Wednesday 19 September 2018

BUDI DISEMAI BAKTI DITUAI (388) CAHAYA BULAN CINTA


BUDI DISEMAI BAKTI DITUAI (388) CAHAYA BULAN CINTA
CAHAYA BULAN CINTA
Kanda...
Tengok lah di balik bukit rimba di sana
Bulan berbentuk cinta
Indah kanda...
SUBHANALAH ..terlalu indah
Seindah cinta kita...
Tasik yang tenang ini
Berkilau-kilauan di simbahi
Cahaya bulan cinta...
Kita disimbahi cahaya bulan
Kita seperti Adam & Hawa
Berda di tasik Syurga
Memadu kasih
Memadu asmara
Menghayati panaroma
Kanvas yang indah ini
Kita sama-sama memuji
Kebesaran Tuhan
Tiada siapa dapat menandingi-Nya
Beginilah barangkali
Adam dan Hawa
Memadu cinta di Syurga
Dalam panorama yang
Indah ...indah...indah...
Hingga terlalu sukar untuk diterangkan
Kanda...
Kita seperti pasangan angsa putih
Berada di tasik Syurga
Air tasiknya dingin dan tenang
Yang didengari
Gemersik angin sepoi-sepoi bahasa
Kedengaran zikrullah
Yang merdu
Selari dengan keterpesonaan
Panorama kanvas ciptaan Tuhan
Kanda...
Terima kasih
Mengikat cinta kita
Dalam redha-Nya
Sudi menjadikan dinda bidadarimu
Cinta kita indah seindah cinta
Adam & Hawa
Memadu kasih di Syurga
Mamadu cinta di dunia
Terpatri cinta di Syurga
Kanda...Syukurlah
Kerana cinta kita
Sudah tercatat
Di Laumahfuz
Sejak Azali lagi.

Karya Ratu Rimba Niagara
19 Sept 2012

OMBAK LAUTAN MERADANG PARAH
Saat airmata malaikat menghujani bumi..
menyelimuti segenap pilu kalbu..
membasahi gelisah tanah..
dan membasuh bayang senja..
mungkin sedu sedan dedaunan begitu ringkih..
mengalun menawan dalam aroma badai..
tak ubahnya sayap malaikat yang patah..
sungguh betapa wangi anyir darah..
seribu anyelir pun rimbun hutan cemara..
takkan pernah mampu meneduhkan gurun jiwa
yang betapa panas tanpa cumbuan hujan..
layaknya malam tanpa rembulan..
redup nafas kian gersang..
pelukan gelap kian hangat..
dalam rintihan senyap..
seraya milyaran gemintang yang dipasung mega-mega..
adalah sunyi dermaga yang menemani serpihan doa-doa..
bersama bingkai debu dalam balutan sendu..
Tuhan..
tutup saja kedua mataku..
hentikan saja denyut nadiku..
musnahkanlah saja aku..
seperti Engkau membenamkan mentari dalam dekapan kelam malam..
seperti Engkau menyayat perih gemawan hingga mendung menangis lirih..
seperti Engkau menghancurleburkan tubuh meteor hingga menjadi kepingan cahaya..
luruh dan musnah dalam pelukan langit bumi...
sengau kepak kemarau...
bagai bisik jantung yang kian lemah..
pun ombak lautan meradang parah...
retakan hati..
tanggal perlahan..
seiring mawar yang terbakar...
dan sesak kabut yang menebal.............
By: Raden Sadhewa
DUHAI YANG MERINTIH KECEWA CINTA
By Ratu Rimba Niagara
Aduhai yang merintih kecewa cinta
Bunga bukan sekuntum
Kumbang bukan seekor
Kenapa karna cinta tak terbalas
Kau minta pada Tuhan
Tamatkan saja nyawamu
Adakah itu tandanya cinta sejati
Bangunlah suara kecewa cinta
Pulanglah ke pangkal jalan
Pulanglah kepada Cinta Yang Hakiki
Cinta kepada Tuhan Yang Mencipta Cinta
Dia Maha Tahu siapa yang terbaik untuk memiliki cintamu
Usah dikenang cinta bukan milikmu itu
Percayalah dengan janji Allah
Janjinya pasti
Janji manusia memakan diri sendiri
Makanya janganlah kau kecewa lagi
Ku pasti cinta bidadari Syurga
Sedang menantimu
Asalkan kau sabar menanti dalam doamu yang tak putus
Biarpun di dunia tidak kau miliki cinta Sang Bidadari ...
Di Syurga pasti menunggumu
Asalkan cintamu pada Pencipta Cinta
Penciptamu juga kau letakkan tempat yang pertama
Pasti jiwamu tak galau
Pasti jiwamu tenang
Setenang air di kali Syurga
Insya-Allah bidadari dunia akhirat
Sebagai balasan cintamu pada Ilahi
Aamin Ya Rabbal A'Lamin
KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
15 Jun 2012
June 15 at 8:30pm · Like
(GRUP PUISI CINTA ILAHI)
26 Jun 2012
SEORANG KANDJENG PANGERAN HARYO
By: Kandjeng Pangeran Adipati Wahyuningrat:
Seorang Kandjeng Pangeran Haryo/ KPH menuturkan bahwa ada 3 (tiga) ciri utama para Bangsawan, yakni ; Pertama, ia akan selalu saling mendoakan, saling nasehat menasehati, dan merentangkan jalan kebajikan.. Kedua, ia akan saling memberikan hadiah, berupa cinderamata, memenuhi harapan2 saudaranya dan bersegera membantunya bila dibutuhkan. Ketiga, ia akan selalu mengikat tali persaudaran, baik dengan pernikahan, kekerabatan, dan saling mengunjungi.. Salam wa rahmah..
INSTITUSI DIRAJA MELAYU SENUSANTARA AKAN SENTIASA HIDUP!
Itulah jiwa seorang Kandjeng Pangeran Haryo...
Kerana ciri itulah tuanku berdarah pangeran berjiwa rakyat dan pahlawan rakyat yang hidupnya adalah untuk rakyat ...
kemewahannya adalah untuk rakyat dan sanggup mempertaruhkan nyawanya demi rakyat dan kemerdekaan negaranya yang tercinta!!!
DAULAT TUANKU!
HIDUP INSTITUSI DIRAJA!
KAMI SENTIASA BERSAMA TUANKU!
INSTITUSI DIRAJA MELAYU SENUSANTARA AKAN SENTIASA HIDUP
SEJAK DULU KINI DAN SELAMANYA
SELAGI IZIN-NYA
KARYA RATU RIMBA NIAGARA
18 Sept 2012


