Monday 29 April 2013

TRANSFORMASI KERAJAAN RIMBA & KOTA,'KERABAT DIRAJA NUSANTARA ANTARA REALITI & ILUSI'


Monday, 29 April 2013 0 comments

TRANSFORMASI KERAJAAN KOTA & RIMBA, 'NILAI-NILAI LUHUR KEBUDAYAAN MELAYU'





NOVEL PUISI CINTA DEMI-NYA (403) TRANSFORMASI KERAJAAN RIMBA & KOTA(119)
"KERABAT DIRAJA NUSANTARA ANTARA REALITI & ILUSI'


WARKAH UNTUK GROUP RAJA AND SULTANATE OF NUSANTARA NATIONAL GATHERING,"SILATURRAHMI NASIONAL RAJA DAN SULTAN NUSANTARA

BismillahirRahmanirRahim
Assalmualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kepada Rusdal Fajr St Inayatsyah
Terima kasih kerana sudi menjemput hamba di group
"RAJA AND SULTANATE OF NUSANTARA NATIONAL GATHERING",
"Silaturahmi Nasional Raja dan Sultan Nusantara"

Kepada semua ahli group yang dimuliakan dan disanjungi salam kenal kerana semuanya di sini sama saja tarafnya di Sisi Raja Segala Raja...Yang Mencipta Semesta Alam Yang Menguasai 7 Petala Langit 7 Petala Bumi Yang Menguasai Di Hari Akhirat itulah Tuhanku Tuhan semua yang ada di sini
dan semua yang diciptakan-Nya .

Dari-Nya kita datang dari-Nya kita dikembalikan
setiap pertemuan telah diaturkan oleh Allah swt
begitu juga pertemuan hamba di group ini
pasti ada hikmat sebalik-Nya
yang hanya DIA saja yang tahu
jika hamba di sini diterima sebagaimana nawaitu diterima sebagai ahli group maksudnya serasi senada seirama saling memahami dan mendukungi demi sebuah perjuangan suci murni iaitu mahu mati dalam kalimah Syurga
LAAILLAHAILLAH MUHAMMADDARRASULULLAH In Sha Allah Aamiin
ini bermakna kita telah ditemukan sejak Azali lagi saling kenal
sebab itu kita ditemukan di dunia ini walaupun cuma di alam maya
moga serasi senada seirama bersama sehingga detakkan jantung terakhir dan menyambung tali ukhuwah kasih di Syurga nanti
In Shaa Allah AAmiin...

Hamba bukanlah siapa-siapa jika dibandingkan dengan semua ahli group di sini hamba bukanlah ratu bukan permaisuri bukan putri
hamba cumalah rakyat biasa yang tak punya apa
hidup sekadar apa adanya bagi hamba syukur atas nikmat-NYa masih diberi nafas untuk muhasabah diri bagi meraih Nur Rahmat Kasih-Nya itu adalah lebih berharga dari alam dan seisi-Nya

Menggunakan gelaran Ratu & Putri itu cumalah nama pena dalam penulisan hamba karya hamba pelbagai tema dan hamba menulis bukan kerana mahukan sanjungan atau mencipta nama sebab itu hamba lebih suka menggunakan nama pena , Ratu atau Putri Rimba Niagara itu pun secara tidak langsung ...memandangkan hamba ini minat dan terlalu minat menulis kisah-kisah diRaja.
Di zaman kanak-kanak hamba memang suka membaca kisah-kisah diRaja dan bila meningkat remaja hamba menulis kisah-kisah dongengan diRaja tapi tak sangka pulak bilamana tika sedang hamba mencari rakan-rakan fb hamba dapat berkawan dengan mereka yang berketurunan diRaja Nusantara...hamba apa lagi dapat banyak bahan-bahan penulisan bertemakan diRaja yang benar-benar asli. Bahan asli digabungkan dengan fantasi...hmmm mantappp gitu...hehehehe

Berkat kesabaran hamba bersahabat dengan rakan fb yang berdarah diRaja walaupun mereka jarang berkomunikasi dengan hamba...jika mereka bukan diRaja atau pahlawan sudah lama diremovekan dari rakan fb kerana hamba cuma terima rakan fb yang mahu memberi komentar dengan karya-karya hamba ...ini like pun tidak komentar pun tidak sedangkan hamba mengarangkan kisah-kisah diRaja...hamba pun tak tahu kenapa mereka hendak add hamba tapi sepikan karya-karya hamba ...sedih lho tapi nak buat macam mana sabar sajalah sebab nak dapat bahan-bahan diRaja...hamba dapat bahan diRaja Malaysia, Indonesia, Brunei,Singapura...cuma bahan diRaja dari Thailand masih belum ada lagi barangkali hamba tidak punyai rakan fb dari Thailand....hamba gunakan nama pena , 'PUJANGGA RATU RIMBA CINTA 5 BENUA' dan dunia hamba seakan hari-hari ceria menulis kisah-kisah diRaja dan pahlawan Nusantara berbentuk TEATER BANGSAWAN DIRAJA, PUISI, PANTUN, SYAIR GURINDAM. Hamba teruja dengan dunia penulisan hamba yang hamba minati ini.
Syukur pada Tuhan Sebanyak-banyak-Nya mengurniakan hamba ilham tak putus-putus. Setiap hari hamba mengutip ilmu dunia akhirat di alam maya ini melalui rakan fb dan grup. Rakan fb memanglah tak ramai cuma tak sampai 50 orang yang aktif cuma seorang saja ...hamba siar dialah yang setia memberi komentar...itupun tak terlayan dengan komentarnya mulanya kata mahu menjadi anak murid hamba ...sekarang dia balik yang hendak mengajar hamba....dalam proses pembelajaran anak murid adalah guru ...guru adalah anak murid.. yang penting ilmu itu dapat dikembangkan dalam suasana yang harmonis tanpa mendabik dada akulah yang terhebat dalam menyampaikan ilmu. Kita berdebat bukan menunjuk hebat tapi mencari kebenaran tanpa ada rasa memenangi satu perdebatan dan sengaja menyakiti hati mereka yang didebatkan itu. Amat malanglah jika perdebatan itu berakhir dengan kata-kata jelek dan hina menghina hingga mengundang sakit hati dendam membara dan akhirnya bahan perdebatan itu menjadi bahan ilmu yang sungguh menakutkan orang membacanya dan pasti akan ramai yang meninggalkan si pendebat yang mengaku hebat berdebat itu.
Jikalah di group ini ada si pendebat seperti itu sejujurnya hamba akan meninggalkan grup ini kerana tujuan hamba di group ini hanyalah untuk berbakti dengan menyiarkan karya-karya hamba untuk diberi komentar yang bernas lagi mantap kerana setiap komentar itu adalah amat berharga bagi hamba...kerana setiap karya-karya hamba adalah bakal hamba tinggalkan kepada anak cucu SeNusantara. Hamba cuma menerima komentar yang positif saja.

Hamba berkarya bukanlah mahu menunjukkan
hamba ini hebat berkarya hambalah yang terbaik...hambalah yang alim...hambalah yang terpandai tidak terlintas di hati menulis untuk merasa takjub dengan diri sendiri hamba menulis tanda hamba Syukur pada Tuhan diKurniakan bakat menulis jika bakat menulis ini hamba abaikan nescaya di akhirat nanti akan dipertanggungjawabkan...nauzubillah jika begitu....

Yang lebih mengujakan hamba dalam berkarya lagi hamba menyiarkan karya-karya hamba di serata alam maya ini...lagi banyak ilham yang datang...hingga hamba tak terkutip-kutip permata Syurga...andainya hamba ini tiada rasa capek/penat mahu hamba 24 jam mengarang tapi hamba cumalah manusia biasa perlukan rehat dan komitmen pada kehidupan yang diTentukan-Nya makaNya hamba tulislah yang termampu daya hamba.

Moga kehadiran kehadiran karya-karya hamba di group ini sudi diterima bersiaran dengan minda terbuka tanpa berperasangka yang nggak-nggak kerana meliputi pelbagai tema ....percayalah setiap yang baik itu semua-Nya dari Allah Azzawajallah yang kurang itu adalah kesilapan hamba yang hina ini makanya maafkan hamba.

Sekian ...salam hormat daripada,
RATU RIMBA NIAGARA @ PUTRI ALAM NILAM PURNAMA
PUJANGGA RATU RIMBA CINTA 5 BENUA
MALAYSIA INDONESIA BRUNEI SINGAPURA THAILAND
ISTANA RIMBA NIAGARA
23 Jamadilawwal 1434H
4 April 2013M

(PETIKAN DARIPADA KOLEKSI NOVEL PUISI CINTA DEMI-NYA)
3 April 2013
Like · · Unfollow Post · March 30 at 12:57pm
Sri Pemangku Adat, Daeng Khamshah and Silat Pengantin like this.

(PETIKAN DARIPADA WALL RATU RIMBA NIAGARA & WALL NAJIB RAZAK & GRUP SRI PEMANGKU ADAT)
15 April 2013
Like · · Unfollow Post · April 15 at 12:09pm
(DISIARKAN KARYA SEMPENA PRU KE-13 PADA 5 MEI 2013)
29 April 2013
Like ·  · Unfollow Post ·  · Promote


    • Putri Danggan Rejanges Ramindang Sutan Sarduni Gelar Rio Mawang Raja Jang Tiang Pat ke II
      di
      Putri Danggan Rejanges Ramindang Sutan Sarduni Gelar Rio Mawang Raja Jang Tiang Pat ke II
      di
      Putri Danggan Rejanges Ramindang Sutan Sarduni Gelar Rio Mawang Raja Jang Tiang Pat ke II
      di Kerajaan Renah Sekalawi, Sultan Remandung Family (Berkas)

      Rajo Jang Tiang Pat Ke II, Sutan Sarduni gelar Rio Mawang

      Posted on February 15, 2013 by swarnabhumigroup



      Dalam kisah cindur mato, Dang Tuanku Sultan Remendung bin Hyang IndoJati alias Bujang Salamat/Selamat Panjang Gombak, beserta istri Puti Bungsu.dan ibunya bundo kanduang (Putri Si Panjang Rambuik II) yg diberitakan mengkirab pada kenyataannya, tercatat dalam sejarah nama Dang Tuanku Remendung sebagai Raja di Indropuro (1520-1524). Mereka berputra Sutan Sarduni, dan Putri Sariduni. Sutan Sarduni tumbuh sebagai anak yang bijak dan cakap, saat dewasa terdengar olehnya berita tentang Sutan Saktai Raja Jonggor yang sakti sebagai kakeknya. Hingga suatu hari bertanyalah Sutan Sarduni muda pada ibunya Puti Bungsu tentang keberadaan kakeknya. “Ibunda tercinta, ananda mendengar kabar di luar istana tentang Sutan Saktai yang sakti sebagai kakekku” tanya pangeran muda itu penuh harapan jawaban dari sang bunda yang nampak sangat terkejut oleh pertanyaan putranya yang terlalu tiba-tiba. Namun kebenaran memang harus tetap diungkapka, dan Puti Bungsu membenarkan bahwa Sutan Saktai Raja Jonggor adalah kakeknya yang menjadi raja di Renah Sekalawi. Nampak beban berat diwajahnya saat ia membenarkan berita itu.

      “Berita itu benar anakku, beliau memang ayahandaku, yang berarti beliau adalah kakekmu. Hanya karena suatu sebab semua mesti dikubur rapat-rapat agar keselamatan keturunan kita tetap aman. Tapi serapat ibunda menutup mulut apa daya kabar angin datangnya bisa lebih cepat dari yang bunda kira. Semoga rakyat kita disini bersedia menutup berita itu sampai masanya nanti bisa diungkap.” jawaban Puti Bungsu penuh pilu dihatinya dan rindu mendengar nama ayahandanya disebut.

      “Ibunda ijinkan ananda pergi menemuinya, ananda ingin bisa mengenalnya dan melihat keberadaanya” Sutan Sarduni membungkuk mencium kaki Puti Bungsu.

      “Bangunlah anakku..bunda mengijinkan dirimu bertemu dengannya dan kembalilah untuk ibu suatu hari nanti..” dengan berat Puti Bungsu mengijinkan pangeran muda itu pergi mencari sang kakek.

      “Terimakasih ibunda., doakan ananda selamat sampai tujuan, namun bagaimana memberi tahukan beliau kalau ananda adalah cucunya?’ keraguan menyelinap sesaat dibenak pangeran muda itu. Puti Bungsu pun berfikir saat pergi mengkirab ia tak membawa apapun yang bisa dijadikan tanda mata buat keturunannya kelak. Ia mengeluarkan selembar saputangan merah darah berukir sulaman dan terukir namanya disudutnya dengan benang emas.

      “Maafkan ibunda tak mampu memebrikan sesuatu bukti padamu kecuali sebuah kebenaran sejarah putraku, namun bawalah ini sebagai tanda mata dari bunda untukmu. Perlihatkan ini pada kakekmu. Semoga beliau dengan kesaktiannya bisa mengenali dirimu sebagai cucunya.” Dengan penuh kesedihan dan kepiluan ia pun menyerahkan selembar saputangan merah itu pada putranya. Setelah gelap, Sutan Sarduni pun pergi meninggalkan ayah ibunya agar tak diketahui oleh banyak orang, adiknya Putri Sariduni sudah tertidur pulas. Ia memandangi adiknya penuh kesedihan.

      “Adinda, jagalah ayah dan bunda kita. Biarlah kelak sejarah yang akan mempertemukan kita dikemudian hari” dicium kening adiknya. Dan segera mengendap keluar istana.



      Sutan Sarduni berangkat tak tentu arahnya karena ia tak tahu dimana Renah Sekalawi berada, banyak bertanya pada setiap orang yang ditemuinya setelah keluar dari wilayah kediamannya. Dan ia menuruti kata hatinya dengan menyusuri pantai laut arah ke Selatan, sampailah ia di Sungai Muara Ketahun. Tentu saja perjalanannya memakan waktu yang cukup lama, masuk hutan keluar hutan belukar. Akhirnya sampailah ia digunung yang cukup tinggi yakni gunung Resan. Bermalamlah ia disana karena terlampau lelah berjalan. Dalam tidurnya ia bermimpi didatangi oleh seorang tua yang memberitahukan keberadaan kakeknya Sutan Saktai Raja Jonggor.

      “Cucuku, palingkan wajahmu ke arah timur, karena disitulah kakemu mengadakan sidang.Pergilah ke temnpat itu bila ingin bertemu dengannya.”

