Sunday, 13 May 2012

BANGSAWAN DIRAJA, TUAN PUTRI RMBA NIAGARA'




BANGSAWAN DIRAJA , 'TUAN PUTRI RIMBA NIAGARA'

CERMIN JATI TUAN PUTRI

Bercerminlah dengan hati agar serunai jiwamu benderang,
Jika ingin menjadi Tuan Putri,belajarlah ratib cinta,
Bacalah barzanji rindu,
Pelajarilah tauhid hati tawadhu'
Tolakkan pandanganmu ke sajaha bukan beza-membeza
Remukkan congkakmu yang senantiasa merasa paling mahligai di antara tiang istana
Dan jahit lidahmu yang selalu mengatasnamakan Tuhan untuk kesenanganmu agar dipuji khalayak dan para hamba
Bakarlah kepalsuanmu berkali-kali
Hingga jadikan abu untuk selimutmu

Jika ingin jadi Tuan Putri,lihatlah perjuangan dan turunlah ke pasar juga ke pintu rumah sahaya
Lebih dekatlah dengan sengsara dan bau keringat mereka
Sadarkah?disaat engkau tertawa dan sedang meminum anggur nikmatmu-manusia yang sama denganmu di luar sana sedang sakratulmaut kerna kelaparan dan siksaan

Belajarlah untuk hidup sebenarnya,bukan hidup dalam khayalan
Dan berkembanglah bersama kehidupan
Bukan sekedar hidup di bawah fanatik darah keturunan,
Dengan tanpa melakukan apa-apa,
Diri kita tidak pantas disebut sebagai Tuanku dan Tuan Putri

Keanggunanmu bukan terletak pada kemilau wajahmu dan senyummu yang menipu
Namun hatimu penuh bisa ular yang mengumbut akar
Sedikit saja dilukakan,maka akan membakar dengan hingar bingar

Jagalah bahasamu wahai Tuan Putri
Sebab semakin banyak engkau bicara,semakin nampak siapakah dirimu sesungguhnya
Kosong lompong atau berisikah...
Kasihmu palsu atau asli nuranikah...
Semua dapat terbaca dari tatanan bahasamu dan juga penyampaianmu

Dunia tidak membutuhkan kata kata sahaja wahai Tuanku Putri
Dunia dan insan membutuhkan huluran tangan serta tulus kasih yang ikhlas,

Jika engkau datang orang merasa ringan-jika engkau pergi orang merasa berat,dan bukan sebaliknya

Cinta dan perkara dunia,
Bukan sekedar membutuhkan manis bahasa yang memuji langit
Namun matamu tak pernah memandang derita bumi

Berhentilah untuk menertawakan diri sendiri wahai Tuan Putri
Kehinaan datang ketika rasa malu sudah hilang
Janganlah gila terhadap pujian
Dan jangan condongkan diri kepada angkuh
Juga fanatik keturunan dan darah
Perkara ini yang akan mengahncurkanmu perlahan-lahan
Mati tiada diingat
Ke kubur pun tiada dihantar
Dan selama hidup menjadi beban
Doa pun terlafaz;semoga engkau cepat kembali ke alam al gharbal
Kehidupanmu hanya menyisakan luka buat orang lain
Dan lidahmu adalah ancaman dimanapun kau berada

Wahai Tuan Putri
Menangislah kerna ketakmampuanmu melihat diri sebagai hamba yang khilaf dan dhoif

Dan jika engkau ingin menjadi Tuan Putri bagi diriku juga bagi khazanah lainnya
Dan jika ingin dimaknakan kehadiranmu dalam majelis cinta

Maka,
Bacalah ratib cinta
Bacalah barzanji rindu
Dan pelajarilah tauhid hati

Jika kau sungguh-sungguh ingin dinamakan Tuan Putri

By: Teungku Sayyid Deqy
10 Mei 2012

Putri Rimba Niagara:

MOGA DI AKHIRAT NANTI KITA TIDAK SALING MENUNTUT
ATAS MASALAH DUNIA YANG TIDAK MEMBAWA KE SYURGANYA

Duhai putra
Berwajah tampan berhati penuh wasangka durjana
Setega itu kau melemparkan tuduhan padaku
Mengatakan aku gilakan pujian?
Muliakan sanjungan manusia...

