Friday, 14 September 2012

AKULAH JUARA PENYAIR ALAM MAYA



  • SAHABAT

    Sahabatku...
    Kau terlalu indah bagiku
    Hatimu sewangi kasturi
    Semekar bunga-bunga Syurga
    Yang sentiasa berkembang di laman hati
    Senyumanmu membalut lukaku
    Suka duka kita harungi bersama
    Airmatamu airmataku
    Penawar di kala hati terlara duka
    Bahagiamu bahagiaku
    Ceriamu ceriaku
    Sakitmu sakitku
    Jika kau terluka
    Aku jua akan turut merasakannya
    Kaulah bidadari dari Syurga
    Kiriman Tuhan untukku
    Kan kusyukuri sebanyak-banyak-Nya
    Kan kubawa kasihmu kasihku
    Hingga ke Syurga
    Insya-Allah Aamiin

    Percayalah aku sayangkanmu
    Setulus ikhlas demi-Nya
    Makanya hargailah kasih sayangku ini
    Duhai sahabatku yang kukasihi
    Sepenuh roh dan jasadku..

    KARYA RATU RIMBA NIAGARA
    14 Sept 2012
    Like ·  ·  · 11 hours ago
    • Temul Amsal and 4 others like this.
    • Temul Amsal .
      menelusuri sajak-sajakmu
      terlalu banyak lorong waktu yang ku tuju
      tak terpikir lagi
      hentakkan kaki dan seribu jejakku
      yang tertinggal di tepian itu
      hanya untuk sekedar mengenalmu 
      seketika
      menjelang 
      senja tiba
      aaaah........sia-sia
      8 hours ago · Unlike · 1
    • Ratu Rimba Niagara:

      adakah sajakku sia-sia bila kau baca?
      jika sia-sia...percuma saja aku bersahabat denganmu...hehehe
      8 hours ago · Edited · Like · 1
    • Temul Amsal agaknya aku yang sia-sia mengenalmu.
      untuk apa aku ke sini kalau hanya sekedar bercumbu rayu....Membicarakan bahasa tabu yang jelas terlarang buat kita....untuk apa aku berkelana kalau sekedar mengumbar cinta sambil menyingkap sesuatu yang sudah jelas kepunyaan orang.
      Penyairku...aku datang karena rayuan senyum sajakmu yang mengetarkan hatiku...kalau ini salah juga aku akan berbalik sekarang...berdayung pulang ketempat asalku.
    • Ratu Rimba Niagara:

      Terserah pada nawaitu seseorang..kerana nawaituku nawaitumu hanya Tuhan yang tahu...jika kau anggap persahabatan sastra ini sia-sia makanya jawapnya adalah sia-sia juga...
    • Ratu Rimba Niagara:

      Jika hadirnya ikhlas kerana-Nya
      Itulah arti persahabatan
      Jika hadirnya sengaja untuk menyakiti
      Aku redha kerana siapalah aku untuk menahan untuk disakiti...
    • Temul Amsal ku seberangi selat melaka bukan karena senyummu dan bukan pula karena lara dihatiku....tapi karena ketertarikanku dengan ungkap bahasamu yang senantiasa menantang dan tak pernah mau mengalah....Bagiku ini suatu cabaran .
    • Ratu Rimba Niagara: 
      AKULAH JUARA PENYAIR ALAM MAYA


      Duhai sahabatku...
      Selama ini hidupku 
      Selalu saja mengalah
      Kubiarkan saja mereka memijak 
      menghenyakku sesuka hati tanpa melawan....
      aku rela menangis terlara duka...
      Setiap kebaikan yang kubuat pada mereka najis yang dilempar
      Adakah adil bagiku untuk menghadapi ini semua sepanjang hayatku...
      Makanya demi untuk melangkah jalan yang kutuju
      Takkan kubiarkan mereka
      Menghina
      Menghenyak
      Memijakku sesuka hati tanpa ehsan

      Aku begini bukan niat
      Untuk mendabik dada
      Atau membongkakkan diri
      Tapi adalah memberi penghargaaan buat diriku sendiri
      Agar aku adalah hamba Allah yang dilahirkan di dunia ini
      Bukan untuk di pandang sebelah mata
      Penuh hina sambil meludahku 
      Begitu hinanya aku di matanya

      Jikalah aku dilahirkan ke dunia ini
      Semata untuk membuatkan orang sakit hati
      Lantaran aku berkarya 
      Sepenuh jiwa sepenuh rasa
      Elok benar rasanya aku tidak 
      Menjadi penulis
      Kerjaku ditukar 
      Sebagai pengkritik sastra
      Itu lebih baik bagiku
      Aku kritik...
      Kritik sampai mereka terduduk terlentang
      Sampai mereka keluar dari grup
      Lepas itu aku puas 
      Aku gelak
      Haa...haa...haa...
      Padam dengan muka engkau
      engkau ingat engkau hebat sangat
      Akulah Juara Penyair Alam Maya!

