Monday, 24 October 2011

BIOGRAFI JAMAL T. SURYANATA





Biografi Singkat


Jamal T. Suryanata dilahirkan pada 1 September 1966 di Kandangan (HSS), Kalimantan Selatan. Menyelesaikan pendidikan terakhirnya di Program Pascasarjana FKIP Unlam Banjarmasin dengan tesis berjudul “Cerpen Banjar 1980—2000: Tinjauan Struktur, Isi, dan Konteks Sosialnya” (2004). Mulai aktif menulis sejak awal 1990, berupa puisi, cerpen, novel anak, serta kritik dan esai sastra-budaya dan pendidikan. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Banjarmasin Post, Media Masyarakat, Radar Banjarmasin, Media Kalimantan, Bali Post, Koran Tempo, Kompas, Swadesi, Wanyi, Suara Guru, Ceria Remaja, Al-Zaytun, Matabaca, On-Pff, Gong, Matra, Basis, Horison, Dewan Sastera, Jurnal Cerpen Indonesia, Jurnal Rumahlebah: Ruangpuisi, Jurnal Widyaparwa, Jurnal Kebudayaan Kandil, Jurnal Sastra Kindai, dan Sastra Digital. Karya-karyanya juga dipublikasikan melalui blog pribadinya: ”palidangan” (http://jamalts.blogspot.com) an ”lasmin papadaan” (http://jamalsuryanata.blogspot.com).

Prestasi kepengarangan yang pernah diraihnya antara lain sebagai Juara II Sayembara Cerpen Indonesia DKD Kalsel (1992), Juara III Sayembara Cerpen Indonesia DKD Kalsel (1994), Juara II Lomba Cipta Puisi Batu Beramal 2 Se-Indonesia versi Studio Seni Sastra  Kota  Batu,  Malang (1995), Juara I Sayembara Mengarang Esai tentang Pengajaran Sastra Tingkat Nasional (1998), Juara I Lomba Menulis Cerpen dalam Bahasa Banjar Se-Kalsel (2007), Juara I Sayembara Penulisan Esai tentang Perkembangan Publikasi Sastra di Kalimantan Selatan 2000—2008 Se-Kalsel (2008), dan beberapa kali menenangkan Sayembara Penulisan Naskah Buku Bacaan Anak Tingkat Nasional (1993, 1996, 1997, 1998, 2001).

Kegiatan sastra-budaya yang pernah diikutinya antara lain Festival Puisi Kalimantan (1992), Mimbar Penyair Abad 21 (1996), Program Penulisan Majelis Sastera Asia Tenggara: Esai (1999), Dialog Borneo-Kalimantan VII (2003), Ubud Writer’s and Reader’s Festival (2004), Cakrawala Sastra Indonesia (2005), Kongres Cerpen Indonesia IV (2005), Festival Kesenian Yogyakarta (2007), Kongres Cerpen Indonesia V (2007), Temu Sastrawan Indonesia III (2010), Dialog Borneo-Kalimantan XI (2011). Sejumlah puisi, cerpen, dan esainya ikut disertakan dalam beberapa buku antologi bersama seperti Festival Puisi Kalimantan (1992), Tamu Malam (1992), Bosnia dan Flores (1993), Batu Beramal 2 (1995), Kebangkitan Nusantara II (1995), Antologi Puisi Serayu (1995), Jendela Tanah Air (1995), Mimbar Penyair Abad 21 (1996), Angkatan 2000 dalam Sastra Indonesia (2000), Wasi (2000), La Ventre de Kandangan (2004), Dian Sastro for President! (2005), Ragam Jejak Sunyi Tsunami (2005), Perkawinan Batu (2005), Jendela Terbuka: Antologi Esai Mastera (2005), Seribu Sungai Paris Barantai (2006), Sastra Banjar Kontekstual (2006), Tongue in Your Ear: Indonesian Poetry Festival (2007), Kalimantan dalam Puisi Indonesia (2011), Kalimantan dalam Prosa Indonesia (2011), dan Sumbangan Borneo-Kalimantan Terhadap Sastra Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia (2011). Sajaknya ”Datanglah Sang Cahaya” telah diterjemahkan ke dalam bahasa Portugal dan dimuat dalam buku Antologia de Poeticas: Antologi Puisi Indonesia-Portugal-Malaysia (2008).

Selain menulis dalam bahasa Indonesia, ia juga menulis puisi dan cerpen dalam bahasa Banjar. Buku-bukunya yang sudah diterbitkan berjudul Untuk Sebuah Pengabdian (Balai Pustaka, 1995), Mengenal Teknologi Penerbangan dan Antariksa (Adicita Karya Nusa, 1998), Di Bawah Matahari Terminal (Adicita Karya Nusa, 2001), Problematik Pembelajaran Bahasa dan Sastra (Adicita Karya Nusa, 2003), Galuh: Sakindit Kisdap Banjar (Radar Banjarmasin Press, 2005), Penyesalan Sang Pemburu (Pabelan Cerdas Nusantara, 2005), Bulan di Pucuk Cemara (Gama Media dan LPKPK, 2006), Debur Ombak Guruh Gelombang (Tahura Media, 2009), Bintang Kecil di Langit yang Kelam (Tahura Media, 2009), Guruku Tidak Kencing Berlari (Tahura Media, 2010), dan Tragika Sang Pecinta: Gayutan Sufistik Sajak-sajak Ajamuddin Tifani (Akar Indonesia, 2010).

Berkat prestasi dan dedikasinya dalam bidang sastra, pada tahun 2006 ia dinobatkan sebagai salah seorang seniman peraih Hadiah Seni dari Gubernur Kalsel (untuk bidang sastra) dan tahun 2007 terpilih sebagai penerima Penghargaan Sastra dari Kepala Balai Bahasa Banjarmasin (untuk bidang penulisan cerpen [].

(PETIKAN DARIPADA WALL JAMAL T. SURYANATA)
24 Oktober 2011
Diabadikan Di Blog Sasteraku Duniaku Sebagai Tanda Persahabatan Dunia Sastra Antara Dua Benua

2 comments:

J@M@L said...

Terima kasih Puan Rabeah telah curahkan perhatian buat tali persahabatan kita antar-negeri, antar-benua. Sungguh saya gembira, semoga kelak di suatu masa kita dapat berjumpa pula. Salam kreatif dari Kalimantan Selatan, Indonesia (Jamal T. Suryanata).

Sasteraku Duniaku said...

Terima kasih saudara Jamal kerana sudi melayari blog saya. Sungguh tak sangka saya...saudara
Jamal begitu menghargai tali persahabatan antara dua benua. Moga kita sering bertukar-tukar idea bagi mencambahkan lagi ilmu kesusasteraan yang diminati ini. Salam terima kasih salam hormat salam kemaafan dariku di benua sini.

Post a Comment

 
;