Saturday, 13 June 2020

CITA-CITAKU CITA-CITAMU (451) KUN FAYAKUN


CITA-CITAKU CITA-CITAMU (451) KUN FAYAKUN




8 tahun yang lepas
Kar Yus sedang bersama Ester Tinik dan 25 yang lain.
ng akibat tabrakan antara partikel medan magnet bumi dengan atom dan molekul atmosfer bumi.
sungguh menakjubkan ini sebagian dari kuasa Illahi (Sang Kuasan Pencipta) yang diperlihatkan ...
Komen
  • DENGAN BERKATA KUN FAYAKUN MAKA TERJADILAH

    SUBHANALLAH

    Kaulah Pencipta Yang Maha Sempurna Hebat
    Kau Maha Hebat

    ALLAHU AKHBAR
    Kau Maha Besar
    Kekuasaan-Mu Mengatasi Segala-Nya
    Tiada Yang Dapat Menandingi Kehebatan-Mu Ya Allah

    Bilamana kau mahu membuktikan
    Kehebatan Kebijaksanaan Kekuasaan-MU
    Tiada siapa yang dapat menghalang-Nya
    Dengan berkata KUN FAYAKUN
    Maka Terjadilah

    ALLAHU AKHBAR
    Kami mengakui
    Kekuasaan-Mu
    Mengatasi
    Segala-Nya

    KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
    13 Jun 2012
Tuliskan komen...
8 tahun yang lepas
Kar Yus sedang bersama Afiefah Dhe Silva dan 23 yang lain di Kutub Utara.
bayangan balok2 es mengambang dan di dasar laut, dalam air yang sangat tenang dan tidak ada gelombang.
tman2 n sobat2 dumay all.
met sore n met rhat.
Komen
  • BAYANGAN BLOK-BLOK AIS MENGAMBANG

    SUBHANALLAH

    Keindahan yang mengagumkan
    Terpesona mata memandang
    Kepingan-kepingan blok ais di Kutub Utara

    Tak terjangkau di fikiran betapa keindahan panorama
    Kepingan-kepingan blok air seperti berada
    Di dunia fantasi tapi realiti

    Bayangan blok-blok ais mengambang
    Di dasar laut airnya sangat tenang tanpa gelombang...
    Tiada apa yang dapat dilafazkan melainkan
    SUBHANALLAH ALHAMDULILLAH ALLAHU AKHBAR

    KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
    13 Jun 2012

Tiada 'Kan Bangkit, Tanpa Terjatuh...
Tiada 'kan Berdaya, Tanpa Lemah...
Tiada 'Kan Berpijar, Tanpa Gelap...
Tiada 'Kan Sadar, Tanpa Khilaf...
Tiada 'Kan ADA, Tanpa TIADA...
Komen
  • PERMATA SYURGA-MU

    Bunda...

    Nanda rindukan ayahanda

    Sabarlah nanda...
    Ayahandamu pergi di medan juang
    Membela ibu pertiwi

    Nanda...
    Sudah dewasa nanti jadilah seperti
    Ayahanda membela nusa dan bangsa
    Demi kesejahteraan rakyat jelata

    Bunda...
    Adakah nanda dilahirkan kedunia ini
    Untuk menjadi kasatria seperti ayahanda

    Iya nanda...
    Sudah dewasa nanti
    Nanda mesti jadi seperti ayahanda
    Seorang kasatria berjiwa rakyat
    Kehidupannya didambakan untuk rakyat

    Bunda...
    Tidakkah bunda rasa kesepian
    Tanpa ayahanda dan nanda nanti
    Jika nanda juga jadi kasatria
    Seperti ayahanda...bunda...

    Duhai nanda...
    Karna ayahandamu
    Seorang kasatrialah
    Bunda jatuh cinta padanya

    Bunda...
    Apakah itu namanya cinta bunda...
    Ditinggalkan seperti tidak dimiliki cinta bunda...

    Nanda...
    Itulah namanya cinta sejati
    Biarpun terpisah jauh dengan ayahanda
    Tapi hatinya telah menyatu di hati bunda
    Hingga ke nafas terakhir ...nanda....

    Bunda...
    Sungguh suci hati bunda...
    Bertuah ayahanda
    Memiliki cinta seperti bunda
    Yang meletakkan cinta kepada
    Kehidupan rakyat mengatasi segalanya
    Percayalah bunda cinta bunda...
    Nanda janji tidak akan nanda
    Persiakan...nanda bersumpah akan
    Meneruskan percintaan bunda
    Mematrikan cinta bunda dan ayahanda
    Dengan kehidupan nanda juga seperi ayahanda
    Akan nanda dambakan kepada
    Kehidupan rakyat yang harus dibela
    Selagi jantung kasatria nanda berdetak
    Sehingga ke tetesan darah terakhir!
    Itulah lambang cinta bunda pada ayahanda?

    Nanda...
    Nandalah sebenarnya lambang cinta
    Bunda dan ayahanda
    Makanya nandalah
    Permata Syurga
    Kurniaan Allah
    Tuk ayahanda dan bunda

    Syukur Ya Alllah
    Atas Kurniaan
    Permata Syurga-Mu
    Tuk semua keluarga kasatria
    Di bumi-Mu ini

    KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
    10 Jun 2012

    MENYAHUT PANGGILAN SEMBOYAN PERJUANGAN IBU PERTIWI MU!

    Duhai nanda pertiwiku
    Biarpun bunda bukan lahir di bumi bertuah Indonesia
    Tapi bunda ditakdirkan untuk menyayangi negaramu
    Bunda tak tahu kenapa
    Darah yang mengalir ditubuh bunda ini
    Serasa denyut nadinya seiring dengan ibu pertiw mu
    Serasa roh pertiwimu memanggil-manggil bunda
    Untuk menyahut semboyan perjuangan di bumimu
    Roh-roh suci pejuang negaramu yang telah lama bersemadi
    Hidup dalam jiwa bunda
    Mahu bunda teruskan perjuangan mereka
    Bersama-sama dengan para pejuang di bumimu
    Mahu bunda lupakan panggilan semboyan perjuangan itu
    Lagi bunda ingin memadamkan
    Lagi membara-bara gelora api perjuangan
    Biarpun bunda tidak ditakdirkan lahir di bumi Indonesia
    Tapi bunda ditakdirkan untuk menyahut panggilan ibu pertiwimu
    Dan bunda redho karena itu takdir-Nya
    Biarpun bunda tidaklah segagah pahlawan-pahlawan di medan juang
    Izinkan bunda berpena bertintakan darah dan air mata bunda
    Untuk sama-sama berbakti kepada ibu pertiwimu
    Moga perjuangan suci bunda ini jangan sekali disalah artikan
    Dan sudilah terima perjuangan suci bunda ini sesuci perjuangan
    Para pejuangmu yang masih hidup atau yang telah mati di medan juang!

