Saturday, 22 May 2021

BERTABURAN BUNGA-BUNGA SYURGA (451) PUISI ILHAM DARI ILAHI


BERTABURAN BUNGA-BUNGA SYURGA (451) PUISI ILHAM DARI ILAHI

 
Dikongsi dengan Hanya saya
Hanya saya



20 Mei jam 1:50 PG 
Dikongsi dengan Hanya saya
Hanya saya
Tiada penerangan foto disediakan.

Andreea Petcu - video creator sedang bersama Guaracira Soares dan 16 yang lain.

24 Mac 2015 

Mungkin imej 1 orang
Anda dan 88 yang lain
10 Komen
Suka
Komen
10 Komen
Lihat 7 lagi komen
Semua Komen

  • Rahmah Man
    Waalaikummussalam wbt
    Aaminn3 YaRabbal'Alamin🤲
    • Suka
    • Balas
    • Lihat Terjemahan
    • 1j
  • Waalaikumussalam . Aamiin.
    • Suka

BAHASA PUISI ADALAH ILHAM DARI ILAHI
Bismillahirahmanirrahim
Assalamualaikum wr wb
Semua rakan-rakan sastra yang sentiasa disanjungi...
Ucapan sekalung tahniah kepada semua yang terlibat
Dalam menjayakan buku
'ANTOLOGI PUISI PENYAIR 5 NEGARA'
Satu usaha murni memartabatkan Kesusasteraan Bahasa Melayu
Di mata dunia
Syabas! Kepada semua rakan-rakan sastra yang terpilih
Karena karyamu karyaku dihargai oleh yang sudi menghargai
Samalah kita bersyukur atas kurniaan bakat menulis dari Ilahi
Kepada rakan sastra yang tak terpilih buat masa ini
Sabarlah ye...Insya-Allah akan terpilih juga nanti
Asalkan sentiasa berfikiran positif menghantar karya
Tanpa jemu dan berputus asa
Kita berkarya bukanlah untuk mendapat pengikhtirafan
Tapi kita menulis adalah atas dasar minat menulis yang
Amat mendalam
Kalau tanpa minat pasti kita nggak bisa menulis
Saya percaya semua yang bergelar penulis
Mesti minat menulis sejak zaman kanak-kanak lagi
Sama seperti saya...
Saya masih ingat lagi semasa di alam remaja
Setiap kali saya melihat remaja-remaja membaca novel
Saya bayangkan novel yang mereka baca itu adalah
Novel karya saya...
Lucu kan?
Yang amat melucukan sekali apabila kawan sastra saya
Kata buku antologi cerpen terbitan DBP sudah diterbitkan
Nama saya ada juga tercatat di kumpulan senarai
Nama-nama penulis terkenal di Malaysia
Bagai tak percaya saya di kala itu
Dan tanpa berfikir saya mencari ke toko buku bagi mempastikan
Adakah benar cerita rakan sastra saya itu
Sekali lagi saya terkedu
Seakan tak percaya tapi itulah realitinya
Syukur pada-Nya
Sepanjang pulang dari toko buku
Saya senyum dalam dakapan buku Antologi Cerpen DBP
Yang ada karya saya
Itu cerita 30 tahun yang dulu saya terperanjat
Sekarang ini berita karya saya di bukukan
DI BUKU ANTOLOGI PUISI PENYAIR 5 NEGARA
Bagaikan tak percaya tapi pabila nama saya
Tersenarai saya percaya dalam senyum
Karena ada yang sudi menghargai karya saya
Syukur Alhamdulillah
Tidak pernah terfikir pula saya ini
Menjadi seorang penyair
Mewakili 5 negara
Karena sebelum ini tiada
Karya puisi saya dibukukan
Di mana-mana penerbitan
Mungkin saya teringat kata-kata
Rakan sastra saya yang amat saya sanjungi
Saudara Naga Pamungkas
Menyatakan setiap kata-kata saya
Adalah puisi
Sejak daripada itulah saya berpuisi
Terima kasih Saudara Naga Pamungkas
Karena kata-kata semangatmu
Membuatkan aku berkata-kata
Dalam irama puisi
Bahasa puisi memang indah
Seindah pelangi di malam hari
Yang menulisnya tenang
Yang membaca pun tenang
Setenang air di kali Syurga
Bahasa puisi adalah bahasa qalbu
Bahasa qalbu datangnya dari
Ilham Ilahi untuk penulis
Karena setiap yang baik
Adalah dari-Nya
Maka bahasa puisi adalah
Ilham dari Ilahi
Sebab itu bahasa puisi itu indah!
KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
22 Mei 2012

PUISI HAMBA MENCINTAI ALLAH ANTARA DUA BENUA
KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA & ABU SUFFIAN
YA RABB!
Ya Rabb!
Engkau kecintaan itu
Engkau sumber yang manis itu…
Wahai Penolongku!
Wahai cahaya Nurku!
Wahai pelita diriku dalam kegelapan malam!
Wahai penghapus keraguaanku!
Wahai pelenyap kesulitanku!
Wahai yang membalikkan buruk sangkaku!
Engkau Ya Rabb…Engkau Al-Haq..
Engkau benteng itu…Engkau penolongku…
Dengan kesadaranku yang tipis,
dengan nafas-nafas diri dan hatiku,
Di malam yang senyap kuinginkan keredhaanMu.
Karya: Abu Suffian
29 April 2011
TUHAN
Tuhan…
Hidup mencintaiMu itu matlamatku.
Aku takut kehilangan cintaMu
Dengan sifatMu yang Maha Penyayang
Balaslah cintaku… biarpun secebis Nur HidayahMu
kan kusyukuri sepenuh alam ini.
Tiada yang lebih bermakna seisi alam ini
kalau hidup tanpa cintaMu.
Karya: Putri Rimba Niagara
29 April 2011
TIDAK KUGENTAR SELAIN MU YA ALLAH
Daku tidak gentar dari orang selain
Allah pelindungku, sirku dan diriku
bagaikan cahaya sinarNya memberi
padaku jalan petunjuk baik dalam
himpunan mahupun bersendirian.
Maka kebenaran itu didalam kejadian
seluruh kemahuanku yang keras itulah
cintaku padaNya. Kunyatakan dalam
kedip mataku dari siapalah aku harus
takut selainNya? Dia Pelindungku.
Karya: Abu Suffian
29 April 2011
YANG KUHARAPKAN PADAMU YA ALLAH
Ya Tuhan lindungilah aku dari mereka yang ingin
merentap imanku ini!
Agar aku tidak tersentap apabila tika nyawaku tercabut
dari badan…
Biarkan aku lena menghidu bauan SyurgaMu
dan melihat keindahan SyurgaMu
yang tidak terjangkau dengan tahap pemikiran manusia.
Justeru berilah aku peluang dan ruang
untuk melakukan kebaikan
yang Kau redhai.
KumerayuMu Ya Allah…
Pandanglah aku dengan belas ihsanMu yang
tak terbatas itu kerana
aku tahu selagi masih ada nafas kau pinjamkan
aku masih ada peluang.
Berilah aku peluang keemasan ini Ya Allah.
Berilah peluang ini juga kepada keluarga
dan sahabat-sahabatku yang kukasihi dunia akhirat.
Amin Ya Rabbal A’Lamin.
Karya : Putri Rima Niagara
29 April 2011
SUBHANALLAH
Merinding saat aku membaca
Kalimah SyurgaNya …
Sungguh untaian bahasa yang
menyejukkan hati…
Ya Rabb… Ampunlah segala
dosa-dosa yang kiranya telah
kami perbuat dan segenap ummat
yang menyalahi segala aturanMu…
Ya…Allah dengan dalil-dalilnya
yang sesat.
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Bukan kali ini daku bersandar padaNya,
sejak dari seluruh alamku yang terfitnah,
kegemaranku dalam munajat kepadaNya,
kesukaanku bersunyi-sunyian denganNya.
Ku Temui Dia Dalam Tasbih.
Karya: Abu Suffian
29 Arpril 2011
SINARKAN HIDAYAHMU
Aku begitu cemburi orang yang mencintai Allah
kenapa aku tidak begitu?
Hati tenang mengingati Allah.
Justeru aku mahu begitu.
Ya Allah bilamana kusebut namaMu
Bergetar seluruh jiwaku.
Seratus ribu kali sehari jantung berdegup…
Kutangisi berapa kali sehari pula
Kusebut namaNya?
Ya Allah sinarkan hidayahMu pada kami
berzikir dalam senyap
agar jantungku berdegup
seiring roh memujiMu.
Karya: Puri Rimba Niagara
28 April 2011
SEPENUH HATIKU
Sepenuh hati …
Sepenuh kelopak mata,
Perasaanku seolah-olah semesta
ini yang begitu besar…
Yang begitu luas dalam milik
tangan kananku,
daku sadar, daku rasakan bahawa
semua makhluk berolok-olok padaku
dan saling mengatai.
Dialah penghubung dengan kodrat-Nya
Yang Maha Agung.
Subhanallah.
Karya: Abu Suffian
28 April 2011
WAHAI YANG MAHA PENGHAPUS DUKA LARAKU
Ya Allah…
Berilah keteguhan padaku …
Untuk menghadapi apa jua dugaanMu.
Biarlah semua makhluk memperolokkanku! Menghinaku!
Asalkan di akhirat nanti aku gembira mendapat balasan cintaMu.
Amin Ya Rabbal A’lamin
Karya : Putri Rimba Niagara
28 April 2011
ITULAH KERINDUANKU
Amin Ya Allah
Amin Ya Rahman
Amin Ya Rahim
Amin Amin Amin Ya Rabbal A’Lamin
Tetesan air mataku di saat aku terisak dari
segala kejahatan dalam hidupku dari
setiap orang mempersulit.
Diakah yang melindungi bagi segala
kebaikan atas “JamalNya”.
Dialah yang menambatkan ,
dan bagi setiap hak kebenaran dalam wujud ini.
Dia mengarahkanku dan menolongku dan
dengan semua denyut nadi dalam urat-urat
kuperuntukkan untukNya.
Rindu-rindu. Itulah kerinduanku…
Karya: Abu Suffian
28 April 2011
MOGA AKU TERPILIH MENJADI KEKASIHNYA
Allah itu indah.
Seindah 99 namaNya.
Semerdu KalamNya yang tak jemu dibaca
berulang-ulang kali.
Apabila menyebut namaNya
bergetar hati meruntun jiwa
apabila tidak menyebut namaNya
hatiku pilu seperti ditusuk sembilu pilu.
Apabila membaca KalamNya
wangian cintaNya meresap dalam roh dan jasadku
dan aku terus merinduiNya menanti dan menunggu
untuk bertemu denganNya!
Moga berkekalanlah cinta ini selamaNya.
Moga aku terpilih menjadi kekasihNya.
Amin Ya Rabbal A’Lamin.
Karya : Putri Rimba Niagara
28 April 2011
AJARI AKU
Jika berkenan dan ikhlas…
Ajari aku yang belum banyak
tahu ini arti hidup sebenar.
Karya: Abu Suffian
29 April 2011
NUR KASIH HIDAYAH DARINYA
Ilmu itu cuma setitis yang diberikanNya padaku…
Siapalah aku untuk mengajar orang yang lebih
berpengetahuan.
KeranaNya kita kongsi bersama ilmu tentang erti
kehidupan sebenar melalui deria yang tak dapat
dilihat tapi dapat dihidu oleh pancaindera dengan
izin Nur Kasih Hidayah dariNya.
Di hari Jumaat penghulu segala hari yang mulia ini …
Moga Allah memandang kita dengan belas kasihanNya
untuk menerima kita sebagai kekasihNya
di dunia dan di akhirat jua.
Amin Ya Rabbal A’Lamin.
Karya: Putri Rimba Niagara
29 April 2011
BAROKALLAH
Penghulu dari segala hari
Dan ibadah hajinya bagi fakir miskin.
Barokallah.
Karya: Abu Suffian
29 April 2011
INGIN REHDAMU YA ALLAH
Ya Allah berkatilah kami
dunia dan akhirat.
Berilah peluang dan ruang
pada kami melakukan segala kebaikan
yang Kau redhai sebelum kami
bertemu denganMu.
Kami tak mahu di akhirat nanti
segala tangis kami biarpun sepenuh alam
tidak Kau pandang sedikitpun!
Cuma peluang ini Kau beri
hanya di dunia ini selagi
nyawa sampai di kerongkong.
Justeru kasihanilah kami…
Dengarlah rayuan kami…
Kabulkan segala permintaan
dan hajat kami selagi Kau redhai.
Amin Ya Rabbal A’Lamin.
Karya Putri Rimba Niagara
29 April 2011
ALLAH YANG MAHA AGUNG
Dia Meninggi Di atas Sifat dan Kalimah-Nya
Aku di persada-Mu
hanya seorang hamba cilik yang patuh
tahuku hanya berdoa dalam rukuk
dan sujud kepada-Nya.
Maha suci engkau
Ya Allah Yang Maha Agung
Memiliki Seluruh Kerajaan
Engkau Zat Maha Pencipta Yang Tunggal.
Karya: Abu Suffian
30 April 2011
MOHON SYAFAAT NABI MUHAMMAD S.A.W
Duhai kekasih Allah yang dicintai…
Balaslah cinta kami ini
satukan hati-hati kami untuk saling
ingat- mengingati
tentang pejuanganmu sentiasa diingati
kesyahduan cintamu pada kami umatmu kami tangisi
betapa tulus ikhlasnya cintamu pada kami
harusnya kami balasi
kami menanti penuh pengharapan
Ya Nabi Allah
Ya Kekasih Allah
yang kami cintai seutuhnya cintamu pada kami
pilihlah kami mendapat Syafaatmu di Mahsyar nanti.
Amin Ya Rabbal A’Lamin.
Karya Putri Rimba Niagara
30 April 2011
KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA & ABU SUFFIAN
22 Mei 2012
3
2 Perkongsian
Kongsi

