkau, ada ubi ada batas, ada hari pasti dibalas.”
    “Zaman sekarang ni… kalau tak harap balasan…hai sampai bilapun menanggung rugi.”
    “Malas aku nak layan kau ni! Dari dulu lagi asyik dengan ego kau aje. Baik aku pergi panggil doktor.”
    Noni pergi memanggil doktor untuk merawat Monggel.
    “Lukanya parah… kalau tidak dirawat, dia akan lumpuh buat selamanya.”
    “Habis macam mana untuk meyelamatkannya?” tanya Noni.
    “Untuk tumbuhkan semula kulit cengkerangnya, sedikit bulu biri-biri kau tu hendaklah ditampalkan ke kulit yang luka,” jelas doktor Marina seekor monyet betina yang mempunyai ijazah kedoktoran.
    “Berilah saya tempuh dua hari untuk saya berbincang dengan kawan saya.”
    “Kalau kamu sudah buat keputusan datanglah ke klinik saya. Saya harap jangan terlalu lama, dikhuatiri kura-kura ini akan mati nanti.”
    “Baiklah doktor.”
    Malam itu Noni berbincang dengan Mona.
    “Mona aku nak minta tolong dengan kau sikit boleh tak?”
    “Cakap ajelah!” kata Mona.
    “Begini… aku sebenarnya hendak mendermakan bulu aku kepada kawan kita yang malang ni, tapi aku tak boleh berikan kerana bulu-buluku tidak akan tumbuh semula malah akan mengidap sakit kulit yang berpanjangan. Apa kata kau derma sedikit bulu kau tu kepadanya?”
    “Kau sedar ke apa yang kau cakap ni?” tengking Mona.
    “Tak boleh ke kau berkorban sedikit demi seorang kawan? Kau takkan rugi kalau kau berbuat baik sesama kita.”
    “Walau apa pun yang kau kata, aku tetap dengan keputusan aku, jangan haraplah aku nak derma, walau sehelai bulu pun,” kata Mona dengan sombongnya.

    Noni kecewa dengan sikap tamak sahabatnya Mona yang sedikitpun tidak rasa belas kasihan terhadap si Monggel yang malang itu.

    Walaupun terpaksa menahan kesakitan yang amat sangat dan terpaksa menanggung sakit kulit yang berpanjangan, Noni mendermakan sedikit bulunya kepada si Monggel.
    Setelah luka yang ditampal dengan bulu biri-biri, si Monggel kian hari kian sembuh. Dia boleh berjalan semula. Cengkerangnya tumbuh semula tetapi lebih cantik daripada dahulu. Kalau dahulu warnanya kehitaman tetapi sekarang berwarna kelabu seperti warna bulu si Noni.
    “Wah! Sekarang kau dan sihat dan cengkerang kau pun dah tumbuh semula. Bertambah cantik dari dulu,” kata Noni dengan penuh gembira.

    “Kalau tak kerana engkau, aku tak sesihat dan secantik ini Noni,” kata Monggel mengingatkan tragedi malang yang menimpanya dahulu.

    Semenjak Monggel sihat dan cantik barulah Mona ingin berkawan dengan Monggel.

    “Monggel mari kita pergi bersiar-siar di rimba sana. Hari ni ada pesta besar-besaran. Semua penghuni rimba bersuka ria,” kata Mona dengan suara yang lembut.
    “Tak boleh aku dah janji dengan Noni, nan temankan Noni pergi menziarahi saudaranya yang sakit,” kata Monggel.

    “Ala… biarlah dia pergi sendiri. Pergi tengok keluarganya sakit bukannya seronok… pergi pesta lagi seronok dapat bersuka ria.”

    “Betul juga kata kau tu.”
    “Jom kita pergi.” Mereka berdua pergi tanpa memberitahu Noni.

    Semua yang hadir di pesta memuji Mona kerana bertuah memiliki Monggel yang cantik. Pujian yang melimpah ruah membuatkan Mona dan Monggel lupa daratan.

    Mereka berdua hendak berpindah ke gua lain kerana tidak mahu tinggal bersama Noni yang mengidap sakit kulit.
    “Kau juga nak pindah Monggel?”Tanya Noni menahan sebak di dadanya.
    “Siapa nak tinggal dengan engkau? Nanti penyakit kulit kau tu menjangkit dengan kami pulak!” kata Monggel penuh angkuh.

    “Betul kata engkau tu Monggel.”
    “Engkau tahu tak Monggel kenapa aku jadi macam ni? Kerana nak menyelamatkan nyawa engkau. Aku sedih! Kecewa! Ini rupanya balasan engkau terhadap aku akhirnya. Kau tahu masa kau sakit dulu, adakah si Mona yang cantik ni menolong engkau? Aku tak sangka, begini rupanya budi kau terhadap aku!” Noni menangis semahunya.
    “Ah! Jangan layan si gila ni, mari kita pergi!” kata Mona. Mereka berdua pergi meninggalkan Noni yang dalam kesedihan dan kesakitan.

    • * * ************
    Tersebutlah kisah seekor biri-biri berbulu emas tersesat di sebuah gua. Gua itu tempat tinggal Noni.
    “Hai kawan… boleh aku tumpang berteduh di sini?”
    “Boleh apa salahnya.”
    “Kau ni macam tak sihat je? Kau sakit ke?” Tanya biri-biri berbulu emas sambil mendekati Noni.
    “Jangan dekati aku! Nanti kau menjangkit,” kata Noni dengan nada lemah.
    “O…rupanya kau sakit kulit. Sakit kau ni dah teruk? Kenapa kau biarkan?”
    “Aku ubat macam mana pun tak akan sembuh.”
    “Bukankah setiap penyakit itu ada penawarnya? Kau ni terlalu cepat putus asa…belum usaha lagi sudah mengalah.”
    “Engkau fak faham kawan, sakit kulitku ini disebabkan aku langgar pantang larang nenek moyangku iaitu bulu biri-biriku tidak boleh di potong tapi kerana hendak menyelamatkan nyawa kawanku, aku korbankan sedikit buluku untuk menyembuhkan penyakitnya.”
    “Sungguh baik hati engkau… mana perginya kawan engkau yang bertuah tu?”
    “Dia dah pindah dari sini.” Noni menangis tidak dapat menahan sedih yang bukan kepalang.
    “Tak patut dia buat kau macam tu… sepatutnya dialah yang menjaga dalam keadaan engkau yang sakit macam ni? Engkau ni nampak kurus… kau tak makan ke?”
    “Aku terpaksa berlapar kerana aku tidak dapat mencari rezeki. Aku tak boleh terkena pancaran cahaya matahari. Nasib baiklah ada sahabatku sang tupai dialah yang bermurah hati memberiku makanan, biarpun dia sendiri juga susah. Apabila dia dapat rezeki lebih… dia beri lebih, budinya tak dapat hendak kubalas.”
    “Beruntung kau dapat kawan sebaik Sang Tupai. Zaman sekarang ni… susah hendak cari kawan macam dia. Dah berapa lama kau menanggung sakit ni?”
    “Baru enam tahun.”
    “Enam tahun kau kata baru?”
    “Iyelah hidup aku di gua, apa terjadi di luar rimba sana aku tak tahu.”
    “Kasihan kau kerana nak menolong kawan, kau yang menanggung derita.”
    “Salah kah aku berbuat baik sesama kita?”
    “Salah tak salah tapi sampai diri sendiri merana susahlah, lagipun sahabat yang kau tolong tu tak mengenang budi. Kawan… kerana kejujuranmu sudikah kau menjadi sahabatku? Aku suka berkawan macam kau ni. Dah lama aku mencari kawan yang jujur dan berhati mulia,”

    “Aku tak sangka…aku yang berpenyakit ni, ada yang sudi nak berkawan denganku,” kata Noni terharu dengan pengakuan kawan yang baru dikenalinya.

    Mulai hari itu biri-biri berbulu emas bersahabat baik dengan Noni. Biri-biri emas bermurah hati mendermakan sedikit bulu emasnya kepada Noni yang mengidap sakit kulit akibat melanggar sumpah.
    “Kau tak rasa rugi ke menderma bulu mu yang cantik?”
    “Aku suka menderma kerana semakin aku menderma semakin cantik buluku.”

    Semenjak menerima bulu sahabatnya itu penyakit yang dihidapi oleh Noni beransur sembuh. Yang anehnya bulu Noni turut bertukar menjadi warna emas seperti warna sahabatnya.
    “Marilah kita bersiar-siar, lagi pun kau dah lama tak keluar dari gua ni tentu sekali kau rindukan kehijauan rimba dengan cahaya matahari,” kata biri-biri emas.
    Ketika mereka hendak keluar, datang Sang tupai membawa makan untuk Noni.
    “Sugi… kau tak kenal aku lagi ke?” Tanya Noni.
    “Kau siapa?”
    “Takkanlah sahabat baikmu kau tak kenal?”
    “Aku manalah ada sahabat secantik dan sewangi engkau? Setahu aku sahabat setiaku hanyalah Noni. Ha… ini makanan yang aku bawakan untuknya. Dah empat hari aku tak datang… kasihan dia.”
    “Kenapa kau tak datang?”
    “Tempat biasa yang aku cari makan telah terbakar disebabkan kelalaian manusia membuang putung rokok ke rimba. Mujurlah semua penghuni rimba bergotong royong memadamkan api,kalau tidak habislah rimba ini terbakar dan penghuni rimba mati terbakar, kelaparan dan tak ada tempat mencari makan. Sungguh kejam manusia ni. Mereka tidak langsung mempunyai perasaan kasihan belas kepada penghuni rimba. Mereka tak tahu ke yang kita ni sebahagian daripada hidup mereka. Tanpa kehadiran kita tidak lengkaplah hidup mereka. Kalaulah kita bermuafakat untuk membuat serangan kepada mereka tak sampai satu hari matilah mereka,” kata Sang tupai panjang lebar.

    “Tak sangka saya awak ni mempunyai pemikiran yang tinggi tapi bagaimana penghuni rimba nak serang manusia dalam masa satu hari?” sampuk biri-biri emas.
    “Senang saja kitakan mempunyai pelbagai jenis. Ada yang ganas, besar, kecil, berbisa waima sebesar hama pun.”
    “Bagaimana mereka nak buat?”
    “Si Harimau boleh menerkam, si ular mematuk, si monyet boleh membaling, si gajah boleh memijak … itu belum termasuk jenis kecil,” jelas tupai sungguh-sungguh.
    “Manusia mempunyai senjata canggih… boleh ke kamu melawan mereka, aku rasa kita yang musnah,” kata Noni ingin menduga sejauh mana kepintaran sahabatnya Sang Tupai.
    “Sebelum senjata canggih mereka meusnahkan kita, kawan-kawan kita si tebuan, unggas, kumbang kecil masuk ke lubang telinga manusia. Aku yakin kalau kita muafakat kepada semua penghuni rimba tidak terkecualipun dalam sekelip mata saja manusia akan mati. Tapi kita ada rasa pertimbangan dan kita tidaklah sezalim mereka.”

    “Yelah kau ni memang bijak tak sangka aku selama ini sang tupai sebijiak ini. Bertuah aku mempunyai sahabat seperti kau. Idea kau tu memang boleh diguna pakai dan jika manusia masih lagi tidak mahu mengubah sikapnya untuk memusnahkan kita, kita akan bertindak. Mereka ingat mereka bijak tapi kita lebih bijak daripada mereka,” kata Noni penuh semangat.

    “Cuba kau terus terang dengan aku kau ni siapa sebenarnya? Kau macam kenal aku je?” Tanya Sang tupai kehairanan.
    “Kan aku dah kata tadi ….aku ni Noni sahabatmu.”
    “Aku tak percayalah.”
    “Iye Sugi… dialah Noni sahabat setiamu…” kata biri-biri emas lalu menceritakan apa yang telah terjadi.
    “Sekarang baru aku percaya, Noni syukurlah kau dah sembuh dan secantik ini pulak. Tuhan sudah memakbulkan doaku,” Sugi menangis kegembiraan.

    Hari itu mereka bertiga bersiar-siar, menikmati kehijauan dan kedamaian rimba hingga ke petang. Tiba-tiba mereka terdengar suara meminta tolong.

    “Sugi … kau dengar tak suara tu… aku rasa aku pernah dengar,” kata Noni.
    “Iyelah tak silap aku suara itu…. suara si Monggel. Kenapa dia ya… macam suara menahan sakit aje… mari kita pergi tengok.”
    Mereka terperanjat apabila mendapati Monggel mengalami cedera parah. Cengkerangnya yang cantik itu pecah. Dia menangis kesakitan.
    “Kau Sugi… tolonglah aku Sugi, aku tak boleh bergerak lagi.”
    “Sekarang baru nak minta tolong? Mana kawan kau Mona?”
    “Dia dah lari… dia tidak mahu berkawan dengan aku. Barulah aku tahu siapa dia sebenarnya. Masa aku gagah dan cantik, dia sukakan aku tapi bila aku dit mpa kesusahan dia lari. Inilah balasan yang aku terima, aku bersikap zalim terhadap Noni. Aku biarkan dia hidup dalam kesusahan sedangkan dia bersusah payah kerana hendak menyelamatkan nyawaku,” rintih Monggel.
    “Itulah kau tak tahu membalas budi… sekarang terimalah akibatnya,” sampuk biri-biri emas.
    “Kau ni sapa?”
    “Akulah sahabat Noni.”
    “Kau tahu tak kerana hendak menyelamatkan engkau, dia menderita menanggung sakit selama enam tahun hanya mengurungkan diri di dalam gua. Mujurlah ada Sugi, dialah mencari makanan untuk Noni. Kalau tidak… tak tahulah apa akan jadi pada Noni. Tak sangka aku, kau sezalim itu.”
    “Iye… aku memang zalim padanya sebab itulah aku dihempap batu besar sebagai membalas kezalimanku.” Monggel menangis tersedu-sedu tanda keinsafan.
    “Noni yang sejak tadi mendengar perbualan mereka tidak dapat menahan sebak di dadanya. Dia menangis sambil menghampiri Monggel.
    “Monggel aku maafkan engkau.”
    “Engkau siapa?”
    “Aku Noni.”
    “Noni?” Tanya Monggel terperanjat.
    “Iye…aku sahabat setiamu… yang sudah… sudahlah, buang yang keruh ambil yang jernih. Mari kurawat lukamu itu. Biarkan kujahit lukamu dengan benang kasihku,” kata Noni dengan penuh kasih sayang.
    “Aku tak mahu! Tak mahu! Budimu yang dulu pun belum aku balas.”
    “Setiap budi yang kuberi bukanlah harap balasan, yang penting kau dapat menerimaku sebagai sahabat dunia akhirat.
    ”Begitu tinggi budimu Noni.” Monggel menangis keinsafan.
    Monggel dibawa ke gua. Luka Monggel dirawat. Noni mendermakan bulunya kepada Monggel bagi menggantikan cengkerangnya yang pecah. Mereka bertiga bergilir-gilir menjaga Monggel.
    Hari demi hari luka Monggel sembuh dan cengkerangnya mula tumbuh tetapi cengkerang yang tumbuh tidak secantik dulu , hodoh dan menggerunkan sesiapa yang melihat.
    “Maafkan aku Monggel, aku tak sangka cengkerang kau jadi hodoh macam ni.”
    “Tak apalah Noni, nanti kalau cantik aku lupa diri, ini pun aku bersyukur kerana cengkerangku tumbuh semula, dapat juga aku melindungi daripada bahaya yang datang.
    “Baguslah kau dah sedar,” kata Sugi
    “Sekarang kita berempat menjadi sahabat baik. Mulai hari ini … kita akan tinggal di gua ini, kita akan mulakan hidup baru,” kata biri-biri emas.
    Hari yang cerah itu mereka berempat bersiar-siar meredah rimba hinggalah sampai di sebuah istana.
    “Itulah Istana Raja Rimba. Di istana itulah ada Puteri Arnab yang bernasib malang.”
    “Puteri Arnab? Bernasib malang… kenapa?”
    “Ceritanya begini. Puteri Arnab merupakan puteri yang cantik jelita. Bukan saja cantik …dia mempunyai sifat penyayang. Dia suka membantu penghuni rima yang bernasib malang. Di atas kebaikannya semua penghuni rimba sukakannya. Mereka menggelarkan Puteri Arnab, “Ratu Rimba” tetapi malang sikapnya itu dicemburui oleh Raja Rimba, dia menuduh Puteri Rimba ingin merampas kuasanya dengan menjadi Ratu Rimba.
    Untuk mengelakkan Puteri Arnab menjadi ratu segala gerak geri Puteri Arnab disekat. Puteri Arnab menghadapi tekanan yang amat sangat… dia bukanlah hendak menjadi ratu…memadailah menjadi ratu di hati penghuni rimba,” cerita biri-biri emas.
    “Kasihan aku mendengar cerita Puteri Arnab. Hatinya sungguh baik. Biarpun Raja Rimba menghalangnya menjadi ratu tapi bagiku dialah ratu yang dinanti-nantikan oleh penghuni rimba. Kau boleh tolong aku tak?”
    “Boleh apa dia?” tanya biri-biri emas.
    “Aku nak potong buluku ini dan jahitkan sehelai baju untuknya. Baju ini nanti hendak kuhadiahkan kepadanya, aku tahu Puteri Arnab perlukan semangat. Setidak-tidaknya baju ini nanti dapat memberikan semangat kepadanya untuk berhadapan dengan penghuni rimba yang sudah hilang keyakinan terhadapnya. Mungkin Raja Rimba telah memburuk-burukkan nama Puteri Arnab.
    “Kau tak menyesal?”
    “Demi Puteri Arnab aku rela, kau carilah tukang jahit yang terkenal.”
    “Baiklah,” kata biri-biri emas.
    Tidak sampai satu minggu , baju yang hendak dihadiahkan kepada Puteri Arnab siap .
    “Monggel boleh kau tolong aku?” Tanya Noni.
    “Boleh.”
    “Kau tolong sampaikan hadiah ini kepada Puteri Arnab.”
    “Tapi istana itu dikawal ketat.”
    “Aku boleh bawakan kau Monggel,” jawab Sugi.
    “Macam mana?”
    “Sungguh pun aku kecil tapi aku kuat. Engkau janganlah takut. Boleh kita berjumpa Puteri Arnab.
    “Engkau agak Puteri Arnab tu… takut tak dengan aku? Iyelah siapa yang tengok cengkarang aku ni…pasti cabut lari.”
    “Aku agak Puteri Arnab tak macak tu, dia sayangkan semua penghuni rimba, tidak kira siapapun mereka. Kau percayalah cakap aku.
    “Bila kita nak pergi?”
    “Malam nanti selamat sikit sebab pengawal-pengawal di istana mengantuk.”

