Sunday 2 September 2012

OMBAKNYA KE PARAS TAK TAHU




"Adinda"

Adinda, kekasihku
engkau benar sepucuk mawar putih ditaman seribu bunga
merekah pancarkan pesona cahaya tiada kepudaran
biarlah kuukir syair bisu dari tepisan bara yang membakarku dengan lembut
seperti sutra tertenun oleh jemari-jemari kasih
lantas disetiap baitnya kuterakan makna-makna perjumpaan basah
saat diriku menjadi tangkai dan duri-durimu

Adinda, kekasihku
andai benar engkau rela kupinta menjadi sekuntum bunga abadi
pastilah disela-sela keabadian itu kan tumbuh keharuman saat pagi menyapa
saat bulir-bulir embun merayap diruas-ruas jeruji jendela
sesekali menghakimi dengan setangkup kemuliaan yang jernih
yang baru saja menawan pesona malam dalam kegelapan
"jadilah sepasang angsa saja jangan sekuntum mawar dan tangkai serta duri-durinya"

mendengar bising embun menyergap berjuta bunyi keresahan
dilapak keberangusan aku menghujat diri sendiri
seperti udara pada ruang tiada sela
menghukum kenistaanku
"benar kita menjadi sepasang angsa saja menari dilautan tenang
sembari memainkan airnya untuk kita basuh diri"

Adinda, kekasihku
bila suatu hari samudra kan cemburu menjadi tempat kita berenang
dan badai menenggelamkan benang-benag kasih dikedalamannya
pastilah itu bukan segala pinta kita berdua mengubur kemanisan
namun semestalah yang sedang bersandang cerita
bahwasanya kita tercipta sama-sama menjadi bayang-bayang

mengambang

Ngawi, 24 Agustus 2012
Unlike · · August 24 at 1:47am
You, Naga Pamungkas and Duta Leonardo Dudikoff like this.

"kekanda"

Kekanda...
mawar putih
yang kekanda pilih di taman seribu bunga
telah hilang serinya
ditelan halilintar tanpa ehsan
ditelan mega senja karna ehsan
maafkan adinda... kekanda...
cinta yang kita bina
atas dasar cinta suci abadi
telah tiada arti lagi
hatimu retak beribu
hatiku retak beribu-ribu
kekanda lalui dalam duka
adinda lalui dalam nestapa
lirih perih pedih
semuanya dirasai
dalam redha
yang cinta kita adalah
Ketentuan-Nya
kita tidak pernah merancang
untuk saling mencintai
dan kita tidak pernah
merancang untuk saling menyakiti
akhirnya membawa perpisahan yang luka melukai

kekanda...
mencintaimu setulus hati karena-Nya
adalah satu pengalaman yang amat indah
untuk adinda
rangkaikan kata-kata puisi
tentang cinta Adam pada Hawa
betapa Allah memahami kesunyian Adam...
makanya diciptakan Hawa untuk Adam
Adam setia pada Hawa
Hawa setia pada Adam
Kerana Hawa dicipta untuk Adam
Adam menghargai Kurniaan Tuhan
Menciptakan Hawa untuk Adam

Kekanda...
Hawa diciptakan untuk Adam
bukan untuk berpisah
tapi cinta kita terpisah juga akhirnya
bukan tidak mensyukuri Kurniaan cinta dari-Nya
tapi memahami Takdir Cinta Adalah Ketentuan-Nya

KARYA RATU RIMBA NIAGARA
24 Ogos 2012
6 Syawal 1433H
(PETIKAN DIALOG RUMAH SASTRA BORNEO)
1 Sept 2012
 ·  ·

(PETIKAN DARIPADA WALL GRUP OMBAK RINDU)
2 Sept 2012

0 comments:

Post a Comment

 
;