Saturday, 15 December 2012

KAMI AKAN MENGORBANKAN DIRI UNTUKMU YA RASULULLAH



KAMI AKAN MENGORBANKAN DIRI UNTUKMU YA RASULULLAH"

Menuliskan kalimah "Laa ilaaha illallah Muhammadar Rasulullah (Tidak ada Tuhan Selain Allah Muhammad utusan Allah)" Di Wall Alam Mayaku

"Ribuan para pemuda menggelar aksi massa dengan menurunkan bendera Stars and Stripes milik Amerika Serikat di Kedutaan Besar AS di Kairo dan menggantikannya dengan bendera Khilafah "ar-rayah", pada peringatan serangan 11 September, Selasa, 11/09/2012. Sekitar 3.000 massa, sebagian besar para pemuda dari berbagai gerakan Islam, termasuk para fans sepak bola, berkumpul Kedubes AS tersebut.

Ribuan massa, yang kebanyakan para pemuda itu berkumpul di depan Kedubes AS sebagai protes atas film amatir yang dianggap menyinggung Nabi Muhammad Saw yang diproduksi oleh anggota ekspatriat dari penduduk minoritas Kristen Mesir di AS.

Puluhan orang memanjat dinding kedutaan dan salah satu dari mereka menurunkan bendera AS, dan menggantikannya dengan satu bendera hitam bertuliskan "Laa ilaaha ilallah muhammad rasulullah".

Massa juga menuliskan kalimah "Laa ilaaha illallah Muhammadar Rasulullah (Tidak ada Tuhan selain Allah Muhammad utusan Allah)" di dinding kompleks kedutaan.

"Sejauh ini kami belum memiliki pernyataan yang datang dari pihak berwenang mesir," lapor wartawan Al-Jazeera dari Kairo. Dia mengutip sumber yang mengatakan bahwa kedutaan AS bekerja dengan pasukan keamanan Mesir dalam mencoba menenangkan situasi.

"Di tempat bendera AS, para pemrotes mencoba menaikkan bendera hitam dengan tulisan laa ilaaha illallah muhammad rasulullah (tidak ada Tuhan selain Allah)," kata saksi Reuters mengatakan.

Setelah bendera AS diseret ke bawah, beberapa pengunjuk rasa merobeknya dan memperlihatkannya kepada kamera televisi. Yang lainnya membakar sisa robekan di depan gedung kedutaan.

"Setidaknya empat dari mereka memanjat dinding kedutaan dan menurunkan bendera Amerika," kata seorang saksi seperti dikutip harian Telegraph.

Sekitar 20 orang berdiri di atas dinding kedutaan di pusat kota Kairo, di mana sekitar 2.000 pengunjuk rasa berkumpul.

"La ilaaha illallah muhammadar rasulullah (Tidak ada Tuhan selain Allah), Kami akan megorbankan diri untukmu ya Rasulullah," teriak mereka dengan mengibarkan panji-panji hitam ar-rayah.
Mereka juga meneriakkan takbir dan teriakkan "Kami membela ISLAM dalam jiwa kami dan darah kami". Mereka juga berteriak "Katakan, jangan takut: duta mereka harus pergi!".

Menjelang sore, protes semakin banyak, ribuan berdiri di luar kedutaan, meneriakkan yel-yel, "Islam, Islam, kebenaran Nabi kita tidak akan mati...".

Puluhan polisi anti huru-hara berbaris di sepanjang tembok kedutaan. Mereka tidak bisa menghentikan para pengunuk rasa yang terus memanjat dinding dan berdiri di atasnya, sambil meneriakkan yel-yel. Sampai akhirnya, bendera negara penjajah tersebut berhasil diturunkan dan digantikan dengan panji Khilafah.

"Film ini harus dilarang dan permintaan maaf harus dilakukan," kata Ismail Mahmoud pemuda usia 19 tahun, salah seorang anggota fans sepakbola yang hadir dalam aksi tersebut.

"Ini adalah reaksi sederhana bagi yang telah melukai Nabi kami," kata Abdul Hamid Ibrahim, salah seorang aktivis Islam yang hadir dalam aksi tersebut.

Washington memiliki misi besar di Mesir, sebagian karena program bantuan besar yang diikuti penandatanganan Mesir atas perjanjian perdamaian dengan Israel pada tahun 1979. Amerika Serikat memberikan $ 1,3 milyar pertahun untuk militer Mesir dan menawarkan bantuan lainnya.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland di Washington mengatakan diding tersebut telah dicoret dan benderanya telah dihapus.

"Kami jelas bekerja dengan keamanan Mesir untuk mencoba memulihkan ketertiban di kedutaan dan bekerja dengan mereka untuk mencoba mendapatkan situasi di bawah kendali," katanya.

Seorang pejabat dari Departemen Luar Negeri AS mengatakan, "Kami memiliki beberapa orang menerobos dinding, menurunkan bendera dan menggantinya. Apa yang saya dengar adalah bahwa itu diganti dengan bedera hitam polos. Tetapi saya mungkin tidak benar dalam hal itu".

Setelah protes, Kementrian Luar Negeri Mesir mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memberikan semua perlindungan yang diperlukan kedutaan.

Kaum Muslim telah geram dengan Amerika Serikat, negara penjajah dan penjarah di beberapa negeri kaum Muslim. Kemarahan mereka semakin bertambah, ketika beberapa orang Amerika menghina Nabi Saw. hingga mereka tak takut lagi untuk menduduki gedung kedutaan hingga berhasil menggantikan bendera Amerika dengan panji Rasulullah.

Demikianlah, jika di Mesir rakyat telah dengan tegas menolak Amerika Serikat, bahkan berhasil menurunkan bendera Amerika dan menggantikannya dengan panji Rasulullah, lalu bagaiman bisa jika di negeri Muslim berpenduduk mayoritas terbesar di dunia ini malah memberikan jalan besar bagi Amerika, menerima kunjungan utusannya, menjalankan program-programnya, termasuk mengizinkan rencana pembangunan Gedung Kedutaan Besar Amerika yang akan menjadi gedung kedubes AS terbesar ketiga setelah di Irak dan Pakistan.

Maka sudah saatnya kaum Muslim bangkit dan melepaskan ketakutan-ketakutan mereka untuk berdiri mempertahankan negeri-negeri mereka dari setiap bentuk cengkraman para penjajah. Dengan kembali kepada syariah dan Khilafah kemuliaan dan kewibawaan umat akan kembali diraih, termasuk dengan Khilafahlah yang akan memberikan pelajaran penting bagi mereka para penghina Rasulullah Saw. tercinta dan mengusir negara-negara penjajah yang telah menjara negeri kaum Muslim. Insya Allah, pertolongan dan kemenangan dari Allah semakin dekat. [m/aljazeera/telegraph/dailystars/reuters/syabab/www.al-khilafah.org]

(PETIKAN DARIPADA USTAZ ALAM MAYA KELOLAAN PUJANGGA RATU RIMBA CINTA 5 BENUA)
161212

0 comments:

Post a Comment

 
;