Malam indah di pulau syahdu airnya remang-remang membiru,
Separuh bulan sabit di sebalik sepohon pokok di pulau rindu;
Simbahan cahaya bulan sabit sinarnya remang-remang membiru,
Bagaikan panorama indah menyusuk kalbu syahduku.
Indahnya bulan purnama sinarnya membiru,
Bertaburan bintang-bintang berkelipan di langit indah;
Panorama sinar lautan langit remang-remang membiru,
Aku tersyahdu CiptaanNya nan Indah.
Gerhana bulan yang memukau,
Bertasbihku KebesaranMu Tuhan;
Sinar gerhana bulan terus memukau,
Aku terpukau dalam KebesaranMu Tuhan.
Bulan sabit putih mencondong ke kiri,
Cahaya di sekelilingnya remang-remang kemerahan;
Kepulan awan kemerahan indah tak terperi,
Panorama lelangit malam penuh kemeriahan.
Bulan purnama penuh di gurun kaktus,
Lautan langit remang-remang kemerahan;
Dua variasi mengindahkan di langit kanvas,
Kanvas langit malam antara langit merah dan bulan,
Bulan penuh mengambang di malam itu,
Di kota batu yang sepi;
Sinar rembulan menyinari kota batu,
Indah menusuk kalbu sepi.
Kelihatan jelas bulan sabit di bebayang bulan,
Menampakkan diri menyerikan suasana;
Seakan melemparkan senyuman rembulan,
Hatiku pilu tersirna di sana.
Memutih air terjun bertingkat-tingkat turun,
Di kelilingi hutan hijau kiri dan kanan;
Subhanallah! Kedengaran jelas bunyi alunan,
Zikir pada PenciptaNya tiada hentian.
Zikir pada PenciptaNya tiada hentian,
Disimbahi cahaya bulan purnama;
Hiba kalbuku dalam tangisan,
KebesaranMu Tuhan menjadi terkesima.
KebesaranMu Tuhan menjadi terkesima,
Mencipta alam untuk hambaNya hayati;
Fikirkan dalam kalbu bijaksana,
Lalu bertasbih memujiMu tanpa henti.
Lalu bertasbih memujiMu tanpa henti,
Sinaran bulan buat hatiku tertawan;
Panahan panaroma indah tertusuk di hati,
Syukurku padaMu Tuhan berpanjangan.
Syukurku padaMu Tuhan berpanjangan,
Memilihku untuk menyaksikan panorama bulan;
Kukarang puisi syair keindahan bulan,
Keindahan bulan menguatkan cintaku padaMu Tuhan.
Keindahan bulan menguatkan cintaku padaMu Tuhan,
Izinkan rasa cinta padaMU biarlah berkekalan:
Berkekalan selagi hayat di kandung badan,
Bila di akhirat nanti melihatMu Tuhan.
Bila di akhirat nanti melihatMu Tuhan,
Pasti seluruh ahli Syurga bertasbih padaMu Tuhan;
Balasan cinta Yang Maha Agong dariMu Tuhan,
Menjadi buruan hamba-hambaMu Ya Tuhan.
Karya: Rha NS
15 Julai 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment