Thursday, 8 March 2012

"WAHAI KAWULAKU, WARGA NUSANTARA, AKU RAJAMU, AKU RELA PECAHKAN KEPALAKU DAN TUMPAHKAN DARAHKU DEMI CITA-CITA KEMERDEKAANMU!"


    • Sunan Pakubuwono VI dan Blangkon
       ·  ·  · 7 hours ago · 
      • You and 14 others like this.
        • Masyarakat Adat Mataram Tahukah anda kiprah dan pengorbanan beliau untuk Nusantara ?
          7 hours ago · 
        • Rabeah Mohd Ali Aku berminat untuk tahu....boleh cerita pada ku duhai saudaraku yang tersanjung di hati.
          7 hours ago · 
        • Masyarakat Adat Mataram Setelah hampir seratus delapan tahun berlalu, tepatnya pada tanggal 13 Maret 1957, makam beliau Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Paku Buwono VI dipindahkan dari Ambon ke Astana Imogiri. Hal ini dilaksanakan atas prakarsa dan usaha beliau Bapak Letjen G.P.H. Jatikusuma. Di dalam pemindahan makam beliau, sempat pula diketahui apa sebab-sebab wafat Sinuhun Banguntapa dari Kerajaan Surakarta itu. Yang sebelumnya memang timbul suatu pertanyaan besar. Betulkah berita buatan Belanda, bahwa beliau wafat karena kejatuhan tiang layar perahu ?. Ternyata berita penjajah itu sekali bohong-tetap bohong. Buktinya pada tulang kepala Sinuhun Banguntapa, tepat di atas pelupuk mata sebelah kanan. Jadi, pada dahi beliau sebelah kanan berlubang akibat tertembus peluru senjata “Banker Rifle”. Dengan demikian seolah-olah beliau menunjukkan kepada segenap sentana dalem, segenap abdi dalem, dan segenap kawula dalem, bahkan kepada masyarakat Indonesia yang luas ini. Yang seolah-olah beliau berkata dari pangkuan Tuhan, “Wahai kawulaku, warga Nusantara. Aku rajamu, kurelakan pecahnya kepalaku dan tumpahnya darahku lewat senapan Baker Rifle dari tangan angkara penjajah Belanda, demi cita-cita kemerdekaanmu !”. Betapa besar pengorbanan Sinihun Banguntapa demi cita-cita kemerdekaan Nusantara ini tiada ternilai harganya. Baik berupa harta, senjata, tamtama, bintara, dan perwira, bahkan jiwa dan raga beliau sendiri dikorbankannya. Demi kemerdekaan Berdasarkan itulah, maka Pemerintah Republik Indonesia, mengangkat beliau Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Paku Buwono VI sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional Republik Indonesia. Pengangkatan ini ditetapkan di dalam Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 294, tertanggal 17 November 1964, yang ditandatangani oleh presiden Sukarno. Surat Keputusan itu disiarkan pada tanggal 10 Desember 1964 di Balaikota Kotamadya Surakarta.
          6 hours ago ·  ·  1
        • Masyarakat Adat Mataram Pemerintah Republik Indonesia, mengangkat beliau Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Paku Buwono VI sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional Republik Indonesia. Pengangkatan ini ditetapkan di dalam Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 294, tertanggal 17 November 1964, yang ditandatangani oleh presiden Sukarno.
          6 hours ago ·  ·  1
        • Masyarakat Adat Mataram Saat meletus Perang Jawa (Perang Diponegoro) 1825-1830, Kyai Mojo yang menjadi penasehat Pangeran Diponegoro memobilisasi pasukannya dari lereng Merapi. Bahkan sejarah mencatat terjadinya pertemuan antara Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Pakubuwono VI dengan Pangeran Diponegoro, untuk memberikan dukungan bantuan melawan penjajah Belanda. Mereka bertemu di sebuah tempat bernama Guo Rojo. Akhirnya Belanda mengetahui pertemuan itu. Pakubuwono VI ditangkap dan kemudian diasingkan ke Ambon.
          6 hours ago ·  ·  1
        • Masyarakat Adat Mataram Sunan Pakubuwono VI, beliaulah yang turut membiayai peperangannya Pangeran Diponegoro melawan penjajah serta memberi nasehat strategi berperang kepada Pangeran Diponegoro.
          6 hours ago ·  ·  1
        • Masyarakat Adat Mataram Hanya segelintir orang yang tahu tentang pengorbanan beliau ini karena memang beliau tidak ingin perjuangannya diketahui oleh orang lain.
          6 hours ago ·  ·  1
        • Rabeah Mohd Ali Terima kasih sobatku Masyarakat Adat Mataram...aku terharu dan kagum dengan semangat Kecintaannya Kepada Tanahairnya Yang Tercinta Nusantara...Memang patutlah Pemerintah Republik Indonesia mengangkat beliau sebagai ,'PAHLAWAN kEMERDEKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA!'

