~~~BISMILLAH AR~RAHMAN AR~RAHIM .(Peringatan Untuk Saya).Dari Abi Abdirrahman Abdillah bin Mas’ud radiallahu’anhu, beliau berkata: Kami diberitahu oleh Rasulullah dan beliau adalah orang yang jujur lagi terpercaya – Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya telah disempurnakan penciptaan salah seorang dari kalian dalam perut ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk sperma, kemudian dia menjadi segumpal darah selama itu pula, kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula, kemudian Allah mengutus kepadanya malaikat, kemudian ditiupkan ruh kepadanya, lalu malaikat tersebut diperintahkan untuk menulis empat perkara; untuk menulis rezekinya, ajalnya dan amalannya dan nasibnya (setelah mati) apakah dia celaka atau bahagia. Demi Allah yang tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Dia. Sesungguhnya salah seorang dari kalian benar-benar beramal dengan amalan ahli syurga, sehingga jarak antara dirinya dengan syurga hanya satu hasta, lalu dia didahului oleh catatan takdirnya, sehingga dia beramal dengan amalan ahli neraka, sehingga dia memasukinya. Dan salah seorang di antara kalian benar-benar beramal dengan amalan ahli neraka, hingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya sehasta, lalu dia didahului oleh catatan takdirnya, sehingga dia beramal dengan amalan ahli syurga hingga dia memasukinya. (HR Bukhari dan Muslim. Shahih dikeluarkan oleh Al Bukhari di dalam [Bid’ul Khalqi/3208/Fath]. Muslim di dalam [Al Qadar/2463/Abdul Baqi]).
Penjelasan:
Ini adalah hadits ke-4 dari hadits Arba’in Nawawi. Dalam hadits ini terdapat penjelasan tentang proses penciptaan manusia di dalam perut ibunya, dan penulisan ajal, rezeki, dan lain-lainnya. Abdullah bin Mas’ud berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bercerita kepada kami dan beliau adalah orang yang jujur lagi terpercaya, yakni jujur dalam ucapannya, terpercaya dalam menyampaikan apa yang telah diwahyukan kepadanya. Abdullah bin Mas’ud memberikan pendahuluan seperti ini, karena perkara ini adalah di antara perkara ghaib yang tidak dapat diketahui kecuali dengan perantaraan wahyu. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Salah seorang di antara kalian disempurnakan penciptaannya di dalam perut ibunya selama 40 hari dan seterusnya.”Hadith ini mengandungi beberapa faedah: 1. Penjelasan tentang proses penciptaan manusia di dalam perut ibunya. Dan ia mengalami empat periodisasi. [Yang pertama] Periode Nuthfah (dalam bentuk sperma) selama empat puluh hari. [Kedua] Periode ‘Alaqah (gumpalan darah) selama empat puluh hari. [Ketiga] Periode Mudghoh (gumpalan daging) selama 40 hari. [Keempat] Periode terakhir, adalah setelah ditiupnya ruh ke dalam tubuh janin. Janin mengalami proses perkembangan dalam perut ibunya dalam tahap perkembangan seperti ini.
2. Sebelum berumur empat bulan, janin belum dapat dihukumi sebagai manusia yang hidup. Atas dasar ini, jika bayi itu keluar sebelum kandungan itu genap berumur empat bulan, maka ia tidak dimandikan, tidak dikafani, dan tidak pula dishalatkan, karena ia belum dapat disebut seorang manusia.
3. Setelah kandungan berusia empat bulan, ditiupkan ruh padanya. Maka (setelah itu), ia telah positif dihukumi sebagai manusia yang hidup. Jadi, jika setelah itu –kandungan itu keluar- maka ia dimandikan, dikafani, dan dishalatkan. Sebagaimana jika janin itu telah genap berusia sembilan bulan.
4. Adanya malaikat yang diberi tugas untuk mengurusi rahim (kandungan). Berdasarkan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, “Maka diutuslah malaikat kepadanya.” Yakni malaikat yang diberi tugas untuk mengurusi rahim.
5. Keadaan manusia telah ditakdirkan ketika ia berada di dalam perut ibunya, yakni telah ditakdirkan rezekinya, amalannya, ajalnya, dan apakah dia celaka ataukah bahagia.
6. Penjelasan tentang hikmah Allah, bahwa segala sesuatu di sisinya (ditetapkan) dengan batas waktu tertentu dengan takdir; tidak dapat didahulukan dan diakhirkan.
7. Setiap orang wajib merasa takut dan cemas karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengabarkan, “Bahwa seseorang beramal dengan amalan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga hanya sehasta, lalu ia didahului oleh kitab (takdir), sehingga ia beramal dengan amalan ahli neraka, sehingga ia memasukinya.”
8. Seorang manusia tidak boleh cepat berputus asa, karena boleh jadi seseorang melakukan kemaksiatan dalam waktu yang lama kemudian Allah memberikan hidayah kepadanya, sehingga ia boleh mendapatkan petunjuk di akhir hayatnya.
Jika ada orang yang bertanya: Sesungguhnya Allah membiarkan orang yang telah beramal dengan amalan ahli syurga, sampai jarak antara dirinya dengan syurga hanya sehasta, lalu ia didahului oleh catatan takdir, sehingga ia beramal dengan amalan ahli neraka, apakah hikmah di balik itu?
Jawab: Sesungguhnya hikmah dalam hal itu adalah orang yang beramal dengan amalan ahli syurga ini [1], dia beramal dengan amalan syurga dalam hal-hal yang nampak di hadapan manusia, akan tetapi pada hakikatnya ia memiliki maksud yang busuk dan niatan yang rosak. Lalu niatan yang rosak itu mendominasi dirinya, sehingga ia meninggal dalam keadaan su’ul khatimah (kesudahan yang jelek). Kita berlindung kepada Allah dari hal itu.~~~(Sila Share)
— with Cik Eda and 46 others.
0 comments:
Post a Comment