      KARYA RATU RIMBA NIAGARA
      15 Sept 2012
      8 minutes ago · Edited · Like · 1
    • Temul Amsal .
      tak kuasa aku menangkap singa dirimba
      takku sangka aku kecundang di tangan seorang wanita
      di ratusan gedung aku bernyanyi dan menari
      di sejuta tempat aku membacakan sajak sajakku
      ternyata kini
      tak satu katapun yang dapat kutulis lagi
      aku berhadapan dengan naluri keputus asaan

      hehehe sayang...! 
      berilah aku peluang
      sekedar menambahkan satu kata saja
      dalam sajak sajakmu yang mulai layu
      agar aku sentiasa berada dihatimu
      buat penutup lukamu yang sendu
      7 hours ago · Unlike · 1
    • Ratu Rimba Niagara:

      Dalam sendu
      Dalam pedas bicara
      Ada hati terluka pilu
      Dibiarkan menjadi barah
      Bila tiba masanya meletus...letus...
      Mengeluarkan lahar membahang...bahang...
      Namun masih sedar
      Dia cumalah insan kerdil
      Yang mahu pulang 
      Ke jalan-jalan-Nya
      Mahukan hidup
      Yang tenang menenangkan
      Moga mati dalam tenang juga
      Aamiin Ya Rabbal A'Lamin.
    • Temul Amsal .
      kau pasti akan tenang jika disampingku
      tapi kau selalu ragu
      biarlah....biarlah kalau begitu
      aku tak lagi mengganggumu
      kalau itu yang kau mau

      tapi aku percaya
      disuatu masa nanti
      kalau aku pergi jauuuuuh dan tak lagi berada disini
      kau akan memanggil namaku
      dan aku takkan mungkin kembali lagi.
    • Ratu Rimba Niagara:

      kenapa hati mu cepat sangat merajuk
      kaukan seorang pahlawan sastra dong...
      apa lagi mahu aku terangkan agar kau fahami daku
      jadinya kau mahu pergi dariku juga ke?
      bilang sama aku sejujurnya..
      aku redho perpisahan yang bukan kupinta ini ye...
    • Temul Amsal .
      aku datang melihatkan muka
      tapi tak sedikitpun diberi hapan
      apalagi berjabat tangan......
    • Ratu Rimba Niagara: 
      cuma yang perlu kau tahu

      di sini bukan pepatung sastra
      di sini bersastra seorang-seorang
      biarpun di sini diberi nama
      RUMAH DIALOG SASTRA BORNEO
      Rumah yang sepi tanpa penghuni
      cuma kedengaran sesekali
      Si pungguk berlagu rindu
      Bukan berdialog ok...faham...hehehehe
      Jika berdialog juga akan berlaku tsunami sastra...
      membadai-badai
      jika tak tahan badai
      tinggalkan saja dong....hehehehe.
    • Temul Amsal .
      aaah....terlalu lemah ucapanmu
      untuk apa ku tampilkan karyaku
      kalau tak dibahas orang

      untuk apa kita bermuka
      kalau takut hadapi tantangan.
      kalau saja begini...besok aku takkan disini lagi
      ku tinggalkan engkau dengan keangkuhanmu

      aku takkan kecewa
      karena sebelumnya aku juga tak mengenalmu.
    • Ratu Rimba Niagara: 
      kenapa kau bilang begitu...

      kita di sini mencari kelemahan
      demi kesempurnaan
      jika kelemahan dikatakan
      kesombongan makanya
      tiada berartilah
      semua kata-kata
      dan kerana ini 
      aku hanya melayani
      mereka yang sentiasa 
      sudi memahamiku
      kuturuti kehendakmu
      jika itu mahumu
      dan maafkan aku
      kerana siapalah aku
      dalam berbicara bisu
      yang memilukan ini
    • Temul Amsal .
      Ratu Rimba....Ratu Rimba......
      kalau aku tertidur di ranjang malam
      dengan kain sutra yang bersulamkan kata kata
      peluklah daku dengan sajak sajakmu

      agar mimpiku jadi indah
      menjelang sang mentari tiba

      Senyummu begitu menggoda
      berlesung pipi sukma dan makna
      pandanganmu menatapku sayu
      berbinar redup pancaran sastra
      bolehkah aku berkata
      Aku mencintaimu Ratu Rimba......!!!
    • Ratu Rimba Niagara: 
      Kata fatma wati padaku

      Mencintaku mencintai-Nya
      Makanya semua rakan sastraku
      Adalah kecintaanku kerana-Nya
      Moga mereka ikhlas 

      Saling berbagi ilmu sastra padaku
      Si pendamba sastraku sastramu

      (PETIKAN DARIPADA WALL DIALOG RUMAH SASTRA BORNEO)
      15 Sept  2012

0 comments:

Post a Comment

 
;