    Malam itu Sugi dan Monggel Berjaya masuk ke dalam istana.
    “Puteri Arnab… Puteri Arnab… bangun patik datang ni,” bisik sugi ke telinga Puteri Arnab yang sedang lena tidur.
    “Kamu ni siapa?” tanya Puteri Arnab dengan nada yang lembut.
    “ Patik Sugi, ini kawan patik Monggel.”
    Puteri Arnab menyalam tangan Sugi dan Monggel sambil tersenyum.
    “Selamat berkenalan, bertuah patik dapat berkenalan dengan ratu kami Puteri Arnab,” kata Monggel dengan gembiranya.
    “Silakan duduk… tentu kamu berdua penat.” Puteri Arnab menuangkan air ke dalam cawan.
    “Jemputlah minum.”
    “Terima kasih ,” kata Monggel dan Sugi Serentak. Mereka meneguk air.
    “Maafkan patik kerana mengganggu Puteri Arnab. Sebenarnya patik datang ke sini mempunyai hajat yang besar,” kata Monggel.”
    “Apa hajatnya tu?”
    “Sahabat patik Noni minta sampaikan hadiah ini kepada Puteri Arnab. Harap Puteri Arnab sudi menerimanya.”
    “Terima kasih banyak-banyak, beta ucapkan terima kasih kepada sahabat kamu tu. Tak sangka beta dalam saat-saat beta bersedih begini, ada yang sudi memberi hadiah pada beta,” kata Puteri Arnab terharu bercampur gembira yang amat sangat. Hadiah itu dibuka. Alangkah terperanjat apabila didapati sehelai baju bulu biri-biri emas yang sangat cantik.
    “Cantiknya …siapa nama sahabat kamu?”
    “Noni… kata Noni apabila Tuan Puteri pakai baju ni dapatlah membangkitkan semula semangat Tuan Puteri kepada penghuni rimba. Cubalah pakai.”
    Sugi dan Monggel terperanjat apabila mendapati Puteri Arnab hilang daripada pandangan setelah memakai baju hadiah daripada Noni.
    “Di mana tuan Puteri?”
    “Beta di sini? Kamu tak nampak beta tapi beta nampak kamu berdua.” Puteri Arnab ketawa gembira. Dia menanggalkan semula baju ajaib itu.
    “Ha… ini pun tuan Puteri!” jerit Monggel. “Ajaib sungguh Tuan Puteri.”
    “Iyelah sekarang beta boleh keluar dari istana ini.”
    “Kalau macam tu marilah kita pergi dari sini segera.”
    Puteri Arnab memakai semula baju ajaib. Dengan serta merta dia hilang daripada pandangan mata. Dia mengekori Sugi dan Monggel.
    Tiba-tiba suatu perkara yang tidak diingini berlaku.
    Sugi dan Monggel telah berjaya ditangkap oleh pengawal istana. Mereka dimasukkan ke penjara bawah tanah.
    “Macam mana kita nak keluar ni?” kata Puteri Arnab cemas.
    “Berdoalah semoga kita selamat,” kata Sugi sambil memandang Monggel.
    “Esok pagi kita akan dihadapkan kepada Raja Rimba,” kata Puteri Arnab.
    “Walau apapun terjadi Tuan Puteri jangan menampakkan diri.”
    “Tapi beta tidak sanggup melihat kamu dianiayai.”
    “Tuan Puteri jangan risaukan kami, yang pentingnya tuan Puteri selamat dan dapat keluar dari sini. Di luar istana penghuni rimba di serata pelosok dunia menantikan kedatangan ratu mereka. Mereka rindukan Ratu Rimba mereka.”
    Pagi itu Sugi dan Monggel dihadapkan ke Raja Rimba.
    “Berani kamu menceroboh di istana beta?” tengking Raja Rimba. Sugi dan Monggel hanya mendiamkan diri. “Kamu tahu tak apa hukumnya penceroboh istana? Kamu berdua akan dipancung tapi beta akan lepaskan kamu jika kamu beritahu apa sebenarnya tujuan kamu ke mari?”
    Monggel dan Sugi saling berpandangan.
    “Cakaplah nanti kamu akan dilepaskan,” bisik Puteri Arnab ke telinga Sugi dan Monggel. Monggel dan Sugi menggelengkan kepala. Kerana kedegilan mereka Sugi dan Monggel dihukum pancung. Matilah Sugi dan Monggel. Puteri Arnab menangis kesedihan kerana melihat pengorbanan Sugi dan Monggel.
    Mayat mereka berdua yang dicampakkan ke dalam gaung telah selamat disemadikan. Puteri Arnab meminta kerjasama daripada ular sawa untuk mengambil mayat Sugi dan Monggel.
    Pusara mereka disemadikan di lereng bukit. Jasa mereka dikenang sebagai Hulubalang Ratu iRimba. Bertaburan bunga-bunga di kubur mereka. Kubur mereka sentiasa wangi.
    “Kubur siapa di lereng bukit tu?” tanya Noni kepada Sang Kancil.
    “Itulah kuburHulubalang Ratu Rimba. Sudah seminggu dikebumikan.”
    “Mari kita pergi tengok kubur Hulubalang Ratu Rimba. Bertuah mereka mati sebagai pahlawan. Tentu jasa mereka besar terhadap warga rimba,” kata Noni kepada sahabatnya biri-biri emas.
    Alangkah terperanjatnya Noni apabila didapati kubur itu adalah kubur Sugi dan Monggel. Berdekatan dengan batu nehsan Puteri Arnab sedang bertafakur.
    “Kenapa kamu menangis? Wahai arnab ?” tanya Noni.
    “Macam mana beta tak menangis, mereka berdua sanggup menggadaikan nyawa untuk menyelamatkan beta,” kata Puteri Arnab dengan nada yang hiba.
    “O… inilah Puteri Arnab?” tanya Noni.
    “Iye… kamu siapa?”
    “Patiklah Noni dan ini sahabat patik Saiful.”
    “Jadi…kamulah Noni yang men ghadiahkan pada beta baju ajaib itu?”
    “Patik sungguh terhutang budi kepada mereka berdua kerana telah berjaya menyampaikan hasrat patik, walaupun nyawa mereka sendiri tergadai,” kata Noni penuh terharu.
    “Sebab keberanian mereka itulah semua penghuni rimba menggelar mereka, Hulubalang Ratu Rimba Niagara."

    Karya: Ratu Rimba Niagara
    12 Disember 2012
    Like · · Unfollow Post · December 14 at 11:21pm

    Tengku Shawal Tengku Aziz likes this.
    (PETIKAN DARIPADA WALL PUJANGGA RATU RIMBA CINTA 5 BENUA)
    28 Disember 2012
    Like · · Promote
    (PETIKAN DARIPADA WALL SULTAN HASSANAL BOLKIAH)
    15 Rabiualawwal 1424H
    27 Januari 2014M

    PETIKAN DARIPADA WALL RATU RIMBA NIAGARA)
    16 April 2013

    Kedaton Kraton Wahyu Utamaposted toRatu Rimba Niagara
    March 21

    Sertifikat kerabat kedaton kraton Wahyu Utama dianugerahkan kepada Ratu Rimba Niagara

    Hendra Ibrahim Bangsa melayu bukan hanya sekadar menjaga kebudayaan dan adat istiadat Melayu saja, Bangsa Melayu adalah Bangsa yang besar yang dikenal diseluruh dunia dengan semua kemampuan dan potensinya, serta adat istiadat yang sangat santun dan bermartabat, Bangga dan berusahalah membesarkan dan membangkitkan Melayu yg telah pudar dan jangan lemah menghadapi arus zaman, karena melayu tak kan hilang ditelan zaman. Bangsa yang besar ditentukan oleh para satria dan pemimpin2 nya. kalau sudah memegang nama melayu, berjuanglah, jgn bermalas2an. karena melayu itu sangat Agung dan Mulia.

    Daulat Tuanku...
    Ampun Tuanku beribu ampun,
    Mohon patik masuk mengadap
    Mohon patik merangkai khilaf
    Mohon patik persembah rasa
    Tuanku pelindung keluhuran
    Tuanku Payung kesejahteraan

    (DANA KARYA SASTRA NUSANTARA DISIARKAN SEMPENA MERAIKAN JALINAN TALISIRATURAHMI NASIONAL RAJA SULTAN NUSANTARA III JUNI DI KOTA MALANG SALAM SUKSES SEMUA YANG HADIR DARIPADA PUJANGGA RATU RIMBA CINTA 5 BENUA HAMBA SAYANG SEMUA DEMI-NYA SELAGI HAYAT DI KANDUNG BADAN)
    23 Juni 2013

    SYABAS RATU RIMBA NIAGARA KARYA NYATA YANG INDAH!

    Tetap Semangat ya Young... Yakinlah Pasti Bisa !!!
    14 hours ago · Like

    Khairuddin Al-Young

    Asswrwb,,
    Sdr-Ku, , , Sehubungan kami sudah daftar di KPU ((Tampak berkas penyerahan dukungan, Fhoto Balon Gubri Independen Khairuddin Al-Young Riau II dengan Ir. H. T. Edy Sabli, M.Si Ketua KPU Riau)),, dan sudah dinyatakan tidak lolos maju Cagubri beserta calon Independen pendaftar lainnya, Tidak memenuhi syarat di KPU,, maka saat ini km, KHAIRUDDIN, S.HI., M.Ag (Al-Young Riau) mengucapkan terimakasih atas dukungan yang diberikan kepada warga masyarakat Riau tanpa terkecuali,, semoga Negeri Lancang Kuning Provinsi Riau diberikan Pemimpin yang berkualitas dan bijaksana berpihak kepada rakyat. Oleh karena itu,, melalui Grup Khairuddin Al-Young Riau Fans yang terhormat ini,, kami sampaikan bahwa perjuangan kita tidak surut ke belakang,, melainkan terus melaju serta fokus pada Pemilu 2014 untuk maju sebagai Bakal Calon DPD RI Utusan Riau ke Pusat Senayan Jakarta,, Mohon Do'a, Restu dan Dukungan Ril nya, , ,
    Salam Perjuangan Khairuddin Al-Young Riau for DPD RI

    Unlike ·  · Unfollow Post · Share · Yesterday at 10:35am
    You, Khairuddin Al-Young Riau II and 17 others like this.

    Haki Bai Smg berhasil yong.Doa ku menyertai mu.

    Ratu Rimba Niagara TAHNIAH!

    Deni Hidayat Tetap Semangat ya Young... Yakinlah Pasti Bisa !!!

    Khairuddin Al-Young Riau II Haki Bai Aamiin,, di Rupat punya pantai yang sangat mempesona,, dan ini sangat penting dijadikan wisata pantai yang primadona di mata asia tenggara. . . selaras dengan agenda Pembangunan Visi Riau 2020,

    Khairuddin Al-Young Riau II Ratu Rimba Niagara Syabas 4 u too, , , karya nyata yang indah

    Abdul Rahman Mudah2 an waktu akan datang bisa terpilih lagi masuk nominasi Yong..semangat terus..

    Ratu Rimba Niagara Makasih ya atas dukungan keatas karya-karyaku. Moga kamu sukses dunia akhirat. Aamiin.


    Khairuddin Al-Young Riau II Kaidir Al-faroq silahkan,, apa nya yang malu,, kan tidak ada rekan grup ini yang korupsi. . jika ada baru malu dan saya nyatakan keluar,, disini tempat berbagi ide, curahan ilmu, kritik yang membangun it's ok

    Khairuddin Al-Young Riau II Mas Deni Hidayat politik itu bagi km seni,, tujuannya adalah untuk kebaikan jk bs memahami dengan baik dan benar,, so.it's ok


    Khairuddin Al-Young Riau II Abdul Rahman jk awak bantu di dumai tu,, menang lah kito, , ye tak

    Khairuddin Al-Young Riau II Ratu Rimba Niagara Kirimlah hasil karyanya,, dalam bentuk buku atau apa,, via email khairuddin54@gmail.com
    56 minutes ago · Unlike · 1

    Ratu Rimba Niagara Makasih ya..andai kau bisa menjadi penyanyi dan pelakon teater bangsawan diraja karya-karyaku alangkah indahnya...hehehe


    (PETIKAN  WALL GROUP RAJA AND SULTANATE OF  NUSANTARA
    NASIONAL GATHERING, WALL KHAIRUDDIN AL-YOUNG RIAU II & RATU RIMBA NIAGARA)
    23 Juni 2013


    KOTA SASTRA DIRAJA NUSANTARA RATU RIMBA NIAGARA CITA-CITAKU

    TERBANGLAH MERPATI PUTIH BAWAKAN PUISI KEDAMAIAN SELURUH DUNIA

    Ratu Rimba Niagara shared UNESCO's photo to the group: BERSATU untuk KETAPANG.12 mins ·

    UNESCO28 cities have just joined our UNESCO #CreativeCities Network, promoting intl excellence & cooperation in Craft and Folk Arts, Design, Film, Gastronomy, Literature, Media Arts and Music. Do you believe your city is brimming with creative talent? Share this post with your city hall & ask your mayor to submit an application to join! http://ow.ly/F9oSc

    KOTA SASTRA DIRAJA NUSANTARA RATU RIMBA NIAGARA CITA-CITAKU

    JIKA SEKIRANYA KOTA SASTRA DIRAJA NUSANTARA RATU RIMBA NIAGARA MENJADI REALITI, DUNIA FANTASI DALAM BERKARYA DAPAT DIHAYATI BERSAMA DENGAN SELURUH PENGHUNI BUMI.
    KREATIVITI DALAM BERKARYA DISAKSIKAN SELURUH PENGHUNI BUMI DAN LANGIT. ALLAHU AKBAR SYUKUR ALHAMDULILLAH. AAMIIN.TERIMA KASIH PENGHUNI BUMI KARENA ANDALAH SUMBER INSPIRASIKU BERKARYA. ANDALAH ANUGERAH ALLAH YANG TERINDAH DALAM HIDUPKU SEPANJANG AKU BERKARYA SASTRA.

    SAYANG KAMU SAMPAI KE SYURGA. AAMIIN.

    'MINDA YANG SIHAT TIADA SEMPADAN MASA ATAU USIA'
    'IDE DAN STRATEGI MEMUPUK KEMAKMURAN MENGUNDANG KEBERKATAN'.

    DENGAN INGATAN TULUS IKHLAS DARIPADA,

    RATU RIMBA NIAGARA,
    PUJANGGA NUSANTARA CINTA 5 BENUA
    MALAYSIA/INDONESIA/BRUNEI/SINGAPURA/THAILAND,
    202 NEGARA DUNIA & SELURUH DUNIA KECUALI ISRAEL
    9 SAFAR 1436H
    2 DISEMBER 2014

    RAJA DAN RAKYAT BERPISAH TIADA

    Ratu Rimba Niagara shared Sri Maha Raja Di Raja Diraja Nusantara Dunia Kedaton Kraton Wahyu Utama's photo.November 29 at 6:01pm

    RAJA DAN RAKYAT BERPISAH TIADA
    KARENA RAJA ADALAH ANUGERAH ILAHI YANG DISYUKURI RAKYAT

    Kedaton Kraton Wahyu Utama and 8 others like this.

    Suttan Seghayo Dipuncak Nur Gagah Ym

    Ratu Rimba Niagara Sulttan Seghayu Dipuncak Nur Gagah juga...

    Kedaton Kraton Wahyu Utama salam kasih penuh kedamaian Rahmat Allah Cahaya Allah Cahaya Pesona Kehidupan Kedamaian Dunia Ahirat Ada Di Hati YM yang penuh kasih persahabatan persaudaraan yang selalu kami rasakan sebagai Sahabat YM Suttan Seghayo Dipuncak Nur sampaikan salam persahabatan kami Kepada Seluruh Para Raja Raja Nusantara Dunia dan YM para Pemangku Adat Nusantara Dunia Dan Salam Kasihku kepada Sahabatku YM Putri Pujangga Nusantar a Rabeah Binti Mohd Ali Sang Ratu Pujangga Nusantara dalam karya karya kususnya untuk menyongsong Kehidupan Kedamaian dunia Ahirat ...Salam kami untuk Bunda Ratu Negari I penuh kasih kedamaian dunia untuk seluruh umat rakyat seluruh penjuru dunia

    Bersama Kita Membangun Mewujutkan Pesona Budaya Kehidupan Dunia Cinta damai Untuk Seluruh Umat umat Rakyat Bangsa Bnagsa Negara Negara diseluruh penjuru Dunia

    Ratu Rimba Niagara Moga perjuangan suci murni kita diteruskan oleh anak cucu nusantara tercinta. Aamiin.

    Ratu Rimba Niagara shared Sociedad Argentina de Horticultura's photo.November 30 at 8:38am

    TAHNIAH UNTUKMU KESATRIA RIMBA NIAGARA!

    "Tahniah kamu sudah sampai ke mercu kejayaan
    ku tabik pada kamu karena mencapai kejayaan
    dengan segala daya usaha tanpa putus asa 
    sehingga berjaya sampai ke puncak sedangkan aku
    sentiasa berjaya tanpa usaha karena aku diberi kelebihan
    ada kepak itulah beda aku dengan kamu
    kamu berusaha untuk berjaya sampai ke puncak jaya
    pasti ada misi dan visi tapi hidupku hanya mencari makan
    makanya kamu adalah santapan untukku pada hari ini.
    Oleh kerana aku kagum dengan usahamu, aku mahu jadikan
    kau sahabatku .

    Aku punya banyak kelebihan dan kau pula punya banyak ide
    dan semangat untuk hidup bukan untuk kepentingan
    sendiri tapi untuk kepentingan semua rakyat Rimba Niagara ini, kaulah ksatria Rimba Niagara Putri Arnab pasti bangga sama kamu duhai ksatria Rimba Niagara.... "

    Dengan Ingatan Tulus Ikhlas Daripada,

    Ratu Rimba Niagara Pujangga Seribu Zaman @ Toh Puan Ratu Kencana Sari, Srikandi Sastera Raja-Sultan Nusantara @ Pujangga Nusantara
    Cinta 5 Benua Malaysia,Indonesia, Brunei, Singapura, Thailand,
    202 Negara Dunia & Seluruh Dunia Kecuali Israel,
    9 Safar 1436H
    2 Disember 2014

    PETIKAN WALL RATU RIMBA NIAGARA, KING HASSANAL BOLKIA, PRINCE ABDUL MALIK, KDYMM SULTAN KELANTAN, SRI MAHA RAJA DIRAJA DIRAJA NUSANTARA DUNIA KEDATON KRATON WAHYU UTAMA, MAHARAJA KUTAI MULAWARMAN, KESULTANAN MATARAM, SUTTAN SEGHAYO DIPUNCAK NUR, GRUP PEMANGKU SRI ADAT, GROUP KOMUNITAS KEDATUN KEAGUNGAN CINTA BUDAYA, GROUP PUJANGGA RATU RIMBA CINTA 5 BENUA & PAGE PM NAJIB RAZAK, PRESIDEN JOKOWI, JENDRAL PRABOWO SUBIANTO & BAPAK SUSILO BAMBANG YUDHOYONO.
    9 Safar 1436H 
    2 Disember 2014
  • Ratu Rimba Niagara KOTA SASTRA DIRAJA NUSANTARA RATU RIMBA NIAGARA CITA-CITAKU

    TERBANGLAH MERPATI PUTIH BAWAKAN PUISI KEDAMAIAN SELURUH DUNIA

    Ratu Rimba Niagara shared UNESCO's photo to the group: BERSATU untuk KETAPANG.12 mins ·

    UNESCO28 cities have just joined our UNESCO #CreativeCities Network, promoting intl excellence & cooperation in Craft and Folk Arts, Design, Film, Gastronomy, Literature, Media Arts and Music. Do you believe your city is brimming with creative talent? Share this post with your city hall & ask your mayor to submit an application to join! http://ow.ly/F9oSc

    KOTA SASTRA DIRAJA NUSANTARA RATU RIMBA NIAGARA CITA-CITAKU

    JIKA SEKIRANYA KOTA SASTRA DIRAJA NUSANTARA RATU RIMBA NIAGARA MENJADI REALITI, DUNIA FANTASI DALAM BERKARYA DAPAT DIHAYATI BERSAMA DENGAN SELURUH PENGHUNI BUMI.
    KREATIVITI DALAM BERKARYA DISAKSIKAN SELURUH PENGHUNI BUMI DAN LANGIT. ALLAHU AKBAR SYUKUR ALHAMDULILLAH. AAMIIN.TERIMA KASIH PENGHUNI BUMI KARENA ANDALAH SUMBER INSPIRASIKU BERKARYA. ANDALAH ANUGERAH ALLAH YANG TERINDAH DALAM HIDUPKU SEPANJANG AKU BERKARYA SASTRA.

    SAYANG KAMU SAMPAI KE SYURGA. AAMIIN.

    'MINDA YANG SIHAT TIADA SEMPADAN MASA ATAU USIA'
    'IDE DAN STRATEGI MEMUPUK KEMAKMURAN MENGUNDANG KEBERKATAN'.

    DENGAN INGATAN TULUS IKHLAS DARIPADA,

    RATU RIMBA NIAGARA,

    PUJANGGA NUSANTARA CINTA 5 BENUA
    MALAYSIA/INDONESIA/BRUNEI/SINGAPURA/THAILAND,
    202 NEGARA DUNIA & SELURUH DUNIA KECUALI ISRAEL
    9 SAFAR 1436H
    2 DISEMBER 2014

    RAJA DAN RAKYAT BERPISAH TIADA

    Ratu Rimba Niagara shared Sri Maha Raja Di Raja Diraja Nusantara Dunia Kedaton Kraton Wahyu Utama's photo.November 29 at 6:01pm

    RAJA DAN RAKYAT BERPISAH TIADA
    KARENA RAJA ADALAH ANUGERAH ILAHI YANG DISYUKURI RAKYAT

    Kedaton Kraton Wahyu Utama and 8 others like this.

    Suttan Seghayo Dipuncak Nur Gagah Ym

    Ratu Rimba Niagara Sulttan Seghayu Dipuncak Nur Gagah juga...

    Kedaton Kraton Wahyu Utama salam kasih penuh kedamaian Rahmat Allah Cahaya Allah Cahaya Pesona Kehidupan Kedamaian Dunia Ahirat Ada Di Hati YM yang penuh kasih persahabatan persaudaraan yang selalu kami rasakan sebagai Sahabat YM Suttan Seghayo Dipuncak Nur sampaikan salam persahabatan kami Kepada Seluruh Para Raja Raja Nusantara Dunia dan YM para Pemangku Adat Nusantara Dunia Dan Salam Kasihku kepada Sahabatku YM Putri Pujangga Nusantar a Rabeah Binti Mohd Ali Sang Ratu Pujangga Nusantara dalam karya karya kususnya untuk menyongsong Kehidupan Kedamaian dunia Ahirat ...Salam kami untuk Bunda Ratu Negari I penuh kasih kedamaian dunia untuk seluruh umat rakyat seluruh penjuru dunia

    Bersama Kita Membangun Mewujutkan Pesona Budaya Kehidupan Dunia Cinta damai Untuk Seluruh Umat umat Rakyat Bangsa Bnagsa Negara Negara diseluruh penjuru Dunia

    Ratu Rimba Niagara Moga perjuangan suci murni kita diteruskan oleh anak cucu nusantara tercinta. Aamiin.

    Ratu Rimba Niagara shared Sociedad Argentina de Horticultura's photo.November 30 at 8:38am

    TAHNIAH UNTUKMU KESATRIA RIMBA NIAGARA!

    "Tahniah kamu sudah sampai ke mercu kejayaan
    ku tabik pada kamu karena mencapai kejayaan
    dengan segala daya usaha tanpa putus asa 
    sehingga berjaya sampai ke puncak sedangkan aku
    sentiasa berjaya tanpa usaha karena aku diberi kelebihan
    ada kepak itulah beda aku dengan kamu
    kamu berusaha untuk berjaya sampai ke puncak jaya
    pasti ada misi dan visi tapi hidupku hanya mencari makan
    makanya kamu adalah santapan untukku pada hari ini.
    Oleh kerana aku kagum dengan usahamu, aku mahu jadikan
    kau sahabatku .

    Aku punya banyak kelebihan dan kau pula punya banyak ide
    dan semangat untuk hidup bukan untuk kepentingan
    sendiri tapi untuk kepentingan semua rakyat Rimba Niagara ini, kaulah ksatria Rimba Niagara Putri Arnab pasti bangga sama kamu duhai ksatria Rimba Niagara.... "

    Dengan Ingatan Tulus Ikhlas Daripada,

    Ratu Rimba Niagara Pujangga Seribu Zaman @ Toh Puan Ratu Kencana Sari, Srikandi Sastera Raja-Sultan Nusantara @ Pujangga Nusantara
    Cinta 5 Benua Malaysia,Indonesia, Brunei, Singapura, Thailand,
    202 Negara Dunia & Seluruh Dunia Kecuali Israel,
    9 Safar 1436H
    2 Disember 2014

    PETIKAN WALL RATU RIMBA NIAGARA, KING HASSANAL BOLKIA, PRINCE ABDUL MALIK, KDYMM SULTAN KELANTAN, SRI MAHA RAJA DIRAJA DIRAJA NUSANTARA DUNIA KEDATON KRATON WAHYU UTAMA, MAHARAJA KUTAI MULAWARMAN, KESULTANAN MATARAM, SUTTAN SEGHAYO DIPUNCAK NUR, GRUP PEMANGKU SRI ADAT, GROUP KOMUNITAS KEDATUN KEAGUNGAN CINTA BUDAYA, GROUP PUJANGGA RATU RIMBA CINTA 5 BENUA & PAGE PM NAJIB RAZAK, PRESIDEN JOKOWI, JENDRAL PRABOWO SUBIANTO & BAPAK SUSILO BAMBANG YUDHOYONO.
    9 Safar 1436H 
    2 Disember 2014
    Like · Reply · Remove Preview · 8 mins · Edited
  • TEATER BANGSAWAN DIRAJA RATU RIMBA & HULUBALANG RIMBA NIAGARA

    RATU RIMBA & HULUBALANG RIMBA

    Pada suatu hari si Monggel merayap-rayap di lereng bukit. Si Monggel hendak ke kemuncak bukit. Dia ingin membuktikan kepada kawan-kawannya bahawa dia akan berjaya mendaki bukit yang tinggi walaupun dia cuma seekor kura-kura yang hodoh.
    Sampai di pertengahan bukit si Monggel terjatuh. Nasibnya sungguh malang kerana cita-citanya untuk sampai ke kemuncak bukit gagal.
    Si Monggel tidak dapat bangun. Dia cedera parah. Cengkerangnya pecah.
    “Tolong! Tolong!” jeritnya dalam kesakitan.

    Secara kebetulan Noni dan Mona sedang bersiar-siar di situ menghirup udara nyaman.
    “Eh! Engkau dengar tak suara meminta tolong?” tanya Noni kepada Mona.
    “Iyelah… suara itu di bukit sana!” jawab Mona.
    “Mari kita pergi tengok?”
    “Aku tak mahulah, kalau engkau nak… kau pergilah,” kata Mona lalu beredar dari situ.
    Noni pergi mencari-cari di manakah arah suara yang meminta tolong. Alangkah terperanjatnya dia apabila didapati seekor kura-kura cedera parah.
    “Kasihannya… baik aku tolong rawat lukanya,” kata hati kecil Noni.
    “Aduh! Sakitnya!” jerit Monggel apabila Noni mencabut cengkerangnya.
    “Maafkan aku cengkerang kau ni dah pecah, aku terpaksa menanggalkannya,” kata Noni sambil mengambil sehelai daun lalu ditutup luka yang terdedah.
    Noni membawa Monggel di sebuah gua. Noni tinggal bersama rakannya Mona.
    “Siapa yang kau bawa ni Noni? Eh! Gelinya aku tengok lukanya tu, nak loya aku,” kata Mona dengan sombongnya.
    “Dia perlukan bantuan kita. Biarlah dia berehat di sini sementara lukanya sembuh. Kau jaga dia sekejap ya… aku nak panggil doktor.”
    “Eh! Engkau ni buang masa aku aje. Lebih baik aku bersiar-siar daripada menjaga si hodoh ni,” kata Mona.
    “Engkau ni… memang tak boleh tolong sikit. Ini hari dia mlang… esok mana tahu kita pulak? Jadi kita harus tolong menolong,” nasihat Noni.
    “Engkau ni memang dari dulu lagi suka tolong kawan. Engkau susah ada ke kawan-kawan tolong?”
    “Aku menolong kawan bukanlah harapkan balasan. Tak macam engkau, ada ubi ada batas, ada hari pasti dibalas.”
    “Zaman sekarang ni… kalau tak harap balasan…hai sampai bilapun menanggung rugi.”
    “Malas aku nak layan kau ni! Dari dulu lagi asyik dengan ego kau aje. Baik aku pergi panggil doktor.”
    Noni pergi memanggil doktor untuk merawat Monggel.
    “Lukanya parah… kalau tidak dirawat, dia akan lumpuh buat selamanya.”
    “Habis macam mana untuk meyelamatkannya?” tanya Noni.
    “Untuk tumbuhkan semula kulit cengkerangnya, sedikit bulu biri-biri kau tu hendaklah ditampalkan ke kulit yang luka,” jelas doktor Marina seekor monyet betina yang mempunyai ijazah kedoktoran.
    “Berilah saya tempuh dua hari untuk saya berbincang dengan kawan saya.”
    “Kalau kamu sudah buat keputusan datanglah ke klinik saya. Saya harap jangan terlalu lama, dikhuatiri kura-kura ini akan mati nanti.”
    “Baiklah doktor.”
    Malam itu Noni berbincang dengan Mona.
    “Mona aku nak minta tolong dengan kau sikit boleh tak?”
    “Cakap ajelah!” kata Mona.
    “Begini… aku sebenarnya hendak mendermakan bulu aku kepada kawan kita yang malang ni, tapi aku tak boleh berikan kerana bulu-buluku tidak akan tumbuh semula malah akan mengidap sakit kulit yang berpanjangan. Apa kata kau derma sedikit bulu kau tu kepadanya?”
    “Kau sedar ke apa yang kau cakap ni?” tengking Mona.
    “Tak boleh ke kau berkorban sedikit demi seorang kawan? Kau takkan rugi kalau kau berbuat baik sesama kita.”
    “Walau apa pun yang kau kata, aku tetap dengan keputusan aku, jangan haraplah aku nak derma, walau sehelai bulu pun,” kata Mona dengan sombongnya.

    Noni kecewa dengan sikap tamak sahabatnya Mona yang sedikitpun tidak rasa belas kasihan terhadap si Monggel yang malang itu.

    Walaupun terpaksa menahan kesakitan yang amat sangat dan terpaksa menanggung sakit kulit yang berpanjangan, Noni mendermakan sedikit bulunya kepada si Monggel.
    Setelah luka yang ditampal dengan bulu biri-biri, si Monggel kian hari kian sembuh. Dia boleh berjalan semula. Cengkerangnya tumbuh semula tetapi lebih cantik daripada dahulu. Kalau dahulu warnanya kehitaman tetapi sekarang berwarna kelabu seperti warna bulu si Noni.
    “Wah! Sekarang kau dan sihat dan cengkerang kau pun dah tumbuh semula. Bertambah cantik dari dulu,” kata Noni dengan penuh gembira.

    “Kalau tak kerana engkau, aku tak sesihat dan secantik ini Noni,” kata Monggel mengingatkan tragedi malang yang menimpanya dahulu.

    Semenjak Monggel sihat dan cantik barulah Mona ingin berkawan dengan Monggel.

    “Monggel mari kita pergi bersiar-siar di rimba sana. Hari ni ada pesta besar-besaran. Semua penghuni rimba bersuka ria,” kata Mona dengan suara yang lembut.
    “Tak boleh aku dah janji dengan Noni, nan temankan Noni pergi menziarahi saudaranya yang sakit,” kata Monggel.

    “Ala… biarlah dia pergi sendiri. Pergi tengok keluarganya sakit bukannya seronok… pergi pesta lagi seronok dapat bersuka ria.”

    “Betul juga kata kau tu.”
    “Jom kita pergi.” Mereka berdua pergi tanpa memberitahu Noni.

    Semua yang hadir di pesta memuji Mona kerana bertuah memiliki Monggel yang cantik. Pujian yang melimpah ruah membuatkan Mona dan Monggel lupa daratan.

    Mereka berdua hendak berpindah ke gua lain kerana tidak mahu tinggal bersama Noni yang mengidap sakit kulit.
    “Kau juga nak pindah Monggel?”Tanya Noni menahan sebak di dadanya.
    “Siapa nak tinggal dengan engkau? Nanti penyakit kulit kau tu menjangkit dengan kami pulak!” kata Monggel penuh angkuh.

    “Betul kata engkau tu Monggel.”
    “Engkau tahu tak Monggel kenapa aku jadi macam ni? Kerana nak menyelamatkan nyawa engkau. Aku sedih! Kecewa! Ini rupanya balasan engkau terhadap aku akhirnya. Kau tahu masa kau sakit dulu, adakah si Mona yang cantik ni menolong engkau? Aku tak sangka, begini rupanya budi kau terhadap aku!” Noni menangis semahunya.
    “Ah! Jangan layan si gila ni, mari kita pergi!” kata Mona. Mereka berdua pergi meninggalkan Noni yang dalam kesedihan dan kesakitan.

    • * * ************
    Tersebutlah kisah seekor biri-biri berbulu emas tersesat di sebuah gua. Gua itu tempat tinggal Noni.
    “Hai kawan… boleh aku tumpang berteduh di sini?”
    “Boleh apa salahnya.”
    “Kau ni macam tak sihat je? Kau sakit ke?” Tanya biri-biri berbulu emas sambil mendekati Noni.
    “Jangan dekati aku! Nanti kau menjangkit,” kata Noni dengan nada lemah.
    “O…rupanya kau sakit kulit. Sakit kau ni dah teruk? Kenapa kau biarkan?”
    “Aku ubat macam mana pun tak akan sembuh.”
    “Bukankah setiap penyakit itu ada penawarnya? Kau ni terlalu cepat putus asa…belum usaha lagi sudah mengalah.”
    “Engkau fak faham kawan, sakit kulitku ini disebabkan aku langgar pantang larang nenek moyangku iaitu bulu biri-biriku tidak boleh di potong tapi kerana hendak menyelamatkan nyawa kawanku, aku korbankan sedikit buluku untuk menyembuhkan penyakitnya.”
    “Sungguh baik hati engkau… mana perginya kawan engkau yang bertuah tu?”
    “Dia dah pindah dari sini.” Noni menangis tidak dapat menahan sedih yang bukan kepalang.
    “Tak patut dia buat kau macam tu… sepatutnya dialah yang menjaga dalam keadaan engkau yang sakit macam ni? Engkau ni nampak kurus… kau tak makan ke?”
    “Aku terpaksa berlapar kerana aku tidak dapat mencari rezeki. Aku tak boleh terkena pancaran cahaya matahari. Nasib baiklah ada sahabatku sang tupai dialah yang bermurah hati memberiku makanan, biarpun dia sendiri juga susah. Apabila dia dapat rezeki lebih… dia beri lebih, budinya tak dapat hendak kubalas.”
    “Beruntung kau dapat kawan sebaik Sang Tupai. Zaman sekarang ni… susah hendak cari kawan macam dia. Dah berapa lama kau menanggung sakit ni?”
    “Baru enam tahun.”
    “Enam tahun kau kata baru?”
    “Iyelah hidup aku di gua, apa terjadi di luar rimba sana aku tak tahu.”
    “Kasihan kau kerana nak menolong kawan, kau yang menanggung derita.”
    “Salah kah aku berbuat baik sesama kita?”
    “Salah tak salah tapi sampai diri sendiri merana susahlah, lagipun sahabat yang kau tolong tu tak mengenang budi. Kawan… kerana kejujuranmu sudikah kau menjadi sahabatku? Aku suka berkawan macam kau ni. Dah lama aku mencari kawan yang jujur dan berhati mulia,”

    “Aku tak sangka…aku yang berpenyakit ni, ada yang sudi nak berkawan denganku,” kata Noni terharu dengan pengakuan kawan yang baru dikenalinya.

    Mulai hari itu biri-biri berbulu emas bersahabat baik dengan Noni. Biri-biri emas bermurah hati mendermakan sedikit bulu emasnya kepada Noni yang mengidap sakit kulit akibat melanggar sumpah.
    “Kau tak rasa rugi ke menderma bulu mu yang cantik?”
    “Aku suka menderma kerana semakin aku menderma semakin cantik buluku.”

    Semenjak menerima bulu sahabatnya itu penyakit yang dihidapi oleh Noni beransur sembuh. Yang anehnya bulu Noni turut bertukar menjadi warna emas seperti warna sahabatnya.
    “Marilah kita bersiar-siar, lagi pun kau dah lama tak keluar dari gua ni tentu sekali kau rindukan kehijauan rimba dengan cahaya matahari,” kata biri-biri emas.
    Ketika mereka hendak keluar, datang Sang tupai membawa makan untuk Noni.
    “Sugi… kau tak kenal aku lagi ke?” Tanya Noni.
    “Kau siapa?”
    “Takkanlah sahabat baikmu kau tak kenal?”
    “Aku manalah ada sahabat secantik dan sewangi engkau? Setahu aku sahabat setiaku hanyalah Noni. Ha… ini makanan yang aku bawakan untuknya. Dah empat hari aku tak datang… kasihan dia.”
    “Kenapa kau tak datang?”
    “Tempat biasa yang aku cari makan telah terbakar disebabkan kelalaian manusia membuang putung rokok ke rimba. Mujurlah semua penghuni rimba bergotong royong memadamkan api,kalau tidak habislah rimba ini terbakar dan penghuni rimba mati terbakar, kelaparan dan tak ada tempat mencari makan. Sungguh kejam manusia ni. Mereka tidak langsung mempunyai perasaan kasihan belas kepada penghuni rimba. Mereka tak tahu ke yang kita ni sebahagian daripada hidup mereka. Tanpa kehadiran kita tidak lengkaplah hidup mereka. Kalaulah kita bermuafakat untuk membuat serangan kepada mereka tak sampai satu hari matilah mereka,” kata Sang tupai panjang lebar.

    “Tak sangka saya awak ni mempunyai pemikiran yang tinggi tapi bagaimana penghuni rimba nak serang manusia dalam masa satu hari?” sampuk biri-biri emas.
    “Senang saja kitakan mempunyai pelbagai jenis. Ada yang ganas, besar, kecil, berbisa waima sebesar hama pun.”
    “Bagaimana mereka nak buat?”
    “Si Harimau boleh menerkam, si ular mematuk, si monyet boleh membaling, si gajah boleh memijak … itu belum termasuk jenis kecil,” jelas tupai sungguh-sungguh.
    “Manusia mempunyai senjata canggih… boleh ke kamu melawan mereka, aku rasa kita yang musnah,” kata Noni ingin menduga sejauh mana kepintaran sahabatnya Sang Tupai.
    “Sebelum senjata canggih mereka meusnahkan kita, kawan-kawan kita si tebuan, unggas, kumbang kecil masuk ke lubang telinga manusia. Aku yakin kalau kita muafakat kepada semua penghuni rimba tidak terkecualipun dalam sekelip mata saja manusia akan mati. Tapi kita ada rasa pertimbangan dan kita tidaklah sezalim mereka.”

    “Yelah kau ni memang bijak tak sangka aku selama ini sang tupai sebijiak ini. Bertuah aku mempunyai sahabat seperti kau. Idea kau tu memang boleh diguna pakai dan jika manusia masih lagi tidak mahu mengubah sikapnya untuk memusnahkan kita, kita akan bertindak. Mereka ingat mereka bijak tapi kita lebih bijak daripada mereka,” kata Noni penuh semangat.

    “Cuba kau terus terang dengan aku kau ni siapa sebenarnya? Kau macam kenal aku je?” Tanya Sang tupai kehairanan.
    “Kan aku dah kata tadi ….aku ni Noni sahabatmu.”
    “Aku tak percayalah.”
    “Iye Sugi… dialah Noni sahabat setiamu…” kata biri-biri emas lalu menceritakan apa yang telah terjadi.
    “Sekarang baru aku percaya, Noni syukurlah kau dah sembuh dan secantik ini pulak. Tuhan sudah memakbulkan doaku,” Sugi menangis kegembiraan.

    Hari itu mereka bertiga bersiar-siar, menikmati kehijauan dan kedamaian rimba hingga ke petang. Tiba-tiba mereka terdengar suara meminta tolong.

    “Sugi … kau dengar tak suara tu… aku rasa aku pernah dengar,” kata Noni.
    “Iyelah tak silap aku suara itu…. suara si Monggel. Kenapa dia ya… macam suara menahan sakit aje… mari kita pergi tengok.”
    Mereka terperanjat apabila mendapati Monggel mengalami cedera parah. Cengkerangnya yang cantik itu pecah. Dia menangis kesakitan.
    “Kau Sugi… tolonglah aku Sugi, aku tak boleh bergerak lagi.”
    “Sekarang baru nak minta tolong? Mana kawan kau Mona?”
    “Dia dah lari… dia tidak mahu berkawan dengan aku. Barulah aku tahu siapa dia sebenarnya. Masa aku gagah dan cantik, dia sukakan aku tapi bila aku dit mpa kesusahan dia lari. Inilah balasan yang aku terima, aku bersikap zalim terhadap Noni. Aku biarkan dia hidup dalam kesusahan sedangkan dia bersusah payah kerana hendak menyelamatkan nyawaku,” rintih Monggel.
    “Itulah kau tak tahu membalas budi… sekarang terimalah akibatnya,” sampuk biri-biri emas.
    “Kau ni sapa?”
    “Akulah sahabat Noni.”
    “Kau tahu tak kerana hendak menyelamatkan engkau, dia menderita menanggung sakit selama enam tahun hanya mengurungkan diri di dalam gua. Mujurlah ada Sugi, dialah mencari makanan untuk Noni. Kalau tidak… tak tahulah apa akan jadi pada Noni. Tak sangka aku, kau sezalim itu.”
    “Iye… aku memang zalim padanya sebab itulah aku dihempap batu besar sebagai membalas kezalimanku.” Monggel menangis tersedu-sedu tanda keinsafan.
    “Noni yang sejak tadi mendengar perbualan mereka tidak dapat menahan sebak di dadanya. Dia menangis sambil menghampiri Monggel.
    “Monggel aku maafkan engkau.”
    “Engkau siapa?”
    “Aku Noni.”
    “Noni?” Tanya Monggel terperanjat.
    “Iye…aku sahabat setiamu… yang sudah… sudahlah, buang yang keruh ambil yang jernih. Mari kurawat lukamu itu. Biarkan kujahit lukamu dengan benang kasihku,” kata Noni dengan penuh kasih sayang.
    “Aku tak mahu! Tak mahu! Budimu yang dulu pun belum aku balas.”
    “Setiap budi yang kuberi bukanlah harap balasan, yang penting kau dapat menerimaku sebagai sahabat dunia akhirat.
    ”Begitu tinggi budimu Noni.” Monggel menangis keinsafan.
    Monggel dibawa ke gua. Luka Monggel dirawat. Noni mendermakan bulunya kepada Monggel bagi menggantikan cengkerangnya yang pecah. Mereka bertiga bergilir-gilir menjaga Monggel.
    Hari demi hari luka Monggel sembuh dan cengkerangnya mula tumbuh tetapi cengkerang yang tumbuh tidak secantik dulu , hodoh dan menggerunkan sesiapa yang melihat.
    “Maafkan aku Monggel, aku tak sangka cengkerang kau jadi hodoh macam ni.”
    “Tak apalah Noni, nanti kalau cantik aku lupa diri, ini pun aku bersyukur kerana cengkerangku tumbuh semula, dapat juga aku melindungi daripada bahaya yang datang.
    “Baguslah kau dah sedar,” kata Sugi
    “Sekarang kita berempat menjadi sahabat baik. Mulai hari ini … kita akan tinggal di gua ini, kita akan mulakan hidup baru,” kata biri-biri emas.
    Hari yang cerah itu mereka berempat bersiar-siar meredah rimba hinggalah sampai di sebuah istana.
    “Itulah Istana Raja Rimba. Di istana itulah ada Puteri Arnab yang bernasib malang.”
    “Puteri Arnab? Bernasib malang… kenapa?”
    “Ceritanya begini. Puteri Arnab merupakan puteri yang cantik jelita. Bukan saja cantik …dia mempunyai sifat penyayang. Dia suka membantu penghuni rima yang bernasib malang. Di atas kebaikannya semua penghuni rimba sukakannya. Mereka menggelarkan Puteri Arnab, “Ratu Rimba” tetapi malang sikapnya itu dicemburui oleh Raja Rimba, dia menuduh Puteri Rimba ingin merampas kuasanya dengan menjadi Ratu Rimba.
    Untuk mengelakkan Puteri Arnab menjadi ratu segala gerak geri Puteri Arnab disekat. Puteri Arnab menghadapi tekanan yang amat sangat… dia bukanlah hendak menjadi ratu…memadailah menjadi ratu di hati penghuni rimba,” cerita biri-biri emas.
    “Kasihan aku mendengar cerita Puteri Arnab. Hatinya sungguh baik. Biarpun Raja Rimba menghalangnya menjadi ratu tapi bagiku dialah ratu yang dinanti-nantikan oleh penghuni rimba. Kau boleh tolong aku tak?”
    “Boleh apa dia?” tanya biri-biri emas.
    “Aku nak potong buluku ini dan jahitkan sehelai baju untuknya. Baju ini nanti hendak kuhadiahkan kepadanya, aku tahu Puteri Arnab perlukan semangat. Setidak-tidaknya baju ini nanti dapat memberikan semangat kepadanya untuk berhadapan dengan penghuni rimba yang sudah hilang keyakinan terhadapnya. Mungkin Raja Rimba telah memburuk-burukkan nama Puteri Arnab.
    “Kau tak menyesal?”
    “Demi Puteri Arnab aku rela, kau carilah tukang jahit yang terkenal.”
    “Baiklah,” kata biri-biri emas.
    Tidak sampai satu minggu , baju yang hendak dihadiahkan kepada Puteri Arnab siap .
    “Monggel boleh kau tolong aku?” Tanya Noni.
    “Boleh.”
    “Kau tolong sampaikan hadiah ini kepada Puteri Arnab.”
    “Tapi istana itu dikawal ketat.”
    “Aku boleh bawakan kau Monggel,” jawab Sugi.
    “Macam mana?”
    “Sungguh pun aku kecil tapi aku kuat. Engkau janganlah takut. Boleh kita berjumpa Puteri Arnab.
    “Engkau agak Puteri Arnab tu… takut tak dengan aku? Iyelah siapa yang tengok cengkarang aku ni…pasti cabut lari.”
    “Aku agak Puteri Arnab tak macak tu, dia sayangkan semua penghuni rimba, tidak kira siapapun mereka. Kau percayalah cakap aku.
    “Bila kita nak pergi?”
    “Malam nanti selamat sikit sebab pengawal-pengawal di istana mengantuk.”

