CINTA NEGARAMU CINTA NEGARAKU (470) KERAJAAN KUTAI MULAWARMAN SUMBER INSPIRASI RATU RIMBA NIAGARA BERKARYA
OLDER
Suku kutai adalah suku asli yang mendiami wilayah Kalimantan Timur. Suku kutai berdasarkan jenisnya adalah termasuk suku melayu tua sebagaimana suku-suku dayak di Kalimantan Timur. Diperkirakan suku kutai masih serumpun dengan suku dayak, khususnya dayak rumpun ot-danum. Oleh karena itu secara fisik suku kutai mirip dengan suku dayak rumpun ot-danum. Dan adat-istiadat lama suku kutai banyak kesamaan dengan adat-istiadat suku dayak rumpun ot-danum (khususnya tunjung-benuaq) misalnya; erau (upacara adat yang paling meriah), belian (upacara tarian penyembuhan penyakit), memang, dan mantra-mantra serta ilmu gaib seperti; parang maya, panah terong, polong, racun gangsa, perakut, peloros, dan lain-lain. Dimana adat-adat tersebut dimiliki oleh suku kutai dan suku dayak.
Pada awalnya KUTAI bukanlah nama suku, akan tetapi nama tempat/wilayah dan nama Kerajaan. Kemudian lambat laun KUTAI menjadi nama suku. Nama Kutai berawal dari nama Kerajaan Kutai Martadipura di Muara Kaman, sebenarnya nama kerajaan ini awalnya disebut Queitaire (Kutai) oleh Pendatang dan Pedagang awal abad masehi yang datang dari India selatan yang artinya Belantara dan Ibukota Kerajaannya bernama Maradavure (Martapura) berada di Pulau Naladwipa dan letaknya di tepi Sungai Mahakam di seberang Persimpangan Sungai Kanan Mudik Mahakam yakni Sungai Kedang Rantau asal nama Kota Muara Kaman sekarang.
Dalam berita Campa atau Cina disebut Kho-Thay artinya Kota Besar atau Bandar Kerajaan Besar.
Jadi sebutan KUTAI awalnya berasal dari berita India adalah Queitaire artinya Belantara dan Barulah kemudian dalam bahasa melayu di sebut “Kutai” (berdasarkan dialek melayu).
Dalam berita Campa atau Cina disebut Kho-Thay artinya Kota Besar atau Bandar Kerajaan Besar.
Jadi sebutan KUTAI awalnya berasal dari berita India adalah Queitaire artinya Belantara dan Barulah kemudian dalam bahasa melayu di sebut “Kutai” (berdasarkan dialek melayu).
Sumpah Palapa Patih Gajah Mada di Majapahit sempat menyebutkan Tunjung Kuta, ada pula yang mengatakan tulisan yang benar adalah Tunjung Kutai, akan tetapi ini pada masa Kerajaan Kutai Kartanegara.
Dari pemaparan di atas diketahui bahwa KUTAI pada masa itu adalah nama Kerajaan/kota/wilayah bukan nama suku (etnis). Lalu bagaimanakan awal kemunculan suku “KUTAI” ??? jawabannya adalah:
Di Kutai dahulu terbagi menjadi lima puak (lima suku):
1. Puak Pantun
Puak Pantun adalah suku tertua di Kalimantan Timur, dan merupakan suku atau Puak yang paling Tua diantara 5 Suku atau Puak Kutai lainya, mereka adalah suku yang mendirikan kerajaan tertua di Nusantara yaitu kerajaan Kutai Martadipura di Muara Kaman pada abad 4 Masehi. Raja pertamanya dikenal dengan nama Kudungga, dan kerajaan ini jaya pada masa dinasti ketiganya yaitu pada masa Raja Mulawarwan. Dibawah pimpinan Maharaja Mulawarman, kehidupan sosial dan kemasyarakatan diyakini berkembang dengan baik. Pemerintahan berpusat di Keraton yang berada di Martapura wilayah kekuasaannya terbentang dari Dataran Tinggi Tunjung (Kerajaan Pinang Sendawar), Kerajaan Sri Bangun di Kota Bangun, Kerajaan Pantun di Wahau, Kerajaan Tebalai, hingga ke pesisir Kalimantan Timur, seperti Sungai China, Hulu Dusun dan wilayah lainnya. Dengan penaklukan terhadap kerajaan-kerajan kecil tersebut, kondisi negara dapat stabil sehingga suasana tentram dapat berjalan selama masa pemerintahannya.
Suku ini mendiami daerah Muara Kaman Kab. Kutai Kartanegara dan sampai Daerah Wahau dan Daerah Muara Ancalong, serta Daerah Muara Bengkal, Daerah Kombeng di dalam wilayah Kab.Kutai Timur sekarang.
Puak Pantun adalah suku tertua di Kalimantan Timur, dan merupakan suku atau Puak yang paling Tua diantara 5 Suku atau Puak Kutai lainya, mereka adalah suku yang mendirikan kerajaan tertua di Nusantara yaitu kerajaan Kutai Martadipura di Muara Kaman pada abad 4 Masehi. Raja pertamanya dikenal dengan nama Kudungga, dan kerajaan ini jaya pada masa dinasti ketiganya yaitu pada masa Raja Mulawarwan. Dibawah pimpinan Maharaja Mulawarman, kehidupan sosial dan kemasyarakatan diyakini berkembang dengan baik. Pemerintahan berpusat di Keraton yang berada di Martapura wilayah kekuasaannya terbentang dari Dataran Tinggi Tunjung (Kerajaan Pinang Sendawar), Kerajaan Sri Bangun di Kota Bangun, Kerajaan Pantun di Wahau, Kerajaan Tebalai, hingga ke pesisir Kalimantan Timur, seperti Sungai China, Hulu Dusun dan wilayah lainnya. Dengan penaklukan terhadap kerajaan-kerajan kecil tersebut, kondisi negara dapat stabil sehingga suasana tentram dapat berjalan selama masa pemerintahannya.
Suku ini mendiami daerah Muara Kaman Kab. Kutai Kartanegara dan sampai Daerah Wahau dan Daerah Muara Ancalong, serta Daerah Muara Bengkal, Daerah Kombeng di dalam wilayah Kab.Kutai Timur sekarang.
2. Puak Punang
Puak Punang (Puak Kedang) adalah suku yang mendiami wilayah pedalaman. Diperkirakan suku ini adalah hasil percampuran antara puak pantun dan puak sendawar (tunjung-benuaq). Oleh karena itu, logat bahasa Suku Kutai Kedang mengalunkan Nada yang bergelombang. Misalya bahasa Indonesia “Tidak”, Bahasa Kutai “Endik”, Bahasa Kutai Kedang “Inde”…. tegas alas gelombang. Suku ini mendirikan kerajaan Sri Bangun di Kota Bangun (atau dikenal dengan nama Negeri Paha pada masa pemerintahan Kutai Matadipura). Puak punang ini tersebar diwilayah Kota Bangun, Muara Muntai, danau semayang, Sungai Belayan dan sekitarnya.
Puak Punang (Puak Kedang) adalah suku yang mendiami wilayah pedalaman. Diperkirakan suku ini adalah hasil percampuran antara puak pantun dan puak sendawar (tunjung-benuaq). Oleh karena itu, logat bahasa Suku Kutai Kedang mengalunkan Nada yang bergelombang. Misalya bahasa Indonesia “Tidak”, Bahasa Kutai “Endik”, Bahasa Kutai Kedang “Inde”…. tegas alas gelombang. Suku ini mendirikan kerajaan Sri Bangun di Kota Bangun (atau dikenal dengan nama Negeri Paha pada masa pemerintahan Kutai Matadipura). Puak punang ini tersebar diwilayah Kota Bangun, Muara Muntai, danau semayang, Sungai Belayan dan sekitarnya.
3. Puak Pahu
Puak Pahu adalah suku yang mendiami wilayah kedang pahu. Suku ini tersebar di muara pahu dan sekitarnya.
Puak Pahu adalah suku yang mendiami wilayah kedang pahu. Suku ini tersebar di muara pahu dan sekitarnya.
4. Puak sendawar (Puak Tulur Djejangkat)
Puak Sendawar adalah suku yang mendiami wilayah sendawar (Kutai Barat), suku ini mendirikan Kerajaan Sendawar di Kutai Barat dengan Rajanya yang terkenal dengan nama Aji Tulut Jejangkat. Suku ini mendiami daerah pedalaman.
Puak Sendawar adalah suku yang mendiami wilayah sendawar (Kutai Barat), suku ini mendirikan Kerajaan Sendawar di Kutai Barat dengan Rajanya yang terkenal dengan nama Aji Tulut Jejangkat. Suku ini mendiami daerah pedalaman.
5. Puak Melani (melanti)
Puak Melani adalah suku yang mendiami wilayah pesisir. Mereka merupakan suku termuda diantara puak-puak Kutai, di dalam suku ini telah terjadi percampuran antara suku kutai asli dengan suku pendatang yakni; Banjar, Bugis, Jawa dan Melayu. Suku ini mendirikan kerajaan Kutai Kartanegara. Raja pertamanya bernama Aji Batara Agung Dewa Sakti. Suku ini mendiami wilayah pesisir seperti Kutai Lama dan Tenggarong.