          Jika diizinkan Allah SWT ingin sekali aku karangkan puisi untuknya sebagai tanda penghargaanku padanya.
          6 hours ago · 
        • Masyarakat Adat Mataram ‎@Sister Rabeah : terimakasih untuk puisi yang akan anda buat untuk kakek saya yang sangat saya muliakan. Semoga puisi itu bisa mempererat hubungan persaudaraan antara Indonesia dan Malasyia.
          6 hours ago ·  ·  1
        • Rabeah Mohd Ali Moga Allah perkenankan nanti datangnya ilham...Amin . Patutlah ada iras rupa macam kakek...nampak benar seorang yang berjiwa pahlawan...solut ku padamu...tak sia-sialah aku meminati sejarah Mataram yang kupelajari ketika di bangku sekolah dulu . Sekarang ni benar-benar sudah jatuh cinta dengan Mataram ....hihihi seolah Mataram seperti negaraku sendiri...
          6 hours ago · 
        • Masyarakat Adat Mataram MATARAM adalah ibu / biyung, mataram adalah menghormati ibu sepanjang hayat di kandung badan. Tidak hanya itu, terus menghormati dan mendoakan ibu meskipun ibu telah kembali kepada Yang Maha Kuasa.
          5 hours ago ·  ·  1
        • Rabeah Mohd Ali ‎'PAHLAWAN kEMERDEKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA!'

          Sunan Pakubuwono VI...
          demi Nusantara tercinta kau rela
          pertaruhkan nyawamu di setiap penjuru waktu
          tubuhnmu di hujani peluru
          ditembusi peluru di segenap tubuhmu

          ketika peluru tepat terkena di atas pelupuk mata
          sebelah kanan dan pada dahimu sebelah kanan
          tertembus peluru senjata, "Banker Rifle"

          tubuhmu bermandikan
          darah...darah...darah...
          merah...merah...merah...
          pekat...pekat...pekat...
          mengalir deras tanpa henti

          wajahmu tersenyum tenang
          lalu berkata,
          "Wahai kawulaku, warga Nusantara...
          Aku Rajamu...
          Aku rela pecahkan kepalaku
          dan tumpahkan darahku
          lewat senapang Banker Rifle dari
          tangan angkara penjajah Belanda,
          demi cita-cita kemerdekaanmu !”.

          Setelah habis berkata nafas pun terhenti
          dan mata pun terpejam rapat tapi masih
          tersenyum indah untuk diwariskan
          kepada seluruh warga Indonesia
          dengan harapan wasiatnya didengari
          iaitu mempertahankan kemerdekaan
          Indonesia hingga ke titisan darah terakhir!

          Biarpun hampir seratus delapan tahun
          pemergian Sunan Pakubuwono VI
          jasa kepahlawananmu masih diingat
          hingga ke saat ini dan tidak akan dilupa
          sampai kapan pun!
          Memang selayaknyalah Pemerintah Republik Indonesia
          mengangkat mu sebagai ,
          'PAHLAWAN kEMERDEKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA!'

          Karya Rha NS
          8 Mac 2012
          4 hours ago ·

          (PETIKAN DARIPADA WALL MASYARAKAT ADAT MATARAM)
          8 Mac 2012

0 comments:

Post a Comment

 
;