SASTERAKU ANUGERAH-NYA TERINDAH (386) SEHARUM KASTURI SEHARUM CINTAMUPADA HARI INI
8 tahun yang lepas
~~MELATIKU.. AKU KESEPIAN..~~
Melatiku...
Berikanlah aku selimut kasehmu
untuk kumengharungi sepi ini
yang semakin malap di sebalik mimpinya.
Melatiku...
aku tetap merasai kehadiranmu
menyapu airmata yang mengalir ini
membelai hati yang kedukaan
membalut tubuhku dengan cintamu
terasa dakapan kasehmu yang suci
Melatiku...
andainya kau diizinkan kembali
biarlah nafasku bertaut nafasmu
kan kukucup buih rindu ini di bibirmu
kan kuribamu dengan senyuman pelangi
kan kudakapmu dalam gelora asmara
Tapi melatiku...
kau menyepi di sebalik awan
mebiarku nanar kesepian...
resahnya aku kembali hadir lagi...melatiku
PUTERA ARJUNAKU - MELATIMU SUDAH REDHA
Putera Arjunaku...
Untuk apa dibina cinta yang sudah terlerai
Melatimu bukan sekuntum
Di luar sana menanti cintamu nan suci
Siapalah aku di matamu
Siapalah aku di hatimu
Aku rela lepaskan cinta
Yang telah kita bena demi dia
Kekasih lamamu
Aku cumalah sandaran cintamu saja
Siapalah aku di matamu
Siapalah aku di hatimu
Putera Arjunaku
Yang pernah kucinta
Kini cinta itu
Telah diheret
Dalam bara
Gelombang ombak rindu
Menderu-deru
Betapa sakitnya
Merindukanmu
Aku terdera rindukanmu
Tahukah kau sekali aku jatuh cinta
Tiada yang lain di hatiku cuma kamu
Putera Arjunaku...
Tahukah kau
Bagaikan langit menghempapku
Bilamana kau memutuskan cinta
Dan aku terima dengan linangan air mata
Teganya kau begitu Putera Arjunaku
Ingatkah kau...
Janjimu padaku
Untuk bersanding di pelaminan
Taman Firdausi
Hinggakan aku rasa
Dunia ini
Berpelangi cinta setiap hari
Putera Arjunaku...
Kenapa kau setega itu
Merenggut kepercayaanku padamu
Kau yang mula lafazkan cinta
Aku membalas cinta bukan keranamu
Tapi aku membalas
Kerana kau Adam yang kudambakan
Aku berazam menjadi Hawa
Yang setia cinta padamu
Tapi itu cuma ilusi
Yang tak akan jadi kenyataan
Putera Arjunaku
Perpisahan ini atas kehendakmu
Melatimu sudah redha
Yang kau bukan Putera Arjunaku
Yang tercatat di Lauhmahfuz
KARYA RATU RIMBA NIAGARA
24 Sept 2012
PADA HARI INI
8 tahun yang lepas
SURAT SURATKU BUAT PUTRI RIMBA
(surat ke dua, yang ku tulis dengan terburu-buru
di stasiun kereta)
ketika menulis surat ini
aku masih saja seperti biasa
ku harap kau demikian juga
sahabatku…..
cobalah
kau tengadah
barang sesaat
menatap usia muda kita
yang kian menjauh
kalaulah aku mampu
menyatukan matahari
dengan rembulan
tentu akan ku gulung
warna pelangi
keperaduanmu
ku hapus dukamu
dengan tinta jingga
agar kau bernyanyi lagi
diiringi seruling gembala
meneriakkan
duka kita
sahabat
jalan setapak
yang kau lalui dulu
kini telah penuh ilalang
terlalu sulit
untuk menjejakkan kaki
disana
walaupun telah beberapa kali
ku siangi
semak samun itu
tetap tumbuh
dan tumbuh lagi
sampai kakiku terluka
benih padi
yang kau titipkan padaku dulu
telah tiga kali berbuah
anak anakku
menuainya
dengan
keriangan
cuma saja beberapa
syairmu yang panjang
yang kau tulis di memorimu
masih ku simpan
di tumpukan catatanku
dan belum sempat
ku baca
karena segudang
kesibukan
yang tak dapat
kuhindari
hanya ini kabar
yang dapat kusampaikan padamu
dalam suratku kali ini
semoga kau senantiasa sehat
dan beroleh berkah dari yang maha kuasa
sahabatmu : temul amsal ---pku, 24092012.
