- ASMARA NIRVANA
Deru dingin angin
dari lentik jemari Jogjakarta
mengusap pipiku pada saat gaun-mu jatuh
di sisi hati-ku yang meledak
dengan muntah magma
dan api rindu yang mengghairah
menjilat kujur jiwa membakar serata darah
membuih gulir-gulir kasih
berlantunan di bibir ombak
mengguling bersama pantaiku yang basah
pada tujah alir cinta-mu yang marah
Di mana kerdipmu bintang?
seluruh pandangku ke langit cuma awan
yang bergolak membuak membondong sejuta kelabu
menyonsong arah mimpi-ku yang memohon restu
turunkan gemerlapan warnamu dan kecup-lah dahiku
Di ranjang kosong,
kasur-ku masih harum dengan melati rindu yang kau tabur
Langit Sabak-mu membakar sunyi
Lemparkan ranting ranting jiwaku-mu ke perapian cinta
Lidah-lidah cahaya menggigilkan gelora
Biarkan Ba ku meleleh dalam Bismillahmu
Alifku berputar berderiap di Al Fatehahmu
Lihatlah Malam berkepak merah
dada bintangmu terkoyak
di belah-belah rindu
Bulan ungu mencumbu desah desiran kisah
Merayu takdir yang terlanjur di genggam..
Oh Sulaiman yang berderak seribu angin
Balqismu merenda selaksa doa
dari sulur-sulur sutra hati
Wangi air mata terjaga
dalam pelukan renjana waktu
berbingkai senyuman teratai
Dan tiba-tiba pada rintik munajat langit
tertumpah segumpal rahasia ke relung cahaya rahimmu
melebur dua kita dalam makna kesatuan ujud
asmara nirvana menyisakan cinta
baqa kita selamanya!
Raden Inu Kertapati
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment