Sunday 17 February 2013

MARILAH BERSAMAKU MENJADI PELOPOR TITIAN SENI







  • MARILAH BERSAMAKU MENJADI PELOPOR TITIAN SENI

    " SERUAN KU KPD SAHABAT2 GURU SILAT DI BUMI MELAYU..
    JANGAN KITA MEMBUANG MASA LAGI, SAMBUTLAH SERUAN
    IBU PERTIWI. MARI BERSAMA KU MENJADI PELOPOR TITIAN
    SENI. MEMPERJUANG SILAT TRADISI KE ARENA AKEDEMI.
    DISANA ADA ANAK2 KITA YANG BUTA BUDAYA. PENCAK
    SILAT TAK ADA YANG NAK CERITA. SEBAGAI ILMU PERADABAN
    BANGSA. HARI INI KITA MULAKAN PERJUANGAN DEMI
    KEMASYLAHATAN ANAK BANGSA KITA DI MASA HADAPAN. KINI
    KU HULURKAN JABAT TANGAN KU INI... SUDI LAH
    MENYAMBUTNYA WAHAI SAHABAT. "

    - Mamanda Laksamana Pendekar Temasek.

    MARI BERSAMAKU SYAHID KE JALAN-NYA

    Duhai para
    sahabatku merangkap guru-guru persilatan nusantara
    marilah bersamaku berganding bahu
    selagi ada peluang
    selagi ada waktu
    selagi jantung masih berdetak
    selagi nadi masih berdenyut
    selagi mata belum terpejam buat selamanya
    ayuh...!!!
    kita turunkan ilmu persilatan
    kepada anak-anak bangsa tercinta
    kita bimbing mereka
    ilmu kependekaran melayu
    kita pasakkan di kalbu iman mereka
    pendekar melayu tak takut mati
    pabila berada di medan juang
    mereka akan tahu mati mereka
    di kira mati syahid
    itulah matlamat kita bersatu
    mencurahkan ilmu kependekaran
    agar mereka tak buta hati
    agar mereka celek mata hati
    makanya para sahabatku
    merangkap guru-guru persilatan
    jangan kita berleka lagi
    sahutlah cabaran ku ini
    tanda kita cinta pada anak bangsa
    agar mereka sentiasa bersemangat
    membara-bara bergelora
    dan mereka akan katakan
    inilah duniaku
    dunia perjuangan
    berjuang demi
    agama bangsa dan tanahair
    SUBHANALLAH ALHAMDULILLAH ALLAHI AKBAR
    bahagia jika seruan ku ini
    disahut oleh para
    sahabatku merangkap guru-guru persilatan nusantara

    Duhai para anak bangsaku yang tercinta
    ayuh sahutlah seruan para guru persilatan nusantara
    kami sedia turunkan ilmu persilatan kami kepada kalian
    kami akan curahkan segala ilmu yang kami miliki
    tanpa kami hiraukan keuntungan duniawi
    usia kami sudah terlalu suntuk untuk mendiami bumi ini
    bila-bila masa kami akan dijemput Ilahi
    kami tak mahu bila mati nanti
    kami tak sempat untuk mencurahkan bakti kepada kalian tercinta
    dan kami malu untuk berjawab dengan Allah nanti
    "DUHAI HAMBA-KU KE MANAKAH ILMU YANG KUBERIKAN PADAMU
    ADAKAH KAMU SUDAH MENYEBARKAN SEBAIK MUNGKIN" jika itu persoalan ditanya oleh-Nya ..apa yang hendak kami jawabkan?
    Makanya anak bangsaku
    Marilah bersama kami
    Kami sebagai gurumu
    dengan rendah hati menyeru
    kami sedia
    dan sentiasa sudi mencurahkan ilmu yang ada
    untuk kalian semua yang tercinta
    kami sayang kalian
    seperti anak kami sendiri
    apalah yang ada pada kami lagi
    kecuali iman dan takwa
    yang hendak kami bawa pergi ke alam baqa
    makanya tolong fahami kami
    sahutlah seruan kami
    sahutlah cabaran kami
    duhai semua anak bangsa SENUSANTARA yang tercinta
    dengan harapan ilmu yang kami
    turunkan nanti
    gunakanlah sebaik-baiknya
    gunakan untuk mencurah bakti
    pada agama bangsa dan bumi Allah tercinta
    pasakkan iman di kalbu
    INILAH PERJUANGANKU
    INILAH SYAHIDKU PADA-NYA
    pasti jiwamu akan
    sentiasa membara
    bergelora membakar semangat juang
    untuk terus dan terus berjuang
    hingga ke tetesan darah terakhir
    SUBHANALLAH ALHAMDULILLAH ALLAHU AKBAR
    di dunia kita bahagia
    di Syurga Cinta Kita Menyatu
    In Shaa Allah Ameen Ya Rabbal A'Lameen

    KARYA RATU RIMBA NIAGARA
    8 Rabilakhir 1434H
    18 Febuari 2034M
    (PUISI DIILHAMKAN ISTIMEWA UNTUK SEMUA PARA GURU PERSILATAN & ANAK BANGSA SENUSANTARA TERCINTA- TERIMA KASIH KEPADA MAMANDA LAKSAMANA PENDEKAR TEMASEK ATAS CETUSAN ILHAM INI)
    ·


  • MARI BERSAMAKU SYAHID KE JALAN-NYA

    Duhai para
    sahabatku merangkap guru-guru persilatan nusantara
    marilah bersamaku berganding bahu
    selagi ada peluang
    selagi ada waktu
    selagi jantung masih berdetak
    selagi nadi masih berdenyut
    selagi mata belum terpejam buat selamanya
    ayuh...!!!
    kita turunkan ilmu persilatan
    kepada anak-anak bangsa tercinta
    kita bimbing mereka
    ilmu kependekaran melayu
    kita pasakkan di kalbu iman mereka
    pendekar melayu tak takut mati
    pabila berada di medan juang
    mereka akan tahu mati mereka
    di kira mati syahid
    itulah matlamat kita bersatu
    mencurahkan ilmu kependekaran
    agar mereka tak buta hati
    agar mereka celek mata hati
    makanya para sahabatku
    merangkap guru-guru persilatan
    jangan kita berleka lagi
    sahutlah cabaran ku ini
    tanda kita cinta pada anak bangsa
    agar mereka sentiasa bersemangat
    membara-bara bergelora
    dan mereka akan katakan
    inilah duniaku
    dunia perjuangan
    berjuang demi
    agama bangsa dan tanahair
    SUBHANALLAH ALHAMDULILLAH ALLAHI AKBAR
    bahagia jika seruan ku ini
    disahut oleh para
    sahabatku merangkap guru-guru persilatan nusantara

    Duhai para anak bangsaku yang tercinta
    ayuh sahutlah seruan para guru persilatan nusantara
    kami sedia turunkan ilmu persilatan kami kepada kalian
    kami akan curahkan segala ilmu yang kami miliki
    tanpa kami hiraukan keuntungan duniawi
    usia kami sudah terlalu suntuk untuk mendiami bumi ini
    bila-bila masa kami akan dijemput Ilahi
    kami tak mahu bila mati nanti
    kami tak sempat untuk mencurahkan bakti kepada kalian tercinta
    dan kami malu untuk berjawab dengan Allah nanti
    "DUHAI HAMBA-KU KE MANAKAH ILMU YANG KUBERIKAN PADAMU
    ADAKAH KAMU SUDAH MENYEBARKAN SEBAIK MUNGKIN" jika itu persoalan ditanya oleh-Nya ..apa yang hendak kami jawabkan?
    Makanya anak bangsaku
    Marilah bersama kami
    Kami sebagai gurumu
    dengan rendah hati menyeru
    kami sedia
    dan sentiasa sudi mencurahkan ilmu yang ada
    untuk kalian semua yang tercinta
    kami sayang kalian
    seperti anak kami sendiri
    apalah yang ada pada kami lagi
    kecuali iman dan takwa
    yang hendak kami bawa pergi ke alam baqa
    makanya tolong fahami kami
    sahutlah seruan kami
    sahutlah cabaran kami
    duhai semua anak bangsa SENUSANTARA yang tercinta
    dengan harapan ilmu yang kami
    turunkan nanti
    gunakanlah sebaik-baiknya
    gunakan untuk mencurah bakti
    pada agama bangsa dan bumi Allah tercinta
    pasakkan iman di kalbu
    INILAH PERJUANGANKU
    INILAH SYAHIDKU PADA-NYA
    pasti jiwamu akan
    sentiasa membara
    bergelora membakar semangat juang
    untuk terus dan terus berjuang
    hingga ke tetesan darah terakhir
    SUBHANALLAH ALHAMDULILLAH ALLAHU AKBAR
    di dunia kita bahagia
    di Syurga Cinta Kita Menyatu
    In Shaa Allah Ameen Ya Rabbal A'Lameen

    KARYA RATU RIMBA NIAGARA
    8 Rabilakhir 1434H
    18 Febuari 2034M
    (PUISI DIILHAMKAN ISTIMEWA UNTUK SEMUA PARA GURU PERSILATAN & ANAK BANGSA SENUSANTARA TERCINTA)
    • Ratu Rimba Niagara MARILAH BERSAMAKU MENJADI PELOPOR TITIAN SENI

      " SERUAN KU KPD SAHABAT2 GURU SILAT DI BUMI MELAYU..
      JANGAN KITA MEMBUANG MASA LAGI, SAMBUTLAH SERUAN
      IBU PERTIWI. MARI BERSAMA KU MENJADI PELOPOR TITIAN
      SENI. MEMPERJUANG SILAT TRADISI KE ARENA AKEDEMI.
      DISANA ADA ANAK2 KITA YANG BUTA BUDAYA. PENCAK
      SILAT TAK ADA YANG NAK CERITA. SEBAGAI ILMU PERADABAN
      BANGSA. HARI INI KITA MULAKAN PERJUANGAN DEMI
      KEMASYLAHATAN ANAK BANGSA KITA DI MASA HADAPAN. KINI
      KU HULURKAN JABAT TANGAN KU INI... SUDI LAH
      MENYAMBUTNYA WAHAI SAHABAT. "

      - Mamanda Laksamana Pendekar Temasek.

      MARI BERSAMAKU SYAHID KE JALAN-NYA

      Duhai para
      sahabatku merangkap guru-guru persilatan nusantara
      marilah bersamaku berganding bahu
      selagi ada peluang
      selagi ada waktu
      selagi jantung masih berdetak
      selagi nadi masih berdenyut
      selagi mata belum terpejam buat selamanya
      ayuh...!!!
      kita turunkan ilmu persilatan
      kepada anak-anak bangsa tercinta
      kita bimbing mereka
      ilmu kependekaran melayu
      kita pasakkan di kalbu iman mereka
      pendekar melayu tak takut mati
      pabila berada di medan juang
      mereka akan tahu mati mereka
      di kira mati syahid
      itulah matlamat kita bersatu
      mencurahkan ilmu kependekaran
      agar mereka tak buta hati
      agar mereka celek mata hati
      makanya para sahabatku
      merangkap guru-guru persilatan
      jangan kita berleka lagi
      sahutlah cabaran ku ini
      tanda kita cinta pada anak bangsa
      agar mereka sentiasa bersemangat
      membara-bara bergelora
      dan mereka akan katakan
      inilah duniaku
      dunia perjuangan
      berjuang demi
      agama bangsa dan tanahair
      SUBHANALLAH ALHAMDULILLAH ALLAHI AKBAR
      bahagia jika seruan ku ini
      disahut oleh para
      sahabatku merangkap guru-guru persilatan nusantara

      Duhai para anak bangsaku yang tercinta
      ayuh sahutlah seruan para guru persilatan nusantara
      kami sedia turunkan ilmu persilatan kami kepada kalian
      kami akan curahkan segala ilmu yang kami miliki
      tanpa kami hiraukan keuntungan duniawi
      usia kami sudah terlalu suntuk untuk mendiami bumi ini
      bila-bila masa kami akan dijemput Ilahi
      kami tak mahu bila mati nanti
      kami tak sempat untuk mencurahkan bakti kepada kalian tercinta
      dan kami malu untuk berjawab dengan Allah nanti
      "DUHAI HAMBA-KU KE MANAKAH ILMU YANG KUBERIKAN PADAMU
      ADAKAH KAMU SUDAH MENYEBARKAN SEBAIK MUNGKIN" jika itu persoalan ditanya oleh-Nya ..apa yang hendak kami jawabkan?
      Makanya anak bangsaku
      Marilah bersama kami
      Kami sebagai gurumu
      dengan rendah hati menyeru
      kami sedia
      dan sentiasa sudi mencurahkan ilmu yang ada
      untuk kalian semua yang tercinta
      kami sayang kalian
      seperti anak kami sendiri
      apalah yang ada pada kami lagi
      kecuali iman dan takwa
      yang hendak kami bawa pergi ke alam baqa
      makanya tolong fahami kami
      sahutlah seruan kami
      sahutlah cabaran kami
      duhai semua anak bangsa SENUSANTARA yang tercinta
      dengan harapan ilmu yang kami
      turunkan nanti
      gunakanlah sebaik-baiknya
      gunakan untuk mencurah bakti
      pada agama bangsa dan bumi Allah tercinta
      pasakkan iman di kalbu
      INILAH PERJUANGANKU
      INILAH SYAHIDKU PADA-NYA
      pasti jiwamu akan
      sentiasa membara
      bergelora membakar semangat juang
      untuk terus dan terus berjuang
      hingga ke tetesan darah terakhir
      SUBHANALLAH ALHAMDULILLAH ALLAHU AKBAR
      di dunia kita bahagia
      di Syurga Cinta Kita Menyatu
      In Shaa Allah Ameen Ya Rabbal A'Lameen

      KARYA RATU RIMBA NIAGARA
      8 Rabilakhir 1434H
      18 Febuari 2034M
      (PUISI DIILHAMKAN ISTIMEWA UNTUK SEMUA PARA GURU PERSILATAN & ANAK BANGSA SENUSANTARA TERCINTA- TERIMA KASIH KEPADA MAMANDA LAKSAMANA PENDEKAR TEMASEK ATAS CETUSAN ILHAM INI)
      ·



  • SYAIR BAPA KEMERDEKAAN MALAYSIA TUNKU ABDUL RAHMAN

    Tersebutlah kisah seorang putera,
    Tunku Abdul Rahman diberi nama;
    Dikasihi semua rakyat jelata,
    Baik budinya tidak terkira.

    Menyayangi rakyat sepenuh hati,
    Perjuangannya tidak pernah terhenti;
    Disambung oleh pemimpin terkini,
    Cintakan perjuangan tidak bertepi.

    Sokongan rakyat Tunku gembira,
    Rela berkorban harta dan nyawa;
    Demi kerana negara tercinta,
    Asalkan rakyat hidup bahagia.

    Bersama Tun Razak Tunku ke London,
    Untuk bincangkan tentang kemerdekaan;
    Penat dan lelah tidak dihiraukan,
    Asalkan pulang membawa kejayaan.

    Tanggal 31 Ogos 1957 diumumkan kemerdekaan,
    Disambut penuh dengan kegembiraan;
    Ribuan rakyat ceria bersorakkan,
    Tersenyum Tunku tanda kepuasan.

    Tunku laungkan merdeka penuh membara,
    Rakyat menyambut laungan membara-bara;
    Demi kerana negara merdeka,
    Untuk diwarisi rakyat jelata.

    Kemerdekaan dituntut bukannya mudah,
    Penuh dengan penat dan lelah;
    Walaupun tiada pertumpahan darah,
    Agar generasi dapat berteduh.

    Pemimpin dan rakyat harus bersatu,
    Pertahankan negara tanpa jemu;
    Rakyat aman sudahlah tentu,
    Generasi mendatang mendapat restu.

    Tanpa diduga komunis bertandang,
    Menceroboh masuk terus meradang;
    Tunku memikir merasa bimbang,
    Keselamatan negara tidak tergoyang.

    Tunku berbincang secara aman,
    Dengan Chin Peng membuat keputusan;
    Komunis berundur dengan aman,
    Terima kasih Tunku Abdul Rahman.

    Jepun menyerang ke negara kita,
    Ingin berkuasa merebut tahta;
    Kekejaman Jepun rakyat sengsara,
    Makan dan minum berair mata.

    Sana sini mayat bergelimpangan,
    Jepun mengganas tanpa kemanusiaan;
    Asalkan hati penuh kepuasan,
    Kerana hati bertuhankan syaitan.

    Para perajurit ramai terkorban,
    Mempertahankan negara habis-habisan;
    Nyawa di badan jadi taruhan,
    Asalkan negara menjadi aman.

    Perajurit dibantu tentera Inggeris,
    Jepun terus bermuka bengis;
    Berlawan mereka terus menerus,
    Gugurnya perajurit terus ditangis.

    Pergilah perajuritku dengan aman,
    Perjuanganmu menjadi kenangan;
    Kau gugur dalam kemenangan,
    Kuingat dikau di tugu kepahlawanan.

    Jepun mengalah lalu berundur,
    Hiroshima dan Nagasaki bom digugur;
    Sudah terlambat Jepun nak sedar,
    Rakyat mereka ramai yang gugur.

    Tunku hargai jasa perwira,
    Pertahankan negara ke hujung nyawa;
    Rakyat juga amat berbangga,
    Kerana jasamu rakyat terbela.

    Tungku memerintah penuh berhati,
    Rakyat hidup bersatu hati;
    Ke mana pergi Tunku dihormati,
    Pengorbanamu Tunku terus diingati.

    Sekian sahaja kisah Bapa Kemerdekaan,
    Memerdekakan negara demi keamanan;
    Agar generasi turut pertahankan,
    Menjadi warisan sejak berzaman.

    Karya: Ratu Rimba Niagara
    8 Rabiulakhir 1434H
    18 Febuari 2013M
    (KARYA DIILHAMKAN SEMPENA MEMPERINGATI JASA-JASA
    PAHLAWAN NEGARA MERANGKAP PERDANA MENTERI MALAYSIA
    PERTAMA YANG DIKASIHI RAKYAT MALAYSIA, KAMI SAYANG NEGARA KAMI ...
    KAMI HARGAI SEMUA PEMIMPIN KAMI MOGA MALAYSIA TERUS
    MERDEKA MENGECAPI KECEMERLANGAN DUNIA & AKHIRAT
    AAMEEN YA RABBAL A' LAMEEN)
    Like · · · Promote · about an hour ago ·

  • Ratu Rimba Niagara shared Pendekar Temasek's photo.
    " SERUAN KU KPD SAHABAT2 GURU SILAT DI BUMI MELAYU..
  JANGAN KITA MEMBUANG MASA LAGI, SAMBUTLAH SERUAN 
  IBU PERTIWI. MARI BERSAMA KU MENJADI PELOPOR TITIAN 
  SENI. MEMPERJUANG SILAT TRADISI KE ARENA AKEDEMI.
  DISANA ADA ANAK2 KITA YANG BUTA BUDAYA. PENCAK 
  SILAT TAK ADA YANG NAK CERITA. SEBAGAI ILMU PERADABAN 
  BANGSA. HARI INI KITA MULAKAN PERJUANGAN DEMI 
  KEMASYLAHATAN ANAK BANGSA KITA DI MASA HADAPAN. KINI 
  KU HULURKAN JABAT TANGAN KU INI... SUDI LAH 
  MENYAMBUTNYA WAHAI SAHABAT. "

- Mamanda Laksamana Pendekar Temasek.
    ‎" SERUAN KU KPD SAHABAT2 GURU SILAT DI BUMI MELAYU..
    JANGAN KITA MEMBUANG MASA LAGI, SAMBUTLAH SERUAN
    IBU PERTIWI. MARI BERSAMA KU MENJADI PELOPOR TITIAN
    SENI. MEMPERJUANG SILAT TRADISI KE ARENA AKEDEMI.
    DISANA ADA ANAK2 KITA YANG BUTA BUDAYA. PENCAK
    SILAT TAK ADA YANG NAK CERITA. SEBAGAI ILMU PERADABAN
    BANGSA. HARI INI KITA MULAKAN PERJUANGAN DEMI
    KEMASYLAHATAN ANAK BANGSA KITA DI MASA HADAPAN. KINI
    KU HULURKAN JABAT TANGAN KU INI... SUDI LAH
    MENYAMBUTNYA WAHAI SAHABAT. "

    - Mamanda Laksamana Pendekar Temasek.
    Like · · · Promote · about an hour ago ·

  • SEKALUNG BUNGA PERTIWI DIKIRIMKAN DI ANGIN LALU KEPADA SEMUA RAKAN FB & GRUP YANG SUDI LIKE & KOMEN KARYA-KARYA RATU RIMBA NIAGARA . KALIAN ADALAH NADI SASTERA/SASTRAKU DUNIAKU & SUMBER INSPIRASIKU BERKARYA, MOGA ALLAH MEMBALAS SEGALA KEBAIKANMU AAMEEN YA RABBAL A'LAMEEN.

    Paduka Ayahanda Moharam and Harimau Perang also commented on Harimau Perang's link. 3:45am
    Ayahanda M Tiger Amru, Mohd Amirrudin and Harimau Perang like your comment: "ALLAH BUKAN MENGIRA BERMULANYA KAMU..." 3:23am
    Daeng Khamshah (friends with Perkumpulan Karaton Nusantara) likes your post in Sri Pemangku Adat. 2:54am
    ...Continue Reading


  • 0 comments:

    Post a Comment

     
    ;