Tuesday, 5 June 2012

CINTA PUTRI RIMBA DENGAN PUTRA WERDYS KALBARY (17)



      • CINTA PUTRI RIMBA DENGAN PUTRA WERDYS KALBARY
        BAB 19
    • SEPI ITU
      sepi itu berbaris serupa gerimis
      diam-diam menghujam tajam dingin mengiris
      tik tik beningnya meneteskan tangis
      sedusedanpun luruh di mata malam paling rinjis

      sepi itu detak dada meruang lengang
      hampa sunyi bunyi hati bersipongang
      dalam diam setubuh do’a
      sebutir debu semesta bersenyawa
      lalu lewat bisik munajat paling lirih
      sepi itu menjelma untaian hening batubatu tasbih

      Stg,300512

      Wan Suwandy
       ·  ·  · May 30 at 2:01am
      • You, Werdys Kalbary and 2 others like this.
        • Rabeah Mohd Ali AMALAN PENEMAN SEPI

          Sepi itu indah
          Sepi banyak hikmahnya
          Sepi yang menyepikan lagi perlu kesabaran

          Tanpamu kusepi
          Tanpa dia kurindu

          Di musim tengkujuh
          Bila sepi dihunjam terjangan tsunami
          Amat menyeksakan
          Amat dahsyat!
          Amat menakutkan
          Lalu kubuang sepi di ombak rindu

          Kerana kutahu
          Jika ku tak buang sepi itu

          Sepi yang bersedia menantiku
          Apabila sampai waktunya nanti
          Pasti aku akan merana
          Yang tak tertebus!
          Sepi di alam barzah
          Kerana amalan bukan penemanku
          Di kala aku benar-benar
          Perlukannya di saat itu
          Menjadi peneman setiaku
          Telah lari dariku
          Itulah sepi
          Yang menakutkan
          Yang bisa aku
          Gagal menjawab soalan kubur
          Bila gagal
          Pasti tempat aku
          Nauzulbillah...

          Makanya apalah
          Ada artinya sepi di dunia ini
          Jika dibandingkan pabila
          Sepi di alam barzah
          Amalan bukan peneman sepiku lagi

          Makanya selagi ada peluang
          Hargailah sepi ini
          Dengan amalan
          Peneman setia
          Di alam barzah!

          Moga amalan sudi menjadi
          Peneman sepiku tika
          Masa tersisa dan setia
          Jua di alam barzah
          Aamin Ya Rabbal A'Lamin

          KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
          30 Mei 2012
          May 30 at 2:53am ·  ·  1
        • Rabeah Mohd Ali Patutlah kamu menyepi dari teman fbku tak seperti dulu...kenapa ya sih.... apakah yang membuatkan kamu sepikan aku ya kawan?
          May 30 at 4:20pm · 
        • Rabeah Mohd Ali Bilamana kamu sepi...aku buang rinduku padamu di ombak rindu agar aku tak ternanti-nanti lagi...maafkan aku kerana aku hanya perlu kan kawan yang setia pada janji...
          May 30 at 4:22pm · 
        • Rabeah Mohd Ali Karna kau kata sepi teman sejati makanya kau saja biarkan aku sepi maka tiada artinya lagi kau menjadi teman fb ku lagi...maafkan aku teman...biarpun terlalu parah membarah...aku terpaksa sepi kerana kau udah lama menyepikan aku...
          May 30 at 4:25pm · 
        • Rabeah Mohd Ali Dan takkan aku menapak rindumu lagi kerana rindu yang bertapak di hati udah terpadam ditelan kabus malam...maafkan aku teman ...apa pun kau teman teman ku yang takkan akan kusepikan di nostalgia hatiku...moga kenangan sebagai pertemanan antara kita sentiasa menjadi peneman sepimu sepiku....
          May 30 at 4:28pm · 
        • Rabeah Mohd Ali Engkau suka aku berduka lalu mencuka...hehehe
          May 30 at 4:33pm · 
        • Rabeah Mohd Ali Duhai teman yang telah lama dirindui....
          Untuk apa Tuhan perkenalkan kita?
          Coba kau bilang?
          Adakah kau sangka ...akan pertemuan kita...
          Aku pun udah lupa gimana mulanya perkenalan kita...
          Tapi aku percaya ..dalam urusan rahasia Allah ini
          Pasti ada kebaikannya...
          Mungkin untuk saling berbagi ilmu sastra puitis
          Yang kau dan aku miliki...
          Tapi pabila kau sepikan aku...
          Lalu aku kecewa dalam hampa ...
          Aku buntu denganmu
          Hingga kadang kala
          Aku tak tega meneruskan
          Pertemanan yang membosankan bisu ini
          Kerana ini kehendakmu atas persahabatan kita
          Izinkan aku membisu darimu
          Kerana aku tak pandai pura-pura bisu
          Makanya kulahirkan kata-kata terakhir itu
          Padamu agar kau mengerti
          Dan maafkan aku teman
          Dan jangan pernah simpan dalam hatimu
          Yang aku benci kamu
          Tapi percayalah aku amat
          Sanjungimu
          Kerana kau adalah pujangga bisu
          Kerana kau tak pernah coba memahami aku
          Yang selalu menyanjungi semua
          Mereka yang bergelar pujangga
          Samada mereka ada nama atau nggak
          Semuanya aku suka...suka...suka...
          Kerana aku percaya
          Kita diketemukan di grup ini
          Adalah semata berbagi ilmu
          Sebagai bekalan
          Untuk dibawa sebagai peneman sepi kita nanti....
          May 30 at 4:43pm · 
        • Rabeah Mohd Ali Kalau janjimu pada manusia yang kau ikrarkan
          Tapi pastikan janjimu pada-Nya mengatasi segala-Nya
          Baru jiwamu akan tenang
          Setenang air di kali Syurga...
          May 30 at 4:49pm · 
        • Rabeah Mohd Ali Makanya sebelum berjanji fikirkan sedalamnya...
          Kerana kau bukan keanak-anakkan lagi...
          Mujurlah gambar keanakanmu itu membuatkan aku ceria sebentar...hehehe....maafkan aku teman kerana kita udah lama tak bercanda...mungkin kau sibuk dengan dunia puisimu yang puitis atau sibuk dengan ikrar yang telah kau ikrarkan...
          May 30 at 4:54pm ·  ·  1
    • Adakah Sama Yang Kau Rasa?

      aku menemukanmu
      di untai aksara yang membisu
      di antara bait puisi tertoreh di dinding semu
      terpanah aku oleh goresan jemarimu
      terpesona aksara penuh makna

      percikan rindu menyentuh kalbu
      selalu kuulang terus kuulang
      memperhatikanmu dalam diam
      kaupun mulai singgah di hatiku
      hadiri bayang-bayang indah dalam angan
      kaulah sang ratu pelukis rasa

      hadirmu kudamba di beranda jiwa
      kau insan yang amat istimewa
      membuat hati jatuh padamu
      tertewas di panah asmara rindu

      adakah sama yang kau rasa?
      setiap rasa tersimpan
      tidak dapat dilafaz
      rasailah bahasa hati

      adakah sama yang kau rasa?

      Karya Isma Anis Al-Fikri
      30 Mei 2012

      ASKARAMU

      kala aksaramu terpintal melukis makna
      bagai ada kata bergema di kuping
      bagai ada nada bergerak seiring...
      aku..antara lemas dan sadar
      antara sepi dan honar
      menadah tangan memujuk sukma..gejolak rasa sukar ditera..

      By: Gahar Gilar
      30 Mei 2012

      ASKARA TERPINTAL MELUKIS MAKNA

      Aku sama merasakan apa yang kau rasa ...
      Kerna kita ditakdirkan ada jiwa menangkap cinta kerana-Nya
      Untuk dialih bahasakan ke askara terpintal melukis makna...

      INDAHNYA BAHASA HATI BAHASA JIWA BAHASA KALBU

      Indah bagi yang mengerti bahasa hati
      bahasa jiwa bahasa bangsa
      bahasa yang boleh mengusutkan fikiran
      bahasa yang boleh menenangkan jiwa
      tapi yang kupilih bahasa yang mententeramkan kalbu
      mendamaikan roh dan jasad

      moga pertemuan antara dua hati ini
      kekal abadi disatukan di alam realiti
      berbicara empat mata satu hati
      sehati sejiwa mengungkap kata bahasa hati bahasa jiwa
      indahnya pertemuan di kala itu

      bagaikan hidup di alam fantasi tapi realiti
      saling mengerti saling memahami
      bahasa hati bahasa jiwa
      cuma yang mengerti betapa indahnya
      bahasa hati bahasa jiwa bahasa kalbu
      bahasa yang mendamaikan roh dan jasad
      bahagia...

      Karya PUTRI RIMBA NIAGARA
      30 Mei 2012

      KARYA: ISMA ALIF AL-FIKRI & GAHAR GILAR & PUTRI RIMBA NIAGARA
      30 Mei 2012
       ·  ·  · May 30 at 10:12am
      • Werdys Kalbary and Hanum Hj Kamari like this.
        • Irma Sri Kabulatirin Selamat pagi Rabeah ku sayang....
          Kecamuk jiwa meredam puisiku....
          Kutatap mega nan bisu...
          Kupandang mentari panas membara...
          Kusapa pagi hening tanpa suara...
          Aku sendiri bergulung duka nestapa...
          Tak pernah kulewati hari tanpa airmata...
          Hingga basah bumi persada...
          Menggema auman hatiku dirimba belantara...
          Membangunkan seisi rimba...
          Namun aku tetap sendiri...
          Dipinggir kolam kepedihan tiada tara...
          May 30 at 10:18am via mobile ·  ·  1
        • Rabeah Mohd Ali DERUAN OMBAK!

          Pagi begini Putri Rimba duduk
          di salah satu pebatuan yang banyak itu
          sambil bermain ombak kecil ...
          dilepaskan pandangan ke laut luas

          Suasana pagi yang mengegarkan
          Dan mendiinginkan

          Dia menarik nafas
          Dan dilepaskan perlahan-lahan

          Deruan ombak
          Buat hatinya pilu
          Mujurlah awan pagi
          Cerah dengan kelompok-kelompak
          Awan aktif

          Kelihatan dari jauh di persisir pantai
          Ombak rindu
          Si Kuta Si Kunte
          Berlari-lari datang kepadanya

          "Tuan puteri sayang...Tuan Puteri kan tak
          sihat kenapa nak datang juga ...nanti bertambah
          sakit pula...kalau tuan puteri sakit kami juga
          yang susah ...nanti macam mana
          tuan puteri nak menghiburkan kami dengan gurindam
          puisi pantun karya tuan puteri? Nah ...daunan ukiran kasih
          kami bawa...tuan puteri tulislah apa yang tersirat di hati
          tuan puteri kami suka mendengar apa yang ingin
          tuan puteri sampaikan ...semuanya mengharu birukan
          kalbu kami untuk terus mendengarnya
          sehari tak mendengar karya tuan puteri
          semacam dunia ini tak berpelangi cinta...
          nah! cepat tulis," kata si kunta beria-ia benar.
          Si Kunte menghulurkan pena dan mengambil
          tangan kanan tuan puteri untuk terus menulis.

          "Maaflah Kunta...maaflah Kunte...hamba tak ada
          ilham hari ini nak menulis...lain kali sajalah ye...
          hari ini hamba ingin menghayati deruan ombak rindu ini
          untuk mendapat ilham yang segar sesegar di pagi ini...."

          "Kami faham...kami pulang dulu...teruskanlah
          menghayati deruan ombak kalau itu boleh mengubati
          luka di hati tuan puteri..." kata si kunte sambil menyapu
          air mata yang mengalir di pipi puteri rimba kesayangannya itu.

          KARYA PUTRI RIMBA
          30 Mei 2012
          May 30 at 10:27am ·  ·  1
        • Irma Sri Kabulatirin Biarlah waktu berlalu...
          Biarlah semilir angin menyibak ku...
          Biarlah kicau burung tak menghirauku...
          Biarlah dedaunan diam membisu...
          Biarkan aku...
          Biarkan akau dengan waktuku...
          Tetes demi tetes airmata berjatuh...
          Menyerap kebumi, dihantar ke samudra...
          Biar menjadi uap awan pembawa hujan...
          Airmata pun kan menjadi berkah seisi alam...
          May 30 at 11:12am via mobile · 
        • Rabeah Mohd Ali AKU INGIN PULANG KE NEGERI ABADI DALAM KEADAAN TENANG

