Monday, 4 March 2013

KOLEKSI NOVEL PUISI CINTA DEMI-NYA Part(5)



AWAN MEMBIRU DI MALAM PURNAMA
'ISTANA SYURGA MILIK-MU'

Subhanallah
Terlalu indah malam ini ...

Sinar purnama terang benderang
Sinar purnama biru membiru
Semuanya membiru
Menenangkan tenang syahdu
Allahu Akbar...
Tenang...tenang...tenang...
Syahdu...syahdu...syahdu...
Aku terpesona Kebesaran-MuTuhan...
Sesungguh-Nya Engkau Maha Bijaksana
Mencipta alam ini sebegini indah ....
Aku menyaksikan panorama amat indah
Mempesona ....terasa diri ini terlalu kerdil
Di sana kulihat awan berarak lalu
Sekali kupandang kulihat Istana Kayangan di sana
Adakah itu Istana di Syurga ...
Allahu Akbar terlalu indah istana itu
Adakah aku layak mendiami Istana Syurga itu
Alangkah bahagia jika itu
Allah Kurniakan kepadaku...
Pasti aman bahgia
Yang tak dapat dilafazkan dengan kata-kata melainkan
SUBHANALLAH ALHAMDULILLAH ALLAHU AKBAR
Aku yakin Istana Syurga
Boleh dimiliki semua hamaba-Nya
Asalkan hidup di dunia ini
Berpandukan Al-Quran dan Hadis...
Insya-Allah semua-Nya boleh memiliki
Istana Syurga
Syukur Ya Allah Kau izinkan aku
Melihat panorama purnama malam
Biru membiru yang amat indah ini
Bersama Istana Syurga milik-Mu

Karya Ratu Rimba Niagara


GELOMBANG DI LAUHMAHFUZ

Duhai bulan nan indah...
aku selalu merinduimu
lagi aku ingin mendekatimu lagi kau menjauh

kau selalu bilang...
tunggulah dinda...
kanda akan menjemputmu
kanda ada urusan paling mustahak untuk dilunasi....

itulah janji-janji yang pernah kanda lafazkan pada dinda
tapi dinda tunggu penuh harap
kanda wujud
seperti melihat bulan di sana...
ingin dinda gapai tapi tak sampai

gaun pengantin yang kanda kirimkan
beserta warkah cinta kanda untuk melamar dinda
setiap malam ada bersama dinda

setiap malam purnama dinda
pakai gaun pengantin
menunggu kanda menjemput dinda
penuh pengharapan...
dinda nyanyikan syair indah
yang kanda suka dengar

sambil dinda baca si pungguk yang menangis
sambil memujuk dinda
"Tuan Putri Alam Nilam Purnama..."
bersabar lah tuan putri tapi patik
amat simpati dengan tuan putri
setiap malam purnama datang
dengan pakaian pengantin ratu
menunggu Tuanku diRaja Istana Kayangan
yang telah lupakan tuan putri....lupakan saja
tuan putri...cintanya palsu...kalau benar cinta
dia pasti akan datang...pasti akan menepati janji...."

"Duhai pungguk peneman setiaku....engkau manalah tahu
akan arti cinta sejati...cinta hamba...cinta kerna-Nya
DIA yang kurniakan cinta pada hamba...makanya hamba
amat percaya akan janji-Nya ...janjiNya pasti..."

"Begitu kuat tauhid cinta tuan putri kepada Tuhan....beruntunglah
Tuanku diRaja Merak Kayangan memiliki cinta Tuan Putri ...apa yang membuatkan tuan putri percaya cinta kerana-Nya ...hamba kurang memahaminya, sebab hamba tak sampai ke tahap itu..."

"Duhai pungguk...gelombong di Lauh Mahfuz terdengar di kalbu beta...buktinya pakaian pengantin ini sudah Tuanku diRaja kirimkan ..cuma menunggu kedatangan Tuanku DiRaja mengambil hamba
menjadi bidadari Tuanku diRaja...."

"Tuan putri andainya tiada juga Tuanku diRaja datang gimana Tuan Putri...tak akan tuan putri asyik begini menanti dan menunggu tanpa jemu.... tak sampai hati hamba melihat keadaan tuan putri merindu begini....

"Duhai pungguk....janganlah dikau risau....hamba sudah sandarkan
cinta hamba pada Tuhan tempat yang teratas makanya hamba redha jika Tuanku diRaja tak juga datang-datang."

"Tuan Putri Alam Nilam Purnama hamba doakan moga cinta tuan putri dengan Tuanku DiRaja Merak Kayangan dimakbulkan Tuhan. Aamiin"

"Aamiin Ya Rabbal A'Lamin, terima kasih pungguk kerana sudi mendoakan hamba. Moga Allah membalas segala kebaikanmu pada hamba."

"AAmiin Ya Rabbal A'Lamin"

Karya Ratu Rimba Niagara
22 Disember 2012

59 minutes ago · Like · 2


MAWAR KUNING DIRAJA MEKARLAH DIKAU
DI TAMAN HATI PUISI SYURGAWI

duhai sobatku mawar kuning...
mekarlah kau di sini

biar wangianmu
dapat memenuhi sepenuh bumi

mawarku kini
tak bermaya
ku coba sedaya upaya
untuk berseri
menyebarkan
wangian sepertimu
tapi setiap kali
aku coba menyebarkan
haruman bauanku...
mawar-mawar yang lain
menghalangnya
baru saja hendak bertunas
baru saja hendak berkudup
sudah dicantas habis

itu belum lagi
aku hendak
menyebarkan
wangian mawarku
yang indah
lagi di tarik setiap kelopak
mawarku agar musnah
wangian mawarku
sesudah itu diinjak-injak
sepuas hati...

ketahuilah sobatku mawar kuning
yang baik hati
yang hatimu sewangi kasturi Syurga
berkembang biaklah kau
bertunas-tunaslah kau
karna kau adalah penyeri taman-taman
hati nan tandus
kehadiranmu untuk
mewangikan taman hati tandus iman
amat di nanti-nantikan
oleh seluruh penghuni bumi

duhai mawar kuning diRaja sobatku
aku bersyukur kepada Tuhan...
diKurniakan-Nya sobat sebaikmu
yang tak lelah dan tak jemu
untuk sudi bersahabat denganku
di kala siapapun tak sudi
berkawan denganku
dan kau sudi menjadi sobat
terbaik untukku...
terima kasih sobatku
mawar kuning diRaja

mekarlah kau di sana
mekar di taman hati
untuk mereka yang sama
mencari jalan-jalan pulang kepada-Nya

aku mengangumimu bukan kerana
kau hebat berpujangga indah
tapi jika aku mengagumimu
sebenarnya aku
Meng-Agungkan Tuhanku
kerana mengurniakan
seorang pujangga sepertimu
menulis mengajak para
hamba-Nya untuk
sama-sama menyiapkan
bekalan untuk dibawa pulang
ke negeri abadi
yang mana masing-masing sibuk
dengan urusan akhirat masing-masing
tika itu sebesar zarah pahala dihitung-hitung
dengan harapan bermakna dihitung
dengan harapan selamat dari api neraka
ALLAHU AKBAR
gimana kalau pahala itu ditolak
kerana menjadi rebutan
mereka-mereka tika di dunia
kita menyakitkan hatinya
mengumpat kejinya
mengatakan kitalah yang sempurna iman
karya kita sajalah yang terhebat...
nauzubillah moga dijauhkan
daripada sifat dengki khianat hingga mati...

duhai sobatku mawar diRaja
ketiadaanku nanti
mekar berserilah
dikau di taman-taman puisi
cintakan Pencipta Syurga
mengajak mereka
berpuisi nan indah-indah
saling memuji Allah Azzawajallah
bersahut-sahutan tanpa jemu
hingga terhenti nafas
memujiNya
dengan puisi-puisi nan indah
bak bidadri Syurga
menzikirkanNya
di Taman Firdausi
bergema puisi
cintakanNya
tanpa nokhtah

Karya Ratu Rimba Niagara
8 Safar 1434H
21 Disember 2012
CINTA SI PUTRI ARNAB
  • "Duhai rakyat beta sekalian...
    bunga payung ini untuk kalian semua
    lambang cinta beta pada kalian semua
    cinta beta original tak palsu-palsu
    kalau tak percaya tanya sama payung bunga cinta ini?

    dia pasti akan menjawab...
    betul tuan puteri...carilah serata dunia ini
    ada tak payung bunga cinta ?
    nggak ada kan?
    payung bunga cinta ini istimewa beta
    berikan kepada semua rakyat beta
    yang beta kasihi di seluruh dunia...
    nah...ambil seorang satu sebagai kenangan...
    bila beta sudah tiada di dunia ini lagi...
    tanda beta sayangkan semua tanpa terkecuali."
    ..." kata Puteri Arnab kepada rakyat rimba yang dikasihi.



    Karya Ratu Rimba Niagara

    4 Mac 2013

    Terima kasih atas keindahan bunga-bunga nan cantik lagi unik...
    Bunga plastik tapi jangan hati plstik
    Bunga hidup hati hidup juga...
    Itulah keindahan sebenar lahir dari hati nurani nan suci
    Moga kita terpilih menjadi hati nurani nan murni kerana-Nya Insya-Allah Aamiin.

    Thursday at 9:00am · Like ·
    Niagara CERIALAH TUAN PUTERI JANGAN BERSEDIH

    "Duhai camar engkau saja yang sudi berkawan denganku...
    Duhai ombak kau tak jemu memukul pantai
    Duhai pantai biar pun ombak selalu memukulmu

    Kau masih setia menanti kedatangan ombak
    Ombak dan pantai memang tak dapat dipisahkan
    Tapi aku sentiasa dibiarkan sendirian tanpa perhatian"

    "Duhai tuan putri ....janganlah bersedih...kami sentiasa
    ada untuk tuan putri...kami sentiasa meyokong perjuangan
    tuan putri...tengok camar di atas tu semua nya sentiasa
    sudi menyokong tuan putri...yang tak sudi tinggalkan saja
    tuan putri....sebab kami sentiasa ada untuk ceriakan karya-karya
    tuan putri..... senyum ye tuan putri jangan sedih-sedih lagi ye..."

    Karya Ratu Rimba Niagara
    211212

    MEMILIKI CINTA DALAM REDHA ILAHI

    Andainya kau tahu
    betapa aku rindu padamu
    bintang bertaburan di langit sana
    seakan meraikan kegembiraan kita
    memahami antara satu sama lain
    betapa perihnya jika terjadi perpisahan
    sedangkan pertemuan bukan kita rancang
    perpisahan bukan kita pinta
    tapi jika terjadi perpisahan
    dua-dua terlara duka
    rindu dan sepi
    menjadi menawar duka yang kelam

    bersyukurlah hatiku hatikumu
    masih boleh terima kekurangan diri
    bahawa kita ditemukan bukan untuk berpisah
    tapi untuk saling memiliki cinta dalam redha Ilahi.

    Ratu Rimba Niagara
    22 Disember 2012

    INDAHNYA UKHUWAH ATAS DASAR CINTA KERANA-NYA

    Sudah lama aku dambakan
    Sebuah ukhuwah atas dasar cinta kerana-Nya
    Saling kasih mengasihi kerana-Nya
    Saling muhasabah diri kerana-Nya

    Sayang sesungguh sayang kerana-Nya
    Tidak ada sebesar zarah pun
    Ada niat jahat mahu memusnahkan persahabatan
    Yang ada kasih...kasih...kasih...kasih kerana-Nya
    Yang ada sayang...sayang...sayang...sayang kerana-Nya

    Kita bercanda tidak menyakitkan
    Kita saling berbagi pendapat dalam suasana harmonis
    Tanpa ada bahasa memilukan meremukkan hati
    Dalam pertentangan pendapat kita masih bisa senyum
    Kerana setiap idea dan pendapat adalah
    Untuk menyatukan hati
    Kita jana idea itu kita fikirkan pendapat itu
    Adakah lojik diterima akal?
    Jika tak lojik pastinya idea itu
    Di luar kemampuan kita berfikir
    Dan kita bisa senyum
    'Maaf saya kurang arif tentang apa maksud anda
    Mungkin anda lebih memahami apa yang anda fikirkan'

