Epilog; pada malam yang resah...
Engkau lepaskan Sang Serigala kata dari sangkar nestapa; setelah taring dan kukunya telah tercabut dan patah. Selautan kasih mengiring simpati, namun apakah lagi musibah yang akan kau cipta terhadap masa. Siang buat mereka sudah terlalu pekat oleh rasa syahdu dan malu. Suara mereka hanya keluhan yang tak mampu lagi menyeringai pada malam yang resah. Seluruh isi ...langit dan bumi telah kau tawan dengan slogan mesra. Segalanya terlalu muluk dan penuh santapan pengharapan. Sementara suara kemanusiaan hanyalah menjadi pesta jalanan. Menyaksikan Sang Serigala dilepaskan di padang kawalan. Tanpa kuku dan taring tajam mencari saki baki harapan dan sisa simpati. Sementara engkau entah di sudut mana; sedang membidik anak panah ke sasaran masa. Atau memang begitulah takhdir dan hakikat percaturan dunia maya padah...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment