Thursday 19 December 2013

TEATER BANGSAWAN DIRAJA PUTRA SANG KURIANG KARYA RATU RIMBA NIAGARA



MINDA YANG SIHAT TIADA SEMPADAN MASA ATAU USIA' @ IDE DAN STRATEGI MEMUPUK KEMAKMURAN.
TEATER BANGSAWAN DIRAJA, 'CINTAKU  PADA NUSANTARA'


Tengku Alyisa Dalimunthe's photo.

YA ALLAH YA TUHAN KAMI ENGKAULAH TUHAN YANG MAHA AGUNG
TUHAN SEKALIAN ALAM YANG MENGUASAI SELURUH ALAM YANG MENGUSAI DI HARI AKHIRAT
MASUKKANLAH KAMI KE DALAM GOLONGAN HAMBA-HAMBA-MU YANG BERAMAL SOLEH KERANA-MU
AAMIIN YA RABBAL A'LAMIIN.

Alam menjadi guru untuk muhasabah/koreksi diri betapa kerdilnya kita di Sisi Allah Taala .Aamiin.

'MINDA YANG SIHAT TIADA SEMPADAN MASA ATAU USIA'

INDONESIA ADALAH BANGSA PEJUANG
BANGSA INDONESIA ADALAH BANGSA PEJUANG , SEMANGAT PERJUANGAN INI HARUS DIWARISKAN KEPADA GENERASI  MENDATANG.' SUSILO BAMBANG  YUDHOYONO



Subhanallah...gelombang tsunami di aceh membentuk lafaz Allah...Allahu Akbar...

Subhanallah...gelombang tsunami di aceh membentuk lafaz Allah...Allahu Akbar...
Unlike ·  ·  · 2,60213493 · 2 hours ago · 

Photo: Sertifikat kerabat kedaton kraton Wahyu Utama dianugerahkan kepada Ratu Rimba Niagara
Like ·  · Promote · 

    • Kami Persembahkan Penghargaan Termatrai Bagi Penyair Ulung Pujangga Ratu Rimba Cinta 5 Benua//////////////kedamaian dunia akan berpatut dalam syair gurindam..............

      Kami Persembahkan Penghargaan Termatrai Bagi Penyair Ulung Pujangga Ratu Rimba Cinta 5 Benua//////////////kedamaian dunia akan berpatut dalam syair gurindam..............
      Kami Persembahkan Penghargaan Termatrai Bagi Penyair Ulung Pujangga Ratu Rimba Cinta 5 Benua//////////////kedamaian dunia akan berpatut dalam syair gurindam..............
    BUKAN DARJAT DAMBAAN CINTA

    Ratu Rimba Niagara shared a photo.

        • Penulis at Perkhidmatan Minda Kreatif · 261 Followers

          Like ·  · about a minute ago ·
          CINTA RUBY



          cintamu
          cintaku

          bersemadi 
          dalam jiwa
          anak merdeka

          kasihmu
          kasihku
          hidup selamanya
          selagi ada purnama dan mentari

          sayangmu
          sayangku
          sejujur sayang
          lahir dari lubuk hati yang dalam
          sayang selamanya sayang

          rindumu
          rinduku
          sentiasa membara
          walaupun ombak tsunami
          datang membadai

          cinta kasih sayang rindu kita
          tak kan terpisah
          sentiasa hidup
          biarpun zaman berganti zaman
          diwariskan cinta kasih sayang rindu
          sehinga dunia belum qiamat

          hiduplah....hiduplah ...hiduplah
          cinta kasih sayang rindu
          dalam darahmu
          dalam jiwamu
          dalam ingatanmu
          bahawa darahmu darahku darah anak cucu nusantara
          bersemadi di jiwa kita serumpun melayu nusantara
          ALLAHU AKBAR
          indahnya cinta kasih sayang rindu kita
          seindah Permata Ruby gugur dari Syurga
          Kurniaan Ilahi
          yang sama kita syukuri
          Syukur Ya Allah
          Kurniakan kami
          CINTA RUBY
          Semurni Syurga

          Karya Ratu Rimba Niagara
          Pujangga Ratu Rimba Cinta 5 Benua
          MALAYSIA/INDONESIA/BRUNEI/SINGAPURA/THAILAND
          10 Safar 1435H
          13 Desember 2013M
          (PUISI DIILHAMKAN ISTIMEWA UNTUK SEMUA RAJA,, KESATRIA,
          PEMIMPIN DAN RAKYAT NUSANTARA SEMPENA SAMBUTAN
          HARI NUSANTARA 13 DESEMBER 2013 ,'SAYANG KALIAN SAMPAI SYURGA')

    Ratu Rimba Niagara shared a photo.

    Ratu Rimba Niagara shared a photo.

