INDAHNYA BERTEMAN DENGAN PUJANGGA SEPERTIMU
Kapanpun pun kau tetap seorang teman
Yang mentarbiyahkan aku ke jalan-jalan Syurga-Nya
Terima kasih teman
Kerana sudi temankan karyaku berbicara sepi
Sepi menghasilkan karya yang tandus dan gersang
Kau sumber inspirasiku
Untuk kutarikan pena ini
Dengan lenggok pujangga
Yang mahukan kedamaian
Roh dan jasad
Kerana apa pun tarian lenggok pena kita
Adalah bermatlamat satu
Untuk menuju ke Pangkuan Ilahi
Indahnya seorang teman
Yang bergelar pujangga
Sepertimu teman...
Maafkan aku jika
Lenggok penaku tersalah tari
Mungkin aku tak mahu disepikanmu
Tapi percayalah
Itu semua gurauan hati
Sekadar menduga kasih penamu yang sepi
Percayalah kita tetap teman
Kerana karyamu
Selalu berjabat tangan
Dengan karyaku
Setiap kali bertemu siaran
Setiap kali membaca karyamu
Rinduku hilang
Rinduku terbalas sudah
Sepiku pun surut...
Kau tetap kusayang
Sampai kapan pun!
Kerana di kuburan nanti
Akan ditanya siapakah
Saudaramu duhai ahli kubur
Makanya kujawab
Muslimin muslimat
Saudara seislamku
Makanya sebelum aku bergelar ahli kubur
Di sini kuberjabat salam pada
Semua temanku yang dikasihi
Dunia akhirat...
PUTRI RIMBA NIAGARA
4 Jun 2012
"Bisa dong...tapi masalahnya di..." on Laksamana Mas's status.
BAHASA PUISI ADALAH ILHAM DARI ILAHI
Bismillahirahmanirrahim
Assalamualaikum wr wb
Semua rakan-rakan sastra yang sentiasa disanjungi..
Ucapan sekalung tahniah kepada semua yang terlibat
Dalam menjayakan buku
'ANTOLOGI PUISI PENYAIR 5 NEGARA'
Satu usaha murni memartabatkan Kesusasteraan Bahasa Melayu
Di mata dunia
Syabas! Kepada semua rakan-rakan sastra yang terpilih
Karena karyamu karyaku dihargai oleh yang sudi menghargai
Samalah kita bersyukur atas kurniaan bakat menulis dari Ilahi
Kepada rakan sastra yang tak terpilih buat masa ini
Sabarlah ye...Insya-Allah akan terpilih juga nanti
Asalkan sentiasa berfikiran positif menghantar karya
Tanpa jemu dan berputus asa
Kita berkarya bukanlah untuk mendapat pengikhtirafan
Tapi kita menulis adalah atas dasar minat menulis yang
Amat mendalam
Kalau tanpa minat pasti kita nggak bisa menulis
Saya percaya semua yang bergelar penulis
Mesti minat menulis sejak zaman kanak-kanak lagi
Sama seperti saya...
Saya masih ingat lagi semasa di alam remaja
Setiap kali saya melihat remaja-remaja membaca novel
Saya bayangkan novel yang mereka baca itu adalah
Novel karya saya...
Lucu kan?
Yang amat melucukan sekali apabila kawan sastra saya
Kata buku antologi cerpen terbitan DBP sudah diterbitkan
Nama saya ada juga tercatat di kumpulan senarai
Nama-nama penulis terkenal di Malaysia
Bagai tak percaya saya di kala itu
Dan tanpa berfikir saya mencari ke toko buku bagi mempastikan
Adakah benar cerita rakan sastra saya itu
Sekali lagi saya terkedu
Seakan tak percaya tapi itulah realitinya
Syukur pada-Nya
Sepanjang pulang dari toko buku
Saya senyum dalam dakapan buku Antologi Cerpen DBP
Yang ada karya saya
Itu cerita 30 tahun yang dulu saya terperanjat
Sekarang ini berita karya saya di bukukan
DI BUKU ANTOLOGI PUISI PENYAIR 5 NEGARA
Bagaikan tak percaya tapi pabila nama saya
Tersenarai saya percaya dalam senyum
Karena ada yang sudi menghargai karya saya
Syukur Alhamdulillah
Tidak pernah terfikir pula saya ini
Menjadi seorang penyair
Mewakili 5 negara
Karena sebelum ini tiada
Karya puisi saya dibukukan
Di mana-mana penerbitan
Mungkin saya teringat kata-kata
Rakan sastra saya yang amat saya sanjungi
Saudara Naga Pamungkas
Menyatakan setiap kata-kata saya
Adalah puisi
Sejak daripada itulah saya berpuisi
Terima kasih Saudara Naga Pamungkas
Karena kata-kata semangatmu
Membuatkan aku berkata-kata
Dalam irama puisi
Bahasa puisi memang indah
Seindah pelangi di malam hari
Yang menulisnya tenang
Yang membaca pun tenang
Setenang air di kali Syurga
Bahasa puisi adalah bahasa qalbu
Bahasa qalbu datangnya dari
Ilham Ilahi untuk penulis
Karena setiap yang baik
Adalah dari-Nya
Maka bahasa puisi adalah
Ilham dari Ilahi
Sebab itu bahasa puisi itu indah!
KARYA PUTRI RIMBA NIAGARA
22 Mei 2012
Friday, 8 June 2012
CINTA PUTRI RIMBA KEPADA PENGHUNI RIMBA YANG SUKA MEMBACA SYAIR DAN GURINDAM TANPA JEMU
"Bisa dong...tapi masalahnya di..." on Laksamana Mas's status.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment