AIDILFITRI HARI MULIA (294) DEMI REDHA-NYA
Demi redhaNya kita rela berkorban harta nyawa masa perasaan dan segala-Nya hanya untuk-Nya hanya kerana-Nya. Aamiin.
Demi redhaNya kita rela berkorban harta nyawa masa perasaan dan segala-Nya hanya untuk-Nya hanya kerana-Nya. Aamiin.
Ada satu cerita. Seseorang bernama Pak X yang baru saja panen singkong bermaksud memberikan hadiah singkong untuk Pak Makmur yang terkenal baik hati dan dermawan. Sesampainya di rumah Pak Makmur, Pak X pun menyerahkan singkong tadi. Namun, tanpa diduga Pak Makmur membalas kebaikan itu dengan memberinya daging ayam. Padahal Pak X memberi singkong tanpa mengharapkan pamrih.
Dalam perjalanan pulang, Pak X bertemu Pak Y. Setelah mendengar cerita pak X, Pak Y berpikir bahwa jika m
emberi singkong saja dibalas dengan daging ayam, apalagi memberi durian, tentu dibalas dengan yang lebih dari daging ayam. Maka, Pak Y pun membeli durian untuk diberikan pada Pak Makmur. Sesampainya di rumah Pak Makmur, Pak Y memberikan durian tersebut. Pak Makmur yang sudah menjadi sifatnya memberi, berpikir apa yang bisa ia berikan pada Pak Y karena ia merasa tak punya apa-apa lagi selain singkong tadi. Akhirnya, Pak Makmur pun memberikan singkong tersebut pada Pak Y. Dan, Pak Y pulang dengan perasaan kecewa.
Saudaraku, apa hikmah yang bisa kita petik dari cerita ini? Bahwa sepatutnya kita berbuat kebaikan secara ikhlas. Lakukan dan berikan kebaikan kepada orang lain, lalu lupakanlah. Tak perlu diingat-ingat apalagi dihitung-hitung. Jangan pula mengungkit-ungkit kebaikan, baik terhadap orang lain maupun orang yang bersangkutan. Berlatihlah untuk ikhlas dalam berbuat kebaikan. Agar kebaikan kita menjadi bernilai di hadapan Alloh Swt.
http://www.smstauhiid.com/lakukan-kebaikan-dan-lupakan-aag…/
News Feed
Mengevaluasi diri penting untuk memeriksa bagaimana perbuatan kita kepada orang lain. Boleh jadi ada perbuatan-perbuatan kita yang menyinggung atau menyakiti orang lain, baik disadari maupun tidak. Hal ini penting bagi kita karena perbuatan baik maupun buruk akan kembali kepada diri kita sebagai pelakunya. Dan setiap kali ingat akan keburukan, segeralah memohon ampun kepada Alloh Swt. dan mohonlah maaf kepada orang yang mungkin tersinggung oleh kita.
Demikianlah pentingnya mengevaluasi diri agar kita senantiasa ingat kepada Alloh dan senantiasa bisa memperbaiki diri. Semoga kita tergolong hamba-hamba Alloh yang gemar mengevaluasi diri.
http://www.smstauhiid.com/rajin-evaluasi-diri/
PETIKAN PAGE KH. ABDULLAH GYMANASTIAR & RATU RIMBA NIAGARA
30 SYAWAL 1436H
15 OGOS 2015
0 comments:
Post a Comment