PANTUN NUR HIDAYAH KASIH
Allah Allah Allah Kau yang kuPuja,
Allah Allah Allah Kau yang kuAgungkan;
Di mana saja Kau tak kulupa,
CintaMu Maha Agung sentiasa dizikirkan.
Allah Maha Besar Sebesar BesarNya,
KuasaMu mengatasi segala yang ada;
Rugi dunia akhirat jika melupakanNya,
Yang diburu saham akhirat sebagai membalas cintaNya.
Maha Suci Allah,
Kau wujudkan daripada tiada kepada ada;
Tiada yang mustahil bagiMu Ya Allah,
Aku pasrah atas segala ketentuanNya.
Allah dan Muhammad nama yang kupuja,
Dari lubuk hati bawa ke mati;
Moga Kalimah Laa ilaaha illallah setiasa dijaga,
Kerana kalimah itu membawamu ke Syurga nanti.
Laa ilaaha illallah kumohon keredhaanMu,
Ya Allah lancarkan lidah mengucapkan di hari nazakku;
Agar dapat kutinggalkan jasadku dalam redhoMu,
Rohku tenang bertemuMu Ya Allah Perkenankan doaku.
Segala ada di langit di bumi kepunyaan Allah,
Janji Allah semuanya benar;
Tetapi manusia melupakan Allah,
Sampai di negeri akhirat baru tahu benar.
Ya Rasullullah Ya Kekasih Allah,
Kurindumu terbawa dalam mimpi;
Perjuanganmu tidak pernah mengalah,
Terimalah aku mendapat syafaatmu nanti.
Wangian cintamu pada umatmu seharum kasturi,
Cintamu pada kami tidak akan dilupai;
Kasihmu pada kami akan terpatri,
Dunia dan akhirat menjadi saksi.
Kelihatan bebayang masjid di tapak tanganku,
Air wuduk disapukan ke wajahku:
Moga Nur Hidayah KasihMu terpancar diwajahku,
Aku bersyukur dalam sujudku.
Di bumi ini aku bersujud padaNya,
Dengan penuh keinsafan terimalah taubatku;
Segala Kerajaan Bumi dan Langit Kau yang punya,
Di bumi ini juga aku kembali kepadaMu.
Tika aku bersujud padaMu,
Serasa Kau hampir denganku;
Kubersujud penuh kusyuk,
Moga Kau terima solatku.
Takbir rukuk dan sujudku keranaMu,
Kusahut panggillanMu pabila sampai waktu;
Berkata-kata denganMu roh dan jasadku,
Moga Kau terimaku menjadi kekasihMu.
Berzikir memujiMu mengundang rindu,
Semakin kulafaz ZatMu meresap di qalbu;
Rohku syahdu dalam sendu,
Jasadku bersyukur dalam qalbu.
Membaca KalamMu hatiku pilu,
Mengalunkan KalamMU penuh syahdu;
Seolah berada di Taman SyurgaMU,
Berkata-kata denganMu rasa tak jemu.
Setelah solat kuberdoa padaMu,
Mohon Kau perkenankan doaku;
Kuterus merayu dalam doaku,
Agar Kau terimaku menjadi kekasihMu.
Di pagi yang hening ini,
Munajatku dengan linangan air mata;
Kutahu Kau mendengar rintihanku ini,
Kupohon hidayah KasihMu selagi hayatku ada.
Al-Quran sentiasa di sampingnya,
Dibaca berulang kali tanpa jemu,
Setiap surah dihafal dalam mindanya,
Menjadi peguam bela di kuburmu.
Tunas pepohon iman dewasa dalam iman,
Hidup dan mati dipasrahkan kepadaNya;
Tiada apa yang berharga melainkan kemanisan iman,
Apabila cinta padaNya mengatasi segalaNya.
Wajah berseri bak penghuni Syurga,
Senyuman ikhlas menawan iman;
Hidupmu ke dunia seperti ahli Syurga,
Mengundang Hidayah Kasih dalam keimanan.
Ceriakan hidupmu setiap hari,
Jadikan sahabat terbaik untuk sahabatmu;
Setiap hari saling ingat mengingati,
Hingga ke mati dikenang jasamu.
Duhai yang dihormati sahabatku,
Kau menyampaikan ilmu tanpa jemu;
Moga ilmumu mengusik qalbu,
Qalbu jasad dan roh rakan-rakanmu.
Ya Allah Kau Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang,
Kasih sayangMu tidak terbatas;
Suburkan hati kami saling sayang menyayang,
Hanya semata keranaMu kasih yang Teratas.
Karya: Putri Rimba Niagara
22 Mei 2012
Anda dan 4 yang lain
3 Komen
Kongsi

3 Komen


  • BUKAKAN KHASHAF DZAT CINTA-MU PADAKU YA ALLAH
    Kalbu hanya terpana Dzat CintaNya,
    Segala yang didengar dipandang hanyalah Dia;
    Beruntunglah para pencintaNya,
    MencintaiNya abadi tanpa hentiNya.
    MencintaiNya abadi tanpa hentiNya,
    Degupan jantung seiring zikir padaNya;
    Bicara seiring kalbu moga dikabulkanNya,
    Hidup dan mati hanyalah untukNya.
    Hidup dan mati hanyalah untukNya,
    Tiada yang berharga melainkan cintaNya;
    Siang dan malam pagi dan petang memikirNya,
    Bertahta di hati hanya cintaNya.
    Bertahta di hati hanya cintaNya,
    MelupakanNya seakan terhenti degupan jantung;
    Jasad dan roh tenang bila mengingatiNya,
    Balaslah cintaku duhai Yang Maha Penyayang.
    Balaslah cintaku duhai Yang Maha Penyayang,
    Tangisanku ini takkan berhenti selagi Kau tidak membalasNya;
    Saat ini dan tika ini jiwaku melayang,
    Bersama rindukanku padamu tanpa hentinya.
    Bersama rinduku padamu tanpa hentinya,
    Apalah erti hidup ini,
    Jika Kau menolak cinta sedihnya,
    Sedihnya aku muhasabahlah diri sendiri.
    Sedihnya aku mehasabah diri sendiri,
    Aku hambamu yang banyak kelalaian;
    Duhai Yang Maha Pengampun ampuni aku ini,
    Pengampunanmu sentiasa kuharapkan.
    Pengampunanmu sentiasa kuharapkan,
    Kan kuperbaiki segala yang kurang;
    Kulakukan demimu Ya Tuhan,
    Agar Kau Balas Cintaku Duhai Yang Maha Penyayang.
    Agar Kau Balas Cintaku Duhai Yang Maha Penyayang,
    Dengan KekuasaanMu bukakan Khashaf Cinta DzatMu;
    Agar seluruh hidupku tertumpu hanyalah Kau Yang Maha Penyayang,
    Tiada apa yang lebih bermakna jika kumilik Khashaf Cinta DzatMu.
    Tiada apa yang lebih bermakna jika kumilik Khashaf Cinta DzatMu,
    Biarpun sepenuh bumi emas kau berikan padaku;
    Kalbu tetap terpana dalam Dzat CintakanMu,
    Cinta sepenuh bumi sepenuh kalbu hanyalahMu.
    Dengan RahmatMu Yang Maha Agong Ya Allah ,
    Mulianya kalimah SyurgaMu:
    LaaillaahaillaAllah MuhammadaurRasulullah,
    Kau balaslah cintaku cinta para pecintaMu.
    Amin Ya Rabbal A'Lamin
    Karya: Putri Rimba Niagara
    22 Mei 2012
    2
    • Suka
    • 9t
  • CINTA KEKASIH ALLAH NABI MUHAMMAD S.A.W
    Kau dilahirkan
    untuk memberi
    Rahmat Sekalian Alam
    Berpekerti mulia
    menempuh segala cabaran
    dan dugaan semata-mata
    untuk menyebar
    Agama Suci Allah
    Berkorban apa saja
    demi umat sezamannya
    dan akhir zaman
    Sambil berdiri, duduk dan
    berbaring sentiasa
    mengingati umatnya
    mencintai umatnya
    sepenuh hati
    sepenuh jiwa
    Masya-Allah!
    Sentiasa berdoa pada Tuhan
    agar umatnya mati dalam
    ucapan kalimah
    LaaillaahaillAllahMuhammadaRasullullah
    Risaunya Nabi terhadap umatnya
    hingga nafas terakhir
    menyebut-nyebut umatnya
    ‘Umatku! Umatku! Umatku!
    Duhai Kekasih Allah
    Nabi Muhammad S.A.W
    Biarpun telah tiada jasadmu
    Budimu…
    Pengorbananmu…
    Cintamu kepada umatmu
    akan dikenang…
    dihargai dan
    disanjung tinggi hingga
    ke akhir hayat kami
    Kami tahu kau mencintai kami
    ketika berdiri… duduk dan berbaring
    hingga ke akhir hayatmu
    Amatlah rugi dunia akhirat!
    malang dunia akhirat!
    Jika kami tidak membalas cintamu
    Wahai Nabi Allah
    Kekasih Allah
    Sebagai balasan cintamu
    pada kami umatmu
    kami akan menjadi
    pewaris setiamu
    menyebarkan dakwahmu
    Al-Quran dan Hadis
    yang kau tinggalkan
    untuk kami umatmu
    Selawat untukmu
    wahai kekasih Allah
    terimalah kami
    menjadi kekasihmu
    sebagaimana kau
    menjadi Kekasih Allah
    Moga dengan cinta kami ini
    dapatlah kami keberkatan
    cintamu di dunia …
    Di Padang Masyar
    mendapat Syafaatmu
    Amin Ya Rabbal A’lamin.
    PUTRI RIMBA NIAGARA
    22 Mei 2012
    2
    • Suka
    • 9t

  • MOHON SYAFAAT NABI MUHAMMAD S.A.W
    Duhai kekasih Allah yang dicintai…
    Balaslah cinta kami ini
    Satukan hati-hati kami untuk saling
    Ingat- mengingati
    Tentang pejuanganmu sentiasa diingati
    Kesyahduan cintamu pada kami umatmu kami tangisi
    Betapa tulus ikhlasnya cintamu pada kami
    Harusnya kami balasi
    Kami menanti penuh pengharapan
    Ya Nabi Allah
    Ya Kekasih Allah
    Yang kami cintai seutuhnya cintamu pada kami
    Pilihlah kami mendapat Syafaatmu di Mahsyar nanti.
    Amin Ya Rabbal A’Lamin.
    Karya Putri Rimba Niagara
    22 Mei 2012
    • Suka



SYAIR KELUARGA KUSAYANG
Tersebutlah kisah keluargaku tersayang,
Tinggal di Kampung Teluk Kemang;
Aman sentosa bersenang-lenang,
Hidup bahagia terkenang-kenang.
Mohd Ali ketua keluarga,
Anak isteri terurus terjaga;
Seorang bapa yang bijaksana,
Satu keluarga hidup bahagia.
Pagi-pagi pergi ke laut,
Ombak membadai tak pernah takut;
Berusaha bapa selagi larat,
Buat hatiku rasa tersayat.
Fatimah isteri yang baik budi,
Cantik rupa cantiklah hati;
Suami disayangi juga dihormati,
Cintakan suami hingga ke mati.
Anak-anak hidup bahagia,
Mendapat perhatian ibu dan bapa;
Ada masalah dikongsi bersama,
Pengorbanan ibubapa tidak dilupa.
Dikurniakan Tuhan anak sepuluh,
Dijaga dididik tak pernah mengeluh;
Sanggup berhujan sanggup berpeluh,
Demi kerana anak sepuluh.
Halimahtun Sa’adiah anak pertama,
Cantik rupawan berbudi bahasa;
Kerenah adik-adik semua diterima,
Semua adik-adik sayang padanya.
Anak kedua namanya Ramli,
Anak kesayangan Mohd Ali;
Tamat belajar pengajian tinggi,
Agar Ramli hidup dihargai.
Anak ketiga namanya Salmah,
Orangnya ramah dan tamah,
Asyik ketawa tak pernah marah,
Qada dan Qadar dia berserah.
Anak keempat Abdul Ghaffar,
Seorang pendiam kuat bersabar;
Kuat berusaha banyak ikhtiar,
Agar keluarga tidak terbiar.
Noraini pula anak kelima,
Rajin memasak untuk keluarga;
Orangnya pendiam berbudi bahasa,
Banyak berbudi banyak berjasa.
Hasnah anak keenam paling pandai,
Kepandaiannya tiada ditandingi;
Jasa ibu dan bapa amat dihargai,
Wajah bapa masih dibayangi.
Anak ketujuh namanya Khairiah,
Masa kelahiran disambut meriah;
Cepat merajuk bila dimarah,
Mohon maaf bila tersalah.
Saridah anak yang kelapan,
Bertanggungjawab beradap sopan;
Kuat bekerja hingga tak sarapan,
Ekonomi keluarga terus mampan.
Rabeah anak yang kesembilan,
Suka tersenyum suka berjalan;
Minat menulis jadi amalan,
Cita-cita ingin menggapai bulan.
Radziah anak yang bongsu,
Masa kecil suka menyusu;
Disayangi oleh ayah dan ibu,
Kini digelar puteri bongsu.
Anak-anak semuanya sayang,
Kasih sayang takkan hilang;
Hidup bahagia sayang menyayang,
Jasa ibu dan bapa tak akan hilang.
Ibu gembira anak bahagia,
Jangan putus ikatan keluarga;
Saling berhubung jalinan mesra,
Agar ikatan terus terbina.
Masa berlalu begitu pantas,
Ingin bahagia tiada jalan pintas;
Segala cabaran terus direntas,
Kasihkan keluarga tempat teratas.
Sekian sahaja syair keluargaku sayang,
Moga kasih takkan hilang;
Indah hidup berkasih sayang,
Bahagia keluargaku terus terbayang.
Karya : Putri Rimba Niagara
22 Mei 2012
Puisi Keluargaku Sayang
Duhai bapa…
Kusayangmu hingga ke hujung nyawa.
Duhai ibu…
Kukasihmu tiada hadnya.
Duhai kakak…Duhai abang…Duhai adik…
Kusayang kalian tiada batasan…
Kita dikandungkan dalam perut yang sama…
Kita dibesarkan dalam satu bumbung,
Mana mungkin kita terputus kasih sayang!
Bersyukurlah kita ditakdirkan mempunyai
ibubapa yang baik hati dan penyayang.
Kita hidupkan kasih sayang ini
selagi hayat di kandung badan…
Moga kebahagiaan keluarga kita
terus berkekalan hingga ke Syurga
nanti, Amin Ya Rabbal A’Lamin.
Karya Putri Rimba Niagara
22 Mei 2012
Anda dan 3 yang lain
12 Komen
Kongsi

12 Komen


  • PANTUN KENANGAN BERSAMA BAPA TERSAYANG
    Bapaku bapa penyayang,
    Besarkan aku dengan kasih dan sayang;
    Agar aku mejadi anak cemerlang,
    Bila dewasa menjadi warga terbilang.
    Semasa kecil anak yang bijak,
    Ibu tersenyum bapa gembira;
    Bila belajar biarlah banyak,
    Semangat belajar terus membara.
    Pagi-pagi pergi sekolah,
    Pergi sekolah dihantar bapa;
    Bila belajar tidak bermasalah,
    Ditegur guru tidak mengapa.
    Sebelum sekolah bersarapan dulu,
    Bersarapan pula dengan bapa;
    Bila gagal berasa malu,
    Ulangkaji pelajaran janganlah lupa.
    Kerja bapa sebagai nelayan,
    Menangkap ikan setiap pagi;
    Kerenah anak semuanya dilayan,
    Besarkan anak tak akan rugi.
    Bapa seorang kuat bekerja,
    Untuk menyara ahli keluargaku;
    Pergi ke pasar ikan dijaja,
    Buat belanja untuk diriku.
    Keletihan bapa buatku terharu,
    Kusediakan makanan untuk bapaku;
    Biar bapa berehat dulu,
    Kubelikan ubat bapa tak tahu.
    Hidup susah tapi bahagia,
    Dapat bapa seorang penyayang;
    Sukanya hati tidak terhingga,
    Mendapat kasih bapa tersayang.
    Bila demam dibelikan lai,
    Bila pening ditampal koyok;
    Masa belajar jangan lalai,
    Bila tua tidaklah nyanyuk.
    Pergi ke dusun beli durian,
    Bapa membeli untuk anak-anaknya;
    Kasih bapa tidak bertepian,
    Kusayang bapa tak perlu ditanya.
    Bapa menonton bola sepak pingat piala dunia,
    Aku menonton bersama bapa;
    Bila gol bersoraklah dia,
    Terlalu gembira gol pun lupa.
    Bapa bersorak bagai nak rak,
    Pasukannya kalah menepuk dahi;
    Pasukan disokong mendapat perak,
    Bapa kecewa aku dimarahi.
    Kupujuk bapa jangan mengalah,
    Di tahun lain pasti menang;
    Bapa kecewa bukan mengalah,
    Asalkan bapa berasa tenang.
    Air hujan ditadah malam Jumaat,
    Buat kuminum penerang hati;
    Bapa mendoakanku setiap saat,
    Agar lulus peperiksaan nanti.
    Setiap Ramadhan aku gembira,
    Makanan sahur bapa sediakan;
    Aku bersahur penuh selera,
    Masakan bapa tidak dilupakan.
    Malam tujuh likur amat meriah,
    Keliling rumah memasang pelita;
    Bermain bunga api bapa tak marah,
    Gembiranya hati tidak terkata.
    Di pagi Syawal pergi ke kubur,
    Kusyuk sungguh bapa berdoa;
    Kasihkan nenek tak pernah luntur,
    Kasih sejati ke hujung nyawa.
    Bapa bertakbir di pagi raya,
    Syahdu sungguh bila mendengar;
    Tiada beza miskin kaya,
    Bermaaf-maafan tanda syukur.
    Malam itu bulan mengambang,
    Bapaku sakit menarik nafas;
    Sakit bapaku buatku bimbang,
    Rupanya bapa terhenti nafas.
    Hidup bersama bapa tinggal kenangan,
    Sudah tiga puluh tahun ditinggal bapa;
    Kenangan bersama bapa dilupa jangan,
    Ke hujung nyawa kusayang bapa.
    Selamat hari bapa untuk bapaku,
    Biarpun sudah tinggal kenangan;
    Kukirim doa untuk bapaku,
    Bahagia bersama dalam bayangan.
    Karya: Putri Rimba Niagara
    22 Mei 2012
    Puisi Buat Bapaku Sayang
    Bapaku sayang…
    Meskipun sudah 30 tahun berlalu…
    Kenangan hidup bersamamu masih tetap segar
    dalam ingatanku.
    Kau adalah bapa yang bertanggungjawab dan penyayang.
    Aku disayangi… Aku dimanjai… Walaupun hidup dalam
    serba kekurangan tapi kami bahagia hidup berkeluarga.
    Terima kasih kerana telah mendidik dan membesarkanku
    biarpun hidup bersamamu hanya 17 tahun tapi aku amat
    menghargai setiap budi yang diberikan padaku.
    Terima kasih kerana sudi menyayangiku dengan penuh
    keikhlasan. Moga kita berjumpa di Syurga nanti.
    Amin Ya Rabbal A'Lamin.
    Karya: Putri Rimba Niagara
    22 Mei 2012
    • Suka
    • 9t

  • PANTUN IBUKU SAYANG
    Nama ibuku Hajah Fatimah,
    Baik hatinya bukan kepalang;
    Orangnya ramah dan tamah,
    Ke mana pergi tetap disayang.
    Ibu Fatimah wanita rupawan,
    Cantik rupa cantik bahasa;
    Kerana itu Mohd Ali tertawan,
    Diterima pinangan kerana gagah perkasa.
    Dilayan suami bagaikan permaisuri,
    Hidup berkeluarga bagaikan di Syurga;
    Wajah isteri bagaikan bidadari,
    Menyayangi suami makan minum dijaga.
    Bapa ke laut ibu di rumah,
    Menjaga anak-anak penuh kasih sayang;
    Tetamu datang dilayan hormat,
    Ke mana pergi semuanya sayang.
    Ibu Fatimah berkorban apa saja,
    Demi kepentingan anak-anak tercinta;
    Pelajaran diutamakan buat kuteruja,
    Sedari kecil kutanam cita-cita.
    Kasih ibu sama rata,
    Anaknya sepuluh semuanya disayangi;
    Ibu mengasuh dengan kasih dan cinta,
    Cinta dicurah terus mewangi.
    Ibu dan bapa pasangan bahagia,
    Ke mana pergi selalu bersama;
    Semua anak-anak terasa bahagia,
    Kami disayangi semuanya sama.
    Ibu dan bapa pergi ke laut,
    Pergi ke laut mengambil bunga karang;
    Cinta ibu tak pernah surut,
    Dari dulu hingga sekarang.
    Kata ibu datukku seorang pahlawan,
    Menyandang jawatan hulubalang Raja Bugis;
    Kepahlawanan datuk buatku teruja,
    Gugurnya datuk buatku menangis.
    Ibu dan bapa berpakat bersama-sama,
    Besarkan anak-anak tanpa balasan;
    Budi baik anak-anak semua diterima,
    Sebagai balasan yang tak pernah bosan.
    Ibuku sedih aku pun sedih,
    Pemergian bapa masih terkesan;
    Hati ibu memanglah pedih,
    Sayangilah anak-anak bapa berpesan.
    Hampir berbulan ibu termenung,
    Pergi ke pusara melepas rindu;
    Kasih sayang suami terkenang-kenang,
    Rindukan suami dalam tangis dan sendu.
    Mujurlah ada anak-anak ramai,
    Senyum dan tawa pengubat rindu,
    Hati ibu terasa damai,
    Kasih sayang anak-anak tetap berpadu.
    Ibu besarkan anak-anak tanpa bapa,
    Cekalnya ibu pergi berniaga;
    Segala cabaran dihadapi pelbagai rupa,
    Demi kesejahteraan kami sekeluarga.
    Ibuku wanita pandai berniaga,
    Dicongak dihitung dengan bijaksana;
    Pelanggan dilayan seperti keluarga,
    Keberkatan berniaga keuntungan diterima.
    Ibuku kini sudah bersara,
    Perniagaan diwarisi oleh kakakku;
    Rehat ibuku ibu disara,
    Pengorbanan ibu tetap di hatiku.
    Pengorbanan ibu dihargai anak,
    Dirikan banglo untuk ibu tersayang;
    Kini anak beranak pinak,
    Hidup bercucu cicit sayang menyayang.
    Di pagi Syawal bahagianya kami,
    Anak cucu cicit berkumpul bersama;
    Begambar sekeluarga untuk dikenangi,
    Ibu gembira hadiah diterima.
    Bahagia ibu dikelilingi anak cucu,
    Ibuku panyayang jadi nenek penyayang;
    Ke mana pergi disayangi anak cucu,
    Anak dikasihi cucu disayang.
    Kasih ibu bawa ke Syurga,
    Kasihkan isteri hingga ke mati;
    Bahagia hidup kita sekeluarga,
    Sayang menyayangi lekat di hati.
    Indahnya hidup bersama ibu,
    Hidup penuh kasih dan sayang;
    Ibuku satu dalam beribu,
    Kasih sayang ibu terbayang-bayang.
    Karya: Putri Rimba Niagara
    22 Mei 2012
    Puisi Ibuku Sayang
    Ibuku sayang… Kusayang ibu…
    Kukasih ibu… Selagi hayat di kandung badan.
    Dalam usia selewat begini…
    Aku masih belum dapat membalas jasamu.
    Mungkin tidak sekarang…
    Mungkin akan datang, dapat membalas jasamu.
    Semalam aku bermimpi…
    Ibu menghadiahkan aku sepohon
    pokok berbuahkan permata.
    Aku memetik gugusan permata
    dari tangkainya.
    Apa maknanya Allah saja yang tahu.
    Terima kasih ibu…
    Kerana sudi membesarkan dan
    mendidik kami dengan kasih
    dan sayang yang teramat ikhlas.
    Moga Allah sahaja yang dapat membalas-Nya.
    Selamat hari ibu
    Aku sayang ibu selagi hayat di kandung badan
    Moga kita sekeluarga dapat hidup di alam Syurga nanti
    Amin Ya Rabbal A’Lamin.
    Karya Putri Rimba Niagara
    22 Mei 2012
    • Suka
    • 9t