RATU RIMBA NIAGARA BERBALAS PUISI DENGAN LAILA SITUS AHLI GRUP
KATA HATI LEWAT PUISI NUSANTARA
Lambai Angin
By: Laila Situs
Simpang,bersemi dalam kuncup senja sunyi
Menari dalam intip-intip fajaran pagi
Melari,dibawah garis-garis pena lukis yang hadir dalam renta berpijak melodi lingsir
Layung,menepi bersemikan seribu kunang berdetak diri.
Bersayap, dan lambai beranginkan mantra sunyi.
Ratu Rimba Niagara membalas puisi Laila Situs
Lambaian Rindu.
Lambaian rindumu
memanggil-manggilku
di kala aku memandang laut terbentang luas
lambaianmu beranginkan mantra sunyi
kau kirimkan sayap rindu
aku terima sayap rindu
hilang rindu
dan aku membaca matra sunyi
dengan linangan air mata
matra sunyi itu
kulemparkan ke laut
bersama sayap rindumu
kerana sayap rindumu
kerana matra rindumu
membuatkan aku bertambah rindu
rindu dalam sunyi
yang membungkam jiwa lara
yang tak bisa diobati dengan
apapun rindu
Kecuali
Rindu pada-Nya...
Pasti terbalas rindu
Tanpa ragu
Tanpa sangsi
Begitu hebatnya rindu pada-Nya...
KARYA RATU RIMBA NIAGARA
19 Sept 2012
RATU RIMBA NIAGARA BERBALAS PUISI DENGAN AHLI
GRUP DIALOG RUMAH SASTRA BORNEO
Andai
By: Cahaya Rembulan Perak
andai saja senja yang basah
masih menyimpan seribu kisah
dan liku jalan yang diperciki rinai
masih menyimpan jejak kita
barangkali aku masih di sini
dan kita masih menautkan jemari
dalam getar rindu
yang aku tak pernah bisa berhenti...
By: Cahaya Rembulan Perak
Cahaya Rembulan Perak
RATU RIMBA NIAGARA MEMBALAS PUISI CAHAYA BULAN PERAK
DIA MENCIPTA ALAM SEBEGINI INDAH
bila sama-sama rindu
dan semuanya rindukan puisi
puisi rakan-rakan semua
barulah hilang rindu ini...
Apabila rindu ini hilang...
Kita akan sering bercanda
Bercanda tentang puisi
Nan indah-indah
Kita bersama menghayati
Keindahan alam ciptaan Tuhan
Lagi kita lihat penuh syahdu
Penuh keinsafan
Betapa Bijaksana-Nya Dia
Mencipta alam sebegini indah
Seindah taman-taman Syurga
Tak jemu dipandang
Tak jemulah
Kita Memuja-Nya
SUBHANALLAH ALHADULILLAH ALLAHU AKBAR
KARYA RATU RIMBA NIAGARA
18 Sept 2012
ADINDA KEKASIHKU
Helin Supentoel
"Adinda"
Adinda, kekasihku
engkau benar sepucuk mawar putih ditaman seribu bunga
merekah pancarkan pesona cahaya tiada kepudaran
biarlah kuukir syair bisu dari tepisan bara yang membakarku dengan lembut seperti sutra tertenun oleh jemari-jemari kasih
lantas disetiap baitnya kuterakan makna-makna perjumpaan basah
saat diriku menjadi tangkai dan duri-durimu
Adinda, kekasihku
andai benar engkau rela kupinta menjadi sekuntum bunga abadi
pastilah disela-sela keabadian itu kan tumbuh keharuman saat pagi menyapa
saat bulir-bulir embun merayap diruas-ruas jeruji jendela
sesekali menghakimi dengan setangkup kemuliaan yang jernih
yang baru saja menawan pesona malam dalam kegelapan
"jadilah sepasang angsa saja jangan sekuntum mawar dan tangkai serta duri-durinya"
mendengar bising embun menyergap berjuta bunyi keresahan
dilapak keberangusan aku menghujat diri sendiri
seperti udara pada ruang tiada sela
menghukum kenistaanku
"benar kita menjadi sepasang angsa saja menari dilautan tenang
sembari memainkan airnya untuk kita basuh diri"
Adinda, kekasihku
bila suatu hari samudra kan cemburu menjadi tempat kita berenang
dan badai menenggelamkan benang-benag kasih dikedalamannya
pastilah itu bukan segala pinta kita berdua mengubur kemanisan
namun semestalah yang sedang bersandang cerita
bahwasanya kita tercipta sama-sama menjadi bayang-bayang
mengambang
Ngawi, 24 Agustus 2012


"Kekanda"
Kekanda...
mawar putih
yang kekanda pilih di taman seribu bunga
telah hilang serinya
ditelan halilintar tanpa ehsan
ditelan mega senja karna ehsan
maafkan adinda... kekanda...
cinta yang kita bina
atas dasar cinta suci abadi
telah tiada arti lagi
hatimu retak beribu
hatiku retak beribu-ribu
kekanda lalui dalam duka
adinda lalui dalam nestapa
lirih perih pedih
semuanya dirasai
dalam redha
yang cinta kita adalah
Ketentuan-Nya
kita tidak pernah merancang
untuk saling mencintai
dan kita tidak pernah
merancang untuk saling menyakiti
akhirnya membawa perpisahan yang luka melukai
kekanda...
mencintaimu setulus hati karena-Nya
adalah satu pengalaman yang amat indah
untuk adinda
rangkaikan kata-kata puisi
tentang cinta Adam pada Hawa
betapa Allah memahami kesunyian Adam...
makanya diciptakan Hawa untuk Adam
Adam setia pada Hawa
Hawa setia pada Adam
Kerana Hawa dicipta untuk Adam
Adam menghargai Kurniaan Tuhan
Menciptakan Hawa untuk Adam
Kekanda...
Hawa diciptakan untuk Adam
bukan untuk berpisah
tapi cinta kita terpisah juga akhirnya
bukan tidak mensyukuri Kurniaan cinta dariNya
tapi memahami Takdir Cinta Adalah KetentuanNya


