Saturday 17 September 2011

KARYA BERSAMA AKHWAT SEJATIKU MAHABBAH EL-AHMEAD

AKHWAT SEJATI
by Mahabbah El-ahMead on Saturday, September 17, 2011 at 10:13pm

Diantara matahari condong, aku berdiri di ujung jalan
aku mengagumi semua langkahmu dan busanamu
kelebatan tudung kepalamu menambahkan engkau tambah cantik jelita
tutur katamu yang sopan dan berwibawa
membuatnya orang banyak yang menyukainya

saat panas trik dan hujan menghandang agendamu
tak surut langkahmu berjuang menegakkan kebenaran
sungguh aku mengagumimu
aku tetap terpaku dalam angan
aku tetap membisu mengamatimu

kini engkau sebagai akhwat sejati
hilangkanlah semua firus merah jambu dihatimu
bangkitlah dan melangkahlah lebih kuat dari larinya kuda
menapaki jalan dakwamu yang terjal dan liku-liku
bersih kukulah melawan firus merah jambu
disanalah akan dibangunkan kekokohan jiwa dan ragamu

angan sia-siakan rasa
saat hatimu tertambat pada sang Illahi Robbi
dalam remang,tunjukkanlah cahaya
pada dunia yang penuh rapuh

lantas terkenal namamu hingga di ujung dunia
keiklasan adalah nafas tanpa hitungan udara
yang tak henti menyertaimu melangkah laju dalam teduh
bergerak berlahan-lahan melaju kepastian atas titak sang Illahi

sungguh aku selalu mengagumimu
terkadang tegadah air mataku
dan merindukanmu
mungkin karena aku mengagumimu

ingin rasanya aku duduk bersanding denganmu
bercerita akan perjuangan yang semangkin penuh tantangan
semoga engkau tetap semangat sepanjang masa
sukses berjuang walau penuh liku, onar dan duri yang tajam
membawa perobahan Indonesia makmur sentosa dan penuh perobahan


samarinda, 17, 9, 2011
Mahabbah el ahmead


Rabeah Mohd Ali

KUGAGAHI JUGA DEMINYA


Kekadang aku rindukan ketenangan pantai
Tapi pantai tetap mengganas dengan ombak menggilanya

Kekadang aku rindukan sang pelangi
Tetapi pelangi tak mahu memunculkan dirinya
untuk membebat lukaku yang parah bernanah!

Kekadang kurindukan jelmaan bulan purnama
Namun bulan purnama tidak mahu senyum padaku

Kekadang kurindukan redupan mentari
Tapi ribut petir yang datang menyambar anganku

Kekadang kunantikan kejora menyinariku
tapi kejora nggak mahu berkongsi sinarnya padaku

Cuma yang ada sekeping hati
yang hancur lulur dimamah derita yang mencengkam

Kugagahi juga demiNya
Demi hidup dan matiku keranaNya.

Keteruskan juga tanpa
ketenangan pantai
munculnya pelangi
senyuman bulan purnama
redupan mentari
sinaran kejora

biarpun hatiku luka bernanah
demiNya kuteruskan
matlamat sebenarnya aku berhidup di muka bumi ini
melainkan untuk mendapat redhaNya

Karya Rha NS
17 September 2011

0 comments:

Post a Comment

 
;