Puak Melani adalah suku yang mendiami wilayah pesisir. Mereka merupakan suku termuda diantara puak-puak Kutai, di dalam suku ini telah terjadi percampuran antara suku kutai asli dengan suku pendatang yakni; Banjar, Bugis, Jawa dan Melayu. Suku ini mendirikan kerajaan Kutai Kartanegara. Raja pertamanya bernama Aji Batara Agung Dewa Sakti. Suku ini mendiami wilayah pesisir seperti Kutai Lama dan Tenggarong.
Dalam perkembangannya puak pantun, punang, pahu dan melani kemudian berkembang menjadi suku kutai yang memiliki bahasa yang mirip namun berbeda dialek. Sedangkan puak sendawar (puak tulur jejangkat) yang hidup di pedalaman berkembang menjadi suku dayak.
ikalangan Arkeolog Mengenai Ditemukannya Bukti Kuat Tentang Keberadaan Kerajaan Kutai Yg Disebut-Sebut Kerajaan Kutai Mulawarman Dengan Piagam-Piagam Batunya Disebut Prasasti Yupa, Yang Bertulis Tentang Sair-Sair Dalam Aksara Palawa Yang Digunakan Dalam Bahasa Sangsekerta Dikurun Zaman Awal Abad Masehi Di India. Sehingga Sekarang Ini Sejarah Tentang Kerajaan Kutai Mulawarman Semakin Tampak Jelas Karena Sampai Sekarang Masih Merupakan Lahan Pengkajian Yang Menarik Minat Para Pakar Sejarah Karena Banyaknya Penguraian Bukti Baik Paktual, Oral Dan Sebagainya Yang Menuai Kontraversial Dikalangan Pakar. Tentang Prasasti Yupa Adalah Argumen Pertama Yang Diangap Kuat Menjadi Dasar Pembicaraan Di Tingkat Internasional Didalam Babak Priode Sejarah Nusantra. Argumen Lain Didapatkanya Beberapa Catatan Mengenai Perjalanan Para Musafir Baik Dari Cina, India, Bahkan Yunani, Itu Adalah Dasar Dari Perkembangan Budaya Yang Pernah Ada Sejaaman Proto Sejarah Karena Hal Ini Juga Ditafsir Dari Beberapa Bahasa Memang, Sawai Dan Dondang Serta Bedandeng Pada Upacara Sakral Dan Ritual Yang Dilakukan Oleh Penduduk Setempat Yang Masih Memegang Adat Istiadatnya Lama. Kebudayaan Kutai Kuno, Adalah Peninggalan Budaya Hindu Dari India Selatan Yang Juga Dipengaruhi Budaya Astronesia Yang Berakulturasi Dengan Beberapa Kebudayaan Di Asia Tenggara. Bagaimana Penguraianya Bahwa Sebelum Masuknya Budaya Hindu Di Kalimantan Sudah Ada Peradapan Atau Kehidupan Walaupun Belum Begitu Dikenal Oleh Bangsa Luar Misalnya, Sebelum Munculnya Nama Maharaja Sri Kundungga Telah Muncul Beberapa Nama Para Penghulu (Raja Atau Kepala Suku Malay Disebut Penghulu Bakulapura Yakni Munculnya Nama Atwangga Dan Mitroga Yang Merupakan Nenek Dan Bapak Dari Kundungga). Adanya Cerita Menurut Tutur Legenda, Dalam Sebuah Mantera Yang Dikenal Dengan Memang Asal Yang Bahasanya Pun Mengunakan Bahasa Malay Adapun Cerita Itu Selalu Menjadi Cerita Rakyat Hampir Meliputi Semua Ras Dan Suku Di Kutai Bahkan Pernah Ada Di Malaysia Juga Ada Cerita Mengenai Puan Mergasi Yang Merupakan Tokoh Raksasa Yang Suka Memangsa Anak Kecil, Dan Bahwa Dulu Memang Telah Hidup Seorang Sakti Bernama Piatu