CINTA NEGARAMU CINTA NEGARAKU (334) DEMI KEUTUHAN BANGSA DAN KEJAYAAN REPUBLIK INDONESIA PAK JOKOWI DAN PAK PRABOWO MENJALINKAN TALISILATURRAHIM
JANGANLAH MENGIRA SAYA AKAN SURUT DALAM PERJUANGAN SAYA,' PRABOWO SUBIANTO
Timeline Photos
GABUNGAN PRABOWO & JOKOWI TANDA PERSAUDARAAN INDONESIA
Hari ini saya bersilaturahim dengan Pak Prabowo Subianto. Merupakan kesempatan yang luar biasa bagi saya untuk dapat berjumpa dan berbincang-bincang bersama beliau.
|
You wrote on Prabowo Subianto's timeline. View post in "Posts To Page".
Sahabatku sekalian,
Saya tahu banyak diantara kalian yang merasa masih tidak menerima, masih terluka, karena kita telah dikhianati oleh sistem yang tidak baik. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa kita harus menimbulkan perpecahan di bangsa kita.
Seperti sahabat ketahui, dalam berpolitik saya selalu mengutamakan keutuhan bangsa dan kejayaan Republik Indonesia. Saya paham bahwa ada negara-negara tertentu yang selalu ingin Indonesia pecah. Ada yang ingin rakyat Indonesia tetap tergantung sama mereka. Karena itulah saya ingin menjaga persatuan nasional.
Setelah saya renungkan mendalam, saya melihat di pihak PDIP dan koalisi mereka masih banyak patriot-patriot, anak-anak Indonesia yang juga cinta bangsa dan negara dan rakyat. Karena itulah saya memilih untuk terus berjuang untuk nilai-nilai yang kita pegang teguh yaitu Pancasila, UUD 1945 yang utuh dan asli, NKRI dari Sabang sampai Merauke yang kuat, yang adil, yang sejahtera, yang berdiri di atas kaki kita sendiri dan yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Saya akan terus perjuangkan nilai-nilai itu, tetapi dalam kerangka senantiasa menjaga jangan sampai terjadi perpecahan di antara sesama bangsa Indonesia. Kita harus ingat bahwa pihak yang berseberangan dengan kita dalam sebuah pertarungan politik tidak serta merta dan tidak otomatis harus menjadi musuh kita.
Dari sejak awal saya katakan bahwa pesaing kita adalah saudara kita juga. Memang ada pihak-pihak yang penuh kebencian, prasangka buruk, keserakahan, kedengkian dan jiwa yang curang. Tapi ingat dari awal saya menganjurkan kepada lingkungan saya, pendukung saya, sahabat-sahabat saya, apa yang saya tuntut dari diri saya sendiri yaitu berjiwalah sebagai seorang kesatria, sebagai seorang pendekar. Kalau ada pihak yang menebarkan kebencian, fitnah, kepada kita bukan berarti kita harus balas dengan sikap yang sama. Janganlah fitnah kita balas fitnah, janganlah kebencian kita balas kebencian. Janganlah kita bertindak sebagai individu yang berjiwa Kurawa.
Itulah sikap saya, dan karena itulah saya memilih jalan yang saya tempuh sekarang. Bukan berarti kita merendahkan nilai-nilai kita atau perjuangan kita. Semakin kita merasa benar, semakin pula kita harus rela menghormati orang lain, pihak lain. Kalau orang lain menghormati kita, kita menghormati orang tersebut. Bahkan kalaupun mereka tidak hormat pada kita, tidak ada salahnya kita menghormati terus.
Saya mohon semua pendukung-pendukung saya untuk memahami hal ini. Saya mengerti sebagian dari saudara-saudara belum bisa menerima sikap saya. Tetapi percayalah, seorang pendekar, seorang kesatria harus tegar, harus selalu memilih jalan yang baik, jalan yang benar. Menghindari kekerasan sedapat mungkin. Menjauhi permusuhan dan kebencian.
Sahabat, kita bukan pihak penakut. Sejak dari masa muda, saya pernah hidup sebagai seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia. Berkali-kali saya terlibat dalam operasi-operasi militer, dalam kontak-kontak tembak dengan musuh negara. Saya paham apa artinya kekerasan. Karena itulah saya sadar bahwa seorang pemimpin sejati, pemimpin yang bertanggung jawab selalu harus memilih jalan yang sejuk. Apalagi kalau ini adalah untuk menjaga kepentingan, keutuhan bangsa yang kita cintai.
Sahabat, kita harus tetap militan, kita harus tetap patriotik. Kita harus menyiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan. Kalau kita hormat bukan berarti kita menyerah. Kalau kita sopan bukan berarti kita meninggalkan perjuangan kita. Tapi kita harus selalu berusaha mencari jalan yang damai, jalan yang baik. Kita harus selalu mengutamakan persaudaraan dan persahabatan.
Kalau semua usaha kita, pada saatnya nanti tetap tidak membuahkan sebuah hasil yang sesuai dengan kepercayaan dan cita-cita kita, dan keyakinan kita akan kepentingan bangsa dan rakyat, kalau bangsa Indonesia terancam, kalau kekayaan bangsa terus dirampok oleh bangsa lain, kalau kita sudah sekuat tenaga menciptakan kesadaran nasional, sebagai patriot dan pendekar bangsa kita harus tidak ragu-ragu mengambil tindakan yang dituntut oleh keadaan.
Saya sekali lagi menganjurkan kepada sahabat saya dan pendukung saya, marilah kita terus tegar. Marilah kita memperkuat diri, marilah kita menambah barisan kita. Yakinkan lingkungan kita semuanya, bangkitkan kesadaran nasional kita. Dulu saat Bung Karno bersama para pendiri bangsa memperjuangkan kemerdekaan, mereka pun berpuluh tahun harus membangun kesadaran nasional. Sekarang pun kita harus membangun kesadaran nasional, bahwa kita saat ini sedang diancam oleh bangsa-bangsa asing yang selalu ingin Indonesia pecah, Indonesia lemah dan selalu tergantung.
Dalam pertemuan saya dengan saudara Joko Widodo tadi saya sampaikan, bahwa saya merasakan di dalam hati sanubari Joko Widodo yang paling dalam beliau adalah seorang patriot. Beliau ingin yang terbaik untuk Indonesia. Oleh karena itu saya memilih untuk membangun silaturahmi dengan beliau, sesuai dengan ajaran-ajaran budaya nenek moyang kita.
Apalagi agama Islam yang saya anut, mengajarkan saya bahwa menjalin dan memelihara silaturahmi, persahabatan dan persaudaraan jauh lebih mulia dan bermanfaat daripada meneruskan prasangka buruk, rasa curiga, apalagi terjerat dalam kebencian dan permusuhan. Ibarat api tidak bisa dipadamkan dengan api, maka kebencian dan fitnah mari kita balas dengan berbudi luhur, berjiwa kesatria. Semakin difitnah, semakin difitnah, semakin dihina, kita akan semakin tegar.
Saya minta sahabat sekalian janganlah ragu kepada pilihan-pilihan saya. Janganlah mendorong saya untuk mengambil sikap yang tidak sesuai dengan jiwa saya sebagai ksatria. Janganlah mengira saya akan surut dalam perjuangan saya.
Saya juga telah sampaikan kepada saudara Joko Widodo bahwa perjuangan saya adalah membela UUD 1945 yang lahir 18 Agustus 1945, membela keutuhan NKRI, membangun suatu bangsa ber-Bhinneka Tunggal Ika yang aman, damai, kuat, adil, makmur dan sejahtera. Beliaupun menyatakan bahwa itu juga pegangan beliau. Saya juga katakan, kalau nanti dalam perjalanan Pemerintahan beliau ada kebijakan-kebijakan yang kurang menguntungkan rakyat, apalagi melanggar Pancasila dan UUD 1945 maka kami tidak akan ragu-ragu menyampaikan kritik kepada Pemerintah. Beliau menyambut ini dengan baik, dan beliau juga menyampaikan sewaktu-waktu akan mengundang saya untuk meminta pendapat dan masukan dari saya.
Terima kasih, saudara-saudara. Sahabatku dimanapun berada.
Wassalamualaikum.
Salam Indonesia Raya,
Prabowo Subianto, 17-10-2014
Saya tahu banyak diantara kalian yang merasa masih tidak menerima, masih terluka, karena kita telah dikhianati oleh sistem yang tidak baik. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa kita harus menimbulkan perpecahan di bangsa kita.
Seperti sahabat ketahui, dalam berpolitik saya selalu mengutamakan keutuhan bangsa dan kejayaan Republik Indonesia. Saya paham bahwa ada negara-negara tertentu yang selalu ingin Indonesia pecah. Ada yang ingin rakyat Indonesia tetap tergantung sama mereka. Karena itulah saya ingin menjaga persatuan nasional.
Setelah saya renungkan mendalam, saya melihat di pihak PDIP dan koalisi mereka masih banyak patriot-patriot, anak-anak Indonesia yang juga cinta bangsa dan negara dan rakyat. Karena itulah saya memilih untuk terus berjuang untuk nilai-nilai yang kita pegang teguh yaitu Pancasila, UUD 1945 yang utuh dan asli, NKRI dari Sabang sampai Merauke yang kuat, yang adil, yang sejahtera, yang berdiri di atas kaki kita sendiri dan yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Saya akan terus perjuangkan nilai-nilai itu, tetapi dalam kerangka senantiasa menjaga jangan sampai terjadi perpecahan di antara sesama bangsa Indonesia. Kita harus ingat bahwa pihak yang berseberangan dengan kita dalam sebuah pertarungan politik tidak serta merta dan tidak otomatis harus menjadi musuh kita.
Dari sejak awal saya katakan bahwa pesaing kita adalah saudara kita juga. Memang ada pihak-pihak yang penuh kebencian, prasangka buruk, keserakahan, kedengkian dan jiwa yang curang. Tapi ingat dari awal saya menganjurkan kepada lingkungan saya, pendukung saya, sahabat-sahabat saya, apa yang saya tuntut dari diri saya sendiri yaitu berjiwalah sebagai seorang kesatria, sebagai seorang pendekar. Kalau ada pihak yang menebarkan kebencian, fitnah, kepada kita bukan berarti kita harus balas dengan sikap yang sama. Janganlah fitnah kita balas fitnah, janganlah kebencian kita balas kebencian. Janganlah kita bertindak sebagai individu yang berjiwa Kurawa.
Itulah sikap saya, dan karena itulah saya memilih jalan yang saya tempuh sekarang. Bukan berarti kita merendahkan nilai-nilai kita atau perjuangan kita. Semakin kita merasa benar, semakin pula kita harus rela menghormati orang lain, pihak lain. Kalau orang lain menghormati kita, kita menghormati orang tersebut. Bahkan kalaupun mereka tidak hormat pada kita, tidak ada salahnya kita menghormati terus.
Saya mohon semua pendukung-pendukung saya untuk memahami hal ini. Saya mengerti sebagian dari saudara-saudara belum bisa menerima sikap saya. Tetapi percayalah, seorang pendekar, seorang kesatria harus tegar, harus selalu memilih jalan yang baik, jalan yang benar. Menghindari kekerasan sedapat mungkin. Menjauhi permusuhan dan kebencian.
Sahabat, kita bukan pihak penakut. Sejak dari masa muda, saya pernah hidup sebagai seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia. Berkali-kali saya terlibat dalam operasi-operasi militer, dalam kontak-kontak tembak dengan musuh negara. Saya paham apa artinya kekerasan. Karena itulah saya sadar bahwa seorang pemimpin sejati, pemimpin yang bertanggung jawab selalu harus memilih jalan yang sejuk. Apalagi kalau ini adalah untuk menjaga kepentingan, keutuhan bangsa yang kita cintai.
