Sunday 13 May 2012

'PENYAIR TIDAK MATI DIKRITIK'.




SASTRAMU SASTERAKU WARISAN KITA

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Terlebih dahulu saya ucapkan sekalung tahniah kepada Pak Naga kerna dalam diam-diam telah mengujudkan sebuah grup .'
MELAYU DALAM CERPEN ASIA TENGGARA' Hebat tu Pak Naga Pamungkas! Aku ingatkan terus sepikan grup yang diwujudkan...
Ku ingatkan kau tubuhkan grup sastra hanya sekadar suka-suka tanpa matlamat...tapi aku tertipu dengan prasangka aku sendiri...maafkan aku Pak Naga Pamungkas...! Walaupun sudah hampir setahun aku bersama dengan grup DIALOG RUMAH SASTRA BORNEO aku tak nampak tanda-tanda usahamu untuk membangunkan semua ahli-ahli grupmu yang terdiri daripada kalangan penulis yang hebat-hebat.

Ahli-ahlinya memang aku tabik padamu Pak Naga ...berjaya kau kumpulkan...tapi kuperhatikan kau sendiri jarang turun ke padang untuk memberi sokongan pada ahli grupmu...apakah masalah mereka ...malah , 'like' kurang sangat apatah lagi untuk memberi komentar, pandangan bernas darimu sebagai admin yang menyelenggarakan sesuatu kumpulan.

Hinggakan setiap ahli rasakan mereka berkarya seorang tanpa ada wujudnya teman-teman grup kerana bos grup tak muncul-muncul.
Peserta yang paling aktif menghantar karya cuma aku...bukan hendak membangga diri tapi ketahuilah di mana grup yang kusertai ku rajin menghantar karya ....
Bukan aku suka-suka saja hantar karya untuk mendapat perhatian mana-mana grup tapi nama aku dicalunkan menjadi ahli grup jadinya aku rasa sebagai menghargai jemputan menjadi ahli kepada grup mereka itu adalah satu penghargaan buat karya-karya ku agar dapat disumbangkan kepada grup.

Mulanya grup yang tersenarai namaku, dimulai dengan grup yang diselenggarakan oleh Pak Naga Pamungkas iaitu DIALONG RUMAH SASTRA BORNEO.
Sepanjang aku menjadi grup DRSB banyak juga cabarannya...sudah banyak kali aku menghantar notis untuk menarik diri daripada menjadi ahli di situ kerna faham-faham ajelah sikap berputus asaku ....tapi putri sulungkuku memujukku,

"Ibu...kenapa ibu mahu undur dari grup Dialog Rumah Sastra Borneo?"

"Entahlah...ibu kecewa bilamana karya ibu tak dihargai malah dicerca teruk...
oleh mereka..."

"Adatlah ibu...ibu selalu sangat hantar karya....sebab itu mereka bosan hendak membaca karya ibu....tiada orang lain...lagi...lagi...ibu....ibu jangan hantar banyak-banyak ye...hantar seminggu sekali....mungkin baru mereka baca karya ibu...."

"Tapi nak buat macam mana sudah ibu banyak idea...takkanlah ibu nak biarkan saja tanpa dikongsi. Tahu tak putriku sayang idea ini dari Allah kalau ibu tak kongsikan bersama pembaca nanti ibu akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak? Bagaimana...? Takut ibu nak....malu ibu pada Allah. Salah ke ibu menulis tanda ibu
syukur kepada Allah."

"Salah itu memang tak salah....cuba ibu fikir....ibu tulis mengenai Ketuhanan ...berbuat baik...sesama insan...mungkin mereka meluat membaca karya ibu dengan mengatakan, ' Ala....macamlah baik sangat ...nak tunjuk pandailah tu..."

"Iye ke nak...memanglah ibu insan yang tak sempurna baik...tapi apa salahnya ibu bercita-cita mahu menjadi baik dan kebaikan yang ibu cita-citakan itu mahu ibu kongsikan bersama pembaca ...bukankah setiap yang baik itu datangnya dari Allah.
Dan ibu tahu ....ibu tidaklah pandai seperti mereka yang bijak pandai...tapi tak tahu ke mereka Allah lah Yang Maha Bijaksana dan Kebijaksanaan-Nya tiada siapa yang dapat tandingi. Makanya kepandaian mereka dan ibu ini yanglah cuma setitis saja tak lebih dari itu. Ilmu yang setitis inilah yang boleh menentukan kita ke Syurga atau ke neraka."

"Itu kata ibu...mereka ada pendirian mereka sendiri...mereka tak mahu sokong ibu tak apa ibu...mereka nak kata ibu apa saja katalah ibu...bukan luak pun...yang penting ibu teruskan perjuangan ibu...sayang sekali kalau ibu undur diri kerana kata-kata mereka itu...lagipun mereka cuma ahli bukan admin di situ...ha...tengok ni ...Naga Pamungkas ni..., 'like' semua karya-karya ibu....Naga Pamungkas ini sapa ibu?"

"Dia admin grup DIALOG RUMAH SASTRA BORNEO."

"Ha...yang penting ketua sokong ibu...yang penting ketua suka karya ibu...ahli-ahli tak suka...biarkan aje....lainlah kalau ketua dah tak suka...barulah ibu undurkan diri...kalau ibu tak undurkan diri ketua akan undurkan ibu...."

"Iye ke nak..."

"Iye ibu...sekarang ...ibu teruslah perjuangkan pena ibu tapi ingat berjuang bukan untuk disanjung atau mencipta nama tapi semuanya kerana Allah.