    Karya Putri Rimba Niagara
    24 Mei 2012

    Andi Surya:

    Bundaku adalah ibu pertiwi
    Digenggam rembulan dan matahari
    Tak pamrih memberi
    Inspirasi dan motivasi
    Membangun negari
    Hingga kini
    Di sini
    Di hati
    Pertiwi...

    JADILAH RAJA YANG UTAMAKAN RAKYAT LEBIH DARIPADA KEPENTINGAN SENDIRI

    Teungku Sayyid Deqy

    Ibu...
    Maafkan putramu...
    Aku sedang berada di titik nadir hidupku,
    Aku sedang terbuang dan terhina oleh dunia ini,
    Namun...mengapa aku pun tersisihkan dari hatimu?
    Semua ini sungguh membuatku lemah,

    Ibu kusayang...
    Putramu hanya ingin istirahat sejenak di rumahmu...
    Izinkanlah dihari-hari terakhirku ini,
    Dan ketika kuberpulang pada NYA, aku dalam hangat pelukanmu.

    Putri Rimba Niagara:

    Duhai nanda putra kesayanganku...
    Napa nanda berkata demikian rupa
    Hancur lulur hati bunda
    Sebak hati bunda ...
    Adakah selama ini bunda abaikan kasih sayang bunda...
    Katakan putra kesayangan bunda...
    Puluhan tahun bunda mendidik dan membesarkan nanda
    Tidak cukupkah kasih sayang bunda pada nanda selama ini....
    Bukan kasih sayang saja yang bunda berikan pada nanda
    Malah nyawa bunda pun sanggup jadi taruhan demi nanda tercinta...
    Jika pelukan bunda ini boleh menenangkan jiwa nanda
    Marilah ke mari bunda dodoikan gurindam dan syair
    Yang selalu bunda dendangkan semasa nanda bayi lagi...

    "Duhai putra bunda tersayang...
    Buah hati bunda pengarang jantung bunda
    Bunda kasih ...bunda sayang sangat-sangat...
    Tidurlah lena...jangan nakal-nakal...
    Besar nanti jadilah anak yang soleh lagi beriman
    Jadi Raja yang utamakan rakyatnya daripada kepentingan sendiri...
    Jadilah Raja yang adil Raja yang pemurah
    Raja yang ingin hidup mencari jalan-jalan redhoNya
    Nanda diberi darjat yang tinggi bukan untuk membangga diri
    Tapi adalah amanah yang akan dipertanggungjawabkan...
    Makanya jadilah Raja yang disayangi rakyat bukan dibenci rakyat
    Ingatlah pesanan bunda ini nanda...
    Bunda sangat-sangat sayang pada nanda
    Nandalah saham dunia akhirat bunda
    Tiada bunda nanti di dunia ini
    Kirimkan doa untuk bunda jangan dilupakan
    Itulah tanda kasih sayang nanda pada bunda...
    Di pintu Syurga bunda menantimu penuh kerinduan..."

    Masihkah nanda ingat dengan gurindam yang bunda dendangkan
    padamu ? Inilah gurindam yang ditiup suburkan dijiwamu agar
    terpasak dalam sanubarimu nanda...

    Makanya jangan nanda berkata seolah ingin pergi dulu
    daripada bunda....
    Memanglah kita tidak tahu siapa yang pergi dulu....
    Tapi biarlah bunda yang pergi dulu...
    Nanda muda lagi dan tenaga nanda masih segagah pahlawan perkasa...
    Bunda dalam usia begini sudah terlalu uzur dan lemah ....
    Cumanya semangat saja yang menguatkan bunda meneruskan
    Pengembaraan di dunia ini....
    Makanya bunda berharap sangat Tuhan panjangkan usia nanda...
    Bunda doakan Allah SWT sentiasa memberi kekuatan pada nanda
    Untuk meneruskan perjuangan bunda dan nanda bahagia ....
    Justeru jangan ragui cinta dan kasih sayang bunda pada nanda lagi...
    bunda kasih dan sayangkan nanda dari dunia ini di bawa hingga ke SyurgaNya....
    Aaamin Ya Rabbal A'Lamin

    Ikhlas daripada:

    Bunda Permaisuri Rimba Niagara
    Malaysia
    1 April 2012
    Sunday at 4:05pm · Like

    (PETIKAN DARIPADA WALL PUTRI RIMBA NIAGARA)
    13 Jun 2012
5 tahun yang lepas
Perbezaan pendapat itu biasa tapi matlamatnya tetap sama mahu hidup dan mati dalam iman dan takwa. In-Sya-Allah Aamiin.
Manusia melalui empat alam,
1. Alam roh
2. Alam rahim
3. Alam dunia
4. Alam barzah
. menanti mahsyar (Hari Perhitungan Ibadat)
pembalasan samada ke Syurga atau ke neraka
(Matlamat kita tetap sama menyediakan amalan tulus ikhlas kerana Allah swt dan dapat memandang Wajah Allah di Syurgawi In-sya Allah . Aamiin).

PERBEZAAN PENDAPAT ITU BIASA TAPI MATLAMAT KITA TETAP SAMA IAITU DAPAT MEMANDANG WAJAH ALLAH AZZAWAJALLA DI SYURGAWI AAMIIN


5 tahun yang lepas
BILAMANA ALLAH TERIMA CINTAKU JANNAH MENANTI MEMANGGIL NAMAKU,INDAHNYA TATKALA ALLAH MEMANGGIL NAMAKU SEBAGAI PENGHUNI SYURGA-NYA. ALLAHU AKBAR AAMIIN.
Aashiq al-Rasul bersama Saman Usman dan Aisha Musa.
Aashiq al-Rasul <-----click to like
I don't want money
I don't want fame
I just want the gates of jannah calling my name
Aashiq al-Rasul < ----- klik untuk menyukai

Saya tidak mahu wang
Saya tidak mahu kemasyhuran
Saya cuma mahu pintu jannah memanggil nama saya