Karya Ratu Rimba Niagara
24 Ogos 2012
6 Syawal 1433H


PENANTIAN SUDAH BERAKHIR

Penantian
yang lesu bisu
membosankan menjemukan
Penantian
kelam malap gulita
ditelan kabus malam
Penantian
yang sabar dalam ikhlas
akhirnya datang
pelangi cinta
di hatimu di hatiku
itulah penantian
puisi cintamu cintaku
berpadu di awan jingga
menyatakan penantian sudah berakhir

Karya Ratu Rimba Niagara
31 Ogos 2012


TAKDIR CINTA ADALAH KETENTUAN-NYA

Jangan takut kehabisan jodoh.
Kalau Anda berkualitas, cinta yang berkelas akan datang dengan sendirinya.
Mario Teguh – Loving you all as always


CINTA SEJATI ANGSA PUTIH

Keunikan angsa putih
bilamana menetas
angsa putih terus mencari pasangannya
bila bertemu itulah cinta sejatinya
tidak akan ada gantinya selepas itu
andai cinta sejatinya mati
dia juga akan mati
cinta sehidup semati
cinta sejati cinta abadi sehingga hujung nyawa
Masya Allah kelebihan yang Allah berikan kepada
Cinta Angsa Putih Cinta Sejati Hati
ke mana pergi bersama mengindahkan dunia cinta
bagi mereka yang menghargai Cinta Kurniaan Ilahi


Karya Ratu Rimba Niagara
8 Zulkaedah 1435H
3 September 2014


SEGALA TAKDIR DALAM KETENTUAN-NYA

jauh di mata dekat di hati
dekat di hati jauh di mata
hatiku hatimu
dalam genggamanNya
segala takdir
adalah KetentuanNya


Karya Ratu Rimba Niagara
6 Sept 2012


Jika Allah matlamat cinta kita akan berusaha sedaya mungkin menjadikan realiti.
Cinta yang membuatkan kita mencintai Allah lebih daripada cinta itulah cinta yang terindah dan membahagiakan iman.

CINTA TAK SEMESTINYA MEMILIKI TAKDIR CINTA ITULAH CINTA YANG DIMILIKI.

Lambai Angin
By: Laila Situs
Simpang,bersemi dalam kuncup senja sunyi
Menari dalam intip-intip fajaran pagi
Melari,dibawah garis-garis pena lukis yang hadir dalam renta berpijak melodi lingsir
Layung,menepi bersemikan seribu kunang berdetak diri.
Bersayap, dan lambai beranginkan mantra sunyi.
Ratu Rimba Niagara membalas puisi Laila Situs
Lambaian Rindu.
Lambaian rindumu
memanggil-manggilku
di kala aku memandang laut terbentang luas
lambaianmu beranginkan mantra sunyi
kau kirimkan sayap rindu
aku terima sayap rindu
hilang rindu 
dan aku membaca matra sunyi
dengan linangan air mata
matra sunyi itu 
kulemparkan ke laut
bersama sayap rindumu
kerana sayap rindumu
kerana matra rindumu
membuatkan aku bertambah rindu
rindu dalam sunyi 
yang membungkam jiwa lara
yang tak bisa diobati dengan
apapun rindu
Kecuali
Rindu pada-Nya...
Pasti terbalas rindu
Tanpa ragu 
Tanpa sangsi
Begitu hebatnya rindu pada-Nya...
KARYA RATU RIMBA NIAGARA
19 Sept 2012
Lambaian Rindu.
Lambaian rindumu
memanggil-manggilku
di kala aku memandang laut terbentang luas
lambaianmu beranginkan mantra sunyi
kau kirimkan sayap rindu
aku terima sayap rindu
hilang rindu
dan aku membaca matra sunyi
dengan linangan air mata
matra sunyi itu
kulemparkan ke laut
bersama sayap rindumu
kerana sayap rindumu
kerana matra rindumu
membuatkan aku bertambah rindu
rindu dalam sunyi
yang membungkam jiwa lara
yang tak bisa diubati dengan
apapun rindu
Kecuali
Rindu pada-Nya...
Pasti terbalas rindu
Tanpa ragu
Tanpa sangsi
Begitu hebatnya rindu pada-Nya...
KARYA RATU RIMBA NIAGARA
19 Sept 2012




