KENAL DIRI KENAL TUHAN (373) SALAM TERAKHIR PENUH LUKA
RECENT ACTIVITY
Kemenangan Piala Perdebatan Sastera lagenda-Pantun-Puisi-Sajak & Lagu diberikan kepada Nur Salina, Nur Balkis & Kekanda Wong. Tahniah atas kemenangan perdebatan anda bertiga . Ketawalah semahumu di Istana Merak Kayangan Zaman Silam 15 ribu tahun di zaman lampau tapi bila dibawa zaman kini aduhai bahasanya bikin terhenti jantungku berdegup....Allah selamatkan aku daripada mereka bertiga. AAmiin.
FROM NOTIFICATIONS
DUHAI NUR BALKIS JAGA SIKIT MULUT LISANMU ITU, BILA MASA PULAK AKU AIBKANMU PANDAI KAMU MEMBUAT FITNAH , MULAI DETIK INI JANGAN GANGGU AKU LAGI BERSASTERA OK SEKARANG NI KOSONG-KOSONG ANDAI BERANI LAGI BERSUARA MELAINKAN SUARA MENDATANGKAN IMAN SEBAB TIADA SIAPA TAHU SELEPAS INI MASIH BERHIDUP LAGI ATAU TIDAK JADI JAHITLAH MULUT SEBELUM KAU DAN AKU DIKAFANKAN
Asalku dalam grup ini tamatkan sengketa,
Jenuh riuh bergempita mulakan bicara,
Kehadiranku untuk damaikan duka,
Jadinya kini pisau belati menikam kata,
Diriku ingin tamatkan sengketa,
Bukannya hendak menjadi batu api semata,
Itulah bukan adat peradabaan ku di alam buana,..
Jika kenal diriku sedemikian rupa,
Tidak dirimu menyalahkan diriku sebegini rupa,..
Baru gurauan yang halus menerpa,
Tapi,ternyata hadirnya aku jadi gempita..
Hahahahaha...gelak ketawa aku serta..
Dulu,dirimu aku hormati..
Sampaikan berdiam diri sedekad sepurnama,
Dulu,dirimu aibkan aku di mana2,
Sampaikan diriku diamkan diri seketika,..
Dulu,dirimu menyuruh kamu memakai takhta,
Sampaikan bergetar kesumaku menahan sabar dikata,..
Bukan mainan atau gurauan memakai takhta,
Kerna itu bukan sikapku mau menyata...
Sifatku bukan pendendam lara,
Sifatku bukan pengecut seperti dirimu kata,
Sifatku bukan pengampu caranya,
Aku jadi begini kerna kamu...
Jangan sembunyikan diri yang selubung kelambu..
Tampilkan dirimu dalam sifat yang sebenarmu..
SALAM HORMAT PADA SEKALIAN AHLI GRUP INI..
Jenuh riuh bergempita mulakan bicara,
Kehadiranku untuk damaikan duka,
Jadinya kini pisau belati menikam kata,
Diriku ingin tamatkan sengketa,
Bukannya hendak menjadi batu api semata,
Itulah bukan adat peradabaan ku di alam buana,..
Jika kenal diriku sedemikian rupa,
Tidak dirimu menyalahkan diriku sebegini rupa,..
Baru gurauan yang halus menerpa,
Tapi,ternyata hadirnya aku jadi gempita..
Hahahahaha...gelak ketawa aku serta..
Dulu,dirimu aku hormati..
Sampaikan berdiam diri sedekad sepurnama,
Dulu,dirimu aibkan aku di mana2,
Sampaikan diriku diamkan diri seketika,..
Dulu,dirimu menyuruh kamu memakai takhta,
Sampaikan bergetar kesumaku menahan sabar dikata,..
Bukan mainan atau gurauan memakai takhta,
Kerna itu bukan sikapku mau menyata...
Sifatku bukan pendendam lara,
Sifatku bukan pengecut seperti dirimu kata,
Sifatku bukan pengampu caranya,
Aku jadi begini kerna kamu...
Jangan sembunyikan diri yang selubung kelambu..
Tampilkan dirimu dalam sifat yang sebenarmu..
SALAM HORMAT PADA SEKALIAN AHLI GRUP INI..
Asalku dalam grup ini tamatkan sengketa,
Jenuh riuh bergempita mulakan bicara,
Kehadiranku untuk damaikan duka,
Jadinya kini pisau belati menikam kata,
Diriku ingin tamatkan sengketa,
Bukannya hendak menjadi batu api semata,
Itulah bukan adat peradabaan ku di alam buana,..
Jika kenal diriku sedemikian rupa,
Tidak dirimu menyalahkan diriku sebegini rupa,..
Baru gurauan yang halus menerpa,
Tapi,ternyata hadirnya aku jadi gempita..
Hahahahaha...gelak ketawa aku serta..
Jenuh riuh bergempita mulakan bicara,
Kehadiranku untuk damaikan duka,
Jadinya kini pisau belati menikam kata,
Diriku ingin tamatkan sengketa,
Bukannya hendak menjadi batu api semata,
Itulah bukan adat peradabaan ku di alam buana,..
Jika kenal diriku sedemikian rupa,
Tidak dirimu menyalahkan diriku sebegini rupa,..
Baru gurauan yang halus menerpa,
Tapi,ternyata hadirnya aku jadi gempita..
Hahahahaha...gelak ketawa aku serta..
Dulu,dirimu aku hormati..
Sampaikan berdiam diri sedekad sepurnama,
Dulu,dirimu aibkan aku di mana2,
Sampaikan diriku diamkan diri seketika,..
Dulu,dirimu menyuruh kamu memakai takhta,
Sampaikan bergetar kesumaku menahan sabar dikata,..
Bukan mainan atau gurauan memakai takhta,
Kerna itu bukan sikapku mau menyata...
Sifatku bukan pendendam lara,
Sifatku bukan pengecut seperti dirimu kata,
Sifatku bukan pengampu caranya,
Sampaikan berdiam diri sedekad sepurnama,
Dulu,dirimu aibkan aku di mana2,
Sampaikan diriku diamkan diri seketika,..
Dulu,dirimu menyuruh kamu memakai takhta,
Sampaikan bergetar kesumaku menahan sabar dikata,..
Bukan mainan atau gurauan memakai takhta,
Kerna itu bukan sikapku mau menyata...
Sifatku bukan pendendam lara,
Sifatku bukan pengecut seperti dirimu kata,
Sifatku bukan pengampu caranya,
Aku jadi begini kerna kamu...
Jangan sembunyikan diri yang selubung kelambu..
Tampilkan dirimu dalam sifat yang sebenarmu..
SALAM HORMAT PADA SEKALIAN AHLI GRUP INI..
Jangan sembunyikan diri yang selubung kelambu..
Tampilkan dirimu dalam sifat yang sebenarmu..
SALAM HORMAT PADA SEKALIAN AHLI GRUP INI..
Terima kasih kekanda Wong atas kesudian kanda wong like karya dinda ratu rimba niagara, menurut kanda adakah dinda teruskan bersiaran karya di sini atau pergi dari grup ini kerana dinda tak tega menjadi mangsa buli dua putri nusantara zaman silam yang mahu melemaskan dinda di lautan bara ombak rindu. Jika kekanda wong masih ada berbelas kasihan tolonglah selamatkan dinda daripada mereka.....admin grup ini pengecut kekanda wong sengaja biarkan dinda dibuli oleh putri nusantara.Untuk pengetahuan kekanda wong mulai saat ini dinda anggap mereka berdua tidak wujud di setiap komentar karya dinda...kerana dinda anggap tidak guna melayan orang yang hatinya ada jerubu kedengkian mulut manis bak madu tapi kata-katanya menjeruk hati dinda duhai kekanda wong.
Bismillahirahmanirahim pembuka kalamNya,
Diriku asalnya ke sini bukanlah sengketa,
Bicaraku hanya tamatkan segala sengketa,
Bukan kehendakku untuk bertikam kata,
Sudah ku jaga bathin lisanku dpd buruk sangka,
Sampai masanya terkeluar juga di tangisan lama,
Apa yang terkata bukanlah sandiwara,
Yang bathil buanglah keruhnya,
Yang Hak ambillah jernihnya,
Itu sahaja asal diriku pinta,
Diriku sememangnya tekad tak mau menganggumu,
Tapi,dek kerna sasterawan yang lain menikusmu,
Diriku menjadi pemerhati dalam diam,
Cuba menjadi pelindungmu dalam diam,.
