Thursday 27 June 2013

YA ALLAH HIDUP DAN MATIKU HANYALAH UNTUK-MU




PETIKAN DARIPADA WALL RATU RIMBA NIAGARA)
26 Jun 2013
  • Roza Erawanto and Apri Yani Lestari like this.
  • Rendra Regen Rais Ratu ini siapa kalau boleh tau? apa hubungannya dengan indrapura
  • Ratu Rimba Niagara Tiada hubungan apa-apa dengan Inderapura...jika ada itu ditakdirkan Allah menjadi penulis talisiraturrahim antara Kesultanan Inderapura Indonesia dan Kesultanan Kesultanan Inderapura Malaysia...andai dua-dua dapat bertalisiraturrahim hasil dari sastra nusantara yang dikaryakan...itulah hikmah di sebalik pertemuan di group ini biarpun sekadar di alammaya.

    Jika hanya untuk melaga-lagakan kedua pihak bagi berantam..sejujurnya saya nggak boleh terima sama sekali...apapun alasan untuk menafikan kesultanan Inderapura Malaysia ...itu mereka yang tahu keadaannya tapi bagi saya siapapun silsilah keturunan sultan kek raja kek ratu kek permaisuri kek...putra kek putri kek ...semuanya darah yang sama berwarna merah tiada darah berwarna kuning..semuanya dibalut kain kafan putih tiada kain kafan kuning.
    Lahir ke dunia tanpa apa-apa matipun tiada apa-apa dibawa mati walaupun harta bertimbun walaupun setinggi manapun darjat.
    Semuanya kita sama di Sisi Allah Taala cuma yang membedakan amalan kita...

    Intipatinya di sini siapapun kita di group ini kita bertalisirrahim dan memberi kelebihan apa yang kita punya untuk saling berbagi kepada yang memerlukan karena apa yang kita infakkan itulah harta yang kita punya di akhirat nanti. Jika kita tak punya harta sekadar berbagi ide dan ilmu yang kita tahu bersandarkan Al-Quran dan Hadis...itu pun sudah satu rahmat untuk kita sebagai bekalan di hari mati.

    'HIDUP ADALAH MEMBERI TERUS MEMBERI
    MATI ADALAH MENERIMA HASIL APA YANG DIBERI SEMASA HIDUP..MENERIMA HASIL ITU ADALAH PASTI KARENA ITU ADALAH JANJI ALLAH ...JANJI ALLAH PASTI DITEPATI KARENA ALLAH TAK PERNAH MEMUNGKIRI JANJI.

    HIDUP ADALAH MIMPI
    MATI ADALAH REALITI
    JIKA HIDUP ADALAH REALITI
    PASTI KITA TAK INGAT HARI MATI
    MAHU TERUS HIDUP DALAM KEBANGGAN APA YANG KITA MILIKI
    BILA DATANG MATI PASTI APA YANG DIMILIKI MENJADI PENYESALAN BUAT ROH DI ALAM BARZAH...

    KEPUTUSAN KITA YANG MENENTUKAN TAKDIR KITA
    MAKA SAMALAH KITA MENGAMBIL KEPUTUSAN 
    SENTIASA MAHU MEMBERI APA KURNIAAN ILAHI KEPADA KITA
    AGAR KITA TIDAK MENYESAL DI HARI MATI
    MUHASABAH UNTUK DIRI SAYA SENDIRI



WWW
RAKAN FBKU KAULAH PEJUANG SASTRAKU ILHAM DARI-NYA

KEPADA RAKAN FBKU YANG KUKASIHI
YANG LAMA YANG BARU
BERSAHABATLAH DENGAN KU KERANA ALLAH TAALA
KARENA SALAH SATU IMPIAANKU PUNYAI SAHABAT BERHATI SYURGA
AKU BUKANLAH SEMPURNA BAIK
TAPI HASTAT HATIKU INGINKAN KEBAIKAN DALAM HIDUP SEHINGGA MATIKU
MAKANYA AKU PERLUKAN KAWAN-KAWAN FB
YANG MAHU MENYOKONG/MENDUKUNG NIAT BAIKKU
MELALUI KARYA-KARYAKU
DI SITULAH BERTAPAKNYA SEGALA KEBAIKAN YANG KUIMPIKAN
KUN FAYAKUN
JADILAH REALITI SEGALA YANG KUIMPIKAN
AAMIIIN YA RABBAL A'LAMIIN

MAKA DI WALL INI HANYA YANG KU CARI SAHABAT SEJATI
YANG MEMBERI IMPAK YANG BESAR DALAM DUNIA KARYAKU
YANG SIBUK
YANG SEPI MENYEPI
YANG PELIT IDE
YANG PELIT LIKE
YANG TAK SUKA DALAM DIAM
MAAFKAN AKU JIKA KARYAKU BERLALU PERGI KERANA KU HANYA PERLUKAN YANG BENAR-BENAR SERIUS MENDUKUNG DUNIA SASTERAKU
RAKAN FBKU TERLALU TERHAD
DIHADKAN CUMA 50 ORANG
JIKA TERLEBIH JIKA MASIH TAK AKTIF
SEKALI LAGI KUMOHON MAAF DIPINTA
APA GUNA KITA BERTEMAN FB
SEAKAN TAK WUJUD
TAK SALING KENAL MENGENAL
WUJUD SEPERTI TAK WUJUD
SEDANGKAN ALLAH ITU WUJUD
DAPAT DIRASAKAN KEWUJUDAN-NYA

YA ALLAH AMPUNKAN AKU
BUKAN AKU MAHU MEMUTUSKAN TALISIRATURRAHIM
MASAKU SUDAH TERLALU SUNTUK
MAKANYA PELIHARALAH WALL FBKU INI
AGAR SELAMAT DENGAN BAHASA-BAHASA NAN INDAH-INDAH
BAHASA YANG KAU REDHAI
JAUHKAN DARIPADA UMPAT MENGUMPAT
KEJI MENGEJI
HINA MENGHINA
FITNAH MENFITNAH
SINDIR MENYINDIR
JAUHKAN AKU DARIPADA ORANG-ORANG SEPERTI ITU
KARENA AKAN MEROSAKKAN PEMIKIRANKU UNTUK BERKARYA...

MOGA KAU HADIRKAN RAKAN-RAKAN FBKU
YANG SEMUANYA HATI SEMURNI SYURGA
TIADA NIAT LAIN SEMATA MENJADIKAN AKU
SAHABAT DUNIA AKHIRATNYA
AAMIIN YA RABBAL A'LAMIIN

SEBUAH HARAPAN UNTUK SEMUA RAKAN FBKU,
27 Jun 2013
Like ·  · Unfollow Post ·  · Promote

  1. 25Like ·  · Promote · 

  2. Like ·  · Promote · 

  3. Like ·  · Promote · 

  4. Like ·  · Promote · 

  5. Like ·  · Promote · 

  6. Like ·  · Promote · 

  7. Like ·  · Promote · 
    • Kumbang Segak likes this.

      KUCING HAIWAN PELIHARAAN KESAYANGAN NABI MUHAMMAD SAW

  8. Like ·  · Promote · 

  9. Like ·  · Promote · 

  10. Like ·  · Promote · 


  11. 4Like ·  · Promote · 

  12. Like ·  · Promote · 

  13. Like ·  · Promote · 

  14. 1Like ·  · Promote · 

  15. Like ·  · Promote · 

  16. “Sesungguhnya rahmat Allah Swt amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-A’raf: 56).
    "Jangan kotori hati dan tangan kita untuk menzalimi orang lain"
    "Contohlah Pohon mangga, ia dilempari batu oleh anak-anak kecil, namun ia m...
    Like ·  · 


    • Balas Kejahatan dengan Kebaikan...

      by Syekh-Mufti Kesultanan Palembang Darussalam (Notes) on Thursday, June 27, 2013 at 4:39pm
      “Sesungguhnya rahmat Allah Swt amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-A’raf: 56).
      "Jangan kotori hati dan tangan kita untuk menzalimi orang lain"
      "Contohlah Pohon mangga, ia dilempari batu oleh anak-anak kecil, namun ia membalasnya dengan buahnya yang manis".
      "Jadilah engkau seperti tanah, diinjak-injak oleh kaki kita, namun tanah membalasnya dengan buah dan hasil panen yang tumbuh darinya".

