Tuesday, 8 May 2012

WAHAI UMATKU, KITA SEMUA ADALAH DALAM KEKUASAAN ALLAH DAN CINTA KASIH-NYA .KUWARISKAN DUA HAL PADA KALIAN SUNNAH DAN AL QUR'AN



Mirza Pahlevi Mirza

: Kisah Mengharukan Detik-detik Terakhir Nabi Muhammad SAW Menjelang Ajal ::

Belajar dan Berbagi

Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertaqwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, Sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku."

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.

"Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.

Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa.

Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.

"Bolehkah saya masuk?" tanyanya.

Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?".

"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.

Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.

"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar kabar ini, wahai Rasulullah?" tanya Jibril lagi.

"Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" Rasulullah bertanya kembali.

"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku : Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," Jibril menjelaskan.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.

"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini?" ujar Rasulullah menahan sakitnya.

Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam, dan Jibril memalingkan muka.

"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" tanya Rasulullah kepada Malaikat pengantar wahyu itu.

"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar, seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali lantas mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."

Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku, umatku..."


-----------------------------------

:: Dahsyatnya Proses Sakaratul Maut ::

“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri”. (Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan).

Datangnya Kematian Menurut Al Qur’an :
1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan resiko-resiko kematian.
Katakanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.
(QS Ali Imran, 3:154)

2. Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang kokoh atau berlindung di balik teknologi kedokteran yang canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di muka bumi ini.
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?
(QS An-Nisa 4:7 8)

3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar.
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.
(QS al-Jumu’ah, 62: 8)

4. Kematian datang secara tiba-tiba.
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
(QS, Luqman 31:34)

5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS, Al-Munafiqun, 63:11)

Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut
Sabda Rasulullah SAW : “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang”
(HR Tirmidzi)

Sabda Rasulullah SAW : “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari)

Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah SAW .

Ka’b al-Ahbar berpendapat : “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”.

Imam Ghozali berpendapat : “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki”.

Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan. “Wahai manusia !”, kata pria tersebut. “Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku.”

Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang. Mustafa Kemal Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki, yang mengganti Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik), seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.

Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan berbagai macam tingkat rasa sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang selama ia hidup. Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak. Demikianlah rencana Allah. Wallahu a’lam bis shawab.

Sakaratul Maut Orang-orang Zhalim

Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang zhalim. Allah SWT pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.

Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malakatul Maut saja sudah menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa roh dari tubuh kita, kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah keras.

Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.

Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.
(QS Al-An’am 6:93)

(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat lalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); “Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun”. (Malaikat menjawab): “Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan”. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu.
(QS, An-Nahl, 16 : 28-29)

Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang zhalim, si malaikat akan berkata, “Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir kami ke tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik ! “ Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.

Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di neraka”.

Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang zhalim di neraka, “Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan siksa neraka”. Naudzu bila min dzalik!

Sakaratul Maut Orang-orang Yang Bertaqwa

Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikatul Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum.

Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan) kebaikan”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Assalamu alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”.
(QS, An-Nahl, 16 : 30-31-32)

Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan surga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, “Bergembiaralah, wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa menunggumu”.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Semoga kita yang masih hidup dapat selalu dikaruniai hidayah-Nya, berada dalam jalan yang benar, selalu istiqomah dalam keimanan, dan termasuk umat yang dimudahkan-Nya, selama hidup di dunia, di akhir hidup, ketika sakaratul maut, di alam barzakh, di Padang Mahsyar, di jembatan jembatan Sirath-al mustaqim, dan seterusnya.

Allahumma Amin..

Wassalam
 — with Deetje Harahap and 49 others.
1 ·  · 
  • You, Wahyu Chm Boss and 119 others like this.
    • Zahriyah Az Zahry amin y Allah yra.. mksh bng mirza.
      May 3 at 6:29pm ·  ·  1
    • Yayan Slluada AllahumSollialaSayidina Muhamad..sAw
      May 3 at 6:38pm ·  ·  1
    • Wan Chandra semoga semua ini menjadi pencerahan bagi para pembaca bun.
      May 3 at 6:40pm ·  ·  1
    • Taufiq Hidayat Aammien...Allahumma Aammien... Thx ilmunyo lur...
      May 3 at 6:44pm ·  ·  1
    • Rusliana Umak Smg jd pelajaran yg sgt berharga buat k.muslim menuju keimanan. Amin YRA.
      May 3 at 6:56pm ·  ·  1
    • Johny J-Lo Amin Allahhumma Amin.trimksh Bang Mirza atas tampilan2nya.
      May 3 at 7:01pm ·  ·  1
    • Iis Mulyawan aamiin ya Allah....Allahumma Sholliala Syayidina Muhammad....
      May 3 at 7:18pm ·  ·  1
    • Arya Net Allohumma sholli'alasayyidina Muhammad...............
      May 3 at 7:57pm ·  ·  1
    • Sri Mujilestari Mksh bngt, Mas Mirza...
      May 3 at 8:27pm ·  ·  1
    • Eltati Ali terima kasih sahabat. amin menjadikan pencerahan buat saya.
      May 3 at 8:28pm ·  ·  1
    • Tami Ishaq amin yra smoga jd pelajaran yg sangat berharga bg kt semua tuk menjaga keimanan kita.....
      May 3 at 8:57pm ·  ·  1
    • Fitri Sp ALLAHU AKBAR...AMIN...
      May 3 at 8:58pm ·  ·  1
    • Fitri Sp makasih byk ya MIRZA UTK SEMUA ILMUNYA..semoga bermanfaat..
      May 3 at 9:00pm ·  ·  1
    • Midranesiah Hamid ‎3 bulan setelah mengerjakan haji Wada', Nabi sakit beberapa hari sehingga tidak dapat mengimami shalat jemaah. Dan pada tanggal 12 Rabi'ul awwal th 11 Hijriyah bertepatan dengan 8 Juni 632 M , nabi Muhammad s.a.w kembali kehadirat Allah s.w.t dalam usia 63 tahun. Makasih mas Mirza atas ilmunya.
      May 3 at 9:20pm ·  ·  2
    • Suprihati Ningsih membacanya seakan ingin menangis.....sepertinya rosullullah dekat dng kita di hadapan kita....... salawat dan salam kita curahkan kpd junjungan nabi kita Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat2nya.....
      May 3 at 9:44pm ·  ·  3
    • HeLmy Mochtar SubhanALLAH walhamdulillah walaillahaillallah wallahuakbar, Aamiin Yaa ALLAH terimo kaseh banyak mirza tausyiah proses kematian....
      May 3 at 10:34pm ·  ·  1
    • Dyantii Dyaa Aamiin Allahuma Aamiin.....mks Mirza...
      May 4 at 2:56am ·  ·  1
    • Regina Yantie Tx maz ... ;-))
      May 4 at 7:56am ·  ·  1
    • Paulina Andika @ SUBHANAALLAH.. mksih byk mirza ilmu yg bmanfaat na :))
      May 4 at 8:36am ·  ·  1
    • Nia Alfizam Ahmad aamiin allohumma amiin....salawat dn salam semoga selalu tercurah pd jungjungan kt nabi muhammad saw...keluarga...shbt...dn umatnya yg memperjuangkn syariat islam hingga akhir zaman...
      May 4 at 9:32am ·  ·  1
    • Rabeah Mohd Ali CINTA KEKASIH ALLAH NABI MUHAMMAD S.A.W

      Kau dilahirkan
      untuk memberi
      Rahmat Sekalian Alam

      Berpekerti mulia
      menempuh segala cabaran
      dan dugaan semata-mata
      untuk menyebar
      Agama Suci Allah

      Berkorban apa saja
      demi umat sezamannya
      dan akhir zaman

      Sambil berdiri, duduk dan
      berbaring sentiasa
      mengingati umatnya
      mencintai umatnya
      sepenuh hati
      sepenuh jiwa
      Masya-Allah!

      Sentiasa berdoa pada Tuhan
      agar umatnya mati dalam
      ucapan kalimah
      LaaillaahaillAllahMuhammadaRasullullah

      Risaunya Nabi terhadap umatnya
      hingga nafas terakhir
      menyebut-nyebut umatnya
      ‘Umatku! Umatku! Umatku!

      Duhai Kekasih Allah
      Nabi Muhammad S.A.W
      Biarpun telah tiada jasadmu
      Budimu…
      Pengorbananmu…
      Cintamu kepada umatmu
      akan dikenang…
      dihargai dan
      disanjung tinggi hingga
      ke akhir hayat kami

      Kami tahu kau mencintai kami
      ketika berdiri… duduk dan berbaring
      hingga ke akhir hayatmu

      Amatlah rugi dunia akhirat!
      malang dunia akhirat!
      Jika kami tidak membalas cintamu
      Wahai Nabi Allah
      Kekasih Allah

      Sebagai balasan cintamu
      pada kami umatmu
      kami akan menjadi
      pewaris setiamu
      menyebarkan dakwahmu
      Al-Quran dan Hadis
      yang kau tinggalkan
      untuk kami umatmu

      Selawat untukmu
      wahai kekasih Allah
      terimalah kami
      menjadi kekasihmu
      sebagaimana kau
      menjadi Kekasih Allah

      Moga dengan cinta kami ini
      dapatlah kami keberkatan
      cintamu di dunia …
      Di Padang Masyar
      mendapat Syafaatmu
      Amin Ya Rabbal A’lamin.

      Karya: Putri Rimba.
      18 Febuari 2011
      7 hours ago ·  ·  1
    • Rabeah Mohd Ali Putri Rimba shared Kami Peminat Ustaz Azhar Idrus's photo.

      Wall Photos
      Kurt Westergaard, lelaki yang melukis kartun Nabi Muhammad S.A.W dengan niat untuk menghina Islam suatu ketika dulu. Allah S.W.T telah bakar lelaki ini dalam api. Banyak cubaan untuk membunuh lelaki ini tetapi ramai yang mati ditembak oleh polis yang mengawal lelaki ini. Dengan kuasa Allah S.W.T, walaupun dijaga rapi oleh pihak polis. Api yang datang dari mana entah, membakar lelaki ini. AllahuAkbar!

      By: Kami Peminat Ustaz Azhar Idrus
      Unlike · · Share · February 29 at 4:17am
      You like this.

      MOHON SYAFAATMU DI MAHSYAR

      Duhai kekasih Allah yang dicintai
      balaslah cinta kami ini…
      Satukan hati-hati kami
      untuk saling ingat mengingati
      tentang perjuanganmu sentiasa diingat
      Kesyahduan cintamu pada kami umatmu
      kami tangisi
      betapa tulus ikhlasnya cintamu pada kami
      harusnya kami balasi.
      Kami menanti penuh pengharapan…
      Ya Nabi Allah
      Ya Kekasih Allah
      yang kami cintai
      seutuh cintamu
      pada kami!
      Pilihlah kami mendapat syafaatmu
      Di Mahsyar nanti
      Amin Ya Rabbal A’Lamin.

      Karya: Putri Rimba
      28 Febuari 2012

      SEABADI CINTANYA CINTAKU CINTAMU

      Cintakan Allah SWT tempat pertama,
      Kasihkan Nabi Muhammmad SAW tempat kedua;
      Cintakan Allah SWT mengatasi segalaNya,
      Kasihkan Nabi Muhammad SAW selawat untuknya.

      Barulah cinta jadi sejati
      Saling cinta mencintai keranaNya
      Saling berkorban keranaNya
      Fisabilillah ke jalanNya
      Kerna itulah yang terbaik
      Untuk persiapan ke jalan pulang
      Yang pasti tiba
      Entahkan esok... entahkan lusa...entahkan saat ini
      Pasti....pasti...pasti dan pasti....
      Bersiap sedialah jasad...
      Bersiap sedialah roh
      Berjumpa TuhanMu
      Yang menantimu
      Dalam keadaan kau bersedia atau pun tidak...
      Tapi jika kau bersedia dan tak sabar bertemu...
      KekasihMu lagi tak sabar bertemu
      Bersyukurlah jika pertemuan roh dan jasadmu
      dalam redhaNya tapi amat malang jika roh
      dan jasadmu dalam murkaNya jadilah penyesalan
      yang tak tertebus kerana tunggu penyiksaan yang amat pedih!

      Duhai Allah Yang Maha Pengampun
      Ampunnilah aku...khilafku ada di mana-mana
      Setiap dosa yang tidak Kau ampunkan
      jadilah aku hamba yang rugi dunia akhirat
      tika nyawa belum sampaidi kerongkong
      Kau akan ampunkan ...
      Allahu Akhbar Pengasih PenyayangNya Mu Ya Allah...
      Menangis aku betapa PenyayangNya Mu pada setiap hambaMu...

      Menangislah...Menangislah jasad...
      Menangislah...Menangislah roh...
      Demi mendapat pengampunan dariNya
      Tika masih ada nadi nyawa di badan
      Tapi..
      Jika nafas sudah terhenti...
      Pergi belum sempat bertaubat
      Atas pesona dunia yang tak habis-habis...
      Pabila nasi sudah menjadi bubur
      Penyesalan sudah tidak bermakna...
      Menangis sepenuh bumimu sudah tidak bererti lagi
      Harta yang bertimbun sebagai cagaran menebus penyesalan
      Sudah tiada makna lagi...
      Sesal ...sesal....sesal...
      Kecewa...kecewa...kecewa...
      Putus asa...putus asa..putus asa...
      Sesal ...kecewa...putus asa di dunia
      masih boleh tertebus lagi
      tapi di akhirat sudah terlambat segalanya
      tunggulah hingga Qiamat..
      tunggulah di Padang Mahsyar
      tunggulah hingga neraca timbangan...
      penyesiksaan akhirat sepedih-pedih
      sedahsyat penyiksaan akan dirasa...
      pada yang empunya diri
      yang tak sedar diri
      tika di dunia menyombong diri
      berbangga diri dengan pesona dunia
      yang lupa jalan pulang
      negeri akhirat pasti
      menerima pembalasan
      Syurga atau neraka!

      Moga muhasabah buat
      diri sendiri...
      pada mereka yang sudi menghayati...
      puisi lahir dari hati ini
      lambang kasih sayang dariku
      untuk diri sendiri
      dan juga
      yang kukasihi
      sepenuh jiwa dan raga..
      kasih di dunia
      mahu kubawa juga
      kasih di akhirat
      bersama menikmati
      IndahNya Syurga
      Kehidupan penuh nikmat
      Abadi selamaNya
      Seabadi CintaNya cintaku cintamu
      Perpadu di dunia bawa ke Syurga
      Itulah dunia yang kudambakan
      Sejak Azali lagi

      Moga Allah Yang
      Maha Pengampun
      Maha Pemurah
      Maha Penyayang
      Memakbulkan doaku doamu
      Amin Ya Rabbal A'Lamin

      Karya Putri Rimba)
      28 Febuari 2012
      February 29 at 5:36am

      (PETIKAN DARIPADA WALL KAMI PEMINAT USTAZ AZHAR IDRUS & PUTRI RIMBA)
      8 Mei 2012·
      7 hours ago ·  ·  1

      (PETIKAN DARIPADA MIRZA PAHLEVI MIRZA)
      8 Mei 2012

1 comments:

Cahaya Pemelihara said...

assalam .
mohon izin utk copy dan share , terima kasih (:

Post a Comment

 
;