KUCUPAN HAKIKI
Gerabak awan pun menangis
tanpa angin mengusung kelabu rindunya
suram diam berdoa
moga tika waktunya menumbuh sayap biru
tidak lagi menunggu angin,
untuk mengejar kasih putih di lembar langit
memintal benang cinta untuk hamparan sujud
menggema syukur
tasbih di hambur
airmata di cucur
teralir bening di darah tahajud
melingkari tujuh sukma di kabus Ruh
lenyap gumpal maya di simpuh zikirnya
menjala bondong cahaya ke ubun-ubun
berserak lah ismu khafi
memahat makrifat ke bujur qalbi
mencari diriNya laisakamislihi syaii'
rendahkan-lah dahimu
hingga ke tumit kaki
lalu kucup-lah seberkas hakiki
di telapak tangan yang mewangi
Raden Inu Kertapati
0 comments:
Post a Comment