  • PANTUN KUSAYANG NENEK
    Kusayang nenek sepenuh hati,
    Nenekku sayang tempat kubermanja;
    Nasihat nenek aku patuhi,
    Aku bermanja hingga remaja.
    Nenek sayangku lebih daripada anaknya,
    Cemburu mereka tak terkata apa;
    Nenek sayangku jangan ditanya,
    Mereka cemburu tidak mengapa.
    Sarapan pagi dengan keju,
    Minum petang roti dengan kaya;
    Semasa kecil nenek beliku baju,
    Ingin melihat aku berjaya.
    Paling cantik di dunia adalah nenekku,
    Usia 80an masih bergaya;
    Pergi membeli belah bersama nenekku,
    Nenekku cantik mereka percaya.
    Nenekku seorang berfikiran terbuka,
    Cerita dalam dan luar negara semuanya tahu;
    Nasihat nenek baik belaka,
    Kudengar kujadikan ilmu.
    Telatah nenek buatku gembira,
    Cerita nenek tak kering gusi;
    Aku tergelak amat ketara,
    Cerita nenek tak pernah basi.
    Nenek sayangku kusayang nenek,
    Nenek terhibur aku gembira;
    Sukanya hati bersama nenek,
    Hatiku gembira tidak terkira.
    Nenek suka melihat pokok bunga,
    Di halaman rumahnya bagaikan taman;
    Nenek mahu aku hidup berkeluarga,
    Mendapat calun suami seorang budiman.
    Setiap hari nenek doakanku,
    Dapat pasangan yang penyayang;
    Apa nak buat sudah nasibku,
    Hingga kini tiada sudi yang sayang.
    Nenek berpesan banyakkan doa,
    Mana tahu ada yang tersangkut;
    Gelinya hati tidak terkira,
    Kelakar nenek terikut-ikut
    Ya Allah panjangkan usia nenekku,
    Agar hajat nenek dapat kupenuhi;
    Hajat nenek tidak terbeku,
    Pintu hati cinta kuketuk aku syukuri.
    Dari dulu hingga sekarang,
    Kasihku pada nenek tak pernah berubah;
    Kusayang nenek tiada yang melarang,
    Kuhadiahkan nenek sehelai jubah.
    Tak akan kupersiakan budi nenek tercinta,
    Akan kubalas selagi ada hayat;
    Seronoknya mendengar nenek bercerita,
    Nenek bercerita hatiku tersayat.
    KFC makanan kegemaran nenek,
    Aku belanja nenek gembira;
    Semasa pergi berjubah manik,
    Nenek makan penuh selera.
    Di hujung minggu bersiar-siar bersama nenek,
    Nenek gembira bukan kepalang;
    Sepanjang jalan bercerita bersama nenek,
    Kasihkan nenek tak pernah hilang.
    Bila berjauhan nenek kurindu,
    Bila berdekatan nenek kusayang;
    Bahagia hidup bersama nenek,
    Sepanjang hayat nenek kusayang.
    Hari jadi nenek kuhadiahkan kain batik,
    Gembiranya nenek mengucup dahiku;
    Kulihat nenek berpakaian cantik,
    Dikelilingi dengan anak dan cucu.
    Nenek gembira aku pun suka,
    Nenek sedih aku pun sedih;
    Janganlah nenek suka berduka,
    Dukamu nenek hatiku pedih.
    Sukanya hati bila bahagia,
    Nenek tercinta sihat walafiat;
    Kudoakan nenek terus sejahtera,
    Hidup bersama sepanjang hayat.
    Budi baik nenek tetap kuingat,
    Senda gurau nenek melucukan hati;
    Kusayang nenek teramat sangat,
    Kukasih nenek hingga ke mati.
    Kusayang nenek Hajah Fatimah,
    Budinya kuingat tidak dilupakan;
    Nenekku seorang yang peramah,
    Kenangan kita bersama akan kuabadikan.
    Karya: Putri Rimba Niagara
    22 Mei 2012
    Puisi Istimewa Untuk Nenekku Tersayang
    Nenekku sayang… Hajah Fatimah
    kusayangmu tak terkata
    kurindumu setiap masa.
    Segala budimu kuingat hingga kini.
    Lucu kerenahmu menghiburkan hatiku…
    Nasihatmu bagaikan mutiara.
    Kenangan bersamamu teramat indah.
    Di mana kau berada kusayangmu nenek…
    Janganlah nenek berasa risau.
    Kusayangmu nenek dari dunia hingga akhirat!
    Moga kita tetap bersama di Syurga nanti
    Amin Ya Rabbal A’Lamin.
    Karya: Putri Rimba Niagara
    22 Mei 2012
    (Bersempena Hari Jadi Nenek Ke-85)
    • Suka
    • 9t

  • PANTUN IBU OH! IBU
    Diucapkan selamat hari ibu ,
    Kepada ibuku tersayang;
    Kami adik beradik menyayangimu,
    Dunia akhirat tetap di sayang.
    Dalam kandungan ibu berdoa,
    Agar dikurniakan anak soleh soleha;
    Bersyukur ibu melahirkan cahaya mata,
    Seorang bayi yang amat sempurna.
    Ibu berkorban nyawa membesarkan anak,
    Besarkan anak tanpa harapkan balasan;
    Kecilkan hati ibu berdosanya anak,
    Di akhirat nanti mendapat balasan.
    Anak dipelihara bersama ibu dan bapa,
    Dididik dijaga dengan penuh kasih sayang;
    Jerih payah ibu pelbagai rupa,
    Namun sabar demi kasih dan sayang.
    Biarpun penat tidak mengapa,
    Asalkan anak semuanya terjaga;
    Kebahagian anak ibu berdoa,
    Moga ibu tempatnya di Syurga.
    Derhakaku ibu kejamnya aku,
    Kecilkan hatimu bukan kusengaja;
    Sudah lumrah manusia begitu,
    Moga Allah memberi hidayah sentiasa.
    Bukan mahuku jadi anak derhaka,
    Pengaruh kawan buatku begini;
    Menagih mengedar dadah buatku celaka,
    Lupakan nasihat ibu penjaraku di sini.
    Kekhilafanku buat ibuku berair mata,
    Berdoa ibu agar aku dilepaskan;
    Menangis aku hingga bengkak mata,
    Tapi kesalahanku tak akan dilepaskan.
    Malunya aku berdepan dengan ibu,
    Ke mana pergi tanganku bergari;
    Sedihnya aku mencium dahi ibu,
    Maafkan aku ibu membuatmu begini.
    Biarpun aku jadi begini,
    Namun ibu tetap kasihkan aku,
    Ku salahkan diriku sendiri,
    Kerana tak menghargai kasih ibuku.
    Hidup di penjara amat memilukan,
    Terkenang-kenangkan ibu dalam kerinduan;
    Lukakan hatimu kutangis dalam sendan,
    Penyesalan yang tak sudah aku kesalkan.
    Kalau diulangkan masa mahu aku berubah,
    Menjadi anak soleh sukakan hatimu ibu;
    Tentu aman bahagia iman yang teguh,
    Seteguh kasih sayangmu kasih sayangku.
    Apa nak buat masa tak boleh diulang,
    Aku tidak boleh membetulkan masa;
    Moga anak di luar sana cari jalan pulang,
    Pulang ke pangkal jalan demi hidup bahagia.
    Hidup bahagia bersama ibu tercinta,
    Balaslah kasih sucinya ibu;
    Peluk ciumnya sebagai balasan cinta,
    Pasti pilu dalam bahagia hati ibumu.
    Apabila sudah jadi begini salah diriku,
    Bukan salah ibu mengandung;
    Aku yang khilaf mengikut nafsu,
    Kejamnya aku membuat ibuku malang.
    Bilamana ibuku berkunjung melawatku,
    Aku dipeluk cium melepas rindu;
    Kumenangis dalam syahdu,
    Kutatap wajah ibu teramat pilu.
    Aku menangis dalam sendu,
    Ibu menangis dalam pilu;
    Maafkan aku wahai ibuku,
    Moga Tuhan merahmati hidupmu.
    Ibu mengelap air mataku mengalir deras,
    Ibu pujukku supaya bersabar;
    Tabahnya hati ibu ku diambil tindakan tegas,
    Ibuku tetap terimaku dengan sabar.
    Masa berpisah amat memeritkan perasaan,
    Bagaikan tersayat hatiku dalam luka;
    Ibuku menangis penuh ihsan,
    Dua beranak berpisah dalam cinta terluka.
    Ibu oh! Ibu kusayang ibu,
    Halalkan makan minumku;
    Biarpun setitis air susumu ,
    Doakan Allah terima taubatku.
    Ibu oh! Ibuku tercinta,
    Kasih sayangmu kuingat hingga ke mati;
    Wangian cintamu bagaikan bauan Syurga,
    Hingga hujung nyawa cintamu tetap diingati.
    Karya: Putri Rimba Niagara
    22 Mei 2012
    • Suka
    • 9t

  • PANTUN SAHABAT DUNIA AKHIRAT
    Kata ibu aku anak yang nakal,
    Pening kepala ibu melayani kerenahku;
    Bukan niatku menjadi nakal,
    Sudah lumrah kanak-kanak begitu.
    Kesusahan keluarga tidak kupeduli,
    Kerana ibu dan ayah terpisah sudah;
    Aku bersedih kenapa nasibku begini,
    Kebahagiaan keluarga semuanya musnah.
    Biarpun ibu dan ayah tidak sehaluan,
    Namun kumasih harap mereka bersatu;
    Kuberjauhan setiasa rindu-rinduan,
    Demi kasih dan sayang rasa tak jemu.
    Rasa bahagia tinggal di sini,
    Rumah Anak Yatim Madrasah Al-Taqwa;
    Hidup kami saling sayang menyayangi,
    Azam kami menjadi hamba bertaqwa.
    Abang Zaid baik budi,
    Kami dilayan seperti keluarga sendiri;
    Hari-hari berbunga kasih suci,
    Hingga ke mati tidak dilupai.
    Kami bergurau senda setiap hari,
    Bersenda gurau tidak terguris hati;
    Bersahabat saling hormat menghormati,
    Demi kerana Allah dicintai.
    Setiap hari membaca Kalam Allah,
    Memejam mata menghafal Al-Quran;
    Ayat dibaca hafallah sudah,
    Gembiranya hati dalam kesyukuran.
    Baca Al-Quran berjubah dan berserban putih,
    Berwangi-wangian setiap hari;
    Hafalan Al-Quran menjadi mudah,
    Gembiranya hati tidak terperi.
    Solat berjemaah setiap waktu ,
    Setiap seorang berpeluang menjadi imam;
    Gembiranya kami apabila sampai waktu,
    Syahdu sungguh mendengar suara imam.
    Waktu Maghrib aku mengalunkan azan,
    Penghuni bumi dan langit syahdu mendengar;
    Gembiranya aku mengalunkan azan,
    Doa penghuni bumi dan langit aku bersyukur.
    Ustaz mengajar kami penuh kasih sayang,
    Kami dianggap seperti anak sendiri;
    Dunia akhirat kami ingin cemerlang,
    Belajar bersungguh-sungguh setiap hari.
    Kusayang abang dan adik-adik,
    Di Rumah Anak Yatim Dan Kebajikan Madrasah Al-Taqwa;
    Hidup kami seperti adik beradik,
    Moga kami menjadi insan bertaqwa.
    Suatu hari Amizan menelefon bapa,
    Minta belikan beg sandang;
    Setiap hari menunggu bapa,
    Redha Amizan bapa tak datang.
    Bilik kami dihias indah,
    Dipenuhi dengan kad ucapan Hari Ibu;
    Kata-kata maaf dan sayang penuh bermadah,
    Hingga ke Syurga kami sayangkan ibu.
    Kusayang adikku Iman sepenuh hati,
    Iman mahukan jam dan minyak wangi;
    Kuhadiahkan Iman sukanya hati,
    Dipakai Iman setiap hari.
    Sukanya hati kami dapat perhatian,
    Daripada FINAS untuk raikan kami;
    Kami gembira dalam kesyukuran,
    Kerana ada yang sudi mengingati kami.
    Berqiamulail kami di malam itu,
    Syahdu sungguh abang Zaid membaca Al-Quran;
    Kami semua menangis tersedu-sedu,
    Menghayati Kalam Allah dalam kesyahduan.
    Selepas solat kami berzikir,
    Sambil berzikir menangis hiba;
    Hal dunia kami tak fikir,
    Melainkan Allah yang dipuja.
    Habis berzikir kami bermaaf-maafan,
    Sambil bermaafan berpelukan dalam tangisan;
    Serasa kami tidak mahu dipisahkan,
    Kalau sudah takdir kami redhakan.
    Hari itu kami bersiap menyambut tetamu,
    Tetamu yang dihormati lagi disayangi;
    Sikap penyayang mereka sudahlah tentu,
    Bertuahnya kami hidup disayangi.
    Kemeriahan menyambut tetamu bertukar duka,
    Kami berpelukan sesama sendiri;
    Berzikir kami penuh hiba,
    Relakan kami sehidup semati.
    Sahabatku separuh badan ditelan bumi,
    Menyuruhku selamatkan diri;
    Aku menangis melihat sahabatku mati,
    Moga dirimu Syurga menanti.
    Sahabatku ditelan bumi bersama adikku,
    Kusempat mencapai tangan adikku Iman,
    Tapi apa nak buat cepatnya berlaku,
    Pergi adikku Iman kulaungkan azan.
    Duhai sahabat-sahabat dan adikku sayang,
    Kalian dikebumikan dalam liang lahad yang sama;
    Kenangan bersama terbayang-bayang,
    Tunggulah kedatangan ku ingin bersama.
    Pemergian kalian kutangisi dalam redha,
    Kenangan bersama kuabadikan hingga ke mati;
    Gembiralah kalian menikmati Syurga,
    Sesungguhnya Allah memberimu darjat yang tinggi.
    Karya: Putri Rimba Niagara
    22 Mei 2012
    (Sempena Memperingati Pemergian 16 Orang Pelajar
    Rumah Anak Yatim & Kebajikan Madrasah Al-Taqwa.
    Semoga Allah mencucuri rahmat ke atas roh mereka)
    • Suka
    • 9t

