Tuesday, 25 October 2011

SYUKURKU PADA TUHAN DIKURNIAKAN SAHABAT SEMURNIMU HAIDI YAN











ASALKAN HIDUPKU TIDAK MELUKAKAN KALBU KALIAN!

Terima kasih Haidi Yan & Mahabbah...

Kalian hadir bagaikan pelangi yang kutunggu
Sungguh indah! Tak jemu memandang...
Indahnya panorama di kala itu
Aman...
Damai...
Tenteram...
Subhanallah aku syukur!

Sebelumnya kufikirkan dalam benak fikiran yang tumpul ini

Kenapakah kalian selama ini tidak memunculkan diri?
Adakah kerana ketidaksempurnaan karyaku?
Atau aku yang tak sempurna berbicara dengan kalian?
Aduh! Kenapa aku suka berperasangka pada kalian?
Maafkan aku kalian
Allah ampunkan aku

Kufikir dengan benak fikiran yang tumpul lagi...

Kenapa kalian tega membunuh anganku?
Sedangkan kita perjuangkan pena yang sama
Adakah karyaku tiada seni ? Tiada jiwa?
Bilang sama aku...
Biar aku perbetulkan biar ada seni dan jiwa
Bila mereka membacanya tertusuk
di kalbu dan di jiwa

Kufikir dengan benak fikiran yang tumpul lagi

Kenapa Kejora nggak mahu berkongsi sinarnya padaku
Apakah kalian takut ilmumu akan berkurangan jika
dikongsikan samaku?
Aduh! Maafkan aku kerna berperasangka lagi

Kufikir dengan benak fikiran yang tumpul lagi
Kenapa purnama nggak mahu senyum padaku
mungkin karyaku lari dari visi dan misi sebenar
tak sangka aku...
tahukah kalian...
udah kuperahkan sepenuh fikiran untuk mencurahkan
idea dalam berkarya...tapi kalian langsung tak
terihsan pada karyaku malah dipandang jelek
ditertawakan lalu direnyukkan dibalingkan ke sungai rimba

Nangis aku kalian...
Itulah yang membuatkan lukaku bernanah
bertambah parah
hatiku sengaja kau biarkan luka
tanpa sedikitpun ihsan
sejambak bunga kasih yang kuberi pada kalian
racun berbisa yang kau simbahkan ke lukaku
tidak puas lagi dengan itu
kau bebat pula lukaku dengan simbahan asid
Aduh! Sakitnya sampai tak tertahan...!
Tak apalah kalau itu boleh membahagiakan kalian
kurela asalkan hidupku tidak menyakiti hati kalian
apa tah lagi melukakan kalbu kalian!

Tapi pabila kufukirkan dengan cahaya iman

Kalian tidak begitu...
Kalian selalu menghargai karyaku
Menyokong segala cita-cita dan perjuanganku
Hingga aku nangis dalam kesyukuran
Bersyukur aku dikurniakan sahabat sebaik kalian

Kita terikat pada ikatan ukhwah puisi jiwa... puisi qalbu
Moga ikatan
ukhwah puisi jiwa...puisi qalbu
dapat membersihkan sifat mazmumah kita dan mereka yang membacanya
Moga setiap karya kita yang terhasil ada nilaian di SisiNya
Amin Ya Rabbal A'Lamin

Karya Rha NS
18 September 2011
· · · Saturday at 5:56pm near Kuala Lumpur


  • Haidi Yan likes this.

    • Haidi Yan
      Mohon dimaafkan ibu Rabeah Mohd Ali
      Haidi tidak pandai mencipta puisi indah
      Sudah sekian lama belajar
      Bahkan terasa lebih tua daripada usia ku
      Tapi tak jua mampu membuat sebuah puisi indah
      Mungkin inilah kelebihan
      Terlahir untuk membaca dan menikmati puisi orang lain
      Tapi bukan mencipta puisi bagi orang lain
      [Salam hormat selalu]

      Sunday at 12:32am ·

    • Rabeah Mohd Ali Bunda pun bukan pandai sangat tapi terlalu minat yang mendalam dalam dunia puisi dan sastra sejak dari kecil. Di usia yang selewat begini baru mahu mencoba...setiap orang ada kelebihannya ...Haidi juga ada kelebihan itu cuma Haidi harus tahu kelebihan Haidi apa...Insya-Allah bakat akan terserlah pada kelebihan yang Haidi ada itu...
      Sunday at 3:40am · · 1 person


  • (PETIKAN DARIPADA DIALOG RUMAH SASTRA BORNEO)
    25 Oktober 2011

0 comments:

Post a Comment

 
;