    Malam itu Sugi dan Monggel Berjaya masuk ke dalam istana.
    “Puteri Arnab… Puteri Arnab… bangun patik datang ni,” bisik sugi ke telinga Puteri Arnab yang sedang lena tidur.
    “Kamu ni siapa?” tanya Puteri Arnab dengan nada yang lembut.
    “ Patik Sugi, ini kawan patik Monggel.”
    Puteri Arnab menyalam tangan Sugi dan Monggel sambil tersenyum.
    “Selamat berkenalan, bertuah patik dapat berkenalan dengan ratu kami Puteri Arnab,” kata Monggel dengan gembiranya.
    “Silakan duduk… tentu kamu berdua penat.” Puteri Arnab menuangkan air ke dalam cawan.
    “Jemputlah minum.”
    “Terima kasih ,” kata Monggel dan Sugi Serentak. Mereka meneguk air.
    “Maafkan patik kerana mengganggu Puteri Arnab. Sebenarnya patik datang ke sini mempunyai hajat yang besar,” kata Monggel.”
    “Apa hajatnya tu?”
    “Sahabat patik Noni minta sampaikan hadiah ini kepada Puteri Arnab. Harap Puteri Arnab sudi menerimanya.”
    “Terima kasih banyak-banyak, beta ucapkan terima kasih kepada sahabat kamu tu. Tak sangka beta dalam saat-saat beta bersedih begini, ada yang sudi memberi hadiah pada beta,” kata Puteri Arnab terharu bercampur gembira yang amat sangat. Hadiah itu dibuka. Alangkah terperanjat apabila didapati sehelai baju bulu biri-biri emas yang sangat cantik.
    “Cantiknya …siapa nama sahabat kamu?”
    “Noni… kata Noni apabila Tuan Puteri pakai baju ni dapatlah membangkitkan semula semangat Tuan Puteri kepada penghuni rimba. Cubalah pakai.”
    Sugi dan Monggel terperanjat apabila mendapati Puteri Arnab hilang daripada pandangan setelah memakai baju hadiah daripada Noni.
    “Di mana tuan Puteri?”
    “Beta di sini? Kamu tak nampak beta tapi beta nampak kamu berdua.” Puteri Arnab ketawa gembira. Dia menanggalkan semula baju ajaib itu.
    “Ha… ini pun tuan Puteri!” jerit Monggel. “Ajaib sungguh Tuan Puteri.”
    “Iyelah sekarang beta boleh keluar dari istana ini.”
    “Kalau macam tu marilah kita pergi dari sini segera.”
    Puteri Arnab memakai semula baju ajaib. Dengan serta merta dia hilang daripada pandangan mata. Dia mengekori Sugi dan Monggel.
    Tiba-tiba suatu perkara yang tidak diingini berlaku.
    Sugi dan Monggel telah berjaya ditangkap oleh pengawal istana. Mereka dimasukkan ke penjara bawah tanah.
    “Macam mana kita nak keluar ni?” kata Puteri Arnab cemas.
    “Berdoalah semoga kita selamat,” kata Sugi sambil memandang Monggel.
    “Esok pagi kita akan dihadapkan kepada Raja Rimba,” kata Puteri Arnab.
    “Walau apapun terjadi Tuan Puteri jangan menampakkan diri.”
    “Tapi beta tidak sanggup melihat kamu dianiayai.”
    “Tuan Puteri jangan risaukan kami, yang pentingnya tuan Puteri selamat dan dapat keluar dari sini. Di luar istana penghuni rimba di serata pelosok dunia menantikan kedatangan ratu mereka. Mereka rindukan Ratu Rimba mereka.”
    Pagi itu Sugi dan Monggel dihadapkan ke Raja Rimba.
    “Berani kamu menceroboh di istana beta?” tengking Raja Rimba. Sugi dan Monggel hanya mendiamkan diri. “Kamu tahu tak apa hukumnya penceroboh istana? Kamu berdua akan dipancung tapi beta akan lepaskan kamu jika kamu beritahu apa sebenarnya tujuan kamu ke mari?”
    Monggel dan Sugi saling berpandangan.
    “Cakaplah nanti kamu akan dilepaskan,” bisik Puteri Arnab ke telinga Sugi dan Monggel. Monggel dan Sugi menggelengkan kepala. Kerana kedegilan mereka Sugi dan Monggel dihukum pancung. Matilah Sugi dan Monggel. Puteri Arnab menangis kesedihan kerana melihat pengorbanan Sugi dan Monggel.
    Mayat mereka berdua yang dicampakkan ke dalam gaung telah selamat disemadikan. Puteri Arnab meminta kerjasama daripada ular sawa untuk mengambil mayat Sugi dan Monggel.
    Pusara mereka disemadikan di lereng bukit. Jasa mereka dikenang sebagai Hulubalang Ratu iRimba. Bertaburan bunga-bunga di kubur mereka. Kubur mereka sentiasa wangi.
    “Kubur siapa di lereng bukit tu?” tanya Noni kepada Sang Kancil.
    “Itulah kuburHulubalang Ratu Rimba. Sudah seminggu dikebumikan.”
    “Mari kita pergi tengok kubur Hulubalang Ratu Rimba. Bertuah mereka mati sebagai pahlawan. Tentu jasa mereka besar terhadap warga rimba,” kata Noni kepada sahabatnya biri-biri emas.
    Alangkah terperanjatnya Noni apabila didapati kubur itu adalah kubur Sugi dan Monggel. Berdekatan dengan batu nehsan Puteri Arnab sedang bertafakur.
    “Kenapa kamu menangis? Wahai arnab ?” tanya Noni.
    “Macam mana beta tak menangis, mereka berdua sanggup menggadaikan nyawa untuk menyelamatkan beta,” kata Puteri Arnab dengan nada yang hiba.
    “O… inilah Puteri Arnab?” tanya Noni.
    “Iye… kamu siapa?”
    “Patiklah Noni dan ini sahabat patik Saiful.”
    “Jadi…kamulah Noni yang men ghadiahkan pada beta baju ajaib itu?”
    “Patik sungguh terhutang budi kepada mereka berdua kerana telah berjaya menyampaikan hasrat patik, walaupun nyawa mereka sendiri tergadai,” kata Noni penuh terharu.
    “Sebab keberanian mereka itulah semua penghuni rimba menggelar mereka, Hulubalang Ratu Rimba Niagara."

    Karya: Ratu Rimba Niagara
    12 Disember 2012
    Like · · Unfollow Post · December 14 at 11:21pm

    Tengku Shawal Tengku Aziz likes this.
    (PETIKAN DARIPADA WALL PUJANGGA RATU RIMBA CINTA 5 BENUA)
    28 Disember 2012
    Like · · Promote
    (PETIKAN DARIPADA WALL SULTAN HASSANAL BOLKIAH)
    15 Rabiualawwal 1424H
    27 Januari 2014M

    PETIKAN DARIPADA WALL RATU RIMBA NIAGARA)
    16 April 2013

    Kedaton Kraton Wahyu Utamaposted toRatu Rimba Niagara
    March 21

    Sertifikat kerabat kedaton kraton Wahyu Utama dianugerahkan kepada Ratu Rimba Niagara

    Hendra Ibrahim Bangsa melayu bukan hanya sekadar menjaga kebudayaan dan adat istiadat Melayu saja, Bangsa Melayu adalah Bangsa yang besar yang dikenal diseluruh dunia dengan semua kemampuan dan potensinya, serta adat istiadat yang sangat santun dan bermartabat, Bangga dan berusahalah membesarkan dan membangkitkan Melayu yg telah pudar dan jangan lemah menghadapi arus zaman, karena melayu tak kan hilang ditelan zaman. Bangsa yang besar ditentukan oleh para satria dan pemimpin2 nya. kalau sudah memegang nama melayu, berjuanglah, jgn bermalas2an. karena melayu itu sangat Agung dan Mulia.

    Daulat Tuanku...
    Ampun Tuanku beribu ampun,
    Mohon patik masuk mengadap
    Mohon patik merangkai khilaf
    Mohon patik persembah rasa
    Tuanku pelindung keluhuran
    Tuanku Payung kesejahteraan

    (DANA KARYA SASTRA NUSANTARA DISIARKAN SEMPENA MERAIKAN JALINAN TALISIRATURAHMI NASIONAL RAJA SULTAN NUSANTARA III JUNI DI KOTA MALANG SALAM SUKSES SEMUA YANG HADIR DARIPADA PUJANGGA RATU RIMBA CINTA 5 BENUA HAMBA SAYANG SEMUA DEMI-NYA SELAGI HAYAT DI KANDUNG BADAN)
    23 Juni 2013

SYABAS RATU RIMBA NIAGARA KARYA NYATA YANG INDAH!



Asswrwb,,
Sdr-Ku, , , Sehubungan kami sudah daftar di KPU ((Tampak berkas penyerahan dukungan, Fhoto Balon Gubri Independen Khairuddin Al-Young Riau II dengan Ir. H. T. Edy Sabli, M.Si Ketua KPU Riau)),, dan sudah dinyatakan tidak lolos maju Cagubri beserta calon Independen pendaftar lainnya, Tidak memenuhi syarat di KPU,, maka saat ini km, KHAIRUDDIN, S.HI., M.Ag (Al-Young Riau) mengucapkan terimakasih atas dukungan yang diberikan kepada warga masyarakat Riau tanpa terkecuali,, semoga Negeri Lancang Kuning Provinsi Riau diberikan Pemimpin yang berkualitas dan bijaksana berpihak kepada rakyat. Oleh karena itu,, melalui Grup Khairuddin Al-Young Riau Fans yang terhormat ini,, kami sampaikan bahwa perjuangan kita tidak surut ke belakang,, melainkan terus melaju serta fokus pada Pemilu 2014 untuk maju sebagai Bakal Calon DPD RI Utusan Riau ke Pusat Senayan Jakarta,, Mohon Do'a, Restu dan Dukungan Ril nya, , ,
Salam Perjuangan Khairuddin Al-Young Riau for DPD RI


(PETIKAN DARIPADA WALL GROUP RAJA AND SULTANATE OF  NUSANTARA
NASIONAL GATHERING, WALL KHAIRUDDIN AL-YOUNG RIAU II & RATU RIMBA NIAGARA)
23 Juni 2013


Seperti yang ditemui di FB...
UnlikeUnlike ·  ·  · 3,35935595
RELATED
174,763 likes
377,120 likes
114,212 likes
Saya melihat ada lahan sagu yang rusak karena dampak pola penanaman monokultur di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Kedepannya saya akan meninjau ulang perizinan perusahaan yang mengonversi lahan gambut menjadi pola monokultur yang berpotensi merusak ekosistem.
www

0 comments:

Post a Comment

 
;