KAULAH HAMBA BERJIWA HAMBA
Siapapun kamu
di sisi Tuhan tiada berbeda
yang membedakan ketakwaanmu
Siapapun kamu
di sisi Tuhan tiada berbeda
yang membedakan keimananmu
Siapapun kamu 
di sisi Tuhan ada bedanya
jika kamu sombong dan bongkak dengan-Nya
pakaian sombong hanya untuk-Nya
makanya sebesar mana noda dan dosamu
DIA Maha Pengampun
jika pakaian sombongmu itu
kau hanyutkan ke laut merah membara-bara
lalu pakaian sombong mu itu hangus terbakar
baru hilang sombongmu itu
dan jadilah kau hamba yang tawauduk
maka bilamana rohmu keluar dari jasad
dibalut dengan kain kapan putih
wanginya dapat dihidu seluruh 
penghuni bumi dan langit
dan bumi mengucapkan
"selamat datang duhai hamba...
izinkan kupelukmu dalam dakapan
penuh syahdu kaulah hamba berjiwa hamba...
kain kapan yang membalut tubuhmu ini
adalah pakaian Syurga yang Allah kirimkan
untukmu sayang berkat kau menghanguskan 
pakaian sombongmu di kala kau hidup."
KARYA RATU RIMBA NIAGARA
19 Sept 2012




Andai
By: Cahaya Rembulan Perak
andai saja senja yang basah
masih menyimpan seribu kisah
dan liku jalan yang diperciki rinai
masih menyimpan jejak kita
barangkali aku masih di sini
dan kita masih menautkan jemari
dalam getar rindu
yang aku tak pernah bisa berhenti...
By: Cahaya Rembulan Perak
Cahaya Rembulan Perak
RATU RIMBA NIAGARA MEMBALAS PUISI CAHAYA BULAN PERAK
DIA MENCIPTA ALAM SEBEGINI INDAH
bila sama-sama rindu
dan semuanya rindukan puisi
puisi rakan-rakan semua
barulah hilang rindu ini...
MENCIPTA ALAM SEBEGINI INDAH
Apabila rindu ini hilang...
Kita akan sering bercanda
Bercanda tentang puisi
Nan indah-indah
Kita bersama menghayati 
Keindahan alam ciptaan Tuhan
Lagi kita lihat penuh syahdu
Penuh keinsafan
Betapa Bijaksana-Nya Dia
Mencipta alam sebegini indah
Seindah taman-taman Syurga
Tak jemu dipandang
Tak jemulah
Kita Memuja-Nya
SUBHANALLAH ALHADULILLAH ALLAHU AKBAR
KARYA RATU RIMBA NIAGARA 
18 Sept 2012
(GRUP DIALOG RUMAH SASTRA BORNEO)
19 Sept 2012
6 tahun yang lepas
Lambaian Rindu.
Lambaian rindumu
memanggil-manggilku
di kala aku memandang laut terbentang luas
lambaianmu beranginkan mantra sunyi
kau kirimkan sayap rindu
aku terima sayap rindu
hilang rindu
dan aku membaca matra sunyi
dengan linangan air mata
matra sunyi itu
kulemparkan ke laut
bersama sayap rindumu
kerana sayap rindumu
kerana matra rindumu
membuatkan aku bertambah rindu
rindu dalam sunyi
yang membungkam jiwa lara
yang tak bisa diubati dengan
apapun rindu
Kecuali
Rindu pada-Nya...
Pasti terbalas rindu
Tanpa ragu
Tanpa sangsi
Begitu hebatnya rindu pada-Nya...
KARYA RATU RIMBA NIAGARA
19 Sept 2012
6 tahun yang lepas
KAULAH HAMBA BERJIWA HAMBA
Siapapun kamu
di sisi Tuhan tiada berbeda
yang membedakan ketakwaanmu
Siapapun kamu
di sisi Tuhan tiada berbeda
yang membedakan keimananmu
Siapapun kamu
di sisi Tuhan ada bedanya
jika kamu sombong dan bongkak dengan-Nya
pakaian sombong hanya untuk-Nya
makanya sebesar mana noda dan dosamu
DIA Maha Pengampun
jika pakaian sombongmu itu
kau hanyutkan ke laut merah membara-bara
lalu pakaian sombong mu itu hangus terbakar
baru hilang sombongmu itu
dan jadilah kau hamba yang tawauduk
maka bilamana rohmu keluar dari jasad
dibalut dengan kain kapan putih
wanginya dapat dihidu seluruh
penghuni bumi dan langit
dan bumi mengucapkan
"selamat datang duhai hamba...
izinkan kupelukmu dalam dakapan
penuh syahdu kaulah hamba berjiwa hamba...
kain kapan yang membalut tubuhmu ini
adalah pakaian Syurga yang Allah kirimkan
untukmu sayang berkat kau menghanguskan
pakaian sombongmu di kala kau hidup."
KARYA RATU RIMBA NIAGARA
19 Sept 2012
6 tahun yang lepas
kalau itu kemahuan mu,
aku relakan perpisahan ini;
aku nggak tega kau begitu,
kerana sikapmu remuk hati ini.