Like · · Unfollow Post · See Friendship
BALASAN SURATKU UNTUK TEMUL AMSAL
(surat kedua ditulis dengan linangan airmata)
sahabatku Temul Amsal
kau seakan memahami
setiap inci karyaku
setiap patah perkataan
yang kutulis kau fahami
maksud tersirat tersurat
maka dari itu kau memahami
pergolakan jiwaku
apa mahuku
dalam hidup
yang kudambakan
bukan nama yang kucari
bukan gelaran bertahta di hati
bukan sanjungan yang jadi igauan
tapi cukuplah sekadar membaca karyaku
itu sudah memadai
bagi yang memahami
merealitikan ilusi
yang ada di setiap puisi
di setiap apa yang ku karyakan
Temul Amsal sahabatku...
walaupun aku tak tahu
kau itu siapa
pujangga terkenal ke atau pujangga picisan sepertiku
tapi naluri kuberkata
kaulah sahabat
yang sudi hadir
dan sentiasa sudi
untuk membebat luka di hatiku
benih padi yang kusemai
mula menghijau
melambai-lambai ditiup angin sepoi-sepoi bahasa
menanti tuk berbuah lebat
tiba-tiba datang si durjana
menyemburkan racun
penuh api kebencian
entah apa salahku
entah apa dosaku padanya
aku pun tak tahu
aku hanya tergamam
menangis dan menangis
tanpa dugaku
kau datang
memanah si durjana itu
dengan busur anak panahmu
dengan berkata
"kau lebih baik mati
daripada hidup
memusnahkan
impian
sahabatku
yang hidupnya
didambakan
menyemai benih-benih
kasih semurni hati
tuk menjadikan
penghuni bumi
merasakan di bumi ini
tempatnya tinggal ahli-ahli Syurga
yang hidup mereka
berbuat baik pada manusia
berbuat pada pada TUHAN
tapi kau mahu musnahkan
maka inilah padah
kau terima si durja"
Duhai Temul Amsal
terima kasih
kerana sudi
memahami
dunia sasteraku
dunia sastramu
moga kau sukses
dalam setiap
apa yang diusahakan
Aamiin Ya Rabbal A'Lamin
sahabatmu: Rabeah
Ratu Rimba Niagara
Istana Rimba Niagara
Malaysia/Indonesia
24 Sept 2012
PERSANDINGAN III
By: Rajendra Nath Tagore
Berjurai renda doa
tersisip pada putih baju pengantinanmu
melabuh-leret, di kaki waktu
memintal sejalur rindu dari Ismu
Hu Ya Hu
Aku menoleh datangMu
anggun tersenyum, lathifatul qalbi-ku mengharum
Imam menikahi sifat & dzat
dalam tautan erat
terpahat kejab
"...aku terima penuh rela & redha putusMu.."
Pada persandingan tauhid sore itu
asmaraku mengucup sukma paksiMu
berkisar-legar maiy'yah mendekap dakap
merah bibir menguntum pada suak & temu
lidah basah mengering, lalu tertutup
jendela hati Kau buka,
helai-helai jiwa tersingkap
hijab Kau angkat
indera ma'ani-ku sirna
ujudku tiada
segala pandang & wajah menyatu di Ahdiat
jalinan rindu & cinta menyelirat
dua cuma pada makna dalam gejolak maya
Satu selamanya tetap terahsia
dalam Piala Baqa
Rajendra Nath Tagore
PERSANDINGAN DI KANVAS CINTA
PELANGI PURNAMA MALAM
Duhai kanda tercinta....
Cintaku pada Allah Azzawajlalah
Cintaku pada Nabi Muhammad SAW
Cintaku pada cinta yang tercatat di Lauhmahfuz
Catatan di alam ghaib memang ku tak tahu
Tapi kehadiranmu tanpa dugaku
Cintamu hadir membungakan jiwa cintaku
Dan ku yakin itu adalah datang dari kurniaan Allah SWT
Kerana apa ...aku yakin...
Kenapa padamu hatiku terpaut
Kenapa tidak cinta lain yang ada di luar sana?
Kudapat rasa cinta sudah tersurat
Tapi Ketentuan Cinta Ilahi ku tak tahu... kanda
Kerana aku selaku hamba-Nya tetap lemah tentang takdir
Makanya aku cuma bisa berdoa
Agar Cinta Ketentuan Ilahi menyebelahi kita
Moga Allah memakbulkan doaku doamu kanda
Kanda...
Cinta kita setiasa mengalir seperti air terjun Niagara
bukan setakat menghapus kemarau 1000 tahun tapi selagi ada
bulan dan matahari cinta kita akan terus mengalir....
di jiwa pewaris cinta Adam dan Hawa
cinta mencintai hanyalah kerana-Nya
Kanda...