Sahabat, kita harus tetap militan, kita harus tetap patriotik. Kita harus menyiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan. Kalau kita hormat bukan berarti kita menyerah. Kalau kita sopan bukan berarti kita meninggalkan perjuangan kita. Tapi kita harus selalu berusaha mencari jalan yang damai, jalan yang baik. Kita harus selalu mengutamakan persaudaraan dan persahabatan.
Kalau semua usaha kita, pada saatnya nanti tetap tidak membuahkan sebuah hasil yang sesuai dengan kepercayaan dan cita-cita kita, dan keyakinan kita akan kepentingan bangsa dan rakyat, kalau bangsa Indonesia terancam, kalau kekayaan bangsa terus dirampok oleh bangsa lain, kalau kita sudah sekuat tenaga menciptakan kesadaran nasional, sebagai patriot dan pendekar bangsa kita harus tidak ragu-ragu mengambil tindakan yang dituntut oleh keadaan.
Saya sekali lagi menganjurkan kepada sahabat saya dan pendukung saya, marilah kita terus tegar. Marilah kita memperkuat diri, marilah kita menambah barisan kita. Yakinkan lingkungan kita semuanya, bangkitkan kesadaran nasional kita. Dulu saat Bung Karno bersama para pendiri bangsa memperjuangkan kemerdekaan, mereka pun berpuluh tahun harus membangun kesadaran nasional. Sekarang pun kita harus membangun kesadaran nasional, bahwa kita saat ini sedang diancam oleh bangsa-bangsa asing yang selalu ingin Indonesia pecah, Indonesia lemah dan selalu tergantung.
Dalam pertemuan saya dengan saudara Joko Widodo tadi saya sampaikan, bahwa saya merasakan di dalam hati sanubari Joko Widodo yang paling dalam beliau adalah seorang patriot. Beliau ingin yang terbaik untuk Indonesia. Oleh karena itu saya memilih untuk membangun silaturahmi dengan beliau, sesuai dengan ajaran-ajaran budaya nenek moyang kita.
Apalagi agama Islam yang saya anut, mengajarkan saya bahwa menjalin dan memelihara silaturahmi, persahabatan dan persaudaraan jauh lebih mulia dan bermanfaat daripada meneruskan prasangka buruk, rasa curiga, apalagi terjerat dalam kebencian dan permusuhan. Ibarat api tidak bisa dipadamkan dengan api, maka kebencian dan fitnah mari kita balas dengan berbudi luhur, berjiwa kesatria. Semakin difitnah, semakin difitnah, semakin dihina, kita akan semakin tegar.
Saya minta sahabat sekalian janganlah ragu kepada pilihan-pilihan saya. Janganlah mendorong saya untuk mengambil sikap yang tidak sesuai dengan jiwa saya sebagai ksatria. Janganlah mengira saya akan surut dalam perjuangan saya.
Saya juga telah sampaikan kepada saudara Joko Widodo bahwa perjuangan saya adalah membela UUD 1945 yang lahir 18 Agustus 1945, membela keutuhan NKRI, membangun suatu bangsa ber-Bhinneka Tunggal Ika yang aman, damai, kuat, adil, makmur dan sejahtera. Beliaupun menyatakan bahwa itu juga pegangan beliau. Saya juga katakan, kalau nanti dalam perjalanan Pemerintahan beliau ada kebijakan-kebijakan yang kurang menguntungkan rakyat, apalagi melanggar Pancasila dan UUD 1945 maka kami tidak akan ragu-ragu menyampaikan kritik kepada Pemerintah. Beliau menyambut ini dengan baik, dan beliau juga menyampaikan sewaktu-waktu akan mengundang saya untuk meminta pendapat dan masukan dari saya.
Terima kasih, saudara-saudara. Sahabatku dimanapun berada.
Wassalamualaikum.
Salam Indonesia Raya,
Prabowo Subianto, 17-10-2014
TEATER BANGSAWAN DIRAJA , 'SELAMAT HARI LAHIR PANCASILA.'
JANGANLAH MENGIRA SAYA AKAN SURUT DALAM PERJUANGAN SAYA,' PRABOWO SUBIANTO
JANGANLAH MENGIRA SAYA AKAN SURUT DALAM PERJUANGAN SAYA,' PRABOWO SUBIANTO
You wrote on Prabowo Subianto's timeline. View post in "Posts To Page".
Sahabatku sekalian,
Saya tahu banyak diantara kalian yang merasa masih tidak menerima, masih terluka, karena kita telah dikhianati oleh sistem yang tidak baik. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa kita harus menimbulkan perpecahan di bangsa kita.
Seperti sahabat ketahui, dalam berpolitik saya selalu mengutamakan keutuhan bangsa dan kejayaan Republik Indonesia. Saya paham bahwa ada negara-negara tertentu yang selalu ingin Indonesia pecah. Ada yang ingin rakyat Indonesia tetap tergantung sama mereka. Karena itulah saya ingin menjaga persatuan nasional.
Setelah saya renungkan mendalam, saya melihat di pihak PDIP dan koalisi mereka masih banyak patriot-patriot, anak-anak Indonesia yang juga cinta bangsa dan negara dan rakyat. Karena itulah saya memilih untuk terus berjuang untuk nilai-nilai yang kita pegang teguh yaitu Pancasila, UUD 1945 yang utuh dan asli, NKRI dari Sabang sampai Merauke yang kuat, yang adil, yang sejahtera, yang berdiri di atas kaki kita sendiri dan yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Saya akan terus perjuangkan nilai-nilai itu, tetapi dalam kerangka senantiasa menjaga jangan sampai terjadi perpecahan di antara sesama bangsa Indonesia. Kita harus ingat bahwa pihak yang berseberangan dengan kita dalam sebuah pertarungan politik tidak serta merta dan tidak otomatis harus menjadi musuh kita.