  • PANTUN TIGA SAHABAT DI HATI BERBUNGA CINTA SYURGA
    Hari-hari saya ke sekolah,
    Pergi ke sekolah bersama dinosaur;
    Sukanya hati cikgu tak marah,
    Kerana saya berkawan dengan dinosaur.
    Dinosaur saya bernama Dino,
    Saya berkawan sejak dulu;
    Pergi sekolah bersama Dino,
    Melintas jalan Dino dahulu.
    Dino tunggu di pintu sekolah,
    Saya belajar penuh semangat;
    Beg saya bewarna merah,
    Guru mengajar saya mengingat.
    Saya kenalkan Dino dengan kawan,
    Kawan gembira tidak terkata;
    Di waktu rehat dibelanja kawan,
    Dino tersenyum tersebar berita.
    Tersebar berita berkawan dengan dinosaur,
    Kedatangan Dino disambut mesra;
    Dino diberi makan sayur,
    Kemesraan mereka amat ketara.
    Dino sakit saya bimbang,
    Diberi ubat sembuh sakitnya;
    Menyayangi Dino bukan kepalang,
    Tidak ke sekolah kawan bertanya.
    Masa cuti berkelah di pantai,
    Semasa di pantai ramai berkerumun;
    Meminati Dino yang bijak pandai,
    Ramah tamah Dino mereka terpegun.
    Semasa mandi-manda kami gembira,
    Seakan berpesta besar-besaran;
    Gembiranya hati tidak terperi,
    Kerana Dino dapat kenalan.
    Peminat Dino ramai tidak terkata,
    Memberi hadiah tanda persahabatan;
    Dino terima dengan hati terbuka,
    Terima undangan tidak keberatan.
    Hari-hari hidup gembira,
    Kerana Dino sentiasa lucu;
    Pergi ke sekolah membara-bara,
    Ilmu ditimba terus maju.
    Seekor kucing melintas jalan,
    Dino selamatkan dari dilanggar;
    Syukurlah kerana dapat berjalan,
    Dibawa pulang saya bersyukur.
    Kucing diberi nama Si Seberang,
    Kerana tidak pandai menyeberang;
    Baiknya kucing tidak menyerang,
    Bahagianya kami dahulu hingga sekarang.
    Dino tidak bersikap garang,
    Walaupun Si Seberang ganas dengannya;
    Dari dahulu hingga sekarang,
    Dino bersabar dengan kerenahnya.
    Si Seberang tidak lalu makan,
    Risaunya saya bukan kepalang;
    Berjumpa doktor Dino nasihatkan,
    Sembuh terus sakit Si Seberang.
    Kami ketawa terbahak-bahak,
    Apabila Si Seberang dipakai baju;
    Sakit perut ketawa terbahak-bahak,
    Dino nasihatkan makanlah keju.
    Sudah enam tahun kami berkawan,
    Kehidupan kami amat membahagiakan;
    Dino ke sungai menangkap ikan,
    Si Seberang makan saya pun makan.
    Kami bertiga tidak pernah bergaduh,
    Kami bergurau setiap hari;
    Tiada keluar perkataan bodoh,
    Kasih sayang kami tidak terperi.
    Bersiar di padang kami bertiga,
    Si Seberang dengan saya sangat gembira;
    Dibawa Dino berjaga-jaga,
    Agar kami terus gembira.
    Ikatan kami amat mesra,
    Kami gembira hidup begini;
    Bersenda gurau gembira sentiasa,
    Saling sayang menyayangi sesama sendiri.
    Indahnya hidup setiap hari,
    Moga bahagia milik kami bertiga;
    Berkasih sayang antara kami,
    Hari-hari berbunga cinta Syurga.
    Karya: PUTRI RIMBA NIAGARA
    26 April 2012
    (PANTUN IMAJINASI KANAK-KANAK KREATIF INI ISTIMEWA UNTUK PERI KECIL PALING CANTIK DEWI SEKAR TANJUNG TERSAYANG)
    • Suka
    • 9t

  • CAKARAWALA SUMBER INSPIRASI SAYA
    (PUISI KANAK-KANAK)
    Saya suka pada bulan karena
    bulan suka senyum pada saya
    Saya suka bintang karena
    bintang tak jemu bersinar
    Saya suka matahari karena
    tanpa matahari hidup saya
    gelap gelita.
    Saya suka pelangi karena
    pelangi menceriakan hidup saya
    Saya suka semua yang ada di cakarawala
    karena semuanya telah memberi inspirasi
    pada saya untuk menghargai Pencipta saya!
    Saya Bahagia
    Hidup saya indah…
    Seindah bulan di langit
    Hidup saya terang
    Seterang bintang bergemerlapan
    Hidup saya ceria…
    Seceria pelangi yang berwarna-warni
    Hidup saya bahagia...
    Sebahagia matahari yang memancarkan
    sinar untuk penghuni bumi
    Hidup saya setia...
    Sesetia pengedaran bumi berputar
    mengikut paksinya.
    Hidup saya aman...
    Seaman planet di galaksinya yang
    berputar mengelilingi matahari mengikut
    orbit masing-masing
    Kalau planet tidak mengikut orbit masing-masing
    sudah pasti berlakulah pelanggaran planet-planet
    di cakarawala. Akan musnahlah segalanya
    Justru saya tidak mahu begitu!
    Yang saya mahu penghuni bumi ini bahagia!
    Dan sentiasa bersyukur kepada
    Tuhan saya Pencipta Semesta Alam!
    Karya Putri Rimba Niagara
    22 Mei 2012
    • Suka
    • 9t

  • PANTUN BERSAHABAT DAN BERCINTA KERANA ALLAH
    Kumahu hidup bagaikan di Syurga,
    Apabila berbicara seperti ahli Syurga;
    Bersahabat mereka impikan Syurga,
    Moga terpilih menjadi ahli Syurga.
    Tiada lebih berharga di dunia ini,
    Mendapat sahabat beroleh hidayah-Nya;
    Biarpun jauh tapi tidak sendiri,
    Saling ingat mengingat dalam Nur Kasih-Nya.
    Tiada diduga perkenalan kita,
    Semuanya kehendak Allah Yang Esa;
    Moga saling berbaik sangka sesama kita,
    Mengeratkan talisiraturrahim mendapat redha-Nya.
    Bersahabat atas dasar kerana Allah,
    Saling berkorban demi redha-Nya;
    Berkorban biar dipandang Allah,
    Kupanjatkan syukur mendapat restu-Nya,
    Seorang sahabat hatinya tulus,
    Sentiasa ingat mengingati;
    Demi persahabatan suci ikhlas,
    Apabila tiada akan diingati.
    Duhai sahabatku yang disanjungi,
    Hidupmu seperti pelangi;
    Apabila bertutur setulus hati,
    Moga dikau menjadi sahabat sejati.
    Hidup penuh keceriaan dalam keikhlasan;
    Perkenalan kita tidak disengajakan;
    Moga persahabatan berkekalan,
    Dibalas Allah dengan keberkatan.
    Jangan dipendam segala perasaan,
    Sahabatmu ini sedia dengari;
    Pasti hidupmu tiada kesepian,
    Agar ceria hidupmu setiap hari.
    Ibumu sakit hatimu bimbang,
    Hatimu pilu bukan kepalang;
    Jasa ibumu takkan hilang,
    Kau jaganya dengan kasih dan sayang.
    Sahabatku kalau itu bagai dikata,
    Akulah sahabat paling bertuah;
    Gembira hati tidak terkata,
    Ikatan persahabatan jangan mengalah.
    Kuucapkan salam perkenalan,
    Untukmu rakan fbku;
    Di alam maya kita disatukan,
    Senyumanmu menghiburkan hatiku.
    Sahabatku kau bagaikan anakku,
    Rangkaian kasih ibumu yang tiada;
    Justeru sentiasa doakan ibumu,
    Budinya membawamu ke alam Syurga.
    Sahabatku yang dikasihi,
    Balaslah cintanya kerana Allah;
    Kerana itu kau akan dihormati,
    Menjadi isteri soleha dalam Rahmat Allah.
    Kita tak boleh menilai diri sendiri,
    Tapi pandanganku kau seorang yang baik;
    Jadikan usia remajamu hidup menyinari,
    Moga dikau menjadi insan terbaik.
    Tiga sahabat wajah berseri,
    Melakukan ibadat umrah seikhlas hati;
    Mendapat keredhaan Allah itu dihajati,
    Murah rezeki panjang umur datanglah lagi.
    Alhamdulillah syukur tidak terucap,
    Kerana dikurniakan sahabat sepertimu;
    Kehadiranmu penyeri hidup,
    Moga sahabat dunia akhirat itu mahuku.
    Semua orang berhak jatuh cinta,
    Kerana itu lumrah manusia;
    Cintamu ditolak jangan terasa,
    Kerana hatinya sudah dimiliki cinta.
    Cintailah dia kerana Allah,
    Cinta seutuhnya membawamu ke Syurga;
    Membalas cintamu kerana Allah,
    Barulah cintamu seperti penghuni Syurga.
    Rupamu menawan seindah budi,
    Tutur katamu menawan hatiku;
    Andai dikau menjauhkan diri,
    Hancur segala ikatan murni.
    Jika cinta telah tertulis di Sana,
    Itulah cinta seutuhnya;
    Kehadirannya membawamu ke Sana,
    Bersyukurlah cintanya cintamu dalam restu-Nya.
    Cintailah pilihanmu kerana Allah,
    Jangan seiring kehendakmu;
    Biarlah seiring kehendak Allah.
    Pasti cintamu tiada rasa jemu.
    Jangan ada benci di antara kita,
    Kerana itu jauh dari rahmat Allah;
    Tutur katamu seperti di Syurga,
    Moga bersama di Syurga dimakbulkan Allah.
    Yang baik itu dari Allah,
    Yang kurang dari diriku sendiri;
    Bertalisiraturrahim kita kerana Allah,
    Tiada langsung perasaan iri.
    Bersahabat bercinta kerana Allah,
    Serasa hidup di alam Syurga;
    Berkasih sayang kerana Allah,
    Nikmat kehidupan seperti di Syurga.
    Karya: PUTRI RIMBA NIAGARA
    22 Mei 2012
    • Suka
    • 9t