Tika dirimu dan sastramu di ejek..,
Diriku cuba mengikut sastra hatimu,..
Tapi,tidak ku duga sama sekali,..
Malam ini jadi saksinya,..
Hanya gurauan halus dan kasar menerpa,
Diriku dikatakan lawan pula,.
Sudah2 la ku pinta,.jangan terus bertikam kata,
Kerna kesumaku sudah tidak dapat terima,..
Anasir-anasir negatif yang menerpa,..
Andai kata,bahsa sastraku ibarat debu hitam padamu,
Maafkan segala sastraku yang menerpa tanpa diduga,
Akhir kata, drp diriku Putri Zaman Silam menyata,
Selepas ini diriku tidak menganggu lagi sastra bahsamu,
Diriku juga tidak dapat jadi pelindung diammu lagi,
Kerna diriku sudah dibuang dan hilang pada mata hijab hatimu,
Akan ku jaga selama-lamanya mulut lisanku drp lisanmu itu,.
Usah khuatir,mulutku dijahit daripada pisang berbuah dua kalinya,
Diriku asalnya ke sini bukanlah sengketa,
Bicaraku hanya tamatkan segala sengketa,
Bukan kehendakku untuk bertikam kata,
Sudah ku jaga bathin lisanku dpd buruk sangka,
Sampai masanya terkeluar juga di tangisan lama,
Apa yang terkata bukanlah sandiwara,
Yang bathil buanglah keruhnya,
Yang Hak ambillah jernihnya,
Itu sahaja asal diriku pinta,
Diriku sememangnya tekad tak mau menganggumu,
Tapi,dek kerna sasterawan yang lain menikusmu,
Diriku menjadi pemerhati dalam diam,
Cuba menjadi pelindungmu dalam diam,.
Tika dirimu dan sastramu di ejek..,
Diriku cuba mengikut sastra hatimu,..
Tapi,tidak ku duga sama sekali,..
Malam ini jadi saksinya,..
Hanya gurauan halus dan kasar menerpa,
Diriku dikatakan lawan pula,.
Sudah2 la ku pinta,.jangan terus bertikam kata,
Kerna kesumaku sudah tidak dapat terima,..
Anasir-anasir negatif yang menerpa,..
Andai kata,bahsa sastraku ibarat debu hitam padamu,
Maafkan segala sastraku yang menerpa tanpa diduga,
Akhir kata, drp diriku Putri Zaman Silam menyata,
Selepas ini diriku tidak menganggu lagi sastra bahsamu,
Diriku juga tidak dapat jadi pelindung diammu lagi,
Kerna diriku sudah dibuang dan hilang pada mata hijab hatimu,
Akan ku jaga selama-lamanya mulut lisanku drp lisanmu itu,.
Usah khuatir,mulutku dijahit daripada pisang berbuah dua kalinya,
Maafkan diriku ya,..
Semoga sengketa ini tiada lagi..
Dan damailah seluruh alam buana ini tanpa sengketa..
Amanlah dhunia ini drp caca berba dhunia yang lara..
Salam terakhir dariku selamanya untukmu..
Semoga sengketa ini tiada lagi..
Dan damailah seluruh alam buana ini tanpa sengketa..
Amanlah dhunia ini drp caca berba dhunia yang lara..
Salam terakhir dariku selamanya untukmu..
"DEAR ALLAH,PLEASE FORGIVE OUR SINS"..
Amiin Ya Rabbal A'lamin..
Amiin Ya Rabbal A'lamin..
Ada rumah tidak berpintu,
Ada pintu tidak bertingkap;
Rimau garang memang begitu,
Mengaum saja tidak menangkap..
Ada pintu tidak bertingkap;
Rimau garang memang begitu,
Mengaum saja tidak menangkap..
Lang Buana mengait ciku,
Gugur sebiji ke Majapahit;
Hilang warna manikam biru,
Terkena getah peria yang pahit.
Gugur sebiji ke Majapahit;
Hilang warna manikam biru,
Terkena getah peria yang pahit.
Wau-wau batang kalu,
Anak sepat mata merah;
Minta jalan hamba nak lalu,
Kalau tersepak jangan dimarah...
Anak sepat mata merah;
Minta jalan hamba nak lalu,
Kalau tersepak jangan dimarah...