          kan kunyanyikan lagu ombak rindu padanya....Tuhan....tolongsampaikan air mata rindu kasihku yang membara-bara ini padanya agar dia bisa mengerti yang aku rindu dan kasih padanya....panjangkanlah usia kami berdua agar dapat bertemu untuk saling melepaskan rindu dan kasih demi-Mu Tuhan...Tuhan tolong jangan pisahkan kami....Aamin.
          Hingga saat ini aku rasakan aku adalah insan yang tak pernah sempurna...sebelum sampai waktu ....aku ingin pulang ke negeri abadi dalam keadaan tenang ...seabadi cinta semua yang mengasihi aku kerana-Nya. Aaamin...

          PUTRI RIMBA NIAGARA
          28 Mei 2012
          May 30 at 2:38pm ·  ·  1
    • BERERTINYA KEJUJURAN

      Sesiapa saja boleh melafazkan jujur,
      Mulut berkata lain hati bicara lain;
      Jadi mana letaknya jujur,
      Sejujurnya tanya hati tanyalah iman.

      Kejujuran terletak pada hati,
      Hati yang ikhlas tersirna kejujuran;
      Orang yang jujur sentiasa dihormati,
      Sahabat sejati selalu memberi sokongan.

      Hati tak nampak kerana terselindung,
      Perselindungan yang penuh teka teki;
      Orang yang ikhlas tak perlu bimbang,
      Kerana mata batin nampak di hati.

      Kejujuran terserlah di hati,
      Bila berkata lahir dari sanubari;
      Mata berkaca sejernih air di kali,
      Senyuman terukir wajah berseri.

      Bila kejujuran nampak di hati,
      Semua janji akan ditepati;
      Bukan seindah menabur janji,
      Memakan diri tak tertunai nanti.

      Orang jujur ramai yang menyukai,
      Bila bercakap seikhlas hati;
      Bukan kejujuran sampai memakan diri,
      Diperkotak katikkan sesuka hati.

      Bila berkata asyik membangga diri,
      Kerana rasakan hidup serba sempurna;
      Perasaan orang lain tidak diambil peduli,
      Sahabat menjauhkan diri kerana hati terluka.

      Kejujuran buat hati jadi tenang,
      Segala urusan dipermudahkan Tuhan;
      Ditempuhi segala dugaan yang datang,
      Moga mendapat redhaNya Tuhan.

      Berertinya kejujuran dalam setiap kehidupan,
      Hidup dilalui bagaikan sinar ketenangan;
      Wajah berseri-seri hati penuh keceriaan,
      Tiada langsung berdengki-dengkian .

      Teman menyelewang hati tak keharuan,
      Bila berkata tiada kebenaran;
      Perkataan yang sia-sia yang diluahkan,
      Persahabatan hambar tiada kekekalan.

      Hati terhiris bak sembilu pilu,
      Kata-kata diluahkan bagaikan hirisan;
      Hirisan hati penuh pilu,
      Biarkan kuundur diri jangan aku dipersalahkan.

      Jangan aku dipersalahkan,
      Kesan dari ketidakjujuran;
      Mulut mengiyakan hati menafikan,
      Itu tandanya orang mempersendakan kejujuran.

      Tiada guna harta tinggi menggunung,
      Hasil dari ketidakjujuran;
      Hidup mewah hati tak tenang,
      Bila menghadapi sakaratulmaut pasti dalam kesukaran.

      Tiada ego biarpun ilmunya tinggi,
      Tiada mahu membangga diri;
      Kadang kala keegoaan menguji diri,
      Hinggakan terlupa muhasabah diri.

      Hinggakan terlupa muhasabah diri,
      Merasakan hidup semuanya dimiliki;
      Bila berkata semuanya meninggi diri,
      Ingin hidup tak ingat mati.

      Sahabat yang jujur sentiasa dicari,
      Terbawa-bawa di dalam mimpi;
      Bersahabat dengannya ketenangan di hati,
      Persahabatan terjalin mohon diberkati.

