Monday, 2 July 2012

SAYANGKU SAYANGMU - (88) - DETIK KEMARAU PUTRA WERDYS KALBARY






    • DETIK KEMARAU

      (1)
      detik ini,
      tak sehelai sajakpun larung
      di antara angin dan desah kemarau
      meranggas di dahan-dahan kerontang
      sementara daun-daun kering beterbangan
      menjauhi sayap-sayap musim

      (2)
      detik ini,
      dahaga berkilat di bening mata,
      pada tatap yang menyempit di lorong jauh
      hari-hari hanyut dalam kabut
      tanpa sehelai sajak melayari mimpi
      rindu mengendus musim huma yang jauh
      pada aroma ladang dan riak kali yang teduh

      (3)
      detik ini,
      ku perlu kau
      tuk menjauhiku dari desah nafas kemarau...

      ---------
      Sintang Kalbar, 02072012
      Werdys Kalbary
       ·  ·  · 23 hours ago
      • You, Wan Suwandy and Saldi Salad like this.
        • DETIK YANG TAK HILANG

          (1)
          detik lalu,
          biarkan berlalu
          dalam kamus hidupmu
          dan tak akan muncul di kalbumu

          (2)
          detik ini
          ada rindu yang merindui
          hatimu yang luka dilukai
          ingin dibebat dengan cinta suci
          sesuci embun di waktu pagi
          lupakan kisah cinta yang meracuni
          rindu dan cintaku sentiasa ada untukmu yang dikasihi
          padamu kekasih yang dicintai

          (3)
          detik ini
          ku perlu kau
          tuk bertabah hati dan sudi menerima cintaku
          apa adanya
          agar hilang desah nafas kemaraumu kasih

          KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
          2 Julai 2012
          23 hours ago ·  · 1
        • Werdys Kalbary dindaku Rabeah
          detik yang bertdetak
          menjadi getar rindu antara kau dan aku
          di saat kemarau memupus ranum embun di pucuk daun
          ku hantar untaian puisi pada altar hatimu
          dalam senyum syahdu
          saat angin memupus bunga lalang
          saat senja merah jatuh di atas pematang...
          21 hours ago ·  · 2
        • PERSANDINGAN DI KANVAS CINTA PELANGI PURNAMA MALAM

          Duhai kanda werdys tercinta....

          Cintaku pada Allah Azzawajlalah
          Cintaku pada Nabi Muhammad SAW
          Cintaku pada cinta yang tercatat di Lauhmahfuz

          Catatan di alam ghaib memang ku tak tahu
          Tapi kehadiranmu tanpa dugaku
          Cintamu hadir membungakan jiwa cintaku
          Dan ku yakin itu adalah datang dari kurniaan Allah SWT
          Kerana apa ...aku yakin...
          Kenapa padamu hatiku terpaut
          Kenapa tidak cinta lain yang ada di luar sana?

          Kudapat rasa cinta sudah tersurat
          Tapi Ketentuan Cinta Ilahi ku tak tahu... kanda
          Kerana aku selaku hamba-Nya tetap lemah tentang takdir
          Makanya aku cuma bisa berdoa
          Agar Cinta Ketentuan Ilahi menyebelahi kita
          Moga Allah memakbulkan doaku doamu kanda

          Kanda...

          Cinta kita setiasa mengalir seperti air terjun Niagara
          bukan setakat menghapus kemarau 1000 tahun tapi selagi ada
          bulan dan matahari cinta kita akan terus mengalir....
          di jiwa pewaris cinta Adam dan Hawa
          cinta mencintai hanyalah kerana-Nya

          Kanda...

          Biarpun kita sudah tiada di dunia ini nanti
          Cinta kita seperti cinta
          Bidadara & Bidadari yang
          Hidup di bumi
          Menyeru pada penghuni bumi
          Betapa indahnya cinta karena-Nya
          Karena setiap takdir cinta Ketentuan-Nya
          Diterima dalam redha
          Pasti jiwa setiap si pencinta cinta kurniaan-Nya
          Jiwanya akan aman damai tenang...
          Setenang air di kali Syurga

          Kanda...

