Tuesday 18 September 2012

INDAHNYA BUDI BAHASA




RATU RIMBA NIAGARA BERBALAS PANTUN DENGAN AHLI GRUP
PONDOK PANTUN PERSAHABATAN NUSANTARA)

INDAHNYA BUDI BAHASA

Ratu Rimba Niagara:

Assalamualaikum pembuka bicara,
Kepada rakan yang berbudi bahasa;
Marilah kita sama-sama bicara,
Bicara soal indahnya berbudi bahasa.

Yahya Isa ...
Keli di lumpur dilantun kelisa,
haruan di paya memakan umpan;
berbudi luhur santun berbahasa,
warisan budaya zaman berzaman.

Ratu Rimba Niagara:

Berbudi luhur santun berbahasa,
Tenang hati bahasa tersusun;
Dijaga rapi bila berbahasa,
Agar didengar penuh santun.

Yahya Isa ....
Berbunga corak busana Melayu,
diambil selembar diberi teman;
suara lunak terasa mendayu,
sekali terdengar hati tertawan.

Ratu Rimba Niagara:

Budi bahasa indah ditutur,
Didengar hati tertawan;
Berfikir dahulu sebelum ditutur,
Agar lebih menjadi hati tertawan.

Yahya Isa ....
Bersimpuh dara sambil berpantun,
kemas lancar melontar madah,
luruh di jiwa melihat santun,
biar dipagar sanggup kuredah.

Ratu Rimba Niagara:

luruh jiwa melihat santun,
itulah bahasa pengikat jiwa,
merana badan hilang santun,
hilang kasih hilang jiwa.

budi bahasa pengikat kasih
kasih mengasihi sesama insan
saling membantu penyeri kasih
senyuman terukir di hati insan

Yahya Isa ...
Teruna dara pulang berkebun,
disambut ibu tengah halaman;
merana jiwa hilang santun,
lembut ayu berubah jangan.

Ratu Rimba Niagara:

lembut ayu berubah jangan,
itu lambang kesopanan melayu;
sesama kita bergaduh jangan,
memaafi buang dendam di hatimu

Saling bermaafan sesama kita,
Kerana kita insan tak sempurna,
Jangan dikenang kekhilafan lama,
Barulah lengkap iman sempurna.

(GRUP PONDOK PANTUN PERSAHABATAN NUSANTARA)
18 Sept 2012

RATU RIMBA BERBALAS PANTUN DENGAN AHLI
GRUP UAHKAN HATIMU SEHINGGGA KAU TENANG

Ratu Rimba Niagara:

Assalamualaikum pembuka bicara,
Kepada rakan yang berbudi bahasa;
Marilah kita sama-sama bicara,
Bicara soal indahnya berbudi bahasa.

Temul Amsal .

ratu rimba orangnya santun
pandangan sayu indah bicara
apa guna kita berpantun
kalau hatiku selalu terluka

Ratu Rimba:

kita berpantun hilangkan duka,
Kita bicara yang tenang-tenang;
Kujahit lukamu dengan benang cinta,
Agar hatimu bertambah sayang.

Temul Amsal .

kain basah sudah dibilas
ampaikan sekali di atas tiang
takku sangka kata berbalas
sukanya hati bukan kepalang

Ratu Rimba Niagara:

suka hatimu sukalah hatiku
hilang dukamu hilanglah dukaku
jangan ada sangsi di hatimu
kerana kau sentiasa di hatiku

Temul Amsal .

tegak dipintu pagi hari
pandangan terpukau ke selangor
kini aku tak sangsi lagi
karena engkau berkata jujur

Ratu Rimba Niagara:

berkata jujur kerana sayang
berkata benci memburukkan hati
Tuhan itu Maha Penyayang
Sopan bahasamu terpaut hati

Bahagia jika saling hormat menghormati
Rasa hati bagai syahdu dalam ketenangan
Ku sudi berkawan denganmu kerana baik hati
Moga hidupmu dibalas kebaikan.

Temul Amsal .

ikan gulama tolong digulai
duduk di meja makan bersama
entah dimana mau ku mu mulai
setiap kata kehilangan makna

Ratu Rimba Niagara:

setiap kata kehilangan makna
itu ada bermakna
jadikan yang bermakna itu bermakna
kasihmu kasihku terlalau bermakna

Temul Amsal .

hati hati jalan di batu
nanti kesasar ketengah kota
kalau hati sudah menyatu
barulah besar karya kita

Ratu Rimba Niagara:

karyamu karyaku
sama-sama kita usahakan
negaramu negaraku
sama-sama dalam kecemerlangan

indahnya bahasa kerana budi
indahnya budi kerana sayang
orang berbahasa kita berbudi
dua negara jiran saling sayang.

(GRUP LUAHKAN HATIMU SEHINGGA KAU TENANG)
18 Sept 2012

RATU RIMBA BBERBALAS PUISI DENGAN AHLI GRUP KATA HATI LEWAT PUISI

LENTERA DI TANGANKU MAKIN REDUP
By: Mahkota Edelweiss

Semakin buram ku tatap dunia
Yang menurut mereka begitu indah...

Sedang lentera di tanganku makin redup
Dan
Redup...

Akankah ia pun padam sebelum diri sampai di tujuan ???

By: Mahkota Edelweiss

LENTERA DI TANGANMU
By: Ratu Rimba Niagara

Ku perhatikan lentera di tanganmu makin bersinar indah
bak pelangi di malam hari
indah...indah...indah...

cumanya kasih dan sayangmu
sentiasa redupkan imanku yang tandus

bersyukurlah berkat lentera di tanganmu itu
akan tercapailah cita kita untuk sampai ke
tujuan pasti
yang pastinya
kita tak akan kembali lagi di dunia ini...

RATU RIMBA NIAGARA
18 Sept 2012

RATU RIMBA BERBALAS PUISI DENGAN AHLI GRUP DIALOG RUMAH SASTRA BORNEO)

Ketika Hujan Menjadi Mimpimu
By Duta Leonardo Dudikoff

sore ini, percakapanmu pada gersang
tak kunjung sampai pada titik temu
sementara ladang dan sawahsawah kita
meregang dipeluk kematian

benihbenih layu sebelum tumbuh
punai gelisah di puncak rantingranting rapuh
berpetakpetak tanah membisu
; “aku tak bisa menjanjikan hujan yang kau rindu”
katamu sembari merebahkan tidur panjang
pada pondok kayu di tengah pematang

lalu malam melayarkan mimpimimpimu
tentang hujan
tentang gemericik air di selokan
tentang tanahtanah basah
dan bocahbocah menari di tengah rinainya

Merasi, Lubuklinggau September 2012 —
Like ·  · 
  • KETIKA KEMATIAN MENJADI MIMPIKU

    Ketika kematian menjadi mimpiku
    Serasa alam barzahku kelam
    Meraung aku semahunya
    Mahu dihidupkan semula

    Benarlah kata Tuhan 
    Aku cuma beri peluang di kala kamu hidup
    Sekarang kamu sudah mati
    Dulu masa hidup kamu sombong
    Kamu bongkak dengan dirimu sendiri
    Ada hamba -Ku datang meminta maaf padamu
    Kau tak mahu maafkan
    Sedangkan aku 
    Yang Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang
    Ampunkan hamba-Ku biarpun
    Dosanya sepenuh bumi 
    Sepenuh langit
    Siapa kamu?
    Tahukah kau duhai hamba-Ku
    Pakaian sombong itu hanya 
    Layak untuk-Ku
    Bukan engkau!

    SUBHANALLAH ALHAMDULILLAH ALLAHU AKBAR

    Aku terjaga dari mimpi
    Mimpi rupanya aku
    Mimpi tentang kematianku
    Aku mati dalam kesombongan
    Nauzubillah!

    KARYA RATU RIMBA NIAGARA
    18 Sept 2012

    (GRUP DIALOG RUMAH SASTRA BORNEO)
    18 Sept 2012
  • (DISIARKAN UNTUK BERSIARAN DI RADIO DJMYFM)
    DIBACAKAN OLEH DJ RAMZ - SASTRA MUZIKA SENUSANTARA
    YANG BERSIARAN SETIAP HARI JAM 10 MALAM WAKTU MALAYSIA) 

0 comments:

Post a Comment

 
;