AKULAH JUARA PENYAIR ALAM MAYA
Duhai sahabatku...
Selama ini hidupku
Selalu saja mengalah
Kubiarkan saja mereka memijak
menghenyakku sesuka hati tanpa melawan....
aku rela menangis terlara duka...
Setiap kebaikan yang kubuat pada mereka najis yang dilempar
Adakah adil bagiku untuk menghadapi ini semua sepanjang hayatku...
Makanya demi untuk melangkah jalan yang kutuju
Takkan kubiarkan mereka
Menghina
Menghenyak
Memijakku sesuka hati tanpa ehsan
Aku begini bukan niat
Untuk mendabik dada
Atau membongkakkan diri
Tapi adalah memberi penghargaaan buat diriku sendiri
Agar aku adalah hamba Allah yang dilahirkan di dunia ini
Bukan untuk di pandang sebelah mata
Penuh hina sambil meludahku
Begitu hinanya aku di matanya
Jikalah aku dilahirkan ke dunia ini
Semata untuk membuatkan orang sakit hati
Lantaran aku berkarya
Sepenuh jiwa sepenuh rasa
Elok benar rasanya aku tidak
Menjadi penulis
Kerjaku ditukar
Sebagai pengkritik sastra
Itu lebih baik bagiku
Aku kritik...
Kritik sampai mereka terduduk terlentang
Sampai mereka keluar dari grup
Lepas itu aku puas
Aku gelak
Haa...haa...haa...
Padam dengan muka engkau
engkau ingat engkau hebat sangat
Akulah Juara Penyair Alam Maya!
KARYA RATU RIMBA NIAGARA
15 Sept 2012
KALI TERAKHIR KULIHAT WAJAHMU
Bila kutatap diriku di cermin yang kunampak
gimanakah wajahku di kala aku
berada dalam bungkusan kain kafan?
makanya setiap kehadiran rakan-rakanku
biarpun cuma di alam maya adalah permata Syurga ...
hatinya sewangi Syurga
bahasanya seperti ahli Syurga
moga dapat bertemu di Syurga
moga sebelum kain kafan menutup wajahku
itulah kali terakhir kulihat wajahmu
yang senyum padaku
dalam bicara bisu
di alam maya
tapi bicara bisumu itu
buat aku senyum
tika melafazkan
kalimah Syurga
LAILLAAHAILLALLAH MUHAMMADARASULULLAH
SUBHANALAH ALHAMDULILLAH ALAHU AKBAR
KARYA RATU RIMBA NIAGARA
11 November 2012
YA ALLAH AKHIRKAN AKU DALAM KEINDAHAN
Allah Engkau Maha Mendengar...
segala isi hatiku
aku mahu hidup dalam keindahan
aku mahu mati dalam keindahan
keindahan dalam berbahasa
keindahan hati berbunga iman
kerana mahu hidupku
berakhir dalam keindahan
aku rela merendah diri kepada semua manusia
menyebarluaskan Rahmat Kasih-Mu yang tiada
had kepada semua hamba-Mu tanpa terkecuali
selagi hidup selagi itu
Kau memberi peluang kepada semua hamba-Mu
menempah tiket ke Syurga...
Syurga sebagai balasan hamba-Mu
yang beramal soleh kerana-Mu...
bukan kerana habuan duniawi
Syurga rahsia-Mu...
tidak seorang pun tahu
adakah dia layak masuk ke Syurga
walaupun pahalanya setinggi gunung
masih belum memberi jaminan masuk ke Syurga
Engkau memberikan Syurga
bukan kerana banyaknya pahala hamba-Mu...
dengan Rahmat Kasih-Mu diberikan Syurga...
dengan Pengampunan-Mu diberikan Syurga
dengan Syafaat kekasih-Mu Nabi Muhammad saw diberikan Syurga...
Allahu Akbar begitu Rahmat Kasih-Mu tanpa had
Syurga tempat yang terindah yang menjadi cita-cita semua hamba-Mu,
Andai Syurga itu milikku
pastilah aku hamba-Mu yang paling bertuah di dunia ini
beramal cuma sedikit dibalas Syurga...
tapi aku masih malu memiliki Syurga
kerana aku sudah salah iktikad
aku beramal kerana Syurga
bukan kerana-Mu...
jika itulah aku
aku yakin pasti Syurga bukan tempatku
kerana aku tidak ikhlas dapat beribadat...
beramal kerana Syurga pasti nerakalah tempatku...
kerana Rahmat Kasih-Mu tidak akan ada
pada mereka yang beramal selain daripada-Mu...
semua-Nya kerana-Mu...
Betapa baiknya manusia itu
dia sama sekali tidak tahu berakhirnya dia
berakhir dalam keindahan atau kejelekkan
Betapa jahatnya manusia itu
dia sama sekali tidak tahu berakhirnya dia
berakhir dalam kejelekkan atau kebaikan
Sebab itu sesama manusia tidak layak
menghukum
Syurga tempatku Neraka tempatmu...
dia bukan Tuhan untuk menghukum
sebab itu Allah tidak mengira bermulanya kamu
Allah mengira berakhirnya kamu
Ya Allah...aku mahu berakhir dalam kebaikan yang Kau Redhoi
berakhirnya sebuah kehidupan yang penuh ujian hidup dengan keindahan
ALLAHU AKBAR AAMIIN YA RABBAL A'LAMIIN
.....................................................................
sampai kapan pun aku hamba-Mu
yang mahu pulang ke Pangkuan-Mu...
dalam Rahmat Kasih-Mu,
dalam Pengampunan-Mu,
mendapat Syafaat Nabi-Mu Muhammad saw
AAMIIN YA RABBAL A'LAMIIN
1 Muharram 1440H
11 September 2018
BELAIAN KASIH PERTEMANAN TERHINGGA NILAINYA SAMPAI ALAM BARZAH
Ratu Yang Bersemayam
aksara puisimu menderu bagaikan
angin ternado menghempaskan rasa
rindu disaat aku duduk termenung
di malam sepi terurai dalam kalbu
walaupun hanya sebatas impian kulalui
rasanya ratu perpuisian dalam aksara puisiku
menjelma bersemayam dalam setiap bait
kubacakan disaat aku menghirup udara segar
dengan cappucino panas menghangat sekujur
tubuhku sepertinya batang pohon terkesima
menantikan belaian kasih pertemanan tak
terhingga nilainya sampai alam barzah
apa gerangan ?puisi kau tuliskan dengan
ketulusan hati terlukiskan dalam hayatku
di mana aku terkapar di batu karang menjulang
di atas langit menyambut kedatangan seorang
ratu rimba niagara tercantolkan di sebuah batang
pohon di sebuah hutan belantara
sungguh kata dan kalimat terurai
terlukiskan dengan nada mengharukan hati
nan permai kucetuskan bahwa penyair
sementara terpesona akan kata semanis madu
terlupakan tidak sampai aku berjalan ke ujung dunia
siamir marulafau 27052013>puisi buat teman
"SALAM MAAL HIJRAH 1440H BUAT SEMUA YANG MENGENALI DIRI INI DI ALAMMAYA MAHUPUN DI DUNIA NYATA DENGAN UCAPAN MAAF ZAHIR BATIN KUSAYANG KALIAN DEMI-NYA MOGA PERTEMUAN KITA BERAKHIR DENGAN PERTEMUAN DI SYURGA BERSAMA MELIHAT WAJAH ALLAH AZZAWAJALLAH BERDEKATAN DENGAN RASULULLAH ITULAH MATLAMAT KITA AAMIIN 
YA RABBAL A'LAMIIN,"

9 Muharram 1440H
19 September 2018

0 comments:

Post a Comment

 
;