      Pada suatu hari Rasulullah saw bertamu ke rumah Abu Bakar Ash-Shidiq. Ketika sedang ngobrol dan temu kangen dengan Rasulullah, tiba-tiba datang seorang Arab Badui bergaya preman dan langsung mencela Abu Bakar. Makian kotor serta umpatan-umpatan kasar keluar dari mulut orang itu. Namun, Abu Bakar tdk menghiraukannya. Ia melanjutkan perbincangan dengan Rasulullah. Melihat hal ini, Rasulullah memberikan senyum terindahnya kepada Abu Bakar.
      Merasa tidak berhasil dan dicuekin, orang Arab Badui itu kembali memaki Abu Bakar. Kali ini, makian dan hinaannya lebih kasar. Namun, dengan keimanan yang kokoh serta kesabarannya, kembali Abu Bakar  tidak menghiraukannya dan tetap membiarkan orang tersebut memaki. Rasulullah kembali memberikan senyum terindahnya.‎ Merasa makin dikacangin, maka semakin menjadi-jadi lah kemarahan orang Arab Badui ini.
      Untuk ketiga kalinya, ia mencerca Abu Bakar dengan makian yang lebih menyakitkan. Kali ini, selaku manusia biasa yg memiliki hawa nafsu, Abu Bakar tidak dapat menahan amarahnya. Dibalasnya makian orang Arab Badui itu dengan makian pula. Terjadilah perang mulut, seketika juga nama-nama satu isi kebun binatang keluar semua, dari mulai kucing, kelinci sampai onta. Seketika itu juga, Rasulullah beranjak dari tempat duduknya dan langsung meninggalkan Abu Bakar tanpa mengucapkan salam. ‎
      Melihat hal ini, selaku tuan rumah, Abu Bakar sadar dengan kesalahannya dan langsung berlari mengejar Rasulullah yg sudah sampai halaman rumah. Kemudian, Abu Bakar berkata, “Wahai Rasulullah, jika aku berbuat kesalahan, mohon jelaskan dan maafkan kesalahanku. Jangan biarkan aku dalam kebingungan.” Rasulullah lalu menjawab, “Sewaktu orang Arab Badui itu datang lalu mencelamu dan kamu tidak mnanggapinya, aku tersenyum karena banyak malaikat di sekelilingmu yang akan membelamu di hadapan Allah.”
      Beliau melanjutkan, “Begitu pun yang ke-dua kali ketika ia terus menghinamu dan kamu tetap membiarkannya, maka para malaikat semakin bertambah banyak jumlahnya di sisimu. Oleh sebab itu, aku semakin tersenyum. Namun, ketika yang ke-tiga kali ia menghinamu dan kamu menanggapinya serta kamu membalas makiannya, maka seluruh malaikat pergi meninggalkanmu, dan hadirlah iblis di sisimu untuk semakin memanasimu. Oleh karena itu, aku tidak ingin berdekatan dengannya, dan aku tidak memberikan salam kepada kamu.”