    Jangan kita perlekehkan idea seseorang
    Seolah kitalah bijak semua
    Yang tahu segala ilmu
    Dan kita terus melukakan hatinya sampai remuk
    Biarpun remuk masih meminta maaf
    Agar yang keruh segera dijernihkan
    Tapi kita masih lagi berkeras hati
    Tetap mengatakan idea kamu gila
    Tak masuk akal
    Tinggallah kamu di alam fantasi kamu itu
    Alam fantasi tak boleh masuk ke alam realiti
    Dunia kamu fantasi
    Dunia kami realiti

    Dalam remuk redam terlara
    Ku mengundur diri dari situ
    Dan aku pasrah pada-Nya
    Kerana dunia aku bukan di situ
    Dunia aku dunia fantasi di rimba
    Menjana idea...
    Berkongsi idea dengan penghuni rimba
    Berkongsi idea dengan bulan bintang mentari laut dan ombak
    Semuanya membalas dengan bahasa alam
    Yang memukau kalbuku...
    ALLAHU AKBAR di sinilah tempatku

    Alangkah bahagianya jika
    Kehidupan aku di rimba ini
    Jadi realiti ....
    Pasti akulah yang bahagia
    Kerana itulah perjuanganku
    Saling berkasih sayang kerana-NYa
    Tiada langsung cemburu hati
    Tiada langsung berhasad dengki
    Dan memahami akan erti
    KETENTUAN TAKDIR ILAHI
    Begitulah indahnya ukhuwah
    Atas dasar cinta kerana-Nya

    Karya Ratu Rimba Niagara
    8 Safar 1434H
    21 Disember 2012M

    mawarku indahlah dikau di sana...biar aku di sini hanya memerhatikan keindahanmu....
    aku bersamamu di setiap langkah perjuanganmu.



Like ·  

  • KAU DAN AKU MILIK-NYA

    Duhai si bunga nan menawan
    Indahmu di sana

    Cantikmu kutertawan
    Harummu mewangi kalbu

    Aku pengen miliki cintamu
    Karna cintamu suci dan murni
    Sesuci embun pelangi cinta

    Tapi gimana bisakah aku
    Miliki cintamu
    Tempatmu jauh ku tak tahu
    Di lautan pergunungan pasir
    Tempat tandus kemarau nan panjang

    Biarpun kemarau nan panjang
    Kau terus berjuang untuk hidup
    Agar terus hidup
    Kau terpaksa memijak duri-duri
    Luka parah
    Berdarah...darah...
    Dalam sendu terpilu
    Kau dibakar terik mentari
    Kau tahankan juga
    Mentari tak pernah jemu membakarmu
    Dalam kedahagaan kau masih bertahan
    Kau berdoa agar hujan turun
    Menghilangkan dahagamu
    Tapi mana bisa mungkin hujan turun
    Di tempatmu yang beriklim kemarau
    Tapi kau sabar...sabar...sabar
    Hingga Tuhan kasihan padamu
    Di setiap duri
    Dikirimkan embun dari Syurga
    Engkau bersyukur sebanyak-banyak-Nya
    Syukur yang tak terhingga
    Berkat kesabaranmu
    Yang tak henti diuji
    Lambang cinta Tuhan-Mu pada kamu
    Dengan izin-Nya
    Kamu berbunga indah
    Indahmu di sana
    Siapa yang melihat pasti ingin milikimu
    Untuk dipetik diletak disanubari
    Memiliki cintamu seperti
    Memiliki sekuntum bunga di Taman Syurga
    Bersyukur aku pada-Nya
    Andai engkau milikku

    ITULAH TAKDIR YANG AKU IMANI

    Duhai suara misteri di sana
    Suaramu kudengar
    Dengan jelas tanpa hijab
    Semua-Nya dengan izin-Nya jua
    Jika kau ingin memiliki
    Jika kau ingin memetikku
    Sanggup kau
    Menempuh segala liku
    Memijak-mijak duri
    Yang akan melukakanmu
    Dan akan melukakan hatimu
    Sanggupkah kau dibakar terik mentari?
    Hingga hatimu terbakar hangus?
    Pastinya kau tak akan sanggup