JANGAN MARAH YA...Hehehehe...
EMPUNYA DIRI PUTRI INDRASAKTI DELIMA PERMATA SARI KATA..
"SELAMAT MALAM YA"
EMPUNYA DIRI PUTRI INDRASAKTI DELIMA PERMATA SARI KATA..
"SELAMAT MALAM YA"
DUHAI ADMIN MUNCULKAN DIRIMU JANGAN JADI PENGECUT , JADILAH ADMIN YANG BER TANGUNGJAWAB OK. AKU SEDANG MENUNGGU KAMU NICH....
Puteri NilamPurnama Bukan Daku Tidak Mahu Menjaga kata,,
Tetapi Dikau Itu Umpama Sudah Buta ,,
Dimata Mu Di Hati Menutupi kian Serata.
Terus Buta Didalam Dunia Gelita...
Di Ruanggan ini Pandai Pula Bermadah Kata.
Tidak Menhormati Orang tua La Pula Dituduh Kita,..
Beberapa kali kah hendak ku Berpesan kata-kata,,
Sediakan Lah Tempayang Dahulu Untuk Menadah Air mata,,
Jikalau Dengan ku Dikau Mahu Bertikam Lidah Bertutur Kata..
Persahabatan Yang Indah Ku harapkan Bertukar Menjadi sengketa
Diri mu Kak Ratu Yang mula kata Bagi Dikata...
Mahukah Mendegar ku Bertanya Padamu Satu SoalanLagi agar Nyata..
Beberapa Purnama Kah Dikau Mahu mengalir Air mata..
Berapakah Tempayang Dikau Sedia kan untuk Menadah Air mata,,
Akibat Bertikam Dengan ku Didalam Tutur Bicara kata,,
Sila Nyatakan Agar dapat Ku Baca Dengan Pandanggan Mata,,
Adainya Dikau Ingin Merasakan Aura Peringat Ke 9 ku kata.
JURUS PULAS TELINGA PERINGKAT KE9 NILAM PURNAMA PERMATA...
JELAS TERBAYANG DIHADAPAN KU AMPUNYA MATA,,
PELAYARAN NGERI MEMBAWA-MU KELANG BUANA ISTANA KOTA.
BERTENUN KEGELAPAN BERPUTIH MATA SANGAT NYATA..
DIKALA DIKAU LEMAS DITENGAH PADANG BERUMPUT LALANG..
BUKANYA DIKAU LEMAS DI DALAM LAUATAN YANG DALAM.
AKIBAT DIPULAS TELINGA OLEH KU SI PUTERI NILAM..,
SIANG BERGANTI MALAM LAGU TAK BERIRAMA TAMPA DI UNDANG TERUS MENJELANG .....
DIDALAM HATI KU MULA LAH BERTANDANG ..
KERANA BOSAN MEMDEGAR LAGU YANG TIDAK DIUNDANG..
DIKALA DIKAU TERSUNKUR KEBUMI DAN TERUS KECUNDANG..
TIADA APA-APAP LAGI OLEH MU DAPAT DIPANDANG.
KERANA TERSUNGKUR DIRI BAGAIKAN DITENDANG,,,
JANGAN LAH SENGKETA DIANTA KITA DIKAU TERUS MEGUNDANG,,,,,,
TAKUT NANTI KU BERSILAT TAMPA BUNYI IRAMA GONG ATAU GENDANG,,,
DIKALA DIKAU DIHADAPAN MATAKU KU TERPANDANG,.........
DI AHIR BICARA KATA KU HENDAK KU INGATKAN SEKALI LAGI DIKATA....
ANDAI NYA DENGAN KU DI AJAK SENGKETA..
DIKAU LAH INSAN BERNASIB SANGAT MALANG
Tetapi Dikau Itu Umpama Sudah Buta ,,
Dimata Mu Di Hati Menutupi kian Serata.
Terus Buta Didalam Dunia Gelita...
Di Ruanggan ini Pandai Pula Bermadah Kata.
Tidak Menhormati Orang tua La Pula Dituduh Kita,..
Beberapa kali kah hendak ku Berpesan kata-kata,,
Sediakan Lah Tempayang Dahulu Untuk Menadah Air mata,,
Jikalau Dengan ku Dikau Mahu Bertikam Lidah Bertutur Kata..