      Sabar Dan Selalu Berbuat Baik

      Islam adalah agama yang damai dan penuh keindahan. Islam mengajarkan umatnya agar terus menerus berbuat kebaikan kepada sesama manusia tanpa mempedulikan asal usul, status sosial, agama, jenis kelamin, dsb. Dalam salah satu ayat Al-Qur’an,“Dan berbuat baiklah kepada ibu-bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil (orang yang bepergian) dan hamba sahayamu (pembantu).” (QS. An-Nisa [4]: 36).
      Ayat ini mengajarkan untuk selalu berbuat baik kepada siapapun tanpa memandang faktor-faktor darimana orang itu berasal, seberapa kaya orang tersebut, apa jenis kelamin orang yang bersangkutan, dsb. Hal yang lumrah ada kalanya dalam hidup ini kita menemui tantangan luar biasa yang tak diinginkan, seperti dibenci banyak orang atas niat tulus dan perbuatan baik yang kita lakukan atau mungkin “ditusuk” dari belakang oleh teman-teman maupun keluarga dekat kita sendiri. Ironis bukan?.
      Bagi seorang pelajar atau mahasiswa, mungkin saja ada teman sekelas yang tidak suka dan berusaha menjatuhkan kita dengan berbagai cara, termasuk mungkin memfitnah atau menyebar isu yang tidak benar. Bagi seorang karyawan, mungkin saja sesama teman di kantor saling berusaha menjatuhkan dan dibuat agar nama kita jelek di depan bos dan tidak jadi dipromosikan. Bagi seorang pebisnis, mungkin saja pesaing kita melakukan cara-cara yang kotor dan bisnis yang tidak beretika. Setiap orang, tidak peduli apa profesi dan pekerjaannya, pasti akan menemu hal-hal seperti itu. Hidup itu keras bung! 
      Saran saya kepada orang-orang seperti ini: jangan dibalas perbuatan jahat mereka! Karena kalau kita balas, ya berarti kita sama saja dengan mereka. Sama-sama sakit!! hehe… Tapi balaslah segala kejahatan yang orang lain lakukan kepada kita dengan kebaikan. Allah Swt telah mengajarkan di dalam Al-Qur’an, “Balaslah perbuatan buruk mereka dengan yg lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan.” (Q.S. Al-Mu’minun [23]: 96).
      Hadapi saja semua tantangan dan masalah yang kita hadapi dalam hidup ini dengan penuh syukur. Karena memang begitulah kehidupan berjalan. Terkadang berada di atas dan di lain waktu berada di bawah. Terkadang, perbuatan baik yang kita lakukan malah dibalas dengan kejahatan oleh orang lain. Oleh karenanya, manakala kita melakukan sesuatu, jangan pernah berharap bahwa kita akan memperoleh sambutan hangat atau balasan yang serupa dari orang yang bersangkutan. Karena jika itu yg terjadi, bersiap-siaplah kita merasakan kekecewaan yang dalam.
      Watak manusia sungguh beragam dan tak mesti sehaluan dengan apa yang kita inginkan. Pastinya kita menginginkan setiap orang berbuat baik kepada kita kan? Sayangnya dunia tidak selebar daun kelor (ga nyambung). Semua sikap yang tidak mengenakkan dari manusia, baik ataupun buruk, terimalah dengan penuh kesabaran. Bilamana kita mengindahkan ajaran Islam, balaslah dengan yg terbaik. Namun, bilamana membalas keburukan itu dengan kebaikan masih sulit dan berat, biarkan saja mereka. Jangan sekalipun kita terprovokasi. Inget selalu pepatah ini: “Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu.”
      ‎Contoh nyata dari kesabaran menghadapi orang lain adalah apa yg ditunjukkan oleh Rasulullah SAW dalam dakwah beliau kepada kafir Quraisy di Makkah. Nabi Muhammad yang diutus oleh Allah SWT untuk menyucikan jiwa-jiwa kotor, hati kusam, dan mengajarkan akhlak karimah bukannya disambut dengan baik. Tapi malah dicemooh, dihina, difitnah, dan dihujat. Tidak jarang, bahkan beliau dilempari tulang belulang, kotoran unta dan diludahi ketika beribadah di Ka’bah. Namun, apakah beliau membalas semua tindakan keji itu dgn tindakan yang sama? Ternyata tidak!
      Dalam peristiwa Thaif, ketika Rasulullah SAW datang bersama para sahabat mencari perlindungan, beliau malah dilempari batu hingga berdarah. Dalam kondisi yang demikian, ternyata bukan kemarahan dan dendam yang ditunjukkan Rasulullah saw. Beliau malah mendoakan orang-orang yg melemparinya agar segera mendapat hidayah dari Allah SWT. Padahal, para malaikat yg diutus oleh Allah SWT telah menawarkan kepada beliau untuk menghukum mereka. Ibaratnya kalau Rasulullah bilang “iya” saja kepada malaikat, maka itu orang-orang yang berbuat jahat kepada Rasulullah akan langsung dijadiin tempe mendoan semuanya alias benyek.
      Tapi Rasulullah SAW menolak tawaran tersebut, malah beliau berbuat kebaikan kepada orang-orang yg menzalimi tersebut dengan mendoakan mereka agar mendapat hidayah. Terbukti, sebagian besar dari mereka memeluk agama Islam dan menjadi pembela Rasulullah paling depan di medan-medan perang. Subhanallah.. Inilah kehebatan dari seorang Nabi Muhammad saw yang membalas kejahatan dengan penuh kebaikan, dan akhirnya justru malah kemenangan yang didapat, yaitu orang-orang yang tadinya kafir dan memusuhi, malah berbalik memeluk agama Islam karena akhlak terpuji yang ditunjukkan oleh Rasulullah.
      Tidak salah memang bahwa Nabi Muhammad saw adalah contoh manusia terbaik yang harus kita ikuti. “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab:21).
      Apa yang dilakukan Rasulullah saw membuat saya teringat dengan istilah yang sangat menarik, “you may lose the battle but you win the war”. Kata battledi sini diistilahkan sebagai perang kecil dan war adalah sebuah perang yang lebih besar. Inilah yang disebut mengalah untuk menang. Kita sering mengartikan bahwa yang namanya mengalah itu ya berarti kalah, padahal tidak demikian. Mengalah bukan berarti kalah, namun mengalah untuk merangkul dan selanjutnya untuk menang.
      Dalam cerita di atas tadi, Nabi Muhammad saw boleh saja kalah dalam battle(pertempuran kecil), namun beliau menang mutlak dalam war (perang yang lebih besar). Kekalahan battle Rasulullah adalah beliau dimaki-maki, dilempari batu bahkan diludahi setiap harinya. Tapi Rasululah menahan diri untuk tidak membalas karena beliau tahu bahwa ada sesuatu yang lebih besar yang harus dia perjuangkan, yaitu tugas utamanya berada di muka bumi ini untuk memperbaiki akhlak manusia dan menyiarkan syiar Islam seluas-luasnya sebagai agama yang rahmatan lil ‘aalamiin (rahmat bagi seluruh alam semesta).
      Lalu akhirnya jelas sekali, kemenangan war Rasulullah adalah pada akhirnya orang-orang yang tadinya membenci dan memusuhi, bahkan ingin membunuh beliau, malah mengucapkan syahadat, memeluk agama Islam dan menjadi tameng-tameng hidup yang paling setia bagi Rasulullah saw dalam setiap perang. Inilah kemenangan besar Nabi Muhammad saw yang berhasil menjalankan misinya di muka bumi yang menyiarkan syiar Islam dan membuat para pembencinya memeluk agama Islam atas kesadaran sendiri dikarenakan perbuatan baik yang dicontohkan Rasulullah saw.