      “Baik kek, maaf tapi siapakah dirimu..kakek..kakek” ia terbangun dan terkejut ternyata ia bermimpi namun nampak sangat nyata adanya. Sejenak ia merenungi ucapan sang kakek, dan ia memutuskan untuk mengikuti petunjuk dari kakek tersebut.



      Ia melanjutkan perjalanan menuju ke tempat itu yang menurut penduduk yang ditemuinya dijalan jauhnya berjarak kira-kira 12 KM. Akhirnya sebelum sore sampailah ia di sebuah kampung yang sudah masuk wilayah Renah Sekalawi. Ia menanyakan pada penduduk apa nama kampung ini, kenapa banyak orang yang terlebong disini.

      “Permisi sanok, ngapo banyak orang telebong disini. Maaf apo namo kampung ko”Menjawablah penduduk bahwa kampung itu.

      “Kampung ko bernamo Renah Sekalawi.Banyak orang telebong ko kerno rajo kami la besidang kek pemimpin pemimpin Pat Petuloi, Pemimpin Tiang Pat”

      “”oh cam itu yo mokasih sanok, amb nak pai ke sano dulu” betapa girang hati Sutan Sarduni mendengar penjelasan penduduk tadi, itu artinya ia akan segera bertemu dengan sang kakek dengan segera. Dengan bergegas ia segera pergi menuju ke sana.Nampak lah tempat yang dimaksud, dengan tanpa ragu ia segera masuk saja.Namun ketika sampai di Pintu masuk balaiirung, ia dicegat oleh hulubalang penjaga pintu, dan ditangkap dibawa menghadap ke Rajo Renah Sekalawi. Rajo sedang memimpin sidang, menghentikan sidang dengan seketika, dengan terheran ia memandang ke arah anak muda yang dibawa oleh sang pengawal itu.

      “Hai pengawal, ada gerangan kau menghadap. Tidakkah kau melihat diriku yang sedang memimpin persidangan ini”.tanya san baginda Rajo Tiang Pat I dengan bijak dan penuh tanda tanya. Nampak wajah tuanya menyiratkan kebijaksanaan yang dimilikinya, gan gurat kelelahan diwajahnya. Namun beliau tetap nampak gagah dengan baju raja yang sederhana dengan mencirikan khas adat istiadat setempat. Sejak kisah cindur mato terputuslah hubungan kekerabatan dengan pagaruyung. Renah Sekalawi mengganti sistem kerajaan yang berdiri sendiri dengan menobatkan beliau sebagai Rajo Tiang Pat I dengan nama Rajo Mudo Rajo Megat Sutan Saktai Rajo Jonggor, dan lebih dikenal dengan nama Rajo Megat Sutan Saktai Rajo Jonggor, dan kerajaan di Renah Sekalawipun disatukan kedalam ikatan keluarga Kerajaan Jang Pat Petuloi Lemo ngen Rajo, dg ini menggugurkan beliau sebagai bandaro nagari dari pagaruyung tetapi resmi menjadi pemimpin raja2 dari kerajaan jang pat petuloi lima dengan raja (kerajaan 4 pemimpin lima dengan rajanya).

      Pengawal itu tertunduk penuh takut, sementara anak muda itu pun bersujud dan berkata:

      “maafkan hamba tuan yang berkuaso, hamba bernamo Sutan Sarduni, putro dari Dang Tuanku Sultan Remendung dari ibunda Puti Bungsu dari Indropuro. Tetapi orang tua hamba dulu berasal dari tanah Pagaruyung. Adapun tujuan hamba ingin bertemu dengan kakeku yang bernama Rajo Megat Sutan Saktai Rajo Jonggor.”ujar Sutan Sarduni penuh hormat, karena sudah mengira laki-laki tua itulah kakeknya. Sungguh terkejut wajah sang kakek, begitupun semua yang hadir mengingat kisah dimasa lampau yang menyisakan pilu dihati masyarakat Renah Sekalawi hingga tak ada kabar dimana keberadaan Puti Mahkota, Puti Bungsu berada. Dan Tuhan mengabulkan doanya dengan menghadirkan seorang pangeran muda yang gagah dan tampan, wajahnya bulat penuh alisnya tebal bibirnya sempurna kulitnya putih, dan cukup tinggi, benar-benar tampan cucunya, ia mirip dengan ibunya Puti Bungsu. Betapa kerinduan tak bisa ditahan namun wibawa tetap harus dijaga.

      “Oh benarkah itu,dirimu putro Puti Bungsu. Apa dirimu bisa membuktikannya? tanya sang kakek Rajo Megat dengan penuh selidik meski hatinya sudah membenarkan dengan kesaktiannya ia mampu merasakan pesan yang disampaikan oleh putrinya Puti Bungsu, dan tanya sang kakek sungguh mengejutkan semua yang hadir di balai sidang. Namun tanpa gentar pemuda itu pun berkata..

      “Benar tuanku, hambalah putro sulung dari bundo Puti Bungsu. Bundo menitipkan sesuatu sebagi tando mato untuk ananda.Inilah selampek merah bertuliskan namo ibundo tuanku” anak mudo nan gagah maju ke depan balai sidang mendekati sang kakek mengulurkan sapu tangan merah bersulam emas bertuliskan nama ibundanya. Raja pun terkejut karena sangat mengenali tulisan indah itu sebagai tulisan putri mahkotanya. Penuh haru didekapnya saputangan merah itu ke dadanya. Menitiklah air matanya dipelupuk mata dan bersyukur ternyata putrinya masih hidup dan selamat dari kejaran rajo tiang bungkuk.

      “Ternyata kau benar cucuku anak muda.bangunlah..” sang kakek menepuk pundak cucunya penuh kasih dan rindu yang dalam. Setelah sekian lama tiada berkhabar dari putrinya, tiba-tiba muncullah pangeran tampan dihadapannya dan dihadapan muka sidang yang sedang berjalan. Mereka semua yang telebong (berkumpul) menyaksikan itu penuh haru dan syukur. Dan memberikan kabar berita yang gembira setelah suram memikirkan siapakah kelak yang akan menggantikan sang raja dikemudian hari.



      Selama Sutan Sarduni berada bersama kakeknya di Renah Sekalawi, ia menampakkan kecakapan, kecerdasan dalam mengatur dan ikut mengendalikan pemerintahan. Sehingga masing-masing Tiang Pat menaruh simpati kepadanya. Gerak yang tangkas, sikap yang bijak dan adil dalam menyelesaikan tugas-tugas kerajaan yang dibebankan kepadanya oleh sang kakek mampu membuat sang kakek mengambil keputusan segera menyerahkan tampuk pimpinan Rajo Tiang Pat Petuloi kepadanya. Dan dia dinobatkan sebagai Raja Jang Tiang Pat Lemo Ngen Rajo yang ke II dengan gelar RIO MAWANG.

      Setelah Rio Mawang naik tahta dan untuk menguatkan kedudukannya di Renah Sekalawi Rio Mawang dinikahkan dengan Putri Sindaraya binti Rio Malang (ajai Malang) pimpinan suku jang di Kutu Baru Sentan diPelabai. Dan sang kakek yang sudah mengundurkan diri menjadi raja sejoyanya kembali ke Pagaruyung, namun menurut riwayat beliau memilih raib di Gunung Besar Ulu Lais. (Wallahu a’lam)

      Keturunan Sutan Sarduni gelar Rio Mawang



      1. Ki Geto

      2. Ki Tago

      3. Ki Ain

      4. Ki Genain

      5. Ki Nio

      6. Ki Karang Nio

      7. Putri Serindang Bulen (Sebei Lebong)

      kisah ini ditulis sebagai wacana pengetahuan untuk seluruh masyarakat Renah Sekalaw — di indahnya bisa memahami dan menghargai informasi sbg wacana.i, Sultan Remandung Family (Berkas)

      Rajo Jang Tiang Pat Ke II, Sutan Sarduni gelar Rio Mawang

      Posted on February 15, 2013 by swarnabhumigroup



      Dalam kisah cindur mato, Dang Tuanku Sultan Remendung bin Hyang IndoJati alias Bujang Salamat/Selamat Panjang Gombak, beserta istri Puti Bungsu.dan ibunya bundo kanduang (Putri Si Panjang Rambuik II) yg diberitakan mengkirab pada kenyataannya, tercatat dalam sejarah nama Dang Tuanku Remendung sebagai Raja di Indropuro (1520-1524). Mereka berputra Sutan Sarduni, dan Putri Sariduni. Sutan Sarduni tumbuh sebagai anak yang bijak dan cakap, saat dewasa terdengar olehnya berita tentang Sutan Saktai Raja Jonggor yang sakti sebagai kakeknya. Hingga suatu hari bertanyalah Sutan Sarduni muda pada ibunya Puti Bungsu tentang keberadaan kakeknya. “Ibunda tercinta, ananda mendengar kabar di luar istana tentang Sutan Saktai yang sakti sebagai kakekku” tanya pangeran muda itu penuh harapan jawaban dari sang bunda yang nampak sangat terkejut oleh pertanyaan putranya yang terlalu tiba-tiba. Namun kebenaran memang harus tetap diungkapka, dan Puti Bungsu membenarkan bahwa Sutan Saktai Raja Jonggor adalah kakeknya yang menjadi raja di Renah Sekalawi. Nampak beban berat diwajahnya saat ia membenarkan berita itu.

      “Berita itu benar anakku, beliau memang ayahandaku, yang berarti beliau adalah kakekmu. Hanya karena suatu sebab semua mesti dikubur rapat-rapat agar keselamatan keturunan kita tetap aman. Tapi serapat ibunda menutup mulut apa daya kabar angin datangnya bisa lebih cepat dari yang bunda kira. Semoga rakyat kita disini bersedia menutup berita itu sampai masanya nanti bisa diungkap.” jawaban Puti Bungsu penuh pilu dihatinya dan rindu mendengar nama ayahandanya disebut.

      “Ibunda ijinkan ananda pergi menemuinya, ananda ingin bisa mengenalnya dan melihat keberadaanya” Sutan Sarduni membungkuk mencium kaki Puti Bungsu.

      “Bangunlah anakku..bunda mengijinkan dirimu bertemu dengannya dan kembalilah untuk ibu suatu hari nanti..” dengan berat Puti Bungsu mengijinkan pangeran muda itu pergi mencari sang kakek.

      “Terimakasih ibunda., doakan ananda selamat sampai tujuan, namun bagaimana memberi tahukan beliau kalau ananda adalah cucunya?’ keraguan menyelinap sesaat dibenak pangeran muda itu. Puti Bungsu pun berfikir saat pergi mengkirab ia tak membawa apapun yang bisa dijadikan tanda mata buat keturunannya kelak. Ia mengeluarkan selembar saputangan merah darah berukir sulaman dan terukir namanya disudutnya dengan benang emas.

      “Maafkan ibunda tak mampu memebrikan sesuatu bukti padamu kecuali sebuah kebenaran sejarah putraku, namun bawalah ini sebagai tanda mata dari bunda untukmu. Perlihatkan ini pada kakekmu. Semoga beliau dengan kesaktiannya bisa mengenali dirimu sebagai cucunya.” Dengan penuh kesedihan dan kepiluan ia pun menyerahkan selembar saputangan merah itu pada putranya. Setelah gelap, Sutan Sarduni pun pergi meninggalkan ayah ibunya agar tak diketahui oleh banyak orang, adiknya Putri Sariduni sudah tertidur pulas. Ia memandangi adiknya penuh kesedihan.

      “Adinda, jagalah ayah dan bunda kita. Biarlah kelak sejarah yang akan mempertemukan kita dikemudian hari” dicium kening adiknya. Dan segera mengendap keluar istana.



      Sutan Sarduni berangkat tak tentu arahnya karena ia tak tahu dimana Renah Sekalawi berada, banyak bertanya pada setiap orang yang ditemuinya setelah keluar dari wilayah kediamannya. Dan ia menuruti kata hatinya dengan menyusuri pantai laut arah ke Selatan, sampailah ia di Sungai Muara Ketahun. Tentu saja perjalanannya memakan waktu yang cukup lama, masuk hutan keluar hutan belukar. Akhirnya sampailah ia digunung yang cukup tinggi yakni gunung Resan. Bermalamlah ia disana karena terlampau lelah berjalan. Dalam tidurnya ia bermimpi didatangi oleh seorang tua yang memberitahukan keberadaan kakeknya Sutan Saktai Raja Jonggor.

      “Cucuku, palingkan wajahmu ke arah timur, karena disitulah kakemu mengadakan sidang.Pergilah ke temnpat itu bila ingin bertemu dengannya.”

      “Baik kek, maaf tapi siapakah dirimu..kakek..kakek” ia terbangun dan terkejut ternyata ia bermimpi namun nampak sangat nyata adanya. Sejenak ia merenungi ucapan sang kakek, dan ia memutuskan untuk mengikuti petunjuk dari kakek tersebut.



      Ia melanjutkan perjalanan menuju ke tempat itu yang menurut penduduk yang ditemuinya dijalan jauhnya berjarak kira-kira 12 KM. Akhirnya sebelum sore sampailah ia di sebuah kampung yang sudah masuk wilayah Renah Sekalawi. Ia menanyakan pada penduduk apa nama kampung ini, kenapa banyak orang yang terlebong disini.

      “Permisi sanok, ngapo banyak orang telebong disini. Maaf apo namo kampung ko”Menjawablah penduduk bahwa kampung itu.

      “Kampung ko bernamo Renah Sekalawi.Banyak orang telebong ko kerno rajo kami la besidang kek pemimpin pemimpin Pat Petuloi, Pemimpin Tiang Pat”

      “”oh cam itu yo mokasih sanok, amb nak pai ke sano dulu” betapa girang hati Sutan Sarduni mendengar penjelasan penduduk tadi, itu artinya ia akan segera bertemu dengan sang kakek dengan segera. Dengan bergegas ia segera pergi menuju ke sana.Nampak lah tempat yang dimaksud, dengan tanpa ragu ia segera masuk saja.Namun ketika sampai di Pintu masuk balaiirung, ia dicegat oleh hulubalang penjaga pintu, dan ditangkap dibawa menghadap ke Rajo Renah Sekalawi. Rajo sedang memimpin sidang, menghentikan sidang dengan seketika, dengan terheran ia memandang ke arah anak muda yang dibawa oleh sang pengawal itu.