        • Penulis at Perkhidmatan Minda Kreatif · 800 Followers

          Like ·  · 2 minutes ago ·

          AKU BUKAN RATU BANGSAWAN

          aku bukan ratu
          aku bukan bangsawan

          habis tu mengapa
          mengaku ratu jika bukan ratu
          mengapa mengaku bangsawan jika bukan bangsawan
          cerminlah pada diri sendiri jika mengaku ratu mengaku bansawan sedangkan hidup dalam golangan kelas bawahan

          adakah gelaran ratu dan bangsawan
          telah membuatkan hatimu tersakiti

          iya memang aku sakit hati
          jika kamu mengaku ratu mengaku bangsawan
          tapi cuma topeng untuk gilakan darjat kebangsawanan
          aku benci kepura-puraan topeng kegilaan darjat yang kau dambakan mengaburi mata hati orang lain kelas atasan dan kelas bawahan
          kelas bawahan seperti kamu bolehlah percaya
          tapi kelas bangsawan seperti kami tidak
          malah kamu bagi kami
          paling hina dan menjijikkan
          pada kami kamu kelas bawahan adalah sampah
          yang harus di hanyutkan
          sampah tetap sampah
          sampah yang disumpahkan
          selamanya menjadi sampah
          itulah hukum karma
          mengaku bangsawan karena gilakan darjat bangsawan
          agar dihormati dan disanjungi manusia
          kelas bawahan tetap kelas bawahan
          manakah sama dengan kelas bangsawan
          walaupun kau laungkan seluruh benua
          kau adalah ratu golongan bangsawan
          itu cuma anganan mu yang tak akan jadi kenyataan...

          duhai ratu golongan bangsawan
          aku memang bukan seorang ratu bangsawan seperti kamu
          tapi aku tidaklah sampah sepertimana yang kamu bilang
          adakah kamu tahu di akhir hayatku menjadi sampah
          sebagai hukum karma aku mengaku ratu golongan bangsawan
          terlalu agungkah darjat bangsawanmu itu
          sampai kamu hinakan aku seperti sampah
          adakah kamu yakin selamanya kamu berstatus ratu bangsawan
          yang punyai darjat dan harta bertimbun sehingga tujuh keturunan tidak habis habis hartamu?
          sedarjat mana pun kamu
          adakah kamu yang petah berbicara ini
          apabila dimatikan kamu perintahkan agar
          semua pangkat harta dan darjat kamu di kuburkan sekali
          jenazahmu dikafankan dengan kain sutera yang diimpot dari
          luar negara dengan harga jutaan ringgit agar tidak dimakan
          ulat-ulat dan diseksa dalam kubur?
          jika kamu yakin kamu mati dalam redho Allah
          aku redha kamu hina aku
          hinalah aku semahumu andai itu bisa membahagiakan hatimu
          biarkan saja aku terima hukum karma yang sepertimana kamu bilang ke aku, sejujurnya aku tidak layak mengaku ratu golongan bangsawan karena aku golongan bawahan yang tak punya kecantikan jauh sekali harta bertimbun seperti golongan bangsawan
          aku memang tak layak apa lagi mengaku bangsawan
          aku malu pada diriku sendiri
          mengaku ratu golongan bangsawan
          dengan pengakuanku itu
          aku terhegeh-hegeh
          bercampur gaul dengan golongan bangsawan
          mereka hormatiku dan sanjungi aku
          karena mereka ingatkan aku golongan bangsawan seperti mereka dengan memanggilku Yang Mulia Ratu pujaan hati
          kecuali kamu saja yang tidak menerima aku sebagai ratu...
          tapi tahukah kamu ratu bangsawan
          betapa aku terpaksa memecahkan tembok
          jurang darjat di antara golongan bangsawan dengan kelas bawahan semata-mata mahu kesamarataan taraf di antara bangsawan dan bawahan
          aku mahu golongan bangsawan dan bawahan
          rasakan mereka tiada jurang perbedaan status
          berdiri sama tinggi
          duduk sama rendah
          golongan bangsawan menghormati kelas bawahan
          tiada rasa untuk saling menjelekkan menghinakan atas darjat...
          golongan bawahan bukan pandang betapa tingginya darjat golongan bangsawan
          tapi memandang budi bahasa yang santun menghormati golongan bawahan andai bahasamu membuatkan hati kami golongan bawahan terluka
          akan ada hukum karma
          makanya hukum karma itu
          mahu diperbaiki
          saling memperbaiki
          agar hukum karma
          menjadi buat baik dibalas baik
          buat jelek dijauhkan
          yang ada hati semurni Syurga
          itulah yang didambakan oleh kita semua
          dan karena itu juga
          RATU RIMBA NIAGARA berkarya
          ratu sebagai watak dalam karya saja
          bukan RATU yang datang dari golongan bangsawan
          makanya maafkan aku jika buatkan hatimu tersakiti
          ayuh mari kita berdamai bagi mengelakkan hukum karma
          aku bukan ratu memadailah aku ratu pujangga di hatimu sayang....
          sayang dunia akhirat
          agar kita dapat bersaudara di dunia bersaudara di Syurga
          AAmeen Ya Rabbal A'Lameen

          Karya Ratu Rimba Niagara
          14 Safar 1435H
          17 Desember 2013



    CINTA TOKYO

    'BANGUNLAH SATU DUNIA DI MANA SEMUA BANGSA HIDUP DALAM DAMAI DAN PERSAUDARAAN' BUNG KARNO





    IDE DAN STRATEGI MEMUPUK KEMAKMURAN @ MINDA YANG SIHAT TIADA SEMPADAN MASA ATAU USIA

    Karya Ratu Rimba Niagara
    16 Safar 1435H
    19 Disember 2013M
    Like ·  ·  · about an hour ago · 
    TEMAN SEJATI MENDEKATKAN CINTA PADA ILAHI

    TEMAN SEJATI INDAHNYA BAGAIKAN PELANGI DI MALAM HARI
    HATINYA SEHARUM KASTURI
    BICARA SELARI DENGAN HATI
    TIADA PENDUSTAAN DALAM BICARA HATI
    BERTEMAN KARENA ILAHI
    SUSAH SENANG BERSAMA DILALUI
    BERJAYA DAN BAHAGIA DUNIA AKHIRAT SENTIASA DIHARAPI
    DEMI SEBUAH PERSAUDARAAN SEJATI DALAM REDHO ILAHI
    ITULAH TEMAN SEJATI SAMPAI MATI SAMPAI SYURGA MENANTI
    MOGA DIPERKENANKAN ILAHI
    TEMAN DUNIA AKHIRAT YANG DINANTI
    AGAR PERJUANGAN BERMATLAMATKAN AKHIRAT YANG DIIDAMI
    MENJADI REALITI
    BUKAN ANGGANI LAGI
    SEMUANYA KUASA ILAHI
    DARI DIA KITA DATANG DARI DIA KITA DIKEMBALI
    KEMBALI KE PANGKUAN ILAHI
    MOGA KEMBALI DALAM JIWA TENANG DALAM REDHO ILAHI
    AAMIIN YA RABBAL A'LAMIIN

    Karya Ratu Rimba Niagara
    16 Safar 1435H
    19 Disember 2013M




























    KETIKA ENGKAU BENAR2/SUNGGUH2 TULUS BERSERAH/TAQWAKAL KEPADA PENCIPTA-MU SEGALA SESUATU YANG MENJADI MUSUHMU AKAN MENJADI TAAT DAN TUNDUK KEPADAMU KARENA " ALLAH "
    TIADA PERSAINGAN UNTUK MENJADI TEMAN YANG BAIK
    By Ratu Rimba Niagara & Bunda Ratu Negari 1

    TEMAN TERBAIK TIDAK PERNAH MENGAJARIMU CARA MENGELUH
    DAN TIDAK MENGAJARIMU MERASA DIRI YANG PALING BAIK ____

    KARENA KEBANGGAAN DAN KEHORMATAN DIRI BUKAN DATANG DARI MENERIMA , IA DATANG DARI MEMBERI DAN BERBAGI .

    SELAMAT MENJELANG SIANG UNTUK SAHABAT DUMAY BUNDA
    By Bunda Ratu Negari 1

    TEMAN YANG BAIK BERKATA SEMURNI HATI TAKKAN TERPISAH SAMPAI MATI SETIAKAWAN.
    By Ratu Rimba Niagara
    16 Safar 1435H
    19 Disember 2013
    Like ·  ·  · a few seconds ago · 
    TEMAN YANG BAIK BERKATA SEMURNI HATI TAKKAN TERPISAH SAMPAI MATI SETIAKAWAN.
    Like ·  ·  · 3 minutes ago · 



    TEATER BANGSAWAN DIRAJA, 'JADILAH KEHENDAK-NYA DI BUMI SEPERTI SYURGA Karya Ratu Rimba Niagara & Prabu Umbu Nai Pilla
    Saturday, 2 June 2012

    TEATER BANGSAWAN DIRAJA PUTRA SANG KURIANG KARYA RATU RIMBA NIAGARA





    PUTRA SANG KURIANG BAHAGIAN (1) RENTETAN SKRIP TEATER BANGSAWAN DIRAJA PENGANTIN RAJA RIMBA 
    by Ratu Rimba Niagara
     on Friday, September 23, 2011 at 9:15pm
    Setelah berkahwin dengan Raja Rimba, Puteri Rimba mengikut
    Raja Rimba tinggal di sebuah istana di Belantara Niagara.
    Rumahtangga yang dibina atas dasar saling cinta menyintai
    amat bahagia. Sehati sejiwa saling hormat menghormati,
    Saling bertukar pandangan dan sentiasa memikirkan masalah
    seluruh haiwan yang ada di Belantara Niagara.
    Kebahagian rumahtangga Raja Rimba tidak lama apabila
    seluruh kaum Raja Rimba tidak senang hati dengan perkahwinan
    Raja Rimba dengan Puteri Rimba.
    Terutama sekali Putri Harimau yang sudah lama menaruh hati
    dengan Raja Harimau.
    Putri Harimau telah membuat strategi untuk membunuh Putri Rimba yang ketika itu sedang sarat mengandung Putra Sulungnya.
    "Beta... tak akan lepaskan si bedebah itu yang telah merampas
    kekasih beta...beta mesti membalas dendam. Dia mesti mati!!!"
    "Tapi macam mana kita nak bunuh dia Tuan Putri sebab Raja Rimba
    selalu berada di sisinya."
    "Tak apa beta tahulah nak buat macam mana..."
    "Kamu tengoklah nanti... dia akan menyesal kerana merampas kekasih beta!"
    Ketika perbualan Puteri Harimau dengan pengikut-pengikutnya, dayang Putri Rimba telah terdengar.
    Jantungnya berdetak kencang...Dayang menangis kerana dia tidak mahu kehilangan Permaisuri Rimba yang amat disayanginya. Kebaikan Permaisuri Rimba kepada seluruh Rimba Niagara telah sebati dalam semua haiwan-haiwan kecuali puak-puak Raja Rimba yang sememangnya berdengki hati dengan Permaisuri Rimba.
    "Walau apa yang terjadi aku takkan biarkan Permaisuri Rimba dibunuh aku akan lindungi Permaisuri biarpun nyawa aku jadi taruhan!!.
    Petang itu Puteri Harimau datang ke Istana Rimba Niagara dengan membawa mempelam muda.
    "Permaisuri...beta ada bawakan mempelam muda untuk Permaisuri..."
    "Hi...sedapnya...beta sudah lama mengidamkannya...sudah serata tempat Kekanda Rimba mencari mempelam muda tapi baru sekarang beta dapat merasai mempelam yang beta idamkan...Terima kasih Tuan Puteri kerana memahami buah mempelam muda yang beta idamkan," kata Permaisuri Monyet penuh gembira.
    "Kalau macam ni setiap hari beta boleh bawakan.. mempelam muda untuk Permaisuri lagi ye... sehingga Permaisuri melahirkan cahayamata."
    "Baik sungguh hatimu Tuan Putri...Kebaikan Tuan Putri Beta amat
    hargai dan amat terharu."
    "Permaisuri kesayangan seluruh haiwan di Rimba Niagara ini...
    apalah salahnya beta berkorban demi Permaisuri tanda kasih
    sayang beta kepada Permaisuri."
    "Terima kasih adinda Putri Rimba."
    Raja Rimba pulang dari berburu.
    "Mana dinda dapat buah mempelam muda ni dinda?"
    "Putri Rimba ada datang tadi dia yang memberi dinda buah
    mempelam ini."
    "Dinda...kanda sudah lama kenal dengan hati budi Putri Rimba tu...
    Mesti ada niat tak baik kepada dinda..."
    "Kanda...kanda...tak baik berperasangka yang bukan...bukan...
    kita bersangka baik ye.. Ha...lagi pun bukan dinda yang nak
    makan buah mempelam ni....anakanda yang dalam kandungan ni kanda..."
    Permaisuri Rimba tergelak.
    "Mentang-mentanglah kanda tak dapat carikan mempelam muda untuk dinda..."
    Kanda dengar dalam kandungan dinda ye" Raja Rima meletakkan telinganya ke perut isteri kesayangannya .
    "Anakanda...anakanda nak pelam ye ...tak pe....kejap lagi
    bonda kesayangan anakanda makan ye...anakanda."
    "Kanda ni ada-ada aje lah..." Mereka suami isteri tergelak geli hati
    yang bukan kepalang.
    Malam itu Permaisuri Rimba tidak dapat tidur kerana perutnya memulas- mulas kesakitan.
    "Dinda...dinda..kenapa dinda...." Tanya Raja Rimba penuh cemas.
    "Sakit...! Kanda....Sakit sangat perut dinda ni.....!" Permaisuri
    Rimba menangis tidak dapat menahan sakit perut yang amat sangat.
    "Sabar lah dinda...jangan ....jangan dinda sakit nak bersalin..."
    Raja Rimba menitahkan dayang memanggilkan Mak Bidan untuk menyambut anakanda diRaja.
    Permaisuri Rimba selamat melahirkan seorang Putra yang sangat tampan.
    Bentuk saling tak tumpah seperti Bunda Permaisuri dan berbelang-belang seperti Ayahanda Raja Rimba.
    "Tuanku... Syurkur Allhamdulillah Permaisuri selamat melahirkan Putra
    amat sempurna sekali. Tengok ni...rupa macam Tuanku dan Permaisuri. Cantikkan ..." kata Mak Midan sambil memberikan Putera diRaja yang baru dilahirkan kepada Raja Rimba.
    "Syukur Alhamdulillah dengan Kurniaan Allah pada beta."
    Raja Rimba mengazankan pada Putra Baginda yang tercinta. Setelah itu Baginda terus masuk ke kamar mendapatkan Permaisuri yang masih lemah.
    "Dinda...Terima kasih dinda kerana melahirkan anakanda untuk kanda...he tengok ni...rupa macam dinda dan belang-belang macam kanda....cantikkan..." Raja Rimba mencium putera baginda yang baru dilahirkan berkali-kali penuh kasih.
    "Ye...lah kanda... anakanda kita sempurna sekali cantiknya. Belang-belangnya lambang kemegahan Keperwiraan. Dinda sangat bersyukur pada Allah ..kanda.
    "Kanda pun begitu juga dinda...Bersyukur sangat-sangat dengan kurniaan ini."
    Tiba-tiba kedengaran suara cemas dari hulubalang istanama.
    "Tuanku... Istana sudah dikepung Tuanku...ramai pendekar istana dibunuh."
    "Siapa yang punya angkara hulubalang."
    "Putri Rimba...Tuanku."
    "Bedabah!Beta dah agak dah...Putri Rimba akan melakukan sesuatu."
    "Tuanku... Tuanku larilah dari sini Tuanku...."
    "Kanda...Kanda....kena pertahankan Takhta Kanda...biar dinda dan anakanda yang pergi dari Istana Niagara ini."
    "Dinda....! Kita kan dah janji hendak sehidup semati....Tidak dinda....Kanda tak akan biarkan dinda dan anakanda berpisah dengan kanda."
    "Kanda...kekallah tahta di Raja...Putri Rimba cuma mahukan kanda..dinda sudah relakan kanda...demi keharmonian semua haiwan di Rimba
    Niagara ini."
    "Dinda...kenapa dinda korbankan kebahagiaan sendiri demi keamanan rimba raya ini?"
    "Kanda ...sebenarnya kebahagiaan dinda adalah keselamatan dan keamanan semua penghuni Rimba Niagara ini kanda."
    "Maafkan segala kesalahan dinda kanda... Insya-Allah ada peluang kita berjumpa ...ya kanda...." Permaisuri tidak dapat menahan sebak lalu berjuraian air matanya hingga tertitis air matanya ke wajah putra yang baru dilahirkan."
    "Dinda...jagalah anakanda baik-baik ya...nanti kanda akan cari juga dinda dan anakanda ...."
    Dayang dan hulubalang menemani Permaisuri dan Putra baginda melarikan diri dari Istana Niaga. Mereka merendah hutan di malam yang gelap gulita.Rupanya mereka telah diburu oleh kuncu-kuncu Puteri Rimba.
    "Permaisuri...lari....lari segera....biarkan patik di sini," kata dayang istana penuh cemas.
    Permaisuri sempat melarikan diri meninggalkan dayang dan hulu balang
    yang telah berjaya dibunuh oleh kuncu-kuncu Putri Rimba.

    (BERSAMBUNG)

    Karya Ratu Rimba Niagara
    17 Mei 2012
    PUTERA SANG KURIANG BAHAGIAN (II)

    Pagi yang hening itu terdengar satu das tembakan.
    Permaisuri Rimba yang tidak bermaya sambil mengendong
    puteranya sempat mengambil sehelai daun lalu daun
    tersebut diperahkan susu untuk diberi minum kepada
    putranya yang sedang menangis kehausan.
    Selepas itu permaisuri monyet rebah menyembah bumi.
    Permaisuri Rimba mati terkena tembakan Pak Deli.
    Tubuhnya berlumuran darah. Putranya masih lagi
    lagi dalam pelukan bunda tercintanya.

    Pak Deli yang menyaksikan kejadian tersebut bagaikan
    tersayat hatinya ditusuk sembilu. Timbul kekesalan
    di hatinya yang amat sangat.

    Dia mengambil putera dari dakapan bondanya yang telah
    mati. Puas dia mengambil putera tapi putera masih tidak
    mahu melepaskan pelukan bondanya. Akhirnya dia terpaksa
    akur dengan kekuatan Pak Deli. Ketika Pak Deli meninggalkan
    bondanya yang terbujur kaku dia sempat memandang bondanya
    buat kali terakhirnya. Dan sempat dia memberi lambaian
    terakhir kepada bondanya.

    Sampai di rumah...Pak Deli menceritakan apa yang telah
    berlaku ketika di hutan ketika dia sedang berburu.

