“ Kepada Dieajeng Tercinta “
Sang manik gemulang-gemuling puteh tanpo cantel
(matahari gemerlapan putih cahayanya tanpa gantungan)
Aku memiliki aura matahari
Dan aku dinobatkan menjadi senopati
Tata gelar segala pertempuran dari terbit fajar
Sampai terbenam matahari tidak menjadi masalah bagi ku
Tetapi jika ada yang mengajaknya malam hari
Aku memiliki keterbatasan untuk mengendalikan arena
Karenanya aku sangat mengharapkan kehadiran dieajeng kembali
Bersama ku dan mendampingi ku menjalankan tugas-tugas mulia ini
Duhai Putri pemilik aura Rembulan
Aku tahu Dieajeng sudah menghadap Ibunda Ratu
Karena Beliau adalah BIBI ku, BIBI Ratu Beliaupun telah menemui ku
Aku sangat berharap Dieajeng cepat mengingat semua yang pernah kita jalani pada kehidupan yang lalu
Maaf bukan hanya masalah cinta dan kerinduan di hati ini
Tetapi pengabdian pada kehidupan saat ini harus kita kerjakan
Dengan baik agar kita bisa menebus kesalahan2 di masa lalu kita bersama
Dieajeng,............................Aku sangat menanti kehadiran mu di sisi ku kembali
Selendang Biru dan seruling Pusaka Sakti mu
Sudah ada bersama ku, ambilah,.....
Dampingi aku, agar gelapnya malam yang membatasi gerak ku
Dapat kau terangi kembali dan merdu suara serulingmu
Akan selalu menepiskan lelah dan penat tubuh ku
Dieajeng terimalah tulusnya kerinduan ini
“ Takdir Para Ksatria “
-Rakryan Risang Danarsantiko Condro Negoro-
By: Laksamana Mas
Aku tidak punya dendam
Bagi senyum jauh lebih indah
Sederhana saja konsep hidup ku
Engkau pernah berbuat baik kepada ku
Tapi ketika kau kemudian menghina dan
Melukai ku, maka aku anggap inpas semua itu
Dendam hanya akan menyulitkan hidup ku
Dari cahaya ketulusan hati yang lainnya
Patah tumbuh hilang berganti
Aku bukan satu2nya yang bisa kau sakiti
Begitu juga dirimu bukan satu2nya
Yang bisa ku cintai, Ok...
Sruupuuut lagi kopinya,..
Bagi senyum jauh lebih indah
Sederhana saja konsep hidup ku
Engkau pernah berbuat baik kepada ku
Tapi ketika kau kemudian menghina dan
Melukai ku, maka aku anggap inpas semua itu
Dendam hanya akan menyulitkan hidup ku
Dari cahaya ketulusan hati yang lainnya
Patah tumbuh hilang berganti
Aku bukan satu2nya yang bisa kau sakiti
Begitu juga dirimu bukan satu2nya
Yang bisa ku cintai, Ok...
Sruupuuut lagi kopinya,..
0 comments:
Post a Comment