Apa yang kau tulis itu
Sememangnya dengan niat busukmu itu ke aku
Jika tidak benarnya itu
Makanya Allah sahaja yang dapat membalas-Nya ke kamu

Dan maafkan aku
Sepanjang perkenalan kita
Walaupun cuma di alam maya
Tapi keperitan kata-katamu itu
Jika benarlah apa yang kau tulis itu adalah aku
Biar saja saat ini Allah mencabut nyawaku
Kerna aku tak tega hidup sedemikian rupa
Dilemparkan kata-kata nista yang durjana
Daripada seorang putra diRaja
Yang amat kusanjungi selama ini
Yang kusangkakan penuh budi bahasa
Tapi rupanya aku tertipu dengan
Dengan lenggok bahasa istananya
Yang membunuh kalbuku

Selamat tinggal putra
Maafkan segala kesalahan aku
Sesungguhnya aku insan yang tidak
Sesempurnamu yang baik segalanya...
Moga Allah ampunkan aku
Allah ampunkan engkau
Agar di akhirat nanti
Kita tidak saling menuntut
Masalah seremeh ini
Biarlah di dunia ini usainya segala masalah dunia
Yang tak bisa bawa ke Syurga-Nya

Maafkan aku duhai putra diRaja yang segalanya
sempurna di mata manusia...

Teungku Sayyid Deqy:

MAAFKAN LISAN DAN QALBU DINDA

Wahai kandaku yang jelita laksana bulan yanh ber sri
Betapalah dinda terkejut dengan maklumat ini
Dinda bagaikan terjatuh ke dasar palung
Dan dinda sangatlah bingung

Tiadalah maksud dinda menyampaikan perkara puisi ini
kepada kanda yang berhati mulia
Kanda adalah seorang putri yang dinda junjung tinggi kemuliaannya
Sangatlah pantang Pengiran Pasai berkata demikian kepada Daulat Tuanku Putri Rabeah yang mulia,
Kanda tiadalah mempunyai kesilapan dengan dinda...
Manalah berani dinda mengatakan ini kepada kanda...
Maafkan dinda oh puteri yang cantik jelita,yang berukir berkeliwang,
Yang syahdu yang merindu
Yang indah bagai suasa,yang mulia bak emas yang beratnya beratus ratus kati,
Yang mahligainya bak minyak kesturi yang berkelindan sepenuh hari,
Yang indah rupawan bak penunggang kuda yang berpelana suasa,berkerah kencana,yang kelimau bagai ziil,yang berintan laksana sulaiman dan ratu balqis

Wahai kandaku yang sedang merajuk hatinya
Maafkan lisan dan qalbu dinda yang amat lancang dan gancang ini
Namun sungguh,tiada sekalipun maksud dinda mencambuk hati kanda dengan amaran luka ini

Tolong jangan campakkan dinda di panas mentari
Sehingga putuslah tali silahturrahmi

Semoga kandaku tuan putri yang jelita ini,
Masih mahukan daku menjadi ubat penyejuk hati

Kepada Sang Dewi yang indah tak terperi...
Kanda Tuanku Putri Rabeah Mohd Ali...

Putri Rimba:

YA ALLAH JANGAN KAU AMBIL NYAWAKU

Duhai putra ku yang pandai berbicara lantang...
Tahukah engkau saat ini aku menangis kesedihan
Betapa aku emengnya lupakan siapa aku sebenar
Iye ...apa yang kau katakan itu benar...
Aku yang bersalah...
Aku yang menafikan kesalahan aku
Aku memang gilakan sanjungan
Aku memang gilakan pujian

Ya Allah...jangan Kau ambil nyawaku
Berilah aku peluang untuk menebus kekhilafanku
Agar aku dapat perbaiki segala yang tidak sempurna

Terima kasih putra
Kerna kau udah menyedarkan aku
Aku yang berkasar dengnanmu
Maafkan kesalahan aku ye...

Aku janji denganmu akan menjadi
Tuanku Putri idaman rakyat
Tuanku Putri idaman mu putra...
Itu pun kalau kau sudi
Kalau tak sudi nggak apa-apaan putra....
Kerana ramai lagi putra-putra di luar sana
Udah menantiku
Kerna aku sudah menjadi
Putri pujaan semua

Duhai dinda macam mana jadi tak lakonan kanda ini ye...
Tak lama lagi siaplah skrip bangsawan DiRaja untuk dipentaskan
Panggung Bangsawan MERAK KAYANGAN...

Agak-agak dinda datang tak jika PANGGUNG BANGSAWAN DIRAJA INI DIPENTASKAN nanti ye....sekarang ini kanda sedang menyiapkan skrip...dan kalau dinda bisa bantu kanda mencarikan pengarah untuk mengarahkan teater bangsawan ini amat-amatlah dialu-alukan. Kanda di sini mencari yang sudi menaja kos bangsawan diRaja ini...apa pendapat dinda ye....

Teungku Sayyid Deqy:

O peri merak yang mengangsa suasa merah durgha,
Dindalah yang cemas akan kemarahan kanda ke kubah pasai ini,
Takutlah kami para pengiran dan juga para hulubalang akan bencana
yang dikirim dari niagara ini
Tiada lagi yang dapat kami persiapkan,
Kecuali pasrah dan mengharap belas kasihan

Ratu yang berceropak lukisan merak,yang berbedil perak,yang wajahnya ibarat kuntum sulastri,yang bulu matanya laksana busur panah sultan sultan sulaiman,lentik mengungkai angin dan bintang lithaya,yang rambutnya harum sedap malam,yang puntirnya bak ikal mayang bergelombang,yang jika ia berjalan cemburulah bidadari,yang ia tersenyum maka runtuhlah cahya mentari,yang jika ia bernyanyi,maka berdesirlah seruling malaikat,yang jika ia duduk,anggunnya seperti ratu sheeba.

Tiadalah pantas tuan putri meminta maaf kepada dinda
Biarkan dinda yang memohon dimuka seribu tangga,
Tuk mengharap redha dari tuanku putri yang kharisma

Oh merak kahyangan yang diutus raja sekalian alam
Maafkan lisan dan qalbi yang telah melukai majelis cinta ini
Dinda telah lancang dalam mengutarakan perasaan ini
Hingg terlukalah tuanku putri niagara

Atas nama pengiranku yang dikodratkan masa
Dan atas durjanaku sebagai pemuda
Mohonmaaf dari dinda kepada kandaku yang tercinta

Kanda...cantik sekali lakonan kita ini.hingga buat rakan kita bingung dan menyangka kita berkelahi kanda.hahahaha...padahal kita sedang berpentas ria di pentas merak kahyangan para bangsawan ini.hahaha..terimakasih ye kanda.karakter kanda kuat sangat.hingga buat dinda kelabakan...

Teungku Sayyid Deqy:

Subhanallah..kanda lagi menggarap teater ya?kapan dipentaskan ye kanda...dinda ingin sekali datang dan menyaksikannya.jika waktunya pas dan dinda punya waktu luang sekalian dinda mau silahturaahmi kepada kerabat yang ada di johor.insyaallah dinda banti carikan pengarahnya.apakah judulnya kanda dan apa yang akan diceriterakan dipanggung bangsawan diraja ini???...

Putri Rimba:

Nanti kanda fikirkankan tajuknya ya dinda...bagi penonton ngak berganjak walau seinci pun! hehehehe biar sampai mereka menangis menonton bangsawan diRaja ini....heheheh

Teungku Sayyid Deqy:

Kanda: iya kanda.kita buat pentatonik (penjiwaannya) dengan maksimal ye kandaku...biar punya kesan dan pesan yang selalu membekas dihati...

KARYA: PUTRI RIMBA NIAGARA & TEUNGKU SAYYID DEQY)
12 Mei 2012
 ·  ·  · Yesterday at 8:07am
(PETIKAN DARIPADA WALL GRUP MELAYU DALAM CERPEN ASIA TENGGARA)
13 Mei 2012

0 comments:

Post a Comment

 
;