      Karya: Putri Rimba Niagara
      30 Mei 2012
       ·  ·  · May 30 at 6:54am
      • Werdys Kalbary and Hanum Hj Kamari like this



        • OMBAK RINDU

          Kekasihku…
          Umpama ombak yang senantiasa mendera pantai
          Begitu pula kasih ku padamu yang tak sanggup ku lerai
          Ku cintai dirimu
          Dengan segenap rinduku
          Walaupun ku tahu
          Tanganku terkulai
          Meraihmu dalam gapai
          Ku langkahkan jua kakiku
          Mengejar pesonamu
          Walau kutahu jika pada akhirnya
          Kan terdampar di ombak rindu

          kekasihku…
          tengadahkan wajah pualammu ke wajahku
          untuk kucium bibirmu di birai waktu
          agar saatnya nanti tiba
          kereta kencana menjemput kita
          kau dan aku
          telah sedia…

          -------
          West Borneo, 28 Mei 2012
          Werdys Kalbary
           ·  ·  · May 28 at 1:00pm
          • You, Wan Suwandy and 5 others like this.
            • Rabeah Mohd Ali DI HAMPARAN SEJADAH CINTA

              Kekasihku...
              Jika itu adalah suratan
              Takdir cinta Anugerah daripada Ilahi
              Kuterima dengan rasa syukur

              Di hamparan sejadah cinta
              Doaku termakbul
              DIA mengurniakan cinta
              Yang kudambakan
              Agar sama-sama
              Membawa bekalan pulang
              Ke negeri abadi

              Cincin Cinta Permata Syurga adalah bukti
              Cinta kita tulus ikhlas kerana-Nya

              Pabila kereta kecana menjemput kita
              Kau dan aku telah bersedia
              Duduk bersanding
              Di pelamin cinta Syurga Ilahi
              Kasihmu kasihku
              Bermula di situ
              Kerana di situlah
              Bermulanya cinta
              Dalam redha Ilahi
              Bahagia...
              Bersumpah setia untuk meneruskan percintaan
              Hingga ke Syurga-Nya
              Kerana yakinkan cinta suci kerana-Nya

              Hanya DIA kusandarkan harapan cinta kita
              Moga selamanya bahagia...

              KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
              28 Mei 2012
              May 28 at 1:08pm ·  ·  1
            • Tokka Sianipar ga jamanx bgni lg bro skrg duit dn mobil..
              May 28 at 2:33pm via mobile ·  ·  1
            • Werdys Kalbary hehe, terima kasih bro Tokka Sianipar,
              pepatah mengatakan lain padang lain belalang
              lain lubuk, lain pula ikannya
              rambut boleh jadi sama hitam
              namun hati dan perasaan berbeda jua
              apalah artinya duit dan mobil
              yang dibangga-banggakan
              hanyalah kemewahan semu
              padahal dunia adalah persinggahan sementara
              dan kita nantinya
              pun hanya menyisakan rangka pada jasad yang renta
              apa yang kau banggakan
              pada jiwa yang tipis iman
              yang pangling pada jalan Tuhan...
              May 28 at 6:01pm ·  ·  3
            • Rabeah Mohd Ali MOGA ALLAH SWT MEREDHAI HIDUP MATIMU USTAZ

              Redha perlu dicari
              Bukan dinanti

              Inilah kisah yang ingin kukongsikan bersama pembaca alam maya
              Sebagaimana yang diceritakan oleh salah seorang ustaz kepadaku

              Ceritanya bermula begini.

              Ini pengalaman ustaz itu sendiri yang kerjayanya sebagai pendakwah mahu menyebarkan agama Allah Azzawajallah...apa yang dilakukan hanyalah mahu memcari Redha Allah SWT di kala dia hidup dan mati.

              Pengalamannya bersama Mat Rempit.
              Ustaz rela dirinya dipukul
              Disepak terajang dengan besi
              Hingga berdarah-darah
              Bengkak-bengkak urat sarafnya
              Semata ingin menjalankan tugasnya sebagai khalifah Allah SWT
              Berkat kesabaran ustaz
              Mat rempit itu diberi Allah SWT
              Nur Hidayah Kasih-Nya
              Mat rempit tersebut kini menjadi
              Seorang Hafiz Al-Quran
              Atas bimbingan ustaz

              Pengalamannya bersama
              Ketua Babi Hutan

              Ustaz bersama dua tiga orang
              Ingin pergi berdakwah
              Disebuah perkampungan orang asli
              Yang semuanya bukan menganuti agama Islam
              Dalam perjalanan ke sana
              Di petengahan jalan
              Kenderaan mereka dihadang oleh
              Sekumpulan babi hutan
              Ustaz keluar dari kenderaan
              Bertemu dengan ketua babi hutan
              Kerana dia sudah letakkan
              Hanya Allah sahaja yang ditakuti
              Dengan berani dia
              Berkata dengan ketua babi hutan itu

              Mata bertentangan mata
              Ketua babi hutan merenung mata ustaz
              "Duhai babi hutan sungguh pun engkau babi
              Tapi kau redha dengan asal kejadianmu
              Menjadi haiwan yang dilarang dimakan dan disentuh
              Oleh Pencipta-Mu...mulianya kamu biarpun kamu
              Bergelar babi...sifat redhamu amat tinggi...aku salut padamu babi..."
              Ketua babi hutan itu menganggukkan kepalany tanda bersyukurnya
              Dia pada Penciptanya yang mentakdirkan dia menjadi babi dan dia redha. Tergenang air mata ustaz penuh mengharu birukan jiwanya di kala itu.
              "Babi...kau redha dengan hidupmu yang selamanya haram
              Aku mahu ke seberang sana...untuk mencari redha Allah maka berilah
              aku laluan agar aku dapat menyebarkan agama Allah..."

              Ketua babi hutan menganggukkan kepalanya dan memberikan isyarat kepada semua sekumpulan babi hutan yang mengerumuni kenderaan
              ustaz ..agar pergi dari situ.

              Ustaz selamat pergi ke perkampungan orang asli dan berjaya mengislamkan sekampung orang asil tersebut.
              Syukur Alhamdulillah kepada Allah sebanyak-banyak-Nya

              Kepada ustaz pendakwah yang hidupmu penuh fisabilillah
              Kami doakan moga Allah SWT meredhai hidup dan matimu nanti
              Aamin Aamin Aamin Ya Rabbal A'Lamin

              KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
              25 Mei 2012

              SEBAGAI ROH DI KALANGAN HAMBAMU YANG BERIMAN

              Sahabat...
              Biarpun nyawamu sudah habis
              Tapi rohmu masih hidup
              Hidup dan terus hidup
              Tika jasadmu hidup...
              Kita tahu wujudnya roh
              Tapi kita tiada rasa kehadirannya hidup bersama kita
              Selama kita hidup
              Pabila kita solat bertemu Tuhan
              Allah nampak kita
              Dan kita rasakan kehadiran Tuhan
              Cumanya jika kita tidak lalai dalam solat

              Bila kita sudah bergelar roh
              Roh cuma melihat jasad yang terbaring kaku
              Sebelum dimandikan dikafankan disembahyangkan dikebumikan
              Kini barulah kita yakin seratus peratus kita adalah roh
              Bukan manusia lagi yang hidup
              Mereka yang hidup tak nampak kita
              Tapi kita nampak mereka
              Sedang meratapi kematian kita
              Kita ...bercakap-cakap dengan mereka
              Tapi mereka tidak mendengar apa yang kita cakapkan
              Semuanya sudah tiada apa-apa makna lagi...

              Yang bermakna sekarang...
              Bekalan yang di bawa...
              Ye bekalan...
              Allahu Akhbar ....
              Adakah aku sudah bersedia untuk bertemu dengan Tuhanku
              Yang menciptakan aku...
              Yang memberi peluang ketika aku hidup di dunia
              Ya Allah berkat aku bersangka baik dengaMu Ya Allah
              Terimalah segala bekalan yang kubawa ini
              Biarpun bekalan ini... malu untuk aku persembahkan padaMu
              Serasa mahu aku dihidupkan semula
              Agar aku masih berkesempatan mengumpul lagi sebanyak bekalan
              Walaupun dengan menyebut sepatah perkataan Allahu Akhbar
              Tapi mana bisa mungkin aku dihidupkan semula
              Masa untukku sudah tamat
              Sudah tercatat aku ditakdirkan hari ini adalah hari terakhir aku
              Berhidup di bumi Tuhan.
              Hari ini mahu tak mahu aku akan berjumpa dengan Tuhanku
              Aku akan ditanya soalan kubur dan hari ini bersedia atau tidak aku mesti bersedia apa saja yang berlaku ke atas aku ...tak boleh sebut redho kerna redho itu hanya diberi peluang tika hidup di dunia saja.
              Apa saja setelah mati adalah balasan yang setimpal dengan amalan ketika berhidup di dunia....
              Allahu Akbar semasa hidupku yang aku pasakkan di kalbu bahawa
              Kau sentiasa mengikut prasangka hambaNya...aku selalu berperasangka baik padaMu Ya Allah makaNya terimalah rohku ini
              Sebagai roh-roh di kalangan hambaMu yang beramal soleh.
              Aamin Aamin Aamin Ya Rabbal A'Lamin.

              Karya Putri Rimba Niagara
              28 Mei 2012
              (PETIKAN DARIPADA BORNEO DALAM INDONESIA MALAYSIA & BRUNEI)
              28 Mei 2012
              May 28 at 6:07pm ·  ·  1
            • Rabeah Mohd Ali PANTUN MUHASABAH DIRI SENDIRI

              Tidurku lena yang panjang;
              Terkeduku bila terjaga dari lena;
              Aku menyesal memanjang,
              Alam barzah menantiku dari lena.

              Aku ketakutan pabila jaga dari lena,
              Air mata penyesalan sudah tiada erti;
              Lenaku di dunia membawaku ke sini,
              Alam barzah yang sedia menanti.

              Datang ke sini tanpa bekalan,
              Aku menyesal terlepas peluang;
              Peluang yang diberiNya kubiarkan,
              Matilah aku dalam bekalan yang kosong.

              Tuhan hidupkan aku ke dunia semula,
              Mahuku berbuat segala amalan;
              Berbuat baik pada Allah jua manusia,
              Agar dapat kutebus segala penyesalan.

              Tapi apakan daya nasibku malang,
              Aku yang menempah nasibku begini;
              Bukan Allah tidak memberiku peluang,
              Ketika hidup aku orang yang rugi.

              Menyesal aku sendiri,
              Merana aku sendiri;
              Kini aku menyendiri,
              Alam barzah meranaku sendiri.

              Oh! Tuhan di pagi yang mulia dan penuh berkat ini
              Kau masih memberi aku peluang untuk aku merebut segala
              peluang amalan sebagai bekalan ke alam barzah.
              Dengan Belas-EhsanMu Tanpa Batas Kau Limpahkan
              Sinar Nur Hidayah KasihMu padaku hingga ke nafas
              terakhirku agar aku dapat membawa bekalan yang Kau Redhai.
              Amin Ya Rabbal ALamin.

              Karya Putri Rimba Niagara
              28 Mei 2012
              May 28 at 6:09pm ·  ·  1
            • Werdys Kalbary subhanallah dinda Rabeah...
              beginilah jalan hidup seorang muslim yang beriman
              tak pernah patah semangat walau diterjang zaman
              tak tergiur duit dan mobil sedan
              semuanya terpasrahkan ke pangkuan Tuhan...
              May 28 at 6:12pm ·  ·  1
            • Rabeah Mohd Ali DUNIA YANG HINA

              Artinya: Daripada Abu Hurairah r.a, Nabi s.a.w bersabda: "Bukankah dunia ini dilaknati melainkan zikrullah dan apa yang berkaitan dengannya, dan orang yang berilmu atau orang yang menuntut ilmu."
              (Riwayat al-Tirmizi)
              May 28 at 6:14pm ·  ·  3
            • Rabeah Mohd Ali BERBAIK SANGKA DENGAN ALLAH

              Artinya: Daripada Abu Hurairah r.a, Nabi s.a.w: "Berfirman Allah Azzawajallah: 'Aku berkuasa untuk melakukan apa yang hamba-Ku sangkakan terhadap-Ku. Dan Aku berserta dengannya ketika ia menyebut-Ku (Berzikir kepada-Ku)
              (Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
              May 28 at 6:22pm ·  ·  1


0 comments:

Post a Comment

 
;