THUTMOSE III: FIRAUN TERHEBAT MESIR PURBA ITU ADALAH FIRAUN DALAM AL-QURAN?
Perkataan “Firaun” seringkali disalahfahamkan sebagai nama buat seorang pemerintah yang angkuh semasa zaman Nabi Musa as. Hakikatnya, “Firaun” merujuk kepada pangkat yang dimiliki 170 pemerintah Mesir Purba, daripada Menes sehingga Cleopatra VII dalam lipatan sejarah sejauh beribu-ribu tahun lamanya. Pangkat ini tiada bezanya dengan “Sultan”, “Caesar”, “Khalifah” dan semua pangkat lain yang membawa maksud yang sama: ‘pemerintah’.
Paradoks utama yang ditempuhi setiap pengkaji sejarah dalam penentuan Firaun semasa zaman Nabi Musa as adalah ketepatannya dari segi fakta, berdasarkan ikutan pengkaji tersebut (sama ada Islam atau Kristian/Yahudi). Secara saintifik, tiada seorang Firaun pun yang benar-benar mati di Laut Merah.
Apabila dikaitkan dengan al-Qur’an, memang menakjubkan bagaimana nama Firaun tersebut langsung tidak disebut ketika Abu Lahab dilaknat sekeras-kerasnya dalam Surah al-Masad, sedangkan Firaun sendiri mengaku dirinya Tuhan.
Atas ketiadaan nama inilah yang tercetusnya penentuan yang amat merunsingkan. Satu senarai pendek boleh dilakarkan untuk menentukan Firaun manakah yang bersengketa dengan Nabi Musa as. Dan Thutmose III turut tergolong bersama calon-calon lain seperti ayahandanya Thutmose II, Ahmose I, Amenhotep II, Ramses II dan Merneptah.
Kronologi Firaun berdasarkan al-Qur’an:
1. Firaun membunuh anak-anak Ibrani selepas bermimpi tentang kebangkitan Bani Israel.
2. Isteri Firaun (Asiyah) mengambil Nabi Musa as sebagai anak angkat. (Surah Al-Qasas)
3. Pemerintahan Firaun semasa Nabi Musa as berhijrah ke Madyan (Midian). (Surah Al-Qassas)
4. Serangan Firaun yang menyebabkan kematiannya di Laut Merah. (Surah Yunus)
Semakin dalam dikaji, semakin terserlah juga fakta-fakta bahawa tiada satu Firaun yang disenaraikan diatas sebenarnya benar-benar masuk dengan Firaun Angkuh ini.
Ahmose I – berjaya menewas dan menghalau puak Hyksos di Mesir Hilir; menguasai Nubia dan Canaan; mengstruktur semula pentadbiran Mesir Purba kearah kegemilangan; mati pada usia pertengahan 30-an; tetapi cara semadinya tidak mengikut protokol persemadian diraja. (Ian Shaw dan Paul Nicholson - The Dictionary of Ancient Egypt).
Thutmose II – menghantar tenteranya untuk menyelesaikan revolusi; pemerintahannya yang masih lagi tidak sahih sama ada pendek atau panjang.
Amenhotep II – menaiki takhta pada usia muda, 18 tahun; pemimpin perang yang hebat; mati pada usia 40-an. (Peter Der Manuelian – Studies in the Reign of Amenophis II). I
Ramses II – dipercayai Firaun paling unggul dalam sejarah Mesir Purba; mengetuai ketenteraan dalam berbilang peperangan; memerintah selama 66 tahun; memulakan pembinaan banyak projek-projek mega; mayat Ramses II adalah mumia paling popular di dunia, selaras dengan janji Allah dalam Qur’an 10:92; mempunyai arthritis, penyakit arteri dan sakit gigi.
Merneptah – anak Ramses II; memenangi pertempuran sengit selama enam jam; mati pada usia tua (60-an – 70-an); mempunyai arthritis dan atherosclerosis.
Berdasarkan senarai ini, wujud juga kebarangkalian bahawa Firaun yang dimaksudkan ditujukan kepada lebih daripada seorang – Firaun Penindasan dan Firaun Penghijrahan. Firaun juga dipercayai tidak pernah sakit, mahupun bersin, sedikit berbeza dengan Ramses II dan Merneptah yang mempunyai beberapa penyakit.
Tetapi terdapat seorang lagi Firaun yang memerintah Mesir Purba selama 54 tahun dalam Dinasti ke-18, hampir 1,800 tahun sejak bersatunya Mesir Hulu dan Mesir Hilir dibawah Dinasti Pertama. Kehebatan Firaun ini dari segi kepimpinan dan pengurusan dikatakan lebih unggul berbanding Ramses II sendiri.
Jika Ramses II mendirikan berbagai-bagai projek seperti Pi-Ramesses, Ramesseum, Abu Simbel dan Tugu Ramses II yang mungkin mengeruhkan lagi keangkuhannya, Firaun ini bertanggungjawab dari segi penghasilan kekayaan Mesir Purba sendiri.
Namanya Thutmose III, yang tidak pernah sekali pun tewas dalam peperangan. Thutmose III dilahirkan dalam keluarga diraja melalui isteri kedua ayahandanya, Iset. Tetapi, baginda tidak mewarisi takhta secara terus, kerana ayahandanya, Thutmose II, mati ketika usianya baru dalam dua tahun. Thutmose III diasingkan daripada pengurusan negara oleh ibu tirinya, Ratu Hatshepsut yang pada awalnya sekadar memangku jawatan Firaun tetapi semakin lama menggelarkan dirinya sendiri Firaun.
Dibawah pemerintahan Hatshepsut, Mesir Purba menikmati kekayaan ekonomi. Seketika Thutmose III diasingkan daripada arena politik, baginda mengisi masanya dengan pelajaran ketenteraan, satu keperluan yang sangat penting buat peradaban zaman itu.
Thutmose III menghancurkan pemberontak-pemberontak dalam kalangan Kadesh, Megiddo dan puak Mesopotamia. Sebelum menyerang Megiddo, ucapannya yang meletakkan dirinya sebagai raja dikasihi Dewa Ra’ telah menaikkan semangat tentera-tenteranya untuk ikuti jalan yang susah pada ketika nasihat jeneralnya untuk ikuti jalan yang mudah diabaikan.
Tetapi, Thutmose III tetap berjaya dalam ketiga-tiga operasi itu, termasuk kesemua 16 kempen ketenteraan yang dilaksanakannya di Palestin, Syria dan Nubia. Hampir 350 bandar ditawani Thutmose III. Mudah kata, Mesir Purba berdiri teguh sebagai kuasa besar dengan ketenteraan yang luar biasa. Dari segi kekayaan pula, Thutmose III bertanggungjawab kepada penjanaan ekonomi yang sangat mapan.
Jikalau kejayaan-kejayaan ini dibandingkan pula dengan Firaun zaman Nabi Musa as, ada logiknya kerana segala hasil kekayaannya telah menggelapkan hatinya dengan sifat takbur dan angkuh.
Al-Qur’an tidak menceritakan bala-bala Allah yang diturunkan kepada Mesir Purba pada ketika itu. Al-Qur’an sekadar menyentuh:
“Dan sesungguhnya Kami telah menimpakan Firaun dan kaumnya dengan musim kemarau dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka insaf mengambil pelajaran.” – Qur’an 7:130.
“(Allah berfirman): Kami pun menghantarkan kepada mereka taufan, dan belalang, dan kutu, dan katak, dan darah, sebagai tanda-tanda dan bukti yang jelas nyata, maka mereka juga tetap berlaku sombong takbur dan menjadi kaum yang menderhaka.” – Qur’an 7:133.
Manakala dalam Kitab Taurat pula, kisahnya lebih meluas:
“Maka Musa dan Harun pergi kepada Firaun dan berkata, ‘Inilah apa yang Yahweh, Tuhan Ibrani, berfirman, ‘Sampai bilakah kamu tidak akan tunduk kepada Aku? Keluarkan hamba-hamba Aku, agar mereka dapat menyembahKu. Jikalau kamu tidak ikuti perintahKu, akanKu bawa belalang ke negaramu esok. Mereka akan melitupi negaramu sehingga tanah-tanah tidak dapat dilihat. Mereka akan memakan sisa-sisa yang kamu ada selepas taufan, termasuk setiap pokok yang sedang tumbuh di tanahmu. Mereka akan kerumun didalam rumah-rumahmu dan juga rumah-rumah menterimu dan juga rumah-rumah rakyatmu – sesuatu yang ibu bapamu dan juga nenek moyangmu tidak pernah rasai sejak mulanya mereka tinggal di tanah ini.’” Kemudian, Musa tinggalkan Firaun.” - Keluaran 10:3-6.
Amaran ini menjadi nyata selepas Firaun hanya benarkan penghijrahan buat para lelaki Bani Israel sahaja. Pada pagi selepas Nabi Musa as menghunuskan tongkatnya, Mesir Purba diserangi belalang yang dahsyat sehingga tiada sedikit kehijauan pun di tanah mereka. Tetapi Firaun masih lagi tidak benarkan penghijrahan Bani Israel, dan ini merupakan bala Mesir yang kelapan selepas:
1. Darah di dalam air
2. Katak
3. Kutu
4. Lalat/langau
5. Kematian ternakan
6. Penyakit kulit
7. Ribut dahsyat
Firaun menjanjikan Penghijrahan Bani Israel dengan syarat Bala Kelapan dibuang dari Mesir, dan ia terjadi – belalang-belalang mula keluar melalui Laut Merah, tetapi Firaun tidak menepati janjinya.
Selepas Bala Kelapan gagal cairkan keangkuhan Firaun, datangnya Bala Kesembilan – Mesir Purba menjadi gelap selama tiga hari. Rakyat tidak dapat ikuti masa, terpaksa mengharapkan deria sentuhan dan kedengaran. Firaun benarkan semua Bani Israel keluar, kecuali binatang-binatang ternakan. Dan Nabi Musa as tolak sebarang kompromi.
Datangnya Bala Kesepuluh:
“Inilah Firman Yahweh: ‘Pada waktu malam, Aku akan menjelajahi Mesir. Setiap seorang anak sulung Mesir akan mati, daripada anak sulung Firaun yang bertakhta sehinggalah anak sulung hamba, dan anak sulung binatang-binatang ternakan juga. Mesir akan digegari jeritan dan pekikan perkabungan – lebih teruk daripada apa yang telah berlaku atau tidak pernah berlaku.” – Keluaran 11:4-6.
Bala ini merupakan hentaman yang paling teruk. Firaun akhirnya tunduk dan lepaskan Bani Israel. Dan Bani Israel tidak tunggu lagi, takutkan pengkhianatan janji Firaun, yang benar-benar berlaku apabila Firaun bertindak mengejari Bani Israel, dan menurut Islam, mati di Laut Merah.
Berdasarkan Kitab Taurat, Thutmose III memang benar-benar masuk sebagai Firaun ini. Universiti Harvard berjaya mendedahkan bahawa Thutmose III mempunyai bekas ketumbuhan sista (cyst) di bahagian bahu, leher dan tempurung kepalanya hasil daripada penyakit yang tidak diketahui. Bukti ini mendedahkan kebarangkalian besar Bala Keenam (Penyakit Kulit) dalam Keluaran 9:8-12.
Mungkin penyakit ini telah bermula sejak bala pertama lagi, yang dizahirkan selepas keangkuhan Firaun yang tiada batasnya. Dan satu lagi pendedahan merapati Thutmose III dengan Firaun, selepas dikaji tentang Bala Ke-10, iaitu kematian anak pertama Firaun sendiri iaitu Amenemhat. Kematian ini menyebabkan Amenhotep II dinaikkan sebagai pewaris.
Jadi, berdasarkan teori-teori ini, Firaun Penghijrahan boleh dikatakan Thutmose III sendiri, manakala Firaun semasa penghijaran Nabi Musa ke Madyan (Midian) ialah ayahandanya, Thutmose II yang isterinya (Hatshepsut) bertanggungjawab mengambil Nabi Musa as sebagai anak angkat. Firaun yang membunuh anak-anak Bani Israel pula (selepas mendapat mimpi, semasa kelahiran Nabi Musa as) ialah Amenhotep I ataupun Thutmose I, jika Penghijrahan Laut Merah berlaku semasa Nabi Musa as menjangkau usia tua.
P.S: Artikel yang membincangkan RAMSES II sebagai firaun dalam Al-Quran pula akan menyusul daripada admin HE pula.
-- AFDS --