Persahabatan Yang Indah Ku harapkan Bertukar Menjadi sengketa
Diri mu Kak Ratu Yang mula kata Bagi Dikata...
Mahukah Mendegar ku Bertanya Padamu Satu SoalanLagi agar Nyata..
Beberapa Purnama Kah Dikau Mahu mengalir Air mata..
Berapakah Tempayang Dikau Sedia kan untuk Menadah Air mata,,
Akibat Bertikam Dengan ku Didalam Tutur Bicara kata,,
Sila Nyatakan Agar dapat Ku Baca Dengan Pandanggan Mata,,
Adainya Dikau Ingin Merasakan Aura Peringat Ke 9 ku kata.
JURUS PULAS TELINGA PERINGKAT KE9 NILAM PURNAMA PERMATA...
JELAS TERBAYANG DIHADAPAN KU AMPUNYA MATA,,
PELAYARAN NGERI MEMBAWA-MU KELANG BUANA ISTANA KOTA.
BERTENUN KEGELAPAN BERPUTIH MATA SANGAT NYATA..
DIKALA DIKAU LEMAS DITENGAH PADANG BERUMPUT LALANG..
BUKANYA DIKAU LEMAS DI DALAM LAUATAN YANG DALAM.
AKIBAT DIPULAS TELINGA OLEH KU SI PUTERI NILAM..,
SIANG BERGANTI MALAM LAGU TAK BERIRAMA TAMPA DI UNDANG TERUS MENJELANG .....
DIDALAM HATI KU MULA LAH BERTANDANG ..
KERANA BOSAN MEMDEGAR LAGU YANG TIDAK DIUNDANG..
DIKALA DIKAU TERSUNKUR KEBUMI DAN TERUS KECUNDANG..
TIADA APA-APAP LAGI OLEH MU DAPAT DIPANDANG.
KERANA TERSUNGKUR DIRI BAGAIKAN DITENDANG,,,
JANGAN LAH SENGKETA DIANTA KITA DIKAU TERUS MEGUNDANG,,,,,,
TAKUT NANTI KU BERSILAT TAMPA BUNYI IRAMA GONG ATAU GENDANG,,,
DIKALA DIKAU DIHADAPAN MATAKU KU TERPANDANG,.........
DI AHIR BICARA KATA KU HENDAK KU INGATKAN SEKALI LAGI DIKATA....
ANDAI NYA DENGAN KU DI AJAK SENGKETA..
DIKAU LAH INSAN BERNASIB SANGAT MALANG
DikauAkan Lemas Ditengah Padang Berumput lalang
Dikala Ku Bilang Padamu Bukanya Lemas Di lautan Dalam...
Sila hayati Detiap Baris kata-kata ku beri..
Sebelum Menerus kan Bertikam kata Dilain Masa Dan hari..
Ayat-Ayat Berpesan ku Kepadamu Di ini Hari..
Dikala Aura Biru Ke9 Ku Memenuhi Dihujung Jari,,
Hayati Lah Sendiri Setiap Baris Kata Ku Beri,,,
Dari Ku.PUTERI RATU NILAM PURNAMA KENCANA SARI......,.,.,
Dikala Ku Bilang Padamu Bukanya Lemas Di lautan Dalam...
Sila hayati Detiap Baris kata-kata ku beri..
Sebelum Menerus kan Bertikam kata Dilain Masa Dan hari..
Ayat-Ayat Berpesan ku Kepadamu Di ini Hari..
Dikala Aura Biru Ke9 Ku Memenuhi Dihujung Jari,,
Hayati Lah Sendiri Setiap Baris Kata Ku Beri,,,
Dari Ku.PUTERI RATU NILAM PURNAMA KENCANA SARI......,.,.,
PETIKAN WALL GROUP SRI PEMANGKU ADAT, SASTERA LAGENDA-PANTUN-PUISI-SAJAK & LAGU, GROUP LOMBA PUISI SAIR DOA KEDAMAIAN DUNIA SEDUNIA KEDATON KRATON WAHYU UTAMA & GROUP PUJANGGA RATU RIMBA CINTA 5 BENUA
22 SAFAR 1436H
15 DISEMBER 2014
22 SAFAR 1436H
15 DISEMBER 2014
0 comments:
Post a Comment