Aashiq al-Rasul <-----visit this page, click on Like to be added and share to show some support.
“The high-minded man must care more for the truth than for what people think.”
#Aristotle
انقطاع التيار الكهربائي يتسبب في وفاة عروسين بعد ساعة من زفافهما !!
ولكن الغريب ماشى الشىء الذى أدى إلى موتهم ..
لن يخطر على بال أحد السبب...
See More
Tak di Kenal Di Bumi
Termasyhur di Langit
UWAIS AL-QORNI
Di Yaman, tinggalah seorang
pemuda bernama Uwais Al
Qarni yang berpenyakit sopak,
tubuhnya belang-belang.
Walaupun cacat, ia adalah
pemuda yang soleh dan sangat
berbakti kepadanya Ibunya.
Ibunya adalah seorang wanita
tua yang lumpuh. Uwais
senantiasa merawat dan
memenuhi semua permintaan
Ibunya. Hanya satu permintaan
yang sulit ia kabulkan.
"Anakku, mungkin Ibu tak lama
lagi akan bersama dengan
kamu, ikhtiarkan agar Ibu dapat
mengerjakan haji," pinta
Ibunya. Uwais tercenung,
perjalanan ke Mekkah sangatlah
jauh melewati padang pasir
tandus yang panas.
Orang-
orang biasanya menggunakan
unta dan membawa banyak
perbekalan. Namun Uwais
sangat miskin dan tak memiliki
kendaraan.
Uwais terus berpikir mencari
jalan keluar. Kemudian, dibelilah
seeokar anak lembu, Kira-kira
untuk apa anak lembu itu?
Tidak mungkinkan pergi Haji
naik lembu. Olala, ternyata
Uwais membuatkan kandang di
puncak bukit. Setiap pagi beliau
bolak balik menggendong anak
lembu itu naik turun bukit.
"Uwais gila.. Uwais gila..." kata
orang-orang. Yah, kelakuan
Uwais memang sungguh aneh.
Tak pernah ada hari yang
terlewatkan ia menggendong
lembu naik turun bukit. Makin
hari anak lembu itu makin
besar, dan makin besar tenaga
yang diperlukan Uwais. Tetapi
karena latihan tiap hari, anak
lembu yang membesar itu tak
terasa lagi.
Setelah 8 bulan berlalu,
sampailah musim Haji. Lembu
Uwais telah mencapai 100 kg,
begitu juga dengan otot Uwais
yang makin membesar. Ia
menjadi kuat mengangkat
barang. Tahulah sekarang
orang-orang apa maksud Uwais
menggendong lembu setiap
hari. Ternyata ia latihan untuk
menggendong Ibunya.
Uwais menggendong ibunya
berjalan kaki dari Yaman ke
Mekkah! Subhanallah, alangkah
besar cinta Uwais pada ibunya.
Ia rela menempuh perjalanan
jauh dan sulit, demi memenuhi
keinginan ibunya.
Uwais berjalan tegap
menggendong ibunya tawaf di
Ka'bah. Ibunya terharu dan
bercucuran air mata telah
melihat Baitullah. Di hadapan
Ka'bah, ibu dan anak itu berdoa.
"Ya Allah, ampuni semua dosa
ibu," kata Uwais. "Bagaimana
dengan dosamu?" tanya ibunya
heran. Uwais menjawab,
"Dengan terampunnya dosa Ibu,
maka Ibu akan masuk surga.
Cukuplah ridho dari Ibu yang
akan membawa aku ke surga."
Subhanallah, itulah keinganan
Uwais yang tulus dan penuh
cinta.
Allah SWT pun
memberikan karunianya, Uwais
seketika itu juga disembuhkan
dari penyakit sopaknya. Hanya
tertinggal bulatan putih
ditengkuknya.
Tahukah kalian
apa hikmah dari bulatan
disisakan di tengkuk? itulah
tanda untuk Umar bin Khattab
dan Ali bin Abi Thalib, dua
sahabat utama Rasulullah SAW
untuk mengenali Uwais.
Beliau berdua sengaja mencari
Uwais di sekitar Ka'bah karena
Rasullah SAW berpesan "Di
zaman kamu nanti akan lahir
seorang manusia yang doanya
sangat makbul. Kamu berdua
pergilah cari dia. Dia akan
datang dari arah Yaman, dia
dibesarkan di Yaman. Dia akan
muncul di zaman kamu, carilah
dia. Kalau berjumpa dengan dia
minta tolong dia berdua untuk
kamu berdua."
"Sesungguhnya Allah
mengharamkan atas kamu,
durhaka pada ibu dan menolak
kewajiban, dan meminta yang
bukan haknya, dan membunuh
anak hidup-hidup, dan Allah,
membenci padamu banyak
bicara, dan banyak bertanya
demikian pula memboroskan
harta (menghamburkan
kekayaan)." (HR. Bukhari dan
Muslim)
0 comments:
Post a Comment