      “Hai pengawal, ada gerangan kau menghadap. Tidakkah kau melihat diriku yang sedang memimpin persidangan ini”.tanya san baginda Rajo Tiang Pat I dengan bijak dan penuh tanda tanya. Nampak wajah tuanya menyiratkan kebijaksanaan yang dimilikinya, gan gurat kelelahan diwajahnya. Namun beliau tetap nampak gagah dengan baju raja yang sederhana dengan mencirikan khas adat istiadat setempat. Sejak kisah cindur mato terputuslah hubungan kekerabatan dengan pagaruyung. Renah Sekalawi mengganti sistem kerajaan yang berdiri sendiri dengan menobatkan beliau sebagai Rajo Tiang Pat I dengan nama Rajo Mudo Rajo Megat Sutan Saktai Rajo Jonggor, dan lebih dikenal dengan nama Rajo Megat Sutan Saktai Rajo Jonggor, dan kerajaan di Renah Sekalawipun disatukan kedalam ikatan keluarga Kerajaan Jang Pat Petuloi Lemo ngen Rajo, dg ini menggugurkan beliau sebagai bandaro nagari dari pagaruyung tetapi resmi menjadi pemimpin raja2 dari kerajaan jang pat petuloi lima dengan raja (kerajaan 4 pemimpin lima dengan rajanya).

      Pengawal itu tertunduk penuh takut, sementara anak muda itu pun bersujud dan berkata:

      “maafkan hamba tuan yang berkuaso, hamba bernamo Sutan Sarduni, putro dari Dang Tuanku Sultan Remendung dari ibunda Puti Bungsu dari Indropuro. Tetapi orang tua hamba dulu berasal dari tanah Pagaruyung. Adapun tujuan hamba ingin bertemu dengan kakeku yang bernama Rajo Megat Sutan Saktai Rajo Jonggor.”ujar Sutan Sarduni penuh hormat, karena sudah mengira laki-laki tua itulah kakeknya. Sungguh terkejut wajah sang kakek, begitupun semua yang hadir mengingat kisah dimasa lampau yang menyisakan pilu dihati masyarakat Renah Sekalawi hingga tak ada kabar dimana keberadaan Puti Mahkota, Puti Bungsu berada. Dan Tuhan mengabulkan doanya dengan menghadirkan seorang pangeran muda yang gagah dan tampan, wajahnya bulat penuh alisnya tebal bibirnya sempurna kulitnya putih, dan cukup tinggi, benar-benar tampan cucunya, ia mirip dengan ibunya Puti Bungsu. Betapa kerinduan tak bisa ditahan namun wibawa tetap harus dijaga.

      “Oh benarkah itu,dirimu putro Puti Bungsu. Apa dirimu bisa membuktikannya? tanya sang kakek Rajo Megat dengan penuh selidik meski hatinya sudah membenarkan dengan kesaktiannya ia mampu merasakan pesan yang disampaikan oleh putrinya Puti Bungsu, dan tanya sang kakek sungguh mengejutkan semua yang hadir di balai sidang. Namun tanpa gentar pemuda itu pun berkata..

      “Benar tuanku, hambalah putro sulung dari bundo Puti Bungsu. Bundo menitipkan sesuatu sebagi tando mato untuk ananda.Inilah selampek merah bertuliskan namo ibundo tuanku” anak mudo nan gagah maju ke depan balai sidang mendekati sang kakek mengulurkan sapu tangan merah bersulam emas bertuliskan nama ibundanya. Raja pun terkejut karena sangat mengenali tulisan indah itu sebagai tulisan putri mahkotanya. Penuh haru didekapnya saputangan merah itu ke dadanya. Menitiklah air matanya dipelupuk mata dan bersyukur ternyata putrinya masih hidup dan selamat dari kejaran rajo tiang bungkuk.

      “Ternyata kau benar cucuku anak muda.bangunlah..” sang kakek menepuk pundak cucunya penuh kasih dan rindu yang dalam. Setelah sekian lama tiada berkhabar dari putrinya, tiba-tiba muncullah pangeran tampan dihadapannya dan dihadapan muka sidang yang sedang berjalan. Mereka semua yang telebong (berkumpul) menyaksikan itu penuh haru dan syukur. Dan memberikan kabar berita yang gembira setelah suram memikirkan siapakah kelak yang akan menggantikan sang raja dikemudian hari.



      Selama Sutan Sarduni berada bersama kakeknya di Renah Sekalawi, ia menampakkan kecakapan, kecerdasan dalam mengatur dan ikut mengendalikan pemerintahan. Sehingga masing-masing Tiang Pat menaruh simpati kepadanya. Gerak yang tangkas, sikap yang bijak dan adil dalam menyelesaikan tugas-tugas kerajaan yang dibebankan kepadanya oleh sang kakek mampu membuat sang kakek mengambil keputusan segera menyerahkan tampuk pimpinan Rajo Tiang Pat Petuloi kepadanya. Dan dia dinobatkan sebagai Raja Jang Tiang Pat Lemo Ngen Rajo yang ke II dengan gelar RIO MAWANG.

      Setelah Rio Mawang naik tahta dan untuk menguatkan kedudukannya di Renah Sekalawi Rio Mawang dinikahkan dengan Putri Sindaraya binti Rio Malang (ajai Malang) pimpinan suku jang di Kutu Baru Sentan diPelabai. Dan sang kakek yang sudah mengundurkan diri menjadi raja sejoyanya kembali ke Pagaruyung, namun menurut riwayat beliau memilih raib di Gunung Besar Ulu Lais. (Wallahu a’lam)

      Keturunan Sutan Sarduni gelar Rio Mawang



      1. Ki Geto

      2. Ki Tago

      3. Ki Ain

      4. Ki Genain

      5. Ki Nio

      6. Ki Karang Nio

      7. Putri Serindang Bulen (Sebei Lebong)

      kisah ini ditulis sebagai wacana pengetahuan untuk seluruh masyarakat Renah Sekalaw — di indahnya bisa memahami dan menghargai informasi sbg wacana. (Berkas)

      Rajo Jang Tiang Pat Ke II, Sutan Sarduni gelar Rio Mawang

      Posted on February 15, 2013 by swarnabhumigroup



      Dalam kisah cindur mato, Dang Tuanku Sultan Remendung bin Hyang IndoJati alias Bujang Salamat/Selamat Panjang Gombak, beserta istri Puti Bungsu.dan ibunya bundo kanduang (Putri Si Panjang Rambuik II) yg diberitakan mengkirab pada kenyataannya, tercatat dalam sejarah nama Dang Tuanku Remendung sebagai Raja di Indropuro (1520-1524). Mereka berputra Sutan Sarduni, dan Putri Sariduni. Sutan Sarduni tumbuh sebagai anak yang bijak dan cakap, saat dewasa terdengar olehnya berita tentang Sutan Saktai Raja Jonggor yang sakti sebagai kakeknya. Hingga suatu hari bertanyalah Sutan Sarduni muda pada ibunya Puti Bungsu tentang keberadaan kakeknya. “Ibunda tercinta, ananda mendengar kabar di luar istana tentang Sutan Saktai yang sakti sebagai kakekku” tanya pangeran muda itu penuh harapan jawaban dari sang bunda yang nampak sangat terkejut oleh pertanyaan putranya yang terlalu tiba-tiba. Namun kebenaran memang harus tetap diungkapka, dan Puti Bungsu membenarkan bahwa Sutan Saktai Raja Jonggor adalah kakeknya yang menjadi raja di Renah Sekalawi. Nampak beban berat diwajahnya saat ia membenarkan berita itu.

      “Berita itu benar anakku, beliau memang ayahandaku, yang berarti beliau adalah kakekmu. Hanya karena suatu sebab semua mesti dikubur rapat-rapat agar keselamatan keturunan kita tetap aman. Tapi serapat ibunda menutup mulut apa daya kabar angin datangnya bisa lebih cepat dari yang bunda kira. Semoga rakyat kita disini bersedia menutup berita itu sampai masanya nanti bisa diungkap.” jawaban Puti Bungsu penuh pilu dihatinya dan rindu mendengar nama ayahandanya disebut.

      “Ibunda ijinkan ananda pergi menemuinya, ananda ingin bisa mengenalnya dan melihat keberadaanya” Sutan Sarduni membungkuk mencium kaki Puti Bungsu.

      “Bangunlah anakku..bunda mengijinkan dirimu bertemu dengannya dan kembalilah untuk ibu suatu hari nanti..” dengan berat Puti Bungsu mengijinkan pangeran muda itu pergi mencari sang kakek.

      “Terimakasih ibunda., doakan ananda selamat sampai tujuan, namun bagaimana memberi tahukan beliau kalau ananda adalah cucunya?’ keraguan menyelinap sesaat dibenak pangeran muda itu. Puti Bungsu pun berfikir saat pergi mengkirab ia tak membawa apapun yang bisa dijadikan tanda mata buat keturunannya kelak. Ia mengeluarkan selembar saputangan merah darah berukir sulaman dan terukir namanya disudutnya dengan benang emas.

      “Maafkan ibunda tak mampu memebrikan sesuatu bukti padamu kecuali sebuah kebenaran sejarah putraku, namun bawalah ini sebagai tanda mata dari bunda untukmu. Perlihatkan ini pada kakekmu. Semoga beliau dengan kesaktiannya bisa mengenali dirimu sebagai cucunya.” Dengan penuh kesedihan dan kepiluan ia pun menyerahkan selembar saputangan merah itu pada putranya. Setelah gelap, Sutan Sarduni pun pergi meninggalkan ayah ibunya agar tak diketahui oleh banyak orang, adiknya Putri Sariduni sudah tertidur pulas. Ia memandangi adiknya penuh kesedihan.

      “Adinda, jagalah ayah dan bunda kita. Biarlah kelak sejarah yang akan mempertemukan kita dikemudian hari” dicium kening adiknya. Dan segera mengendap keluar istana.



      Sutan Sarduni berangkat tak tentu arahnya karena ia tak tahu dimana Renah Sekalawi berada, banyak bertanya pada setiap orang yang ditemuinya setelah keluar dari wilayah kediamannya. Dan ia menuruti kata hatinya dengan menyusuri pantai laut arah ke Selatan, sampailah ia di Sungai Muara Ketahun. Tentu saja perjalanannya memakan waktu yang cukup lama, masuk hutan keluar hutan belukar. Akhirnya sampailah ia digunung yang cukup tinggi yakni gunung Resan. Bermalamlah ia disana karena terlampau lelah berjalan. Dalam tidurnya ia bermimpi didatangi oleh seorang tua yang memberitahukan keberadaan kakeknya Sutan Saktai Raja Jonggor.

      “Cucuku, palingkan wajahmu ke arah timur, karena disitulah kakemu mengadakan sidang.Pergilah ke temnpat itu bila ingin bertemu dengannya.”

      “Baik kek, maaf tapi siapakah dirimu..kakek..kakek” ia terbangun dan terkejut ternyata ia bermimpi namun nampak sangat nyata adanya. Sejenak ia merenungi ucapan sang kakek, dan ia memutuskan untuk mengikuti petunjuk dari kakek tersebut.



      Ia melanjutkan perjalanan menuju ke tempat itu yang menurut penduduk yang ditemuinya dijalan jauhnya berjarak kira-kira 12 KM. Akhirnya sebelum sore sampailah ia di sebuah kampung yang sudah masuk wilayah Renah Sekalawi. Ia menanyakan pada penduduk apa nama kampung ini, kenapa banyak orang yang terlebong disini.

      “Permisi sanok, ngapo banyak orang telebong disini. Maaf apo namo kampung ko”Menjawablah penduduk bahwa kampung itu.

      “Kampung ko bernamo Renah Sekalawi.Banyak orang telebong ko kerno rajo kami la besidang kek pemimpin pemimpin Pat Petuloi, Pemimpin Tiang Pat”

      “”oh cam itu yo mokasih sanok, amb nak pai ke sano dulu” betapa girang hati Sutan Sarduni mendengar penjelasan penduduk tadi, itu artinya ia akan segera bertemu dengan sang kakek dengan segera. Dengan bergegas ia segera pergi menuju ke sana.Nampak lah tempat yang dimaksud, dengan tanpa ragu ia segera masuk saja.Namun ketika sampai di Pintu masuk balaiirung, ia dicegat oleh hulubalang penjaga pintu, dan ditangkap dibawa menghadap ke Rajo Renah Sekalawi. Rajo sedang memimpin sidang, menghentikan sidang dengan seketika, dengan terheran ia memandang ke arah anak muda yang dibawa oleh sang pengawal itu.

      “Hai pengawal, ada gerangan kau menghadap. Tidakkah kau melihat diriku yang sedang memimpin persidangan ini”.tanya san baginda Rajo Tiang Pat I dengan bijak dan penuh tanda tanya. Nampak wajah tuanya menyiratkan kebijaksanaan yang dimilikinya, gan gurat kelelahan diwajahnya. Namun beliau tetap nampak gagah dengan baju raja yang sederhana dengan mencirikan khas adat istiadat setempat. Sejak kisah cindur mato terputuslah hubungan kekerabatan dengan pagaruyung. Renah Sekalawi mengganti sistem kerajaan yang berdiri sendiri dengan menobatkan beliau sebagai Rajo Tiang Pat I dengan nama Rajo Mudo Rajo Megat Sutan Saktai Rajo Jonggor, dan lebih dikenal dengan nama Rajo Megat Sutan Saktai Rajo Jonggor, dan kerajaan di Renah Sekalawipun disatukan kedalam ikatan keluarga Kerajaan Jang Pat Petuloi Lemo ngen Rajo, dg ini menggugurkan beliau sebagai bandaro nagari dari pagaruyung tetapi resmi menjadi pemimpin raja2 dari kerajaan jang pat petuloi lima dengan raja (kerajaan 4 pemimpin lima dengan rajanya).

      Pengawal itu tertunduk penuh takut, sementara anak muda itu pun bersujud dan berkata:

      “maafkan hamba tuan yang berkuaso, hamba bernamo Sutan Sarduni, putro dari Dang Tuanku Sultan Remendung dari ibunda Puti Bungsu dari Indropuro. Tetapi orang tua hamba dulu berasal dari tanah Pagaruyung. Adapun tujuan hamba ingin bertemu dengan kakeku yang bernama Rajo Megat Sutan Saktai Rajo Jonggor.”ujar Sutan Sarduni penuh hormat, karena sudah mengira laki-laki tua itulah kakeknya. Sungguh terkejut wajah sang kakek, begitupun semua yang hadir mengingat kisah dimasa lampau yang menyisakan pilu dihati masyarakat Renah Sekalawi hingga tak ada kabar dimana keberadaan Puti Mahkota, Puti Bungsu berada. Dan Tuhan mengabulkan doanya dengan menghadirkan seorang pangeran muda yang gagah dan tampan, wajahnya bulat penuh alisnya tebal bibirnya sempurna kulitnya putih, dan cukup tinggi, benar-benar tampan cucunya, ia mirip dengan ibunya Puti Bungsu. Betapa kerinduan tak bisa ditahan namun wibawa tetap harus dijaga.

      “Oh benarkah itu,dirimu putro Puti Bungsu. Apa dirimu bisa membuktikannya? tanya sang kakek Rajo Megat dengan penuh selidik meski hatinya sudah membenarkan dengan kesaktiannya ia mampu merasakan pesan yang disampaikan oleh putrinya Puti Bungsu, dan tanya sang kakek sungguh mengejutkan semua yang hadir di balai sidang. Namun tanpa gentar pemuda itu pun berkata..

      “Benar tuanku, hambalah putro sulung dari bundo Puti Bungsu. Bundo menitipkan sesuatu sebagi tando mato untuk ananda.Inilah selampek merah bertuliskan namo ibundo tuanku” anak mudo nan gagah maju ke depan balai sidang mendekati sang kakek mengulurkan sapu tangan merah bersulam emas bertuliskan nama ibundanya. Raja pun terkejut karena sangat mengenali tulisan indah itu sebagai tulisan putri mahkotanya. Penuh haru didekapnya saputangan merah itu ke dadanya. Menitiklah air matanya dipelupuk mata dan bersyukur ternyata putrinya masih hidup dan selamat dari kejaran rajo tiang bungkuk.

      “Ternyata kau benar cucuku anak muda.bangunlah..” sang kakek menepuk pundak cucunya penuh kasih dan rindu yang dalam. Setelah sekian lama tiada berkhabar dari putrinya, tiba-tiba muncullah pangeran tampan dihadapannya dan dihadapan muka sidang yang sedang berjalan. Mereka semua yang telebong (berkumpul) menyaksikan itu penuh haru dan syukur. Dan memberikan kabar berita yang gembira setelah suram memikirkan siapakah kelak yang akan menggantikan sang raja dikemudian hari.



      Selama Sutan Sarduni berada bersama kakeknya di Renah Sekalawi, ia menampakkan kecakapan, kecerdasan dalam mengatur dan ikut mengendalikan pemerintahan. Sehingga masing-masing Tiang Pat menaruh simpati kepadanya. Gerak yang tangkas, sikap yang bijak dan adil dalam menyelesaikan tugas-tugas kerajaan yang dibebankan kepadanya oleh sang kakek mampu membuat sang kakek mengambil keputusan segera menyerahkan tampuk pimpinan Rajo Tiang Pat Petuloi kepadanya. Dan dia dinobatkan sebagai Raja Jang Tiang Pat Lemo Ngen Rajo yang ke II dengan gelar RIO MAWANG.

      Setelah Rio Mawang naik tahta dan untuk menguatkan kedudukannya di Renah Sekalawi Rio Mawang dinikahkan dengan Putri Sindaraya binti Rio Malang (ajai Malang) pimpinan suku jang di Kutu Baru Sentan diPelabai. Dan sang kakek yang sudah mengundurkan diri menjadi raja sejoyanya kembali ke Pagaruyung, namun menurut riwayat beliau memilih raib di Gunung Besar Ulu Lais. (Wallahu a’lam)

      Keturunan Sutan Sarduni gelar Rio Mawang



      1. Ki Geto

      2. Ki Tago

      3. Ki Ain

      4. Ki Genain

      5. Ki Nio

      6. Ki Karang Nio

      7. Putri Serindang Bulen (Sebei Lebong)

      kisah ini ditulis sebagai wacana pengetahuan untuk seluruh masyarakat Renah Sekalaw — di indahnya bisa memahami dan menghargai informasi sbg wacana.

BIARPUN BUMI TERBELAH DUA KASIH KITA TAK AKAN TERPISAH!
KARNA KASIH DAN SAYANGMU TELAH BERSEMADI DI HATIKU! (1)

TEATER BANGSAWAN DIRAJA PUTRI RIMBA NIAGARA

PUTRI RIMBA DENGAN DAYANGNYA SI KUNTA SI KUNTE

Kuperkenalkan diriku untuk perkenalan ini...
Gambar yang kau lihat itu tak dirancang..
Aku memegang watak Putri Rimba Niagara untuk
Teater Bangsawan diRaja yang aku impikan
Satu masa nanti dipentaskan....
Yang mekapkan aku pun
Si kunta si kunte dayang Istana Rimba
Mereka berdua sebagai penasihat aku juga...
Itu yang jadi macam tu...comot...entah arang
Mana diambilnya...ha itu yang jadi macam tu
Aku pun takut nak tengok muka aku sendiri
Aku mahulah dan ingin padam tapi si kunta si kunte marah
Kalau selagi tak ambil gambar untuk disiarkan
Kepada pembaca setia karya-karya aku
Katanya apa nak dimalukan...
Mereka faham puteri rimba apabila dimekapkan oleh haiwan
Hantam ajelah asalkan ada rupa puteri sikit ..
Itulah kisah serba sedikit yang dapat aku beritahumu
Agar kau tak salah faham ye...
Aku kalau tak bermekap...tidaklah rupa macam itu
Seorang yang sudah ditarik kecantikan...
Cuma yang berbaki ini saja yang ingin dihargai...itu saja...
Makanya jangan salah anggap padaku lagi ok...
Nanti bila habis skrip puteri rimba
Kutukar gambar lain...
Moga si kunta si kunte benarkan....
Moga kau gembira membaca cerita aku ini...

BERMULANYA KISAH PUTRI RIMBA NIAGARA

Maka tersebutlah kisahnya
Di mana bermulanya kisah
Putri Rimba Niagara
Disebuah pantai yang terpencil
Sekujur tubuh terdampar
Dibawa arus ombak
Lautan asid bergelora
Seluruh tubuh
Melecur tiada berkulit
Tiada bergerak
Tapi masih bernyawa

Sekumpulan penghuni rimba
Yang ketika itu sedang bernyanyi-nyanyi
Terjumpa si Putri Rimba...
Dibawa ke rimba
Dirawat Putri Rimba
Menggunakan sumber-sumber asli
Yang diperolehi dari rimba
Sudah hampir
Tiga purnama koma
Barulah putri rimba sedar
Dari koma dan pulih seperti sediakala
Seluruh tubuhnya tiada kesan lecur lagi

"Di manakah hamba?"
"Syukur Alhamdulillah Tuanku Putri sudah sedar
Setelah tiga purnama Tuanku Putri koma
Kami adalah penghuni Rimba Niagara
Menjumpai tuanku putri
Terdampar di pantai dengan lecuran
Keseluruhan tubuh
Kami bergotong royong merawat
Dan mengubati Tuanku Putri
Di samping berusaha kami
Membuat sembahyang hajat bermunajat
Kepada Ilahi agar Allah menyembuhkan
Kecederaan Tuanku Putri
Dengan izin Allah
Tuanku Putri sembuh dan sedar dari koma

Mendengar cerita penghuni rimba yang baik budi itu
Putri Rimba menangis hiba
Lama putri rimba menangis
Penghuni rimba juga menangis

"Tuanku Putri hiba benar kami semua
Mendengar tangisan hiba Tuanku Putri
Pasti perjalanan kehidupan tuanku putri
Diselubungi dengan gerhana mendung
Pasti hati tuanku putri luka berdarah....darah...

Di sini gerhana akan bertukar menjadi pelangi cinta
Agar tuanku putri ceria dan bahagia penuh
Kasih dan sayang daripada kami setulus ikhlas

Luka di hati tuanku putri
Kami jahit dengan benang cinta
Agar sesudah ini tuanku putri tidak bersedih lagi
Buat selamanya Insya-Allah Aamin"

Putri rimba menangis hiba
Setelah mendengar pengakuan penghuni rimba
Betapa sayangnya penghuni rimba kepadanya
Hatinya bagaikan disayat-sayat
Seolah tidak percaya
Seolah berada di alam fantasi tapi realiti

"Kami suka melihat tuanku purtri menangis hiba
Tapi kalau tanpa henti sejak tadi kami pun tak tega...
Izinkan kami sapukan air mata tuanku putri dengan
Daunan kasih."

Setelah disapu air mata tuanku putri rimba dengan
Daunan kasih...tuanku putri tidak menangis lagi
Dan senyum meleret

"Ha macam itulah...Syukur Alhamdulillah kali pertama
Melihat senyuman tuanku putri...tenang rasa hati kami....
Istana rimba ini kami bina isimewa untuk tuanku putri
Suka tak?"

"Suka banget...unik dan fantastik!
Hamba amat hargai seumur hidup hamba."

Hari-hari yang dilalui bersama dengan penghuni rimba
Amat membahagiakan...
Saling menyayangi
Saling menghormati
Saling memahami
Saling berkorban
Berkata-kata dalam bahasa nan indah-indah
Tiada rasa disakiti dan menyakiti hati
Tiada rasa sedikitpun cemburu
Cuma yang ada
Sayang....sayang...sayang...
Kasih...kasih...kasih....
Kasih demi-Nya

Inilah dunia yang diimpikan putri rimba
Tuhan memakbulkan doa putri rimba
Tinggal bahagia selamanya bersama penghuni rimba yang penyayang
Karena telalu bersyukurnya putri rimba kepada Tuhan Yang Maha Esa
Setiap kata-kata yang diluahkan adalah
Suara-suara hati semurni kasih
Bicaranya adalah bait-bait syair ,puisi, gurindam dan pantun

Setiap kali putri rimba berkarya
Penghuni rimba akan terharu
Mereka sama-sama menangis hiba
Bersama Putri Rimba ....

Putri Rimba menulis menggunakan
Bulu burung garuda diRaja
Tinta pula adalah campuran
Darah penghuni rimba dengan Putri Rimba
Setiap kali berkarya
Putri Rimba menulis dengan
Sepenuh jiwa sepenuh kasih sayang
Menulis diiringi dengan tangisan hiba

Ukiran karya-karya Putri Rimba di daunan kasih
Setelah dibaca penghuni rimba
Disimpan rapi serapinya
Agar satupun tidak terbuang dalam simpanan
Khazanah Rimba Niagara

Begitulah bermulanya kisah asal usul hamba
Bergelar Putri Rimba Niagara

PUTRI RIMBA NIAGARA
MALAYSIA
11 Mei 2012

(PETIKAN DARIPADA WALL PUTRI RIMBA NIAGARA)
7 Jun 2012

RAKYAT RIMBA NIAGARA MENGUCAPKAN TAHNIAH!
SEMPENA MENDAPAT GELARAN RATU DUNIA SANG PUJANGGA!

Apa yang semerbak mewangi ini kunta kunte...
Entah... Tuan Putri nanti hamba pergi tengok

SUBHANALLAH ALHAMDULILLAH ALLAHU AKHBAR
Rakyat jelata sedang menanti untuk mengucapkan
tahniah kepada Tuan Putri dengan membawa jambangan bunga-
bungaan yang cantik sekali...

Tuan putri terasa terharu yang amat sangat
kerana tanpa duganya begitu cepat sekali
seluruh penghuni rimba datang mengucapkan tahniah
dan mereka menyatakan akan melantik tuan putri rimba
sebagai Ratu Istana Rimba Niagara yang memerintah
Rimba Niagara.

Si kunta si kunte di amanahkan untuk mendapatkan mahkota di hari pertabalan Ratu Rimba Niagara nanti.

Kerana kepercayaan seluruh penghuni rimba kepadanya Tuan Putri
Rimba terima dengan rela hati dan ingin mencurahkan bakti pada seluruh penghuni rimba dan seluruh penghuni bumi.

KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
2 Julai 2012
21 hours ago · Like

MAHKOTA PUTRI RIMBA NIAGARA DIBELI DENGAN UKIRAN DAUNAN KASIH

Tuan Putri semasa Tuan Putri ditabalkan menjadi Puteri Rimba Niagara
kami penghuni rimba telah bermuzakarah untuk melantik tuan puteri
sebagai ketua yang memerintah seluruh Rimba Niagara ini.

Kami ingin membuat sendiri mahkota tuan putri yang tiada tandingannya dengan buatan manusia tapi memandangkan asal usul tuan putri manusia makanya kami hormat tuan putri agar kami juga mahu menyokong institusi diRaja yang akan dihidupkan semula oleh mereka yang faham betapa pentingnya Institusi diRaja pada rakyat sekalian....seperti kami ...biarpun kami haiwan dan
boleh melantik di kalangan haiwan....tapi kerana semangat kami untuk
menghidupkan institusi diRaja di kalangan manusia makanya kami lantik
Tuan Putri.

Makanya kami arahkan si kunta si kunte menggalas tanggungjawab untuk membeli mahkota Tuan Putri Rimba berbekalkan ukiran daunan kasih hasil karya tuan Putri.

Sudah serata pelosok dunia dijaja ukiran daunan kasih Putri Rimba
masih lagi tiada yang sudi membelinya ....malah mereka mengejek
dan mentertawakan si kunta si kunte....

"Hei...kamu gila ke apa?"
"Kenapa kamu kata kami gila ya....?"
"Nak beli mahkota yang harga berjuta ringgit ini dengan ukiran daunan kasih? takkan gila namanya itu?"
"Dunia kami daunan ukiran kasih ini amat berharga daripada wang ringgit...."
"Dunia kamu lain? Dunia kami lain...dunia kamu penuh fantasi dan anggan-angan manakan sama dengan dunia kami yang realiti? Hahahaha dunia angan...angan..."
Mereka gelakkan si kunta si kunte semahunya.
"Duhai manusia ....begitu sekali kamu hina dunia kami yang mengagungkan kasih suci kerana-Nya...biarpun kamu rasa kamu berada di dunia realiti tapi pada kami dunia kamu penuh kepalsuan, kebencian, dendam membara, berkata-kata saling hina menghina serasa diri sempurna semuanya...makanya kami tak ingin sama sekali berurusan manusia seperti kamu yang berhati busuk...kalau kami bercampur dengan kamu kami berhati busuk juga...dan kami tak akan izinkan sama sekali tuan puteri kami berkawan dengan kamu dan kami yakin jika tuan puteri kami mendengar setiap butiran kata-katamu ini pasti jantungnya akan berhenti berdetak!
Makanya kami akan jauhkan tuan puteri kami dari kamu...namanya manusia yang diberi akal untuk mengungkapkan kata-kata indah tapi tetap juga memilih kata-kata yang mengundang sakit hati manusia....jika manusia sakit hati lantas bergaduh pasti Tuhan akan murka....kamu tak tahu ke....jika kamu rasa kamu ini sudah sempurna segalanya teruskan saja kata-katamu ini hingga ke mati , cuma aku nak pesan sama kamu setiap kata-katamu ada malaikat mencatatnya dan catatan ini akan menjadi saksi di akhirat nanti...berwaspadalah dalam berkata-kata duhai manusia jika kamu mahu selamat dunia akhirat."
"Kamu ini siapa nak menasihatkan kami....sekadar haiwan yang tiada nilaipun pada kami...hahahaha"
"Duhai manusia....biarpun kami haiwan...tapi bila kami mati...di akhirat nanti ..kami tak dihitung dosa pahala....dan kami yakin jika kami berbuat baik pada manusia dan manusia menyayangi kami dan jika dia masuk Syurga dan mereka mendoakan kami untuk datang kepadanya ...kami akan ada di sisinya seperti kami berada di dunia kerana di Syurga apa saja kemahuan ahli Syurga sepantas kilat akan wujud...dan di Syurga bukan fantasi atau angan-angan....itulah sebenarnya alam realiti yang abadi selamanya....tidak seperti di dunia....kalau masih ragu lagi....tunggulah maut menjemputmu baru kamu tahu benar atau tidak kataku ini duhai manusia...."
"Marilah kita pergi tinggalkan manusia begini...kita cakap macam mana pun dia tetap menghina kita...biarlah Tuhan saja yang menyedarkannya."

Sudah sepurnama si kunta si kunte mencari siapakah yang sanggup membeli ukiran daunan kasih Tuan Putri Rimba....Untuk menghilangkan penat mereka singgah di sebuah pantai nan indah permai....terlihat dia seorang jejaka yang sejak tadi memerhatikan mereka....

"Kalian dari mana?"
"Rimba Niagara?"
"Apa yang kalian bawa itu?"
"Ukiran daunan kasih...."
"Boleh hamba tengok..."
"Silakan tuan hamba..."
"Suka hamba pada ukiran daunan kasih ini..."
"Siapakah yang mengarangnya?"
"Tuan Putri Rimba Niagara kami...."
"Boleh kah hamba memiliki ukiran daunan kasih ini...hamba amat sukakanya membuatkan hati hamba jatuh cinta pada Pencipta hamba ...."
"Kata tuan putri kami itulah matlamat tuan putri berkarya agar karya yang ditulis apabila dibaca mengundang Nur Hidayah Kasih Ilahi."
"Sejujurnya hamba memang suka ukiran daunan kasih Tuan Putri ..tuan hamba...Sekarang ini apa syaratnya agar hamba dapat memiliki daunan ukiran kasih ini."

"Sudah serata tempat kami mencari pembeli daunan ukiran kasih putri rimba niagara tapi tiada seorangpun yang sanggup membelinya....jika tuan hamba sudi kami mahu sebuah mahkota untuk pertabalan tuan putri kami sebagai tuan putri rimba niagara. Apakah tuan hamba sudi mencarikan mahkota tersebut sebagai pertukaran ukiran daunan kasih ini."

"Bisa aje dong...yuk kita pergi sekarang."

"Kamu rasa mahkota ini cantik tak untuk Tuan Putri Rimba kamu..."
"Tuan hamba pilih sajalah yang mana satu...tuan hamba suka kami pun suka...."
"Makanya hamba pilih yang ini....pasti Tuan Putri Rimba kamu sukakannya..."
"Terima kasih tuan hamba yang baik budi....moga Allah SWT saja yang dapat membalas segala kebaikan tuan hamba kepada kami seluruh penghuni rimba Niagara..."

(KARYA PURTI RIMBA NIAGARA)
4 Julai 2012
Like · · Unfollow Post · July 4 at 12:09pm
Naga Pamungkas likes this.

(PETIKAN DARIPADA WALL GRUP CERPEN DALAM ASIA TENGGARA)
8 Julai 2012
Yesterday at 8:06am · Like · 3

PUTRI RIMBA MAHU MEMULANGKAN MAHKOTA

Di jendela kamar istana rimba niagara..putri rimba memandang ke laut ombak rindu. Si kunta si kunte dayangnya mengetuk pintu kamar. Dan masuk setelah mendapat keizinan.

"Tuan puteri rimba...kenapa ni...semenjak kebelakangan ini putri gundah gulana....kenapa tuan putri...adakah dia telah melukakan hati tuan putri," kata si kunta.

"Sejak semalam tuan putri tak santapan. Santap sikit ye...hamba suapkan...nanti tuan putri sakit...seluruh penghuni rimba yang susah...
tak lama lagi tuan putri akan ditabalkan menjadi ratu. Ratu kena kuat semangat untuk memerintah rakyat rimba niagara. Tuan putri tak boleh berterusan begini...susah hati kami berdua," si Kunte menyuapkan bubur kegemaran tuan Putri ke mulut putri rimba yang terlalu lemah."

Putri Rimba akur , membuka mulut menerima suapan dari si kunte sambil tersenyum. Untuk menelan bubur nasi itu seperti ada duri di anak tekaknya...sakit sangat tapi demi menjaga hati si kunta si kunte ditelan jua dalam keadaan yang amat sakit. Air matnya mengalir deras sambil tersenyum. Si kunte mengusap air mata Putri Rimba.

"Boleh tuan putri beritahu apa yang perlu kami lakukan ...agar boleh mengembirakan hati tuan putri seperti sedia kala...?"

" Hamba rasa dia sudah tak berminat dengan ukiran daunan kasih hamba lagi...dulu dia tak macam ni...selalu berjanji bersumpah setia akan sentiasa menyokong minat hamba berkarya...dan mahu setia dengan cintanya pada hamba.....maka hamba anggap dia sudah tiada hati pada hamba lagi....maka dari itu hamba mengambil keputusan untuk kalian memulangkan semula mahkota ini padanya. Hamba tak mahu memakainya. Mungkin hamba tak layak menerima pemberian darinya."

"Tuan putri...sabarlah sedikit masa lagi ye tuan putri...mungkin dia dalam situasi yang tekanan ...hingga dia tak mampu untuk berterus terang dengan Tuan Putri....tapi hamba percaya dengan cinta sucinya hanya untuk tuan putri seorang. Dia jatuh cinta dengan karya tuan putri bertemakan Ketuhanan...dari karya tuan putri dia jatuh cinta dengan tuan putri...berarti dia jatuh cinta dengan tuan putri kerana-Nya...kita tunggu sedikit masa lagi....kami berdua akan menyokong percintaan tuan putri," jelas si kunta bersungguh-sungguh.

"Memandangkan kamu pesuruh hamba yang setia yang hamba percaya dan sayangi dunia akhirat....hamba sabar menantikan apa yang ditentukan oleh Allah Azzawajallah pada hamba."

"Ha begitulah tuan putri...senyum ye ...jangan gundah gulana lagi...
Esok pagi-pagi kita pergi pantai ombak rindu ye...sudah lama kita tak bergurindam berpuisi bersama."

KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
10 Julai 2012
Like · · Yesterday at 9:55am ·
Tengku Zubir and Jefry Al Bc like this.
(PETIKAN DARIPADA WALL PUTRI RIMBA NIAGARA)
10 Julai 2012

MUZIK DERUAN OMBAK RINDU

Pagi itu Putri Rimba duduk di salah sebuah ratuan berbatuan.
Sambil melemparkan pandangannya di lautan ombak rindu...
Sungguh syahdu ..rindu yang dirindui datang semula setelah
Diyakinkan oleh si kunta si kunte.

Dari jauh kelihatan si kunta si kunte...terkinja-kinja sambil
Membawa ukiran daunan kasih yang di ambil dari Galeri
Khazanah Warisan Bangsa Istana Rimba Niagara.
Dari jauh si kunta si kunte sudah melambai-lambaikan tangan seolah-olah tak pernah berjumpa seribu tahun.

"Tuan putri rimba...bahagia kami lihat tuan Putri sudah kembali
pulih sedia kala....macam ni kan bagus...biarpun terjangan ombak
tak jemu memukul kita ...namun kasih kita tetap abadi selamanya tiada siapa yang dapat memisahkan kita kecuali kematian." Akui si kunta.
Diakui si kunte.

"Kami nak bacakan ukiran daunan kasih yang kami ilhamkan istimewa untuk tuan Putri Rimba Kesayangan kami...dengar ya...dan diiringi muzik deruan ombak rindu."

KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
10 Julai 2012

GURINDAM PUISI KASIH SEPENUH JIWA
UNTUK PUTRI RIMBA NIAGARA

"Tuan Putri Rimba...kami berdua ada mengarangkan
gurindam istimewa untuk Tuan Putri."
"Iye ke ...sejak bila ni pandai bergurindam , bersyair,
berpuisi ni kunta kunte..."
"Setiap hari membaca dan menghayati karya tuan putri dari pagi ke petang...petang ke malam setiap hari...ilmu bergurindam berpuisi berpantun dapatlah ke kami Tuan Putri. Tuan Putri asyik mengarang puisi untuk kami...kami juga hendak mengarangkan puisi untuk Tuan Putri..jom kita pergi ke pantai ombak rindu.... di sana nanti banyak ilham dan penuh penghayatan..."
"Wow hebat kalian berdua ye..."

Mereka bertiga pergi ke pantai ombak rindu rimba niagara.
Si Kunta Si Kunte membaca bergilir-gilir. Puisi gurindam kunta kinte
Diringi muzik deruan ombak yang menderu-deru..amat syahdu dialun-alun oleh ombak rindu...

GURINDAM PUISI SAYANG SEPENUH JIWA UNTUK PUTRI RIMBA NIAGARA

Terima kasih Tuhan
Hadirkan kami hamba-Mu
Tuan Putri tuk kami
Kami syukuri dalam iman

Kami dapat menumpang kasih
Kami sayang Tuan Putri kami Tuhan
Kami bahagia hidup bersamanya Tuhan
Hari-hari hidup kami bahagia
Dibajai dengan kasih sepenuh kasih
Hari-hari semakin kasih
Hari-hari semakin sayang

Jika berjauahan kami rindukannya Tuhan
Kami rindukan candanya
Kami rindukan puisinya
Maka kami tak sanggup berjauhan
Darinya Tuhan

Melalui tinta yang dicurahkan
di kanvas daunan ukiran kasih
kami baca kami hayati
Lagi kami baca
Lagi kami teruja
Untuk merindui dan mencintai-Mu Tuhan
Syukur kami Tuhan
Kau kurniakan kami
Tuan Putri yang
Tak lelah tuk
Berbahasa indah
Mengajak kami
Mencintai-Mu Merindui-Mu Tuhan
Syukur Syukur Syukur
Pada-Mu Tuhan
Kurniakan kami Tuan Putri
Yang sayangkan kami demi-Mu Tuhan

Syukur kami Tuhan
Karya yang ditulis oleh tuan putri rimba
Membuatkan manusia di luar sana
Menghargai kami dan menyayangi kami
Tiada siapa yang menzalimi kami Tuhan
Kami hidup aman damai di rimba ini
Tanpa ada rasa takut dan bimbang Tuhan
Syukur kami Tuhan
Tuan Putri sanggup pertaruhkan nyawanya
Tuk melindungi kami Tuhan
Makanya kami juga begitu juga Tuhan
Akan pertahankannya
Kami saling sayang menyayangi karena-Mu Tuhan
Makanya berkatilah hidup kami sehingga akhir hayat kami
Dan kami ingin hidup bersamanya di Syurga-Mu juga Tuhan
Makanya makbulkanlah doa kami ini Tuhan

Duhai Maha Pengurnia Cinta
Duhai Maha Pengurnia Rindu
Cinta dan rindu kami kerana-Mu Tuhan
Kurniakanlah kebahagiaan milik kami selamanya
Di dunia jua di akhirat
Aamiin Ya Rabbal A'Lamin

Putri Rimba yang dari tadi menangis mendengar Si Kunte
Si kunte membaca gurindam puisi yang ditujukan kepadanya
Si kunta si kunte pun membaca dengan esakan tangis syahdu
Dan mereka sama-sama menangis hingga tak sedar ombak
Rindu menerjang mereka bertiga...dan mereka bertiga
terperanjat...

"Terjangan sayang Tuan Putri" kata si kunta.
Mereka bertiga ketawa.

KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
10 Julai 2012

SELURUH PENGHUNI ISTANA BERDUKACITA

"Mahkota hamba? Mahkota hamba sudah tiada Kunta! Kunte!
Terjangan ombak rindu telah membuatkan mahkota hamba hilang...
Macam mana ni....?"

"Tak apa.. kami akan mencarinya sampai dapat...kami tak mahu melihat tuan putri bersedih...mahkota iu terlalu bermakna bagi tuan putri dan seluruh penghuni rimba niagara. Jaga diri baik-baik ya...kami sayang tuan putri..." Si kunta si kunte menyelam ke laut ombak rindu untuk mencari mahkota putri rimba yang hilang akibat terjangan ombak rindu.

Tuan putri meratap hiba setelah si kunta si kunte tak muncul-muncul lagi.

"Kunta kunte...muncullah kalian...jangan buatkan hati hamba bimbang...jangan tinggalkan hamba...hamba rela kehilangan mahkota itu daripada kehilangan kalian berdua...jangan....jangan tinggalkan hamba....kasih kalian sudah cukup untuk hamba merasai hidup ini penuh kasih sayang setulusnya...tolonglah...tolonglah jangan tinggalkan hamba kunta...kunte....hamba sudah lupakan cintanya tapi kalian hendak juga hamba yakin dengan cintanya...kalian hendak sangat hamba bahagia sedangkan kalian tahu hamba dilukainya tanpa ehsan...sekarang ni hamba tak mahu fikirkan dia lagi...yang hamba mahu kalian hidup bersama hamba itu sudah memadai....tak menjadi ratu rimba niagara pun tak apa asalkan hamba ada kalian berdua....tolonglah kasihani hamba kunta kinte....Ya Allah tolong jangan pisahkan kasih kami Ya Allah....Kau hadirkan mereka padaku biarpun cuma haiwan tapi mereka punya hati dan perasaan setulusnya....izinkan aku menumpangkan kasih sayang mereka Ya Allah...tolong Ya Allah...tolonglah hamba-Mu ini Ya Allah." Putri rimba menangis hiba tanpa henti.

KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
10 Julai 2012

MENCARI KUNTA KUNTE DI LAUTAN OMBAK RINDU

Sudah tiga hari tiga malam pakar penyelam dari rimba niagara
mencari kunta kunte tapi tak berjumpa.

Putri rimba tidak putus-putus berdoa agar kunta kunte selamat dan dapat hidup bahagia semula. Dalam linangan air mata putri rimba tertidur.

"Putri...kami dah jumpa mahkota itu ...tuan putri...dan kami ikut kata tuan putri supaya mahkota itu dipulangkan kepada mantan kekasih tuan putri itu dan kami redha sebagaimana tuan putri redha yang dia bukanlah Cinta Ketentuan-Nya untuk tuan putri. Maaflah kami tak dapat pulang...kerana kita sudah berada di alam lain....Percayalah kami sayangkan Tuan Putri....sayang kami hingga ke mati...betul tak kami kata hanya kematian memisahkan kita.....kalau tuan putr rindukan kami datanglah selalu ke pantai ombak rindu kami menanti tuan putri di sana ... kami nampak tuan putri tapi tuan putri tak nampak kami...jangan lupa bacakan kami puisi yang kami karangkan untuk tuan putri ya...
Sampai kapan pun kami sayangkan tuan putri....love u forever n ever..."

KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
10 Julai 2012

ADAKAH BENAR ATAU MIMPI ILUSI

Salam sejahtera buat putri rimba yang kami sayangi
Dunia akhirat...biar pun kita sudah berada di alam lain
Kasih kita tetap abadi selamanya...

Untuk pengetahuan putri rimba...
Kami sekarang ini hidup di dasar lautan
Kami diselamatkan oleh keluarga diRaja duyung
Selepas berlaku pembedahan hati
Di antara duyung dengan kami
Kami telah berubah menjadi duyung yang cantik
Secantik tuan putri
Kami berada di kelahiran baru
Di alam baru
Kami berdua kembar seiras
Kami di panggil
Putri Mas Ayu dan Putri Mas Merah

Betullah kata tuan putri rimba
Kehidupan alam duyung
Amat membahagiakan
Saling sayang menyayangi
Dan saling hormat menghormati di antara satu sama lagi
Kehidupan di sini seperti kehidupan kita di Istana Rimba Niagara
Kami saling bertukar-tukar cerita
Amat mengujakan
Mereka menceritakan kisah cinta
Putera Duyung yang sungguh menyayat hati
Dan kami melihat pusara Mas Merah
Amat cantik di kelilingi dengan taman karang pelbagai warna
Pusara tersebut tidak jemu-jemu didatangi oleh seluruh penghuni
Lautan di seluruh benua lautan
Mereka tak jemu-jemu mendoakan Mas Merah
Dicucuri Rahmat Kasih dari Ilahi
Mas Merah seakan bayangan Tuan Putri Rimba
Watak Mas Merah sama dengan watak Tuan Putri Rimba
Kami amat teruja mendengar kisah cerita Mas Merah
Yang menjadi lagenda di alam duyung ini
Kisah lagenda ini sudah melewati tiga ratus tahun yang lalu
Sama dengan kisah lagenda alam kami
Pengantin Raja Rimba dan Putera Sang Kuriang.
Tuan putri nak tahu mereka amat teruja mendengar
Cerita Tuan Putri Rimba Niagara...
Memandangkan Tuan Putri Rimba adalah bayangan
Ratu Mas Merah bintang legenda Percintaan Alam Duyung
Mereka ingin menghadiah sebuah mahkota Mas Merah
Yang telah mereka simpan 300 tahun dahulu
Dan menurut pendeta duyung
Sudah tiba masanya mahkota yang lama tersimpan
Di serahkan kepada bayangan jelmaan Mas Merah
Mahkotanya terlalulah sangat cantik Tuan Putri
Buatannya penuh seni dan bersama mahkota itu nanti
Dihadiahkan juga kalungan rantai bertahtakan berlian
Hadiah dari putera duyung kepada Mas Merah
Esok tuan putri rimba datang ke pantai ombak rindu
Tempat tuan putri selalu duduk di atas batu dan di situ kami
Akan letakkan mahkota dan kalungan bertahtakan berlian
Hadiah istimewa untuk Tuan Putri Rimba dari alam duyung.

Putri Rimba terjaga dari lenanya.
Dia termenung memikirkan apa maksud yang tersirat
Atas mimpinya itu. Adakah benar atau cuma mimpi ilusinya saja.

KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
12 Julai 2012

HADIAH MAHKOTA DARIPADA KERABAT DIRAJA DUYUNG

Putri Rimba pergi ke pantai laut ombak rindu
Jantungnya berdegup kencang
Langkahnya laju
Serasa ingin terbang sampai
Putri rimba percaya dengan mimpinya
Kerana mimpinya bersangkut paut
Dengan kasih sayang setulus hati
Dan dia percaya pada suara hati
Suara hati tak pernah menipu

Dari jauh bermilauan menyilaukan
Mata Putri Rimba Niagara
Rupanya memang benarlah mimpinya
Apa yang dikatakan oleh
Putri Duyung Mas Ayu & Putri Duyung Mas Merah
Putri Rimba menangis hiba sambil mengucup
Mahkota dan kalungan bertahtakan berlian
Hadiah dari kerabat diRaja duyung lautan

Tiba-tiba kelihatan
Putri Duyung Mas Ayu dan Putri Mas Merah
Mereka berdua seiras cantik rupawan
Tiada tandingannya

Mereka berdua menghampiri Putri Rimba
Yang duduk di batu
Masih tergamam
Apakah yang dilihat ini
Cuma ilusi dalam mimpi atau realiti

"Tuan Putri Rimba...ini kami...
Kami rindu sangat-sangat pada Tuan Putri"

"Apakah ini ilusi dalam mimpi?"

"Tidak Tuan Putri ini realiti
bukan mimpi bukan fantasi bukan angan-angan
Mahkota dan kalungan rantai pemberian dari
Kerabat diRaja duyung pun ada digenggaman
Tuan Putri dan kehadiran kami di hadapan
tuan Putri pun realiti....semuanya realiti Tuan Putri...
Percayalah Tuan Putri bilama mana Allah cuma
Berkata KUN FAYAKUN maka jadilah yang
CINTA ILUSI DALAM MIMPI REALITI jadi realiti
Dalam Kamus ROBBUL IZDZATII tiada yang
Mustahil Semua-Nya Atas Kemahuan-Nya
Yang Bijaksana."

"SUBHANALLAH ALHAMDULILLAH ALLAHU AKBAR"

"Tuan Putri berjanjilah dengan kami...setelah
Ditabalkan menjadi Ratu Rimba Niagara pada 13 hb Ogos 2012
Nanti jadilah Ratu yang memerintah Rimba Niagara penuh adil dan
Saksama...jangan sekali rasa ujub riak kuasa mengaburi hati memerintah semata-mata ingin mendapat Redha Ilahi dan berkat nawaitu Tuan Putri yang ikhlas lagi suci murni itu...jangan lupa doakan kami dan seluruh penghuni lautan ini dapat hidup bersama tuan putri di Syurga ...kerana doa orang yang ikhlas ke jalan-jalan-Nya dimakbulkan Robbul Idzatii Insya-Allah Aamiin Ya Rabbal A'Lamin."

"AAMIIN YA RABBAL A'LAMIN"

"Masih ingat kah lagi puisi yang kami karangkan untuk Tuan Putri Rimba ye..boleh bacakan untuk kami buat kali terakhirnya...dengan puisi ini jugalah kerabat diRaja Duyung mengatakan Putri Rimba adalah jelmaan Ratu Mas Merah yang wujud 300 tahun dahulu... makanya mahkota Ratu Mas Merah dihadiahkan kepada Tuan Putri Rimba dan kalung bertahtakan berlian itu adalah kalung pusaka Putera Duyung yang ingin dihadiahkan kepada Ratu Mas Merah di hari lamaran cintanya kepada Mas Merah. Cintanya tak kesampaian kerana Mas Merah mati tika mahu menyelamatkan nyawa Putera Duyung kekasih hatinya. Kami mendengar kisah cinta mereka sungguh tersayat hati kami Tuan Putri...Moga Tuan Putri diketemukan dengan cinta seperti Putera Duyung..yang setia rela nyawa jadi taruhan demi cinta sejati...berkahwin dengan puteri duyung pun atas permintaan terakhir Ratu Mas Merah. Antara Puteri Duyung dan Ratu Mas Merah tiada rasa cemburu dan tamak kasih sayang...masing-masing saling merelakan kerana mereka tahu cinta adalah Kurniaan dari-Nya yang harus diimani itulah adalah KETENTUAN TAKDIR CINTA DARI-NYA."

KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
12 Julai 2012

HARI PERTABALAN PUTRI RIMBA MENJADI RATU RIMBA NIAGARA

Istana Rimba dihias indah kerana seluruh penghuni rimba akan meraikan hari paling bersejarah di Rimba Niagara iaitu Pertabalan Putri Rimba Niagara sebagai Ratu Rimba Niagara. Dengan pertabalan itu nanti maka termetrilah sudah Ratu Rimba sebagai Ratu yang memerintah seluruh Rimba Niagara.

Seluruh Penghuni Rimba menyambut berita ini dengan gembira dan berita gembira inilah yang ditunggu-tunggu sejak berkurun lamanya.

Mereka semua bergotong royong untuk meraikan majlis paling bersejarah itu.

Di hari tersebut Putri Rimba didandan indah oleh jurusolek yang terkenal dan pakaian Tuan Putri ditaja oleh seorang hamba Allah yang meminati ukiran daunan kasih Tuan Putri dan sentiasa menyokong Tuan Putri dari mula mengenali hingga ke akhirnya.

Hari Pertabalan tersebut di adakan pada Tanggal 13 hb Ogos 2012.
Semua mata tertumpu kepada Tuan Putri Rimba Niagara tika itu.
Ketika mahkota di letakkan di atas kepala Tuan Putri Rimba Niagara
bergema...ALLAHU AKHBAR ALLAHU AKHBAR ALLAHU AKHBAR

Putri Rimba yang sudah bergelar Ratu Rimba Niagara tertunduk
sambil menitiskan airmata. Ratu Rimba Niagara bertitah ...

BismillahirRahmanirRahim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kepada seluruh penghuni rimba yang beta kasihi dunia akhirat.
Beta bersyukur ke hadrat Ilahi dengan pengurniaan ini kepada
beta.

Biarpun sudah ditabalkan menjadi Ratu untuk
memerintah seluruh Rimba Niagara ini...beta tetaplah seorang
hamba-Nya yang kerdil di Sisi-Nya.

Beta ditabalkan menjadi Ratu di Rimba Niagara ini adalah atas Ketentuan Ilahi makanya beta terima dengan redha dengan harapan semoga beta dapat menjalankan tanggungjawab beta sebagai seorang Ratu yang bertanggungjawab kepada semua rakya di Rimba Niagara ini. Jika beta mengabaikan tanggungjawab beta sebagai seorang Ratu pasti di akhirat nanti beta akan ditanya oleh Allah Azzawajallah maka dengan ini beta merayu kepada seluruh penghuni Rimba Niagara memberi kerjasama kepada beta untuk melestarikan keamanan dan kemakmuran Rimba Niagara ini demi seluruh rakyat Rimba Niagara agar dapat hidup aman damai tenteram bahagia dalam Redho Ilahi berkekalan selama-Nya selagi ada bulan dan matahari. Aammin Ya Rabbal A'Lamin.

Setelah Ratu Rimba Niagara habis bertitah bergemalah suara seluruh rakyat Rimba Niagara.

DAULAT TUANKU RATU! DAULAT TUANKU RATU!
DAULAT TUANKU RATU!

KARYA: PUTRI RIMBA NIAGARA
13 Ogos 2012
24 Ramadan 1433H

RATU RIMBA NIAGARA

Boleh ku tanya tak?
Silakan...
Napa bukan putri lagi ratu pulak menyampah aku
engkau selalu perasan engkau ini hebat sangatkan?
detik hati aku
rasa meluap-luap
menyampah aku
engkau tak cermin ke engkau tu sapa?
tak punya apa-apa
tak punya harta
tak punya darjat
dan tak ada layak langsung
kalau aku layaklah semuanya ada
keturunan raja, jelitawan,kebijaksanaan
antara kau dan aku bagaikan langit dengan bumi
ingatlah engkau tak punya apa-apa sedarlah diri kau tu siapa
sebelum hendak menggelarkan diri Ratu
sejujurnya aku tak suka dengar ok?

Duhai kawan...
aku sentiasa sedar diri aku siapa
aku sentiasa cermin diri aku siapa
yang tak punya apa-apa
kerana aku lahir ke dunia ini pun tak punya apa-apa
dan tika mati... cuma kain kafan aje dibawa pergi
aku tak sesempurna hidup engkau
yang semuanya sempurna
engkaulah jelitawan
engkaulah bangsawan
engkaulah terpandai tiada terlawan
semuanya tertawan
Aku tak sehebatmu

Aku bersyukur apa adanya
aku bukan hendak sangat menjadi Ratu
tapi itu adalah kehendak penghuni rimba
mereka hendak aku menjadi Ratu Rimba Niagara
atas amanat si kunta si kunte
yang telah mati ditelan ombak rindu
tika mencari mahkota Putri Rimba
yang hilang di dasar lautan ombak rindu

Mereka berdualah yang beria-ia
sangat mengusulkan kepada
seluruh penghuni rimba
untuk melantik putri rimba
sebagai Ratu Rimba Niagara
semua penghuni rimba setuju
dengan cadangan itu

Duhai kawan...
Jika dibandingkan dengan kasih sayang
si kunta si kunte
yang hidupnya sentiasa
mahu aku bahagia
mahu aku tersenyum
mahu aku bersyukur
mereka sentiasa menyokong
dunia sasteraku
yang kuukirkan
di daunan kasih
Rimba Niagara

Tika mahu membeli mahkota
mereka sanggup mencari
pembeli daunan ukiran kasihku
sepanjang mencari pembeli
mereka sanggup dihina ditertawakan
oleh manusia di luar sana mengatakan
tiada siapa yang sudi membeli
kerana ukiran daunan kasih Putri Rimba Niagara
adalah dunia fantasi dan cuma angan-angan
yang tak akan jadi realiti
ukiran itu cuma omongan kosong
yang tak ada apa-apa arti
sesiapa yang membacanya

Si kunta si kunte
sanggup dihina dicerca oleh manusia di luar sana
demi mempertahankan daunan ukiran kasih Putri Rimba
mereka terus mencari dan mencari tanpa ada rasa putus asa
siapakah yang sanggup membeli daunan ukiran kasih putri rimba
di serata pelosok dunia tapi tidak juga yang sudi membelinya

Kerana tidak mahu berputus asa
akhirnya mereka berjaya mendapatkan seorang yang sanggup membeli
ukiran daunan kasih dan dengan wang itu mereka dapat membeli
mahkota putri rimba niagara
tapi mahkota itu hilang ditelan ombak rindu
ketika putri rimba sedang berlagu syair gurindam puisi
ombak rindu menerjang putri rimba hingga hilang mahkota
ditelan ombak rindu
si kunta si kunte mencari mahkota itu
setelah mencari mereka terus hilang hingga sekarang
tak timbul-timbul

Kalaulah aku tahu si kunta si kunte
akan mati kerana ingin mencari mahkota
aku rela mahkota itu hilang
aku rela tak ditabalkan menjadi Ratu Rimba
asalkan aku mendapat kasih sayang si kuna si kunte
kerana kasih sayang mereka tiada ternilai
jika hendak dibandingkan dengan
bernilainya mahkota
benilai darjat seorang ratu
itu bukan yang aku dambakan
yang aku dambakan kasih setulus hati kerana-Nya

Kata si kunta si kunte
mereka terlalu sayangkan aku
nyawa mereka jadi taruhan demi kasihkan aku
kalau boleh biarlah mereka yang mati dulu
kerana mereka tak sanggup menanggung kesedihan berpisah denganku
Masya-Allah itu yang membuat aku menangis
aku katakan pada mereka
kalau macam tu
biarlah kita sehidup semati
biarlah sama-sama mati
baru senang hati
tapi takdir Tuhan mesti diimani
mesti redha atas ketentuan-Nya
aku redha atas kematian si kunta si kunte

Kerana aku terlalu cinta kasih sayang
setulus hati kepada mereka
yang mahukan aku menjadi Ratu Rimba Niagara
agar terjaga keharmonian dan kedamaian Rimba Niagara
makanya aku akur dengan penuh rasa kerdil di hadapan-Nya
moga kau sudi faham kenapa aku
terima pertabalan aku sebagai
RATU RIMBA NIAGARA
pada 13 Ogos 2012

KARYA RATU RIMBA NIAGARA
13 Ogos 2012
24 Ramadan 1433H
Like · · Unfollow Post

Adel Fadel likes this.

(PETIKAN DARIPADA WALL RATU RIMBA NIAGARA)
13 ogos 2012
24 Ramadan 1433H

MAHKOTA PUTRI RIMBA NIAGARA

Tuan Putri semasa Tuan Putri ditabalkan menjadi Ratu Rimba Niagara kami penghuni rimba telah bermuzakarah untuk melantik tuan puteri sebagai ketua yang memerintah seluruh Rimba Niagara ini.

Kami ingin membuat sendiri mahkota tuan putri yang tiada tandingannya dengan buatan manusia tapi memandangkan asal usul tuan putri manusia makanya kami hormat tuan putri agar kami juga mahu menyokong institusi diRaja yang akan dihidupkan semula oleh mereka yang faham betapa pentingnya
Institusi diRaja pada rakyat sekalian....seperti kami ...biarpun kami haiwan dan boleh melantik di kalangan haiwan....tapi kerana semangat kami untuk menghidupkan institusi diRaja di kalangan manusia makanya kami lantik Tuan Putri.

KARYA RATU RIMBA NIAGARA
13 Ogos 2012
24 Ramadan 1433H

GAGAH SETIA
CINTA ILUSI DALAM MIMPI REALITI

Duhai kawan yang baik budi...

Dari usia remaja hingga ke usia senja
Yang kupertaruhkan dalam hidupku
Adalah kejujuran keikhlasan dan pengorbanan
Sebab itu diriku adalah lilin
Sampai akhir hayat pun tetap lilin
Maka dari itu dengan apa yang kulalui ini
Di sepanjang hidupku ini
Aku muhasabah diri
Diriku tetap insan yang tak sempurna
Biarpun aku cuba sedaya mampu untuk
Menjadi insan yang sempurna

Tempat aku muhasabah diri
Ada di Rimba Niagara ini
Aku jumpa dengan dunia sebenarku
Inilah dunia yang kuimpikan
Biarpun pada pandangan mereka
Cumalah fantasi dan angan-angan
Tapi aku yakin dengan duniaku
Kerana suara hati tak pernah menipu

Di sini aku mendapat
Kasih semurni hati
Tanpa ada berpura-pura dalam berkata
Kata-kata semanis gula
Kata-kata seiring hati

Kami selalu bercanda
Tapi bercanda tiada menyakitkan
Hati atau sengaja untuk menyindir

Berkaryalah aku semahuku
Mereka sentiasa memberi sokongan/dukungan
Tanpa ada rasa iri hati

Di Rimba Niagara ini
Semakin hari semakin sayang
Bukan semakin hari semakin benci
Sekali tangan berjabat
Tersimpul mati hingga ke mati

Di Rimba Niagara ini
Tiada yang rasa mementingkan diri sendiri
Semuanya saling berkorban
Biarpun nyawa jadi taruhan
Demi keamanan dan kemakmuran Rimba Niagara
Penghuninya bersatu hati
Saling sokong menyokong
Ke arah kecemerlangan hidup dunia dan akhirat
Setiap bakat penghuni rimba dihargai
Bukan jadi bahan cercaan dan penghinaan
Kerana di sini tiada dengki mendengki
Dendam mendendam
Yang ada cumalah
Kasih sayang semurni hati
Merasakan esok berjumpa Robbul Idzatii
Sebab itu pesona dunia
Bukan matlamat kami
Kerana matlamat kami
Mahu hidup berkasih sayang dalam redha Ilahi
Agar tenang roh dan jasad
Setenang Air di Kali Syurga
Insya-Allah berjumpa Tuhanpun dalam keaadaan tenang
Kerana kami tahu Allah Robbul Idzati
Mahu berjumpa hamba-Nya hanya yang berjiwa tenang saja

Maka kami berazam selagi hayat ada
Digunakan semaksima mungkin
Untuk terus saling sokong menyokong
Ke jalan-jalan yang di Redhai
Sebagai bekalan di hari mati

Makanya di Rimba Niagaralah
Tempat igauanku dalam mimpi
Yang kularikkan dengan tinta-tinta
Kasih dan cinta kerana-Nya
Biarpun sekadar mimpi ilusi
Tapi ku yakin jika
Allah Robbul Idzatii Berkata
KUN FAYAKUN
Maka jadilah
CINTA ILUSI DALAM MIMPI REALITI
Jadi realiti
Aamiin Ya Rabbal A'Lamin

KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
13 Ogos 2012

(PETIKAN DARIPADA WALL RATU RIMBA NIAGARA)
13 ogos 2012
24 Ramadan 1433H

TEATER BANGSAWAN DIRAJA, 'TUAN PUTRI RIMBA NIAGARA'

TUAN PUTRI BELAJARLAH RATIB CINTA

Bercerminlah dengan hati agar serunai jiwamu benderang,
jika ingin menjadi Tuan Putri,belajarlah ratib cinta,
bacalah barzanji rindu,
pelajarilah tauhid hati tawadhu'
tolakkan pandanganmu ke sajaha bukan beza-membeza
remukkan congkakmu yang senantiasa merasa paling mahligai di antara tiang istana dan jahit lidahmu yang selalu mengatasnamakan Tuhan untuk kesenanganmu agar
dipuji khalayak dan para hamba
bakarlah kepalsuanmu berkali-kali
hingga jadikan abu untuk selimutmu

Jika ingin jadi Tuan Putri,lihatlah perjuangan dan turunlah ke pasar juga ke pintu rumah sahaya
lebih dekatlah dengan sengsara dan bau keringat mereka
sadarkah?disaat engkau tertawa dan sedang meminum anggur nikmatmu-manusia yang sama
denganmu di luar sana sedang sakratulmaut kerna kelaparan dan siksaan

Belajarlah untuk hidup sebenarnya,bukan hidup dalam khayalan
dan berkembanglah bersama kehidupan
bukan sekedar hidup di bawah fanatik darah keturunan,
dengan tanpa melakukan apa-apa,
diri kita tidak pantas disebut sebagai Tuanku dan Tuan Putri

Keanggunanmu bukan terletak pada kemilau wajahmu dan senyummu yang menipu
namun hatimu penuh bisa ular yang mengumbut akar
sedikit saja dilukakan,maka akan membakar dengan hingar bingar

Jagalah bahasamu wahai Tuan Putri
sebab semakin banyak engkau bicara,semakin nampak siapakah dirimu sesungguhnya
kosong lompong atau berisikah...
kasihmu palsu atau asli nuranikah...
semua dapat terbaca dari tatanan bahasamu dan juga penyampaianmu

Dunia tidak membutuhkan kata kata sahaja wahai Tuanku Putri
dunia dan insan membutuhkan huluran tangan serta tulus kasih yang ikhlas,

Jika engkau datang orang merasa ringan-jika engkau pergi orang merasa berat,dan bukan sebaliknya

Cinta dan perkara dunia,
bukan sekedar membutuhkan manis bahasa yang memuji langit
namun matamu tak pernah memandang derita bumi

Berhentilah untuk menertawakan diri sendiri wahai Tuan Putri
kehinaan datang ketika rasa malu sudah hilang
janganlah gila terhadap pujian
dan jangan condongkan diri kepada angkuh
juga fanatik keturunan dan darah
perkara ini yang akan mengahncurkanmu perlahan-lahan
mati tiada diingat
ke kubur pun tiada dihantar
dan selama hidup menjadi beban
doa pun terlafaz;semoga engkau cepat kembali ke alam al gharbal
kehidupanmu hanya menyisakan luka buat orang lain
dan lidahmu adalah ancaman dimanapun kau berada

Wahai Tuan Putri
menangislah kerna ketakmampuanmu melihat diri sebagai hamba yang khilaf dan dhoif

Dan jika engkau ingin menjadi Tuan Putri bagi diriku juga bagi khazanah lainnya
dan jika ingin dimaknakan kehadiranmu dalam majelis cinta

Maka,
bacalah ratib cinta
bacalah barzanji rindu
dan pelajarilah tauhid hati

Jika kau sungguh-sungguh ingin dinamakan Tuan Putri

By: Teungku Sayyid Deqy
10 Mei 2012

Putri Rimba Niagara:

MOGA DI AKHIRAT NANTI KITA TIDAK SALING MENUNTUT
ATAS MASALAH DUNIA YANG TIDAK MEMBAWA KE SYURGA-NYA

Duhai putra
Berwajah tampan berhati penuh wasangka durjana
Setega itu kau melemparkan tuduhan padaku
Mengatakan aku gilakan pujian?
Muliakan sanjungan manusia...

Apa yang kau tulis itu
Sememangnya dengan niat busukmu itu ke aku
Jika tidak benarnya itu
Makanya Allah sahaja yang dapat membalas-Nya ke kamu

Dan maafkan aku
Sepanjang perkenalan kita
Walaupun cuma di alam maya
Tapi keperitan kata-katamu itu
Jika benarlah apa yang kau tulis itu adalah aku
Biar saja saat ini Allah mencabut nyawaku
Kerna aku tak tega hidup sedemikian rupa
Dilemparkan kata-kata nista yang durjana
Daripada seorang putra diRaja
Yang amat kusanjungi selama ini
Yang kusangkakan penuh budi bahasa
Tapi rupanya aku tertipu dengan
Dengan lenggok bahasa istananya
Yang membunuh kalbuku

Selamat tinggal putra
Maafkan segala kesalahan aku
Sesungguhnya aku insan yang tidak
Sesempurnamu yang baik segalanya...
Moga Allah ampunkan aku
Allah ampunkan engkau
Agar di akhirat nanti
Kita tidak saling menuntut
Masalah seremeh ini
Biarlah di dunia ini usainya segala masalah dunia
Yang tak bisa bawa ke Syurga-Nya

Maafkan aku duhai putra diRaja yang segalanya
sempurna di mata manusia...

Teungku Sayyid Deqy:

MAAFKAN LISAN DAN QALBU DINDA

Wahai kandaku yang jelita laksana bulan yanh ber sri
Betapalah dinda terkejut dengan maklumat ini
Dinda bagaikan terjatuh ke dasar palung
Dan dinda sangatlah bingung

Tiadalah maksud dinda menyampaikan perkara puisi ini
kepada kanda yang berhati mulia
Kanda adalah seorang putri yang dinda junjung tinggi kemuliaannya
Sangatlah pantang Pengiran Pasai berkata demikian kepada Daulat Tuanku Putri Rimba Niagara yang mulia,
Kanda tiadalah mempunyai kesilapan dengan dinda...
Manalah berani dinda mengatakan ini kepada kanda...
Maafkan dinda oh puteri yang cantik jelita,yang berukir berkeliwang,
Yang syahdu yang merindu
Yang indah bagai suasa,yang mulia bak emas yang beratnya beratus ratus kati,
Yang mahligainya bak minyak kesturi yang berkelindan sepenuh hari,
Yang indah rupawan bak penunggang kuda yang berpelana suasa,berkerah kencana,yang kelimau bagai ziil,yang berintan laksana sulaiman dan ratu balqis

Wahai kandaku yang sedang merajuk hatinya
Maafkan lisan dan qalbu dinda yang amat lancang dan gancang ini
Namun sungguh,tiada sekalipun maksud dinda mencambuk hati kanda dengan amaran luka ini

Tolong jangan campakkan dinda di panas mentari
Sehingga putuslah tali silahturrahmi

Semoga kandaku tuan putri yang jelita ini,
Masih mahukan daku menjadi ubat penyejuk hati

Kepada Sang Dewi yang indah tak terperi...
Kanda Tuanku Putri Rimba Niagara...

Putri Rimba:

YA ALLAH JANGAN KAU AMBIL NYAWAKU

Duhai putra ku yang pandai berbicara lantang...
Tahukah engkau saat ini aku menangis kesedihan
Betapa aku emengnya lupakan siapa aku sebenar
Iye ...apa yang kau katakan itu benar...
Aku yang bersalah...
Aku yang menafikan kesalahan aku
Aku memang gilakan sanjungan
Aku memang gilakan pujian

Ya Allah...jangan Kau ambil nyawaku
Berilah aku peluang untuk menebus kekhilafanku
Agar aku dapat perbaiki segala yang tidak sempurna

Terima kasih putra
Kerna kau udah menyedarkan aku
Aku yang berkasar dengnanmu
Maafkan kesalahan aku ye...

Aku janji denganmu akan menjadi
Tuanku Putri idaman rakyat
Tuanku Putri idaman mu putra...
Itu pun kalau kau sudi
Kalau tak sudi nggak apa-apaan putra....
Kerana ramai lagi putra-putra di luar sana
Udah menantiku
Kerna aku sudah menjadi
Putri pujaan semua

Duhai dinda macam mana jadi tak lakonan kanda ini ye...
Tak lama lagi siaplah skrip bangsawan DiRaja untuk dipentaskan
Panggung Bangsawan MERAK KAYANGAN...