Anak Dari Tahani Karena Kejenangannya (Kesaktianya) Pihatu Dapat Mengalahkan Raja Puan Hanja Maka Disitulah Awalnya Pihatu Yang Beristeri Putri Tumbau Dan Putri Lempam, Mengarai (Mencipta) Membangun Negeri. Negerinya Bernama Malaya Negeri Ini Selalu Mendapat Serangan Dari Negeri Singkarak Di Utara Kalimantan Yang Dipimpin Puan Minak Mergasi Anak Puan Minak Mampi, Dan Isterinya Nama Puan Serdang Mereka Ini Adalah Keturunan Puan Minak Hanja Yang Adalah Orang-Orang Primitif Sisa Zaman Purba. Cerita Yang Melegenda Ini Adalah Dari Infirasi Yang Juga Dapat Dijadikan Suatu Pengkajian Karena Terkait Dengan Beberapa Memang (Mantera) Yakni Dalam Upacara Ritual Selalu Dijadikan Bahasa Pengantar Dengan Kemumulan (Keturunan Awal), Walapun Cerita Legenda Ini Berpariasi Sesuai Kebutuhan Sang Penuturnya Namun Banyak Hal Yg Perlu Kita Ambil Sebagai Bahan Kajian Utuk Dijadikan Sumber Oral Sejarah. Tokoh-Tokoh Legenda Sangat Melekat Dalam Khayalan Kekanakan Di Kutai Adapun Ceritanya Menggabarkan Ketuladanan Dalam Infirasi Kehidupan Dizaman Dahulu Yang Sangat Mendidik Kita Dalam Kehidupan Sekarang Ini, Walaupun Ceritanya Simpang Siur Namun Masih Dapat Tertata Dalam Suatu Permaknaan Dalam Gambaran Atau Wayang Kehidupan Dizaman Sekarang.
Legenda Puan Tahun Yang Menceritakan Asal Usul Dari Tata Cara Pertanian Dan Perkebunan, Legenda Silu Yang Diperankan Oleh Sayus, Songo, Sentang, Silu, Rumbai Kaca, Rumbai Nenang, Dan Naning Serta Ngene Adalah Cerita Pertanda Alam, Tokoh Puan Minak Hanja Dan Bota Serta Puan Minak Mergasi Serta Dato Samburakai Dan Pegole, Sahu Adalah Tokoh Supranatural, Digambarkan Sebagai Raja-Ratu Raksasa Sedangkan Para Putri-Putri Cantik Diperankan Oleh Putri Ragel Mayang, Ragel Kemuning, Ragel Kelungsu Dan Putri Tumbau Serta Putri Lempam Dan Putri Kilan Cahaya Serta Kilan Samsu Serta Ratu Gamboh Dan Ratu Gari Adalah Para Wanita Cantik Yang Hidup Dizaman Sebelum Mulawarman Dan Putri Surak, Putri Pidara Putih Dan Putri Mayang Sari Serta Putri Niradiah Dan Putri Serifah Kencana Adalah Para Putri Yang Hidup Setelah Zaman Mulawarman. Ada Seorang Tokoh Yang Arif Bijak Bernama Nek Kembayat. Sedangkan Pada Sekitar Peralihan Masa Zaman Abad Ke 14 Banyak Tokoh Legendaris Seperti Putri Bengalon, Putri Karang Melenu, Dan Babu Jaluma Serta Malengkar Dan Seorang Raden Kusuma Serta Aji Jawa Dan Deloy Serta Sekeling Dan Lainya Semua Tokoh Ini Adalah Pemilik Karakter Masing-Masing Perannya Dan Setelah Di Awal Munculnya Islam Tersebut Beberapa Nama Tokoh Seperti Taj-Muluk, Siti Jubedah, Haji Batu Dan Datok Merangan Serta Tuan Badang Dan Tunggang Parangan. Semua Cerita Diatas Terkait Dengan Adanya Wayah Atau Waktu, Atau Unsur Penanggalan, Sehingga Munculnya Aksara Pallawa Yang Disebut Aksara Tamil Grantha Dan Pengaruh Agama Veda Yang Sangat Berpengaruh Diawal Abad Masehi Di Nusantara.
Legenda Puan Tahun Yang Menceritakan Asal Usul Dari Tata Cara Pertanian Dan Perkebunan, Legenda Silu Yang Diperankan Oleh Sayus, Songo, Sentang, Silu, Rumbai Kaca, Rumbai Nenang, Dan Naning Serta Ngene Adalah Cerita Pertanda Alam, Tokoh Puan Minak Hanja Dan Bota Serta Puan Minak Mergasi Serta Dato Samburakai Dan Pegole, Sahu Adalah Tokoh Supranatural, Digambarkan Sebagai Raja-Ratu Raksasa Sedangkan Para Putri-Putri Cantik Diperankan Oleh Putri Ragel Mayang, Ragel Kemuning, Ragel Kelungsu Dan Putri Tumbau Serta Putri Lempam Dan Putri Kilan Cahaya Serta Kilan Samsu Serta Ratu Gamboh Dan Ratu Gari Adalah Para Wanita Cantik Yang Hidup Dizaman Sebelum Mulawarman Dan Putri Surak, Putri Pidara Putih Dan Putri Mayang Sari Serta Putri Niradiah Dan Putri Serifah Kencana Adalah Para Putri Yang Hidup Setelah Zaman Mulawarman. Ada Seorang Tokoh Yang Arif Bijak Bernama Nek Kembayat. Sedangkan Pada Sekitar Peralihan Masa Zaman Abad Ke 14 Banyak Tokoh Legendaris Seperti Putri Bengalon, Putri Karang Melenu, Dan Babu Jaluma Serta Malengkar Dan Seorang Raden Kusuma Serta Aji Jawa Dan Deloy Serta Sekeling Dan Lainya Semua Tokoh Ini Adalah Pemilik Karakter Masing-Masing Perannya Dan Setelah Di Awal Munculnya Islam Tersebut Beberapa Nama Tokoh Seperti Taj-Muluk, Siti Jubedah, Haji Batu Dan Datok Merangan Serta Tuan Badang Dan Tunggang Parangan. Semua Cerita Diatas Terkait Dengan Adanya Wayah Atau Waktu, Atau Unsur Penanggalan, Sehingga Munculnya Aksara Pallawa Yang Disebut Aksara Tamil Grantha Dan Pengaruh Agama Veda Yang Sangat Berpengaruh Diawal Abad Masehi Di Nusantara.
Ratu Rimba Niagara shared a photo to the groupPUJANGGA RATU RIMBA CINTA 5 BENUA.
Just now ·
MAJLIS DIRAJA PENUH DENGAN ADAT ISTIADAT YANG MERIAH
MAHARAJA KUTAI MULAWARMAN DAN RAJA BATARA GOGOH SERTA SULTAN BANTEN MAKAN MALAM DI FESTIVAL KERATON NUSANTARA VIII DI BUTON SULAWESI TENGGARA
JALAN PULANG
KEMBALI KEPANGKUAN NUSANTARA
KEMBALI KEPANGKUAN NUSANTARA
“RUHUI RAHAYU”
Adalah salam atas kesadaran akan adanya sesuatu kehadirian dari banyak manusia yang menuju damai sentosa, adil dan makmur, maka salam saya ini ditujukan pula kepada para mahluk sebuana nusantara.
Pembahasan sebuah cita-cita dalam mempertegas komitmen sumpah pemuda sebagai sumpah kebangsaan dengan tujuan memperkuat nilai-nilai pancasila sebagai asas dan budaya bangsa indonesia.
Disini saya hanya mempersembahkan buah pemikiran sebagai salah satu pewaris nusantara yang mana buah ini adalah bentuk tulisan diberi judul “jalan pulang kembali kepangkuan nusantara” dalam sebuah mitiologi gagasan nusantara ada hal yang perlu dipertegas nusa atau daratan berarti “pulau” yang nyata dunia ini terdiri dari ribuan juta pulau terbentang dari timur ke barat dan dari utara ke selatan yang juga di sebut “para sada”, antaranya adalah lautan juga disebut “para tiwi” inilah gambaran bapak dan ibu batin manusia di dunia ini.
Dalam hikmatnya mupakat dan musyawarah guna mencapai keadilan dan kebijaksanaan dengan kesantunan saling mengasihi dan menyayangi seperti tuhan dan mahluknya hendaklah mahluk pun demikian antar sesama mahluk agar keseimbangan alam terpelihara dengan damai sentosa memasuki garba kehdupan duniawi yang saling menyayangi sehingga pencipta memberikan karunianya kasih dan sayang setiap detak nadi.
Alam terhampar luas untuk mahluk menciptakan karya dan baktinya pada penciptanya sebagai dasar adalah sikab, perlu diletakan pada pondasi awalnya dalam membangun sebuah bangsa manusia di nusantara (dunia) yang mana kala itu pemimpinya dinamakan raja, dengan demikian lahirlah Negara.
SERI SUMPAH PEMUDA...................
SERI SUMPAH PEMUDA...................
.........KERIS LAGENDA ALAM MELAYU
Keris tidak dapat dipisahkan daripada orang Melayu. Keris merupakan lambang dalam alam latihan pertahanan diri bagi hulubalang-hulubalang dalam masyarakat Melayu sejak dari dahulu hingga kini.
