Menerima hujatan adalah resiko berpolitik. Seorang pemimpin politik harus siap jadi pembawa bendera, siap di berada di garis terdepan, siap menerima kritik dan hantaman.
Perjuangan politik haruslah dalam koridor konstitusi. Harus dilakukan tanpa kekerasan.
Selamat Hari Pahlawan. Hari ini kita mengenang para pejuang yang percaya diri, cinta tanah air, idealis, jujur dan tidak mengejar materi.
Sahabat, begitu banyak yang dapat kita pelajari dari perjuangan para pendahulu kita. Salah satunya: Seorang pejuang tidak mengenal kata pensiun! Namun seorang pejuang juga harus realistis. Harus selalu mencari dan membina kader untuk melanjutkan perjuangan. Ini pelajaran sejarah.
Perjuangan fisik hanya satu aspek IPOLEKSOSBUDMIL: Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan militer. Di semua, kita harus berjaya. Marilah kita lanjutkan perjuangan para pendahulu kita. Kesampingkan ego pribadi. Cari titik temu. Selalu pilih pilihan terbaik untuk bangsa dan rakyat.
Pahlawan itu orang yang rela berkorban tanpa pamrih untuk kotanya untuk masyarakat dan bangsanya.
Momentum Hari Pahlawan kali ini, seluruh komponen masyarakat Indonesia harus tetap memperjuangkan cita-cita bangsa termasuk kesejahteraan masyarakat tanpa mengharapkan imbalan apapun.
Harus mengingatkan semua bahwa negara ini orang yang rela berkorban tanpa pamrih, tanpa kepentingan untuk masyarakatnya terutama masyarakat yang belum sejahtera.
Pahlawanku… Kau gagah perkasa mempertahankan negaramu tanpa jemu… Rela bermandikan darah…! Dihujani peluru! Pertaruhkan nyawamu di setiap penjuru demi keamanan negara dan generasimu. Kau juga menyumbang kepada keamanan dunia! Jasamu sentiasa di hatiku di pusaramu nanti kukalungkan bunga-bunga cinta perjuangan kubertafakur mendoakan rohmu mendapat ganjaran Syurga! Amin Ya Rabbal A’ Lamin.
Karya: Ratu Rimba Niagara 17 Mei 2011
PETIKAN PAGE PRABOWO SUBIANTO, JOKO WIDODO, GERINDRA, PUTERI INDONESIA & RATU RIMBA NIAGARA 17 Muharram 1436H 10 November 2014
0 comments:
Post a Comment