KALAU AKU ADALAH ENGKAU, MAKA SIAPA KITA?
Kita pun menempa rindu
dari sayu airmata Rabeah Mohd. Ali
yang deras menderu mencari AKU
antara sujud Engkau di malam beku
retak lagi dahimu,
pada sentuh tawajjuh
yang menyerap gumpalan Hu segening awan biru
maka mari-lah Engkau,
mengetuk cermin Diri
dan lihatlah spektrum hati
yang membengkak dengan cintaNya
lalu berlari-lari bersama Cato Enzo
dengan Heratnya dan berkeliling dgn badut Chisty
dari Jabal Hindi ke rukun Yamani.
Kita pun berkuda dengan Sang Camila Dervisya,
mencari faqir-faqir Syria dengan tempurungnya yang bercahaya
mencium berkah tadahnya di Kaabah
dan Kita berkembang bersama Agra,
meneguk anggur dari Piala Ad Rahman
yang mengelus tangan Ana Maria
ayu matanya menikam sukma!
Ooh Engkau,
Kita adalah gelombang dari lautan cinta
yang mencari pantai tauhid dengan pasir-pasir ismuNya
membilang mutiara syukur di mata Najwa Saahira
yang bergelora dengan asmara Angel of Nil, bidadari dari Suria!
lalu Aku & Engkau di dakap rahasia
pada temu & Liqa Adam & Hawa
tanyalah Jabal Rahmah di Arafah
tanyalah Musa di Tursina
tanyalah Yunus dengan NunNya
kalau AKU & ENGKAU bukan Dia,
maka kita adalah jambak anggur dari SATU piala,
yang mengalir memecarkan jelira
yang membungkam-kan lidah dari berbicara
yang memabuk dzauk pada lingkaran cinta
pada tangis
pada tadah doa
pada munajah mengemis cahaya,
kita perlahan ber-iringan tangan membuka Taman Fana
kita perlahan sirna dalam CahayaNya
kita hilang daya & upaya di puncak cinta
segala sesuatu tiba-tiba tiada
AKU, ENGKAU atau DiA cuma makna
di rahasia Baqa
KeSATUan KITA!
Rajendra Nath Tagore
Kita pun menempa rindu
dari sayu airmata Rabeah Mohd. Ali
yang deras menderu mencari AKU
antara sujud Engkau di malam beku
retak lagi dahimu,
pada sentuh tawajjuh
yang menyerap gumpalan Hu segening awan biru
maka mari-lah Engkau,
mengetuk cermin Diri
dan lihatlah spektrum hati
yang membengkak dengan cintaNya
lalu berlari-lari bersama Cato Enzo
dengan Heratnya dan berkeliling dgn badut Chisty
dari Jabal Hindi ke rukun Yamani.
Kita pun berkuda dengan Sang Camila Dervisya,
mencari faqir-faqir Syria dengan tempurungnya yang bercahaya
mencium berkah tadahnya di Kaabah
dan Kita berkembang bersama Agra,
meneguk anggur dari Piala Ad Rahman
yang mengelus tangan Ana Maria
ayu matanya menikam sukma!
Ooh Engkau,
Kita adalah gelombang dari lautan cinta
yang mencari pantai tauhid dengan pasir-pasir ismuNya
membilang mutiara syukur di mata Najwa Saahira
yang bergelora dengan asmara Angel of Nil, bidadari dari Suria!
lalu Aku & Engkau di dakap rahasia
pada temu & Liqa Adam & Hawa
tanyalah Jabal Rahmah di Arafah
tanyalah Musa di Tursina
tanyalah Yunus dengan NunNya
kalau AKU & ENGKAU bukan Dia,
maka kita adalah jambak anggur dari SATU piala,
yang mengalir memecarkan jelira
yang membungkam-kan lidah dari berbicara
yang memabuk dzauk pada lingkaran cinta
pada tangis
pada tadah doa
pada munajah mengemis cahaya,
kita perlahan ber-iringan tangan membuka Taman Fana
kita perlahan sirna dalam CahayaNya
kita hilang daya & upaya di puncak cinta
segala sesuatu tiba-tiba tiada
AKU, ENGKAU atau DiA cuma makna
di rahasia Baqa
KeSATUan KITA!
Rajendra Nath Tagore
· · · 15 hours ago
- 3 people like this.
(PETIKAN DARIPADA KARYA KITA - BAHASA MELAMBANGKAN BANGSA)
12 Januari 2012
0 comments:
Post a Comment