>>>> BER IMAN KEPADA YG GHAIB <<<<
Kita harus MEYAKINI bahwa dibalik benda yang nampak ini, ada lagi hal-hal yang GHAIB ,...(ini termasuk ber IMAN kpd yg GHAIB)
الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُوْنَ
"Mereka yang percaya kepada yang ghaib, dan mereka yang mendirikan sembahyang, dan dari apa yang Kami anrcgerahkan kepada mereka, mereka dermakan. " (al Baqarah ayat 3)
Kita kaum Muslimin yang telah hidup empat belas abad sesudah wafatnya Rasulullah s.a.w dan keturunan-keturunan kita yang akan datang dibelakangpun Insya Allah, bertambah lagi ke IMANAN kepada yang GHAIB itu, karena kita tidak melihat wajah beliau.
Itupun termasuk iman kepada yang ghaib. Maka tersebutlah pada sebuah hadits yang dirawikan oleh Imam Ahmad, ad-Darimi, alBaqawardi dan Ibnu Qani di dalam Majma' ush Shahabah, dan ikut juga merawikan Imam Bukhari di dalam Tarikhnya, dan At Thabarani dan al-Hakim, mereka meriwayatkan daripada Abi Jum'ah al-Anshari:
"Berkata dia (Abu Jum 'ah al-Anshari) : Aku bertanya ; ya Rasulullah ! Adakah suatu kaum yang lebih besarpahalanya daripada kami, padahal kami beriman kepada engkau dan kami mengikuti akan engkau ?Berkatalah beliau : Apalah akan halangannya bagi kamu (buat beriman kepadaku), sedang Rasulullah ada di hadapan kamu, dan datang kepada kamu wahyu (langsung) dari langit.
>>> Tetapi akan ada lagi suatu kaum yang akan datang sesudah kamu, datang kepada mereka Kitab Allah yang ditulis di antara dua Luh, maka merekapun beriman kepadaku dan mereka amalkan apa yang tersebut di dalamnya. Mereka itu adalah LEBIH BESAR PAHALANYA daripada kamu. <<< "
Dan mengeluarkan pula at-Thayalisi, Imam Ahmad, dan Bukhari di dalam Tarikhnya, at-Thabarani dan al-Hakim, mereka riwayatkan daripada Abu Umamah al-Baihili.
"Berkata dia (Abu Umamah), berkata Rasulullah s. a. w :
>>> "Bahagialah bagi siapa yang melihat aku dan beriman kepadaku; dan bahagia (pulalah) bagi siapa yang beriman kepaadaku, padahal dia tidak melihat aku (tujuh kali). "<<<
Hadist ini dikuatkan lagi oleh yang dirawikan Imam Ahmad, Ibnu Hibban dari Abu Said al-Khudri.
"Bahwasanya seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah s.a.w. Bahagialah bagi siapa yang melihat engkau dan beriman kepada engkau.
Beliaupun menjawab:
>>> Bahagialah bagi siapa yang melihat aku dan beriman kepadaku; dan berbahagialah bagi siapa yang beriman kepadaku, padahal dia tidak melihat aku. <<< "
Kita tidak melihat wajah beliau.
Bagi kita beliau adalah ghaib. Kita hanya mendengar berita dan sejarah beliau atau bekas-bekas tempat beliau hidup di Mekkah, namun bagi setengah orang yang beriman, demikian cintanya kepada Rasulullah saw , sehingga dia merasa seakan-akan Rasulullah saw itu tetap hidup, bahkan kadang-kadang titik air matanya karena terkenang akan Rasulullah saw dan ingin hendak menjadi umatnya yang baik dan patuh, ingin mengerjakan sunnahnya dan memberikan segenap hidup untuk melanjutkan agamanya.
Maka orang beginipun termasuk orang yang mendalam keimanannya kepada yang GHAIB......
0 comments:
Post a Comment