Sunday 16 September 2012

HANYA TUHAN KUPASRAHKAN SEGALA-NYA


  • MEMBAKAR MATAHARI
    (buat - Rabiah)

    angin membelai
    rambutnya tergurai panjang
    menyapu sobekan kata
    di ujung malam yang diam
    -tanpa tanda baca-

    matanya yang garang
    menatap tajam
    kesegala arah
    -disimbahi fajar cahaya-

    sebatang kalam
    nenari nari
    di ujung jarinya yang lentik
    merajut kisah
    si pungguk dan merbuk
    -berebut asmara-

    sebatang tunam
    tergenggam di tangannya
    -membakar mentari senja-

    sepisau duri yang meracau
    menyepi sendiri
    dalam diri
    tak bergelombang

    rabiah……..
    menatap rembulan tak berawan
    membakar mentari sepi
    dilubuk hatinya

    rabiah…..
    menghadang pasang
    menyongsong surut
    menjelajahi lekuk liku
    sungai tak bermuara
    -tak kenal lelah-

    duduk berdiri sendiri
    tegakkan pancang
    -tanpa bimbang-

    ----***----
     — at Teater Kecil Studio, Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki.
    Like ·  ·  · 51 minutes ago · 
    • SI PEMBELA TEATER 
      (Buat Temul Amsal)

      Duhai si pembela teater
      Temul Amsal

      Di kala aku tercari-cari
      Siapakah yang sudi melamar
      Teater Bangsawan diRaja
      Hasil karya-karyaku
      Lama sudah kutercari-cari
      Kutermimpi-mimpi
      Hingga menjadi igauanku
      Bertahun-tahun
      Menanti...terus...menanti...
      Bersuara...terus...bersuara..
      Berkarya...terus berkarya...
      Tanpa henti tanpa lelah

      Ku merayu...rayu..
      Bagaikan si pungguk berlagu rindu
      Rindu bilakah sahutan punggukku
      Disahut oleh rang bulan

      Dalam aku merayu...rayu pilu
      Siapakah yang sudi melamar karyaku

      Datang si penderhaka 
      Untuk memusnah cita terpendam
      Sambil menjerit-jerit penuh marah
      "Sedarlah kamu itu siapa?
      Kamu penulis picisan
      Karya yang kamu tulis itu
      Adalah 
      pasir berdebu-debu...
      kaca yang tak berharga
      kepingan-kepingan kertas 
      biarpun bertinta tapi kosong 
      tak memberi makna dalam dunia sastra
      biarpun seribu tahun kau merayu 
      tak akan ada sesiapa yang sudi
      untuk melamar karyamu
      makanya hentikan 
      rayuan lagu punggukmu itu
      kerana sia-sia saja
      tidak seperti karya kami
      menjadi igaauan
      setiap pembaca dan pendengar
      ditunggu-tunggu
      puisi-puisi kami
      punyai peminat dan pengikut
      yang ramai 
      sekali mereka membaca karya kami
      terus suka dan suka....
      minat....minat....minat...karya kami
      makanya sampai kapan pun 
      jadilah kau 
      penulis berangan sendiri.."

      Terjelepuk aku
      Terhentak aku
      Terkedu aku

      "Duhai si penderhaka cita...
      Sastera adalah duniaku
      Karyaku adalah duniaku
      Jika kau bunuh sekali pun aku
      Aku percaya karyaku
      Tetap hidup...dan hidup...
      Hidup walaupun seribu tahun
      Aku sudah mati...
      Kerana aku menulis bukan
      Untuk dipandang manusia
      Biarpun karya-karyaku
      Satupun tidak dipandang manusia
      Jika satu itu adalah menjadi
      Sebutir pasir 
      Dan ada nilaian di Sisi-Nya
      Itu adalah lebih bermakna 
      Daripada alam dan seisi-Nya
      Maka dari itu aku tetap menulis...
      Dan menulis...
      Sehingga terhenti nafas
      Terhentilah pena..Aamiin."

      Duhai Si Pembela Teater
      Temul Amsal
      Kau rang bulan
      Yang sudi menyahut
      Rayuan lagu punggukku
      Yang sudah terlara 
      Dicalar-calar 
      Ditoreh-toreh
      Hancur lumat selumat-lumatnya
      Tanpa ehsan
      Di kala aku sudah tak percaya
      Semua janji palsu
      Yang manis berjanji
      Tapi janji tinggal janji
      Namun kau tetap berjanji
      Kau tetap bersumpah
      Atas nama sastra yang kau perjuangkan
      Kau akan realisasikan
      Apa yang kuimpikan
      Kau yang akan realitikan Temul Amsal
      aku cuma dapat berkata
      "HANYA TUHAN KUPASRAHKAN SEGALA-NYA" 

      KARYA RATU RIMBA NIAGARA
      17 Sept 2012

      KARYA TEMUL AMSAL & RATU RIMBA NIAGARA
      17 Sept 2012 

0 comments:

Post a Comment

 
;