      Allah Swt Maha Adil
      Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi keadilan. Allah Swt juga memiliki nama lain yang berhubungan dengan keadilan seperti Al-‘Adl (Yang Maha Adil) atau Al-Hakim (Yang Maha Menghakimi). Di dalam Al-Qur’an sendiri juga dijelaskan bahwa segala perbuatan, baik ataupun buruk, sekecil apapun, pasti akan mendapat ganjaran dari Sang Maha Kuasa.
      “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah (biji atom), niscaya dia akan menerima (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah (biji atom) pun, niscaya dia akan menerima (balasan)nya.” (QS. Al-Zalzalah [99]:7-8)
      Jangan khawatir untuk selalu berbuat baik. Kita harus meyakini bahwa Allah Maha Adil dan segala perbuatan kita pasti akan ada balasannya, baik di dunia ataupun di akhirat nanti. Jika kita berbuat baik, tentunya kebaikan pula balasan yang akan diberikan oleh Allah Swt. “Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan pula.” (QS. Ar-Rahman [55]: 60).
      Maka dari itu berbuat baiklah kepada siapapun, bahkan kepada orang yang telah berbuat jahat kepada kita. Mengapa? Karena kebaikan tersebut dilipatgandakan di sisi-Nya. Hal ini dijelaskan di dalam Al-Qur’an, “Mereka itu diberi pahala dua kali lipat disebabkan kesabaran mereka dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan dan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka, mereka nafkahkan.”(QS. Al-Qashash [28]:54).
      Coba perhatikan juga ayat ini, “Siapa yang datang membawa kebaikan, baginya pahala yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan siapa yang datang membawa kejahatan, tidaklah diberi balasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan seimbang dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.”(SQ. Al-Qashash [28]:84).
      Dalam ayat di atas jelas bahwa segala kebaikan akan mendapat balasan yang lebih baik dan setiap kejahatan dibalaskan setimpal dengan apa yang dilakukan. Di sinilah letak kebaikan dan keadilan Allah Swt. Dia memberikan ganjaran yang lebih kepada orang-orang yang berbuat kebaikan. Namun untuk pelaku kejahatan dibalas setimpal dengan kejahatannya. Allah SWT tidak menzolimi sedikitpun terhadap orang-orang yang berbuat jahat. 
      Akhirnya… Selamat berbuat kebaikan… Dimanapun, kapanpun, dan kepada siapapun… Mengenai balasannya, serahkan kepada Allah, Dia-lah hakim yang paling adil di seantero jagat bumi…

      Unlike ·  · Unfollow Post · 
      • You and 11 others like this.
      • Ratu Rimba Niagara TERIMA KASIH DUHAI HAMBA ALLAH ATAS PENGKONGSIAAN ILMU YANG AMAT BERMANFAAT UNTUK SEMUA YANG MAHU MELAKUKAN KEBAIKAN SELAGI ADA HAYAT. MOGA RAHMAT ALLAH MELIMPAHI KE ATAS SEMUA HAMBA-NYA YANG INGIN BERBUAT BAIK ATAS KEIKHLASAN KERANA ALLAH TAALA. AAMIIN YA RABBAL A'LAMIIN.
      11 people like this.

      (PETIKAN DARIPADA WALL RATU RIMBA NIAGARA)
      28 Jun 2013

WWW

0 comments:

Post a Comment

 
;