Biarpun kita sudah tiada di dunia ini nanti
Cinta kita seperti cinta
Bidadara & Bidadari yang
Hidup di bumi
Menyeru pada penghuni bumi
Betapa indahnya cinta karena-Nya
Karena setiap takdir cinta Ketentuan-Nya
Diterima dalam redha
Pasti jiwa setiap si pencinta cinta kurniaan-Nya
Jiwanya akan aman damai tenang...
Setenang air di kali Syurga
Kanda...
Samada Ketentuan Cinta menyebelahi kita atau tidak
Di Syurga nanti tiada yang mustahil bagi Allah SWT
Mengandingkan kita sebagai pengantin Syurga
SUBHANALLAH ALHAMDULILLAH ALLHU AKBAR
Kanda...
Setiap malam purnama yang syahdu
Bergemerlapan cahaya bintang
Diserikan dengan pelangi malam
Di kanvas langit malam nan indah...
Kita bergandingan bersama selamanya
Si pemuja cinta kerana-Nya di bumi
Tak jemu-jemu memandang kita
Sambil mengucapkan syukur tanpa henti
SUBHANALLAH ALHAMDULILLAH ALLAHU AKBAR
Dan kita melambaikan tangan kepada mereka
Tanda kita menghargai mereka
Yang menghargai cinta kita tika di dunia dulu
Dan mereka mendoakan kita
Agar saham akhirat kita terus mengalir
Seperti air terjun Niagara
KARYA: RATU RIMBA NIAGARA
24 Sept 2012
cintaku cintamu dibawa mati,
berlainan benua satu hati;
di pondok pantun berpadu hati,
seirama menyulam bahasa hati.
AKU MENCINTAIMU KASIH...
duhai kasih kumencintaimu kasih
demimu
aku sedang berjuang sehabis dayaku
walaupun aku tak berdaya
kucuba juga semampu daya
tak sanggup kumelihat airmatamu
setiap hari akan hadirnya pelangi cinta
memadamkan kedukaanmu
menempuh onak dan duri-duri kehidupan mencengkam jiwamu
andai kejayaanku membuatkanmu bahagia kasih
bisa membuatkan mu tersenyum
akan kuperah kerahkan keringatku
untuk meraih kejayaan
walaupun sudah bertahun
telah kuusahakan menemui kegagalan
namun aku masih percaya dengan janji-Nya ...
bahawa Allah memakbulkan permintaan hamba-Nya
tepat pada waktunya
rezeki Allah itu tanpa had...
jika izin-Nya apa yang kuusahakan berjaya
begitulah rezeki yang kuperolehi tanpa had..
Allahu Akbar doakanlah kasih moga berjaya ushaku
Insya-Allah senyuman pelangi cinta yang kau nantikan
akan hadir bukan lagi fantasi tapi realiti...
ketika itu kasih...
kita sama-sama menyebar luaskan
segala kebaikan yang sama kita cita-citakan
moga Allah swt memakbulkan usahaku tepat pada masa-Nya di kala
cintakan dunia tiada bertahta di hatiku di hatimu kasih...
Aamiin Ya Rabbal A'Lamiin.
AKU HIDUP MEMPERCAYAI KEBAIKAN. ITU SEBABNYA AKU MENCINTAIMU
APABILA PERSAHABATAN TELAH TERJALIN JANGAN PERNAH MEMUTUSKAN WALAUPUN HATI TERLUKA.
"SAHABAT SEJATI RELA SUSAH SENANG BERSAMA SALING MELINDUNGI DAN BERTEDUH DARIPADA HUJAN RIBUT PETIR , TEDUHAN KASIH SEJATI SUCI MURNI INDAH NAN ABADI,"
OH! KODOK
Oh! Kodok!
Oh! Pocot!
kodok melatah
kodok digeletek
oleh dia...oleh dia...
kodok terus melompak
masuk ke kolam
menyelam...nyelam...
sambil menangis
kepiluan
sedu sedan
menangis hiba
kodok memanggil hujan
kwang....kwaaaaang... kwaaaaaaaaang!!!
kwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang!!!!!!
ku......ku........aaaaaaaaaannnnngggg!!!!!
sayup......sayup.....sayup.......
makin lemah......makin lemah.....
suara si kodok tenggelam tak berdaya......
ditenggelamkan oleh dia....dia....dia......