    "Abang...sampai hati abang tembak ibu monyet...dia
    masih lagi menyusu....sampai hati abang memisahkan kasih
    sayang ibu dengan anaknya.

    "Abang pelik dengan anak monyet... ibunya hitam....anaknya
    cantik...tengok tu bulunya berbelang-belang macam harimau."

    "Apa pun alasan abang...abang tetap salah...tidak kasihan
    ke abang pada nasib anak monyet ni nanti?"

    "Kalau dijual anak monyet ni ...kita dah boleh jadi kaya...
    tak perlu hidup sesusah ini lagi."

    "Abang....biarpun berapa juta harga anak monyet ini...
    saya takkan benarkan abang menjualnya? Saya nak belanya
    kerana saya bertanggungjawab di atas kematian ibunya.
    Saya dengar cerita abang pun saya telah jatuh kasih pada
    anak monyet ini. Lagipun kita tidak punya anak..biarlah
    anak monyet ini jadi anak kita..." kata Mak Limah sambil
    memeluk putera dengan penuh kasih sayang. Putera dari
    tadi memang Mak Limah dengan matanya yang kuyu seolah
    minta dikasihani...kesedihan di atas kematian bondanya
    masih dalam terbayang-bayang di ruangan matanya.

    Sudah hampir dua bulan berita kehilangan Permaisuri Monyet
    tidak dapat didengari oleh Raja Rimba . Puteri Monyet
    memberi kata dua kepada Raja Rimba jika sekiranya Raja
    Rimba tidak mahu mengawininya akan berlakulah peperangan
    yang amat dahsyat di Rimba Niagara. Raja Rimba teringatkan
    kata-kata Permaisuri Monyet.

    "Kanda... apalah ada pada cinta kanda...biarlah dinda yang
    terkorban asalkan penghuni rimba... aman bahagia selamanya.
    Kanda mesti pertahankan kerajaan Rimba Niagara...biarpun
    kanda terpaksa berkahwin dengan Puteri Harimau. Dinda sudah
    relakan. Mesti diingat...penghuni Rimba Niagara adalah lebih
    diutamakan daripada cinta kanda dengan dinda...ye...cinta
    kanda kepada penghuni Rimba Niagara ...di situlah cinta
    dinda pada kanda."

    Majlis Perkahwinan di antara Raja Rimba dengan Puteri Harimau
    dibuat secara besar-besaran..selama tujuh hari tujuh malam.

    "Barulah bagaikan pinang di belah dua..." kata suku sakat
    harimau."

    Dengan termentrinya perkahwinan Raja Rimba dengan Puteri Harimau
    maka tiadalah berlaku peperangan...dan terselamatlah penghuni
    Rimba Niagara .

    Putera yang dipelihara oleh Mak Limah diberi nama Sang Kuriang.
    Sang Kuriang sangat cerdik dan pandai mengambil hati kedua orang
    tua angkatnya.

    Pak Deli yang pada awalnya ingin menjual Sang Kuriang tidak
    jadi meneruskan hajatnya ....kerana tidak sampai hati melihat
    isterinya Mak Limah berdukacita.

    Sudah hampir Sepuluh tahun Sang Kuriang dipelihara oleh Pak
    Deli dan Mak Limah.

    Pada suatu hari, suatu peristiwa yang tidak disangka berlaku.
    Apabila rumah Pak Deli terbakar. Pak Deli mati terbakar
    hangus . Mak Limah dan Sang Kuriang sempat menyelamatkan diri.
    Kini mereka ini tiada tempat berteduh . Mereka tinggal di sebuah
    gua di dalam hutan.

    "Emak...macam mana kita hendak teruskan kehidupan mak...dalam
    hutan ni...apa yang kita nak makan nanti...."

    "Kuriang anakku...kau dah besar panjang...kejadian asalmu kau
    mahir panjat memanjat...usaha nak ye...mak dah tua ....dah
    tak larat lagi hendak mencari rezeki untuk kita makan...inipun
    nasib baik kita dapat tempat berteduh dari hujan ribut."

    "Baiklah kalau itu yang emak kata...Kuriang akan cuba berusaha
    mencari rezeki untuk kita meneruskan kehidupan."

    "Bagus anakku...di mana ada kemahuan di situ ada jalan...Yang
    penting Kuriang mesti yakin dengan kebolehan Kuriang ye...nak."

    "Ye mak..."

    Pagi lagi di hutan belantara Kuriang memberanikan diri memanjat
    dari satu pokok ke satu pokok. Pada awalnya tika mula mencuba
    banyak kali dia gagal...tetapi kerana teringatkan kata ibu angkatnya
    "Yakin dengan kebolehan sendiri" akhirnya Sang Kuriang berjaya
    memanjat dan bergayut dari satu pokok ke satu pokok. Macam
    Tarzan lagaknya. Kerana terlalu gembira yang amat sangat setelah
    berjaya bergayut-gayutan ...hingga terlupa mahu pulang.