    Jika kau tak sanggup
    Menempuh segala onak dan duri
    Semata ingin memiliki
    Padamkanlah saja niatmu
    Untuk memiliki cintaku
    Biarkan saja aku di sini
    Bersama dengan Kekasihku
    Yang menciptakan aku
    Yang memberi kehidupan padaku
    Apa saja dugaan yang diberikan padaku
    Aku redha karna itu lambang cinta-Nya padaku
    Apa yang ditakdirkan padaku
    Apa yang dikehendaki KUN FAYAKUN
    Itulah takdir yang aku imani

    Karya Ratu Rimba Niagara
    181212
    Yesterday at 6:33am · Like


  • TANGISAN EMBUN DI PAGI HARI

    Menangislah engkau duhai embun
    Jika tangisan mu itu dapat meredakan kesedihanmu
    Kesedihanmu adalah kesedihanku jua


    Setetes tangisanmu
    Adalah tangisan Kekasih-NYa
    Yang rindu akan suara-suara Syurga
    Syurga...Syurga...Syurga...

    Apa saja mengenai Syurga
    Semuanya indah mempersonakan mengujakan
    Semua mahu meraihkan Syurga
    Tapi adakah amal yang setetes ini
    Pencipta Syurga mengurniakan padamu duhai embun?

    Iya kita bisa malu
    Sekadar amal yang setetes ini
    Kita mahu DIA mengurniakan Syurga untuk kita
    Sedangkan selautan tetesan embun amal kita
    Tidak dapat menebus Syurga...
    Allahu Akhbar!

    Amal tanpa redhaNya
    Seperti amal memakan diri seindiri

    Bermakna Allah SWT menerima hambaNya
    Setelah DIA redha dengan hamba-Nya
    Jika DIA redha
    Biarpun sekadar dua rakaat solat sunat dilakukan hamba-Nya
    Selautan tetesan embun ganjaran pahala untuk hamba-Nya
    Allahu Akbar!
    Betapa besarnya harga redha Allah SWT
    Tak dapat dinilaikan dengan selautan tetesan embun pagi

    Redha Allah biarpun sekadar setetes embun pagi
    Boleh menjadi selautan tetesan embun pagi
    Jika hamba-Nya benar-benar ikhlas untuk meraih ke darjat
    Redha Allah SWT

    Duhai embunan pagi ..
    Menangislah kamu...menangislah kamu...menangislah kamu
    Jika tangisanmu itu dapat meraih redha-Nya Allah
    Dan sejujurnya aku cemburu kepada mu embun
    Setiap bait syair gurindam pantun puisimu
    Mengheret jiwaku sebak dalam jiwa terlara
    Betapa terasa kerdilnya aku di hadapan-Nya

    Duhai embunan pagi
    Sebanyak mana tangisan mu yang kau teteskan
    Sebegitu jugalah aku
    Menangis ...merayu dalam sendu pada-NYa
    Kurniakan aku redha-Mu Ya Allah
    Bukakan mata hatiku
    Jangan sesekali pesona dunia
    Menggelapkan mata hatiku
    Menutupkan mata hatiku
    Membuatkan aku menjadi manusia yang sombong!
    Sedangkan perjanjian di alam ruh ku dengan Mu
    Mahu taat dan setia dengan Mu
    Mengaku Tiada Tuhan Selain Engkau
    Hanya Engkau Saja Yang Layak DiSembah
    Dengan Ini Aku Naik Saksi Tiada Tuhan Selain Engkau
    Nabi Muhammad Pesuruh-Mu
    Maka terimalah syahidku ini hanyalah untuk-Mu
    Insya-Allah Aamiin Aamiin Aamiin Ya Rabbal A'Lamin ..

    Doa hamba-Mu yang kerdil di pagi hari,
    5 Safar 1434H
    19 Disember 2012 M

(PETIKAN DARIPADA WALL RATU RIMBA NIAGARA)
4 Mac 2013


0 comments:

Post a Comment

 
;