Saturday 26 May 2012

BIARLAH DIA YANG MEMUJUKKU








BIARLAH DIA YANG MEMUJUKKU

Aku cuba senyum
Tapi nggak bisa

Aku cuba ketawa
Tapi nggak bisa

Mendung datang
Hujan pun turun

Hujan pun turun
Aku pun menangis
Menangis semahunya
Menangis tanpa henti

Biarpun dupujuk
Aku terus merajuk
Tak mahu dipujuk lagi
Tak mahu dirujuk lagi

Sekali disakiti
Aku masih boleh terima
Tapi kalau sudah ribuan kali
Aku bukan robot
Tak punya hati dan perasaan
Aku bukan malaikat

Aku manusia biasa
Yang tak boleh
Hidup berpura-pura senyum

Kecewa di hatiku biarlah
Kurawat dengan
Tawakal aku pada-Nya
Biarlah DIA yang memujukku
Kerana DIA
Yang mengaturkan
Hidup dan matiku

Karya: Putri Rimba Niagara
21 Mei 2012

Irma Sri Kabulatirin:

Rabeah ku sayang...
I like it, I like your short poem...
Thankyou honey...
Aku lagi galau....
Aku rindu padamu Rabeah.....
Sisipkanlah rindu ku direlung kalbumu....

Rabeah Mohd Ali:

DENGAN RAHMAT KASIH-NYA AKU MENULIS

Irma...galaumu tak sehebatku irma
di istana rimba niagara sedang berduka
berkabung seperti meraikan kematian aku irma
tapi Insya-Allah aku masih hidup irma dengan izin-Nya
Allah mahu beri ku peluang untuk berpena dalam pelangi cinta
agaknya irma...aku percaya Allah sentiasa bersamaku
disetiap kali aku berpena kerana dengan Rahmat Kasih-Nya
aku dilimpahi ilham untuk aku menulis Irma tanpanya sebaris
ayat aku nggak bisa menulis Irma....

Sekarang ni si kunta si kunte sedang memujukku...
Aku cerita padamu kau jangan sedih dan kau jangan ketawa
Segalanya kau simpan sebagai kenangan dariku untukmu irma...

Si kunta si kunte pun dah tak larat nak pujuk..mereka juga turut menangis ni...kerna putri kesayangan mereka tak habis-habis dikecewakan...mereka udah pesan banyak kali...agar jangan berkarya dengan mereka yang tak sudi...ha...sekarang ni mereka kata biarlah mereka saja yang dengar karya putri rimba ...tangan aku ni dipaksa pegang pena suruh aku menulis untuk mereka ..mereka usap air mata aku penuh kasih sayang ...

Dalam keadaan berair mata dan longlai jemariku memegang pena aku pun menulis puisi , BIARLAH DIA YANG MEMUJUKKU, bila habis kubaca si kunta si kunte menangis hiba sambil memelukku dan memujukku

"Tuan Putri biarpun tsunami datang membadai untuk memisahkan kasih kita....kita tetap akan bersama kerana Tuan Putri Rimba telah ditakdirkan untuk menjadi pujangga Rimba Niagara...percayalah pada kami Tuan Putri menulislah sehingga terhenti nafas tehentilah pena...
semua karya Tuan Putri akan kami bingkaikan di daunan kasih agar menjadi kasih semurni hati di kalbu kami yang inginkan kedamaian roh dan jasad....mulai saat ini dan detik ini tuan Putri Rimba Niagara jangan berputus asa dan senyumlah-senyumlah karena kami selalu berada di sisi Tuan Putri Rimba yang dikasihi hingga akhir nanti."

Karya Putri Rimba Niagara
21 Mei 2012

Irma Sri Kabulatirin:

Baik nian si kunta si kunte itu..
Biarlah kita berteman dengan orang yang siapa mahu..
Tak usahlah kita hirau mereka yang tak perduli...
Aku memang saat ini sedang dilanda boring kata orang sana...
Tapi kadang kubaca naskahmu...walau tersendat....hingga aku terkantuk-kantuk...karena begitu panjang syairmu Rabeah...
Biarlah syairmu jadi teman tidurku saat malam menjemput....

Putri Rimba:

AKU BIASKAN KASIH SUCI MURNI DI KALBUMU KALBUKU

Nanti ye...irma kukarang puisi terakhir dariku untukmu irmaku sayang

Duhai irma....
Deritamu deritaku
Kita saling terpaut kasih
Dalam hatiku hatimu
Tapi kita berbeda
Kau di benua sana
Aku di benua sini
Mana bisa mungkin
Hatimu hatiku
Boleh bersatu
Ramai yang tak merestu
Bukan aku tak kasih
Bukan aku tak sayang
Bukan aku tak cinta
Padamu irma
Tapi...lagi aku kasih dan sayang
Lagi kasih tersisih
Lagi sayang melayang
Makanya yang ada
Luka yang parah membarah

Karena aku sedar siapa aku
Tak setandingmu yang serba sempurna
Izinkan aku undurkan kasih sayang ini
Dari hatimu
Kerana ramai yang tak merestu
Hubungan kita yang suci ini

Doaku moga kau bahagia
Bersama teman-temanmu

Maafkan aku irma...
Gelak tawamu
Biarpun dalam kesedihan
Aku biaskan kasih suci murni
Di kalbumu kalbuku
Moga Allah meredhoi
Kau dan aku
Hingga akhir nanti

PUTRI RIMBA NIAGARA
21 Mei 2012

Irma Sri Kabulatirin:

Hai Rabeah ku...
Apa yg telah kau cakap baru ituuuu...
Aku tak suka...
Siapa yg tak merestui hubungan kita...
Katakan itu padaku...
Aku akan diam seribu basa...
Hingga kau ucap tentang nama-nama penghianat itu....

Rabeah Mohd Ali:

Duhai irma...
Penghianat dalam terang kita nampak irma
Ini penghianat dalam gelap hatinya irma
Cahaya kasih kuberikan
Mendung gerhana
Datang menutupi
Pelangi cinta kita irma...
Makanya senyumku
Telah diheret oleh
Bara ombak mengganas!
"CINTAKU BERADA DALAM BARA GELOMBANG OMBAK MENGGANAS!"
hinggakan aku tak tega untuk mempertahankan cintamu irma...
maafkan aku irma
biarpun ku tahu yang kau tak akan berputus asa untuk terus mencintaiku...dan kau cuba menjahit lukaku dengan benang cintamu...
tapi sia-sia saja irma kerna si penghianat itu akan membuka benang cinta itu lalu lukaku pun bernanah lalu membarah lalu meletus! Letus!
lalu aku meraung kepedihan jiwa lara yang tersayat....
Bila kufikirkan derita di dunia ini tidak sehebat derita di akhirat makanya aku lupakan terus segala derita tersayat ini agar tak menjadi parut untuk aku tenang menuju jalan-jalan ke negeri Abadi....

KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA & IRMA SRI KABULATIRIN
25 Mei 2012
 ·  ·  · Friday at 8:41pm
(PETIKAN DARIPADA GRUP JARINGAN SASTRA INDONESIA - KALBAR)
27 Mei 2012

0 comments:

Post a Comment

 
;