  • PANTUN MUHASABAH DIRI
    Orang bijak ingat mati,
    Setiap amalan fikirkan akhirat;
    Keikhlasan beramal itu dihajati,
    Tiada bererti melainkan saham akhirat.
    Upah dari manusia untuk dunia,
    Upah dari Allah untuk dunia akhirat;
    Orang dunia memburu upah hingga hujung dunia,
    Orang beriman memburu saham akhirat.
    Hati panas semua akan menjauhimu,
    Justeru sejukkan hatimu dengan wuduk;
    Akan terpancar ketenangan di wajahmu,
    Biasakan dirimu menjadi tawaduk.
    Biar miskin harta,
    Jangan miskin iman dan budi;
    Miskin harta orang tak kata,
    Kaya budi bawa ke mati.
    Bumi musnah angkara manusia,
    Kerana tidak menghargai bumi;
    Apabila bumi berbicara,
    Bencana datang menyembah bumi.
    Hidup adalah suatu pengambaraan,
    Pabila mati pengembaraan baru bermula;
    Amalan diredhai menjadi bekalan,
    Roh dan jasadmu tenang di alam Syurga.
    Rohmu tidur lena di kuburan,
    Lenamu tidur bagaikan ahli Syurga;
    Permandangan Syurga dilihat penuh kesyukuran,
    Berbahagialah dikau tidur dalam bauan Syurga.
    Ya Tuhan kucintamu bukan kerana SyurgaMu,
    Tapi ingin mendapat keredhaanMu;
    Tabahkan hatiku tidaklah jemu,
    MencintaiMu tika hidup hingga matiku.
    Jantung berdegup seratus ribu kali sehari,
    Kutangisi apabila tidak mengingatiMu;
    Ya Allah sinarkan hidayahmu kepada kami,
    Berzikir dalam senyap itu yang dimahu.
    Berzikir dalam senyap itu mahuku,
    Agar jantung berdegup seiring roh memujiMU;
    HambaMu yang hina ini merayu padaMu,
    Di akhirat nanti terimalah rayuanku.
    Ya Allah berilah aku peluang dan ruang,
    Untuk melakukan kebaikan yang Kau redhai;
    Jangan biarkan syaitan mengambil peluang,
    Mempengaruhi aku hingga ke mati.
    Aku cemburu orang mengingati Allah,
    Kenapa aku tidak begitu;
    Hati tenang mengingati Allah,
    Justeru aku mahukan begitu.
    Hidup memang menyilaukan,
    Kerana kita memerlukan kilauan iman;
    Balasan Syurga atas kesabaran,
    Itulah yang diharapkan orang beriman.
    Duhai kekasih Allah di cintai,
    Balaslah cinta kami ini;
    Pilihlah kami mendapat Syafaatmu nanti,
    Perjuanganmu sentiasa kami ingati.
    Betapa tulus cintamu kepada kami,
    Seharusnya kami balasi;
    Perjuanganmu kami tangisi,
    Shafaatmu di Mahsyar perkenankan nanti.
    Aku terpegun alam ciptaanMu,
    Kesyahduan pemandanganNya hatiku sayu;
    Subhanallah Maha KebesaranMu,
    Kekuasaan!Kebanggaan! Hanya milikMu.
    Allah Maha indah seindah 99 namaNya,
    Seindah dan semerdu KalamNya;
    Apabila menyebut namaNya bergetar jiwa,
    Pabila lupakanNya roh merintah jasad merana.
    Jiwaku meruntun membaca KalamNya,
    Wangian cintaNya meresap dalam roh dan jasadku;
    Terus menangis kerinduan padaNya,
    Balasan cintaNya amat kutunggu.
    Pandanglah aku di dunia ini itu mahuku,
    Wahai Tuhan Semesta Alam;
    Kutakut di akhirat Kau tidak memandangku,
    Tiada berguna tangisan seisi alam.
    Ya Allah berkatilah hidup kami,
    Berilah peluang dan ruang beramal keranaMu;
    Kami mahu bertemu denganMu dalam Kau redhai,
    Moga di akhirat nanti mendapat ihsanMu.
    Karya: Putri Rimba Niagara
    21 Mei 2012
    • Suka
    • 9t

  • PANTUN MUHASABAH DIRI SENDIRI
    Tidurku lena yang panjang;
    Terkeduku bila terjaga dari lena;
    Aku menyesal memanjang,
    Alam barzah menantiku dari lena.
    Aku ketakutan pabila jaga dari lena,
    Air mata penyesalan sudah tiada erti;
    Lenaku di dunia membawaku ke sini,
    Alam barzah yang sedia menanti.
    Datang ke sini tanpa bekalan,
    Aku menyesal terlepas peluang;
    Peluang yang diberiNya kubiarkan,
    Matilah aku dalam bekalan yang kosong.
    Tuhan hidupkan aku ke dunia semula,
    Mahuku berbuat segala amalan;
    Berbuat baik pada Allah jua manusia,
    Agar dapat kutebus segala penyesalan.
    Tapi apakan daya nasibku malang,
    Aku yang menempah nasibku begini;
    Bukan Allah tidak memberiku peluang,
    Ketika hidup aku orang yang rugi.
    Menyesal aku sendiri,
    Merana aku sendiri;
    Kini aku menyendiri,
    Alam barzah meranaku sendiri.
    Oh! Tuhan di pagi yang mulia dan penuh berkat ini
    Kau masih memberi aku peluang untuk aku merebut segala
    peluang amalan sebagai bekalan ke alam barzah.
    Dengan Belas-Ehsan-Mu Tanpa Batas Kau Limpahkan
    Sinar Nur Hidayah Kasih-Mu padaku hingga ke nafas terakhirku agar aku dapat membawa bekalan yang Kau Redhai.
    Amin Ya Rabbal ALamin.
    Karya Putri Rimba Niagara
    22 Mei 2012



  • PANTUN NUR HIDAYAH KASIH
    Allah Allah Allah Kau yang kuPuja,
    Allah Allah Allah Kau yang kuAgungkan;
    Di mana saja Kau tak kulupa,
    CintaMu Maha Agung sentiasa dizikirkan.
    Allah Maha Besar Sebesar BesarNya,
    KuasaMu mengatasi segala yang ada;
    Rugi dunia akhirat jika melupakanNya,
    Yang diburu saham akhirat sebagai membalas cintaNya.
    Maha Suci Allah,
    Kau wujudkan daripada tiada kepada ada;
    Tiada yang mustahil bagiMu Ya Allah,
    Aku pasrah atas segala ketentuanNya.
    Allah dan Muhammad nama yang kupuja,
    Dari lubuk hati bawa ke mati;
    Moga Kalimah Laa ilaaha illallah setiasa dijaga,
    Kerana kalimah itu membawamu ke Syurga nanti.
    Laa ilaaha illallah kumohon keredhaanMu,
    Ya Allah lancarkan lidah mengucapkan di hari nazakku;
    Agar dapat kutinggalkan jasadku dalam redhoMu,
    Rohku tenang bertemuMu Ya Allah Perkenankan doaku.
    Segala ada di langit di bumi kepunyaan Allah,
    Janji Allah semuanya benar;
    Tetapi manusia melupakan Allah,
    Sampai di negeri akhirat baru tahu benar.
    Ya Rasullullah Ya Kekasih Allah,
    Kurindumu terbawa dalam mimpi;
    Perjuanganmu tidak pernah mengalah,
    Terimalah aku mendapat syafaatmu nanti.
    Wangian cintamu pada umatmu seharum kasturi,
    Cintamu pada kami tidak akan dilupai;
    Kasihmu pada kami akan terpatri,
    Dunia dan akhirat menjadi saksi.
    Kelihatan bebayang masjid di tapak tanganku,
    Air wuduk disapukan ke wajahku:
    Moga Nur Hidayah KasihMu terpancar diwajahku,
    Aku bersyukur dalam sujudku.
    Di bumi ini aku bersujud padaNya,
    Dengan penuh keinsafan terimalah taubatku;
    Segala Kerajaan Bumi dan Langit Kau yang punya,
    Di bumi ini juga aku kembali kepadaMu.
    Tika aku bersujud padaMu,
    Serasa Kau hampir denganku;
    Kubersujud penuh kusyuk,
    Moga Kau terima solatku.
    Takbir rukuk dan sujudku keranaMu,
    Kusahut panggillanMu pabila sampai waktu;
    Berkata-kata denganMu roh dan jasadku,
    Moga Kau terimaku menjadi kekasihMu.
    Berzikir memujiMu mengundang rindu,
    Semakin kulafaz ZatMu meresap di qalbu;
    Rohku syahdu dalam sendu,
    Jasadku bersyukur dalam qalbu.
    Membaca KalamMu hatiku pilu,
    Mengalunkan KalamMU penuh syahdu;
    Seolah berada di Taman SyurgaMU,
    Berkata-kata denganMu rasa tak jemu.
    Setelah solat kuberdoa padaMu,
    Mohon Kau perkenankan doaku;
    Kuterus merayu dalam doaku,
    Agar Kau terimaku menjadi kekasihMu.
    Di pagi yang hening ini,
    Munajatku dengan linangan air mata;
    Kutahu Kau mendengar rintihanku ini,
    Kupohon hidayah KasihMu selagi hayatku ada.
    Al-Quran sentiasa di sampingnya,
    Dibaca berulang kali tanpa jemu,
    Setiap surah dihafal dalam mindanya,
    Menjadi peguam bela di kuburmu.
    Tunas pepohon iman dewasa dalam iman,
    Hidup dan mati dipasrahkan kepadaNya;
    Tiada apa yang berharga melainkan kemanisan iman,
    Apabila cinta padaNya mengatasi segalaNya.
    Wajah berseri bak penghuni Syurga,
    Senyuman ikhlas menawan iman;
    Hidupmu ke dunia seperti ahli Syurga,
    Mengundang Hidayah Kasih dalam keimanan.
    Ceriakan hidupmu setiap hari,
    Jadikan sahabat terbaik untuk sahabatmu;
    Setiap hari saling ingat mengingati,
    Hingga ke mati dikenang jasamu.
    Duhai yang dihormati sahabatku,
    Kau menyampaikan ilmu tanpa jemu;
    Moga ilmumu mengusik qalbu,
    Qalbu jasad dan roh rakan-rakanmu.
    Ya Allah Kau Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang,
    Kasih sayangMu tidak terbatas;
    Suburkan hati kami saling sayang menyayang,
    Hanya semata keranaMu kasih yang Teratas.
    Karya: Putri Rimba Niagara
    22 Mei 2012
    • Suka
    • 9t

  • BUKAKAN KHASHAF DZAT CINTA-MU PADAKU YA ALLAH
    Kalbu hanya terpana Dzat CintaNya,
    Segala yang didengar dipandang hanyalah Dia;
    Beruntunglah para pencintaNya,
    MencintaiNya abadi tanpa hentiNya.
    MencintaiNya abadi tanpa hentiNya,
    Degupan jantung seiring zikir padaNya;
    Bicara seiring kalbu moga dikabulkanNya,
    Hidup dan mati hanyalah untukNya.
    Hidup dan mati hanyalah untukNya,
    Tiada yang berharga melainkan cintaNya;
    Siang dan malam pagi dan petang memikirNya,
    Bertahta di hati hanya cintaNya.
    Bertahta di hati hanya cintaNya,
    MelupakanNya seakan terhenti degupan jantung;
    Jasad dan roh tenang bila mengingatiNya,
    Balaslah cintaku duhai Yang Maha Penyayang.
    Balaslah cintaku duhai Yang Maha Penyayang,
    Tangisanku ini takkan berhenti selagi Kau tidak membalasNya;
    Saat ini dan tika ini jiwaku melayang,
    Bersama rindukanku padamu tanpa hentinya.
    Bersama rinduku padamu tanpa hentinya,
    Apalah erti hidup ini,
    Jika Kau menolak cinta sedihnya,
    Sedihnya aku muhasabahlah diri sendiri.
    Sedihnya aku mehasabah diri sendiri,
    Aku hambamu yang banyak kelalaian;
    Duhai Yang Maha Pengampun ampuni aku ini,
    Pengampunanmu sentiasa kuharapkan.
    Pengampunanmu sentiasa kuharapkan,
    Kan kuperbaiki segala yang kurang;
    Kulakukan demimu Ya Tuhan,
    Agar Kau Balas Cintaku Duhai Yang Maha Penyayang.
    Agar Kau Balas Cintaku Duhai Yang Maha Penyayang,
    Dengan KekuasaanMu bukakan Khashaf Cinta DzatMu;
    Agar seluruh hidupku tertumpu hanyalah Kau Yang Maha Penyayang,
    Tiada apa yang lebih bermakna jika kumilik Khashaf Cinta DzatMu.
    Tiada apa yang lebih bermakna jika kumilik Khashaf Cinta DzatMu,
    Biarpun sepenuh bumi emas kau berikan padaku;
    Kalbu tetap terpana dalam Dzat CintakanMu,
    Cinta sepenuh bumi sepenuh kalbu hanyalahMu.
    Dengan RahmatMu Yang Maha Agong Ya Allah ,
    Mulianya kalimah SyurgaMu:
    LaaillaahaillaAllah MuhammadaurRasulullah,
    Kau balaslah cintaku cinta para pecintaMu.
    Amin Ya Rabbal A'Lamin
    Karya: Putri Rimba Niagara
    22 Mei 2012
    • Suka

wwSIAPAPUN KAMU TAK KIRA DI MANA KAMU BERADA KAMU TETAP SAUDARA SEISLAMKU YANG KUKASIHI DUNIA AKHIRAT, DI DUNIA NYATA KITA TAK BERTEMU IN SHAA ALLAH DI SYURGA KITA BERTEMU BERSAMA MEMANDANG WAJAH ALLAH AZZAWAJALLAH BERDEKATAN DENGAN RASULULLAH. ALLAHU AKBAR AAMIIN YA RABBAL A'LAMIIN.'
SALAM CINTA KASIH DAN SAYANG UNTUK PERDAMAIAN SELURUH
DUNIA.
Dengan Ingatan Tulus Ikhlas Daripada,
Ratu Rimba Niagara Pujangga Seribu Zaman,
Srikandi Sastera Raja-Sultan Nusantara @ Pujangga Nusantara
Cinta 5 Benua Malaysia,Indonesia, Brunei, Singapura, Thailand,
202 Negara Dunia & Seluruh Dunia Kecuali Israel,
20 JAMADIL'AWAL 1436H
11 MAC 2015