hujan kasihan melihat si kodok
memanggilnya penuh hiba
hujan menyeru petir
petir menyahut seruan hujan
lelangit sambar menyambar
berdentum berdentam sana sini
memberontak si petir
hingga terhentak penghuni bumi
ketakutan menyembunyikan diri
sambil menekup telinga
kerana bunyi
dentuman petir kilat
sambung menyambung tanpa henti
langit hitam pekat
seolah mahu menjelang malam
wal hal baru masuk waktu Asar
impak kilat sambung menyambung
hingga menggeluarkan cahaya
yang menakutkan
panahan petir tepat kena
gagak hitam
sedang berteduh di pohon rendang
bergelimpangan gagak hitam hangus terbakar
bagaikan terkena renjatan letrik
hujan turun selebat-lebatnya
membebat luka di hati si kodok
kerana panggilan si kodok
telah dimakbulkan Tuhan
dan selepas tamatnya hujan
muncullah pelangi
nan indah hingga ke malam hari
terlalu indah...indah...indah
kanvas langit di malam itu....
syukur si kodok
Tuhan masih sayang padanya
Tuhan menjahit luka hati
dengan benang kasih dan cinta-Nya
terima kasih Tuhan Yang Maha Mendengar
terima kasih hujan...
terima kasih petir
terima kasih pelangi
terima kasih ....terima kasih...terima kasih...
syukur Ya Allah
KAU AMAT MEMAHAMI ISI HATI
semua penghuni bumi tanpa terkecuali
semuanya dengan kehendak dan izin-Mu
KARYA RATU RIMBA NIAGARA
1 November 2012
SANTAI-SANTAI AJA DONG
santai-santai aja dong
jangan beratkan fikiran
ceria-ceriakan
fikiran
kusut masai
hingga ide
tak tercerna lagi
gara-gara
tikam menikam
hambur menghambur
hingga lahar
meletus...letus melatah
diratah hingga hilang
mati azam
hingga terlentang KO
kalah mati
mati otak
gila...hahahaha
santai-santai saja dong
jangan beratkan fikiran
jangan ikutkan hati
dalam bicara
nanti makan diri
semuanya berhak
untuk bersuara bisu
jangan bisu
sebelum dibisukan
jangan kaku
sebelum dikakukan
jangan jadi pepatung
rugi merana sendiri
santai-santai saja dong
kita bersuara sama-sama
biarlah pelbagai suara-suara
serak merdu sengau gagap
kita adunkan menjadi satu
pasti bergema
menjadi suara buluh perindu
yang dirindui
oleh peminat
yang menanti
dalam santai-santai aja dong...
KARYA RATU RIMBA NIAGARA
1 November 2012
biarpun engkau
yang selalu kelewatan
yang ada di
negeri antah berantah
adalah pepatung sastra
yang bijaksana
tapi tetap
mematungkan karya
untuk menulis
walaupun sebaris
ayat untuk membela
dibiarkan
caci mencaci
bermaharaja lela
jika ada yang tampil
hanya untuk memanaskan
keadaan yang sudah sedia panas!!!!
inilah dia negeri antah berantah
yang bukan mimpi
tapi realiti
tapi engkau yang
berada di alam mimpi
selama ini aku
hanya bermimpi
punyai teman
sastra yang
hadir selalunya
terlambat
untuk membetulkan
menjahit
hati-hati
yang telah
dirobek-robekkan
dengan begitu kejam!
macamlah aku ini
robot yang tak punya hati dan perasan
maka dengan ini
mulai saat ini
aku akan menjadi pepatung di sini
dan bersuara
jika perlu saja
itu pun dengan bantuan bateri
jika bateri itu telah kucampakkan
ke laut merah
darah....darah...darah...
tetesan pena ku ini
terhenti di negeri antah
berantah buat selamanya
cuma yang dapat ku beritahumu
maafkan aku jika aku pergi
tanpa mengucapkan
selamat tinggal...
KARYA RATU RIMBA NIAGARA
20 Sept 2012
September 20 at 1:37pm · Like
AKU ADALAH PETUALANG
Fiapradita, 20 sep 2012
Ahooyyyyy….
Kapalku mulai merapat
Dalam petualangan tak pasti
Bagiku dunia mimpi
Dan dunia nyata hanya sebatas kertas putih
Dalam dunia antah berantah milikku
Ada pertentangan
Ada pertempuran
Ada perebutan kekuasaan
Ada yang tak peduli akan kejadian
Ahoooyyy…
Aku adalah petualang kehidupan
Bila aku mampu gambarkan dunia mimpi
Dan dunia antah berantah
Karena aku ada didalamnya
Pada masa pekan yang silam
Ada amanat yang dititipkan
Diriku ikut jadi penyelia
Walau bukan ahlinya
Jika mampu kugambarkan carut-marut
Bukan maksud untuk memancing api
Tapi bagi jiwaku yang tak henti menulis
Akan kugambarkan
Apa yang kurasa
Apa yang kulihat
Apa yang kudapat
Ahoooyyyy..
