Saturday 23 February 2013

BANGSA YANG BESAR ADALAH BANGSA YANG MENGHORMATI BUDAYA DAN SEJARAHNYA




    • like this.
  • Tingti Suratman Maman shared The Emperor of the Empire of Sunda Archipelago's note: KILAS BALIK PERJALANAN SEJARAH DI KEPULAUAN SUNDA BESAR DAN SUNDA KECIL.
    BISMILLAHIRROHMANIRROHIM   A.    PENDAHULUAN :          Mencermati perkembangan Pemerintahan dewasa ini, yang pada dasarnya merupakan upaya reformasi di segala bidang, dicirikan dengan adanya perubahan paradigma dari paradigma yang berorientasi kepada stabilitas totaliter sentralistik kepada p...

    KILAS BALIK PERJALANAN SEJARAH DI KEPULAUAN SUNDA BESAR DAN SUNDA KECIL

    by The Emperor of the Empire of Sunda Archipelago on Friday, June 24, 2011 at 7:36am ·
    BISMILLAHIRROHMANIRROHIM

    A.    PENDAHULUAN :

           Mencermati perkembangan Pemerintahan dewasa ini, yang pada dasarnya merupakan upaya reformasi di segala bidang, dicirikan dengan adanya perubahan paradigma dari paradigma yang berorientasi kepada stabilitas totaliter sentralistik kepada paradigma kerakyatan (otonomisasi) telah mengakibatkan banyak perubahan di segala bidang.Dalam masa peralihan (transisional) dari era dengan paradigma sentralistik ke era paradigma kerakyatan (otonomisasi) seperti saat ini, sudah barang tentu diperlukan sekali kesiapan di segala bidang yang di dasari oleh kesiapan pengaturan serta kesiapan moral untuk mewujudkan sikap pola tindak berazaskan kebenaran yang hakiki.

          Di sisi lain, sejalan dengan perjuangan reformasi terjadi pula krisis moneter yang mengglobal, yang telah mengakibatkan krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini. Ketidaksiapan moral untuk berpola tindak menjunjung kebenaran yang hakiki, telah memberi warna lain dalam upaya reformasi ini. Penyalah gunaan wewenang, korupsi, kolusi dan nepotisme secara besar-besaran yang terjadi sudah menjadi rahasia umum dikalangan rakyat. Keadaan demikian tentu akan mengakibatkan terjadinya proses reformasi yang kontra produktif dan malah mengakibatkan timbulnya krisis di segala bidang, krisis multi dimensional, termasuk di dalamnya adalah timbulnya bibit separatisasi, perpecahan persatuan kebangsaan.

          Dalam keadaan demikian, tentu perlu dicarikan upaya untuk memecahkan permasalahan krisis multi dimensi tersebut dengan sebaik-baiknya. Perlu upaya yang dapat berfungsi sebagai perekat persatuan bangsa. Upaya tersebut tentunya harus di awali denga mencari dan menemukan “JATI DIRI BANGSA” ,dan upaya ini tidak terlepas dari upaya meluruskan kembali “SEJARAH BANGSA”.

    B.    MAKSUD DAN TUJUAN  :

           Maksud dari tulisan dengan judul ; Kilas Balik Perjalanan Sejarah Dikepulauan Sunda Besar dan Sunda Kecil, adalah untuk memberikan gambaran secara besar tentang sejarah perkembangan bangsa yang hidup di atas daratan (territorial) Kepulauan Sunda  Besar dan Sunda Kecil; yang sejak dahulu di kenal sebagai Bangsa Sunda Nusantara (Sunda Archipelago).

           Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai upaya untuk meluruskan sejarah bangsa, sekaligus sebagai langkah pembuka untuk memperoleh tanggapan (umpan balik) dari lapisan bangsa ini, sehingga pada akhirnya dapat memperoleh masukan data dan informasi tentang perkembangan sejarah bangsa yang benar dan dapat dipercaya, yang pada gilirannya akan mengarah kepada pengenalan Jati Diri Bangsa yang sebenarnya, sebagai landasan pijak dalam langkah ke depan menyelesaikan permasalahan krisis multi dimensi saat ini.

    C.    SEKILAS GARIS BESAR SEJARAH BANGSA : 

            Bila dilihat sekilas, baik geohistoris yang pernah terjadi pada sekitar 86 juta tahun sebelum Masehi (kurang lebih 86 juta th. B.C), daratan / dangkalan / Benua Sunda masih menyatu dengan daratan India (Asia) sampai ke New Guinea (Pulau Irian) selanjutnya, sejalan dengan terjadinya peristiwa / bencana alam selama kurun waktu tersebut, seperti adanya gempa bumi (baik Vulkanis maupun Tektonis) mencairnya daratan es di kutub bumi akibat pemanasan global, pengaruh gaya tarik bumi, bulan dan matahari serta pergerakan lapisan kulit bumi ; Pada akhirnya terbentuklah keadaan kulit bumi seperti yang pada peta rupa bumi yang ada sekarang.

            Sejak kurang lebih tahun 130 A.C. pada saat itu sudah ada Pemerintahan Kerajaan Sunda, Sunda Nusantara (Sunda Archipelago) dengan Ibukota Negara di Salaka Nagara (Bantam / Banten), Jawa Barat. Kerajaan Maharaja Sunda, Sunda Nusantara berlanjut terus ; Sampai pada sekitar abad ke- 4 (Empat) dikenal dengan nama Kerajaan Maharaja Sunda Tarumanagara, yang pada saat itu sudah di kenal oleh Kerajaan China.

            Selanjutnya perkembangan sejarah telah menunjukkan bahwa, Kerajaan Maha raja Sunda, Sunda Nusantara berkembang dan berpusat di Kerajaan Galuh. Pada abad ke -13 (tiga belas), Istana kerajaan sebagai pusat pemerintahan di pindahkan dari Galuh (Jawa Barat) ke tempat yang bernama Pajajaran atau di sebut Pakwan   (istana) Pajajaran. Sejak saat itu Kerajaan Maha Raja Sunda di daratan (benua) Sunda di sebut juga Kerajaan Pajajaran dengan Ibu Kota Pakwan Pajajaran.

            Pada sekitar thn 723 M. Generasi Penerus Pusat Kerajaan Maharaja Sunda bergeser ke arah timur, dengan sebutan Kerajaan Medang Kamulan, yang selanjutnya berkembang dan kelak menjadi Kerajaan Mataram. Sekitar abad ke 16 (enam belas) wilayah kerajaan telah mencakup pula wilayah kesultanan Demak (Jawa Tengah).

           Pada abad ke 16 ini, Kerajaan Maha Raja Sunda , Sunda Nusantara (Sunda Archipelago) telah berkembang lebih lanjut .Pada tahun 1513 – 1552 ,yaitu pada masa pemerintahan Maharaja / Emperor Seri Paduka Yang Mulia Baginda Maharaja Majesty Kaiser Kanjeng  Susuhunan Maha Jati Purba atau di sebut juga Emperor Seri Baginda Maharaja Majesty Kaiser Kanjeng Susuhunan Maulana Syarief Hidayatullah atau di kenal pula sebagai Emperor Seri Baginda Maharaja Kanjeng Susuhunan Gunung Jati; Pusat Kerajaan Sunda–Sunda Nusantara yang berkedudukan di Charuban (Cirebon)

          Kanjeng Susuhunan Maulana Syarief Hidayatullah adalah menantu dari Emperor Sultan Fatah (putra tertua dari Emperor Prabu Brawijaya V, Maharaja Kerajaan Majapahit), dari pernikahan beliau dengan Putri Mahkota Kanjeng Gusti Prembayun.

          Putra tertua Kaiser Kanjeng Susuhunan Jati Purba, yaitu Pangeran Saba Kingking atau Sultan Hasanuddin pada saat itu dipercayakan untuk memegang kekuasaan di Provinsi Istimewa dari Kerajaan Maharaja Sunda, yaitu Provinsi Bantam (Banten) dengan pusat pemerintahan di Jayakarta (Jakarta) atau Sunda Kelapa.

           Dengan berakhirnya pemerintahan Emperor Seri Baginda Maharaja Kanjeng Susuhunan Gunung Jati maka sejak tahun 1552 pemerintahan Kerajaan Maharaja Sunda diteruskan oleh Sultan Hasanuddin, dengan gelar ; Emperor Seri Paduka Yang Maha Mulya Baginda Majesty Kaiser Kanjeng Susuhunan Maulana Hasanuddin, dan pusat pemerintahan bergeser dari Cirebon ke Jayakarta atau Sunda Kelapa .Sejak Kerajaan Bantam (Banten) tidak lagi dan berubah menjadi Kerajaan Maharaja Sunda, Sunda Nusantara atau Sunda Archipelago, dengan Ibu kota Jayakarta (Sunda Kelapa) yang diresmikan sebagai ibukota Kerajaan Banten pada 27 Juni 1527. Tanggal tsb hingga kini di tetapkan sebagai hari jadi kota Jakarta.

           Tampuk pimpinan Kemaharajaan Sunda Nusantara berlanjut turun-temurun, sampai pada tahun 1753 – 1777 Kemaharajaan Sunda Nusantara di pegang   oleh : Emperor Seri Paduka Yang Maha Mulya Baginda Maharaja Majesty Kanjeng Sultan Abun Nasar Muhammad Arief Zainal Asikin .Beliau kemudian menikah dengan putri dari susuhunan Mataram ; Prince Kanjeng Gusti Pangeran Harya Puger Susuhunan Paku Buwono I, Yaitu : Kanjeng  Ratu Sepuh . Dengan adanya pertalian melalui pernikahan tsb. Maka pada dasarnya kekuasaan Kerajaan Maharaja Sunda, Benua Sunda, Sunda Nusantara mencakup wilayah kekuasaan dari : Daratan Sunda Malacca (Melayu dan Singapura), dari Jawa -Barat sampai ke wilayah Kendal, Banyumas, Jepara dan seluruh JawaTengah, Lampung, Bengkulu, Siam – Siak, Indrapura dan Indra Giri (Pulau Sunda Besar Sumatra) Pulau Sunda Besar Borneo.

           Pewaris tahta dan penerus dari Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara selanjutnya adalah putra tertua Emperor Kanjeng sultan Abun Nasar Muhammad Arief Zainal Asikin, yaitu ; Emperor Seri Paduka Yang Maha Mulya Baginda Maharaja Majesty Kaiser Kanjeng Sultan Abul Mafachir Muhammad Alioeddin I, yang memerintah pada sekitar achir abad XVII sampai tahun 1810 (kasus pulau Banda).

    D.    PERKEMBANGAN SEJARAH BANGSA , SETELAH ABAD XVI :

          Pecahnya peperangan di Eropa akibat ekspansi Kerajaan Perancis yang di pimpin Kaisar Napoleon Bonaparte, telah mengakibatkan menyerahnya Kerajaan Belanda dan sejak tahun 1795 -1808, secara mutlak Kerajaan Belanda berada di bawah kekuasaan Kerajaan Perancis. Sejalan dengan keadaan tersebut, Kaisar Abul Mafachir Alioeddin I sebagai pemegang tampuk pemerintahan Kemaharajaan Sunda Nusantara yang berdaulat penuh, telah mengembangkan wilayah sampai kekuasaannya mencakup; Sunda Besar dan Sunda Kecil sampai New Guinea. Dari kenyataan sejarah tersebut, maka paling tidak sampai tahun 1810 Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara, Sunda Archipelago adalah Kerajaan kemaharajaan yang berdaulat penuh dan tidak pernah dijajah Negara manapun, selama masa pemerintahan Emperor Seri Paduka Yang Maha Mulya Baginda Maharaja Majesty Kaiser Kanjeng Sultan Achmad.
      
           Diwilayah Timur (Sunda Nusantara), pasukan kerajaan Perancis juga melakukan penyerbuan ke Sunda Kelapa (Pusat pemerintahan Kemaharajaan) yang pada saat itu Pemerintahan Kemaharajaan Sunda Nusantara di pegang oleh Emperor Seri Paduka Yang Maha Mulia Baginda Maharaja Majesty Kaiser Kanjeng Sultan Achmad. Akibat kekalahan yang di derita pasukan Perancis, maka pada tahun 1810 di tanda -  tanganilah , perjanjian Internasional antara kerajaan Perancis dengan Kaiser Kanjeng Sinuhun Maha Pagusten Empero Sultan Achmad di Sunda Kelapa (Jayakarta). Isi dari Perjanjian Internasional tersebut antara lain; Bahwa Kerajaan Perancis telah mengenal Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara sejak abad XVII, dan menyetujui untuk mengachiri dan menghindari peperangan/ penyerangan/pendudukan terhadap wilayah kesatuan Kemaharajaan Sunda Nusantara (Sunda Territorial Integrity).

           Adalah seorang sahabat Kaisar Kanjeng Sultan yaitu ; Thomas Stanford Raffles, seorang Jenderal dari Kerajaan Inggris, telah di undang oleh Kaisar untuk bersama-sama melakukan pelayaran ke Sunda Kecil dalam rangka merayakan kemenangan Kemaharajaan Sunda Nusantara melawan penyerangan dari pasukan Kerajaan Perancis (1810). Sesampainya di P. Banda, dengan segala kelicikannya, Raffles membuang (meninggalkan) Kaiser Kanjeng Sultan Achmad di pulau Banda. Adapun kemudian Sultan Achmad dapat melarikan diri dari pulau Banda sampai achirnya tiba di desa Baragan (Rembang) dan beliau wafat disana.Untuk melicinkan kepentingan politiknya, Raffles kemudian menghilangkan bukti sejarah lainnya dengan menghancurkan Istana Surosoan Banten.

          Setelah pembuangan Kaisar Sultan Achmad sejak tahun 1816, Thomas Stamford Raffles menyerahkan pendudukan administrative kolonial di wilayah Sunda Nusantara kepada kerajaan Belanda yang di wakili oleh Herman William Daendels di Semarang. Dari rangkaian peristiwa diatas (kasus P.Banda dan Semarang), dimulailah proses manipulasi Sejarah Kebangsaan Bangsa Sunda Nusantara, terus berlanjut sampai di perkenalkannya nama Indonesia hingga saat ini.

          Nama Indonesia sebenarnya, pada awalnya di perkenalkan oleh G. W .Earl; selanjutnya diperkenalkan kembali oleh seorang Etnologi Inggris A. R. Logan, seorang warga negara Jerman,Adolf Bastian sejak tahun 1850 mempopulerkan nama Indonesia lebih jauh. Setelah itu, sekitar tahun 1889 – 1895, Prof. C.Van Vollen Hoven memperkenalkan nama Indonesia kepada para etnolog ketika dia mengambil gelar Guru Besar Hukum Adat di Asia Tenggara, tepatnya di Sunda Archipelago. Proses penghilangan (manipulasi) Identitas Pemilik Kedaulatan Negara Sunda Nusantara ini kemudian dilanjutkan oleh Dr. Cipto Mangunkusumo, Multatuli, Soewardi Soeryaningrat dan kawan-kawan.
       
         Berakhirnya masa penjajahan Kerajaan Belanda oleh Kerajaan Perancis yang di tandai dengan suatu Perjanjian Internasional di Vienna tahun 1815, dimana inti kesepakatan Kongres Vienna tersebut menyatakan : “ Pengembalian atau pemulihan seluruh hak (Rehabilited) dari pada bentuk monarchy atau Kerajaan. Berdaulat yang ada di seluruh pelosok dunia, baik yang pernah ataupun yang tidak pernah terkalahkan atau tertaklukka “. Dengan demikian, maka sesuai hukum Internasional tersebut, Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara yang secara administratif dikuasai oleh Hindia Belanda, sejak tahun 1815 harus dikembalikan kedaulatan teritorialnya. Karenanya, berdasar bukti sejarah tersebut, maka mulai tahun 1815 Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara adalah negara kerajaan yang bebas dan berdaulat penuh.

         Keinginan pemerintah Hindia Belanda untuk menduduki teritorial Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara, ternyata telah mampu mengabaikan keputusan Kongres Vienna dan terus berusaha dengan segala cara untuk bercokol di bumi Sunda Nusantara. Masalah ini telah menempatkan Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara dalam kasus persengketaan internasional,sampai pada akhirnya dihentikan oleh tejadinya perang Pasifik dimana Belanda menelan kekalahan melawan Kekaisaran Jepang, yaitu pada tanggal 5 Maret 1942.

          Sejak kekalahan Belanda oleh Jepang dalam perang Pasifik ini, selanjutnya Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara benar-benar bebas dan menjadi kerajaan berdaulat yang merdeka, kembali sebagai individu Bangsa Internasional, Bangsa Sunda Nusantara.
      
          Sejalan dengan perkembangan sejarah, ternyata popularitas nama Indonesia juga telah banyak merubah pola pandang (persepsi) terhadap identitas/jati diri bangsa. Akibat dari keadaan ini, maka dalam masa pergolakan oleh sekelompok pelajar c/q Soekarno Cs melalui Partai Nasional Indonesia (PNI), istilah “Indonesia”mulai ditetapkan sebagai Identitas Bangsa dan Negara, pada sekitar tahun 1923. Puncak dari langkah-langkah manipulasi Sejarah dan Identitas Jati Diri Bangsa pada akhirnya terjadi manakala dikumandangkannya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, beberapa saat setelah kekalahan Jepang oleh Amerika.
      
          Kepentingan permainan politik tertentu untuk memanipulasi/ menghilangkan Identitas Jatidiri Bangsa Sunda Nusantara tersebut jelas tidak lagi memperhatikan kesepakatan/perjanjian Internasional, baik Kongres Vienna (1815) maupun The International Rule of Yalta (Pebruari 1945)  yang menyatakan : Bahwa selama dan sesudah Perang Dunia II atau Perang Asia Pasifik, menginstruksiksan larangan terhadap setiap penyitaan wilayah (territory) dari Negara lain. Dengan demikian bila mengacu kepada Kongres Vienna dan Yalta maka eksistensi (keberadaan) kedaulatan kerajaan Maharaja Sunda Nusantara harus tetap ditegakkan secara Hukum Internasional, Republik Indonesia 1945 harus gugur demi hukum.

          Nama Bangsa, nama Bahasa dan nama Tanah Air sesungguhnya tidak dapat begitu saja diproklamirkan atau diganti/dipindahkan kepada nama lain . Nama Bangsa, nama Bahasa dan nama Tanah Air adalah Jatidiri Bangsa yang merupakan kodrat dan kehendak hukum Allah Swt. Oleh karena itu seyogyanya bila diupayakan secara bersama penelusuran garis-garis sejarah yang benar, agar bisa mengetahui Jatidiri Bangsa dan Induk Bangsa.

    E.    PERKEMBANGAN SEJARAH BANGSA DALAM ABAD XX :

          Pendudukan territorial Kerajaan Sunda Nusantara oleh Belanda sejak tahun 1816, pada dasarnya hanyalah merupakan pendudukan administratif pemerintah Belanda (Hindia Belanda) yang tidak dapat dibenarkan oleh hukum manapun, karena pendudukan ini jelas-jelas telah melanggar kesepakatan internasional sesuai keputusan yang diperoleh dalam Kongres Vienna (1815). Pendudukan secara ilegal ini pada akhirnya terhenti ketika Belanda dikalahkan dan menyerah kepada kerajaan Jepang dalam perang Asia Pasifik, dimana penyerahan tersebut terjadi pada tanggal 5 Maret 1942. Dengan adanya peristiwa tersebut,maka Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara telah terbebas dari pendudukan bangsa asing (Belanda) baik itu pendudukan teritorial maupun pendudukan pemerintahan administratif ; Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara telah benar-benar Bebas dan Merdeka.   

          Para pejuang bangsa pada saat itu, dengan tanpa memperhatikan kebenaran sejarah masa lalu beserta kesepakatan-kesepakatan perjanjian internasional yang ada (Vienna, Prinsip Ethiopia, Yalta) ditambah dengan adanya pemikiran-pemikiran yang berorientasi politik lain, melakukan langkah revolusi dengan memproklamirkan kemerdekaan………Negara Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada para pejuang tersebut, pada akhirnya terjadi pengulangan sejarah yang berakibat kepada terjadinya manipulasi sejarah bangsa Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara. Dengan sendirinya upaya pengenalan jatidiri bangsa melalui pelurusan sejarah sesuai aturan /kesepakatan Hukum Internasional, mengalami penyimpangan kembali.

          Adanya peristiwa Class II (1949), dimana Negara Republik Indonesia1945yang melakukan pendudukan terhadap territorial Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara dikalahkan oleh pihak asing (NICA),bertahan dan kalah di Jogyakarta pada tanggal 7 Mei 1949. Pada saat tersebut Republik Indonesia sudah tidak ada lagi dan atas dasar perjanjian Roem – Van Royen (1949) berganti menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan wilayah meliputi Jogyakarta sampai Jogyakarta. Namun kemudian RIS Jogyakarta melakukan pendudukan atas kesatuan wilayah (Teritorial Integrity) Negara Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara , Sunda Archipelago yang berdaulat dan syah. Langkah RIS yang melakukan pendudukan atas suatu wilayah Negara Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara yang Berdaulat dan Syah jelas-jelas telah melanggar kesepakatan/Perjanjian Internasional yang ada.

         Pada tanggal 22 Mei 1956, pihak penguasa pada saat itu melakukan pembubaran RIS ; yang artinya adalah bahwa Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara secara hukum politik internasional secara otomatis terbebas dari pendudukan pihak lain (RIS –Jogyakarta) dan bebas berdaulat, merdeka kembali. Pada kenyataannya ternyata penguasa saat itu memunculkan bentuk pemerintahan baru Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Deklarasi Juanda tahun 1957 di jadikan Wawasan Nusantara, yang selanjutnya paling tidak sudah melakukan pendudukan secara administratif pemerintahan atas wilayah kesatuan Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara. Hal tersebut secara mendasar telah melanggar Resolusi Internasional Konferensi Asia–Afrika (Artikel 1,2,3,4 & 5) di Bandung, tahun 1955.   

         Melihat perkembangan sejarah bangsa yang cenderung selalu dimanipulasi dari waktu ke waktu , serta mengacu kepada Hukum Internasional yang berlaku berdasar kepada :
       a). Kongres Vienna Tahun 1815.
       b). Prinsip Ethiopia Tahun 1938.
       c). The International of Yalta, Februari 1945.
       d). Forma Autem Regimitis Mutata, Nox Mutator Ipsa Populus
            Doktrin Uni Possidetis : Nec VI , Nec Clam , Nec Precario
       e). Resolusi Internasional Konferensi Asia – Afrika di Bandung 1955
            (Artikel:1,2,3,4 & 5).
        f). Prinsip: Statute of Limitation  (Lost of Limitation).
    Maka pada tahun 1976, Pemerintah Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara mengajukan resolusi kepada Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Mahkamah Internasional (MI), yang pada dasarnya menyampaikan penjelasan keberadaan Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara. Selanjutnya PBB dan Dunia Internasional ternyata masih mengakui keberadaan Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara dan pemerintahan Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara masih berlanjut. Pengakuan PBB (Dunia Internasional) tersebut masing-masing tahun; 1970, 1976, 1985, 1991,1992, 1993, 1995, 2001…Dst 2005-07-2006…dan sampai saat inipun pengakuan dunia internasional makin bertambah kuat. Pengakuan dunia internasional tsb. Tentunya bukan hanya kepada wilayah teritorial (Territorial Integrity) Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara, tapi juga kepada pemerintahan dan Bangsa Sunda Nusantara, yang sampai saat ini tampuk kekaisaran di pegang oleh: Seri Baginda Abul Mafachir Moehammad Heroeningrat Siliwangi Al-Misri II. Sebagai langkah awal dan sekaligus persiapan dalam menyongsong penyerahan kembali kedaulatan penuh beserta segala Asset Negara dari pendudukan Pemerintah Republik Indonesia kepada Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara, Kaiser Seri Baginda Abul Mafachir Moehammad Heroeningrat  Al-Misri II telah memberikan kuasa mutlak kepada pewaris yang syah, untuk berperan dan bertindak sebagai Delegasi Duta Bangsa dari Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara serta sebagai Badan Pelaksana Negara Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara , dimana kelembagaan tsb. Telah diketahui dan dimaklumi keberadaannya oleh Dunia Internasional. 

          Sejalan dengan pengakuan Dunia Internasional terhadap Negara Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara beserta Pemerintahannya, maka seyogyanyalah bila seluruh lapisan masyarakat, dari suku bangsa maupun dari aliran kepercayaan atau agama manapun yang mendiami wilayah Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara, secara bersama  -sama dan saling mengisi, saling asah, saling asih, saling asuh menuju keharuman kebersamaan silih wangi.keharuman bangsa yang mendiami wilayah/daratan Sunda Nusantara (Sunda Besar, Sunda Kecil,sampai ke P. Irian-New Guinea dan sekitarnya), keharuman Bangsa Sunda Nusantara, keharuman, Jatidiri Bangsa Sunda Nusantara, masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.

    F.    KESIMPULAN :

    Dari uraian secara garis besar tentang perjalanan sejarah bangsa, dapatlah disampaikan beberapa butir kesimpulan yang meliputi :

          Dataran Sunda, Benua Sunda, Dangkalan Sunda (Sunda Sahul) telah dikenal sejak lama, sekitar 86 juta tahun yang lalu, dimana pada saat itu masih menyatu dengan Daratan Asia. Akibat terjadi proses alam dalam kurun waktu yang lama, pada akhirnya terbentuklah penampakan rupa kulit bumi seperti sekarang ini.

          Bangsa Sunda adalah bangsa yang menghuni daratan tersebut dan manakala terjadi perubahan pada rupa kulit bumi selanjutnya dimana daratan yang dulu menyatu pada akhirnya terpisah-pisah oleh adanya laut dan selat, maka terjadilah pulau –pulau besar yang disebut Sunda Besar dan pulau-pulau kecil (kepulauan) yang disebut Sunda Kecil. Rumpun bangsa yang menghuni pulau dan kepulauan tersebut dikenal dengan Rumpun Melayu atau Sunda Melayu (Bangsa Sunda Nusantara), Sunda Archipelago yang sejak tahun 130 A.C. sudah berbentuk Negara Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara,dengan pusat pemerintahan di Salakanagara(Banten).

          Bahwa nama Negara Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara dengan Bangsa Sunda Nusantara yang menghuninya adalah Amanah yang diberikan Sang Pencipta, Allah s.w.t. kepada leluhur bangsa sunda sampai kepada keturunannya sebagai generasi penerus, adalah merupakan kodrat dan kehendak hukum Allah s.w.t. yang tidak bisa diganti atau dirubah atau dimanipulasi oleh kepentingan apapun dan sampai kapanpun, karena sebenarnyalah hal tersebut merupakan Jatidiri Bangsa atau Induk Bangsa, merupakan sesuatu yang sangat tidak terkirakan tinggi nilainya.

          Bahwa Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara sejak dahulu adalah Negara yang Merdeka, berdaulat dan memiliki wilayah teritorial (Territorial Integrity), paling tidak sampai tahun 1810, dimana pada saat itu secara licik Thomas Stamford Raffles memperdayai Sultan Achmad (kasus P. Banda 1810). Selanjutnya dengan cara licik pula dibentuk pendudukan administratif oleh pemerintahan Kolonial Belanda (Semarang, 1816). Pendudukan pemerintahan Hindia belanda atas wilayah territorial Kerajaan Sunda Nusantara berakhir pada tahun1942, yaitu saat Belanda menyerah kepada Kerajaan Jepang dalam perang Asia – Pasifik, yang diteruskan dengan penyerahan pada tanggal 5 Maret 1942.

          Nama Indonesia adalah istilah penamaan bagi Wilayah  “Nusantara” yang diperkenalkan oleh G.W.Earl; yang diteruskan oleh seorang etnolog Inggris A.R. Logan . Oleh Adolf Bastian, seorang warga Jerman, nama Indonesia diperkenalkan lebih jauh dalam acara pengambilan gelar Guru Besar Hukum Adat di Asia Tenggara, tepatnya di Wilayah  Sunda Nusantara. Prof. C. Van Vollen Hoven sekitar tahun1889 – 1895 dikukuhkan, kemudian memperkenalkan nama “Indonesia”, “Melanesia”, “Polenesia” tersebut kpada para etnolog yang hadir. Dari riwayat nama tersebut, maka sebenarnyalah bahwa nama Indonesia bukan nama asli suatu negara di kepulauan Sunda Besar dan Sunda Kecil (Sunda Archipelago), yang tentunya juga bahwa “Indonesia” bukan Identitas Jatidiri Bangsa dan Negara.

          Di lihat dari isi perjanjian/kesepakatan Internasional (Kongres Vienna 1815, Prinsip Ethiopia 1938, The International Rule of Yalta – Februari 1945), tanpa mengurangi rasa hormat kepada pejuang-pejuang bangsa, sebenarnya Republik Indonesia yang di  proklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, telah melanggar hukum Internasional dan dengan sendirinya harus Gugur demi Hukum.

          Berdasar aturan Hukum Internasional, baik Kongres Viena, Rule Of Yalta, Prinsip Ethiopia, perjanjian Roem–Van Royen dan konperensi Asia–Afrika serta prinsip-prinsip Internasional lainnya, maka sesungguhnya Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah tidak Syah menurut Hukum Internasional, tidak pernah memiliki wilayah territorial (Territorial Integrity), kecuali Yogyakarta sampai Yogyakarta. Itupun dibubarkan oleh Netherland (Belanda) didalam konferensi Meja Bundar tahun 1956.
        
          Pada kenyataannya, sejak tahun 1970 sampai saat ini, Negara Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara beserta pemerintahannya, tetap diakui dan dihormati keberadaannya oleh Badan Dunia PBB serta Dunia Internasional. Tampuk Kekaisaran Negara Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara sampai saat ini di pegang oleh :  Kaiser Seri Baginda Abul Mafachir Moehammad Heroeningrat Siliwangi Al – Misri II.

          Bahwa Nama Bangsa, Negara beserta Wilayah, territorialnya pada dasarnya merupakan Amanah Sang Pencipta Allah S.W.T kepada leluhur Bangsa beserta para keturunannya. Karenanya nama tersebut yang merupakan Identitas Jati Diri Bangsa, perlu secara bersama – sama di kumandangkan kembali dengan sebaik – baiknya melalui proses pelurusan sejarah Bangsa Sunda Nusantara.
       
          Sejalan dengan proses pelurusan sejarah Bangsa, Kaiser Seri Baginda Abul Mafachir Moehammad Heroeningrat Siliwangi Al Misri II. Telah melimpahkan Kuasa penuh kepada Pewaris yang syah untuk berperan dan bertindak sebagai Delegasi Duta Bangsa dan Negara Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara sebagai Pemegang Amanah Bangsa dan Negara yang juga sebagai Badan Pelaksana Negara Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara. Kelembagaan – kelembagaan tersebut dewasa ini telah diketahui dan dimaklumi keberadaannya oleh Dunia Internasional, PBB dan Mahkamah Internasional ( MI ).

    G.   PENUTUP :

          Mencermati penomena dan kejadian peristiwa di muka bumi ini, baik itu bencana alam maupun keadaan krisis di segala bidang, pada dasarnya semua itu adalah merupakan perwujudan akibat dari suatu sebab yang bertumpu kepada perilaku, dan perikehidupan manusia yang sudah tidak lagi mengindahkan/menghiraukan hukum alam aturan yang telah digariskan oleh Sang Pencipta, Allah s.w.t. Oleh karena itu untuk dapat mengatasi segala permasalahan, pada tahap awal sangat dimungkinkan agar dapat menemukan sebab utama atau sumber masalahnya. dalam kaitan tersebut, sangatlah bijaksana bila dilakukan upaya introspeksi diri,agar diperoleh secara jelas sebab utama atau sumber masalah yang sebenarnya, sehingga pada akhirnya upaya yang dilakukan untuk mengatasi suatu permasalahan krisis, dapat secara tepat mencapai sasaran dan tidak sia-sia.
        
          Permasalahan yang dihadapi pemerintah Republik Indonesia dewasa ini, yang diawali dengan terjadinya “Krisis Moneter”, sehingga menyebabkan timbulnya krisis ekonomi yang berkepanjangan, ditambah lagi dengan Dekadensi Moral sehingga perilaku korupsi sudah membudaya, penyalah gunaan wewenang, separatisme dan segala macam krisis lingkungan/bencana alam dan lainnya. Melihat semua itu, maka dapatlah dikatakan bahwa dewasa ini pemerintahan Republik Indonesia sedang dilanda “Krisis Multi Dimensional”, krisis di segala bidang.dan tepatnya krisis Kedaulatan suatu Bangsa dan Negara.

          Segala upaya untuk mengatasi krisis tersebut perlu segera dilakukan dengan sungguh sungguh dan bijaksana, sebelum melangkah dalam upaya mengatasi krisis tsb, terlebih dahulu melakukan introspeksi diri agar tahu secara pasti sumber permasalahan yang dihadapi. Dengan mengetahui sumber permasalahan, maka upaya yang dilakukan niscaya akan berdaya guna dan berhasil guna sebagaimana yang diharapkan. Langkah awal tentunya harus berorientasi untuk menemukan kembali Identitas Jatidiri Bangsa yang sudah sekian lama dilupakan. Selama ini perjalanan sejarah menunjukkan adanya retorika dan rekayasa politik tertentu yang berkepentingan menutupi atau bahkan menghilangkan Identitas Jatidiri Bangsa ini yang sebenarnya,  Pada akhirnya mereka-mereka yang termakan oleh Retorika dan Rekayasa Politik tertentu, dapat melupakan bahwa Identitas Jatidiri Bangsa adalah perekat bagi utuhnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa, paling tidak untuk lingkup Asia Tenggara berdasarkan Kedaulatan yang Absolut kewilayahannya.

          Karenanya, bertitik tolak dari penemuan kembali Identitas Jatidiri Bangsa sebagai perekat persatuan dan persamaan persepsi, perekat dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Moral Bangsa, perekat dalam upaya menyusun langkah bersama, baik moral- spiritual maupun material, untuk  mengatasi kesemuanya  permasalahan krisis multi dimensi yang terjadi saat ini. Langkah menemukan kembali jatidiri bangsa, disisi lain adalah upaya untuk kembali mengikuti hukum Sang Pencipta, Allah s.w.t. bahwa Nama Bangsa, Nama Negara dan wilayah territorialnya (Territorial Integrity) serta kedaulatannya adalah Amanah Sang Pencipta, Allah s.w.t. kepada leluhur bangsa beserta para ahli waris, keturunan sebagai generasi penerusnya. Retorika dan rekayasa politik apapun tidak akan bisa mengubah Amanah tsb, baik dimasa lalu, sekarang sampai dimasa mendatang. Pemaksaan kehendak untuk kepentingan politik tertentu pada akhirnya akan menimbulkan permasalahan besar seperti terjadinya krisis multi dimensional saat ini dan lain-lainnya untuk kita instropeksi diri bahwa ada anak Bangsa yang peduli persoalan sejarah malahan di kejar-kejar oleh aparat Pemerintahan Kepolisian Republik Indonesia, bukannya bersyukur ada yang mengingatkannya tentang sejarah Leluhurnya.
      
         Sebagai tanggung jawab moral anak bangsa, Bangsa Sunda Nusantara, sudah seyogyanyalah bila turut berperan serta dalam upaya menemukan kembali Identitas Jatidiri Bangsa, melalui upaya pelurusan kembali sejarah Bangsa.Penulisan naskah dengan judul :

    “Kilas Balik Perjalanan Sejarah Dikepulauan Sunda Besar dan Sunda Kecil” ini pada dasarnya adalah merupakan salah satu bentuk peran serta; yang walaupun masih banyak kekurangannya, jauh dari sempurna paling tidak dapat memberikan gambaran sekilas dalam upaya pelurusan kembali sejarah bangsa. Saran, kritik dan masukan (in put) data dan informasi tentang kebenaran sejarah dari segenap lapisan masyarakat komponen bangsa sangatlah diharapkan.

    Selanjutnya ajakan kepada segenap anak bangsa untuk bersama-sama mengupayakan proses pelurusan sejarah bangsa, mensosialisasikan kebenaran sejarah bangsa dalam wadah :

    “FORUM KOMUNIKASI MASYARAKAT SUNDA NUSANTARA”,

    merupakan langkah awal dalam ikut berperan serta sangatlah di tunggu dan diharapkan. Mudah-mudahan melalui forum kebersamaan  , proses pelurusan sejarah bangsa dapat segera diwujudkan ; sehingga seluruh anak bangsa dapat menemukan kembali Identitas Jatidiri Bangsa, Bangsa Sunda Nusantara, yang pada gilirannya dapat digunakan sebagai titik tolak dalam upaya menyelesaikan krisis multi dimensi yang dihadapi sejalan dengan terwujudnya Negara Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara yang Merdeka, Berdaulat penuh dengan falsafah :

    ”Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh, menuju Keharuman Bangsa Sunda Malayu , sejak ber-abad abad yang lalu merupakan Falsapah Negara Sunda Nusantara.  


      Semoga! Kita semua mendapat taufik dan hidayah dari yang Maha Kuasa Allahu Akbar, Allahu Akbar,

    Wassalamualaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh.

    Salam Sejahtera Selalu di Bumi Sunda Nusantara.
    3Unlike ·  · 
    • You and 11 others like this.
    • Andy Setiawan kreatif, kata kanjeng. Bagus. Orang akan tertarik untuk tahu lebih banyak dan datang ke kantor SN.
    • Aby Gsetra saya selaku orang sunda (Sundanese) sangat berterima kasih atas informasi ini.. semoga semua bisa belajar kembal dari kbaikan2 ajaran nenek moyang kita utk ke-maslahat-an masyarakat Negara Sunda Nusantara.. amiiienn..
    • Rosid Djuhaeri Sasmita dulu jaman saya sekolah dasar, di pelajaran ilmu bumi ada kepulauan sunda besar, sunda kecil...sekarang kaya nya tidak ada. Perang bubat, juga tidak ada dalam pelajaran sejarah sekarang. Wallahu 'alam
    • Wisnu Wardhana SUNDA bukanlah "nama" etnis jawa barat,melainkan sebagai nama BANGSA DAN NEGARA YANG BERDAULAT.
      TERIMAKASIH.
    • Yana Sastra Sunda Land adalah peradaban meliputi Nusan Tao / Nusantara sebelum budaya terendam 150 000 bc to 86 000 bc , Poly Nesia / banyak pulau setelah proses banjir 17 000 bc hingga 7000 bc, Mela Neisia perdaban seperti terotreal Irian Jaya dan kepulauan Maluku..dll. Austro Nesia kontinental Austra Nesia sekarang. Sunda Land / Nusan Tao / Nusantara adalah Poly Nesia, Mela Sia danAustra Nesia.
    • Zaenal Muttaqin Sekedar informasi saja...

      Daratan Jawa belum ada pada 86 juta BC. Jawa baru terbentuk pada 20 juta BC, akibat desakan lempeng IndoAustralia terhadap Eurasia.

      Jadi jangan mimpi soal peradaban Sunda(land) atau Jawa sebelum 20 juta BC, fosil dinosourus 
      ...See More
    • Lea Faorudi loosing historical now completed ? found loosing chain
    Like ·  ·  · 
    25 minutes ago · 

  1. Menyatukan kembali NUSANTARA yang telah dipecah bukanlah hal yang mudah tapi kami tetap akan melakukannya, mengembalikan kembali NUSANTARA kepada kejayaan tentu bukanlah hal yang mudah tapi kami akan tetap melakukannya, dengan restu ILAHI dan dengan kepemimpinan KAISER SUNDA NUSANTARA yang SILIWANGI semakin membuat kami yakin kalau NUSANTARA akan segera kembali bersinar yang sinarnya akan menyinari seluruh jagad raya dan akan tetap seperti itu karena SUNDA NUSANTARA adalah cahaya awal yang menjadi tempat bersandarnya seluruh kaum dimuka bumi ini. JAYALAH SELALU KEKAISARAN SUNDA NUSANTARA, JAYALAH SELALU MASYARAKAT KEKAISARAN SUNDA NUSANTARA, marilah kita rapatkan barisan, karena DISINILAH KITA BERDIRI bukan DISANALAH KITA BERDIRI.
    Unlike ·  · 
    • You and Tingti Suratman Maman like this.
    • Ratu Rimba Niagara AYUH KITA BERSAMA JAYAKAN AGAR KITA SAMA BERDIRI MENGGENGGAM CITA-CITA MURNI KEKAISARAN SUNDA NUSANTARA!
    • Ratu Rimba Niagara GURINDAM JIWA SEORANG PEMIMPIN
      'BALASLAH BAKTINYA DENGAN SYURGA-MU'

      Subhanallah
      sejuk perut ibumu

      mengandungkanmu
      melahirkanmu
      membesarkanmu
      mendidikmu
      dengan ilmu dunia
      jua ilmu akhirat
      kau menjadi
      anak yang soleh

      Alhamdulillah
      Syukur pada-Nya
      kerana dikurniakan
      seorang anak
      yang berjiwa pemimpin
      sanggup berkorban
      demi rakyatnya
      suka duka bersama
      derita rakyat
      air mata rakyat
      pemasalahan rakyat SeNusantara
      ingin dikongsi bersama
      lalu difikir
      diselesaikan dengan
      semampu mungkin
      sekudrat pemikiran
      diperah habis
      peluh setitik
      tidak dipersiakan
      kerana terlalu
      amat berharga
      untuk rakyat tersayang
      untuk negara tercinta
      maka bergemalah
      lagu patriotik
      'Kusayaang Rakyatku Demi-Nya'
      di setiap pelosok bumi bertuah SeNusantara
      di bawah pimpinanmu
      dan disahut penuh gemuruh
      lagu rakyat untuknya
      'Pemimpin Kasihmu Abadi Di Hati Kami'
      Dan siapa yang mendengar
      pasti mengharu-birukan kalbu
      lalu menangislah
      pemimpin kesayangan rakyat itu
      bersama-sama dengan rakyatnya
      lalu mengundang rahmat
      Tuhan Yang Menguasai Langit Dan Bumi
      Suasana sepi seketika
      Bertafakur dalam kesyukuran pada-Nya

      Allahu Akbar
      Dengan Kebesaran-Mu Tuhan
      Kau Kurniakan seorang pemimpin diRaja
      Berjiwa Rakyat
      Kami Syukuri Dalam Sujud!

      Kami sayang pemimpin kami
      Hadirnya kami hargainya
      Perginya kami iringi doa restu-Mu
      Kau balaslah segala bakti ikhlasnya
      Dengan Syurga-Mu
      Dan kami ingin bersamanya di Syurga juga
      Amin Ya Rabbal A'Lamin

      Karya Ratu Rimba Rimba Niagara
      20 Oktober 2012
      (DIILHAMKAN ISTIMEWA UNTUK SEMUA YANG BERGELAR
      PEMIMPIN DI BUMI BERTUAH SENUSANTARA)
      (PETIKAN DARIPADA WALL GRUP PUJANGGA RATU RIMBA
      CINTA 5 BENUA)
      20 Oktober 2012
    • Ratu Rimba Niagara BANGKITLAH MERAH PUTIH

      Bangkitlah merah putih
      Bangkitlah dari lenamu yang panjang
      Ibu Pertiwi Nusantara

      Kegalauan kini
      Jiwanya parah membarah
      Pabila perjuangan kasatria terdahulu
      Tidak diperjuangkan dan dipertahankan
      Karena sudah berada di ambang telur di ujung tanduk
      Jika masih lagi berleka dengan pesona dunia
      Makanya merah putih
      Tidak akan berkibar
      Tanpa rela ibu pertiwi
      Akan diturunkan oleh musuh durjana
      Kalo itu tejadi makanya
      Tsunami akan menggulungkan
      Seluruh Se-Nuswantara tanpa ehsan!
      Karena dimakan sumpah oleh
      Ksatria terdahulu yang memperjuangkan
      Kemerdekaan Nusantara mempertaruh nyawa
      Di setiap penjuru waktu seluruh hidupnya
      Alangkah malangnya jika itu terjadi

      Makanya dari itu
      Seluruh kasatria Nusantara
      Tak akan ijinkan itu berlaku
      Dengan segala kodrat pemikiran dan tenaga yang ada
      Akan pertaruhkan demi kemerdekaan
      Ibu Pertiwi SeNuswantara
      Dipertahankan di setiap penjuru waktu
      Biarpun nyawa jadi taruhan!

      Itulah sumpah para
      Kasatria SeNuswantara
      Dulu kini dan selamanya
      Maka dari itu Merah putih
      Akan terus berkibar dan berkibar
      Dengan Teguh!Gagah!Megah!
      Semegah seluruh rakyat Nuswantara!

      KARYA RATU RIMBA NIAGARA
      14 Jun 2012
      (PUISI DISIARKAN SEMPENA MERAIKAN KEMERDEKAAN INDONESIA PADA 17 AGUSTUS 2012 /MALAYSIA 31 OGOS 2012)
      about an hour ago · Like
      Statute of Limitaton (Lost of Limitation) : "Menurut hukum International , dalam prinsip pendudukan (wilayah), maka sebagai kunci adalah Legalitas, dan secara otomatis (dengan sendirinya) menjadi tidak dapat diakui/hilang (Nullfied), dengan adanya kebohongan-kebohongan atau memanupulasi status sejarah :

      1. Bahwa "Indonesia" sama sekali tidak dan tidak pernah ada di dunia, sedangkan Kerajaan Maha Raja Sunda, Benua Sunda, Sunda Nusantara/Sunda Archipelago yang telah ada sebelumnya sejak lebih dari 86.000.000 tahun - Sunda Natural Right sebagaimana tuanya dunia - hingga akhir zaman.

      2. Bahwa "Indonesia" tidak dan tidak pernah berdiri atau tidak pernah ada sebelumnya, tetapi istilah "Indonesia" baru ditetapkan pada tahun 1923 oleh Partai Nasional Indonesia (PNI) oleh sekelompok pelajar c.q. Soekarno Cs.

      3. Bahwa "Indonesia" adalah hanya sebuah nama istilah yang diciptakan/dicetuskan oleh Prof. Adolof Bastian, yang dimaksudkan sebagai Wilayah Pendudukan Imperialisme dan Kolonialisme Belanda atau Hindia Belanda/Netherland Hindia seperti Polonesia, Melanisia dsb. (INDONESIA = INI SOENDA).

      4. Bahwa kenyataan pula " Republik Indonesia 1945" telah tiada selamanya, telah dihancurkan, telah dikalahkan oleh NICA dalam perang di Djogjakarta pada tanggal 7 mei 1949, maka sejak tanggal 7 mei 1949 berdasarkan hukum International - Deklarasi Van Royen Roem, sudah jelas dengan kepastian hukum International bahwa tidak ada lagi selamanya "Republik Indonesia" itu, bahkan hingga akhir zaman sekalipun.

      5. Bahwa selanjutnya dalam tahun 1949 - c.q. Belanda atau Hindia Belanda atau Netherland Hindia tetap berusaha dan berkeinginan untuk meneruskan penjajahan/pendudukan atas Kesatuan Wilayah Sunda, Benua Sunda, Sunda Nusantara/Sunda Archipelago dengan penyerahan kepada atau Pembentukan "Republik Indonesia" Djogjakarta "Republik Indonesia 1949" (hanya wilayah Djogjakarta) dari Djogjakarta sampai Djogjakarta.

      6. Bahwa pada tanggal 22 mei 1956 - Deklarasi Konferensi Meja Bundar di Denhaag (The Haque). Tanggal 27 Desember 1949, mengenai Pembentukan dan Pendirian Republik Indonesia serikat atau Negara Indonesia Serikat (RIS/NIS) : yang tak lain meliputi didalamnya adalah Republik Indonesia 1945 (yang telah tiada, karena telah dikalahkan oleh NICA dalam peperangan tahun 1949), dinyatakan sebagai tidak ada dan tidak diakui NULL and VOID.

      7. Bahwa "Republik Indonesia 1949" (dengan wilayah/region Djogjakarta, dari Djogjakarta sampai Djogjakarta), yang didapat dan diberikan oleh NICA di Djogjakarta pada tahun 1949 adalah (masih) ada, walaupun berdasarkan Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Republik Indonesia Serikat/Negara Indonesia Serikat yang meliputi didalamnya "Republik Indonesia 1945", telah dihancurkan, dikalahkan, telah dilucuti selamanya oleh NICA dalam perperangan di Djogjakarta pada tanggal 7 mei 1949, maka tidak ada lagi "Republik Indonesia 1945" menurut hukum International - Deklarasi Van Royen Roem tanggal 7 mei 1949, dan sejak tanggal 22 mei 1956 dinyatakan sebagai tidak pernah ada dan tidak diakui - c.q. seolah dianggap tidak pernah terjadi didunia, dengan demikian adalah hal yang sama sekali tidak mungkin untuk berdiri kembali.

      8. Bahwa benar, sekarang timbul Permasalahan International, Persengketaan International, sebagai Permasalahan/Issue dalam hukum International, dimana "Republik Indonesia Serikat 1949" diakui hanya wilayah/region Djogjakarta, yang didapat/diperoleh/diberikan oleh NICA di Djogjakarta 1949, secara nyata dari tahun 1950 melakukan pendudukan dan (atau) pencaplokan wilayah dengan menggunakan kekuatan militer secara agresif atas kesatuan wilayah (Territorial Intergrity) dari Negara Kerajaan Berdaulat dan Sah/Legal Kerajaan Maharaja Sunda, Benua Sunda, Sunda Nusantara/Sunda Archipelago, dimana masih berstatus sebagai Negara Kerajaan Berdaulat yang Sah, sedangkan "Republik Indonesia 1945" (Djogjakarta) telah tiada, tiada pernah ada lagi selamanya.
      1Like ·  · 
      • Tingti Suratman Maman likes this.
      • Ratu Rimba Niagara MENYAHUT PANGGILAN SEMBOYAN PERJUANGAN IBU PERTIWIMU!

        Duhai rakan seperjuanganku dari benua Indonesia
        Biarpun aku bukan lahir di bumi bertuah Indonesia
        Tapi aku ditakdirkan untuk menyayangi negaramu

        Aku tak tahu kenapa
        Darah yang mengalir ditubuhku ini
        Serasa denyut nadinya seiring dengan ibu pertiwimu
        Serasa roh para pejuang ibu pertiwimu memanggil-manggil aku
        Untuk menyahut semboyan perjuangan ibu pertiwimu
        Roh-roh suci pejuang negaramu yang telah lama bersemadi
        Hidup dalam jiwaku
        Mahu aku teruskan perjuangan mereka
        Bersama-sama dengan para pejuang ibu pertiwimu
        Mahu aku lupakan panggilan semboyan perjuangan itu
        Lagi aku ingin memadamkan
        Lagi membara-bara gelora api perjuangan
        Biarpun aku tidak ditakdirkan lahir di bumi Indonesia
        Tapi aku ditakdirkan untuk menyahut panggilan ibu pertiwimu
        Dan aku redho karena itu takdir-Nya
        Biarpun aku tidaklah segagah pahlawan-pahlawan di medan juang
        Izinkan aku berpena bertintakan darah dan air mataku
        Untuk sama-sama berbakti kepada ibu pertiwimu
        Moga perjuangan suci aku ini jangan sesekali disalah artikan
        Dan sudilah terima perjuangan suciku ini sesuci perjuangan
        Para pejuangmu yang masih hidup atau yang telah mati di medan Juang!

        Karya Ratu Rimba Niagara
        24 Jun 2012
        2 hours ago · Like · 1
      • Ratu Rimba Niagara SUMPAH SETIA PUTRA PUTRI INDONESIA

        Duhai...
        Putra putri Indonesia
        Kalian adalah anak pasca merdeka

        Indonesia bumi yang bertuah ini
        Telah diwariskan pada kalian
        Untuk memakmurkan dan
        Melestarikan segala
        Perjuangan moyangmu

        Duhai...
        Putra Putri Indonesia
        Dikau lah pejuang sejati
        Bukan penghianat terdahulu
        Maju terus pantang mundur
        Lanjutkan perjuangan ini
        Berani bela bumi pertiwi
        Dengan senyum jiwa merdeka

        Duhai...
        Putra Putri Indonesia
        Semangatmu sentiasa bergelora
        Membela ibu pertiwi
        Dengan sesungguhnya merdeka
        Makanya siapkan barisan
        Karna langkah masih panjang
        Jika dipersiakan dan terlalai
        Maka sia-sia lah perjuangan terdahulu!
        Justru setiap langkah
        Mesti bijak dan berstrategi

        Duhai...
        Putra Putri Indonesia
        Indonesia harus merdeka
        Dalam arti sesungguhnya
        Makanya satukan hati
        Segenap elemen bangsa
        Dengan kesucian
        Saling bersatu hati
        Saling mengerti
        Dalam ikatan
        Terpatri
        MEMERDEKAKAN IBU PERTIWI
        Dari sebarang kemunafikan
        Sumpah setia pejuang terdahulu

        Duhai...
        Putra Putri Indonesia
        Lanjutkan perjuangan ini
        Berani bela ibu periwi
        Karna kemerdekaan
        Ini hanya dikekalkan
        Di tangan rakyat
        Yang berjiwa merdeka
        Hanya mahukan
        Seluruh kehidupan rakyat
        Indonesia terjamin
        Bisa semua rakyat
        Rasa syukor dalam redho Ilahi
        Itulah arti sebenarnya kemerdekaan
        Yang didambakan perjuang terdahulu
        Hingga dilanjutkan pada semua
        Putra Purtri SEINDONESIA
        Sejak dulu hingga kini
        Dan perjuangan ini tak akan
        Pernah terpadam
        Selagi ada bulan dan Matahari!

        Merdekalah Indonesia tanpa penjajahan asing
        Merdekalah rakyat Indnesia tanpa penindasan
        Merdekalah bahasa Indonesia tanpa kemunafikan

        Makanya senyuman pejuang terdahulu
        Akan terpatri bersama senyuman anak cucu INDONESIA
        Abadi selamanya!

        Itulah sumpah setia Putra Putri INDONESIA!

        KARYA RATU RIMBA NIAGARA
        27 April 2012
        (PETIKAN DARIPADA GROUP PAGUYUBAN KELUARGA PAHLAWAN INDONESIA)
        27 April 2012

      BANGSA YANG BESAR ADALAH BANGSA YANG MENGHORMATI BUDAYA DAN SEJARAHNYA, BANGSA YANG KERDIL ADALAH BANGSA YANG TIDAK MENGHORMATI BUDAYA DAN SEJARAHNYA BAHKAN SAMPAI MELUPAKANNYA, BANGSA YANG BODOH ADALAH BANGSA YANG BERDIRI ATAS DASAR REKAYASA DAN LEBIH MEMILIH UNTUK MENJADI BANGSA BUDAK, BANGSA YANG KURANG AJAR ADALAH BANGSA YANG BERDIRI DIATAS TANAH BANGSA LAIN TANPA ADA IZIN, MENGAKUI WILAYAH, MASYARAKAT DAN BAHASA BANGSA LAIN.
      1Unlike ·  · 
      • You and Tingti Suratman Maman like this.
      • Ratu Rimba Niagara SUNAN PAKUBUWONO VI

        Sunan Pakubuwono VI...
        demi Nusantara tercinta kau rela
        pertaruhkan nyawamu di setiap penjuru waktu

        tubuhnmu di hujani peluru
        ditembusi peluru di segenap tubuhmu

        ketika peluru tepat terkena di atas pelupuk mata
        sebelah kanan dan pada dahimu sebelah kanan
        tertembus peluru senjata, "Banker Rifle"

        tubuhmu bermandikan
        darah...darah...darah...
        merah...merah...merah...
        pekat...pekat...pekat...
        mengalir deras tanpa henti

        wajahmu tersenyum tenang
        lalu berkata,
        "Wahai kawulaku, warga Nusantara...
        Aku Rajamu...
        Aku rela pecahkan kepalaku
        dan tumpahkan darahku
        lewat senapang Banker Rifle dari
        tangan angkara penjajah Belanda,
        demi cita-cita kemerdekaanmu !”.

        Setelah habis berkata nafas pun terhenti
        dan mata pun terpejam rapat tapi masih
        tersenyum indah untuk diwariskan
        kepada seluruh warga Indonesia
        dengan harapan wasiatnya didengari
        lalu mempertahankan kemerdekaan
        Indonesia hingga ke tetesan darah terakhir!

        Biarpun hampir seratus delapan tahun
        pemergian Sunan Pakubuwono VI
        jasa kepahlawananmu masih diingat
        hingga ke saat ini dan tidak akan dilupa
        sampai kapan pun!
        Memang selayaknyalah Pemerintah Republik Indonesia
        mengangkat mu sebagai ,
        'PAHLAWAN kEMERDEKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA!'

        Karya Ratu Rimba Niagara
        8 Mac 2012
        DISIARKAN PUISI BAGI MERAIKAN HARI KEMERDEKAAN INDONESIA PADA
        17 AGUSTUS 2012/ MALAYSIA 31 OGOS 2012
        8 Ogos 2012
        19 Ramadan 1433H
      • Ratu Rimba Niagara BUNG KARNO PEJUANG KEAMANAN RAKYAT INDONESIA

        Duhai Bung Karno...
        Kau pejuang rakyat sejati
        Kau rela derita demi rakyat Indonesia

        Hidupmu adalah perjuangan
        Tiada hari tanpa perjuangan
        Kau kata...
        Berikan aku 1 pemuda
        Niscaya akan kuguncangkan dunia!

        Kau kata lagi...
        Biarpun aku seorang presiden
        Rakyat tetap berkuasa menentukan
        Siapa pemimpin yang layak untuk mereka naungi

        Kau kata lagi...
        Jangan pernah malu berbuat kebaikan
        Kerna kemajuan tidak akan dicapai!

        Kau kata lagi...
        Bangsa yang besar
        Adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya

        Kau kata lagi...
        Kau lebih mudah mengusir penjajah
        Tapi akan menjadi sulit jika bangsamu sendiri melawan

        Jika mahu kekal merdeka
        Mesti percaya dengan kekuataan bangsanya sendiri

        Kita belum hidup dalam bulan purnama
        Kerana banyaknya pancaroba
        Tapi tetaplah bersemangat elang rajawali

        Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai !
        Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.

        Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya”

        Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta!
        Tapi pandanglah dengan mata hati demi pada masa akan datang.

        Kenapa kita masih tidak mempercayai bangsa sendiri?
        Tidak mempercayai satu sama lain!
        Pada hal kita adalah berasal
        Rakyat Gotong Royong

        Putra dan putri Indonesia
        Adalah dua sayap Garuda Indonesia
        Jika dua sayap sama kuat
        Maka terbanglah Garuda
        Sampai ke puncak yang setinggi-tingginya
        Jika patah satu daripada dua sayap Garuda itu
        Maka tidak akan dapatlah terbang Garuda itu sama sekali !

        Makanya ...
        Demi Indonesia
        Putra putri Indonesia
        Harus bersemangat waja menerbangkan
        Sayap Garuda
        Agar bisa terbang setinggi-tingginya
        Hingga mencapai bintang
        Untuk dihadiahkan kepada rakyat Indonesia
        Dan diwariskan bintang itu
        Kepada anak cucu Indonesia
        Dan bergemerlapanlah bintang itu
        Selagi ada bulan dan matahari!

        Makanya bangunlah bangsa Indonesia ku
        Sama-sama memperkokohkan kedua sayap Garuda
        Untuk mencapai bintang
        Demi sebuah senyuman kehidupan
        Seluruh rakyat Indonesia tercinta!

        Bangunlah satu dunia!
        Di mana semua bangsa hidup
        Dalam damai dan persaudaraan!

        KARYA Ratu RIMBA NIAGARA
        28 April 2012
        (UKIRAN DAUNAN KASIH PUTRI RIMBA INI DIILHAMKAN ISTIMEWA UNTUK SEMUA PEJUANG RAKYAT INDONESIA YANG TERCINTA)
        (DISIARKAN PUISI SEMPENA MERAIKAN HARI KEMERDEKAAN INDONESIA PADA 17 AGUSTUS 2012)
      • Ratu Rimba Niagara SUMPAH SETIA PUTRA PUTRI INDONESIA

        Duhai...
        Putra putri Indonesia
        Kalian adalah anak pasca merdeka

        Indonesia bumi yang bertuah ini
        Telah diwariskan pada kalian
        Untuk memakmurkan dan
        Melestarikan segala
        Perjuangan moyangmu

        Duhai...
        Putra Putri Indonesia
        Dikau lah pejuang sejati
        Bukan penghianat terdahulu
        Maju terus pantang mundur
        Lanjutkan perjuangan ini
        Berani bela bumi pertiwi
        Dengan senyum jiwa merdeka

        Duhai...
        Putra Putri Indonesia
        Semangatmu sentiasa bergelora
        Membela ibu pertiwi
        Dengan sesungguhnya merdeka
        Makanya siapkan barisan
        Karna langkah masih panjang
        Jika dipersiakan dan terlalai
        Maka sia-sia lah perjuangan terdahulu!
        Justru setiap langkah
        Mesti bijak dan berstrategi

        Duhai...
        Putra Putri Indonesia
        Indonesia harus merdeka
        Dalam arti sesungguhnya
        Makanya satukan hati
        Segenap elemen bangsa
        Dengan kesucian
        Saling bersatu hati
        Saling mengerti
        Dalam ikatan
        Terpatri
        MEMERDEKAKAN IBU PERTIWI
        Dari sebarang kemunafikan
        Sumpah setia pejuang terdahulu

        Duhai...
        Putra Putri Indonesia
        Lanjutkan perjuangan ini
        Berani bela ibu periwi
        Karna kemerdekaan
        Ini hanya dikekalkan
        Di tangan rakyat
        Yang berjiwa merdeka
        Hanya mahukan
        Seluruh kehidupan rakyat
        Indonesia terjamin
        Bisa semua rakyat
        Rasa syukor dalam redho Ilahi
        Itulah arti sebenarnya kemerdekaan
        Yang didambakan perjuang terdahulu
        Hingga dilanjutkan pada semua
        Putra Purtri SEINDONESIA
        Sejak dulu hingga kini
        Dan perjuangan ini tak akan
        Pernah terpadam
        Selagi ada bulan dan Matahari!

        Merdekalah Indonesia tanpa penjajahan asing
        Merdekalah rakyat Indnesia tanpa penindasan
        Merdekalah bahasa Indonesia tanpa kemunafikan

        Makanya senyuman pejuang terdahulu
        Akan terpatri bersama senyuman anak cucu INDONESIA
        Abadi selamanya!

        Itulah sumpah setia Putra Putri INDONESIA!

        KARYA RATU RIMBA NIAGARA
        27 April 2012
        (PETIKAN DARIPADA GROUP PAGUYUBAN KELUARGA PAHLAWAN INDONESIA)
        27 April 2012


        Statute of Limitaton (Lost of Limitation) : "Menurut hukum International , dalam prinsip pendudukan (wilayah), maka sebagai kunci adalah Legalitas, dan secara otomatis (dengan sendirinya) menjadi tidak dapat diakui/hilang (Nullfied), dengan adanya kebohongan-kebohongan atau memanupulasi status sejarah :

        1. Bahwa "Indonesia" sama sekali tidak dan tidak pernah ada di dunia, sedangkan Kerajaan Maha Raja Sunda, Benua Sunda, Sunda Nusantara/Sunda Archipelago yang telah ada sebelumnya sejak lebih dari 86.000.000 tahun - Sunda Natural Right sebagaimana tuanya dunia - hingga akhir zaman.

        2. Bahwa "Indonesia" tidak dan tidak pernah berdiri atau tidak pernah ada sebelumnya, tetapi istilah "Indonesia" baru ditetapkan pada tahun 1923 oleh Partai Nasional Indonesia (PNI) oleh sekelompok pelajar c.q. Soekarno Cs.

        3. Bahwa "Indonesia" adalah hanya sebuah nama istilah yang diciptakan/dicetuskan oleh Prof. Adolof Bastian, yang dimaksudkan sebagai Wilayah Pendudukan Imperialisme dan Kolonialisme Belanda atau Hindia Belanda/Netherland Hindia seperti Polonesia, Melanisia dsb. (INDONESIA = INI SOENDA).

        4. Bahwa kenyataan pula " Republik Indonesia 1945" telah tiada selamanya, telah dihancurkan, telah dikalahkan oleh NICA dalam perang di Djogjakarta pada tanggal 7 mei 1949, maka sejak tanggal 7 mei 1949 berdasarkan hukum International - Deklarasi Van Royen Roem, sudah jelas dengan kepastian hukum International bahwa tidak ada lagi selamanya "Republik Indonesia" itu, bahkan hingga akhir zaman sekalipun.

        5. Bahwa selanjutnya dalam tahun 1949 - c.q. Belanda atau Hindia Belanda atau Netherland Hindia tetap berusaha dan berkeinginan untuk meneruskan penjajahan/pendudukan atas Kesatuan Wilayah Sunda, Benua Sunda, Sunda Nusantara/Sunda Archipelago dengan penyerahan kepada atau Pembentukan "Republik Indonesia" Djogjakarta "Republik Indonesia 1949" (hanya wilayah Djogjakarta) dari Djogjakarta sampai Djogjakarta.

        6. Bahwa pada tanggal 22 mei 1956 - Deklarasi Konferensi Meja Bundar di Denhaag (The Haque). Tanggal 27 Desember 1949, mengenai Pembentukan dan Pendirian Republik Indonesia serikat atau Negara Indonesia Serikat (RIS/NIS) : yang tak lain meliputi didalamnya adalah Republik Indonesia 1945 (yang telah tiada, karena telah dikalahkan oleh NICA dalam peperangan tahun 1949), dinyatakan sebagai tidak ada dan tidak diakui NULL and VOID.

        7. Bahwa "Republik Indonesia 1949" (dengan wilayah/region Djogjakarta, dari Djogjakarta sampai Djogjakarta), yang didapat dan diberikan oleh NICA di Djogjakarta pada tahun 1949 adalah (masih) ada, walaupun berdasarkan Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Republik Indonesia Serikat/Negara Indonesia Serikat yang meliputi didalamnya "Republik Indonesia 1945", telah dihancurkan, dikalahkan, telah dilucuti selamanya oleh NICA dalam perperangan di Djogjakarta pada tanggal 7 mei 1949, maka tidak ada lagi "Republik Indonesia 1945" menurut hukum International - Deklarasi Van Royen Roem tanggal 7 mei 1949, dan sejak tanggal 22 mei 1956 dinyatakan sebagai tidak pernah ada dan tidak diakui - c.q. seolah dianggap tidak pernah terjadi didunia, dengan demikian adalah hal yang sama sekali tidak mungkin untuk berdiri kembali.

        8. Bahwa benar, sekarang timbul Permasalahan International, Persengketaan International, sebagai Permasalahan/Issue dalam hukum International, dimana "Republik Indonesia Serikat 1949" diakui hanya wilayah/region Djogjakarta, yang didapat/diperoleh/diberikan oleh NICA di Djogjakarta 1949, secara nyata dari tahun 1950 melakukan pendudukan dan (atau) pencaplokan wilayah dengan menggunakan kekuatan militer secara agresif atas kesatuan wilayah (Territorial Intergrity) dari Negara Kerajaan Berdaulat dan Sah/Legal Kerajaan Maharaja Sunda, Benua Sunda, Sunda Nusantara/Sunda Archipelago, dimana masih berstatus sebagai Negara Kerajaan Berdaulat yang Sah, sedangkan "Republik Indonesia 1945" (Djogjakarta) telah tiada, tiada pernah ada lagi selamanya.
        1Like ·  · 
        • Tingti Suratman Maman likes this.
        • Ratu Rimba Niagara MENYAHUT PANGGILAN SEMBOYAN PERJUANGAN IBU PERTIWIMU!

          Duhai rakan seperjuanganku dari benua Indonesia
          Biarpun aku bukan lahir di bumi bertuah Indonesia
          Tapi aku ditakdirkan untuk menyayangi negaramu

          Aku tak tahu kenapa
          Darah yang mengalir ditubuhku ini
          Serasa denyut nadinya seiring dengan ibu pertiwimu
          Serasa roh para pejuang ibu pertiwimu memanggil-manggil aku
          Untuk menyahut semboyan perjuangan ibu pertiwimu
          Roh-roh suci pejuang negaramu yang telah lama bersemadi
          Hidup dalam jiwaku
          Mahu aku teruskan perjuangan mereka
          Bersama-sama dengan para pejuang ibu pertiwimu
          Mahu aku lupakan panggilan semboyan perjuangan itu
          Lagi aku ingin memadamkan
          Lagi membara-bara gelora api perjuangan
          Biarpun aku tidak ditakdirkan lahir di bumi Indonesia
          Tapi aku ditakdirkan untuk menyahut panggilan ibu pertiwimu
          Dan aku redho karena itu takdir-Nya
          Biarpun aku tidaklah segagah pahlawan-pahlawan di medan juang
          Izinkan aku berpena bertintakan darah dan air mataku
          Untuk sama-sama berbakti kepada ibu pertiwimu
          Moga perjuangan suci aku ini jangan sesekali disalah artikan
          Dan sudilah terima perjuangan suciku ini sesuci perjuangan
          Para pejuangmu yang masih hidup atau yang telah mati di medan Juang!

          Karya Ratu Rimba Niagara
          24 Jun 2012
          2 hours ago · Like · 1
        • Ratu Rimba Niagara SUMPAH SETIA PUTRA PUTRI INDONESIA

          Duhai...
          Putra putri Indonesia
          Kalian adalah anak pasca merdeka

          Indonesia bumi yang bertuah ini
          Telah diwariskan pada kalian
          Untuk memakmurkan dan
          Melestarikan segala
          Perjuangan moyangmu

          Duhai...
          Putra Putri Indonesia
          Dikau lah pejuang sejati
          Bukan penghianat terdahulu
          Maju terus pantang mundur
          Lanjutkan perjuangan ini
          Berani bela bumi pertiwi
          Dengan senyum jiwa merdeka

          Duhai...
          Putra Putri Indonesia
          Semangatmu sentiasa bergelora
          Membela ibu pertiwi
          Dengan sesungguhnya merdeka
          Makanya siapkan barisan
          Karna langkah masih panjang
          Jika dipersiakan dan terlalai
          Maka sia-sia lah perjuangan terdahulu!
          Justru setiap langkah
          Mesti bijak dan berstrategi

          Duhai...
          Putra Putri Indonesia
          Indonesia harus merdeka
          Dalam arti sesungguhnya
          Makanya satukan hati
          Segenap elemen bangsa
          Dengan kesucian
          Saling bersatu hati
          Saling mengerti
          Dalam ikatan
          Terpatri
          MEMERDEKAKAN IBU PERTIWI
          Dari sebarang kemunafikan
          Sumpah setia pejuang terdahulu

          Duhai...
          Putra Putri Indonesia
          Lanjutkan perjuangan ini
          Berani bela ibu periwi
          Karna kemerdekaan
          Ini hanya dikekalkan
          Di tangan rakyat
          Yang berjiwa merdeka
          Hanya mahukan
          Seluruh kehidupan rakyat
          Indonesia terjamin
          Bisa semua rakyat
          Rasa syukor dalam redho Ilahi
          Itulah arti sebenarnya kemerdekaan
          Yang didambakan perjuang terdahulu
          Hingga dilanjutkan pada semua
          Putra Purtri SEINDONESIA
          Sejak dulu hingga kini
          Dan perjuangan ini tak akan
          Pernah terpadam
          Selagi ada bulan dan Matahari!

          Merdekalah Indonesia tanpa penjajahan asing
          Merdekalah rakyat Indnesia tanpa penindasan
          Merdekalah bahasa Indonesia tanpa kemunafikan

          Makanya senyuman pejuang terdahulu
          Akan terpatri bersama senyuman anak cucu INDONESIA
          Abadi selamanya!

          Itulah sumpah setia Putra Putri INDONESIA!

          KARYA RATU RIMBA NIAGARA
          27 April 2012
          (PETIKAN DARIPADA GROUP PAGUYUBAN KELUARGA PAHLAWAN INDONESIA)
          27 April 2012
          2 hours ago · Like



          Unlike ·  · 
          • You and Tingti Suratman Maman like this.
          • Ratu Rimba Niagara 

            LOGO YANG UNIK PENUH TERSURAT & TERSIRAT. APA YANG ADA TERSIRAT & TERSURAT DI LOGO INTERNATIONAL SUNDA ARCHIPELAGO ADA DI SETIAP PUISI YANG DIKARYAKAN OLEH RATU RIMBA NIAGARA UNTUK RAKYAT SENUSANTARA .IN SHA ALLAH AAMEEN. SYUKUR ALHAMDULILLAH ALLAH PER
            TUNJUKKAN DENGAN JELAS KEBESARAN-NYA PADA YANG MAHU MENCARI JALAN-JALAN-NYA ALLAHU AKBAR BESAR-NYA KUASA-MU MENGATASI SEGALA YANG ADA DI LANGIT DAN DI BUMI. SUBHANALLAH ALHAMDULILLAH ALLAHU AKBAR.
          • Tingti Suratman Maman DIA'LAH PEMEGANG AMANAH BANGSA, NEGARA, KERAJAAN SENUSANTARA INI...!
            3 hours ago · Unlike · 1
          • Ratu Rimba Niagara KUCOBA TERJEMAHKAN YANG TERSURAT & TERSIRAT 

            DI LOGO INTERNATIONAL SUNDA ARCHIPELAGO

            1. LAAILLAAHAILLALLAH - ALLAH MATLAMAT DITUJU

            2. MAHKOTA - MEMARTABATKAN INSTITUSI DIRAJA
            3. SINGA - KEKUASAAN PERKASA TEGAS BERANI
            4. BENDERA INDONESIA- MERAH PUTEH DIKAT KEMAS MENGIKATKAN HATI SELURUH RAKYAT INDONESIA BERSATU MENJAYAKAN MISI & VISI INDONESIA.
            5. BINTANG SELURUH RAKYAT INDONESIA BERSAMA MEMBERI DUKUNGAN BAGI MENJAYAKAN CITA-CITA SUCI MURNI INI BERJAYA SEHINGGA KE PERINGKAT ANTARABANGSA.
            6. APAPUN KEJAYAAN YANG INGIN DICAPAI MATLAMATNYA TETAP SATU MENUJU ILAHI.

            CETUSAN MINDA RATU RIMBA NIAGARA
            23 Febuari 2013






0 comments:

Post a Comment

 
;