Agak-agak dinda datang tak jika PANGGUNG BANGSAWAN DIRAJA INI DIPENTASKAN nanti ye....sekarang ini kanda sedang menyiapkan skrip...dan kalau dinda bisa bantu kanda mencarikan pengarah untuk mengarahkan teater bangsawan ini amat-amatlah dialu-alukan. Kanda di sini mencari yang sudi menaja kos bangsawan diRaja ini...apa pendapat dinda ye....

Teungku Sayyid Deqy:

O peri merak yang mengangsa suasa merah durgha,
Dindalah yang cemas akan kemarahan kanda ke kubah pasai ini,
Takutlah kami para pengiran dan juga para hulubalang akan bencana
yang dikirim dari niagara ini
Tiada lagi yang dapat kami persiapkan,
Kecuali pasrah dan mengharap belas kasihan

Ratu yang berceropak lukisan merak,yang berbedil perak,yang wajahnya ibarat kuntum sulastri,yang bulu matanya laksana busur panah sultan sultan sulaiman,lentik mengungkai angin dan bintang lithaya,yang rambutnya harum sedap malam,yang puntirnya bak ikal mayang bergelombang,yang jika ia berjalan cemburulah bidadari,yang ia tersenyum maka runtuhlah cahya mentari,yang jika ia bernyanyi,maka berdesirlah seruling malaikat,yang jika ia duduk,anggunnya seperti ratu sheeba.

Tiadalah pantas tuan putri meminta maaf kepada dinda
Biarkan dinda yang memohon dimuka seribu tangga,
Tuk mengharap redha dari tuanku putri yang kharisma

Oh merak kahyangan yang diutus raja sekalian alam
Maafkan lisan dan qalbi yang telah melukai majelis cinta ini
Dinda telah lancang dalam mengutarakan perasaan ini
Hingg terlukalah tuanku putri niagara

Atas nama pengiranku yang dikodratkan masa
Dan atas durjanaku sebagai pemuda
Mohonmaaf dari dinda kepada kandaku yang tercinta

Kanda...cantik sekali lakonan kita ini.hingga buat rakan kita bingung dan menyangka kita berkelahi kanda.hahahaha...padahal kita sedang berpentas ria di pentas merak kahyangan para bangsawan ini.hahaha..terimakasih ye kanda.karakter kanda kuat sangat.hingga buat dinda kelabakan...

Teungku Sayyid Deqy:

Subhanallah..kanda lagi menggarap teater ya?kapan dipentaskan ye kanda...dinda ingin sekali datang dan menyaksikannya.jika waktunya pas dan dinda punya waktu luang sekalian dinda mau silahturaahmi kepada kerabat yang ada di johor.insyaallah dinda banti carikan pengarahnya.apakah judulnya kanda dan apa yang akan diceriterakan dipanggung bangsawan diraja ini???...

Putri Rimba:

Nanti kanda fikirkankan tajuknya ya dinda...bagi penonton ngak berganjak walau seinci pun! hehehehe biar sampai mereka menangis menonton bangsawan diRaja ini....heheheh

Teungku Sayyid Deqy:

Kanda: iya kanda.kita buat pentatonik (penjiwaannya) dengan maksimal ye kandaku...biar punya kesan dan pesan yang selalu membekas dihati...

KARYA: PUTRI RIMBA NIAGARA & TEUNGKU SAYYID DEQY)
12 Mei 2012
(DISIARKAN SEMPENA MERAIKAN HARI KEMERDEKAAN INDONESIA 17 AGUSTUS 2012/MALAYSIA 31 OGOS 2012)
10 Ogos 2012
21 Ramadan 1433H
(PETIKAN DARIPADA WALL RATU RIMBA NIAGARA)
16 Ogos 2012
27 Ramadan 1433H
·
(DISIARKAN DI WALL SULTAN HASSANAL BOLKIAH & PRINCE ABDUL MALIK & RATU RIMBA NIAGARA , GROUP RAJA AND SULTANE OF NUSANTARA NATIONAL GATHERING", RAJA NOR JAN SHAH, ANAKANDA PUTERA RAJA BONGSU, WARISAN KELANTAN , WANGSA MAHKOTA SELANGOR, KESULTANAN JOHOR, KESULTANAN KELANTAN, GRUP SRI PEMANGKU ADAT & GRUP MAJLIS PANGKUAN DIRAJA KESULTANAN MELAYU ISLAM NUSANTARA & PANGERAN KAMARUDDIN HAJI YUSOF SANI, KESULTANAN INDRAPURA, KESULTANAN MATARAM, KESULTANAN SIAK, PERKUMPULAN KRATON NUSANTARA, KRATON NUSANTARA, SULTAN BROTOWIJOYO YUSODIPURO, KEDATON KRATON WAHYU UTAMA & TENGKU SHAWAL TENGKU AZIZ & KRATON KERAJAAN SURGA PESONA DUNIAMAYA, SASTRA MATARAM, KHAIRUDDIN AL YOUNG II GRUP PAGUYUBAN KELUARGA PAHLAWAN INDONESIA ,PANGERAN ITOE OELY'X , KHAI NOOR (KERABAT DIRAJA JEMBAL) , DATUK MOHD FAIZ ABDULLAH BUKHARI ,@ HARIMAU PERANG, DATUK SETIA PANGLIMA HANIF, LT KOL AHMAD TAJUDDIN , LAKSAMANA PENDEKAR TEMASEK, LEFTENAN ADAM SAKEENAH, PANGLIMA PERANG, KUMBANG SEGAK, SANG HELANG, AYAHANDA LAKSAMANA PANGERAN ADUKA BADAR AL -AHMAD, ARJUNA AKMALIAH,ANDI ASPAR ARUNG DIDI, DEN MAT MANGKUBUMI)

(DISIARKAN JUGA DI WALL NAJIB RAZAK @ YAB DATUK SERI MOHD NAJIB TUN ABDUL RAZAK PENDANA MENTERI MALAYSIA)

3 April 2013
(PETIKAN DARIPADA SKRIP NOVEL PUISI CINTA DEMI-NYA)
3 April 2013
Like · · Unfollow Post · March 30 at 5:18pm
Sri Pemangku Adat, Andi Aspar Arung Didi and Silat Pengantin like this.
(PETIKAN DARIPADA GROUP SRI PEMANGKU ADAT & DISIARKAN DI GROUP RAJA & SULTANE OF NUSANTARA NATIONAL GATHERING)
3 April 2013

WARKAH UNTUK GROUP RAJA AND SULTANATE OF NUSANTARA NATIONAL GATHERING,"SILATURRAHMI NASIONAL RAJA DAN SULTAN NUSANTARA

BismillahirRohmanirRohim
Assalmualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kepada Rusdal Fajr St Inayatsyah
Terima kasih kerana sudi menjemput hamba di group
"RAJA AND SULTANATE OF NUSANTARA NATIONAL GATHERING",
"Silaturahmi Nasional Raja dan Sultan Nusantara"

Kepada semua ahli group yang dimuliakan dan disanjungi salam kenal kerana semuanya di sini sama saja tarafnya di Sisi Raja Segala Raja...Yang Mencipta Semesta Alam Yang Menguasai 7 Petala Langit 7 Petala Bumi Yang Menguasai Di Hari Akhirat itulah Tuhanku Tuhan semua yang ada di sini
dan semua yang diciptakan-Nya .

Dari-Nya kita datang dari-Nya kita dikembalikan
setiap pertemuan telah diaturkan oleh Allah swt
begitu juga pertemuan hamba di group ini
pasti ada hikmat sebalik-Nya
yang hanya DIA saja yang tahu
jika hamba di sini diterima sebagaimana nawaitu diterima sebagai ahli group maksudnya serasi senada seirama saling memahami dan mendukungi demi sebuah perjuangan suci murni iaitu mahu mati dalam kalimah Syurga
LAAILLAHAILLAH MUHAMMADDARRASULULLAH In Sha Allah Aamiin
ini bermakna kita telah ditemukan sejak Azali lagi saling kenal
sebab itu kita ditemukan di dunia ini walaupun cuma di alam maya
moga serasi senada seirama bersama sehingga detakkan jantung terakhir dan menyambung tali ukhuwah kasih di Syurga nanti
In Shaa Allah AAmiin...

Hamba bukanlah siapa-siapa jika dibandingkan dengan semua ahli group di sini hamba bukanlah ratu bukan permaisuri bukan putri
hamba cumalah rakyat biasa yang tak punya apa
hidup sekadar apa adanya bagi hamba syukur atas nikmat-NYa masih diberi nafas untuk muhasabah diri bagi meraih Nur Rahmat Kasih-Nya itu adalah lebih berharga dari alam dan seisi-Nya

Menggunakan gelaran Ratu & Putri itu cumalah nama pena dalam penulisan hamba karya hamba pelbagai tema dan hamba menulis bukan kerana mahukan sanjungan atau mencipta nama sebab itu hamba lebih suka menggunakan nama pena , Ratu atau Putri Rimba Niagara itu pun secara tidak langsung ...memandangkan hamba ini minat dan terlalu minat menulis kisah-kisah diRaja.
Di zaman kanak-kanak hamba memang suka membaca kisah-kisah diRaja dan bila meningkat remaja hamba menulis kisah-kisah dongengan diRaja tapi tak sangka pulak bilamana tika sedang hamba mencari rakan-rakan fb hamba dapat berkawan dengan mereka yang berketurunan diRaja Nusantara...hamba apa lagi dapat banyak bahan-bahan penulisan bertemakan diRaja yang benar-benar asli. Bahan asli digabungkan dengan fantasi...hmmm mantappp gitu...hehehehe

Berkat kesabaran hamba bersahabat dengan rakan fb yang berdarah diRaja walaupun mereka jarang berkomunikasi dengan hamba...jika mereka bukan diRaja atau pahlawan sudah lama diremovekan dari rakan fb kerana hamba cuma terima rakan fb yang mahu memberi komentar dengan karya-karya hamba ...ini like pun tidak komentar pun tidak sedangkan hamba mengarangkan kisah-kisah diRaja...hamba pun tak tahu kenapa mereka hendak add hamba tapi sepikan karya-karya hamba ...sedih lho tapi nak buat macam mana sabar sajalah sebab nak dapat bahan-bahan diRaja...hamba dapat bahan diRaja Malaysia, Indonesia, Brunei,Singapura...cuma bahan diRaja dari Thailand masih belum ada lagi barangkali hamba tidak punyai rakan fb dari Thailand....hamba gunakan nama pena , 'PUJANGGA RATU RIMBA CINTA 5 BENUA' dan dunia hamba seakan hari-hari ceria menulis kisah-kisah diRaja dan pahlawan Nusantara berbentuk TEATER BANGSAWAN DIRAJA, PUISI, PANTUN, SYAIR GURINDAM. Hamba teruja dengan dunia penulisan hamba yang hamba minati ini.
Syukur pada Tuhan Sebanyak-banyak-Nya mengurniakan hamba ilham tak putus-putus. Setiap hari hamba mengutip ilmu dunia akhirat di alam maya ini melalui rakan fb dan grup. Rakan fb memanglah tak ramai cuma tak sampai 50 orang yang aktif cuma seorang saja ...hamba siar dialah yang setia memberi komentar...itupun tak terlayan dengan komentarnya mulanya kata mahu menjadi anak murid hamba ...sekarang dia balik yang hendak mengajar hamba....dalam proses pembelajaran anak murid adalah guru ...guru adalah anak murid.. yang penting ilmu itu dapat dikembangkan dalam suasana yang harmonis tanpa mendabik dada akulah yang terhebat dalam menyampaikan ilmu. Kita berdebat bukan menunjuk hebat tapi mencari kebenaran tanpa ada rasa memenangi satu perdebatan dan sengaja menyakiti hati mereka yang didebatkan itu. Amat malanglah jika perdebatan itu berakhir dengan kata-kata jelek dan hina menghina hingga mengundang sakit hati dendam membara dan akhirnya bahan perdebatan itu menjadi bahan ilmu yang sungguh menakutkan orang membacanya dan pasti akan ramai yang meninggalkan si pendebat yang mengaku hebat berdebat itu.
Jikalah di group ini ada si pendebat seperti itu sejujurnya hamba akan meninggalkan grup ini kerana tujuan hamba di group ini hanyalah untuk berbakti dengan menyiarkan karya-karya hamba untuk diberi komentar yang bernas lagi mantap kerana setiap komentar itu adalah amat berharga bagi hamba...kerana setiap karya-karya hamba adalah bakal hamba tinggalkan kepada anak cucu SeNusantara. Hamba cuma menerima komentar yang positif saja.

Hamba berkarya bukanlah mahu menunjukkan
hamba ini hebat berkarya hambalah yang terbaik...hambalah yang alim...hambalah yang terpandai tidak terlintas di hati menulis untuk merasa takjub dengan diri sendiri hamba menulis tanda hamba Syukur pada Tuhan diKurniakan bakat menulis jika bakat menulis ini hamba abaikan nescaya di akhirat nanti akan dipertanggungjawabkan...nauzubillah jika begitu....

Yang lebih mengujakan hamba dalam berkarya lagi hamba menyiarkan karya-karya hamba di serata alam maya ini...lagi banyak ilham yang datang...hingga hamba tak terkutip-kutip permata Syurga...andainya hamba ini tiada rasa capek/penat mahu hamba 24 jam mengarang tapi hamba cumalah manusia biasa perlukan rehat dan komitmen pada kehidupan yang diTentukan-Nya makaNya hamba tulislah yang termampu daya hamba.

Moga kehadiran kehadiran karya-karya hamba di group ini sudi diterima bersiaran dengan minda terbuka tanpa berperasangka yang nggak-nggak kerana meliputi pelbagai tema ....percayalah setiap yang baik itu semua-Nya dari Allah Azzawajallah yang kurang itu adalah kesilapan hamba yang hina ini makanya maafkan hamba.

Sekian ...salam hormat daripada,
RATU RIMBA NIAGARA @ PUTRI ALAM NILAM PURNAMA
PUJANGGA RATU RIMBA CINTA 5 BENUA
MALAYSIA INDONESIA BRUNEI SINGAPURA THAILAND
ISTANA RIMBA NIAGARA
22 Jamadilawwal 1434H
3 April 2013M

(PETIKAN DARIPADA KOLEKSI NOVEL PUISI CINTA DEMI-NYA)
3 April 2013
WWW

0 comments:

Post a Comment

 
;