Kehebatan dan kemegahan seni latihan pertahanan diri juga tidak akan teserlah tanpa penggunaan keris. Demikian juga sebahagian daripada permainan seni latihan pertahanan diri tidak akan sempurna jika tidak ada permainan keris.
Keris juga merupakan senjata utama kepada ahli-ahli latihan pertahanan diri Melayu. Tanpa keris seperti ada kecacatan pada seni latihan pertahanan diri tersebut. Sungguhpun keris tidak di bawa berjalan merata-rata pada zaman sekarang, namun ia masih lagi berfungsi sebagai mercu kemegahan seni latihan pertahanan diri tersebut, terutamanya pada saat upacara tamat latihan.
Keris juga memainkan peranan penting kepada sesetengah Bomoh, Pawang dan Dukun. Di dalam arena perubatan tradisional Melayu, keris digunakan sebagai alat perantaraan antara Jin dengan Bomoh bagi mengadakan upacara tertentu. Kadang-kala keris itu di asap dengan kemian terlebih dahulu untuk menyeru Jin yang dihajati.
Setelah beberapa ketika datanglah Jin yang di seru itu melalui Bomoh tersebut. Ada sesetengah Bomoh yang menggeletar tubuh badan mereka apabila dimasuki Jin, namun ada juga yang sampai berguling-guling dan tidak ketinggalan juga yang berkeadaan biasa apabila dimasuki oleh Jin tersebut. Setelah selesai upacara itu dan Jin tersebut telah keluar dari tubuh bomoh, maka keris tersebut akan di kucup, di asap dan disarungkan kembali ke dalam sarungnya.
Biasanya orang-orang yang terlibat dalam bidang latihan pertahanan diri dan perbomohan gemar menggunakan keris, kerana mereka mempunyai kepercayaan yang kuat kepada kuasa keris tersebut. Sesetengahnya mendakwa memperolehinya dalam mimpi, apabila bangun dari tidur,
didapatinya keris tersebut telah berada di sisinya.
Sesetengahnya pula mendapat keris tersebut setelah sekian lama bertapa di tempat-tempat tertentu. Tidak kurang juga yang memperolehinya dari warisan turun temurun dari datuk nenek mereka, yang kononnya mereka adalah warisnya dengan disyaratkan kepada mereka yang menjaga keris itu,
mestilah melakukan apa jua syarat yang diperlukan sebagai penjaga warisan keris tersebut.
Dengan memiliki keris tersebut, jadilah ia seorang Bomoh ataupun pendekar dengan bantuan Jin penjaga keris terebut. Keris itu dihormati sebagai tetamu dan di jaga dengan rapi. Sesetengahnya mengambil kesempatan pada malam Jumaat untuk mengasapkan keris tersebut dengan kemian dan dimandikan dengan sintuk dan limau nipis bagi menjaga kuasa yang ada pada keris tersebut supaya tidak hilang. Selepas itu keris tersebut di bungkus dengan kain kuning atau hitam, di kucup dan di simpan di tempat yang khas dan selamat.
Ada di antara keris-keris itu yang berbunyi pada waktu malam atau siang mengikut keadaan dan keperluan. Contohnya bila ada tetamu hendak datang atau bila ada sesuatu bencana yang akan berlaku seperti banjir, musuh akan datang menyerang dan sebagainya. Keadaan berbunyinya berbeza-beza. Ada yang keluar masuk sarung tanpa henti sehingga diberhentikan, ada juga yang berlegar-legar atau bergegar di tempatnya dan macam-macam cara lagi.
Mengikut perkiraan lojik, adakah keris itu mempunyai nyawa untuk berbunyi atau bergerak-gerak ataupun keluar masuk ke dalam sarungnya sendiri? Tetapi apa yang sebenar berlaku ialah bergeraknya keris itu adalah disebabkan oleh Jin penjaga keris itu yang mahu memberitahu sesuatu kepada tuannya.
Orang yang sebeginilah yang selalunya di anggap Tok Keramat oleh sesetengah orang. Sebenarnya bagi orang yang memiliki keris tersebut, Jin penjaga keris itu bukan lagi sebagi khadam kepada keris itu, tetapi
sebaliknya sebagai tuan kepada manusia, kerana manusia (tuan keris) itu terpaksa akur dan patuh kepada segala kehendak Jin tersebut.
Kerana itulah keris tersebut perlu di asap dan dilimaukan sebagai syarat perhubungan mereka. Jika tidak Jin itu akan menggangu tuannya atau jika tuan keris itu sudah meninggal dunia maka Jin itu akan menggangu anak-cucunya pula dengan berbagai-bagai kesusahan dan penyakit. Penyakit itulah yang dinamakan “saka” atau keturunan. Maka bagi anak cucu yang mahu membela, maka diamlah Jin tersebut dari menggangu, sementara yang tidak mahu menerima, saka Jin itu akan terus menerus menganggunya.