Dari sejak awal saya katakan bahwa pesaing kita adalah saudara kita juga. Memang ada pihak-pihak yang penuh kebencian, prasangka buruk, keserakahan, kedengkian dan jiwa yang curang. Tapi ingat dari awal saya menganjurkan kepada lingkungan saya, pendukung saya, sahabat-sahabat saya, apa yang saya tuntut dari diri saya sendiri yaitu berjiwalah sebagai seorang kesatria, sebagai seorang pendekar. Kalau ada pihak yang menebarkan kebencian, fitnah, kepada kita bukan berarti kita harus balas dengan sikap yang sama. Janganlah fitnah kita balas fitnah, janganlah kebencian kita balas kebencian. Janganlah kita bertindak sebagai individu yang berjiwa Kurawa.
Itulah sikap saya, dan karena itulah saya memilih jalan yang saya tempuh sekarang. Bukan berarti kita merendahkan nilai-nilai kita atau perjuangan kita. Semakin kita merasa benar, semakin pula kita harus rela menghormati orang lain, pihak lain. Kalau orang lain menghormati kita, kita menghormati orang tersebut. Bahkan kalaupun mereka tidak hormat pada kita, tidak ada salahnya kita menghormati terus.
Saya mohon semua pendukung-pendukung saya untuk memahami hal ini. Saya mengerti sebagian dari saudara-saudara belum bisa menerima sikap saya. Tetapi percayalah, seorang pendekar, seorang kesatria harus tegar, harus selalu memilih jalan yang baik, jalan yang benar. Menghindari kekerasan sedapat mungkin. Menjauhi permusuhan dan kebencian.
Sahabat, kita bukan pihak penakut. Sejak dari masa muda, saya pernah hidup sebagai seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia. Berkali-kali saya terlibat dalam operasi-operasi militer, dalam kontak-kontak tembak dengan musuh negara. Saya paham apa artinya kekerasan. Karena itulah saya sadar bahwa seorang pemimpin sejati, pemimpin yang bertanggung jawab selalu harus memilih jalan yang sejuk. Apalagi kalau ini adalah untuk menjaga kepentingan, keutuhan bangsa yang kita cintai.
Sahabat, kita harus tetap militan, kita harus tetap patriotik. Kita harus menyiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan. Kalau kita hormat bukan berarti kita menyerah. Kalau kita sopan bukan berarti kita meninggalkan perjuangan kita. Tapi kita harus selalu berusaha mencari jalan yang damai, jalan yang baik. Kita harus selalu mengutamakan persaudaraan dan persahabatan.
Kalau semua usaha kita, pada saatnya nanti tetap tidak membuahkan sebuah hasil yang sesuai dengan kepercayaan dan cita-cita kita, dan keyakinan kita akan kepentingan bangsa dan rakyat, kalau bangsa Indonesia terancam, kalau kekayaan bangsa terus dirampok oleh bangsa lain, kalau kita sudah sekuat tenaga menciptakan kesadaran nasional, sebagai patriot dan pendekar bangsa kita harus tidak ragu-ragu mengambil tindakan yang dituntut oleh keadaan.
Saya sekali lagi menganjurkan kepada sahabat saya dan pendukung saya, marilah kita terus tegar. Marilah kita memperkuat diri, marilah kita menambah barisan kita. Yakinkan lingkungan kita semuanya, bangkitkan kesadaran nasional kita. Dulu saat Bung Karno bersama para pendiri bangsa memperjuangkan kemerdekaan, mereka pun berpuluh tahun harus membangun kesadaran nasional. Sekarang pun kita harus membangun kesadaran nasional, bahwa kita saat ini sedang diancam oleh bangsa-bangsa asing yang selalu ingin Indonesia pecah, Indonesia lemah dan selalu tergantung.
Dalam pertemuan saya dengan saudara Joko Widodo tadi saya sampaikan, bahwa saya merasakan di dalam hati sanubari Joko Widodo yang paling dalam beliau adalah seorang patriot. Beliau ingin yang terbaik untuk Indonesia. Oleh karena itu saya memilih untuk membangun silaturahmi dengan beliau, sesuai dengan ajaran-ajaran budaya nenek moyang kita.
Apalagi agama Islam yang saya anut, mengajarkan saya bahwa menjalin dan memelihara silaturahmi, persahabatan dan persaudaraan jauh lebih mulia dan bermanfaat daripada meneruskan prasangka buruk, rasa curiga, apalagi terjerat dalam kebencian dan permusuhan. Ibarat api tidak bisa dipadamkan dengan api, maka kebencian dan fitnah mari kita balas dengan berbudi luhur, berjiwa kesatria. Semakin difitnah, semakin difitnah, semakin dihina, kita akan semakin tegar.
Saya minta sahabat sekalian janganlah ragu kepada pilihan-pilihan saya. Janganlah mendorong saya untuk mengambil sikap yang tidak sesuai dengan jiwa saya sebagai ksatria. Janganlah mengira saya akan surut dalam perjuangan saya.
Saya juga telah sampaikan kepada saudara Joko Widodo bahwa perjuangan saya adalah membela UUD 1945 yang lahir 18 Agustus 1945, membela keutuhan NKRI, membangun suatu bangsa ber-Bhinneka Tunggal Ika yang aman, damai, kuat, adil, makmur dan sejahtera. Beliaupun menyatakan bahwa itu juga pegangan beliau. Saya juga katakan, kalau nanti dalam perjalanan Pemerintahan beliau ada kebijakan-kebijakan yang kurang menguntungkan rakyat, apalagi melanggar Pancasila dan UUD 1945 maka kami tidak akan ragu-ragu menyampaikan kritik kepada Pemerintah. Beliau menyambut ini dengan baik, dan beliau juga menyampaikan sewaktu-waktu akan mengundang saya untuk meminta pendapat dan masukan dari saya.
Terima kasih, saudara-saudara. Sahabatku dimanapun berada.
Wassalamualaikum.
Salam Indonesia Raya,
Prabowo Subianto, 17-10-2014
Saya tahu banyak diantara kalian yang merasa masih tidak menerima, masih terluka, karena kita telah dikhianati oleh sistem yang tidak baik. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa kita harus menimbulkan perpecahan di bangsa kita.
Seperti sahabat ketahui, dalam berpolitik saya selalu mengutamakan keutuhan bangsa dan kejayaan Republik Indonesia. Saya paham bahwa ada negara-negara tertentu yang selalu ingin Indonesia pecah. Ada yang ingin rakyat Indonesia tetap tergantung sama mereka. Karena itulah saya ingin menjaga persatuan nasional.
Setelah saya renungkan mendalam, saya melihat di pihak PDIP dan koalisi mereka masih banyak patriot-patriot, anak-anak Indonesia yang juga cinta bangsa dan negara dan rakyat. Karena itulah saya memilih untuk terus berjuang untuk nilai-nilai yang kita pegang teguh yaitu Pancasila, UUD 1945 yang utuh dan asli, NKRI dari Sabang sampai Merauke yang kuat, yang adil, yang sejahtera, yang berdiri di atas kaki kita sendiri dan yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Saya akan terus perjuangkan nilai-nilai itu, tetapi dalam kerangka senantiasa menjaga jangan sampai terjadi perpecahan di antara sesama bangsa Indonesia. Kita harus ingat bahwa pihak yang berseberangan dengan kita dalam sebuah pertarungan politik tidak serta merta dan tidak otomatis harus menjadi musuh kita.
Dari sejak awal saya katakan bahwa pesaing kita adalah saudara kita juga. Memang ada pihak-pihak yang penuh kebencian, prasangka buruk, keserakahan, kedengkian dan jiwa yang curang. Tapi ingat dari awal saya menganjurkan kepada lingkungan saya, pendukung saya, sahabat-sahabat saya, apa yang saya tuntut dari diri saya sendiri yaitu berjiwalah sebagai seorang kesatria, sebagai seorang pendekar. Kalau ada pihak yang menebarkan kebencian, fitnah, kepada kita bukan berarti kita harus balas dengan sikap yang sama. Janganlah fitnah kita balas fitnah, janganlah kebencian kita balas kebencian. Janganlah kita bertindak sebagai individu yang berjiwa Kurawa.
Itulah sikap saya, dan karena itulah saya memilih jalan yang saya tempuh sekarang. Bukan berarti kita merendahkan nilai-nilai kita atau perjuangan kita. Semakin kita merasa benar, semakin pula kita harus rela menghormati orang lain, pihak lain. Kalau orang lain menghormati kita, kita menghormati orang tersebut. Bahkan kalaupun mereka tidak hormat pada kita, tidak ada salahnya kita menghormati terus.
Saya mohon semua pendukung-pendukung saya untuk memahami hal ini. Saya mengerti sebagian dari saudara-saudara belum bisa menerima sikap saya. Tetapi percayalah, seorang pendekar, seorang kesatria harus tegar, harus selalu memilih jalan yang baik, jalan yang benar. Menghindari kekerasan sedapat mungkin. Menjauhi permusuhan dan kebencian.
Sahabat, kita bukan pihak penakut. Sejak dari masa muda, saya pernah hidup sebagai seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia. Berkali-kali saya terlibat dalam operasi-operasi militer, dalam kontak-kontak tembak dengan musuh negara. Saya paham apa artinya kekerasan. Karena itulah saya sadar bahwa seorang pemimpin sejati, pemimpin yang bertanggung jawab selalu harus memilih jalan yang sejuk. Apalagi kalau ini adalah untuk menjaga kepentingan, keutuhan bangsa yang kita cintai.
Sahabat, kita harus tetap militan, kita harus tetap patriotik. Kita harus menyiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan. Kalau kita hormat bukan berarti kita menyerah. Kalau kita sopan bukan berarti kita meninggalkan perjuangan kita. Tapi kita harus selalu berusaha mencari jalan yang damai, jalan yang baik. Kita harus selalu mengutamakan persaudaraan dan persahabatan.
Kalau semua usaha kita, pada saatnya nanti tetap tidak membuahkan sebuah hasil yang sesuai dengan kepercayaan dan cita-cita kita, dan keyakinan kita akan kepentingan bangsa dan rakyat, kalau bangsa Indonesia terancam, kalau kekayaan bangsa terus dirampok oleh bangsa lain, kalau kita sudah sekuat tenaga menciptakan kesadaran nasional, sebagai patriot dan pendekar bangsa kita harus tidak ragu-ragu mengambil tindakan yang dituntut oleh keadaan.
Saya sekali lagi menganjurkan kepada sahabat saya dan pendukung saya, marilah kita terus tegar. Marilah kita memperkuat diri, marilah kita menambah barisan kita. Yakinkan lingkungan kita semuanya, bangkitkan kesadaran nasional kita. Dulu saat Bung Karno bersama para pendiri bangsa memperjuangkan kemerdekaan, mereka pun berpuluh tahun harus membangun kesadaran nasional. Sekarang pun kita harus membangun kesadaran nasional, bahwa kita saat ini sedang diancam oleh bangsa-bangsa asing yang selalu ingin Indonesia pecah, Indonesia lemah dan selalu tergantung.
Dalam pertemuan saya dengan saudara Joko Widodo tadi saya sampaikan, bahwa saya merasakan di dalam hati sanubari Joko Widodo yang paling dalam beliau adalah seorang patriot. Beliau ingin yang terbaik untuk Indonesia. Oleh karena itu saya memilih untuk membangun silaturahmi dengan beliau, sesuai dengan ajaran-ajaran budaya nenek moyang kita.
Apalagi agama Islam yang saya anut, mengajarkan saya bahwa menjalin dan memelihara silaturahmi, persahabatan dan persaudaraan jauh lebih mulia dan bermanfaat daripada meneruskan prasangka buruk, rasa curiga, apalagi terjerat dalam kebencian dan permusuhan. Ibarat api tidak bisa dipadamkan dengan api, maka kebencian dan fitnah mari kita balas dengan berbudi luhur, berjiwa kesatria. Semakin difitnah, semakin difitnah, semakin dihina, kita akan semakin tegar.
Saya minta sahabat sekalian janganlah ragu kepada pilihan-pilihan saya. Janganlah mendorong saya untuk mengambil sikap yang tidak sesuai dengan jiwa saya sebagai ksatria. Janganlah mengira saya akan surut dalam perjuangan saya.
Saya juga telah sampaikan kepada saudara Joko Widodo bahwa perjuangan saya adalah membela UUD 1945 yang lahir 18 Agustus 1945, membela keutuhan NKRI, membangun suatu bangsa ber-Bhinneka Tunggal Ika yang aman, damai, kuat, adil, makmur dan sejahtera. Beliaupun menyatakan bahwa itu juga pegangan beliau. Saya juga katakan, kalau nanti dalam perjalanan Pemerintahan beliau ada kebijakan-kebijakan yang kurang menguntungkan rakyat, apalagi melanggar Pancasila dan UUD 1945 maka kami tidak akan ragu-ragu menyampaikan kritik kepada Pemerintah. Beliau menyambut ini dengan baik, dan beliau juga menyampaikan sewaktu-waktu akan mengundang saya untuk meminta pendapat dan masukan dari saya.
Terima kasih, saudara-saudara. Sahabatku dimanapun berada.
Wassalamualaikum.
Salam Indonesia Raya,
Prabowo Subianto, 17-10-2014
GABUNGAN PRABOWO & JOKOWI TANDA PERSAUDARAAN INDONESIA
Hari ini saya bersilaturahim dengan Pak Prabowo Subianto. Merupakan kesempatan yang luar biasa bagi saya untuk dapat berjumpa dan berbincang-bincang bersama beliau.
PANCASILA MASIH TETAP BERMAKNA DI HATI KITA SEMUA..
Selamat hari lahir Pancasila.
By: Panglima Badar
You and Zairi Erie like this.
TERIMA KASIH GARUDAKU
Terbanglah garudaku
Terbanglah setinggi awan
Demi ibu pertiwimu
Terbanglah sampai matlamatmu
Membawa amanah ibu pertiwi
Membawa cita anak bangsa
Menggapai awan
Memetik bintang
Untuk dibawa pulang
Dihadiahkan pada ibu pertiwimu
Bersoraklah semua
Tanda kejayaanmu milik semua
Ibu pertiwimu Indonesia
Terima kasih Garudaku ...
Jasa baktimu
Sentiasa mewangi di hati kami
Kami sayangi kamu
Karenamulah kami
Bisa tersenyum
Dalam nikmat syukur
Pada Ilahi.
KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
26 Mei 2012
8 hours ago · Like · 1
AKU MAHU TERBANG SEPERTI ELANG RAJAWALI
Pabila aku berteriak
Dikatakan teriakanku percoma saja
Tak akan siapa yang sudi mendengarnya
Di pikiran mereka... mahu memadamkan sejarah
Para pejuang kemerdekaan Indonesia
Dan karena terlalu kecewa pada mereka itu
Aku padamkan saja namanya
Karena dia penghianat bangsa sendiri
Dan aku menanam azam baru
Mahu terbang seperti elang rajawali
Membantu garuda mencapai
Segala cita ibu pertiwi Indonesia
Moga Allah bersamaku
Biarpun mereka tak sudi terimaku
Namun aku percaya
Masih ada yang sudi terimaku
Sebagai rakan seperjuangan mereka
Yang sedia berbakti
Melayangkan daunan ukiran-ukiran
Cinta untuk rakyat Indonesia tersayang
Karya Putri Rimba Niagara
29 Mei 2012
8 hours ago · Like · 1
HIDUPKAN TERUS JIWA KEMERDEKAAN INDONESIA
Pabila jiwa
Adalah jiwa kemerdekaan
Dihidupkan terus di jiwa
Maka kemerdekaan
Dipertahankan
Hingga ke tetesan darah terakhir
Agar dapat diwariskan
Pada anak cucu
SEINDONESIA
Aman sejahtera selamanya
Aamin
PUTRI RIMBA NIAGARA
29 Mei 2012
MENYAHUT PANGGILAN SEMBOYAN PERJUANGAN IBU PERTIWI MU!
Duhai rakyat Indonesia...
Biarpun aku tidak lahir di bumi bertuah ibu pertiwimu
Tapi aku ditakdirkan untuk menyayangi negaramu
Aku tak tahu kenapa
Darah yang mengalir ditubuhku ini
Serasa denyut nadinya seiring dengan ibu pertiwimu
Serasa roh ibu pertiwimu memanggil-manggilku
Untuk menyahut semboyan perjuangan di bumimu
Roh-roh suci pejuang negaramu yang telah lama bersemadi
Hidup dalam jiwaku
Mahu aku teruskan perjuangan mereka
Bersama-sama dengan para pejuang ibu pertiwimu
Mahu aku lupakan panggilan semboyan perjuangan itu
Lagi aku ingin memadamkan
Lagi membara-bara gelora api perjuangan
Biarpun aku tidak ditakdirkan lahir di bumi Indonesia
Tapi aku ditakdirkan untuk menyahut panggilan ibu pertiwimu
Dan aku redho kerna itu takdir-Nya
Biarpun aku tidaklah segagah pahlawan-pahlawan di medan juang
Izinkan aku berpena bertintakan darah dan air mataku
Untuk sama-sama berbakti kepada ibu pertiwimu
Moga perjuangan suci aku ini jangan sekali disalah artikan
Dan sudilah terima perjuangan suci aku ini sesuci perjuangan
Para pejuangmu yang masih hidup atau yang telah mati di medan juang!
Karya Putri Rimba Niagara
29 Mei 2012
NEGARAMU KUKASIH NEGARAKU KAU SAYANG!
Kerana-Nya aku jatuh cinta dengan Indonesia
Kerana-Nya aku jatuh cinta dengan bangsa Indonesia
Moga cinta kerana-Nya ini bisa menjadikan Malaysia dan Indonesia
dua negara berjiran
sehati sejiwa
senada seirama
berpadu kasihkan negara
negaramu kukasih
negaraku kau sayang
bila kasih sudah terpatri
tak akan ada
benci membenci
dengki mendengki
dendam mendendam
jatuh menjatuh
yang ada
saling mempertahan cinta bernegara
kau pertahan negaraku
aku pertahankan negaramu
saling mempertahankan
itulah lambang cinta sejati
antara dua negara
bila cinta sejati terpatri
di kalbu setiap rakyat
negaramu negaraku
kebudayaan negaramu disanjung
kebudayaan negaraku dijunjung
Apa saja perjuangan untuk mempertabatkan :
Pemerintah Melayu
Institusi diRaja Melayu
Kepahlawanan Melayu
Bangsa Melayu
Kita sama bersumpah setia untuk saling menyokong/dukungan
tanpa mengenal samada dia raja atau rakyat biasa yang penting dia ada semangat juang seperti kita...
kerana dialah rakan seperjuangan kita sampai kapan pun!
Damailah negeriku damailah negerimu damailah bumi ini dan damailah semuanya berkat kasih sayang sejati demi-Nya.
KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
30 Mei 2012
CINTA NEGARAMU NEGARAKU BERPADU DALAM RESTU ILAHI
Duhai ibu pertiwi Indonesia
Yang kusayangi dalam lubuk hati
Selagi nyawaku ada
Kau mencurahkan bakti
Pada anak bangsa bumi pertiwimu
Tanpa henti tanpa jemu
Menumpahkan tinta
Di kanvas perjuangan suci
Biarpun tintamu
Bertintakan darah dan airmata
Kau terus berpena...
Tanpa pedulikan
Segala terjangan ombak
Di kini kanan
Pengorbananmu nan suci
Sesuci embun di waktu pagi itu
Menjadi bunga-bunga pertiwi
Nan harum mewangi
Sewangi melati putih
Dan selendang
Merah putih ini
Kuanugerahkan padamu
Menghargai jasamu
Pada ibu pertiwi Indonesia
Moga kau terus menabur bakti
Berpena meneruskan perjuangan suci
Agar dapat diwariskan kemerdekaan
Ibu pertiwi kepada generasi seterusnya
Dalam aman damai
Selagi ada bulan dan matahari
Samudra antara dua benua ini
Menjadi saksi bukti cinta kita
Pada negaramu negaraku
Berpadu dalam Restu Ilahi
PUTRI RIMBA NIAGARA
30 Mei 2012
PEMIMPIN DAN RAKYAT BERJIWA REVOLUSI
Yang penting dalam sesuatu yang ingin dicapai matlamatnya agar berjaya...
1. Matlamat harusnya jelas
2. Fokus pada matlamat
3. Berbahas dalam sesuatu isu jangan beremosi
4. Berkata gunakan kebijaksanaan akal
5. Mengeluarkan ide yang berfakta dan bernas
6. Jangan merendah-rendahkan individu walau siapa pun mereka
7. Saling berbahas dalam suasana yang harmonis
8. Ide yang dilontarkan seharusnya diterima pakai oleh semua
9. Masalah pasti ada tapi cari jalan yang terbaik untuk mengatasinya
10. Perbedaan pendapat itu biasa tapi matlamat tetap sama iaitu mahu pemimpin dan rakyat berjiwa revolusi
punya jati diri yang teguh demi ibu pertiwi Indonesia
PUTRI RIMBA NIAGARA
29 Mei 2012
BERKIBARLAH! BERKIBARLAH MERAH PUTIH!
Selamat pagi merah putih
Merahmu membara-bara di hati
Para pejuang Indonesia untuk mempertahankanmu!
Agar terus megah berkibar semegah
Raja, rakyat, dan pemerintah
3 serangkai bersatu hati
mempertahankanmu
Hingga ke titisan darah terakhir!
Selamat pagi merah putih
Putihmu seputih nurani
Hati semua rakyat Indonesia
Saling:
Memahami
Memuliakan
Menghormati
Bersepakat
Berpadu
Berkorban harta dan nyawa
Demi kepentingan rakyat Indonesia
Aman rakyat amanlah Raja dan pemerintah
Makanya Indonesia aman dalam pembangunan
Manusia dan bangunan pencakar langit
Maju terus maju
Aman dan bahagia
Sebuah negara yang aman damai
Maju dalam pembangunan manusia berjiwa kemanusiaan
Bakal diwariskan kepada anak cucu Indonesia
Makanya berbanggalah semua rakyat Indonesia
Menyayangi negara lebih daripada kepentingan sendiri!
Berkibarlah! Berkibarlah! Berkibarlah!
Merah putih negara Indonesia
Moga kibaranmu diiringi dengan
Rahmat Kasih-Nya yang abadi!
Karya Putri Rimba.
29 Mei 2012
DAMAILAH INDONESIA KU
Damailah Indonesia ku
Damailah Ibu Pertiwi ku
Damailah Bangsa ku
Damailah semuanya
Agar Indonesia
Merdeka selamanya
Aman bahagia
Hingga
Ke anak cucu
Damailah berkat kasih sayang sejati demi-Nya
Rela berkorban harta dan nyawa
Demi kemerdekaan ibu pertiwi Indonesia
Rakyat Indonesia bersumpah setia
Tuk bersatu hati
Demi menjamin
Merah putih berkibar megah
Semegah rakyat Indonesia
Yang cintakan ibu pertiwi
Akan dipertahankan hingga ke tetesan darah terakhir!
PUTRI RIMBA NIAGARA
29 Mei 2012
KU KIBARKAN KEMBALI SEMANGAT MERAH PUTIH
Ku kibarkan kembali semangat merah putih
ke seluruh pelosok penjuru nuswantoro
bejuang melawan penindasan-penindasan
dinegeri yang subur makmur ini
pekikan pejuang bangsa terngiang kembali
lebih baik mati berkalang tanah
dari pada hidup tertindas penjahat negri
salam persahabatan dalam damai
damailah bumi
damailah negri
jayalah Nuswantoro
By DEN MAT MANGKUBUMI
29 Mei 2012
DUHAI PANGLIMA MUDA RUMPUN MELAYU
DEN MAT MANGKUBUMI
Salam damai kembali
Untukmu duhai panglima muda
Kau bagaikan seorang pahlawan melayu
Yang gagah perkasa membela pertiwi
Negeri bertuah tempat kelahiranmu
Moga SeNusantara
Berbangga dengan kewujudanmu
Di bumi bertuah Indonesia
Biarp pun kepahlawananmu terbilang
Namun hidupmu penuh kehambaan
Membuatkan aku tabik hormat padamu
Duhai panglima Rumpun Melayu
Yang paling muda
Di Seluruh Rumpun Melayu
Karya Putri Rimba Niagara
11 April 2012
(PETIKAN DARIPADA WALL PUTRI RIMBA NIAGARA)
2 Jun 2012
By: Panglima Bandar
MENCARI JALAN-JALAN PULANG KE PANGKUAN-NYA
TUHAN MAHA PENGATUR WAKTU YANG TEPAT TIDAK AKAN
DICEPATKAN ATAU DILAMBATKAN WALAUPUN SESAAT
BILA SAMPAI MASANYA JADI MAKA JADILAH ATAS KEHENDAK-NYA
JIKA KAMU DATANG PADANYA BERJALAN DIA AKAN BERLARI
JIKA KAMU DATANG PADANYA BERLARI DIA ADA DEKAT
DENGANMU TERLALU HAMPIR BEGITULAH BILA KAMU
SENTIASA YAKIN DENGAN CINTA-NYA KEPADA KAMU,
CINTA-NYA SENTIASA ADA UNTUK KAMU SELAGI MANA
KAMU YAKIN AKAN CINTA-NYA ...MENCINTAI-NYA TAK
AKAN RUGI DAN SALING MENCINTAI KERANA-NYA PASTI
JIWAMU AKAN TENANG SETENANG AIR DI KALI SYURGA
KERANA BILA DIA BERJANJI DIA PASTI TEPATI
DIA TIDAK AKAN MEMUNGKIRI JANJI
JANJI-NYA PASTI...PASTI...PASTI....
YAKINLAH ITU DUHAI ROH DAN JASAD YANG MAHU
MENCARI JALAN-JALAN PULANG KE PANGKUAN-NYA...
MERDEKALAH PANJI-PANJI ALLAH DI SELURUH DUNIA ALLAHU AKBAR AAMIIN
MOGA KITA MERDEKA DENGAN KESYUKURAN , MERDEKA DARI AZAB KUBUR DAN MERDEKA DARI AZAB API NERAKA ALLAHU AKBAR AAMIIN
INILAH ARTI KEMERDEKAAN SEBENAR , MEMERDEKAKAN NEGARA SEBAGAI KITA MENYOKONG/MENDUKUNG AGAR UMAT ISLAM DAPAT BERAMAL DAN MENGEMBANGKAN AGAMA ISLAM DALAM AMAN DAMAI TANPA DIGANGGU GUGAT OLEH MANA-MANA PENGKHIANAT YANG INGIN MENGHANCURKAN NEGARA ISLAM.MERDEKALAH NEGARA ISLAM! DENGAN PANJI-PANJI ALLAH BERKIBAR MEGAH DI SELURUH DUNIA. ALLAHU AKBAR AAMIIN YA RABBAL A'LAMIIN.
'SELAMAT HARI KEMERDEKAAN MALAYSIA 31 OGOS 2014, INDONESIA 17 AGUSTUS 2014, HARI KEPUTERAAN SULTAN BRUNEI DARUSSALAM KE 68 & HARI KELAHIRAN RATU RIMBA NIAGARA 13 OGOS 2014'
'SALAM CINTA KASIH DAN SAYANG UNTUK PERDAMAIAN SELURUH
DUNIA '
Dengan Ingatan Tulus Ikhlas Daripada,
Ratu Rimba Niagara Pujangga Sribu Jaman,
Srikandi Sastera Raja-Sultan Nusantara @ Pujangga Nusantara
Cinta 5 Benua Malaysia,Indonesia, Brunei, Singapura, Thailand,
202 Negara Dunia & Seluruh Dunia Kecuali Israel,
5 Zulkaedah 1435H
31 Agustus 2014
PETIKAN GALERI & PERPUSTAKAAN RATU RIMBA NIAGARA
SRIKANDI SASTERA RAJA-SULTAN NUSANTARA @ PUJANGGA NUSANTARA
CINTA 5 BENUA MALAYSIA/INDONESIA/BRUNEI/SINGAPURA/THAILAND,
202 NEGARA DUNIA & SELURUH DUNIA KECUALI ISRAEL
21 Syawal 1435H
17 Agustus 2014
8 ZULKAEDAH 1435H
3 SEPTEMBER 2014
PETIKAN GALERI & PERPUSTAKAAN RATU RIMBA NIAGARA, PAGE BAPAK PRABOWO &
BAPAK JOKOWI
22 DZULHIJJAH 1435H
17 OKTOBER 2014
0 comments:
Post a Comment