          Samada Ketentuan Cinta menyebelahi kita atau tidak
          Di Syurga nanti tiada yang mustahil bagi Allah SWT
          Mengandingkan kita sebagai pengantin Syurga
          SUBHANALLAH ALHAMDULILLAH ALLHU AKHBAR

          Kanda...

          Setiap malam purnama yang syahdu
          Bergemerlapan cahaya bintang
          Diserikan dengan pelangi malam
          Di kanvas langit malam nan indah...
          Kita bergandingan bersama selamanya

          Si pemuja cinta kerana-Nya di bumi
          Tak jemu-jemu memandang kita
          Sambil mengucapkan syukur tanpa henti
          SUBHANALLAH ALHAMDULILLAH ALLAHU AKHBAR
          Dan kita melambaikan tangan kepada mereka
          Tanda kita menghargai mereka
          Yang menghargai cinta kita tika di dunia dulu
          Dan mereka mendoakan kita
          Agar saham akhirat kita terus mengalir
          Seperti air terjun Niagara

          KARYA: PUTRI RIMBA NIAGARA
          2 Julai 2012

          19 hours ago ·  · 2
        • Werdys Kalbary I love you dinda Rabeah....♥
          13 hours ago ·  · 2
        • Wan Suwandy ‎~
          duhai...wanginya aroma kemaraumu my bro....
          aku seperti menghidu sebuah perjalanan rindu
          lewati lika liku anak sungai menuju kampung halaman
          aah butiran batu warna warni digemercik air
          sungai yang meriak menampakkan pasir
          seperti canda masa kecil kita berlarian di jeram kenangan
          seharian bermukim di bebatuan...
          enggan pulang
          menangguk udang..

          duh...rindu silam ini tiada tertahan..
          dahaga kemarauku mengaca di mata bunda

          ~ indah , lembut dan sejuknya sajakmu ini my bro Werdys ...
          pokoknya gue banget deh heheh :))
          8 hours ago · Edited ·  · 2
        • Rabeah Mohd Ali Duhai kanda werdys...
          Terima kasih kerana sudi mencintai dinda kerana-Nya
          Moga KETENTUAN TAKDIR CINTA MILIK-NYA menyebelahi kita
          Aamiin Ya Rabbal A'Lamin.
          8 hours ago ·  · 2
        • Wan Suwandy amiin Ya Rabb..
          8 hours ago ·  · 2
    DETIK KEMARAU

    (1)
    detik ini,
    tak sehelai sajakpun larung
    di antara angin dan desah kemarau
    meranggas di dahan-dahan kerontang
    sementara daun-daun kering beterbangan
    menjauhi sayap-sayap musim

    (2)
    detik ini,
    dahaga berkilat di bening mata,
    pada tatap yang menyempit di lorong jauh
    hari-hari hanyut dalam kabut
    tanpa sehelai sajak melayari mimpi
    rindu mengendus musim huma yang jauh
    pada aroma ladang dan riak kali yang teduh

    (3)
    detik ini,
    ku perlu kau
    tuk menjauhiku dari desah nafas kemarau...

    ---------
    Sintang Kalbar, 02072012
    Werdys Kalbary
    #lagikemarauilhamdotkomhuhuhuu@
     · 
    • You, Wan Suwandy and 5 others like this.
      • Teratai Abadi detik kemarau yang panjang...ehem....heee
        23 hours ago ·  · 2
      • Teungku Sayyid Deqy Begitu lengang khazanah ini
        Seperti rumpun kana dari Malindi
        Tak menyibak apa-apa,
        Kecuali air muka setengah kering
        Ruap sepoi gamang menuju maghrib
        Lazuardi bermukim di lithaya
        Tak sanggup tuk berbinar
        Apalagi menadahi titik embun khatulistiwa
        Pokok kayu-menggerutu

        Sajak...
        Sungguh tlah mati di muka balairung senja

        Genderang radang;
        Hinggap di kuntum kuntum yang tak terkuburkan
        Rinai semakin senyap dari pancurannya
        Rerumput merunduk-tirakat di ayunan putri malu