    "Emak....emak...! Kuriang dah pandai memanjat....seronok emak...
    tengoklah apa yang Kuriang bawa ni... emak makan... ye...air pun
    Kuriang bawakan untuk emak. Ini semua berkat mendengar nasihat
    emak...Percaya dengan kebolehan sendiri....:

    Mak Limah merasa gembira...kerana Sang Kuriang sudah pandai
    berdikari dan boleh menjaga makan minum Mak Limah.

    Setelah setahun tinggal di gua tersebut...Mak Limah meninggal
    dunia kerana sakit tua.

    Sedihnya hati Sang Kuriang di kala itu Tuhan saja yang tahu.
    Tapi kena tabah. Ibu angkatnya dikebumikan di atas sebuah
    bukit di dalam hutan.
    Kerana terlalu sedih Sang Kuriang tertidur di pusara ibu angkatnya
    Mak Limah.
    Dia bermimpi...
    "Bonda sangat rindukan anakanda... carilah ayahanda di Rimba Niagara Raja yang memerintah Rimba Niagara adalah ayahanda ...anakanda..."
    Sang Kuriang tersedar dari mimpinya. Kata-kata....bonda rindukan
    anakanda...carilah ayahanda di Rimba Niagara Raja yang memerintah
    Rimba Niagara adalah ayahanda anakanda..

    Esoknya Sang Kuriang pergi ke Rimba Niagara mencari ayahandanya
    yang dimaksudkan dalam mimpi tersebut.

    Akhirnya dia sampai ke Istana Rimba Niagara. Dia meminta izin untuk
    berjumpa dengan Raja Rimba Niagara.

    "Ampun Tuanku sembah patik harap di ampun..ada rakyat ingin mengadap
    Tuanku...ampun Tuanku,..." kata hulubalang.
    Sang Kuriang dibenarkan masuk mengadap Raja Rimba.

    "Ampun Tuanku sembah patik harap diampun...."

    "Apakah hajat tuan hamba mengadap beta?"

    "Ampun Tuanku...sembah patik harap di ampun...adapun patik datang
    ke Istana ini inginkan kepastian tentang maksud mimpi patik."

    "Apa mimpi tuan hamba...ceritakanlah beta sudi mendengarnya."

    "Adapun patik bermimpi ...bunyinya begini....bonda rindukan anakanda...
    carilah ayahanda di Rimba Niagara Raja yang memerintah Rimba Niagara adalah ayahanda anakanda....sebab mimpi itulah patik terpanggil untuk datang ke Istana Niaga berjumpa Tuanku."

    "Oh tak syak lagi anakandalah...yang ayahanda cari-cari selama ini..
    Oh! Anakanda ...ayahanda rindukan anakanda....ayahanda pun bermimpi yang sama." Raja Rimba memeluk puteranya yang selama ini dirindui.

    "Bondamu telah pun mangkat dan telah disemadikan di Tanah Perkuburan di-Raja....nanti ayahanda tunjukkan tempat. Bonda tirimu baru sebulan mangkat...Ya Allah syukur kerana dapat bertemu dengan anakanda hamba..
    Syukur Ya Allah."

    Putera Sang Kuriang telah ditabalkan menjadi Raja Rimba Niagara
    yang baru menggantikan ayahanda baginda yang telah uzur.

    "Daulat Tuanku! Daulat Tuanku! Daulat Tuanku!"

    Karya Putri Rimba Niagara
    17 Mei 2012

    PANTUN PUTERA SANG KURIANG (BAHAGIAN III)

    Si Haslie Umar empunya cerita,
    Bergelar Raja Di Rimba Nilam Puri;
    Telah berlaku perebutan kuasa,
    Makanya ditumpangkan anak pada Mat Kr rakan yang dipercayai.

    Putera puterinya menjadi sahabat kepada Putera Sang Kuriang,
    Diajar ilmu persilatan dan kepahlawanan Di-Raja;
    Agar menjadi Raja yang gagah perkasa penuh kasih sayang,
    Mempertahankan rakyat di Rimba Niagara dan Nilam Puri tercinta.

    Dalam perebutan kuasa Raja Haslie Umar menang,
    Datang ke Rimba Niagara menjemput putera dan puterinya;
    Terhutang budi dengan Raja Mat Kr dan Putera Sang Kuriang,
    Kebaikan dibalas dengan kebaikan penyambung ikatan hati dan jiwa.

    Puteri Raja Haslie Umar dikahwinkan dengan Putera Sang Kuriang,
    Disambut besar-besaran penuh gilang gemilang;
    Semua rakyat meraikan perkahwinan diRaja berhati girang,
    Makanya ikatan Raja dan rakyat bertambahlah kasih sayang.

