LIHATLAH LADANG KARYAMU SAUJANA MATA MEMANDANG!
Aku suka berladang
ladangku luas
seluas saujana mata memandang...Continue Reading
Aku suka berladang
ladangku luas
seluas saujana mata memandang...Continue Reading
Humas Partai Gerindra Mataram shared H.Willgo Zainar MBA's album: Untitled Album.
H H.Willgo Zainar MBA....
Perjuangan kami adalah perjuangan kita,,,,
tidak akan terlewatkan satu jengkalpun kesempatan untuk bertemu masyarakat.dfiskusi dan mencari tau apa saja yg akan sya perjuangkan kelak...
semangat masyarakat untuk merubah perjalanan bangsa ini sungguh membuat saya terharu,,,,
GERINDRA sudah menjadi pilihan mereka dan saya siap mengemban tugas dari masyarakat...
GERINDRA MENANG,PRABOWO PRESIDEN,INDONESIA BANGKIT
Perjuangan kami adalah perjuangan kita,,,,
tidak akan terlewatkan satu jengkalpun kesempatan untuk bertemu masyarakat.dfiskusi dan mencari tau apa saja yg akan sya perjuangkan kelak...
semangat masyarakat untuk merubah perjalanan bangsa ini sungguh membuat saya terharu,,,,
GERINDRA sudah menjadi pilihan mereka dan saya siap mengemban tugas dari masyarakat...
GERINDRA MENANG,PRABOWO PRESIDEN,INDONESIA BANGKIT
- Ratu Rimba Niagara shared •*Secret Garden *•'s photo.PUISI PEPOHON IMAN
Ingin kusemai bunga-bunga cinta
agar apabila bertunas nanti
segar disinari cahaya iman
akarnya menjadi pasakkan
iman yang kukuh bercambah
akarnya merata tempat.
Merimbunlah dikau tunas-tunas
cinta keimanan
menjadi pepohon rendang
dewasa dalam keindahan iman
rimbunan dedaun menghijau
saujana mata memandang
dedaunanmu merimbun
ditiup angin sepoi-sepoi bahasa
melentok-lentok sambil mengalunkan
zikir munajat memuji Tuhannya.
Alunan zikirmu padaNya
membuatkan aku terkesima
dalam rindu mendalam padaNya
dan aku mencemburuimu
kerana hidupmu...
tiada lain kecuali
berbakti kepada Tuhanmu
dan menabur jasa kepada
penghuni bumi.
Bertambah mengindahkan lagi
pepohon iman itu berbunga
gugusan kuntum bunga
memukau panorama...
Wangian bunga pepohon iman
dapat dihidu di seluruh benua
tiada apa yang dapat diucapkan
melainkan SUBHANALLAH.
Setelah habis musim bunga
tiba masanya pepohon iman berbuah
gugusan buah melebat
memenuhi pepohon iman
terkesima mata memandangnya.
Apabila gugusan buah pepohon iman
sudah ranum daripada tangkainya
sedia dipetik penghuni bumi
lalu berkata, ”Makanlah buah pepohon imanku ini...
Moga... Cahaya keimanan meresap
dalam roh dan jasadmu, itu doaku.”
Setelah penghuni bumi
makan buah pepohon iman itu...
Sisa buah pepohon iman tersebut
dilemparkan ke sungai deras mengikut
kederasan air terjun
lalu terdampar ke hutan belantara
di situlah bermulanya penghidupan
baru kepada pepohon iman
meneruskan kelangsungan hidup baru
pasrah dan redha
dengan asal kejadiannya!
Karya: Ratu Rimba Niagara
1.1.2013
(PETIKAN GELERI SASTERA RATU RIMBA NIAGARA)
16 Rabiulakhir1435H
16 Februari 2014M
LIHATLAH LADANG KARYAMU SAUJANA MATA MEMANDANG!