        Hari hari mendekati kematian
        Di sadap kemarau Syakban
        23 hours ago via mobile ·  · 2
      • Widya Relawati kemarau....panasmu sangat menyakitkan....
        23 hours ago ·  · 1
      • Werdys Kalbary adik Teratai , hihihi, ketandusan ilham kena kemarau ni, mintalah sikit ilhamnya eheheheh :)), makasih ya dik telah singgah :)
        23 hours ago ·  · 1
      • Teratai Abadi Heee...mintak jek sama kembarmu itu kanda...selalu berlebay dia tuh kelihatannya...smpai jadi tsunami...ekk,eee...sesama kasih :)
        23 hours ago · Edited ·  · 2
      • Werdys Kalbary hahaha perkara lebay dan jiwang , my luv broWan Suwandy tu memang tak mampu dilawan dik, hahahach sehingga bait2 puisinya menembus relung2 rindu Abadi ahahahaCK :))
        23 hours ago ·  · 2
      • Teratai Abadi Heheheh.... Duh...benarlah tuh..entah apa dimakannya hingga selalu punya tenaga berenang di lautan jiwang....ekekke... Ambilkan aku bayu gunung itu, jadikan selendang sutera selimuti rindunya....
        23 hours ago ·  · 2
      • Werdys Kalbary kikiki, dik Teratai , konon kabarnya dia memakan gigi berang-berang ..ahahahahahah, itulah rahsia kekuatan berenangnya hack hack hack..caillee, bayu gunung utk selimut rindu, alaamak, tak ke gigil kedinginan jadinya my bro Wan Suwandy tu ahahahahak :))
        22 hours ago ·  · 2
      • Werdys Kalbary Teungku Sayyid Deqy :::
        kemarau memupus ranum embun di pucuk daun
        terlihat kilat cahayanya melecut mata
        dahagakan cinta dan rindu beribu kurun
        pada jiwa kembara yang terlunta dan tersia...
        ---terima kasih ya my bro Teungku telah singgah dengan puisi indahmu, sering2 lah mampir ya :) --
        22 hours ago · 
      • Werdys Kalbary Widya Relawati,
        kemarau...
        saat kebeningan dihela dari tebing-tebing waktu
        dan terik panas memburu di segenap penjuru
        kita hanya menunggu
        kapan kah angin kemarau kan berlalu ?
        ----terima kasih ya Widya, selamat sore :) ----
        22 hours ago · 
      • Werdys Kalbary terima kasih ya telah singgah ; Awank Ihsan Maolana dan Manja Kasih, salam petang buat kamu berdua :)
        22 hours ago · 
      • Teungku Sayyid Deqy Saya sangat apresiate dengan puisi2,essai,dan tulisan2 om.sangat indah dan inspiratif sekali.alhamdulillah...dalam tulisan om bersumber dari hati itu sekaligus tlah menggambarkan kebeningan jiwa serta pikiran om juga.sangat sngat tertarik akan hal ini.saya tidak bisa berpuisi om,sekedar menulis saja.saya minta maaf jika kiranya kehadiran tulisan saya malahan mengganggu wall om.hehehe

        Dan seperti kendi,
        Aku hanya ingin meliuk
        Meratak pada jejari yang kandis

        Kadang seperti cuaca,
        Namun kemarau terlalu panjang untuk difahami
        21 hours ago via mobile ·  · 2
      • Werdys Kalbary terima kasih ya Teungku Sayyid Deqy, hehehe, sangat senang baca puisimu, karena gayanya 'gue banget' heheheeh
        semoga sering2 bertandang yahh :)
        20 hours ago · 
      • Teungku Sayyid Deqy Iya om werdys.insyaallah saya akan rajin sekali ke wall om.jgn bosan ya..terimakasih banyak atas semuanya.
        20 hours ago via mobile ·  · 1
      • Wan Suwandy ‎~
        duhai...semerbak wangi aroma kemaraumu my bro....
        aku menghidu sebuah perjalanan rindu
        lewati lika liku anak sungai menuju kampung halaman
        aah butiran batu warna warni di gemercik air
        sungai yang meriak menampakkan pasir
        seperti canda masa kecil kita berlarian di jeram kenangan
        seharian bermukim di bebatuan
        enggan pulang
        menangguk udang ahaha..

