SALAM ZAMAN
Aku pun meniup seruling senja
sementara malam belum ada,
kerana gerabak kayu api masih saja berat
dan lembuku penat
engkau coba lihat
aku bercakap namastee
sejahtera dan doa kecilku untuk kawan-kawan
yang aku ketemu di jalan
yang menjinjit bakul di kepala
yang memboncengkan anaknya di belakang
yang menghalau kambing lembunya ke kandang
Namastee
kulihat senja rebah mengalah
perlahan langit menjadi hitam
dan pedatiku sampai di pintu
aku menurunkan kayu bakar
mengambil selonggok dan membakar
segala duka
segala pedih rasa
segala kecewa
segala airmata & semua
kubakar antara malam
Biarlah mataku lena dan pejam
dalam dingin suram
menanti esok dengan harapan
untuk menyambut kecerahan siang.
Rajesh Mysore
0 comments:
Post a Comment