Orang yang pertama kali dipanggil ke surga adalah orang-orang yang senantiasa banyak memuji Allah baik dalam keadaan lapang atau pun sempitI
{HR Tirmidzi}
Cinta sahabat membawa keceriaan
Cinta disayangi di kala susah dan senang
Cinta sejati kebahagiaan dunia akhirat
Cinta Ilahi Cinta Yang Teratas!

PERTEMANAN TAK TERHINGGA NILAIANNYA SAMPAI ALAM BARZAH
Ratu Yang Bersemayam
aksara puisimu menderu bagaikan
angin ternado menghempaskan rasa
rindu disaat aku duduk termenung
di malam sepi terurai dalam kalbu
walaupun hanya sebatas impian kulalui
rasanya ratu perpuisian dalam aksara puisiku
menjelma bersemayam dalam setiap bait
kubacakan disaat aku menghirup udara segar
dengan cappucino panas menghangat sekujur
tubuhku sepertinya batang pohon terkesima
menantikan belaian kasih pertemanan tak
terhingga nilainya sampai alam barzah
apa gerangan ?puisi kau tuliskan dengan
ketulusan hati terlukiskan dalam hayatku
di mana aku terkapar di batu karang menjulang
di atas langit menyambut kedatangan seorang
ratu rimba niagara tercantolkan di sebuah batang
pohon di sebuah hutan belantara
sungguh kata dan kalimat terurai
terlukiskan dengan nada mengharukan hati
nan permai kucetuskan bahwa penyair
sementara terpesona akan kata semanis madu
terlupakan tidak sampai aku berjalan ke ujung dunia
siamir marulafau 27052013>puisi buat teman
Ya Allah
keluarkan kami dari kegelapan ragu dan
muliakan kami dengan cahaya kefahaman
bukakanlah kami makrifat ilmu,
berilah cahaya pada hati kami
sebagaimana Engkau beri cahaya
kepada matahari dan bulan.
Aamiin Ya Rabbal A'Lamiin.


Mengertikah FPI perjuangan Tan Malaka demi Indonesia merdeka?
Jauh sebelum orang lain mengumandangkan Indonesia merdeka, Tan Malaka sudah melakukannya, hingga dia dibuang pemerintah kolonial Belanda karena dianggap berbahaya. Selama Orde Baru dia dicap komunis dan namanya seolah tenggelam. Rupanya, sampai sekarang sang pejuang itu masih tak boleh tampil di negerinya sendiri, setelah kemarin acara diskusi tentangnya dibubarkan FPI. Baca ulasan selengkapnya : http://mdk.to/oC7F


HIKMAH


Tak ada kejadian kebetulan

Tak ada kejadian sia-sia
Semua hanya bisa terjadi dengan izin Allah
Dan semuanya pasti penuh hikmah
Hikmah tak akan terbaca
Oleh orang yg sarat emosi
Sibuk memanjakan perasaan
Cinta dunia, senang dengan penilaian makhluk
Langka berzikir
Tak mau sungguh-sungguh tafakur
Hikmah yg terbaca
akan merubah suasana hati
Akan mudah merubah perilaku
Dari pedih menjadi syukur
Dari melankolis menjadi semangat
Hikmah mudah terbaca oleh orang yang berhati bersih,
Buah dari kecerdasan akal, Ketulusan hati Dan kesungguhan mencintai Allah diatas segalanya.
JIKA KITA LETAKKAN KEBAHAGIAAN PADA ALLAH KITA AKAN
BAHAGIA DUNIA DAN AKHIRAT TAPI JIKA KITA LETAKKAN KEBAHAGIAAN PADA MANUSIA DIA SENDIRI TIDAK BISA MENJAMINKAN KEBAHAGIAAN UNTUKNYA APA TAH LAGI KITA .
ALLAH SENTIASA ADA BERSAMA DAN MEMBANTU KITA WALAUPUN DI SAAT KITA DISISIHKAN OLEH SEMUA MANUSIA.
BILAMANA ALLAH MEMBANTUMU TIADA SIAPA YANG DAPAT MENGHALANG-NYA SAMADA DI DUNIA ATAU DI AKHIRAT YAKINLAH JANJI ALLAH ITU PASTI !
SEJAK AZALI LAGI KITA SERASI BERSAMA HINGGA KE SYURGAWI KERANA KAULAH PERMATA SYURGA KURNIAAN-NYA YANG AKU SYUKURI. INDAHNYA PERSAHABATAN KITA SEINDAH PELANGI DI MALAM HARI TERIMA KASIH KERANA SUDI HADIR DALAM DUNIA SASTERAKU UNTUK MERIMBUN DAN MELEBATKAN BUAH PEPOHON SASTERAKU DUNIAKU AKHIRATKU AKHIRATMU IN SHAA ALLAH KITA BERSAMA DI SYURGA MENYATUKAN CINTA KITA BERSAMA CINTA ALLAH DAN CINTA RASULULLAH AAMIIN YA RABBAL A'LAMIIN.
'CINTA RASULULLAH KEPADA UMMATNYA TERPATRI SAMPAI SYURGA,'
MUHAMMAD RASULULLAH KEKASIH ALLAH
'INDAHNYA BUDI BERBUNGA IMAN'
As Syakuur الشكور = Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai)
WAHAI JIWA YANG TENANG
Surah Al- Farj 27-30
“Yaa ayatuhan nafsul mutma’inah, irji’i ila Rabiki radiyatan mardiyah, fadhuli fi ‘ibadi, wadhuli Jannati..”
(wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan ikhlas dan diridhoi, masuklah kedalam golongan HambaKU, dan Masuklah kedalam SyurgaKU…).
BERBAIK SANGKA DENGAN ALLAH AZZAWAJALLA
Artinya: Daripada Abu Hurairah r.a, Nabi s.a.w: "Berfirman Allah Azzawajallah: 'Aku berkuasa untuk melakukan apa yang hamba-Ku sangkakan terhadap-Ku. Dan Aku berserta dengannya ketika ia menyebut-Ku (Berzikir kepada-Ku)
(Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
DUNIA YANG HINA
Artinya: Daripada Abu Hurairah r.a, Nabi s.a.w bersabda: "Bukankah dunia ini dilaknati melainkan zikrullah dan apa yang berkaitan dengannya, dan orang yang berilmu atau orang yang menuntut ilmu."
(Riwayat al-Tirmizi)

AKU DICIPTAKAN UNTUKMU
Allah ciptakan aku untuk kamu syukuri
Allah ciptakan kamu untuk aku syukuri
sama-sama menghargai.
KurniaanNya persahabatan yang indah ini
sama-sama harumkan hati
semurni hati Syurgawi
sama-sama berjanji
merealisasikan
hasrat murni
mahu hidup dan mati
sentiasa Allah redhai
agar bila sampai saatnya nanti
dijemputi Ilahi
dalam jiwa dan roh yang tenang diredhai Ilahi
Aamiin moga Allah kabuli
doa ini
Subhanallah indahnya persahabatan ini
semuanya suci ikhlas kerana Ilahi.
Aku diciptakan untukmu,
Ratu Rimba Niagara
16 Sya'ban 1438H
13 Mei 2017
WAHAI JIWA YANG TENANG
Surah Al Fajr
“Yaa ayatuhan nafsul mutma’inah, irji’i ila Rabiki radiyatan mardiyah, fadhuli fi ‘ibadi, wadhuli Jannati..”
Wahai jiwa yang tenang (27), Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diredhai-Nya (28). Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku (29) dan masuklah ke dalam Syurga-Ku (29) - (Al Fajr:27, 28, 29)
Tiada penerangan foto disediakan.

Andreea Petcu - video creator sedang bersama Cruz Ley dan 27 yang lain.

10 Mei 2015 
Kongsi

Setiap 15 Mei Hari Belia Negara,
Untuk menghargai belia berjasa,
Sayangkan belia sayangkan negara,
Pemimpin hargai setiap belia.
Belia dan kerajaan saling memerlukan,
Kerana belia tiang negara,
Belia bekualiti lagi berwawasan,
Pasti cemerlang belia Malaysia.
1


MINDA YANG SIHAT TIADA SEMPADAN MASA ATAU USIA
Mengundi dengan harapan, keputusan dengan kejayaan.
Selamat
datang bakal para barisan kabinet ke Putrajaya.Harapan rakyat tertunai sudah. Syukur Alhamdulillah. Takbir Allahu Akbar!!
Bebegim Bittersweet menyukai kiriman anda dalam Sri Pemangku Adat.: "BERSAMA MEMBINA NEGARA DEMI ANAK CUCU..."


  • SEMUANYA KERANANYA
    Tuluslah dalam berkata
    Tuluslah dalam bersahabat
    Tuluslah dalam bercinta
    Tuluslah dalam berjuang
    Tuluslah dalam beramal
    Semuanya keranaNya
    Insya-Allah Syurga menanti Aamin.
    Karya Putri Rimba.
    23 April 2012
    • Suka
    • 9t
 
Dikongsi dengan Rakan-rakan anda
Rakan
BIDADARI SYURGA SEBAGAI BALASAN CINTAMU
Bila mana kau terdiam
Ini bermakna api cintamu sedang membara
Kepada dia yang kau puja dalam diam
Yang kau cinta dalam bisu
Tanpa menyapa hatimu yang kelam
Kerna cintamu kelam
Segerhana malam tak berbintang
Menanti mu penuh harap
Kedatangan cinta bila menyapa
Dalam diam dalam kelam
Angin rindu datang menyapa
Lalu kau terjaga dari sepi
Malam yang kelam
Bertukar berbulan berbintang
Bergemerlapan
Kau pun suka
Dan kau menangis hiba
Kerna cintaNya adalah lebih hebat
Dari hambaNya yang dijadikan dari
Tulang rusuk kirimu
Tuhan Maha Memakbulkan dan Memahami
KeranaNya kau lebih menghargai cintaNya
Makanya kau Dikirimkan cinta dari
Bidadari Syurga sebagai balasan
Kau mencintaiNya
Setulus hati tanpa tenggelam
Keasyikan cinta pesona dunia.
Karya Putri Rimba.
23 April 2012
1
2 Perkongsian
Kongsi

 
Dikongsi dengan Rakan-rakan anda
Rakan
Mungkin imej 2 orang
Setelah banyak hari perjalanan yang buat hati sayu dan saya belajar tentang kehidupan. Rindunya bidadari saya. Rindu anak-anak. Anugerah Allah dalam hidup. Ayah kenapa menangis. Rindu sangat pada bidadari dan anak ayah. Rindu ayah sangat. Ayah pun rindu anak-anak ayah. Ayah nak jadi baby boleh tak? Nak dukung. Seorang lagi ayah nak terbang. Boleh tak ayah.
Semua anak berlari rindu nak
peluk
. Jap ayah mandi bersih-bersih wangi-wangi. Jap-jap yer anakku. Mana pun kita pergi dalam dunia dan apa orang kata. Pelukan bidadari dan anak-anak mengubati segalanya. Nikmat dari Allah.
Berebut-rebut semua nak kiss ayah dia. Nak hug semua sekali. Rumahku syurgaku.
Bidadari saya walau penat
peluk
saya dan kata jangan sedih abang, Allah kan ada. Kan dia jaga kita dari dulu sampai bila-bila. Allah punya semua. Nanti kita menangis sama-sama dalam doa supaya setiap orang yang kita jumpa bahagia dan kasih sayang hadir dalam setiap keluarga di seluruh dunia - ebitlew
Michanel Az
Kongsi
PADA HARI INI
1 tahun lepas
 