MOGA KITA TERGOLONG DI KALANGAN HAMBA-NYA YANG SABAR DALAM BERBUAT KEBAIKAN DAN KETAATAN AAMIIN
Rabeah Binti Mohd Ali shared The Patriots's photo.
The Patriots's photo.
The Patriots
SI GILA DAN KHALIFAH HARUN AR-RASYID
Dikisahkan bahawa Buhlul adalah merupakan seorang lelaki gila pada zaman al-Khalifah al-’Abbasi Harun Ar-Rasyid. Pada suatu hari, Harun Ar-Rasyid lalu berdekatan dengannya. Ketika itu dia sedang duduk di sisi kubur. Harun Ar-Rasyid berkata kepadanya dalam keadaan menghina: “Wahai Buhlul, wahai si gila, bilalah kamu ni akan ada akal?”
Buhlul pun memanjat sebatang pokok sehingga sampai ke tempat yang paling tinggi. Kemudian dia menyeru Harun Ar-Rasyid dengan sekuat-kuat suaranya: “Wahai Harun, wahai si gila, bilalah kamu ni akan ada akal?” Harun Ar-Rasyid pun pergi ke bawah pokok tersebut sambil menunggang kudanya.
Harun Ar-Rasyid berkata kepada Buhlul: “Aku yang gila atau engkau yang gila yang berada di atas pokok?”
Buhlul berkata kepada Harun: “Aku ada akal”.
Harun Ar-Rasyid bertanya: “Bagaimana kamu mengatakan kamu ada akal?”
Buhlul menjawab: “Aku ada akal dan tidak gila kerana aku tahu bahawa benda ni akan hilang (sambil dia menunjukkan ke arah istana Harun Ar-Rasyid) dan benda ini akan kekal (sambil dia menunjukkan ke arah kubur). Maka aku telah mengimarahkan ini (kubur) sebelum ini (dunia dan nikmatnya). Manakala kamu pula sesungguhnya telah mengimarahkan yang ini (dimaksudkan istana) dan kamu telah merosakkan yang ini (dimaksudkan kubur). Kamu benci untuk berpindah daripada tempat yang kamu makmurkan kepada tempat yang kamu rosakkan sedangkan kamu tahu bahawa kubur itulah tempat kamu kembali bahkan tidak mustahil lagi.”
Buhlul pun berkata: “Katakanlah kepadaku siapakah di antara kita yang gila sebenarnya?”
Gementar hati Harun ar-Rasyid dan dia menangis sehingga basah janggutnya. Lalu dia berkata: “Demi Allah, sesungguhnya engkau benar.”
Kemudian Harun Ar-Rasyid berkata: “Tambahkanlah nasihat untukku ya Buhlul.”
Buhlul berkata: “Cukuplah bagimu Kitab Allah maka berpegang teguhlah dengannya.”
Harun Ar-Rasyid berkata: “Adakah kamu ada sesuatu hajat, aku akan tunaikannya.”
Buhlul berkata: “Ya, aku ada tiga hajat. Jika kamu menunaikannya, aku berterima kasih kepadamu.”
Harun Ar-Rasyid berkata: “Mintalah hajatmu itu.”
Buhlul pun berkata: “Engkau tambahkan umurku.”
Jawab Harun Ar-Rasyid: “Aku tak mampu.”
Buhlul berkata lagi: “Kamu selamatkan aku daripada Malaikat Maut.”
Jawab Harun Ar-Rasyid: “Aku tak mampu.”
Buhlul berkata lagi: “Engkau masukkan aku ke dalam Syurga dan jauhkan aku daripada Neraka.”
Jawab Harun Ar-Rasyid: “Aku tak mampu.”
Buhlul berkata: “Maka ketahuilah bahawa sesungguhnya engkau adalah ‘mamluk’ (yang dimiliki) dan engkau bukanlah ‘malik’ (yang memiliki). Aku tiada apa-apa hajat di sisimu.”
Sumber dari terjemahan: كتاب عقلاء المجانين
=======================================
Kita lupa berhajat pada Al-Malik, tapi beria-ia minta pada si mamluk...
Siapa lebih gila sebenarnya?
Peringatan untuk diri sendiri...
-HE-
TANGGUNGJAWAB SEBAGAI PENYAMPAI ILMU
Ratu Rimba Niagara Tak sesuai gambar ini apabila kitab diletakkan di kaki, jadi siapa yang gila orang yang tulis skrip atau orang yang menyiarkan gambar.
Dauss Kwa Azman Bersangka baik,yg kita nampak tu cuma buku..mungkin buku citer bdk2 ke apa sb tk ada apa2 tulisan kt buku tersebut..
Ratu Rimba Niagara Bukan kita tak bersangka baik tapi tak sesuai , balik fikir tak akan buku cerita budak-budak sebegitu tebal dan dibaca pula oleh orang dewasa yang berpakaian ahli ilmuan .Ahli ilmuan tidak sesuai berkata bahlul dan gila. Ini bermakna orang dewasa bahlul baca buku cerita budak-budak setebal itu sudah dibaca diletakkan di kaki agar senang dipihak-pijak.Jika benar buku cerita budak-budak letak saja gambar budak-budak dan buku cerita nipis kartun barulah sesuai. Tapi budak-budak tak akan pandai ungkap perkataan gila jauh sekali bahlul.
Tiada ibubapa di dunia ini yang mahu letakkan nama anaknya bahlul walaupun anaknya lembab pemikiran.
Kita sebagai penyampai ilmu jangan menganggap semua membaca atau mendengar adalah bahlul sewenang-wenangnya membahlulkan pembaca apalagi membuatkan pembaca bercelaru pemikiran mana satu yang betul.
Kita sebagai penyampai ilmu jangan sekali merendah-rendahkan ilmu guru-guru orang lebih berilmu
Kita sebagai penyampai ilmu jangan membuatkan orang yang jahil bertambah jahil.
Kita sebagai penyampai ilmu sentiasa muhasabah diri sendiri agar di masa akan datang lebih berhati-hati bila menyampaikan ilmu yang ingin disampaikan .
Saya muhasabah diri sendiri jika salah tolong ajarkan sebab saya hamba Allah yang sentiasa perlukan tunjuk ajar daripada mereka yang berilmu.
PETIKAN WALL GRUP KEBANGKITAN BANI JAWI NUSANTARA & PUJANGGA RATU RIMBA CINTA 5 BENUA
26 SYAABAN 1436H
13 JUN 2015
Like · Comment
9 people like this.
Fatin Hamamah Abu Bakar Tu bukan pakaian ilmuan... tu pakaian orang kaya
Ratu Rimba Niagara Tapi ada ke orang kaya berkata suka membahlulkan orang membaca buku cerita budak-budak kemudian diletakkan di kaki?
orang miskin pun tak ajar budak-budak letak buku di kaki dan berkata bahlul dan gila.
Fatin Hamamah Abu Bakar Bahlul tu sebenarnya nama wali akak. Lagipula mmg budaya bahasa orang agak kasar... apa pun pengajaran drpd cerita ini sgt baik sekali. Terima kasih
Ratu Rimba Niagara Mana ada nama wali bahlul, Wali adalah rahsia Allah tidak seorang pun tahu siapa wali Allah.
Fatin Hamamah Abu Bakar Akak boleh baca kitab2 yg menceritakn sejarah hidup wali2 Allah termasuk syeikh bahlul yg bersembang dgn khalifah harun dlm cerita di atas. Itu cadangan je, klu xnak xpe
Ratu Rimba Niagara Bila kita hendak menyampaikan mesej yang baik perlulah disampaikan secara berhikmah. Bukankah setiap yang baik itu datangnya dari Allah.
Fatin Hamamah Abu Bakar Yang ni saya setuju. Syaitan pun pandai mereka-reka kebaikan utk sesatkan kita dalam ilmu dan perasaan.
Ratu Rimba Niagara Moga di grup ini si penyampai mesej atau memberi komen menjaga adap dalam bertutur kata, yang tua dihormati yang muda disayangi. Menganggap semua orang lebih baik daripada kita kerana sehebat mana pun amalan kita tidak tahu berakhirnya kita adakah diterima Allah atau pun tidak. Moga kita hidup dan mati dalam kebaikan . Aamiin.
Riyak tak masuk Syurga
Takabur tak masuk Syurga
Berbangga diri tak masuk Syurga
Berkata menyakitkan hati orang tak masuk Syurga
Menghina, mengumpat, menfitnah tak masuk Syurga
Moga kita dijauhkan sifat yang mazmumah dan berkata yang diredhai Allah swt. Aamiin.
Fatin Hamamah Abu Bakar Amiin... kak lepas ni saya xde kat grup ni dah tau. Salam ramadhan kak
Ratu Rimba Niagara Napa merajuk ke janganlah gitu fatin.
Fatin Hamamah Abu Bakar Bukan merajuk, nak stay kat grup yg tenang dan meyakinkan je... huhu
Ratu Rimba Niagara Bukankah kita di grup ini sudah macam saudara seislam napa hendak pergi dari grup ini. Adakah grup ini tak ada yang memuaskan hati fatin atau ada sesiapa yang melukakan hati fatin?
kalau akak ada buat salah pada fatih maaf ye. Salam Ramadan.
Fatin Hamamah Abu Bakar Grup banyak sgt, mana yg serabut kita tinggal. Yg elok kita kekal
Ratu Rimba Niagara Jika fatin tahu grup ini tak tenang mai lah kita sama-sama saling menenangkan...dengan bahasa-bahasa yang membuat jiwa jadi tenang setenang air di Kali Syurga...bukankah indah gitu....Allahu Akbar indahnya jika kita sesama ahli sentiasa menundukkan diri bahawa kita mahu hidup dan mati dalam tenang berjumpa Allah. Aamiin.
Fatin Hamamah Abu Bakar Tak pa, kat sini dah ramai yg tenang dan baik mcm akak... no hal
Ratu Rimba Niagara Akak pun banyak grup dan page yang akan sertai...mana grup yang like dan komentar karya akak..akak terus bersiaran karya mana yang sepi menyepi akak pun sepi...akak beri komitmen grup yang sudi memberi pemikiran yang baik pada karya akak kerana setiap komen amat berharga bagi dunia sastera akak.
Fatin Hamamah Abu Bakar Bagus la mcmtu
33 mins · Unlike · 1
Fatin Hamamah Abu Bakar Klu saya xsuka pula byk grup. Mana yg saya suka je saya stay
Ratu Rimba Niagara sekarang ni fatin di grup ini masih nak stay lagi ke, jika fatin tak ada sepilah karya akak nanti...sedih lho....hehehe
Fatin Hamamah Abu Bakar Haha... ape plk, kan ramai yg like tu...
Ratu Rimba Niagara ala...mereka like jer tak macam fatin boleh bawa bincang itu yang best kan3 hehehe
Fatin Hamamah Abu Bakar Akk add la saya masuk grup akk yg best
Ratu Rimba Niagara Maaf cakaplah akak kalau dikritik pedas-pedas karya akak...sedangkan karya akak tak mengata orang dan tak jelekkan orang, nampaknya akak ucapkan selamat tinggal pada grup itu ataupun grup itu ucapkan selamat tinggal pada akak...sepanjang akak bergrup macam2 perasaan sedih duka dibuatnya tapi sabar aje lah yang penting sudah dapat bahan sastera yang akak nak...hehehe
Fatin Hamamah Abu Bakar Kita kena berani dikritik kak... itu mmbuatkn kita maju... senyum...
Ratu Rimba Niagara Yang kelakarnya grup akak sendiri sepi menyepi tidak disapa oleh sesiapa berkarya sendirian yang lagi pelik akak dijadikan admin grup bijak pandai di negara seberang...macam mana tu...poning kepalo den nich....hehehe
Fatin Hamamah Abu Bakar Huhi... klu camtu out je la kak
Ratu Rimba Niagara Jika kritik karya yang membina tak apa tapi kritik bagi racun berbisa pada karya dan sipengkarya terus ko dibuatnya sebelum dicantas dengan semburan racun berbisa kerana dengki khianat akak bersiaran karya lebih baik akak block aje kan mereka barulah akak dapat berkarya dengan aman dan tenang. Kita siarkan karya untuk berkongsi ilmu bukan untuk mencetuskan pergaduhan apalagi berbalas kata-kata penghinaan gara-gara berkarya mengujudkan orang sakit hati melampau buat apa ....
Mohd Ariff Ariffin Ariff Majnun...bahlul itu smua gelaran yg pernah diberi kepada segelintir auliya ALLAH
Fatin Hamamah Abu Bakar Betul tu, tapi kak pun mesti sentiasa inprove k... bagi lebih menarik mcm akak letak pic yg cantik2 tu bagus
Ratu Rimba Niagara Tak akan fatin tak tahu perangai orang melayu tak boleh tengok orang senang, orang bersiaran karya pun nak sakit hati....jika ada orang sebegitu di grup ini sejujurnya akak baru undur diri daripada grup ini...gak tega berhadapan dengan mereka yang berkata membuatkan kita hilang kesabaran.
Fatin Hamamah Abu Bakar Kadg2 bkn mereka tak suka semua tapi sikit2 je. Cuma cara tegurnya tu yg xkena... kan kan kan
Ratu Rimba Niagara Sabar melayu ada hadnya jika hingga dipijak-pijak sesuka hati lebih baik undur diri daripada melawan.
Berundur tak semestinya kalah...berundur untuk memberi peluang kepada diri agar terus bersabar dalam kepedihan kata-kata yang dilemparkan kepada kita....bukan senang hendak mendapat ke tahap sabar dan mempertahankan kesabaran....hingga saat ini sangat susah....moga Allah sentiasa memberikan aku kesabaran dalam apa jua situasi. Aamiin.
Bilamana akak dimasukkan grup akak sudah bersiap untuk diremovekan atau diblock. Akak akan bertahan dalam grup yang sentiasa saling menghormati dan menghargai sesama ahli. Sekalipun karya akan disepikan tanpa like dan komentar tak apa asalkan jangan ada budaya kutuk mengutuk hina menghina pada karya yang akak siarkan. Jika ada akan diucapkan selamat tinggal tanpa pesanan.
TANGGUNGJAWAB SEBAGAI PENYAMPAI ILMU


3 tahun yang lepas
SALAM MENYATUKAN HATI
Ingin kukirim rindu
Di ombak rindu
Takut tak terbalas rindu
Ingin kukirim kasih
Takut tak terbalas kasih
Lalu tersisih
Ingin kukirim salam
Pasti terjawab salam
Salam menyatukan hati
Menyatukan rindu
Menyatukan kasih
Kasih tak tersisih
Karya Putri Rimba.
23 April 2012
8 tahun yang lepas
Komen
  • PANTUN SATRIA

    Hajat hati nak jadi perwira,

    Tiada kudrat apalah dayaku;
    Namun begitu bersemangat satria,
    Relaku mati demi negaraku.

    Kata ibu datukku seorang pahlawan,
    Keturunan hulubalang Raja Bugis;
    Aku bersyukur berdarah pahlawan,
    Kutiupkan roh patriotik di jiwa pewaris.

    Rupanya aku tidak keseorangan,
    Di luar sana menyokong perjuanganku;
    Sokong menyokong atas dasar perjuangan,
    Di perjuangkan habis-habisan demi negaraku.

    Takkan hilang melayu di dunia,
    Ini sumpah pahlawan Hang Tuah;
    Melayu bersatu bermuafakat bersama,
    Itulah matlamat pewaris Hang Tuah.

    Berjuang tetaplah berjuang jua,
    Pantang undur sebelum berjuang;
    Kepahlawanan melayu terkenal di serata dunia,
    Gagahnya pahlawan terus gilang-gemilang.

    Jasa perajurit memang tidak dilupakan,
    Jasamu mewangi hingga ke mati;
    Siap siaga demi agama dan negara dipertahankan,
    Kaulah perwira rakyat dan negara sejati.

    Pasukan Polis bersedia berkhidmat,
    Bersiap siaga setiap masa;
    Menangani jenayah begitu cermat,
    Agar negara dan rakyat aman sentiasa.

    Tentera Udara Malaysia segak bergaya,
    Berkhidmat sepenuh jiwa dan raga;
    Pertaruhkan nyawa di angkasa raya,
    Keamanan Malaysia di puncak jaya.

    TLDM tidak kurang hebatnya,
    Berada di laut bersiap siaga;
    Musuh yang datang akan ditentangnya,
    Demi keamanan negara sentiasa dijaga.

    Pasukan RELA rela berkorban,
    Berkorban masa dan juga tenaga;
    Berkhidmat dengan RELA atas dasar keikhlasan,
    Demi rakyat dan negara tercinta.

    Jasa PEKIDA tidak dilupakan,
    Matlamatnya jelas pertahankan agama dan negara;
    Kesatria di jiwa dipertaruhkan,
    Semangat perjuangan terus membara.

    PERKASA kusanjung jasamu,
    Berjuang habis-habisan demi agama dan negaramu,
    Tidak pernah berputus asa di hatimu,
    Perjuangan dipertaruhkan tiada jemu.

    PEWARIS Malaysia mempertabatkan melayu tanpa jemu,
    Roh perjuangan tepat dan jelas;
    Semangat membara-bara hidup di hatimu,
    Moga murni perjuanganmu Allah membalas.

    Seni persilatan melayu amat dikagumi,
    Kepahlawananmu tiada tandingannya;
    Generasi muda minat mempelajari,
    Ilmu persilatan melayu dekat di hatinya.

    Kebangkitan rakyat Mesir kekejaman Hosni Mubarak,
    Pemerintahan diterajui menzalimi rakyat;
    Jutaan rakyat bangkit memberontak,
    Akhirnya kemenangan menyebelahi rakyat.

    Kekejaman pemerintahan Libya terus dipertahankan,
    Jutaan rakyat bermandikan peluru dan darah;
    Pemimpinnya rakus gilakan kekuasaan,
    Kemusnahan negara dan rakyat tinggal sejarah.

    Rakyat Malaysia cintakan keamanan,
    Pemimpin Malaysia cintakan negara;
    Rakyat dan pemimpin saling sefahaman,
    Saling berkorban demi negara.

    Peristiwa Mesir dan Libya jadikan pedoman,
    Jangan dengki-mendengki rakyat dan pemimpin;
    Negara sentiasa terus aman,
    Kedaulatan negara sejak berzaman.

    Pahlawan melayu pantang berundur,
    Rela bermandikan darah dihujani peluru;
    Demi pewaris takkan berudur.
    Nyawa dipertaruhkan di setiap penjuru.

    Berkibarlah benderaku terus berkibar,
    Rakyat dan pemimpin terus pertahankan;
    Rakyat Malaysia jangan dicabar,
    Roh perjuangan meniti zaman.

    Karya: Putri Rimba Niagara
    25 Mac 2011
    (Bersempena Memperingati Hari Polis Malaysia Ke-204 Tahun)
  • BERJUANG BUKAN DI DALAM GELANGGANG!

    Tika aku terlantar parah begini...

    Mana pergi anak-anak muridku...
    Yang mengaku akan menuntut
    Darahku yang jatuh ke bumi
    Walaupun setitis!
    Ini bukan setitis...
    Tubuhku dipenuhi darah....
    Sesuka hati mereka
    Menetak ...menghentak
    Memukul ...menyepak terajangku
    Bukan aku tidak boleh melawan mereka
    Mereka terlalu ramai
    30 orang tu...
    Kalau benar mereka anak jantan
    Kenapa tak satu lawan satu?
    Biarpun begitu pantang
    Anak jantan lari di medan juang
    Biarpun mereka ramai
    Aku seorang
    Aku kerahkan segala tenaga jantanku
    Hingga tak kuhiraukan
    Darahku merecik sana sini
    Lagi kuat hayunan parangnya
    Lagi kuat hayunan
    Sepak terajangku
    Kerana mereka bersenjatakan parang tukul dan besi
    Aku tidak bersenjata
    Kerna
    Aku bukan dicabar di tengah gelanggang
    Aku diserang hendap tika di luar gelanggang
    Kerna aku percaya
    Tuhan Mahu Mengujiku
    Kerna adalah suratan takdirku
    Aku terima dengan redho
    Coma jika dipanggil Illahi
    Adakah anak-anak jantan melayu
    Di luar sana masih membisu dan kaku
    Aku tidak minta ditebus kematianku
    Tapi jagalah bangsa melayuku
    Agar tidak menerima nasib sepertiku
    Diserang hendap tanpa dugaku
    Dan pantang aku
    Bangsa aku ditindas dan tertindas
    Tanpa sebab musabab....
    Apa hina sangat ke jadi bangsa melayu?
    Makanya bangsaku
    Kalau melayu tak sokong melayu
    Siapa lagi?

    Pahlawanku yang teraniaya...
    Sabarlah...
    Tuhan bersamamu tika ini
    Andai kau sembuh ...sembuhmu pasti merawat duka...
    Andai kau dijemput Illahi...
    Syurga menantimu
    Insya-Allah Aamin

    Karya : Putri Rimba.
    24 April 2012
  • BIAR KEPAHLAWANAN MELAYU SATU DUNIA TAHU

    Melayu hina melayu,

    Takkan kubiarkan;
    Kerana aku jiwa melayu,
    Kusahut segala cabaran.

    Melayu sentiasa hidup,
    Takkan kubiarkan diinjak-injak;
    Kerana kumahu bangsa ku terus hidup,
    Makanya bangsaku mestinya bijak.

    Pendekar melayu pantang dicabar,
    Turun ke gelanggang berbekalkan ilmu;
    Di gelanggang ini setapak pun takkan kuundur,
    Biar kepahlawanan melayu satu dunia tahu.

    Sedikit ilmu badan binasa,
    Akan kusahut cabaranmu itu;
    Bertulangkan besi beruratkan suasa,
    Satu lawan satu aku sedang menunggu.

    Satu lawan satu itulah anak jantan,
    Pukulan maut takkan ku gentar;
    Ayuh! Maju cepat kita berlawan,
    Biar apa terjadi jangan mundur.

    Pendekar melayu tak mudah mengaku kalah,
    Ayuh yakin pada dirimu sendiri;
    Ingat pesanan guru jangan mengalah,
    Karna pendekar melayu tak takut mati.

    Karya Putri Rimba Niagara
    13 Jun 2012


HIKMAH


Tak ada kejadian kebetulan
Tak ada kejadian sia-sia
Semua hanya bisa terjadi dengan izin Allah
Dan semuanya pasti penuh hikmah
Hikmah tak akan terbaca
Oleh orang yg sarat emosi
Sibuk memanjakan perasaan
Cinta dunia, senang dengan penilaian makhluk
Langka berzikir
Tak mau sungguh-sungguh tafakur
Hikmah yg terbaca
akan merubah suasana hati
Akan mudah merubah perilaku
Dari pedih menjadi syukur
Dari melankolis menjadi semangat
Hikmah mudah terbaca oleh orang yang berhati bersih,
Buah dari kecerdasan akal, Ketulusan hati Dan kesungguhan mencintai Allah diatas segalanya.
JIKA KITA LETAKKAN KEBAHAGIAAN PADA ALLAH KITA AKAN
BAHAGIA DUNIA DAN AKHIRAT TAPI JIKA KITA LETAKKAN KEBAHAGIAAN PADA MANUSIA DIA SENDIRI TIDAK BISA MENJAMINKAN KEBAHAGIAAN UNTUKNYA APA TAH LAGI KITA .
ALLAH SENTIASA ADA BERSAMA DAN MEMBANTU KITA WALAUPUN DI SAAT KITA DISISIHKAN OLEH SEMUA MANUSIA.
BILAMANA ALLAH MEMBANTUMU TIADA SIAPA YANG DAPAT MENGHALANG-NYA SAMADA DI DUNIA ATAU DI AKHIRAT YAKINLAH JANJI ALLAH ITU PASTI !
SEJAK AZALI LAGI KITA SERASI BERSAMA HINGGA KE SYURGAWI KERANA KAULAH PERMATA SYURGA KURNIAAN-NYA YANG AKU SYUKURI. INDAHNYA PERSAHABATAN KITA SEINDAH PELANGI DI MALAM HARI TERIMA KASIH KERANA SUDI HADIR DALAM DUNIA SASTERAKU UNTUK MERIMBUN DAN MELEBATKAN BUAH PEPOHON SASTERAKU DUNIAKU AKHIRATKU AKHIRATMU IN SHAA ALLAH KITA BERSAMA DI SYURGA MENYATUKAN CINTA KITA BERSAMA CINTA ALLAH DAN CINTA RASULULLAH AAMIIN YA RABBAL A'LAMIIN.
'CINTA RASULULLAH KEPADA UMMATNYA TERPATRI SAMPAI SYURGA,'
MUHAMMAD RASULULLAH KEKASIH ALLAH
'INDAHNYA BUDI BERBUNGA IMAN'
As Syakuur الشكور = Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai)
WAHAI JIWA YANG TENANG
Surah Al- Farj 27-30
“Yaa ayatuhan nafsul mutma’inah, irji’i ila Rabiki radiyatan mardiyah, fadhuli fi ‘ibadi, wadhuli Jannati..”
(wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan ikhlas dan diredhai, masuklah kedalam golongan HambaKU, dan Masuklah kedalam SyurgaKU…).
BERBAIK SANGKA DENGAN ALLAH AZZAWAJALLA
Artinya: Daripada Abu Hurairah r.a, Nabi s.a.w: "Berfirman Allah Azzawajalla: 'Aku berkuasa untuk melakukan apa yang hamba-Ku sangkakan terhadap-Ku. Dan Aku berserta dengannya ketika ia menyebut-Ku (Berzikir kepada-Ku)
(Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
DUNIA YANG HINA
Artinya: Daripada Abu Hurairah r.a, Nabi s.a.w bersabda: "Bukankah dunia ini dilaknati melJainkan zikrullah dan apa yang berkaitan dengannya, dan orang yang berilmu atau orang yang menuntut ilmu."
(Riwayat al-Tirmizi)
·
Fatimah Ismail menyintaiMu lebih dari itu..mengharapkan bunga dari syurga jatuh ke telapak tangan..tatkala berdoa..semuga harumnya mereantsi benua....aamiin
Ratu Rimba Niagara :Aamin Ya Rabbal A'Lamin
PETIKAN GALERI & PERPUSTAKAAN RATU RIMBA NIAGARA
TOH PUAN RATU KENCANA SARI @ SRIKANDI SASTERA RAJA-SULTAN NUSANTARA @ PUJANGGA SERIBU ZAMAN @ PUJANGGA NUSANTARA CINTA 5 BENUA MALAYSIA/INDONESIA/BRUNEI/SINGAPURA/THAILAND,
202 NEGARA DUNIA & SELURUH DUNIA KECUALI ISRAEL
                                                    
21  Syawal 1441H12 Jun   2020 

0 comments:

Post a Comment

 
;