Aku suka berladang
ladangku luas
seluas saujana mata memandang
Aku puas dengan hasil usahaku
aku tak gunakan jentera apa-apa
untuk mengusahakan ladang
aku hanya berbekalkan
semangat
cita-cita
dan harapan
Untuk menjayakan ladangku yang luas inilah
kugunakan cangkul
cangkul yang matanya hari-hari kuasah
agar tajam senang aku nak bercangkul
Nak pikir dari segi logik
emangnya tak logik
tak masuk akal
bagi orang yang berakal
mana bisa hanya berbekalkan cangkul boleh mengusahakan
sebuah ladang yang luas terbentang
bersendiriaan
kesendiriaan
berhujan
berpanas
dihina
dijelekkan
yang ada kejian dan cacian
hingga kering air mataku
Berhujan kek
berpanas kek
ribut angin topan kek
apa kek lah
sampai tak ada kek lagi
setiap hari aku bercangkul
cangkul...cangkul...cangkul...
cangkul tanpa mengenal arti capek
jemu dan berputus asa
Semuanya bilang aku ini gila
ketawakan aku
segala usahaku tak akan jadi realiti
menjadi bahan ketawa
karna anganku yang tak masuk akal
Lalu ku tanya dunia
duhai dunia ...adakah kau sudi mendukung usahaku
satu dunia geleng kepala
satu dunia tak akan membantumu duhai cangkul
dunia hanya mampu ketawakan bila cangkulmu tumpul
dicangkulkan juga sepenuh daya
pasti tak menjadi usahaku bertanam di ladangku
Lalu ku tanya bumi
duhai bumi
bisakah kamu mendukung perjuanganku
bisa duhai cangkul
aku diutuskan oleh Tuhanku
untuk membantumu
karena kau berusaha sedaya upaya menggunakan cangkul
mengusahakan ladang yang luas
tengok tu ...
ladang karyamu seluas-luasnya
ladang karyamu sudah pun berhasil
sudahpun dipetik hasilnya
oleh jutaan pembaca ladang karyamu ...
mereka semua suka
mereka terharu
syahdu
merasai hasil tanaman karyamu
setelah makan hasil tanaman karyamu
lagi dimakan lagi tak jemu
sebagaimana kamu berkarya
lagi berkarya lagi banyak ide
kamu berbagi pada semua
tanpa mengira keuntungan duniawi
Makanya kau jangan bilang kau
akan tewas atas usahamu menyediakan
ladang karya nan luas ini
biarpun pada pandangan mereka
tiada mendatangkan hasil duniawi untukmu
anggaplah itu kata-kata orang-orang yang mendengki
apabila dia mendengki
dia dengkikan kamu
karna dia nggak bisa
berkarya berbakti pada manusia
sebab Allah tak ijinkan mereka berkarya
Allah ijinkan kamu berkarya
karna kamu bukan pentingkan keuntungan duniawi
yang kamu mahu ladang karya kamu luas dan hasilnya
adalah untuk anak cuu nusantara
Percayalah Allah redho hasil usahamu
janganlah bimbang percayalah yakinlah
Allah sentiasa bersama orang yang suka berbuat kebaikan
Cangkul yang kau gunakan
untuk mengusahakan ladang karyamu itu
akan menjadi saksi
di hari kematianmu
mencangkul bumi
dari Allah kau datang
dari Allah kau dikembalikan
Allah yang hidupkan
Allah yang mematikan yang hidup
Cangkulmu pasti akan tersenyum,
'Sehingga akhir nafasku aku berbakti denganmu duhai manusia
Sekarang kau kukebumikan
Selamat tidur dalam pelukan bumi
Selamat tidur di Taman Syurga
Selamat tidur Bidadari Syurga
Selamat menikmati suasana Syurga hingga hari Qiamat
kau akan dibangunkan agar dapat melihat wajah Tuhan
yang Menciptakan kamu bersama-sama dengan hamba-hamba
pilihan-Nya'
CETUSAN IDE RATU RIMBA NIAGARA
13 Oktober 2013M
8 Zulhijjah 1434H
(PETIKAN GALERI SASTERA RATU RIMBA NIAGARA)
16 Rabiulakhir1435H
16 Februari 2014M
LAUTAN SASTRAMU
mereka bilang
ratu pujanggaku
jangan gundah gulana
tersenyumlah
gembiralah
syukurlah
karena sapaan sastramu
yang kau tunggu-tunggu
sejak puluhan tahun
sudah ada yang sudi menyapa sasteramu
tak perlu kau putus asa
tak perlu kau tunggu 500 tahun akan datang
baru anak cucumu menyapa sastramu
waduh! andai 500 tahun lagi ditunggu
baru datang menyapa sasteramu
berapa generasi yang mahu ditunggu
baru terealiti sastramu
pasti tika itu kau, aku dan beberapa generasi sudah lama bersemadi pasti bersemadinya kita tidak tenang kerana kita sedang berjawab di alam barzah
makanya atas dasar kesedaran itu...
aku bangkit dengan satu semangat juang untuk merealiti cita sastramu selagi dayaku
Ratu pujanggaku...
tak perlu ditunggu 500 tahun lagi
sekarang aku sudah bersiap sedia menyapa cita sastramu
agar segera direalitikan
Tahukah kau ratu pujanggaku...
sejak aku mula terbaca karya sastera mu di alammaya
aku terhanyut...aku terbuai...aku terbius...aku tenggelam
dalam lautan sastramu yang memukau jiwaku
jiwaku tersentuh karna selama ini aku tidak pernah tahu apa itu
arti kasih sayang sesama manusia jauh sekali
Mencintai Tuhanku Yang Mencipta Alam Semesta Sebegini Hebat!.
Ratu pujanggaku...
kaulah ratu sastra
yang membangkitkan jiwa-jiwa
yang sedang tercari-cari di manakah ingin di bawa dunia yang hampa ini agar tidak hampa di akhirat nanti
Ratu pujanggaku...
sastramu bagaikan lautan sastera yang memukau
saujana mata memandang
keteduhan syahdu sasteramu
aman...damai...mendamaikan minda
ditiup angin sepoi-sepoi bahasa
hingga aku terlena dalam bahasa-bahasa
indah yang memukau jiwa kelelahan
seharian menghadapi bebanan kerja yang tiada penghujungnya
Ratu pujanggaku...
lautan sasteramu...
kusangkakan lagi aku pergi jauh ke dasar lautan pasti aku kelemasan tapi rupanya lautan sastramu
teramatlah indah diindahkan dengan taman karang bunga-bunga sasteramu semuanya melambai-lambai agar aku sudi memetik mana satu berkenan di hatiku
bunga karang sasteramu bilang ke aku...,"sudilah petik kami untuk dibawa pulang sebanyak mana mahumu kerana sekuntum bunga karang sastera yang kau petik akan berkuntum-kuntum tumbuh banyaknya tak terkata makanya petiklah kami untuk dibawa pulang dan jangan lupa hadiahkan bunga karang sastera Ratu Rimba Niagara kepada teman-temanmu yang lain."
Subhanallah Alhamdulillah Allahu Akbar
Ratu Pujanggaku...
bunga-bunga karang sasteramu yang kupetik
telah kubagi-bagikan kepada teman-temanku
mereka amat menyukairnya
mereka bilang akan mendukung bersamaku merealitikan cita-cita sastramu
Aamiin Aamiin Aamiin Ya Rabbal A'Lamin
KARYA RATU RIMBA NIAGARA
11 Zulkaedah 14354H
17 September 2913M
(PETIKAN GALERI SASTERA RATU RIMBA NIAGARA)
16 Rabiulakhir1435H
16 Februari 2014M
Aku suka berladang
ladangku luas
seluas saujana mata memandang
Aku puas dengan hasil usahaku
aku tak gunakan jentera apa-apa
untuk mengusahakan ladang
aku hanya berbekalkan
semangat
cita-cita
dan harapan
Untuk menjayakan ladangku yang luas inilah
kugunakan cangkul
cangkul yang matanya hari-hari kuasah
agar tajam senang aku nak bercangkul
Nak pikir dari segi logik
emangnya tak logik
tak masuk akal
bagi orang yang berakal
mana bisa hanya berbekalkan cangkul boleh mengusahakan
sebuah ladang yang luas terbentang
bersendiriaan
kesendiriaan
berhujan
berpanas
dihina
dijelekkan
yang ada kejian dan cacian
hingga kering air mataku
Berhujan kek
berpanas kek
ribut angin topan kek
apa kek lah
sampai tak ada kek lagi
setiap hari aku bercangkul
cangkul...cangkul...cangkul...
cangkul tanpa mengenal arti capek
jemu dan berputus asa
Semuanya bilang aku ini gila
ketawakan aku
segala usahaku tak akan jadi realiti
menjadi bahan ketawa
karna anganku yang tak masuk akal
Lalu ku tanya dunia
duhai dunia ...adakah kau sudi mendukung usahaku
satu dunia geleng kepala
satu dunia tak akan membantumu duhai cangkul
dunia hanya mampu ketawakan bila cangkulmu tumpul
dicangkulkan juga sepenuh daya
pasti tak menjadi usahaku bertanam di ladangku
Lalu ku tanya bumi
duhai bumi
bisakah kamu mendukung perjuanganku
bisa duhai cangkul
aku diutuskan oleh Tuhanku
untuk membantumu
karena kau berusaha sedaya upaya menggunakan cangkul
mengusahakan ladang yang luas
tengok tu ...
ladang karyamu seluas-luasnya
ladang karyamu sudah pun berhasil
sudahpun dipetik hasilnya
oleh jutaan pembaca ladang karyamu ...
mereka semua suka
mereka terharu
syahdu
merasai hasil tanaman karyamu
setelah makan hasil tanaman karyamu
lagi dimakan lagi tak jemu
sebagaimana kamu berkarya
lagi berkarya lagi banyak ide
kamu berbagi pada semua
tanpa mengira keuntungan duniawi
Makanya kau jangan bilang kau
akan tewas atas usahamu menyediakan
ladang karya nan luas ini
biarpun pada pandangan mereka
tiada mendatangkan hasil duniawi untukmu
anggaplah itu kata-kata orang-orang yang mendengki
apabila dia mendengki
dia dengkikan kamu
karna dia nggak bisa
berkarya berbakti pada manusia
sebab Allah tak ijinkan mereka berkarya
Allah ijinkan kamu berkarya
karna kamu bukan pentingkan keuntungan duniawi
yang kamu mahu ladang karya kamu luas dan hasilnya
adalah untuk anak cuu nusantara
Percayalah Allah redho hasil usahamu
janganlah bimbang percayalah yakinlah
Allah sentiasa bersama orang yang suka berbuat kebaikan
Cangkul yang kau gunakan
untuk mengusahakan ladang karyamu itu
akan menjadi saksi
di hari kematianmu
mencangkul bumi
dari Allah kau datang
dari Allah kau dikembalikan
Allah yang hidupkan
Allah yang mematikan yang hidup
Cangkulmu pasti akan tersenyum,
'Sehingga akhir nafasku aku berbakti denganmu duhai manusia
Sekarang kau kukebumikan
Selamat tidur dalam pelukan bumi
Selamat tidur di Taman Syurga
Selamat tidur Bidadari Syurga
Selamat menikmati suasana Syurga hingga hari Qiamat
kau akan dibangunkan agar dapat melihat wajah Tuhan
yang Menciptakan kamu bersama-sama dengan hamba-hamba
pilihan-Nya'
CETUSAN IDE RATU RIMBA NIAGARA
13 Oktober 2013M
8 Zulhijjah 1434H
(PETIKAN GALERI SASTERA RATU RIMBA NIAGARA)
16 Rabiulakhir1435H
16 Februari 2014M
LAUTAN SASTRAMU
mereka bilang
ratu pujanggaku
jangan gundah gulana
tersenyumlah
gembiralah
syukurlah
karena sapaan sastramu
yang kau tunggu-tunggu
sejak puluhan tahun
sudah ada yang sudi menyapa sasteramu
tak perlu kau putus asa
tak perlu kau tunggu 500 tahun akan datang
baru anak cucumu menyapa sastramu
waduh! andai 500 tahun lagi ditunggu
baru datang menyapa sasteramu
berapa generasi yang mahu ditunggu
baru terealiti sastramu
pasti tika itu kau, aku dan beberapa generasi sudah lama bersemadi pasti bersemadinya kita tidak tenang kerana kita sedang berjawab di alam barzah
makanya atas dasar kesedaran itu...
aku bangkit dengan satu semangat juang untuk merealiti cita sastramu selagi dayaku
Ratu pujanggaku...
tak perlu ditunggu 500 tahun lagi
sekarang aku sudah bersiap sedia menyapa cita sastramu
agar segera direalitikan
Tahukah kau ratu pujanggaku...
sejak aku mula terbaca karya sastera mu di alammaya
aku terhanyut...aku terbuai...aku terbius...aku tenggelam
dalam lautan sastramu yang memukau jiwaku
jiwaku tersentuh karna selama ini aku tidak pernah tahu apa itu
arti kasih sayang sesama manusia jauh sekali
Mencintai Tuhanku Yang Mencipta Alam Semesta Sebegini Hebat!.
Ratu pujanggaku...
kaulah ratu sastra
yang membangkitkan jiwa-jiwa
yang sedang tercari-cari di manakah ingin di bawa dunia yang hampa ini agar tidak hampa di akhirat nanti
Ratu pujanggaku...
sastramu bagaikan lautan sastera yang memukau
saujana mata memandang
keteduhan syahdu sasteramu
aman...damai...mendamaikan minda
ditiup angin sepoi-sepoi bahasa
hingga aku terlena dalam bahasa-bahasa
indah yang memukau jiwa kelelahan
seharian menghadapi bebanan kerja yang tiada penghujungnya
Ratu pujanggaku...
lautan sasteramu...
kusangkakan lagi aku pergi jauh ke dasar lautan pasti aku kelemasan tapi rupanya lautan sastramu
teramatlah indah diindahkan dengan taman karang bunga-bunga sasteramu semuanya melambai-lambai agar aku sudi memetik mana satu berkenan di hatiku
bunga karang sasteramu bilang ke aku...,"sudilah petik kami untuk dibawa pulang sebanyak mana mahumu kerana sekuntum bunga karang sastera yang kau petik akan berkuntum-kuntum tumbuh banyaknya tak terkata makanya petiklah kami untuk dibawa pulang dan jangan lupa hadiahkan bunga karang sastera Ratu Rimba Niagara kepada teman-temanmu yang lain."
Subhanallah Alhamdulillah Allahu Akbar
Ratu Pujanggaku...
bunga-bunga karang sasteramu yang kupetik
telah kubagi-bagikan kepada teman-temanku
mereka amat menyukairnya
mereka bilang akan mendukung bersamaku merealitikan cita-cita sastramu
Aamiin Aamiin Aamiin Ya Rabbal A'Lamin
KARYA RATU RIMBA NIAGARA
11 Zulkaedah 14354H
17 September 2913M
(PETIKAN GALERI SASTERA RATU RIMBA NIAGARA)
16 Rabiulakhir1435H
16 Februari 2014M
0 comments:
Post a Comment