"Iye ke nak...Syukur Alhamdulillah ...tenang hati ibu sekarang...."

Selepas mendengar kata dorongan daripada putriku aku tak jadi untuk undur diri di grup DRSB...aku terus menghantar karya ...tapi taklah sekerap biasa.

Tiga bulan selepas itu , namaku dimasukkan ke grup SASTERA WARISAN KITA.
Entah sapa yang masukan namaku ke grup tersebut aku pun tak tahulah. Tapi grup ini macam ngam aje dengan citarasaku sama dengan matlamatku ....makanya hari-hari aku siarkan karya... tambahan pula setiap karyaku mendapat respon daripada ahli grup. Aku apa lagi teruja dengan duniaku...mengarang....mengarang....mengarang...
Dari pagi hinggalah ke malam....tanpa henti.

Kusangkakan panas hingga ke petang tapi hujan di tengah hari. Apabila salah seorang ahli mengutukku habis-habisan. Katanya karyaku tak berkualiti...pantun lari rhima...puisi berteraburlah...ejaan salahlah....komen dari salah seorang admin dari situ barangkali ...kalau tidak masakan dia berani menegur aku.

Aku tak kisah dia hendak menegur karyaku tapi hormatlah sikit usiaku hendak dibandingkan dengan dia. Aku tahulah dia itu ada bergulung ijazah dalam bahasa manakan sama dengan aku satu ijazah pun tak ada....

Kalau betul dia ingin membantu apa salahnya dia edit ejaan ...bahasaku yang berterabur...ini tidak kutuk...kutuk...kutuk sampai aku terduduk...
Kalau aku boleh menjadi penulis sukarela tidak dibayar gaji demi memartabatkan Bahasa Melayu kepada dia tak boleh menjadi editor sukarela? Kenapa harus karyaku dikutuk habis-habisan?

Tak cukup dengan itu pula...Bos admin menyampuk, " Jangan semakkan dinding , SASTERA WARISAN KITA dengan karya sampah!"

Allahu Akhbar...kecewa aku...kecewa aku mendengar apabila dikatakan karyaku sampah...Aku tak kisah kalau karyaku yang tak ada mesej dikatakan sampah...katalah tapi aku tak tega apabila karyaku Yang Memuji Kebesaran Tuhan dikatakan sampah....Aku menangis semahunya. Aku mengadu pada Tuhanku agar diberi kesabaran padaku. Akhirnya Tuhan menjawab doaku pabila...admin di situ removekan namaku di grup SASTERA WARISAN KITA.

Sebelum admin meremovekan namaku dia menulis , " PATAH TUMBUH HILANG BERGANTI"

Kudoakan dari jauh moga...grup SASTERA WARISAN KITA terus mencapai misi dan visinya. Aamin.

KARYA : PUTRI RIMBA NIAGARA
9 Mei 2012
 ·  ·  · 18 hours ago
  • 3 people like this.
    • Telaga Jiwaku Salam kanda Rabeah...
      Puisi=luahan hati,tersusun dari aksara jiwa,saat kita rangkai menjadi syair,lunaslah kepuasan hati.,
      Namun...terkadang juga sebuah kritik membuat kita patah,sesaat kita hilang jiwa,kata2 terkubur di akal tumpul,..sesaat
      Lalu kita renungi kritik itu,dan kita baca ayat2 kita,yach...banyak yang kurang dalam aksaraku,kita perbaiki dengan bantuan ahli group...lalu jadilah sebuah karya,mendekati kata sempurna...dan jangan berpuas hati,kejarlah kata sempurna
      Puisi dari hati dan jiwa itu indah,tapi kita terkadang lupa meletakan tanda yang sepatutnya...
      Dan bila puisi kita di kata sampah,janganlah kita marah,walau kita terhina,tapi kita lihat dulu karya nya...apakah benar2 indah...seperti diriku,yang selalu dikata puisiku murahan atau tak beraturan,namun aku selalu senyum,dalam hatiku cuma berfikir,seseorang yang mempunyai jiwa seni,tak kan menghina seni itu...
      So...janganlah berpatah arang kalau mau jadi pemenang.,.
      Salam petang kanda
      17 hours ago via mobile ·  ·  1
    • Rabeah Mohd Ali Terima kasih kepada Telaga Jiwaku...atas sokonganmu itu...
      Syukur Alhamdulillah ada juga yang sudi memahami ...
      16 hours ago · 
    • Raisya Scorp Setiap karya itu, tdk harus kita katakan 'sampah' kerana apa yg diilhamkan, bukankah itu daripada gerakan Allah membantu kita dlm menghasilkan satu karya.
      Tiada sesiapa yg sempurna melainkan Allah. Jgn mudah putus asa, teruslah berkarya dan terima setiap teguran dgn senyuman dan kutakan diri utk menghasilkan sesuatu yg luarbiasa :))
      16 hours ago ·  ·  2
    • Rabeah Mohd Ali Terima kasih Raisya Scorp...atas dukunganmu moga Allah SWT saja yang dapat membalas-Nya ..Aamin Ya Rabbal A'Lamin
      16 hours ago · 
    • Bintang Kartika teruskan menulis Rabeah Mohd Ali.. kita belajar dengan kesilapan. pagang pepatah ini, 'penyair tidak mati dikritik'.
      3 hours ago ·  ·  1
    • Rabeah Mohd Ali Terima kasih bintang kartika atas dukungan mu itu...
      about an hour ago ·  ·  1
(PETIKAN DARIPADA GRUP PUISIKAN BAIT KATA SUARA
14 Mei 2012

0 comments:

Post a Comment

 
;