Keris tidak dapat dipisahkan daripada orang Melayu. Keris merupakan lambang dalam alam latihan pertahanan diri bagi hulubalang-hulubalang dalam masyarakat Melayu sejak dari dahulu hingga kini.
Kehebatan dan kemegahan seni latihan pertahanan diri juga tidak akan teserlah tanpa penggunaan keris. Demikian juga sebahagian daripada permainan seni latihan pertahanan diri tidak akan sempurna jika tidak ada permainan keris.
Keris juga merupakan senjata utama kepada ahli-ahli latihan pertahanan diri Melayu. Tanpa keris seperti ada kecacatan pada seni latihan pertahanan diri tersebut. Sungguhpun keris tidak di bawa berjalan merata-rata pada zaman sekarang, namun ia masih lagi berfungsi sebagai mercu kemegahan seni latihan pertahanan diri tersebut, terutamanya pada saat upacara tamat latihan.
Keris juga memainkan peranan penting kepada sesetengah Bomoh, Pawang dan Dukun. Di dalam arena perubatan tradisional Melayu, keris digunakan sebagai alat perantaraan antara Jin dengan Bomoh bagi mengadakan upacara tertentu. Kadang-kala keris itu di asap dengan kemian terlebih dahulu untuk menyeru Jin yang dihajati.
Setelah beberapa ketika datanglah Jin yang di seru itu melalui Bomoh tersebut. Ada sesetengah Bomoh yang menggeletar tubuh badan mereka apabila dimasuki Jin, namun ada juga yang sampai berguling-guling dan tidak ketinggalan juga yang berkeadaan biasa apabila dimasuki oleh Jin tersebut. Setelah selesai upacara itu dan Jin tersebut telah keluar dari tubuh bomoh, maka keris tersebut akan di kucup, di asap dan disarungkan kembali ke dalam sarungnya.
Biasanya orang-orang yang terlibat dalam bidang latihan pertahanan diri dan perbomohan gemar menggunakan keris, kerana mereka mempunyai kepercayaan yang kuat kepada kuasa keris tersebut. Sesetengahnya mendakwa memperolehinya dalam mimpi, apabila bangun dari tidur,
didapatinya keris tersebut telah berada di sisinya.
Sesetengahnya pula mendapat keris tersebut setelah sekian lama bertapa di tempat-tempat tertentu. Tidak kurang juga yang memperolehinya dari warisan turun temurun dari datuk nenek mereka, yang kononnya mereka adalah warisnya dengan disyaratkan kepada mereka yang menjaga keris itu,
mestilah melakukan apa jua syarat yang diperlukan sebagai penjaga warisan keris tersebut.
Dengan memiliki keris tersebut, jadilah ia seorang Bomoh ataupun pendekar dengan bantuan Jin penjaga keris terebut. Keris itu dihormati sebagai tetamu dan di jaga dengan rapi. Sesetengahnya mengambil kesempatan pada malam Jumaat untuk mengasapkan keris tersebut dengan kemian dan dimandikan dengan sintuk dan limau nipis bagi menjaga kuasa yang ada pada keris tersebut supaya tidak hilang. Selepas itu keris tersebut di bungkus dengan kain kuning atau hitam, di kucup dan di simpan di tempat yang khas dan selamat.
Ada di antara keris-keris itu yang berbunyi pada waktu malam atau siang mengikut keadaan dan keperluan. Contohnya bila ada tetamu hendak datang atau bila ada sesuatu bencana yang akan berlaku seperti banjir, musuh akan datang menyerang dan sebagainya. Keadaan berbunyinya berbeza-beza. Ada yang keluar masuk sarung tanpa henti sehingga diberhentikan, ada juga yang berlegar-legar atau bergegar di tempatnya dan macam-macam cara lagi.
Mengikut perkiraan lojik, adakah keris itu mempunyai nyawa untuk berbunyi atau bergerak-gerak ataupun keluar masuk ke dalam sarungnya sendiri? Tetapi apa yang sebenar berlaku ialah bergeraknya keris itu adalah disebabkan oleh Jin penjaga keris itu yang mahu memberitahu sesuatu kepada tuannya.