Saat ini jiwaku adalah pengamat
Yang tak berpihak pada siapapun
Hatiku adalah hati rakyat
Jiwaku adalah jiwa rakyat
Darahku adalah darah rakyat
Untuk negeriku….
Perjuanganku tak akan surut
Hati tercabik
Hati tersayat
Hati terkoyak
Akupun merasakan
Namun ku kesampingkan diri
Demi hati rakyatku
Ahoooyyyy
Tanganku tak terulur
Lidahkku jadi kelu
Semua ku kesampingkan
Demi sahabat …. Maafkan…
Karena rakyatku
Negeriku
Memerlukan hati yang masih mencintainya
Negeriku dibangun oleh hati-hati yang tulus
Jika negeriku saat ini gonjang-ganjing
Adalah sebuah pertanda negeriku akan
Menjadi sebuah negeri yang makmur kembali
Dunia mimpi adalah bahasa santun
Yang ingin kuungkap
Tanpa membuat hati-hati rakyat terluka
Bila aku yang terluka biarlah
Itu yang terbaik
Karena aku juga bukan
Yang terbaik
By: Fiapradita
September 20 at 2:01pm · Like
DUNIAKU DUNIAKU
Duniaku duniamu
Adalah dunia yang satu
Bersama mengharap kesejahteraan
Bersama rindukan keadilan
Keadilan sang Pemimpin
Tapi inilah warna warni kehidupan
Hitam-putih selalu ada
Tak lepas dari kebijaksanaan-Nya
Juga kebijaksanan dari Sang Pemimpin
Walau ada yang mampu
Tuk merubah dunia
Sekalipun itu wakil Tuhan
Tak lepas dari kuasa-Nya
Tak lepas dari kebersamaan umat sedunia
Saling tolong menolong
Di dalam kebaikan
By: Muhammad Abdul Rahim
20 Sept 2012
KARYA: FIAPRADITA & MUHAMMAD ABDUL RAHIM & RATU RIMBA NIAGARA
24 Sept 2012
HANTARAN DI HARI PERSANDINGANMU
Kompang dipalu
bertalu-talu
sambil berlagu
di hari persandinganmu
yang penuh gilang gemilang
dengan disaksikan ramai tetamu
mengunjungi hari kebahagiaan dirimu.
Tapi hatiku
berlagu pilu, sayu
melihat dirimu
di atas pelamin angananku
bercucuran airmataku
tersayat pilu, sendu
merestuimu tanpa kerelaan hatiku.
Kulihat dirimu
sungguh ayu
dengan songket sedondonan baldu biru
hadiah pemberianku
untuk engkau dan suamimu
di hari kematian cintaku
berwardah sendu dan pilu di hatiku.
Karya : Sazalee Sulaiman
3 April 2012
CINTA SEHARUM KASTURI SEHARUM CINTAMU
Duhai kekasih yang bukan kekasihku lagi...
Bukan sengaja aku mendustakan cintamu
Aku tak rela berbagi kasih antara kau dan dia
Dulu iya kau memang kucinta sepenuh hati
Kau kurindu dan kusayangi
Kita berjanji untuk sehidup semati
Mematri kasih hingga ke Syurgawi
Tapi apakan dayaku
Kasih kita tak kesampaian
Kau yang melepaskan cinta
Demi perjuanganku dan mu jauh berbeda
Aku akur kehendakmu
Biarpun hati kuterlara pedih sedih perih
Aduhai teganya dikau pada cinta kita
Tahulah aku bukan salah dirimu
Kerna kau tak mahu sama-sama kecewa
Kuterima suratan takdir cinta dengan hati yang rela
Di hari persandinganku kupakai songket sedondon biru
Pemberian darimu tanda ku menghargaimu
Biarpun kutahu deritanya hatimu
Kerna anganan pengantinmu musnah
Bersama kematian cintamu
Berwadah sendu dan pilu di hatimu yang terluka
Dan aku di pelamin
Tertunduk syahdu
Tak sanggup kumelihat kamu
Yang dirundung duka
Pelamin anganku indah bersulam cinta suci
Pelamin anganmu musnah dek pengkebumian cinta terakhir kita
Terimalah takdir ini
Kerna takdir cinta adalah milikNya
Percayalah Allah menyediakan
Cinta yang terbaik untukmu
Cinta seharum kasturi seharum cintamu
Karya Ratu Rimba Niagara
3 April 2012
0 comments:
Post a Comment