SANG PUJANGGA SANJUNGAN
Duhai pujangga sanjungan...
Kalian berbahasa puitis
Buatkan aku membaca
Penuh teruja
Menghayati bait demi bait
Aku hanyut dalam dunia
Puisimu berbahasa puitis
Kau mengajak aku ke duniamu
Merasai apa yang ada di minda
Menyelami apa yang ada di kalbumu
Kau perlihatkan dengan jelas
Hanya dengan menggunakan bahasa puitismu itu
Aku terbius
Tanpa sedar
Aku menjadi si pemujamu
Aku menjadi si peminatmu
Dan kau adalah idolaku
Yang kuminat
Yang kusuka
Karyamu benar-benar hidup
Menghidupkan jiwa puisiku
Yang telah lama mati
Dan aku kembali bangun dengan semangat baru
Untuk memegang pena
Biarpun jemariku luka berdarah
Pedihnya dan sakitnya tak terkata
Dan kupertahankan segala yang sakit
Hingga penaku berlumurah darah
Darah pekat merah menitis di kanvas
Selembar kertas putih
Dan air mata tertetes
Mengembangkan tulisanku
Bertintakan darah dan air mata
Kerana roh semangat pujanggamu
Telah membuatkan aku
Menahan segala kesakitan
Dan akhirnya aku berjaya menulis
Bertintakan darah dan air mata
Terima kasih sang pujangga idolaku
Keranamu telah meniupkan
Roh pujanggaku
Untuk terus menulis dan menulis
Roh pujanggamu telah masuk ke
Roh pujanggaku
Semua-Nya dengan izin-Nya
KARYA RATU RIMBA NIAGARA
8 Okober 2012
(PUISI INI DIILHAMKAN ISTIMEWA UNTUK DR LIM SWEE TIN & ANWAR RIDHWAN)
October 8 at 2:13pm · Edited · Like · 1
Menyelami apa yang ada di kalbumu
Kau perlihatkan dengan jelas
Hanya dengan menggunakan bahasa puitismu itu
Aku terbius
Tanpa sedar
Aku menjadi si pemujamu
Aku menjadi si peminatmu
Dan kau adalah idolaku
Yang kuminat
Yang kusuka
Karyamu benar-benar hidup
Menghidupkan jiwa puisiku
Yang telah lama mati
Dan aku kembali bangun dengan semangat baru
Untuk memegang pena
Biarpun jemariku luka berdarah
Pedihnya dan sakitnya tak terkata
Dan kupertahankan segala yang sakit
Hingga penaku berlumurah darah
Darah pekat merah menitis di kanvas
Selembar kertas putih
Dan air mata tertetes
Mengembangkan tulisanku
Bertintakan darah dan air mata
Kerana roh semangat pujanggamu
Telah membuatkan aku
Menahan segala kesakitan
Dan akhirnya aku berjaya menulis
Bertintakan darah dan air mata
Terima kasih sang pujangga idolaku
Keranamu telah meniupkan
Roh pujanggaku
Untuk terus menulis dan menulis
Roh pujanggamu telah masuk ke
Roh pujanggaku
Semua-Nya dengan izin-Nya
KARYA RATU RIMBA NIAGARA
8 Okober 2012
(PUISI INI DIILHAMKAN ISTIMEWA UNTUK DR LIM SWEE TIN & ANWAR RIDHWAN)
October 8 at 2:13pm · Edited · Like · 1
0 comments:
Post a Comment