    Karya Putri Rimba Niagara
    17 Mei 2012

    PUTERA SANG KURIANG (BAHAGIAN III)

    Tersebutlah kisah di Rimba Nilam Puri telah berlaku
    perebutan kuasa di antara Raja Haslie Umar dengan
    Raja Ahmad Kamal. Raja Ahmad Kamal adalah sepupu
    kepada Raja Haslie Umar.

    Raja Haslie Umar berkahwin dengan Permaisuri Atekah.
    Mereka dikurniakan dua orang putera dan seorang puteri.
    Yang tua bernama Putera Sang Amsyar, Putera Sang Aqmar
    dan Puteri Sang Syifa. Selama ini mereka hidup aman bahagia
    sekeluarga.

    "Anakanda bertiga... sebentar tadi ayahada baru saja
    menghantar pesanan kepada sahabat ayahanda Raja Mat Kr di
    Rimba Niagara untuk menumpangkan anakanda bertiga
    di Istana Rimba Niagara. Anakanda selamat di sana...
    Ayahanda dan bonda akan datang menjemput anakanda
    setelah negari kita aman damai...sekarang dalam kucar
    kacir...."

    Mereka anak beranak saling berpelukan dan tangis pilu
    menyelubungi Istana Rimba Nilam Puri. Permaisuri Atekah
    mententeramkan tangisan anakanda Puteri Sang Syifa.

    "Anakanda Puteri Sang Syifa...jangan nangis ye...nanti bonda
    datang..." pujuk Permaisuri Atekah sambil memeluk erat Puteri
    Sang Syifa dengan tangisan pilu.

    Ketika sampai di Istana Niagara...Raja Mat Kr dan Putera Sang Kuriang menyambut kedatangan keluarga angkat mereka dari Istana Nilam Puri.

    Sang Kuriang menjadi sahabat baik kepada Putera Sang Amsyar, Putera Sang Aqmar dan Puteri Sang Syifa.

    Mereka 4 sahabat diajar ilmu persilatan . Setelah enam purnama
    mempelajari ilmu persilatan mereka mahir ilmu persilatan , begitu juga Puteri Sang Syifa.

    Sedang mereka duduk berehat...tanpa diduga kedatangan ayahanda Haslie Umar dan Permaisuri Atekah ke Istana Rimba Niagara.

    Suasana sudah aman kembali. Raja Ahmad Kamal tewas dalam pertarungan dengan Raja Haslie Umar.

    Upacara menyambut kedatangan Raja Haslie Umar bersama Permaisuri Atekah disambut besar-besaran. Ketika itu juga diistiharkan pertunangan Puteri Sang Syifa dengan Putera Sang Kuriang.

    Genap tiga bulan mengikat tali pertunangan Puteri Sang Syifa berkahwin dengan Putera Sang Kuriang. Majlis amat meriah sekali disambut dengan penuh gilang gemilang.

    Karya Putri Rimba Niagara
    17 Mei 2012

    PERSEMBAHAN TEATER DIRAJA ,'PUTERA SANG KURIANG' DIADAKAN DI PANGGUNG BANGSAWAN MERAK KAYANGAN PADA 1.1.2020

    ARAHAN PUTRA ARJUNA NEGERI ANTAH BERANTAH 
    KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA

    TETAMU JEMPUTAN:
    SELURUH KERABAT DIRAJA MELAYU
    & RAKYAT YANG MEMPERTABATKAN INSTITUSI DIRAJA

    PAKAIAN : TRADISIONAL MELAYU

    HARGA TIKET: MENGIKUT KEIKHLASAN HATI

    TIKET TERHAD
    BAGI YANG TERLEPAS PELUANG
    JANGAN GUNDAH GULANA JIKA MENDAPAT SAMBUTAN
    TEATER DIRAJA,' PUTERA SANG KURIANG' AKAN DIADAKAN
    BERTERUSAN HINGGA KE GENERASI MASA AKAN DATANG!

    DATANG JANGAN TAK DATANG!

    "RAJA DAN RAKYAT BERPISAH TIADA"

    (PETIKAN DARIPADA WALL PUTRI RIMBA NIAGARA)
    17 Mei 2012

    FESTIVAL FILEM BANGSAWAN DIRAJA,' PUTERA SANG KURIANG' ARAHAN PUTRA ARJUNA MOGA MENDAPAT SAMBUTAN DARIPADA SEMUA GOLONGAN GENERASI KINI DAN AKAN DATANG AAMIN.


    KARYA RATU RIMBA NIAGARA
    2 Jun 2012
    (PETIKAN GALERI KESATRIA SASTRA DIRAJA NUSANTARA PUJANGGA RATU RIMBA CINTA 5 BENUA)
    16 Safar 1435H
    19 Disember 2013M

    0 comments:

    Post a Comment

     
    ;