        duh...rindu silam ini tiada tertahankan my bro
        dahaga kemarauku mengaca di mata bunda
        merengek manja minta di usapkan segenap lara
        duh bunda....kangenku kian mesra
        menebar gerimis di jendela netra

        ~ indah , lembut dan sejuknya sajakmu ini my bro Werdys , menyeretku ke masa kanak kita terdalam..
        nun jauh di kampung halaman.. :)
        pokoknya gue banget deh hehehe, makasih sajakmu luar biasa ini :))
        9 hours ago ·  · 1
      • Wan Suwandy dinda Teratai ...knapa ni kutuk2 org sedang tak ade...huhuhu..
        kangen ker..qiqiqii..., ini knda bagi puisi buatmu bby :

        ♥ Begitulah Aku Padamu ♥

        Rindu ini tiada habisnya berbisik pada anakanak senja
        pada ciuman terakhir mentari di kecipak pantai
        pada kesiur angin di gemulai daunan
        pada bentang jarak kaki langit di ujung mata
        dan aku selalu menulisnya dalam lembar kenangan
        tiada terkubur oleh waktu, terserak sepanjang ribuan jarak
        seperti musim yang mengucapkan cinta pada ladang bunga
        serupa butiran pasir ini sentiasa setia menanti riak air
        begitulah aku padamu
        sentiasa merindu

        Stg, 01072012
        Wan Suwandy

        @lagisukajiwang.com.ekekekeks
        8 hours ago ·  · 1
      • Rabeah Mohd Ali Duhai kanda werdys...
        Kenapa pula nak ingat detik kemarau ye...
        Selagi diingat detik kemarau itu
        Pasti hatimu berbunga lalang
        hehehe
        11 minutes ago


          • Di balik desah malam
            kueja kembali ceceran jejak di genang kenang
            sebuah perjalanan rindu yang paling tabu
             ·  ·  · Yesterday at 2:06am
            • You, Werdys Kalbary and Ero Spitzner Prasitha like this.
              • Rabeah Mohd Ali Jika kau sedang mengeja kembali ceceran jejak di genang kenang
                Aku di sini sedang membilang rindumu yang hilang
                Karena rindu dan cintamu asyik kukenang
                Siang malam terbayang-bayang
                Aduhai aku si pencinta yang malang
                Cinta dan rinduku hilang
                Kunantikan dalam kenang
                Biarpun sekadar bebayang
                Kan kukejar agar tak hilang
                Luka di hati tapi hati masih sayang dong
                Yesterday at 7:51am ·  · 1
            • ♥ Begitulah Aku Padamu ♥

              Rindu ini tiada habisnya berbisik pada anakanak senja
              pada ciuman terakhir mentari di kecipak pantai
              pada kesiur angin di gemulai daunan
              pada bentang jarak kaki langit di ujung mata
              dan aku selalu menulisnya dalam lembar kenangan
              tiada terkubur oleh waktu, terserak sepanjang ribuan jarak
              seperti musim yang mengucapkan cinta pada ladang bunga
              serupa butiran pasir ini sentiasa setia menanti riak air
              begitulah aku padamu
              sentiasa merindu

              Stg, 01072012
              Wan Suwandy

              @lagisukajiwang.com
               ·  ·  · Sunday at 10:46pm
            • TANGISAN SI PUJANGGA 

              aku ingin menulis
              menulis yang
              mengundang Nur Hidayah Kasih-NYa
              tapi telah disalah artikan
              katanya karyku menyakitkan hati
              ALLAHU AKHBAR!
              Telah kuberdoa pada Tuhan
              Jika aku menulis karya yang menyakitkan hati
              pembaca...rela kukakukan jemariku ini dari berpena ...tapi hingga sekarang Allah SWT sentiasa mencurah ilham kepadaku
              SYUKUR YA ALLAH...Kau saja yang memahami aku yang suka menulis sejak kecil lagi...dan aku akan menulis sehingga terhenti nafas terhentilah pena Insya Allah Aamiin. Moga karya yang kutulis ada nilaian di Sisi-Mu. Aamin Ya Rabbal A'Lamin.

              KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
              30 Jun 2012


                    • Yang penting saling mengungkapkan bahasa nan indah-indah seperti mahu mati esoknya.

0 comments:

Post a Comment

 
;