Orang yang sebeginilah yang selalunya di anggap Tok Keramat oleh sesetengah orang. Sebenarnya bagi orang yang memiliki keris tersebut, Jin penjaga keris itu bukan lagi sebagi khadam kepada keris itu, tetapi
sebaliknya sebagai tuan kepada manusia, kerana manusia (tuan keris) itu terpaksa akur dan patuh kepada segala kehendak Jin tersebut.
Kerana itulah keris tersebut perlu di asap dan dilimaukan sebagai syarat perhubungan mereka. Jika tidak Jin itu akan menggangu tuannya atau jika tuan keris itu sudah meninggal dunia maka Jin itu akan menggangu anak-cucunya pula dengan berbagai-bagai kesusahan dan penyakit. Penyakit itulah yang dinamakan “saka” atau keturunan. Maka bagi anak cucu yang mahu membela, maka diamlah Jin tersebut dari menggangu, sementara yang tidak mahu menerima, saka Jin itu akan terus menerus menganggunya.
Sweet Roses with Eva Anggraini and 11 others
ScorpiO, you're caring and extra passionate person..love if i can be your steady and to be the one who u can really get to know and trust on a deep level..
Ratu Rimba Niagara shared a photo to the groupPUJANGGA RATU RIMBA CINTA 5 BENUA.
Just now ·
MAJLIS DIRAJA PENUH DENGAN ADAT ISTIADAT YANG MERIAH
MAHARAJA KUTAI MULAWARMAN DAN RAJA BATARA GOGOH SERTA SULTAN BANTEN MAKAN MALAM DI FESTIVAL KERATON NUSANTARA VIII DI BUTON SULAWESI TENGGARA
عجائب وغرائب الدنيا with Lrmaili Simohamed and 26 others
الأسد الأبيض من عجائب خلق اللله
Ratu Rimba Niagara shared G153's photo.
Retorik Pendatang Melayu:
Admin amat menghormati kerakyatan orang bukan Melayu khususnya orang Cina dan India tapi perlukah dipertikaikan kedudukan orang Melayu?
Bukankah sejarah menjelaskan dengan jelas semenjak hampir 800 tahun yg lalu Tamadun Melayu Islam sudah bermula dan merangkumi seluruh Nusantara, lengkap dengan pelbagai Kesultanan terbentuk dan menghasil ulama-ulama dan cendekiawan yang menghasilkan kitab kitab sejarah dan agama?
Jangan Malu jadi Melayu!
Bersyukur dan berbanggalah menjadi Muslim, berbangsa Melayu, dan rakyat Malaysia!
Demi Allah, untuk agama, bangsa dan negara
Viralkan jika sokong & jangan lupa daftar.
Arte topiario en el Jardín botánico de Montreal, Canada
Sociedad Argentina de Horticultura
Desde 1936 al Servicio de la Comunidad
Desde 1936 al Servicio de la Comunidad
Ratu Rimba Niagara shared drtuah's photo.
Rakyat Korea Selatan disyaratkan membaca 1,000 patah perkataan sehari sejak 1942, lantas membentuk transformasi yang amat menakjubkan
Buenos dias amigos SAH!
Sociedad Argentina de Horticultura
Desde 1936 al Servicio de la Comunidad
Desde 1936 al Servicio de la Comunidad
Sociedad Argentina de Horticultura added 5 new photos.
Proteas
El nombre del género Protea fue creado en 1735 por Carlos Linneo en honor al dios griego Proteo que podía cambiar de forma a voluntad, dado que las prot...
See More
Architecture & Design added 9 new photos.
Magical Rainbows Photography ᴷᴬ
Sociedad Argentina de Horticultura added 4 new photos.
ROSAS GILBERT NABONNAND - REVISTA SAH 2014-2015
Gilbert Nabonnand fue uno de los grandes obtentores de Rosas Thé de fin del siglo XIX y quien puso en el comerci...
See More
Bekerja, bekerja, dan bekerja adalah yang utama. Saya ingin bekerja keras dan gotong royong. Kita akan mampu melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tum...
See More
Sociedad Argentina de Horticultura added 5 new photos.
Gracias por acompañarnos. Buenas noches amigos SAH.
Escabiosas (Scabiosa atropurpurea).
Escabiosas (Scabiosa atropurpurea).
Sociedad Argentina de Horticultura
Desde 1936 al Servicio de la Comunidad
Desde 1936 al Servicio de la Comunidad
Jardín de Oharano, Kyoto, Japón
Sociedad Argentina de Horticultura
Desde 1936 al Servicio de la Comunidad
Desde 1936 al Servicio de la Comunidad
30 OKTOBER 2014
6 MUHARRAM 1436H
0 comments:
Post a Comment