Dikongsi dengan Rakan-rakan anda
Rakan
 
Dikongsi dengan Rakan-rakan anda
Rakan
Kongsi
 
Dikongsi dengan Rakan-rakan anda
Rakan
Tiada penerangan foto disediakan.
Selamat beribadah sahabat2 yg dirahmati Allah — berasa dirahmati.
DOA BUAT SAHABATKU Rabeah Binti Mohd Ali
Bismillahi Rahmanirrahim...
Ya Allah aku memohon dengan keagungan AsmaMu .Muliakanlah sahabatku Rabeah Binti Mohd Ali yang membaca doa ini.
Lapangkanlah hatinya, tenteramkan jiwanya, sehatkan fisiknya, sembuhkan penyakitnya.
Bahagiakan keluarganya.. jadikan anak anaknya Soleh/solehah.Luaskan rezekinya seluas lautan yang Engkau ciptakan.
Lepaskan dia dari hutang piutang.Mudahkanlah segala urusannya Kabulkanlah cita-citanya, dan harapannya Jauhkan dia dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji perkataan kasar dan Jauhkanlah dia dari segala musibah, serta terimalah semua amal ibadahnya dan ampunilah segala dosa2nya.
Jadikanlah SAHABATKU Rabeah Binti Mohd Ali ini penghuni SyurgaMu ya Allah
‎ آمين يا الله
‎ آمين يا رحمن
‎ آمين يا رحيم
‎ أَمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِينْ.


 
Dikongsi dengan Rakan-rakan anda
Rakan
Mungkin imej 1 orang
Anda harus mempercayai apa yang anda lakukan untuk mendapatkan apa yang anda mahukan,
1 Perkongsian
Kongsi
PADA HARI INI
1 tahun lepas
 
Dikongsi dengan Rakan-rakan anda
Rakan
Mungkin imej 1 orang
Semoga Allah melimpahi Rahmat buat Kita semua

SUKSESMU KEBAHAGIANKU SUKSESKU KEBAHAGIANMU,'
Dengan Ingatan Tulus Ikhlas Daripada,
RATU RIMBA NIAGARA
SRIKANDI SASTERA RAJA-SULTAN NUSANTARA @
PUJANGGA SERIBU ZAMAN @
PUJANGGA NUSANTARA CINTA 5 BENUA MALAYSIA/INDONESIA/BRUNEI/SINGAPURA/THAILAND,
202 NEGARA DUNIA & SELURUH DUNIA KECUALI ISRAEL
27 JAMADIL'AKHIR 1436H
17 APRIL 2015

 
Dikongsi dengan Rakan-rakan anda
Rakan
1 Komen
Kongsi
**:** Wahai Penyelamat Hamba Allah Yg Terbaik"FRONTLINER2"Dr, Nurse, 👮 PDRM ATM BOMBA RELA+Sukarelawan'tqvm2u'll AllahsajaMbalas
Kongsi
 
Dikongsi dengan Rakan-rakan anda
Rakan
Kongsi

23 April 2020 
Dikongsi dengan Rakan-rakan anda
Rakan
Tiada penerangan foto disediakan.



"Senjata bagi seorang mukmin ialah doa. Amatlah pelik bagi seseorang yang mempunyai senjata tetapi tidak pernah digunakan untuk melawan musuh. Justeru, banyakkanlah berdoa dan menyuarakan hasrat kepada Allah SWT khususnya di waktu dinihari."
Ucapan Tuan Guru Nik Abdul Aziz Nik Mat, PUTIK, 8 Julai 2010.

 
Dikongsi dengan Rakan-rakan anda
Rakan

2 April 2012 
MERPATI PUTIH UNTUK NEGERIKU
SALAM DAMAI.
1
1 Komen
2 Perkongsian
Kongsi

1 Komen

  • Mempati putih untuk negerimu,
    Mengucapkan salam kedamaian;
    Penuh hormat tanpa jemu,
    Moga semuanya dalam kedamaian.
    • Suka

PADA HARI INI
9 tahun yang lepas


Komen

  • CINTA DAN SAYANGKU KEPADA SELURUH PENGHUNI BUMI
    RELA KUPERTARUHKAN NYAWAKU DEMI MENGHARGAI
    KASIH SAYANG SESAMA KITA
    AGAR SENTIASA BERBELAS KASIHAN
    SALING MEMBANTU SELAGI TERDAYA
    SELAGI MAMPU
    KARENA AKU TAK MAMPU
    KUJADI DARAH DAN AIR MATAKU SEBAGAI TINTA
    AGAR KALIAN BERASA TENANG DAN BAHAGIA
    MENGHARUNGI HIDUP INI...
    SELAGI HIDUP SELAGI ITU KITA DIDUGA
    DUGAAN ITU TANDA ALLAH CINTA KITA
    SELAGI HIDUP
    PINTU SYURGA
    SENTIASA TERUNTUK UNTUK KITA
    YAKINLAH DENGAN RAHMAT KASIH ALLAH KEPADA KITA
    IN SHAA ALLAH AAMIIN
    • Suka

BERTINTA SEPENUH JIWA
Tinta-tinta yang indah berjiwa
Ditulis dengan penuh kasih dan sayang
Untuk dibaca mereka yang tersayang
Agar datang rasa sayang setulus hati keranaNya
Tiada niat untuk menyakiti hati yang tersayang
Bertinta bermadah puisi kerna yang tersayang
Sayang...sayang....sayang...
Ungkapan keajaiban untuk menundukkan hati
Hilang segala keegoan membangga diri
Kerana DIA Maha Penyayang Dari Segala Yang Penyayang
Pakaian Kesombongan adalah hanya untuk DIA
Sebagai manusia apalah ada pada harta dan pangkat
Tapi tiada wujud ehsan sesama manusia
Apa tah lagi mengagungkan kasih sayang padaNya
Kasih sayang sesama insan
Allah ku cinta
Insan kusayang
KeranaNya aku bertinta
Kerana insan kusayang
Cinta dan sayang
Bertinta sepenuh jiwa
Demi CintaNya dan sayang semua
Yang ada di alam semesta ini...
Karya Rha NS
28 Mac 2012

Kehidupan dipenuhi dengan cita-cita disebatikan dengan bunga-bunga cinta suci adalah satu kehidupan di dunia yang begitu indah dan mengasyikkan. Di siang hari diserikan pelangi menceriakan kehidupan dan malam hari di sinari bulan yang memberi senyuman ikhlas padaku. Istimewa untuk teman fb dan teristimewa untuk
pejuang seniku Rufiah kerana kau sumber inspirasiku!
1 Perkongsian
Kongsi
Hajat hati nak jadi perwira,
Apakah daya seorang yang lemah,
Namun begitu bersemangat satria,
Rela kumati demi negaraku.
Kutinggalkan ilmu bukan untuk dibanggai,
Hanya semata kerana Allah dicintai,
Moga pembaca mendoakan kunanti,
Sebar luaskan karya ku ini.
1 Perkongsian
Kongsi
Aku berpantun dengan teman FB ku,
Bukan untuk membangga diri,
Idea tercerna antara mereka dan aku,
Gembiranya hati tidak terperi.
Bersahabat atas dasar keikhlasan,
Bukan untuk mendapat balasan,
Menjalinkan talisilaturrahim tiada alasan,
Moga keberkatan sebagai balasan.
1
1 Komen
2 Perkongsian
Kongsi

Komen

  • Keikhlasan & kejujuran kunci sebuah persahabatan... thanks!!! kerana hadir sebagai sahabatku. Hadirmu meniupkan semangat ke sanubariku... kata-kata perjuanganmu amat ku hargai. Semoga terus bertahan dan berberjaya menggapai IMPIAN diri... amin. Aku setia menanti hasil karyamu... KOTA BUKU... 'KARYAKU! DUNIAKU!
    • Suka



Pantun Teman FB

Aku berpantun dengan teman FB ku,

Bukan untuk membangga diri,

Idea tercerna antara mereka dan aku,

Gembiranya hati tidak terperi.

 

Bersahabat atas dasar keikhlasan,

Bukan untuk mendapat balasan,

Menjalinkan talisiraturrahim tiada alasan,

Moga keberkatan sebagai balasan.

 

Sampaikan mesej biar betul,

Jangan suka menabur fitnah,

Hina menghina patut diperbetul,

Berbudi pekerti tinggi tidaklah musnah.

 

Bahagia hidup saling hormat menghormati,

Bahasa yang sopan pengubat hati,

Sebelum berkata perlu diteliti,

Indahnya bahasa diingat hingga ke mati.

 

Dalam kata-kata ada pahala dan dosa,

Anda pilih yang mana satu,

Kata yang salah tetap berdosa,

Mendapat Syurga itu yang dimahu.

 

Kata-kata indah buat hati jadi tenang,

Seperti berada di Taman Syurga,

Dalam perbalahan tiada yang menang,

Justeru betutur katalah seperti penghuni Syurga.


12

Bersahabat atas dasar kasih keranaNya,
Kasih mengasihi seperti di alam Syurga;
Tidak akan ada kata-kata berbisa-bisa,
Hanya yang ada cinta dan kasih selamanya.
Karya Rha NS
25 Februari 2012
1



Setiap kali ujian datang...senyumlah agar terpadam segala kelukaan di hati.



Semua orang akan rasa sedih jika lalui cabaran dengan seorang diri, cari orang yang boleh bersama susah dan senang kita
Suka
Komen
Kongsi

 

6j 
Semua orang akan rasa sedih jika lalui cabaran dengan seorang diri, cari orang yang boleh bersama susah dan senang kita
  • Moga hadir hambaNya yang sejujur ikhlas menyokong perjuanganku. Aamiin.
    • Suka
    • Balas
    • 1m
  • Inshaa Allah ... Allah akan hadirkan seseorang yang boleh menjadi suporter kita jika kita letak Allah dalam hati saat melalui jalan yang sukar ... ❤👍
    8
    • Suka
    • Balas
    • 5j
    Most Relevant is selected, so some replies may have been filtered out.


'INDAHNYA BUDI BERBUNGA IMAN'
As Syakuur الشكور = Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai)
WAHAI JIWA YANG TENANG
Surah Al Fajr
“Yaa ayatuhan nafsul mutma’inah, irji’i ila Rabiki radiyatan mardiyah, fadhuli fi ‘ibadi, wadhuli Jannati.”
Wahai jiwa yang tenang (27), Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diredhaiNya (28). Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hambaKu (29) dan masuklah ke dalam SyurgaKu (29) - (Al Fajr:27, 28, 29)
BERBAIK SANGKA DENGAN ALLAH AZZAWAJALLA
Ertinya: Daripada Abu Hurairah r.a, Nabi s.a.w: "Berfirman Allah Azzawajalla: 'Aku berkuasa untuk melakukan apa yang hamba-Ku sangkakan terhadap-Ku. Dan Aku berserta dengannya ketika ia menyebut-Ku (Berzikir kepada-Ku)
(Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
DUNIA YANG HINA
Ertinya: Daripada Abu Hurairah r.a, Nabi s.a.w bersabda: "Bukankah dunia ini dilaknati melainkan zikrullah dan apa yang berkaitan dengannya, dan orang yang berilmu atau orang yang menuntut ilmu."
(Riwayat al-Tirmizi)

Fatimah Ismail menyintaiMu lebih dari itu..mengharapkan bunga dari syurga jatuh ke telapak tangan..tatkala berdoa..semuga harumnya merentasi benua....aamiin
Ratu Rimba Niagara Aamin Ya Rabbal A'Lamiin
PETIKAN GALERI & PERPUSTAKAAN RATU RIMBA NIAGARA
TOH PUAN RATU KENCANA SARI @ SRIKANDI SASTERA RAJA-SULTAN NUSANTARA
@ PUJANGGA SERIBU ZAMAN @ PUJANGGA NUSANTARA CINTA 5 BENUA MALAYSIA/INDONESIA/BRUNEI/SINGAPURA/
THAILAND, 202 NEGARA DUNIA & SELURUH DUNIA KECUALI ISRAEL
22 Mei 2021

0 comments:

Post a Comment

 
;